Anda di halaman 1dari 11

PENGUJIAN KARAKTERISTIK MOTOR KAPASITOR UNTUK BERBAGAI

NILAI KAPASITANSI
Tajuddin Hamdani **

Abstract
The aim of this research is to determine a value of capacities of capacitor on induction motor one phase
with various capacities value. Data was collected with a testing procedure for several capacities value.The
research comprised several capacitor value i.e, at respectively 2,533μF, 7,18μF and 8,24μF.
The result of this research indicated that big more and more motor burden hence current emiting a stream of
big more and more, good power factor progressively and efesiensi increase. And larger ones capasitor value
will cause power factor of leading, voltage will precede current.
Keyword: motor, capacitor, induction

1. Pendahuluan Tujuan penelitian ini adalah menentukan


Motor listrik merupakan mesin yang besarnya kapasitas kapasitor pada motor induksi
sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari baik satu fase pada berbagai nilai kapasitansi.
untuk rumah tangga maupun di industri-industri,
karena motor listrik penggunaanya sangat luas. Dari 2. Tinjauan Pustaka
bermacam-macam motor listrik, yang banyak 2.1 Prinsip kerja motor kapasitor
digunakan pada keperluan rumah tangga ataupun di Jika motor kapasitor diberi sumber
industri adalah motor induksi, karena motor induksi tegangan (suplay 220 Volt AC) pada belitan start,
mempunyai kelebihan yaitu dengan strukturnya maka terjadi pengaliran arus pada belitan tersebut.
yang sederhana, kokoh, harga relatif murah, dan Dengan adanya kapasitor yang terhubung seri
perawatannya mudah..Motor induksi terdiri dari dengan belitan bantu sehingga arus belitan bantu
dua macam yaitu; motor induksi satu fasa dan mendahului (leadding) terhadap arus belitan utama,
motor induksi tiga fasa. Pada motor induksi satu kondisi tersebut menyebabkan terbentuk suatu
fase dikenal ada bermacam motor kapasitor, fungsi medan magnet putar. Medan magnet putar ini
dari kapasitor motor ini yaitu adanya perbedaan memotong batang-batang konduktor dari belitan
fase arus antara belitan utama dan belitan bantu rotor yang menyebabkan pada ujung-ujung belitan
yang menyebabkan motor berputar. rotor timbul gaya gerak listrik, karena belitan rotor
Kini permasalahan yang timbul adalah merupakan rangkaian tertutup sehingga
belum diketahuinya besar atau kecilnya kapasitas menghasilkan arus pada rotor dan kedua fluks
kapasitor pada motor induksi satu fase, maka magnet antara fluks belitan stator dan rotor akan
dengan dasar tersebut penulis melakukan : berinteraksi sedemikian yang membuat rotor motor
“Pengujian Karakteristik Motor Kapasitor Untuk kapasitor berputar.
Berbagai Nilai Kapasitansi”. Pada penulisan ini
penulis memilih jenis motor kapasitor permanent 2.2 Jenis motor kapasitor
split karena : Motor kapasitor terbagi atas tiga jenis
yaitu :
 Kapasitor dari motor ini sifatnya permanen a. Motor Kapasitor Start
sehingga karakteristiknya dapat di lihat baik pada Motor kapasitor start adalah motor kapasitor
saat starting maupun pada saat running. dimana kapasitor dan belitan bantu yang terhubung
 Karena pengujian pada motor kapasitor dalam rangkaian hanya digunakan pada saat
permanent split dapat mewakili dari semua jenis starting. Motor ini mempunyai momen starting
motor kapasitor yang ada.

*
Staf Pengajar Program Studi D3 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Pengujian Karakteristik Motor Kapasitor Untuk Berbagai Nilai Kapasitansi

yang relatif lebih tinggi, umumnya menggunakan Capasitor


kapasitor elektrolit. Kapasitor harus diputuskan dari
rangkaian motor ketika motor sudah mencapai
putaran tertentu, karena kapsitor ini bukan untuk

B. Utama

B. Bantu
continuous duty.
Rotor
Switch Suplay

B. Utama

B. Bantu
Rotor
Suplay Gambar 3. Rangkaian Motor Kapasitor Permanent
Split
2.3 Kapasitansi kapasitor pada motor
Kapasitor terbentuk jika dua buah
konduktor dipisahkan dengan satu bahan isolator
Capasitor seperti kertas digulung bersama menjadi satu unit
dan ditempatkan dalam selubung logam atau wadah
Gambar 1. Rangkaian Motor Kapasitor Start plastik serta berbentuk segiempat atau silindris.
Kapasitor pada motor ini berfungsi sebagai
b. Motor kapasitor dengan dua nilai kapasitansi penyimpan tenaga listrik dan menyuplay Leadding
Motor kapasitor dengan dua nilai kapasitansi Current pada belitan bantu sebelum belitan utama,
adalah motor kapasitor yang menggunakan diupayakan sebesar 90o listrik.
kapasitor dengan nilai kapasitansi yang berbeda Kapasitor mempunyai satuan mikrofarad,
baik untuk starting maupun untuk running. Motor kapasitor yang digunakan pada motor kapasitor
ini mempunyai torsi starting yang tinggi dan biasanya mempunyai nilai kapasitansi sebesar 2
menggunakan kapasitor minyak serta kapasitor sampai 800 mikrofarad bahkan lebih besar lagi.
elektrolit dihubungkan parerel dan digunakan pada Tergantung dari ukuran, tipe dan tujuan
saat starting. Ketika putaran motor mencapai nilai penggunaannya. Kapasitansi suatu kapasitor dapat
tertentu, kapasitor elektrolit diputuskan dari mengalami penurunan, karena over heating atau
rangkaian sehingga motor beroperasi sebagai motor sebab lain.
kapasitor permanent split. Gangguan kapasitor disebabkan oleh :
1. Kapasitor selalu tersuplay secara terus
C. Start
menerus.
2. Bearing yang terkupas atau saling melekat.
C. Run
3. Kapasitansi kapasitor tidak sesuai.
Switch 4. Beban motor terlalu berlebihan.
5. Rating tegangan tidak sesuai.
B. Utama

B. Bantu

Rotor 6. Tegangan jaringan rendah.


Suplay 7. Hubung singkat dengan wadah kapasitor.

2.4 Karakteristik motor kapasitor


Persyaratan untuk memilih motor listrik
yang akan digunakan adalah harus diketahui
Gambar 2. Rangkaian Motor Kapasitor Dengan karakteristik dari motor tersebut, agar pada
Dua Nilai Kapasitansi penggunaannya tidak mengalami hambatan.
Karakteristik Motor Induksi Kapasitor meliputi :
c. Motor Kapasitor Permanent Split
Motor kapasitor permanent split adalah motor  Daya (Watt)
kapasitor yang menggunakan kapasitor dan Perkalian harga arus dan tegangan efektif dalam
kumparan bantu secara terus menerus baik pada rangkaian arus bolak-balik (AC) dinyatakan dalam
saat starting maupun running. Motor ini Volt Ampere (VA) atau Kilo Volt Ampere (KVA).
mempunyai torsi starting yang relatif rendah dan Daya yang berguna atau daya nyata (actual power)
menggunakan kapasitor tipe kertas berisi minyak diukur dalam watt dan diperoleh jika
(oil – impregnate paper).

“MEKTEK” TAHUN VII NO. 1 JANUARI 2005 49


Pengujian Karakteristik Motor Kapasitor Untuk Berbagai Nilai Kapasitansi

Voltampere dari rangkaian dikalikan dengan faktor Dimana :


daya. Daya dalam rangkaian arus bolak balik satu I = Arus (ampere)
fase dapat ditulis : V = Tegangan (volt)
P = V. I. Cos R = Tahanan (Ohm)
……………………...(1)
Dimana ;  Kecepatan putaran (rpm)
P = Daya (watt) Kecepatan putaran motor atau disingkat n adalah
V = Tegangan (Volt) jumlah revolusi untuk suatu periode waktu tertentu.
I = Arus (Ampere) Kecepatan putaran motor diukur dalam satuan
revolusi per menit (rpm) atau revolusi per detik
Cos  = Faktor daya.
(rps), kecepatan putaran motor listrik umumnya
Rumus di atas digunakan untuk mencari daya
menggunkan satuan revolusi per menit (rpm).
input suatu motor listrik sedangkan daya output
Motor induksi pada umumnya berputar dengan
motor listrik dapat dicari dengan menggunakan
kecepatan konstant, mendekati kecepatan
rumus yaitu :
sinkronnya. Kecepatan putaran motor dapat
Pout = 0,1047 n . M (watt) .....................(2)
dihitung dengan menggunakan rumus.
Dimana ;
120 f ……………………...….(5)
Pout = Daya output motor (watt) n 
s
P
n = Kecepatan (rpm)
Dimana ;
M = Torsi (N– M)
ns = Kecepatan sinkron (rpm)
 Faktor Daya (Cos ) f = Frekwensi jala-jala (Herfz)
Faktor daya didefenisikan sebagai perbandingan P = Jumlah kutub.
antara daya nyata dalam watt dengan voltampere
 Efisiensi ()
dari rangkaian arus bolak-balik (AC). Harga faktor
Efesiensi motor listrik sangat diinginkan agar
daya tergantung dari besarnya beda fase antara arus
nilai efesiensinya besar, pada saat kenaikan beban
dan tegangan.Motor induksi kapasitor biasanya
efesiensi motor juga akan baik dan akan menurun
mempunyai faktor daya 85 % sampai 90 %, bahkan
kembali pada pembebanan yang lebih besar.
biasanya untuk motor induksi dengan daya kecil
Efesiensi yang baik diperoleh dengan penggunaan
mempunyai faktor daya 60 – 75 % dan semuanya
baja laminasi seperti yang ada pada inti stator
selalu arus tertinggal dari tegangan.
motor listrik.
Sehingga, bila Cos  / faktor daya dapat
Nilai efesiensi suatu motor listrik dapat diketahui
diperbaiki menjadi 90o atau sama dengan satu maka
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
daya yang ada dapat digunakan keseluruhan tanpa
susut daya. Untuk mencari nilai faktor daya  = P out / P in x 100 ………………..(6)
didapatkan melalui rumus berikut : Dimana ;
Cos  
P ……………..………(3)  = Efesiensi (%)
V .I P out = Daya output motor (watt)
Dimana ; P in= Daya input motor (watt).
Cos  = Faktor Daya
 Torsi/Kopel (Newton – meter)
P = Daya (watt)
Torsi motor induksi adalah sebanding dengan
V = Tegangan (volt)
arus rotor dan fluks magnet perkumparan stator,
I = Arus (Ampere)
atau secara matematis ditulis :
 Arus (Ampere) T = K .  . Ir Cos r ............................(7)
Arus dapat mengalir apabila pada rangkaian Dimana ;
yang diberi tegangan terjadi siklus tertutup atau T = Torsi (N – m)
mendapat beban. Setiap motor listrik mempunyai K = Konstanta
kapasitas arus yang terdapat pada nameplate motor  = Fluks magnet
listrik itu sendiri. Arus dapat berubah apabila beban Ir = Arus rotor (Ampere)
yang dipasang pada poros motor diganti. Rumus r = Beda fase antara ggl. rotor dan arus
arus dapat ditulis yaitu : rotor.
V ………………….………….(4)
I  Jelas bahwa torsi yaitu sebanding dengan faktor
R daya (=Cos r), dan apabila faktor daya mengecil

“MEKTEK” TAHUN VII NO. 1 JANUARI 2005 50


Pengujian Karakteristik Motor Kapasitor Untuk Berbagai Nilai Kapasitansi

maka nilai torsi ikut mengecil juga dan jika faktor yang besar, arus akan mengalami kenaikan dan
daya membesar nilai torsi ikut besar atau dengan kecepatan putaran motor akan menurun dan slip
kata lain bahwa torsi akan mengikuti perubahan akan membesar. Karakteristik operasi motor yang
nilai dari faktor daya (Cos r). paling ideal dicapai pada ratting normal, dimana
Besar torsi yang diperoleh pada saat rotor akan baik efesiensi maupun faktor dayanya tinggi.
berputar disebut torsi start, nilai torsi start
keadaannya selalu lebih besar dari nilai torsi pada 2.5 Pengukuran pada beberapa karakteristik motor
keadaan putaran normal. induksi kapasitor
Untuk motor listrik, terdapat hubungan antara torsi Pengujian untuk beberapa nilai kapasitansi
dan kecepatan putaran motor. Kecepatan putaran kapasitor pada motor kapasitor dipasang beberapa
menurun seiring dengan kenaikan torsi yang alat ukur yang mempunyai kaitan dengan
dibangkitkan. karakteristik dari motor kapasitor.
2.5.1 Pengukuran Daya
2.4 Hubungan dari beberapa karakteristik motor
Pengukuran daya dilakukan untuk
induksi kapasitor
mengukur daya input motor. Untuk pengukuran
2.4.1 Hubungan Antara Kecepatan Putaran, Torsi
jelas diperlukan dua buah kumparan bagi
dan Daya.
elektromagnet, yaitu kumparan arus dan kumparan
Torsi (M) dibangkitkan pada poros motor tegangan dengan impedansi yang besar. Agar
atau mesin penggerak dengan kecepatan putaran
penunjukkan jarum sebanding dengan V . I . Cos .
(n). Pada motor listrik, gaya bekerja pada keliling
Daya diukur secara langsung dengan menggunakan
lingkaran poros. Kecepatan pada keadaan ini
alat ukur wattmeter, wattmeter adalah alat yang
tergantung pada kecepatan putaran (n) dan radius
mempunyai elemen arus dan tegangan. Elemen arus
poros (r). Kecepatan putaran menunjukkan berapa
dihubungkan secara seri dan elemen tegangan
kali bagian tersebut berputar mengelilingi garis
dihubung secara pararel dengan rangkaian motor.
tengah poros untuk waktu tertentu.
Sedangkan untuk daya output dapat dihitung
Titik atau bagian tersebut menempuh lintasan
dengan menggunakan pesamaan yaitu P out =
sebesar S = 2 .  . r (garis keliling lingkaran poros). 0,1047 n . M (seperti penjelasan pada karakteristik
Kecepatan titik ini adalah : V = n . 2 .  . r. motor kapasitor.
Sehingga gaya (F) yang bekerja pada poros motor
dan kecepatan titik mengelilingi lingkaran poros 2.5.2 Pengukuran Faktor Daya
dimasukkan ke persamaan daya mekanis yaitu : Faktor daya atau Cos  sebetulnya dapat dithitung
P = F . V maka, diperoleh rumus : P= 2 .  . n . M. dari pembacaan wattmeter (W), voltmeter (V) dan
Daya mekanis mempunyai satuan Newton ampremeter (A) sesuai dengan rumus :
meter per menit dan torsi satuannya adalah Newton W ………………..…(8)
Cos  
meter sedangkan kecepatan putaran adalah rpm V .A
maka, dengan membagi persamaan di atas yaitu 60 Akan tetapi pada pengujuian lebih dikehendaki bila
detik/menit kemudian dibagi lagi dengan 1000, ada alat ukur yang dapat memberikan pembacaan
diperoleh bahwa: P = 2 .  / 60 . 1000 . n . M KW, secara langsung. Alat ukur yang digunakan disebut
maka persamaan ini menjadi : P = 0,1047 n . M Cos  meter.
Watt. Parameter mekanis mengenai putaran, torsi
dan daya tidak selalu diukur sendiri-sendiri. 2.5.3 Pengukuran arus
Alat ukur yang dipergunakan untuk
2.4.2 Hubungan Torsi dan Faktor Daya mengukur arus disebut Amperemeter. Untuk
Karena besar ggl rotor yaitu sebanding mengukur arus, haruslah arus yang bersangkutan
dengan besar fluks magnet (Er  ), maka dapat (yang diukur) melalui ampere meter. Jadi ampere
ditulis: T = K . Er . Ir . Cos r. Dari pernyataan di meter tersebut harus dipasang seri dengan
atas bahwa torsi sebanding dengan faktor daya (Cos rangkaian input motor. Pengukuran arus dilakukan
untuk megetahui berapa besar arus yang ditarik
). Bahwa torsi akan mengikuti besar atau kecil
pada saat starting mauoun pada saat kecepatan
nilai dari faktor daya tersebut.
normal.
Pada saat motor tanpa beban, torsi sama dengan nol
dan faktor daya motor relatif kecil. Pada saat 2.5.4 Pengukuran Kecepatan Putaran
kenaikan beban efesiensi motor juga akan baik, Kecepatan putaran motor diukur dalam satuan
tetapi akan menurun kembali pada pembebanan revolusi per menit (rpm) atau revolusi perdetik

“MEKTEK” TAHUN VII NO. 1 JANUARI 2005 51


Pengujian Karakteristik Motor Kapasitor Untuk Berbagai Nilai Kapasitansi

tetapi, umumnya kecepatan putaran motor listrik 1. Switch variabel kapasitor


menggunakan satuan revolusi permenit (rpm). diposisikan/digeser pada nilai kapasitansi
3. Metode Penelitian kapasitor yang sudah ditentukan (sebgelum
Pendekatan pertama yang diambil untuk menjawab power suplay di on-kan).
permasalahan adalah : 2. Power suplay sebagai input peralatan distel
a. Memahami fungsi kapasitor pada motor induksi pada tegangan 220 volt, dibaca melalui
kapasitor voltmeter.
b. Untuk mengetahui pengaruh kapasitas kapasitor 3. Semua instrumen ukur pada posisi standby
terhadap karakteristik pada motor induksi atau dalam kondisi on.
kapasitor 4. Menghidupkan power suplay dengan
Untuk pengujian karakteristik motor kapasitor dari tegangan yang distel sebelumnya sebesar
berbagai nilai kapasitansi akan dibahas berbagai 220 volt.
teori dari motor permanent split sampai pada hasil 5. Mencatat tampilan dari beberapa alat ukur,
perubahan nilai kapasitor melalui data yang diambil karena alat ukur kecepatan (tachometer)
pada saat pengujian dengan daya motor tertentu. diukur langsung melalui poros (rotor) motor
setiap keadaan (nilai torsi). Tachometer
3.1 Prosedur pengujian dipasang untuk mengetahui laju perubahan
1. Mengumpulkan alat dan bahan yang akan kecepatan putaran rotor.
digunakan pada pengujian. 6. Selanjutnya menaikkan nilai torsi dari 0,15
2. Menyediakan dan menentukan nilai N.M yang sebelumnya nilai torsi terbaca
kapasitansi kapasitor dengan cara mengukur adalah 0,10 N.M sampai pada keadaan
tiap keadaan pada Switch kapasitor variabel lockrotor dan mencatat semua tampilan alat
yang telah diparalel. ukur setiap torsi yang distel atau ditentukan.
3. Menempatkan peralatan pada meja pengujian 7. Setelah selesai power suplay dimatikan (di
(meja percobaan) off-kan) dan dilanjutkan dengan nilai
4. Karena motor yang digunakan adalah motor kapasitor yang lain dengan cara pengujian
kapasitor satu fasa, sehingga motor yang sama sampai pada nilai kapasitor yang
dihubungkan dengan power suplay pada sudah ditentukan yaitu sebesar 8 nilai
tegangan satu fasa 220 Volt. kapsitansi kapasitor.
5. Memasang (mengkopel) motor dengan beban 3.3 Pengamatan
(dinamometer prony/brake) Penulis mengamati melalui beberapa alat
6. Menghubungkan semua peralatan (alat ukur) ukur dan mencatat baik setiap nilai torsi maupun
sesuai fungsinya setiap nilai kapasitansi kapasitor yang penulis telah
7. Setelah selesai dipasang, penulis melakukan tentukan. Tampilan alat ukur dicatat dalam kondisi
penelusuran kembali dari beberapa hubungan peralatan aktif (power suplay sedang on / jalan).
alat ukur dan peralatan lain dan telah siap
untuk diuji. 4. Hasil dan Pembahasan
3.2 Cara pengujian 4.1 Rangkaian Pengujian Karakteristik Motor Kapasitor
Untuk Berbagai Nilai Kapasitansi
Setelah selesai menghubungkan semua
Rangkaian pengujian dapat dilihat pada
peralatan, penulis melakukan pengujian dengan
Gambar 4.
cara :
A PF
W
Meter
+
AC 220 V V

Tacho 
Meter C B N - M

Capasitor
Variabel

Gambar 4. Diagram rangkaian di atas terdiri dari alat dan bahan

“MEKTEK” TAHUN VII NO. 1 JANUARI 2005 52


Pengujian Karakteristik Motor Kapasitor Untuk Berbagai Nilai Kapasitansi

Diagram rangkaian pada Gambar 4 terdiri dari alat = 28,56 %


dan bahan yaitu :
3. Untuk torsi 0,25 N – M
1. Motor Kapasitor
Pout = ........?
2. Kapasitor Variabel
Pout = 0,1047 x N x M
3. Alat ukur tegangan (Voltmeter)
= 0,1047 x 2827 x 0,25
4. Alat ukur arus (Amperemeter)
= 73,99 Watt
5. Alat ukur daya (Wattmeter)
6. Alat ukur faktor daya (Cos u meter)   
7. Alat ukur kecepatan putaran (Tachnometer)   Pout / Pin x 100
8. Alat ukur torsi (Newton meter) = 73,99 / 240 x 100
9. Regulator power suplay = 30,83 %
10. Beban (Dinamometer prony/brake) 4. Untuk torsi 0,30 N – M
11. Kabel penghubung Pout = ........?
Pout = 0,1047 x N x M
4.2 Hasil pengujian Karakteristik Motor Kapasitor = 0,1047 x 2777 x 0,30
Untuk Berbagai Nilai Kapasitansi = 87,23 Watt
Data tabel hasil pengujian di bawah ini;   
Arus (I), daya input (Pin), Faktor Daya dan   Pout / Pin x 100
kecepatan putaran (n) diambil dari hasil = 87,23 / 255 x 100
pengukuran pada alat ukur. Sedangkan daya output = 34,21 %
(Pout) dan efisiensi (n) didapatkan melalui 5. Untuk torsi 0,35 N – M
perhitungan seperti contoh di bawah ini. Pout = ........?
Perhitungan untuk mengetahui daya output Pout = 0,1047 x N x M
(Pout) dan Efisiensi (n) untuk semua nilai torsi = 0,1047 x 2727 x 0,35
yang ditentukan dan kapasitor yang diuji. = 99,94 Watt
 Contoh 1. Nilai kapasitor (C) 2,533 F   
Untuk torsi 0,10 N – M   Pout / Pin x 100
Pout = ........? = 99,94 / 285 x 100
Pout = 0,1047 x N x M = 35,07 %
= 0,1047 x 2925 x 0,10 6. Untuk torsi 0,40 N – M
= 30,63 Watt Pout = ........?
   Pout = 0,1047 x N x M
  Pout / Pin x 100 = 0,1047 x 2658 x 0,40
= 30,63 / 150 x 100 = 111,32 Watt
= 20,42 %   
  Pout / Pin x 100
1. Untuk torsi 0,15 N – M = 111,32 / 330 x 100
Pout = ........? = 33,74
Pout = 0,1047 x N x M Selanjutnya hasil pengujian selengkapnya
= 0,1047 x 2896 x 0,15 ditabelkan pada Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3. Grafik
= 45,49 Watt kurva karakteristiknya digambarkan pada Gambar
   5, Gambar 6 dan Gambar 7.
  Pout / Pin x 100
= 45,49 / 180 x 100 4.3 Pembahasan
= 25,28 % Dari hasil pengujian dan analisa data pada beberapa
2. Untuk torsi 0,20 N – M nilai kapasitansi kapasitor diketahui bahwa:
Pout = ........? 1) Untuk Nilai Kapasitor Sebesar 2,533 F
Pout = 0,1047 x N x M  Torsi motor dan beban 0,10 N – M; arus yang
= 0,1047 x 2863 x 0,20 mengalir (arus yang ditarik motor) 0,9
= 59,96 Watt Ampere, daya input 150 watt, daya output
   30,63 watt, efisiensi (rugi-rugi daya/daya
  Pout / Pin x 100 yang hilang) 20,42 %, faktor daya/Cos 0,62
= 59,96 / 210 x 100 Lagging (tegangan lagging terhadap arus) dan
motor berputar dengan kecepatan 2925 Rpm.

“MEKTEK” TAHUN VII NO. 1 JANUARI 2005 53


Pengujian Karakteristik Motor Kapasitor Untuk Berbagai Nilai Kapasitansi

 Torsi dinaikkan 0,15 N – M; motor menarik daya input yang besar 255 watt, daya output
arus sebesar 0,95 Ampere, daya input 180 semakin besar mengikuti besarnya input daya
watt, daya output 45,49 watt, efisiensi rugi 87,23 watt, daya yang hilang 34,21 %
daya 25,28 %, faktor kerja0,70 Lagging dan Cos motor mulai bagus yaitu 0,87 tegangan
kecepatan motor mulai menurun yaitu 2896 Lagging terhadap arus dengan kecepatan
Rpm. menurun 2777 Rpm.
 Torsi dinaikkan 0,20 N – M; arus yang ditarik  Torsi dinaikkan 0,35 N – M; arus yang
motor naik yaitu 1,02 Ampere, daya input ditarik 1,32 Ampere, daya input 285 watt,
210 watt, daya output 59,96 watt, daya yang keluar memutar beban yaitu 99,94
efisiensi/rugi daya 28,56 %, faktor daya watt, rugi daya 35,07 %, faktor daya0,90
naik0,78 Lagging dengan kecepatan putaran Lagging dan kecepatan motor 2727 Rpm.
motor menurun yaitu 2863 Rpm.  Torsi dinaikkan 0,40 N – M; arus yang
 Torsi dinaikkan 0,25 N – M; arus yang ditarik ditarik motor melewati arus nominal motor
motor 1,10 Ampere, daya input 240 watt, daya yaitu 1,46 Ampere, daya input yang besar
output 73,99 watt, efisiensi/rugi daya 30,83 330 watt, dengan daya output 111,32 watt,
%, faktor daya 0,83 Lagging dan kecepatan efisiensi/daya yang hilang 33,74 %, faktor
semakin turun 2827 Rpm daya 0,92 tegangan hampir sefasa dengan
 Torsi dinaikkan 0,30 N – M; arus mendekati arus dengan kecepatan yang rendah 2658
besar arus nominal motor yaitu 1,20 Ampere, Rpm.
Tabel. 1. Tabel hasil pengujian dengan Nilai kapasitor (C) 2,533 F
Vac M I ac Pin N Pout 
No Cos 
(Volt) (N–M) (Amp) (Watt) (Rpm) (Watt) (%)
1. 220 0,10 0,9 150 0,62 Lag 2929 30,63 20,42
2. 220 0,15 0,95 180 0,70 2896 45,49 25,28
3. 220 0,20 1,02 210 0,78 2863 59,96 28,56
4. 220 0,25 1,10 240 0,83 2827 73,99 30,83
5. 220 0,30 1,20 255 0,87 2777 87,23 34,21
6. 220 0,35 1,32 285 0,90 2727 99,94 35,07
7. 220 0,40 1,46 330 0,92 2658 111,32 33,74

Tabel .2. Tabel Hasil Pengujian dengan Nilai Kapasitor (C) 7,18 F
Vac M I ac Pin N Pout 
No Cos 
(Volt) (N–M) (Amp) (Watt) (Rpm) (Watt) (%)
1. 220 0,10 0,75 190 0,98 Lag 2932 30,70 16,16
2. 220 0,15 0,86 215 0,99 2902 45,58 21,20
3. 220 0,20 0,94 230 0,994 2878 60,27 26,21
4. 220 0,25 1,04 255 0,996 2850 74,60 29,26
5. 220 0,30 1,12 270 0,998 2826 88,77 32,88
6. 220 0,35 1,24 300 0,999 2770 101,51 33,84
7. 220 0,40 1,33 315 1 2752 115, 26 36,60

Tabel. 3. Tabel hasil pengujian dengan Nilai Kapasitor (C) 8,24 F


Vac M I ac Pin N Pout 
No Cos 
(Volt) (N–M) (Amp) (Watt) (Rpm) (Watt) (%)
1. 220 0,10 0,83 220 0,998 Lag 2932 30,70 13,96
2. 220 0,15 0,93 240 0,999 2909 46,69 19,04
3. 220 0,20 1 255 1 2885 60,42 23,70
4. 220 0,25 1,12 280 0,998 Lead 2853 74,68 26,68
5. 220 0,30 1,22 300 0,997 Lead 2824 88,71 29,57
6. 220 0,35 1,32 320 0,996 Lead 2789 102,21 31,95
7. 220 0,40 1,42 340 0,995 Lead 2755 115,38 33,94

“MEKTEK” TAHUN VII NO. 1 JANUARI 2005 54


Pengujian Karakteristik Motor Kapasitor Untuk Berbagai Nilai Kapasitansi

KURVA KARAKTERISTIK KURVA KARAKTERIS TIK


M dan Iac M dan N (Rpm)
1,60 3000
1,40
I ac (Ampere)

2900

N (Rpm)
1,20
2800
1,00
0,80 2700

0,60 2600
0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50
M (N - M) M (N - M)

Gambar 5. Grafik kurva hasil pengujian karakteristik dengan Nilai kapasitor (C) 2,533 F

KURVA KARAKTERISTIK KURVA KARAKTERIS TIK


M dan Iac M dan N (Rpm)
1,40 2945
1,30
I ac (Ampere)

1,20 2895
N (Rpm)

1,10
2845
1,00
0,90
2795
0,80
0,70 2745
0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50
M (N - M) M (N - M)

Gambar 6. Grafik kurva hasil pengujian karakteristik dengan Nilai Kapasitor (C) 7,18 F

“MEKTEK” TAHUN VII NO. 1 JANUARI 2005 55


Pengujian Karakteristik Motor Kapasitor Untuk Berbagai Nilai Kapasitansi

KURVA KARAKTERISTIK KURVA KARAKTERIS TIK


M dan Iac M dan N (Rpm)
1,50 2945
1,40
I ac (Ampere)

1,30 2895

N (Rpm)
1,20
2845
1,10
1,00
2795
0,90
0,80 2745
0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50
M (N - M) M (N - M)

Gambar 7. Grafik kurva hasil pengujian karakteristik dengan dengan Nilai Kapasitor (C) 8,24 F

%, faktor daya (Cos 0,994 Lagging,


2) Untuk Nilai Kapasitor Sebesar 7,18 F kecepatan putaran motor 2878 Rpm.
 Torsi motor dan beban sebesar 0,10 N – M;  Torsi dinaikkan 0,25 N – M; arus yang
dengan tegangan sumber dibuat konstan mengalir sebesar 1,04 Ampere, dengan daya
sebesar 220 Volt; arus yang mengalir melalui input sebesar 255 watt, sedangkan daya
belitan motor yaitu 0,75 Ampere, dengan daya output yaitu 74,60 watt, efisiensi (rugi daya)
input motor yaitu 190 watt, sedangkan daya 29,26 %, faktor daya (Cos 0,996 Lagging
output motor yang memutar beban yaitu 30,70 kecepatan putaran motor 2850 Rpm.
watt, perbandingan daya input dan daya  Torsi dinaikkan 0,30 N – M; arus yang
output motor (efisiensi/rugi daya) yaitu 16,16 mengalir sebesar yaitu 1,12 Ampere, dengan
%, faktor daya (Cos  0,98 lagging dengan daya input sebesar 270 watt, sedangkan daya
kecepatan putaran motor yaitu 2932 Rpm. output sebesar 88,77 watt, efisiensi/rugi
 Torsi dinaikkan 0,15 N – M; arus yang daya 32,88 %, faktor daya (Cos 0,998
mengalir mulai naik yaitu 0,86 Ampere, Lagging kecepatan putaran motor 2826
dengan daya input yang mulai besar yaitu 215 Rpm.
watt, sedangkan daya output ikut bertambah  Torsi dinaikkan 0,35 N – M; arus yang
yaitu 45,58 watt, dengan efisiensi (rugi daya) mengalir sebesar 1,24 Ampere, daya input
naik pula yaitu 21,20 %, faktor daya(Cos  300 watt, sedangkan daya output sebesar
0,99 Lagging, kecepatan putaran motor mulai 101,51 watt, efisiensi (rugi daya) sebesar
menurun yaitu 2902 Rpm. 33,84 %, faktor daya (Cos 0,999
 Torsi dinaikkan 0,20 N – M; arus yang Lagging, kecepatan putaran motor 2770
mengalir sebesar 0,94 Ampere, dengan daya Rpm.
input yaitu 230 watt, sedangkan daya output  Torsi dinaikkan 0,40 N – M; arus yang
sebesar 60,27 watt, efisiensi (rugi daya) 26,21 mengalir melalui belitan motor mendekati

“MEKTEK” TAHUN VII NO. 1 JANUARI 2005 56


Pengujian Karakteristik Motor Kapasitor Untuk Berbagai Nilai Kapasitansi

arus nominalnya yaitu 1,33 Ampere, dengan 102,21 watt, efisiensi (rugi daya) sebesar
daya input motor yang besar yaitu 315 watt, 31,95 %, faktor daya (Cos 0,996
sedangkan daya output yaitu 115,26 watt, Leadding, kecepatan putaran motor 2789
dengan efisiensi (rugi daya) yaitu 36,60 %, Rpm.
faktor daya mendekati harga Cos  pada  Torsi dinaikkan 0,40 N – M; arus yang
kondisi baik (tegangan sefasa dengan arus) mengalir melalui belitan motor melewati arus
yaitu 1, dengan kecepatan yang rendah nominal motor yaitu 1,42 Ampere, dengan
(turun) yaitu 2752 Rpm. daya input motor yang besar yaitu 340 watt,
sedangkan daya output motor yaitu 115,38
3) Untuk Nilai Kapasitor Sebesar 8,24 F watt, dengan efisiensi (rugi daya) besar pula
 Torsi motor dan beban sebesar 0,10 N – M; yaitu 33,94 %, faktor daya (Cos kurang
dengan tegangan sumber yang konstan baik yaitu 0,995 leadding dengan kecepatan
sebesar 220 Volt; arus yang mengalir melalui putaran motor turun yaitu 2755 Rpm.
belitan motor yaitu 0,83 Ampere, dengan
daya input yang besar yaitu 220 watt, 5. Kesimpulan dan Saran
sedangkan daya output motor sebesar 30,70 5.1 Kesimpulan
watt, perbandingan daya input dan daya Dari beberapa nilai kapasitansi kapasitor yang
output motor (efisiensi/rugi daya) yaitu 13,96 sudah diuji dengan tegangan sumber (tegangan
%, faktor daya (Cos  0,998 lagging suplay motor) konstan 220 Volt, dapat disimpulkan:
(tegangan lagging terhadap arus) dengan 1. Makin besar beban motor maka arus yang
kecepatan putaran motor yaitu 2932 Rpm. mengalir makin besar, faktor daya atau Cos Ф
 Torsi dinaikkan 0,15 N – M; arus yang tambah baik, efisiensi semakin besar juga
mengalir mulai naik sebesar 0,93 Ampere, sedangkan kecepatan putaran motor menurun
dengan daya input yang bertambah besar 2. Pada beban yang sama besar dengan nilai
yaitu 240 watt, sedangkan daya output ikut kapasitor yang berbeda yaitu kapasitansi
naik sebesar 46,69 watt, dengan efisiensi
(rugi daya) naik pula yaitu 19,04 %, faktor yang mengalir melalui belitan motor melewati
daya(Cos  mendekati keadaan yang baik arus nominal motor, sehingga membuat suhu
yaitu 0,999 Lagging, kecepatan putaran motor akan menjadi panas dan cepat rusak.
motor mulai turun yaitu 2909 Rpm. 3. Dari hasil pengujian dengan daya motor sebesar
 Torsi dinaikkan 0,20 N – M; arus yang 120 watt (motor kapasitor permanen split) lebih
mengalir yaitu 1 Ampere, dengan daya input optimal mengunakan kapasitor 6 –
sebesar 255 watt, sedangkan daya output Karena dengan beban yang sama pada nilai
motor sebesar 60,42 watt, efisiensi (rugi daya) kapasitor yang lain, arus yang melalui belitan
23,70 %, faktor daya pada keadaan baik yaitu motor tidak melewati arus nominalnya, Cos
1, kecepatan putaran motor yaitu 2885 Rpm.
 Torsi dinaikkan 0,25 N – M; arus yang dan kecepatan putaran motor sedikit menurun.
mengalir sebesar 1,12 Ampere, dengan daya 4. Nilai kapasitor yang lebih besar akan
input sebesar 280 watt, sedangkan daya menyebabkan faktor daya / Cos Ф akan
output motor sebesar 74,68 watt, efisiensi leadding, dimana tegangan akan mendahului
(rugi daya) 26,68 %, faktor daya (Cos pada arus.
kondisi kurang baik yaitu 0,998 tegangan
Leadding terhadap arus kecepatan putaran 5.2 Saran
motor 2853 Rpm. Tulisan hasil pengujian karakteristik motor
 Torsi dinaikkan 0,30 N – M; arus yang kapasitor untuk berbagai nilai kapasitansi ini hanya
mengalir yaitu 1,22 Ampere, dengan daya pada motor kapasitor dengan daya 120 watt. Untuk
input sebesar 300 watt, sedangkan daya itu, para pembaca atau yang mau menggunakan
output sebesar 88,71 watt, efisiensi/rugi daya motor listrik dengan daya lain dapat mengujinya
29,57 %, faktor daya (Cos 0,997 Leadding dengan peralatan ukur yang sama. Beban yang akan
kecepatan putaran motor 2824 Rpm. digunakan pada poros motor harus sesuai dengan
 Torsi dinaikkan 0,35 N – M; arus yang kapasitas daya motor itu sendiri agar
mengalir sebesar 1,32 Ampere, daya input penggunaannya lama atau tidak cepat rusak.
320 watt, sedangkan daya output sebesar

“MEKTEK” TAHUN VII NO. 1 JANUARI 2005 57


Pengujian Karakteristik Motor Kapasitor Untuk Berbagai Nilai Kapasitansi

6. Daftar Pustaka Sarjan Muhammad, 2002. Teori dan Modul


Fitzgerald, Kingley, Umaus dan Achyanto, 1990. Praktikum Motor Listrik Satu Fasa.
Mesin-mesin Listrik, Edisi Keempat. Tadulako Palu.
Erlangga Jakarta.
Soelaeman TS. MHD. dan Mabuchi Magarisawa,
Lister C.Eugene, 1988. Mesin dan Rangkaina 1984. Mesin Tak Serempak Dalam Praktek.
Listrik Edisi Keenam. Erlangga. Pradnya Paramita Jakarta.
Margunadi A. R, Pengantar Umum elektro Teknik. Veinott G. Cyril dan Joseph E. Martin, 1986.
PT. Dian Rakyat. Fraktional and Subfraktional Horsepower
Electrical Motor. MC. Graw-Hill
Rijono Yon, 1997. Dasar Teknik tenaga Listrik. International Edition.
Andi Yogyakarta.
Zuhal, 1997. Dasar Tenaga Listrik. ITB Bandung.
Sarjan Muhammad, 2001. Bahan Ajar Perawatan
dan Perbaikan Motor-motor Listrik.
Tadulako Palu.

“MEKTEK” TAHUN VII NO. 1 JANUARI 2005 58

Anda mungkin juga menyukai