BANTEN DALAM ANGKA 2009 BANTEN IN FIGURES 2009 ISBN Katalog BPS/BPS Catalogue Ukuran buku/Book size Jumlah halaman/Number of pages Naskah/Manuscript : 978-979-1426-31-2 : 1102001.36 :, 8 6 x, 5 5 : 404 + lxxxiv : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten BPS Statistics of Banten Province : Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Integration of Processing and Statistical Dissemination Division : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten BPS Statistics of Banten Province
Diterbitkan oleh/Published by
Arti Lambang
mewujudkan masyarakat madani, serta adanya tujuan mulia yang senantiasa berpedoman pada petunjuk Allah Swt, Menara Mesjid Agung juga melambangkan Budaya dan Historis Banten yang kokoh pada pendirian zaman kesultanan. 4. Gapura kaibon berwarna putih, melambangkan Daerah Propinsi Banten sebagai pintu gerbang peradaban dunia dan pintu gerbang
perekonomian dan lalu lintas internasional menuju era globalisasi. 5. Padi berwarna kuning berjumlah 17 (tujuh belas) dan kapas berwarna putih berjumlah 8 (delapan) tangkai, 4 (empat) kelopak berwarna coklat, 5 (lima) kuntum bunga melambangkan Propinsi Banten merupakan daerah agraris yang cukup sandang, pangan, jumlah padi dan kapas menunjukkan hasil Proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
vii
Meaning of Symbol
6.
Gunung berwarna hitam, melambangkan kekayaan sumber daya alam dan tekstur tanah yang agak bergelombang tidak merata terdiri dari dataran rendah dan pegunungan.
7.
Badak Bercula Satu berwarna hitam, adalah satwa langka satu-satunya yang dilindungi dunia, melambangkan masyarakat yang pantang menyerah dalam menegakan kebenaran dan dilindungi oleh hukum.
8.
Laut berwarna biru dengan gelombangnya yang berwarna putih berjumlah 17 (tujuh belas) melambangkan daerah maritim yang kaya dengan potensi lautnya, mencerminkan historis dan peluang ke depan Banten sebagai Bandar Samudera Perdagangan Internasional serta mengandung makna kedalaman jiwa, keluasan wawasan dan
pandangan, muara tempat berlindungnya masyarakat Banten. 9. Roda gerigi berwarna abu-abu berjumlah 10 (sepuluh), melambangkan orientasi semangat kerja pembangunan serta menunjukkan sektor industri. 10. Dua garis Marka, Landasan Pacu Bandara Soekarno Hatta berwarna putih dan 3 (tiga) Lampu Pemandu (Beacon Light) berbentuk bulatan berwarna kuning melambangkan pemacu semangat untuk mencapai cita-cita. Makna yang terkandung dalam angka 8 (delapan), 9 (sembilan) dan 10 (sepuluh) mempunyai arti lahirnya Propinsi Banten yang ditetapkan dan diundangkannya Undang-undang Nomor 23 tahun 2000, tentang pembentukan Propinsi Banten, pada tanggal 17 Oktober 2000. 11. Pita berwarna kuning sebagai pengikat, melambangkan betapa indah dan kuatnya ikatan persatuan dan kesatuan dalam integritas dan heteroginitas masyarakat Banten. 12. Sm oa L m ag de h e byn a bn ar IMAN TAQWA sbgil dsn a eaa a aa n pembangunan (Darussalam). viii
Banten In Figures 2009
menuju
Banten
Mandiri,
maju
dan
sejahtera
Arti Lambang
b. Makna Warna Lambang : 1. 2. 3. Warna merah, melambangkan keberanian yang didasari kebenaran. Warna putih, melambangkan kesucian, kebijaksanaan dan kearifan. Warna Kuning, melambangkan Kemuliaan, warna jiwa, lambang cahaya dan kebahagiaan, lambang kejayaan dan keluhuran budi. 4. 5. 6. Warna hitam, melambangkan keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati. warna abu-abu, melambangkan ketabahan. Warna biru, melambangkan kejernihan, warna laut melambangkan kedamaian, ketenangan. 7. 8. Warna hijau, melambangkan kesuburan. Warna coklat, melambangkan kemakmuran.
ix
Meaning of Symbol
Regional symbols has shape a shield with intrinsic green, inside the sm o hs iueo e m n adat rp A T N ada t yl w y bl a p t s c r f l et n u gah B N E n th eo e o e l t e a at rp MA T Q a hs u gah I N A WA . p o Regional Symbols have 2 (two) part: a. Shape of picture: 1. 2. Dome of Mosque; typify of Banten people that religious. Star of God, express the spirit that shining the soul of Banten people. 3. Great tower of Mosque of Banten with two terrace, express Banten people have highest spirit to realize madani people, and objective which always constantly with percept Allah Swt. The tower of mosque also typify culture and history of Banten that staple at opinion of kingdom era (kesultanan) 4. White Kaibon Stone, typify of Banten Province area is the first port of world culture and economic, and international traffic to global era. 5. 1 yl wpdy ad w i ct n,yi B n n rv c 7 eo ad n 8 h e o ost f at Poi e l s t t py e n is an agriculture area that adequate, cloths, food, amount of pdy adct n ei eot m dc rt no R pb c ad n o os v c u o e el a o f eul s t n c a i i of Indonesia, August 17, 1945. 6. Black grey mountain, typify the natural resources and texture of land that quite surge legible prevail. 7. One-horned rhinoceros is the one of wild animal whose protected in the world, typifies the people never surrender in justice the trough and protected by the law.
Arti Lambang
8.
Blue ocean with 17 white long wave, typify marine area that affluent of ocean resources reflects the history and advantage in the future of Banten as a port of international trade.
9.
10 grey of gear, typify orientation of working spirit and evince industries sectors.
10. 2 line mark, runways of Soekarno Hatta airport with colored white, and 3 Beacon light with colored yellow, typify basic spirit for gain aspire. The number of 8, 9, and 10 have meaning of institution of Banten Province has ever born at October 17, 2000 that legitimated with Act Number 23 year 2000. 11. Yellow tape as a union, typify as mansion as beauty and tightly of unity of integrate and heterogeneous of Banten people. 12. Wod fy blMA T Q a av f na on to gain r o sm o I N A WA s ni o dt s lu i Banten, onward and welfare (Darussalam). b. The meaning of symbol colors. 1. 2. 3. Red, typify courage base on by the truth. White, typify the purification, wise and tactful. Yellow, typify distinction, symbol of shine and happiness, glory and intelligent. 4. 5. 6. Black, typify strengthen, strongly and resoluteness. Grey, typify firmness Blue, typify clarity, ocean color are symbol of reconcilement and calm. 7. 8. Green, typify fertile. Brown, typify prosperity
xi
Meaning of Symbol
xii
KATA SAMBUTAN GUBERNUR BANTEN A sl ua i mWa h a lhWaa kt , s a a u a m lk r m t l i br a h o ua o u Provinsi Banten terbentuk pada bulan Oktober 2000 merupakan provinsi yang tergolong muda di Indonesia. Untuk itu penerbitan publikasi Banten Dalam Angka (BDA) 2009 menjadi sangat penting dan bermanfaat dalam melihat potensi yang dimiliki serta kemajuan yang telah dicapai. Oleh karena itu penerbitan buku ini harus mendapat dukungan semua pihak. Publikasi ini bukan saja bermanfaat bagi perencanaan pembangunan, namun juga bagi para peneliti, investor dan pengguna lainnya. Mengingat kesinambungan penyajian buku ini dari tahun ke tahun perlu dijaga, maka saya menghimbau kepada semua pihak untuk menggunakan data pada Banten Dalam Angka 2008 ini sebagai acuan pengambilan kebijakan. Buku ini agar digunakan sebagai rujukan, karena data bersumber dari berbagai instansi dan lembaga di Banten. Akhirnya, saya mengharapkan agar kegiatan pengumpulan data di setiap aspek pembangunan lebih ditingkatkan lagi. Pemerintah senantiasa berkepentingan memiliki data yang benar untuk diinformasikan kepada masyarakat dan instansi yang memerlukannya. Terima kasih saya ucapkan kepada BPS Provinsi Banten yang telah mewujudkan terbitan ini. Sekian dan terima kasih. Wasl ua i mWa h a lhWaa s a a u a m lk r m t l i br o ua okatuh.
xv
The province of Banten has been formed at October 2000. We have m n ca egs ob f e f m k go B n npol s eaebcmn ay hlne t e a d o ai f at ep w l r eo i l c r n e e f g much better. Therefore, the publication of Banten in Figures 2009 is very important and useful to find out the potential that Banten has, and evaluating the progress that has been achieved. Because of that, everybody has to support this publication. This book is not only useful for the planner in the government institutions, but also useful for anyone who needs, it such as researchers, investors and other users. We need to keep this book published sustainable for the year as a serial publication. I strongly recommended to any institutions to use this publication as one of the matter for decision-making. The data in this book has been collected from any institutions and parties that can be used as a reference. I do hope that data collection activity in all aspects should be done continuously, so the government always has the reliable data that can be informed and shared to people and institutions. Finally, I would like to thanks to BPS-Statistics of Banten Province who have done in the making of this book.
xvi
PENGANTAR
Banten Dalam Angka adalah publikasi tahunan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten yang komprehensif. Publikasi ini menyajikan beraneka jenis data dari berbagai bidang. Buku ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum tentang keadaan geografis dan iklim di Provinsi Banten, ciri dan keadaan sosial ekonomi penduduk, serta kondisi sosial dan perekonomian Provinsi Banten. Publikasi ini disempurnakan secara bertahap baik kualitas maupun kuantitas. Namun demikian kualitas data sangat berkaitan dengan ketersediaan data di masing-masing Dinas dan Instansi sebagai nara sumber. Kami sadari bahwa publikasi ini masih jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Atas perhatian Pemerintah Provinsi Banten serta respon Dinas dan Instansi sehingga publikasi ini dapat diterbitkan, kami menyampaikan terima kasih. Kami berharap publikasi ini dapat dimanfaatkan terutama bagi kesejahteraan masyarakat Banten. Serang, September 2009 Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Kepala,
xvii
PREFACE
Banten In Figure is a comprehensive publication, published by BPS Statistics of Banten Province. This publication presents collection of data from various fields. This book is aimed at providing general picture of geographic and climate, socio-economic characteristics of the population, as well as social and economic conditions of Banten Province. This publication gradually improved both in quality and quantity of data. Neverless quality of data depend on scarcity data in each Agencies and Institution. Comments and suggestions to improve the contents of this book are always welcome. Taking of this opportunity, I would like to express my deepest gratitude to Government of Banten Province for special attention and all Agencies/Institution in Banten have already given responsiveness so this publication can be published. I hope this publication will beneficial primarily for welfare of Banten society in the future.
xviii
Daftar Isi
Halaman Page Peta Administrasi Provinsi Banten Administration Map of Banten Province Lambang Daerah/Regional Symbol Foto Gubernur/Photo of the Governor Foto Wakil Gubernur/Photo of Vice Governor Sambutan/Foreword Kata Pengantar/Preface Daftar Isi/Contents Daftar Gambar/List of Figures Daftar Tabel/List of Tables Penjelasan Umum/Explanatory Notes Sejarah/History Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 Tentang Statistik Law of Number 16 of 1997 on Statistics iii v xiii xiv xv xvii xix xxiii xxv xlix li lv
Bab I. Keadaan Geografi Geographical Situation Bab II. Keadaan Iklim Climate Situation Bab III. Pemerintahan Governmental Bab IV. Penduduk dan Tenaga Kerja Population and Manpower 4.1. Penduduk Population 4.2. Tenaga Kerja Manpower
17
25
45 47 48
xix
Content
Bab V. Sosial Social 5.1. Pendidikan Education 5.2. Kesehatan dan Keluarga Berencana Health and Family Planning 5.3 Perumahan dan Lingkungan Housing and Environment 5.4. Sosial Lainnya Other Social Matters Bab VI. Pertanian Agriculture 6.1. Pertanian Tanaman Pangan Food Crops 6.2. Perkebunan Estate Crops 6.3. Kehutanan Forestry 6.4. Peternakan Animal Husbandry 6.5. Perikanan Fishery Bab VII. Industri, Energi dan Air Minum Manufacturing,Energy and Water Supply 7.1. Industri Pengolahan Manufacturing 7.2. Penggalian Quarrying 7.3. Listrik dan Air Minum Electricity and Drinking Wate Bab VIII. Perdagangan Trade Perdagangan Luar Negeri Foreign Trade Bab IX. Transportasi dan Komunikasi Transportation and Communication 9.1. Transportasi Darat Land Transportation 9.2. Transportasi Udara Air Transportation 9.3. Transportasi Laut Sea Transportation Bab X. Hotel,Restoran dan Pariwisata Hotel, Restaurant and Tourism Hotel Restoran dan Pariwisata Hotel , Restaurant and Turism 71 73 74 76 77
223 225
285 287
xx
Daftar Isi Bab XI. Keuangan dan Harga Finance and Price 11.1. Investasi Investment 11.2. Realisasi APBD Realization of APBD 11.3. Perbankan Banking 11.4. Catatan Teknis Indeks Harga Konsumen Technical Note of Consumer Price Index 301 303 304 305 306
Bab XII. Pengeluaran dan Konsumsi Expenditure and Consumption 12.1. Pengeluaran Makanan Food Consumption 12.2. Ketersediaan Pangan Food Availability 12.3. Gini Rasio Gini Ratio Bab XIII. Pendapatan Regional Regional Income 13.1. Penjelasan Teknis Tecbical Notes 13.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Nominal Nominal GRDP 13.3. PDRB per Kapita Per Capita GRDP 13.4. Pertumbuhan Ekonomi Economic Grawth
xxi
Content
xxii
Daftar Gambar
29
Grafik 4.1
50
Grafik 4.2
50
Grafik 4.3.
51
Grafik 5.1.
79
Grafik 5.2.
79
Grafik 5.3.
80
Grafik 6.1.
145
Grafik 6.2.
145
Grafik 6.3.
146
Grafik 6.4.
146
xxiii
List Of Figures
Grafik 7.1 Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang di Banten Tahun 2002 - 2007 Number of Large / Medium Manufacturing Establishments in Banten, 2002-2007 Nilai Input dan Output Perusahaan Industri Menurut Kab/Kota di Banten Tahun 2007 Input and Output Value of Manufacturing Industry Establishment by Regency in Banten, 2007 Jumlah Energi Listrik yang Terjual di Banten Tahun 2007 Total Sold Electrical Energy in Banten, 2007 Jumlah Volume Air Bersih yang Didistribusikan PDAM di Banten 2008 Number of Water Supply Volume Distributed by Regional Water Refinery Company (PDAM) in Banten, 2008 Komoditas Ekspor Utama Provinsi BantenTahun 2008 (%) Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Banten Tahun 2004 2008 Banyaknya SIM Yang Dikeluarkan di Provinsi Banten Menurut Statusnya (Perpanjangan & Baru)Tahun 2004 2008 Jumlah Kasus Kecelakaan dan Korbannya di Provinsi Banten Tahun 2003 2008 Pre bna Pnm ag o et ( o ) a It ns nlIt) e m agn eu pn D m sk D m dn n rai a( k i e o nl Yang Berangkat dan Datang Melalui Bandara Soekarno - Hatta Tahun 2004 2008 (Juta Orang) Perbandingan Jalan Negara dan Provinsi Menurut Kondisinya Tahun 2008 Banyaknya Tamu Nusantara dan Tamu Asing di Hotel Provinsi Banten Menurut Kab/Kota Tahun 2008 Jumlah Hotel Menurut Kab/Kota di BantenTahun 2008 Jumlah Hotel Bintang dan Non Bintang di Banten Tahun 2004 2008 Peranan Sektor Dalam PDRB Banten Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2006 dan 2008 (persen) Percentage Distribution of Banten GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin, 2006 and 2008 Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten dan Nasional Tahun 2001-2008 (persen) Growth Rate of Banten and National Economy, 2001 2008 (Percent)
203
Grafik 7.2.
203
Grafik 7.3.
204
Grafik 7.4
204
227 227
Grafik 9.1.
247
Grafik 9.2.
247
Grafik 9.3.
248
Grafik 9.4
248
Grafik 10.1
Grafik 13.1.
296
Grafik 13.2.
296
xxiv
Daftar Tabel
1.2.
1.3.
1.4.
10
1.5.
12
1.6.
16
BAB II
2.2.
22
2.3.
23
xxv
List Of Tables
2.4. Rata-rata Kecepatan Angin, Arah Terbanyak, Kecepatan Terbesar dan Arah Menurut Bulan di Provinsi Banten Average Wind Speed, Direction Most, Biggest Speed and Direction of the Month in Banten 2008 PEMERINTAHAN GOVERNMENT 3.1. Jumlah Desa Menurut Klasifikasi di Provinsi Banten Number of Villages by Classification in Banten 2008 Jumlah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Menurut Kategori di Provinsi Banten Number of LPM by Category in Banten Province 2008 Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Provinsi Banten Number of Districts, Special Villages and Villages in Banten Province 2008 Jumlah Personil Perlindungan Masyarakat Menurut Klasifikasi di Provinsi Banten Number of Civilian Reserve Personnel by Classification in Banten Province 2008 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Unit Organisasi dan Jenis Kelamin Number of Civil Servants in Government of Banten Province by Name of Organization and Sex 2008 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Golongan/Ruang dan Jenis Kelamin Number of Civil Servants in Goverenment of Banten Province by Grade/Rank and Sex 2008 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Number of Civil Servants in Government of Banten Province by Education and Sex 2008 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Luar Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Unit Organisasi dan Jenis Kelamin Number of Civil Servants in Non Government of Banten Province by Name of Organization and Sex 2008 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Luar Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Golongan/Ruang dan Jenis Kelamin 2008 Number of Civil Servants in Non Goverenment of Provinsi Banten By Grade /Rank and Sex 2008 31
24
BAB III
3.2.
32
3.3.
33
. 3.4.
34
3.5.
35
3.6.
37
3.7.
38
3.8.
39
3.9.
40
xxvi
Daftar Tabel 3.10. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Instansi Vertikal Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Number of Civil Servant in Non Government of Banten Province by Education Lavel and Sex 2008 Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Fraksi dan Jenis Kelamin di Banten Number of Parliament by Faction and Sex of Banten Jumlah Anggota DPRD Kab/Kota Menurut Jenis Kelamin di Banten Number of RegencyParliament by Sex of Banten 2008 Jumlah Keputusan DPRD Provinsi Banten Number of Parliament Decrees of Banten 2008 PENDUDUK DAN TENAGA KERJA POPULATION AND MANPOWER PENDUDUK POPULATION 4.1.1. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota,Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin Provinsi Banten Population by Sex, Sex Ratio and Municipality/Regency 2008 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Provinsi Banten Number of Population by Age Group and Sex in Banten Province 2008 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Region Area, Population and Population Density by Municipality/Regency in Banten Province 2008 Banyak Penduduk, Rumah Tangga dan Rata-rata Besarnya Anggota Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Households and Average Size of Household by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Perkembangan Penduduk di Provinsi Banten Number of Population in Banten Province 1961 - 2008 Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Banten Population Growth Rate in Banten Province 1961-2008 Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Banten Number of Household and Population by Sex in Banten Province 2008
41
3.11.
42
3.12.
43
3.13.
44
BAB IV
4.1.
53
4.1.2.
54
4.1.3.
55
4.1.4.
56
4.1.5.
57
4.1.6.
58
4.1.7.
59
xxvii
List Of Tables
4.1.8. Penduduk Warga Negara Asing Cina dan Warga Negara Asing Lainnya di Provinsi Banten Number of Chinese and Other Aliens in Banten province 2008 Proyeksi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Provinsi Banten Projection of Male Population by Age Group in Banten Province 2008-2011 Proyeksi Penduduk Menurut Kab/Kota di Provinsi Banten Projection of Population by Regegency / Municipality in Banten Province 2009-2011 Distribusi Persentase dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Percentage Distribution and Population Density by Regency/Municipality in Banten Province 1990-2008 TENAGA KERJA MANPOWER 4.2.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten /Kota di Provinsi Banten Labor Force Participation Rate of Population Aged 15 Years and Over by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja, Mencari Pekerjaan dan Bukan angkatan Kerja per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Population Aged 15 Years and Over Who Worked, Looked for Job and Not Economically Active in Banten Province 2008 Penduduk 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Type of Primary Job in Banten Province 2008 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kab/Kota dan Lapangan Usaha di Provinsi Banten Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Industry in Banten Province 2008 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kab/Kota dan Status Pekerjaan Utama di Provinsi Banten Population 15 Years Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Employment Status in Banten Province 2008
60
4.1.9.
61
4.1.10.
62
4.1.11.
63
4.2.
64
4.2.2.
65
4.2.3.
66
4.2.4.
68
4.2.5.
69
xxviii
Daftar Tabel 4.2.6. Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Seminggu Yang Lalu Menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Jam Kerja Seluruhnya di Provinsi Banten Population 15 Years of Age and Over Who Worked During The Previous Week by Regency/Municipality and Total Working Hours in Banten Province 2008 SOSIAL SOCIAL PENDIDIKAN EDUCATION Penduduk Usia 7 - 24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Banten Population Aged 7 Years Attending School by Sex in 24 Banten Province 2008 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Taman Kanak-kanak di Provinsi Banten Number of Kindergarten Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007/2008 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar di Provinsi Banten Number of Elementary Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007-2008 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Provinsi Banten Number of Junior High Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007-2008 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Provinsi Banten Number of Senior High Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007-2008 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan di Provinsi Banten Number of Senior Vocational High Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007-2008 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Raudathul Athfal/Bustanul Athfal di Provinsi Banten Number of Islamic Kindergarten School in Banten Province 2008-2009 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Provinsi Banten Number of Islamic Elementary School in Banten Province 2008-2009 Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Tsanawiyah di Provinsi Banten Number of Islamic Secondary School in Banten Province 2008-2009 70
BAB V
5.1.
: 5.1.1.
81
5.1.2.
82
5.1.3.
83
5.1.4.
84
5.1.5.
85
5.1.6.
86
5.1.7.
87
5.1.8.
88
5.1.9.
89
xxix
List Of Tables
5.1.10. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Aliyah di Provinsi Banten Number of Islamic High School in Banten Province 20082009 Jumlah Pondok Pesantren Tingkat Ula dan Wustha di Provinsi Banten Number of Boarding Level Ula and Wusthain Banten Province 2008
90
5.1.11.
91
5.1.12.
Jumlah Pondok Pesantren Salafiyah Murni di Provinsi Banten Number of Boarding Salafiyah Purein Banten Province 2008
92
5.1.13.
Jumlah Perrguruan Tinggi di Provinsi Banten Number of University in Banten Province 2008
93
5.1.14.
Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Banten Population Aged 10 Years and Over by Educational Attainment and Regency/Municipality in Banten Province 2008 Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Kepandaian Membaca dan Menulis dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Population Aged 10 Years and Over by Reading and Writing Ability and Regency/Municipality in Banten Province 2008
94
5.1.15.
96
5.2.
KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA HEALTH AND FAMILY PLANNING Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas di Provinsi Banten Number of Hospitals and Public Health Center in Banten Province 2008 Jumlah Dokter Rumah Sakit Umum dan Puskesmas di Provinsi Banten Number of Medical Doctors at Public Hospital and Health Center in Banten Province 2008 Jumlah Penduduk Yang Diimunisasi Menurut Jenis Imunisasi di Banten Number of Immunized People by Kind of Immunization in Banten Province 2008 97
5.2.1.
5.2.2.
98
5.2.3.
99
xxx
Daftar Tabel 5.2.4. Jumlah Persalinan Menurut Penolong Persalinan di Provinsi Banten Number of Birth by Kind of Personel in Charge in Banten Province 2008 Jumlah Tenaga Kesehatan Selain Dokter di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum di Provinsi Banten Number of Health Personnels OTher Than Dokter at Public Health Center and Government Hospital in Banten Province 2008 Jumlah Penyalur Obat di Provinsi Banten Number of Medicine Distributors in Banten Province 2008 Jumlah Akseptor Keluarga Berencana (Usia 15-49 tahun Berstatus Kawin) Menurut Alat/Cara Kontrasepsi yang Digunakan di Provinsi Banten Number of Family Planning Acceptors by Method of Contraception Based on The Result of Family Registration in Banten Province 2008 Jumlah Keluarga Pasangan Usia Subur Menurut Umur Isteri di Provinsi Banten Number of Potential Couple by Age of Wife in Banten Province 2008 Jumlah Keluarga Sejahtera Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera di Provinsi Banten Number of Prosperous Family by Level of Prosperous Family in Banten Province 2008 PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN HOUSING AND ENVIRONMENT Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal di Provinsi Banten Number of Household by Regency/Municipality and Residen Authority in Banten Province 2008 Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Luas Lantai Rumah di Provinsi Banten Number of Household by Regency/Municipality and Area of House Floor in Banten Province 2008 Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Sumber Air Minum di Provinsi Banten Number of Household by Regency/Municipality and Source of Drinking Water in Banten Province 2008
100
5.2.5.
101
5.2.6.
103
5.2.7.
104
5.2.8.
106
5.2.9.
107
5.3.
5.3.1.
109
5.3.2.
111
5.3.3
112
xxxi
List Of Tables
5.4. : SOSIAL LAINNYA OTHER SOCIAL MATTERS Rekapitulasi Produksi Sertifikat Oleh Badan Pertanahan Nasional di Provinsi Banten Hingga 2008 Production of Sertificate by National Land Affair Board in Banten Province Until 2008 Jumlah PPAT dan Penerbitan Akta di Banten Number of Land Certificate Legal Maker and Certificate Publishing in Banten Province 2008 Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi Menurut Jenis Kejahatan di Wilayah Provinsi Banten Number of Crimes Commited by Type of Crime in Banten Province 2008 Jumlah Tempat Ibadah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Place of Worship by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Persentase Penduduk Menurut Agama di Provinsi Banten Percentage of Population by Religion in Banten Province 2008 Jumlah Calon / Jamaah Haji dan Besarnya Biaya Musim Haji di Provinsi Banten Number of Aplicants / Pilgrims and cost to Mecca in Banten Province 2000-2008 Jumlah Jamaah Haji Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Aplicantsfor Pilgrims by sex and Regency/Municipality in Banten Province 2008 Tingkat Usia Calon Jamaah Haji di Provinsi Banten Number of Pilgrims by Age Group in Banten Province 2008 Jumlah Korban Bencana Sosial/Pengungsi dan Korban Bencana Alam Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Social Disaster Victims/Refugees and Nature Disaster by Regency/Munipalicity in Banten Province 2008 Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Potency and Source of Welfare by Regency/Munipacility in Banten Province 2008
5.4.1.
114
5.4.2.
117
5.4.3.
119
5.4.4.
120
5.4.5
121
5.4.6.
122
5.4.7.
123
5.4.8.
124
5.4.9.
125
5.4.10.
126
xxxii
Daftar Tabel 5.4.11. Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Social Menurut Jenis dan Kab/Kota di Provinsi Banten Number of Social Welfare Problem Bearers by Kind and Regency/Municipality in Banten Province 2008 Karakteristik KecacatanMenurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Caracteristic of Disability by Regency/Municipility in Banten Province (Jiwa/Person) 2008 Jumlah Perkara Yang Diputus di Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Menurut Jenis Perkara Number of Registered Cases in High-Level Religious of Banten Province Area by Kind of Cases 2008 Jumlah Perkara yang Dimohonkan Banding pada Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Number of Processed Cases in High-level Religious Court of Banten Province 2008 Rekapitulasi Perkara Yang Diterima dan Diputus Pengadilan Agama di Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Agama di Provinsi Banten Recapitulation of Registered and Sentenced Cases in High Level Religion Court of Banten Province 2008 Jumlah Tahanan di UPT Rutan/Lapas (DAF 3) Menurut Jenis Kejahatan di Provinsi Banten Number ofPrisoners in Unit Rutan / Lapas (DAF 3) According to Type of Crime in Banten Province 2008
127
5.4.12.
129
5.4.13.
130
5.4.14.
131
5.4.15.
132
5.4.16
133
BAB VI
PERTANIAN AGRICULTURE PERTANIAN TANAMAN PANGAN FOOD CROPS Luas Panen Produktivitas dan Produksi Padi Palawija di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Paddy in Banten Province 2008 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Palawija Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Paddy by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Maize by Regency/Municipality in Banten Province 2008
6.1.
6.1.1.
147
6.1.2.
149
6.1.3.
152
xxxiii
List Of Tables
6.1.4. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Kayu Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Cassava by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Peanuts by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Kedelai Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Soybeans by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Jalar Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Sweet Potatoes by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Hijau Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Mungbeans by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Luas Panen, Produksi dan Hasil per Ha Sayuran dan Buah-buahan Semusim di Provinsi Banten Harvested area, Production and Yield Rate of Season Vegetables and Fruit in Banten Province 2008 Luas Panen, Produksi dan Hasil per Ha Sayuran dan Buah-buahan Tahunan di Provinsi Banten Harvested area, Production and Yield Rate of Annual Vegetables and Fruit in Banten Province 2008 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Obatobatan di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Medicine by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Hias di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Decorated by Regency in Banten Province 2008 TANAMAN PERKEBUNAN ESTATE CROPS Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Negara Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten Area and Production of National Large Estate by Types of Crops in Banten Province 2008
153
6.1.5.
154
6.1.6.
155
6.1.7.
156
6.1.8.
157
6.1.9.
158
6.1.10.
159
6.1.11.
160
6.1.12.
161
6.2.
6.2.1.
162
xxxiv
Daftar Tabel 6.2.2. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten Area and Production of Private Large Estate by Types of Crops in Banten Province 2008 Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten Area and Production of Small Holders Private Plantation by Types of Crops in Banten Province 2008 Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Rubber by Ownership in Banten Province 2008 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Coconut by Ownership in Banten Province 2008 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Coffee by Ownership in Banten Province 2008 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Cacao by Ownership in Banten Province 2008 Luas Areal dan Produksi Tanaman Aren Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Sugar Palm by Ownership in Banten Province 2008 Luas Areal dan Produksi Tanaman Melinjo Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Melinjo by Ownership in Banten Province 2008 KEHUTANAN FORESTRY Luas Hutan Negara Menurut Fungsinya di Provinsi Banten National Forest Area by Function in Banten Province 2008 Luas Kawasan Hutan Negara Menurut Status Kenyataan dan KPH di Provinsi Banten National Forest Area by Reality Status and KPH in Banten Province 2008
163
6.2.3.
164
6.2.4.
165
6.2.5.
166
6.2.6.
167
6.2.7.
168
6.2.8.
169
6.2.9.
170
6.3.
6.3.1.
171
6.3.2.
172
xxxv
List Of Tables
6.3.3. Produksi dan Nilai Produksi Kayu Jati dan Rimba di Provinsi Banten Production and Value of Jati an Rimba Woods in Banten Province 2000- 2008 PETERNAKAN ANIMAL HUSBANDRY Populasi Ternak Menurut Jenis di Provinsi Banten Number of Livestocks by Kind in Banten Province 2008 Populasi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota di Banten Population of Poultries by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Jumlah Rumah Tangga Yang mengusahakan Ternak di Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak Number of Households Who Strive Livestock in Banten Province According to the Regency/Municipality and Type of Livestock 2008 Rata-Rata Produksi Telur Per Ekor Ternak Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Average Production Eggs Per Head of Cattle According to the Regency/Municipality in Banten Province 2008 Persentase Ternak Yang Mati Menurut Jenis Ternak dan Penyebab Kematian dan Kabupaten/kota di Provinsi Banten The Percentage of The Dead Livestock by Type of Livestock and The Cause of Death and Regency / Municipality in Banten Province 2008 Persentase Luas Lahan Yang Dikuasai Rumah Tangga Usaha Peternakan di Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota dan Penggunaan Lahan Land Area Percentage of Households Who Mastered Business Husbandry in Banten Province According to the Regency/Municipality and Land Use PERIKANAN FISHERY Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan dan Pemeliharaan di Provinsi Banten Fish Production by Type of Catching and Breeding Facilities in Banten Province 2008 Nilai Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan dan Pemeliharaan di Provinsi Banten Value of Fish Production by Type of Catching and Breeding Facilities in Banten Province 2008 174
173
6.4.
6.4.1.
6.4.2.
175
6.4.3.
176
6.4.4.
178
6.4.5.
179
6.4.6.
182
6.5.
6.5.1.
183
6.5.2.
186
xxxvi
Daftar Tabel 6.5.3. Jumlah Unit Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Provinsi Banten Number of Marine Fisheries Catching by Kind in Banten Province 2008 Jumlah Perahu/Kapal Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Provinsi Banten Number of Fisheries Boat by Kind in Banten Province 2008 Luas Areal dan Jumlah Tempat Pemeliharaan Ikan di Provinsi Banten Area and Number of Fish Breeding Facilities in Banten Province 2008 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenis Perikanan di Provinsi Banten Number of Fishery Household by Type of Fishery in Banten Province 2008 INDUSTRI, ENERGI DAN AIR MINUM MANUFACTURING, ENERGY AND WATER SUPPLY INDUSTRI PENGOLAHAN MANUFACTURING Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Menurut Golongan Industri di Provinsi Banten Number of Establishment and Person Engaged of Establishment by Industrial Group in Banten Province 2008 Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Golongan Industri di Provinsi Banten Number of Establishment and Persons Engaged by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Value Input, Output and Added of Manufacturngi by Regency /Municipality in Banten Province 2008 Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut golongan Industri di Provinsi Banten Value Input, Output and Added of Manufacturing by Industrial Group in Banten Province 2008 ENERGI DAN LISTRIK ENERGY AND ELECTRICITY Produksi Bahan Galian Pada Perusahaan/Perorangan Pemegang SIPD/SIPR/SIPGI/KP di Provinsi Banten Production of Quarrying Items on Companies Holding SIPD/SIPR/SIPGI/KP in Banten Province 2006
189
6.5.4.
192
6.5.5.
193
6.5.6.
194
BAB VII.
7.1.
7.1.1.
205
7.1.2.
207
7.1.3.
208
7.1.4.
209
7.2.
7.2.1.
210
xxxvii
List Of Tables
7.2.2. Produksi Bahan Galian Golongan-C Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Production of Classification C Quarrying Items by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Jumlah Surat Izin SIPD/SIPR/SIPGI/KP dan Luas Wilayah Penambangan per Jenis Bahan Galian di Provinsi Banten Number of SIPD/SIPR/SIPGI/KP and Area by Kind of Quarrying Items in Banten Province 2006 Jumlah SIPD/SIPR/SIPGI/KP dan Luas Wilayah Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Banten Number of SIPD/SIPR/SIPGI/KP and Area by Regency/ Municipality in Banten Province 2006
211
7.2.3.
212
7.2.4.
213
7.2.5.
Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung dan Energi Listrik Terjual Menurut Jenis Tarif di Provinsi Banten Number of Customers, Connected Power and Sold Electrical Energy by Classification of Tariff in Banten Province 2008 Jumlah Transformator Distribusi Terpasang di Provinsi Banten Number of Distribution Transformator in Banten Province 2000-2008 Penyediaan, Penjualan dan Susut Energi Listrik di Provinsi Banten Stocked, Sold and Lost of Energy in Banten Province 2000-2008 Banyaknya Desa Berlistrik, Jumlah Langanan, dan Daya Tersambung di Provinsi Banten Number of Villages, Customer, and Conection Power in Banten Province 2000-2008 AIR MINUM DRINKING WATER Jumlah Perusahaan Air Minum, Kapasitas Produksi dan Produksi Air Minum Menurut Sumber Air Yang Dipakai di Provinsi Banten Number of Water supply Enterprises Production Capacity Water Production by Water Resources in Banten Provinsi 2006-2008 Jumlah Pekerja Teknis dan Administrasi Perusahaan Air Minum Menurut Pendidikan Yang Ditamatkan di Provinsi Banten Number of Technical and Administration Worker Water Supply Enterprise by Educational Attainment in Banten Province 2006-2008
214
7.2.6.
215
7.2.7.
217
7.2.8.
218
7.3.
7.3.1.
219
7.3.2.
220
xxxviii
Daftar Tabel 7.3.3. Jumlah Pelanggan Air Minum yang Didistribusikan Menurut Jenis Konsumen di Provinsi Banten Number of Water Customer by type of Customer Group in Banten Province 2008 PERDAGANGAN TRADE Ekspor Melalui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Komoditi Export from Banten Province by Commodity 2008 Volume dan Nilai Ekspor Menurut Pelabuhan-pelabuhan Utama di Provinsi Banten Volume and Value of Export by Principal Ports in Banten Province 2008 Volume dan Nilai Impor Menurut Pelabuhan-pelabuhan Utama di Provinsi Banten Volume and Value of Import by Principal Ports in Banten Province 2008 Ekspor dan Impor Melaui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Bulan Export dan Import of Banten Province by Month 2008 Ekspor Melalui pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Negara Tujuan Export from Banten Province by Destination 2008 Impor Melalui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Negara Asal Import from BantenProvince by Source 2008 Jumlah Desa yang Mempunyai Pasar di Provinsi Banten 2008 Number of Villages Which Have Market in Banten Province 2008 TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI TRANSPORTATION AND COMMUNICATION TRANSPORTASI DARAT LAND TRANSPORTATION Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah Yang Berwenang, Jenis Permukaan, Kondisi Jalan dan Kelas Jalan di Provinsi Banten Length of Type of Surface, Condition and Category of Road by Level of Government in Banten Province 2008 221
BAB VIII.
8.1.
229
8.2.
231
8.3.
232
8.4.
233
8..5.
234
8.6.
236
8.7.
239
BAB IX.
9.1.
9.1.1.
249
9.1.2.
Data Ruas Jalan Nasional dan Provinsi di Provinsi Banten Data of National and Province Authority Road in Banten Province 2008
250
xxxix
List Of Tables
9.1.3. Daftar Penetapan Kelas Jalan di Wilayah Provinsi Banten List of Road Classification in Banten Province 2008 Jumlah Kendaraan Bermotor Obyek Pajak di Provinsi Banten Number of Tax Object Vehicles in Banten Province 2008 Banyaknya Surat Ijin Mengemudi Yang Dikeluarkan oleh Kepolisian Wilayah Banten Number of Driving License was Produced by Police of Banten Region 2008 Banyaknya Penerbitan STNK oleh Kepolisian Daerah Banten Number of Vehicle Registered Number (URN) Issued by Police Banten Region 2008 Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban di Wilayah Kepolisian Banten Number of Accidents and Victims in Police of Banten Region 2008 Perkiraan Kerugian Materi Pada Kecelakaan Lalu Lintas di Wilayah Kepolisian Banten Material Lost Estimation of Accident in Police of Banten Region 2004-2008 Jumlah Penumpang PT. KAI Daop I Jakarta di Provinsi Banten Number of Train Passangers of PT. KAI Daop I Jakarta in Banten Province 2008 Lalu Lintas Penumpang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat Traffics of Train Passengers at West Exploitation 2008 Lalu Lintas Angkutan Barang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat Non DKI Traffics of Train Cargoes at West Exploitation Non DKI 2008
258
9.1.4.
264
9.1.5.
265
9.1.6.
266
9.1.7.
267
9.1.8
268
9.1.9.
269
9.1.10.
271
9.1.11
272
9.2.
TRANSPORTASI UDARA AIR TRANSPORTATION Banyaknya Penerbangan, Penumpang Domestik dan Barang di Banten Number of Domestic Flights and Passangers at SoekarnoHatta Airport 2008 Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Internasional di Bandara Soekarno Hatta Number of International Flights and Passangers at Soekarno-Hatta Airport 2008
9.2.1.
273
9.2.2.
274
xl
Daftar Tabel 9.2.3. Banyaknya Barang dan Pos Paket Domestik Yang Datang dan Berangkat di Bandara Soekarno-Hatta Number of Arrival and Departure Domestic Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport 2008 Banyaknya Barang dan Pos Paket Internasional Yang Datang dan Berangkat di Bandara Soekarno-Hatta Number of Arrival and Departure International Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport 2008 TRANSPORTASI LAUT SEA TRANSPORTATION Data Angkutan Penyebrangan di Provinsi Banten Data of Merak Bakaheuni Sea Crossing in Banten Province 2004-2008 Data Operasional Pelabuhan di Provinsi Banten Operational Data of Port in Banten Province 2008 KOMUNIKASI COMMUNICATION Perkembangan Kapasitas Sentral dan Pos Telepon Menurut Sambungan Trend of Central Capacity and Circuit Phone by Connection 2003-2008 Jumlah Sambungan Telepon Menurut Kabupaten/Kota Number of TeleponConnection by Regency /Municipality 2005-2008 Jumlah Sambungan Telepon Menurut Kabupaten/Kota Number of Telepon Connection by Regency/ Municipality 2008 Banyaknya Surat Yang Dikirim dan Diterima PT. Pos Indonesia Menurut Jenis Surat Number of Mail R eceived and Sent by Kind 2008 HOTEL, RESTORAN DAN PARIWISATA HOTEL, RESTAURANT and TOURISM HOTEL HOTEL Banyaknya Hotel, Kamar dan Tempat Tidur Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Hotels Rooms, and Beds of Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Banyaknya Hotel Berbintang dan Tidak Berbintang Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Classified and Non Classified Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008
275
9.2.4.
276
9.3.
9.3.1.
277
9.3.2.
279
9.4.
: 9.4.1
280
9.4.2
281
9.4.3
282
9.4.4.
283
BAB X
10.1.
10.1.1.
291
10.1.2.
292
xli
List Of Tables
10.1.3. Banyaknya Tenaga Kerja Kejuruan dan Non Kejuruan Hotel/ Pariwisata Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Hotel/Tourism Educational Workers and Non of Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Banyaknya Tamu Nusantara dan Tamu Mancanegara Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Domestic Guest and Foreign Guest of Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008
293
10.1.4.
294
10.2.
PARIWISATA TOURISM Jumlah Obyek Wisata Menurut Lokasi di Provinsi Banten Number of Tourism Object by Location in Banten Province 2008 Jumlah Museum, Situs Purbakala dan Bangunan Bersejarah di Provinsi Banten Number of Museum, Old Site and History Building in Banten Province 2008 Jumlah Pengunjung dan Nilai Penjualan Karcis Tempat Rekreasi/Taman Hiburan di Provinsi Banten Number of Visitors and Receipts of Recreation Resorts in Banten Province 2008 Jumlah Unit Wisata,Pengunjung, dan Penjualan Karcis Menurut Kabupaten/Kota dan Obyek Wisata di Provinsi Banten Number of Tourism Unit, Visitors and Receipts by Regency/Municipality and Tourism Object in Banten Province 2008
10.2.1.
295
10.2.2
296
10.2.3
297
10.2.4.
298
10.3.
RESTORAN RESTAURANT Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Provinsi Banten Number of Restaurant in Banten Province 2008 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA FINANCE AND PRICES INVESTASI INVESTMENT Rekapitulasi Realisasi Investasi PMA Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Realization of Foreign Capital Invesment (PMA) by Regency/Municipality in Banten Province 2008 299
10.3.1
BAB XI.
11.1.
11.1.1.
311
xlii
Daftar Tabel 11.1.2. Rekapitulasi Realisasi Investasi PMDN Menurut Kabupaten / Kota di Provinsi Banten Realization of Domestic Capital Invesment (PMDN) by Regency/Municipality in Banten Province 2008 Jumlah Proyek dan Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Asal Negara di Provinsi Banten Number and Value of Capital Foreign Investment Planned by Cauntry of Origin in Banten Province 2008 Jumlah dan Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Sektor Usaha di Provinsi Banten Number and Value of Capital Foreign Invesment Planed by Business Sector in Banten Province 2008 Jumlah Proyek dan Nilai Persetujuan Rencana Perluasan Investasi PMDN Menurut Sektor Usaha di Provinsi Banten Nimber and Value of Approval Domestic Capital Invesment Expansion by Business Sector in Banten Province 2008 Jumlah Proyek dan Nilai Persetujuan Rencana Investasi PMDN Menurut Sektor Usaha di Provinsi Banten Number and Value of Approval Domestic Capital Invesment by Business Sector in Banten Province 2008 Rekapitulasi dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Provinsi Banten Recapitulation and Realization of Revenues and Expenditures Government Budget of Banten Province (Juta/Million Rp)2005-2008 Ringkasan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Banten Realization Summary Revenues and Expenditures Government Budget of Banten Province (Rupiah/Rupiahs) 2008 Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Pemerintah Provinsi Banten Budgeted and Realization of Government Expenditures of Banten Province (Rupiah/Rupiahs) 2008 PENERIMAAN PAJAK DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TAX AND ACTUAL REVENUE Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Menurut Sektor dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Actual Revenue of Land and Housing Tax by Sector and Regency/Municipality in Banten Province 2008
312
11.1.3.
313
11.1.4.
314
11.1.5.
317
11.1.6
319
11.1.7.
320
11.1.8.
321
11.1.9.
322
11.2.
11.2.1.
323
xliii
List Of Tables
11.2.2. Reaalisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Menurut Kantor Pelayanan Pajak Actual Revenue of Income Tax by Office of Tax Service 2008 Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tingkat I Banten Menurut Komponen Penerimaan Actual Revenues of Banten First Level Local Government by Kind of Revenue 2008 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari Sektor Penggalian (Bahan Galian Golongan-C &Retribusi Lainnya) 2006 Actual Revenue of Quarrying Sector (Class-C and Other Retributions) 2006 BANK BANK Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status di Provinsi Banten Number of Commercial Banks by Status in Banten Province 2008 Posisi Simpanan Masyarakat Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum dan BPR Menurut Daerah Tingkat II berdasarkan Lokasi Kantor Penghimpun Dana di Provinsi Banten (juta Rp) Outstanding of Private Deposit in Rupiah And Foreign Curency Of Commercial And Rural Banks By Regions B sd n ak Ofe ud L ct n n rv c O ae O B n fc F ns oa o I Poi e f s i i n Banten (Million Rp) 2008 Posisi Kredit Rupiah Dan Valuta Asing Bank Umum Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Penggunaan Dan Sektor Ekonomi Berdasarkan Lokasi Proyek Di Banten C m ec lB nO tad g rd sn ui ad o m ri s ak u t i C ei iR p h n a s sn n t a Foreign Exchange by RegionsType of Currency and Economics Sectors Based on Projects Location in Banten 2008 HARGA-HARGA PRICES Laju Inflasi 66 Kota di Indonesia Inflation Rate at 66 Cities in Indonesia 2004-2006 Indeks Harga Konsumen Kota Serang Menurut Bulan Consumer Price Index of Serang Municipality by Month 2008 Indeks Harga Konsumen Kota Tangerang Menurut Bulan Consumer Price Index of Tangerang Municipality by Month 2008 350
324
11.2.3.
325
11.2.4.
326
11.3.
11.3.1.
327
11.3.2.
328
11.3.3.
336
11.4.
11.4.1.
11.4.2.
353
11.4.3
355
xliv
Daftar Tabel 11.4.4. Indeks Harga Konsumen Kota Cilegon Menurut Bulan Consumer Price Index of Cilegon Municipality by Month 2008 Indeks Harga Konsumen Banten Menurut Bulan Consumer Price Index of Banten by Month 2008 Inflasi Kota Serang Menurut Bulan Inflation Rate of Serang Municipality by Month 2008 Inflasi Kota Tangerang Menurut Bulan Inflation Rate of Tangerang Municipality by Month 2008 Inflasi Kota Cilegon Menurut Bulan Inflation Rate of Cilegon Municipality by Month 2008 Inflasi Banten Menurut Bulan Inflation Rate of Banten by Month 2008 Perkembangan Harga Gabah Menurut Bulan di Banten Trend of unhulled Paddy and Rice Price by Month in Banten 2008 KOPERASI COOPERATION Kinerja Koperasi Menurut Indikator Produksi Performance of cooperation Activity by Indicator of Production 2007-2008 Jumlah SIUP yang diberikan Menurut Golongan Usaha dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Trade Business Permits Issued by Scale of Establisment and Municipality in Banten Province 2008 Rekapitulasi Laporan Penerbitan TDP Report Recapitulation Of TDP Publication 2008 PENGELUARAN DAN KONSUMSI EXPENDITURE AND CONSUMPTION PENGELUARAN PENDUDUK POPULATION EXPENDITURE Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan di Provinsi Banten Population by Regency/Municipality and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten Province 2008 Rata-rata Pengeluaran Perkapita Menurut Jenis Pengeluaran Sebulan dan Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan di Provinsi Banten Average of Per Capita Monthly Expenditure by Kind of Expenditure and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten Province 2008 357
11.4.5.
359
11.4.6.
361
11.4.7.
363
11.4.8.
365
11.4.9.
367
11.4.10 ..
369
11.5.
11.5.1.
370
11.5.2.
371
11.5.3
372
BAB XII.
12.1.
12.1.1.
381
12.1.2.
383
xlv
List Of Tables
12.2. : KETERSEDIAAN PANGAN FOOD AVAILABILITY Perkembangan Persediaan Pangan di Banten Rice Stock in Banten 2008 Laporan Realisasi Pengadaan Gabah Dolog Wilayah I Provinsi Banten Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten Province 2008 Laporan Realisasi Pengadaan Beras Dolog Wilayah I Propvinsi Banten Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten Province 2008 LAINNYA OTHERS Gini Ratio menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Gini Ratio by Regency/Municipality in Banten Province 2008 PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PDRB Propinsi Banten ADH Berlaku Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Market Price by Industrial Origin 2005-2008 PDRB Propinsi Banten ADH Konstan 2000 Menurut lapangan Usaha Gross Regional Domestic Product of Banten Constant Price2000 by Industrial Origin 2005-2008 Laju Pertumbuhan PDRB Propinsi Banten ADHK 2000 Menurut Lapangan Usaha Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Banten at Constant Price2000 by Industrial Origin 2005-2008 Distribusi Persentase PDRB Propinsi Banten ADHB Menurut Lapangan Usaha Percentage distribution of Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Price by Industrial Origin 2005-2008 Angka Agregatif PDRB, Penduduk Pertengahan Tahun dan PDRB Perkapita Banten Agregate Figures of GRDP, Population at Mid Year and GRDP Per Capita in Banten 2005-2008 385
12.2.1
12.2.2.
386
12.2.3.
387
12.3
12.3.1.
388
BAB XIII.
13.1.1.
397
13.1.2.
398
13.1.3.
399
13.1.4.
400
13.1.5.
401
xlvi
Daftar Tabel 13.2.1 PDRB Propinsi Banten ADH Berlaku Menurut Jenis Pengeluaran Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Market Price by Expenditure 2005-2005 PDRB Propinsi Banten ADH Konstan 2000 Menurut Jenis Pengeluaran Gross Regional Domestic Product of Banten Constant Price 2000 by Expenditure 2005-2008
403
13.2.2
404
xlvii
List Of Tables
xlviii
Tanda-tanda yang digunakan dalam publikasi ini adalah sebagai berikut: Symbols which are used in this publication, are as follows: : : : 0 : , : *) : **) : r) : e)
Data belum tersedia Data not yet available Data tidak tersedia Data not available Data dapat diabaikan Data negligible Tanda desimal Decimal point Angka sementara Final Angka sangat sementara Preliminary Angka diperbaiki Revised figures Angka perkiraan Estimated figures
xlix
Sejarah Singkat
Banten sebagai nama suatu wilayah sudah dikenal dan diperkenalkan sejak abad ke 14. Mula-mula Banten merupakan pelabuhan yang sangat ramai disinggahi kapal dan dikunjungi pedagang dari berbagai wilayah hingga orang Eropa yang kemudian menjajah bangsa ini. Pada tahun 1330 orang sudah
mengenal sebuah negara yang saat itu disebut Panten, yang kemudian wilayah ini dikuasai oleh Majapahit di bawah Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk. Pada masa-masa itu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak Tahun 1524 1525 para
pedagang Islam berdatangan ke Banten dan saat itulah dimulai penyebaran agama Isalm di Banten. Sekitar dua abad kemudian berdiri Kadipaten Banten di Surasowan pada 8 Oktober 1526. Pada tahun 1552 1570 Maulana Hasanudin Panembahan Surosowan menjadi Sultan Banten pertama. Sejak itu dimulailah pemerintahan kesultanan di Banten yang diakhiri oleh Sultan Muhammad R fud (831820) merupakan sultan ke dua puluh setelah sultan dan a di 11 i n rakyat masa sebelumnya berperang melawan penjajah. Namun demikian
perjuangan rakyat Banten terus berlanjut hingga detik terakhir kaki penjajah berada di bumi Banten. Setelah memasuki masa kemerdekaan muncul keinginan rakyat Banten untuk membentuk sebuah provinsi. Niatan tersebut pertama kali mencuat di tahun 1953 yang kemudian pada 1963 terbentuk Panitia Provinsi Banten di Pendopo Kabupaten Serang. Dalam pertemuan antara Panitia Provinsi Banten dengan DPR-GR sepakat untuk memperjuangkan terbentuknya Provinsi Banten. Pada tanggal 25 Oktober 1970 Sidang Pleno Musyawarah Besar Banten mengesahkan Presidium Panitia Pusat Provinsi Banten. Namun ternyata
perjuangan untuk membentuk Provinsi Banten dan terpisah dari Jawa Barat
li
Brief History
tidaklah mudah dan cepat. Selama masa Orde Baru kenginan tersebut belum bisa direalisir. Pada Orde Reformasi perjuangan masyarakat Banten semakin gigih karena mulai terasa semilirnya angin demokrasi dan isu tentang otonomi daerah. Pada 18 Juli 1999 diadakan Deklarasi Rakyat Banten di Alun-alun Serang yang kemudian Badan Pekerja Komite Panitia Provinsi Banten menyusun Pedoman Dasar serta Rencana Kerja dan Rekomendasi Komite Pembentukan Provinsi Banten (PPB). Sejak itu mulai terbentuk Sub-sub Komite PPB di berbagai wilayah di Banten untuk memperkokoh dukungan terbentuknya Provinsi Banten. Setelah melalui perjuangan panjang dan melelahkan akhirnya pada 4 Oktober 2000 Rapat Paripurna DPR-RI mengesahkan RUU Provinsi Banten menjadi Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten. Kemudian pada tanggal 17 Oktober 2000 Presiden Abdurrahman
Wahid mengesahkan UU No. 23 Tahun 2000 tentang PPB. Sebulan setelah itu pada 18 Nopember 2000 dilakukan peresmian Provinsi Banten dan pelantikan Pejabat Gubernur H. Hakamudin Djamal untuk menjalankan pemerintah provinsi sementara waktu sebelum terpilihnya Gubernur Banten definitif. Pada tahun 2002 DPRD Banten memilih Dr. Ir. H. Djoko Munandar, MEng dan Hj. Atut Chosiyah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pertama.
Sumber: Buku Sekapur Sirih Perjalanan Panjang dan Kronologis Terbentuknya Propinsi Banten 1953 2000 oleh Drs. E. Iwa Tuskana Supandri.
lii
Sejarah Singkat
Brief History of Banten Province Banten is the name of the area has been know since 14 century. In the beginning Banten is a port which the ships and trader are coming from any country, and finally Euro people control this area. In 1330 people have known a country which as Panten, and then this area controlled by Kingdom of Majapahit with Gajah Mada and Hayam Wuruk as a leader. At that time, Kingdom of Majapahit and Kingdom of Demak are two of Kingdom has power in Nusantara (Indonesia). In 1524 1525 Moslem traders came to Bnaten and that time; begin of Islam religious growth in Banten. In about two century later, regency (Kadipaten) of Banten has been build at Surasowan in October 8, 1526. In 1552 -1570 Maulana Hasanudin Princes (Panembahan) of Surasowan become the first leader (Sultan) of Baneten. At that time the government of Sultan has begun which finally Sultan Muhammad R fud (831820) is a di 11 i n the 20th Sultan with all the people of Banten attack for the illegal government. But war of Banten forever until the illegal government goes out from Banten. Since the freedom of Indonesia, people of Banten want to build a Banten province. That hoping had existed since 1953 and in 1963 made committee of Banten Province at Serang regency. In the meeting between Committee of Banten Province with legislative (DPR-GR) agree to make a frame of Banten province. In October 25, 1970 the great meeting of Banten has declared the Presidium of Committee of Banten Province. But not convenient to build the province which unravel of West Java. In era Orde Baru struggle of Banten Province can not release yet. In reformation order (Orde Reformasi), struggle of Banten people is very obstinate because free democracy and regency autonomy (self-government) has issue by central government. In July 18, 1999 there was declaration of Banten people in Serang, later official of Committee of Banten Province (Badan Pekerja Komite Panitia Provinsi Banten) arrange the basic guide and job
liii
Brief History
planning recommended Committee of Institution of Banten Province (Komite Pembentukan Provinsi Banten /PBB). Since that, conformed subs of commission PBB in some regency in Banten to fasted conformation of Banten Province. After through martial aborious ultimately at October 4, 2000 tight at great meeting of legislative (Rapat Paripurna DPR-RI) affirm draft of law (RUU) of Banten Province become act the law No. 23 Year 2000 about Institution of Banten Province. Posterior at October 17, 2000 President Abdurrahman Wahid affirms the law No. 23 Year 2000 about PBB. One month after that at November 18, 2000 there was agreement of Banten Province, and functionary governor H. Hakamudin Djamal to implement officer transitory province before definitive governor electing. In 2002 Local legislative (DPRD) of Banten elected Dr. Ir. H. Djoko Munandar, M.Eng as Governor, and Hj. Atut Chosiyah as Vice Governor.
Source: Drs. E. Iwa Tuskana Supandri, Sekapur Sirih Perjalanan Panjang dan Kronologis Terbetuknya Propinsi Banten 1953 - 2000. .
liv
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945; b. bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan statistik tersebut, diperlukan langkah-langkah untuk mengatur penyelenggaraan statistik nasional terpadu dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien; bahwa Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik pada saat ini tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan nasional; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c di atas, dipandang perlu membentuk Undang-undang tentang Statistik yang baru;
c.
d.
Mengingat :
Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;
lv
Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG STATISTIK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelenggaraan statistik. Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi. Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan statistik. Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik Nasional. Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yamng bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro, dan penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab Badan. Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan. Statistik khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya
Banten In Figures 2009
2.
3.
4.
5.
6.
7.
lvi
dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. 8. Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.
9.
10. Kompilasi produk administrasi adalah cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan atau masyarakat. 11. Badan adalah Badan Pusat Statistik. 12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda maupun objek lainnya. 13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi. 14. Sinopsis adalah suatu ikhtisar penyelenggaraan statistik. 15. Penyelenggara kegiatan statistik adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. 16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelenggara kegiatan statistik untuk melaksanakan pengumpulan data, baik melalui wawancara, pengukuran, maupun cara lain terhadap objek kegiatan statistik. 17. Responden adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, dan atau unsur masyarakat lainnya yang ditentukan sebagai objek kegiatan statistik.
lvii
BAB II ASAS, ARAH, DAN TUJUAN Pasal 2 Selain berlandaskan asas-asas pembangunan nasional, undang-undang ini juga berasaskan : a. b. c. keterpaduan; keakuratan; dan kemutakhiran.
Pasal 3 Kegiatan statistik diarahkan untuk : a. b. c. d. mendukung pembangunan nasional; mengembangkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien; meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan Mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 4 Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien guna mendukung pembangunan nasional.
lviii
BAB III JENIS STATISTIK DAN CARA PENGUMPULAN DATA Bagian Pertama Jenis Statistik Pasal 5 Berdasarkan tujuan pemafaatannya, jenis statistik terdiri atas: a. b. c. statistik dasar; statistik sektoral; dan statistik khusus.
Pasal 6 (1) Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatanya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi Undang-undang. Bagian Kedua Cara Pengumpulan Data Pasal 7 Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara: a. b. c. d. sensus; survei; kompilasi produk administrasi; dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. lix
(2)
Pasal 8 (1) Sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang meliputi: a. b. c. (2) sensus penduduk; sensus pertanian; dan sensus ekonomi.
Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 9 (1) Survei sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b diselenggarakan secara berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci. Survei antarsensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis untuk menjembatani 2 (dua) sensus tersebut. Pasal 10 (1) Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. Hasil kompilasi produk administrasi milik instansi pemerintah terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undangundang.
Banten In Figures 2009
(2)
(2)
(3)
lx
BAB IV PENYELENGGARAAN STATISTIK Bagian Pertama Statistik Dasar Pasal 11 (1) (2) Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan. Dalam menyelenggarakan statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Badan memperoleh data dengan cara: a. sensus; b. survei; c. kompilasi produk administrasi; dan d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bagian Kedua Statistik Sektoral Pasal 12 (1) Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan. Dalam menyelenggarakan statistik memperoleh data dengan cara: a. survei; b. kompilasi produk administrasi; dan sektoral, instansi pemerintah
(2)
lxi
(3)
Statistik sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila statistik tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan jangkauan populasi berskala nasional. Hasil statistik sektoral yang diselenggarakan sendiri oleh instansi pemerintah wajib diserahkan kepada Badan. Bagian Ketiga Statistik Khusus Pasal 13
(4)
(1)
Statistik khusus diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga, organisasi, perorangan maupun unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan Badan. Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksusd dalam ayat (1), masyarakat memperoleh data dengan cara: a. survei; b. kompilasi produk administrasi; dan c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 14
(2)
(1)
Dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional, masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan sinopsis kegiatan statistik yang telah selesai diselenggarakannya kepada Badan. Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat: a. judul; b. wilayah kegiatan statistik;
(2)
f. g.
h. (3)
abstrak.
Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi data, atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik. Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan intern.
(4)
BAB V PENGUMUMAN DAN PENYEBARLUASAN Pasal 15 (1) (2) Badan berwenang mengumumkan hasil statistik diselenggarakannya. Pengumuman hasil statistik dimuat dalam Berita Resmi Statistik. Pasal 16 Badan menyebarluaskan hasil statistik yang diselenggarakannya. yang
BAB VI KOORDINASI DAN KERJA SAMA Pasal 17 (1) Koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan dengan instansi pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah. Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional, Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan lxiii
(2)
masyarakat untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran. (3) Koordinasi dan kerja sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan masyarakat diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden. Pasal 18 (1) Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga dilakukan oleh Badan, instansi pemerintah, dan atau masyarakat dengan lembaga internasional, negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kerja sama penyelenggaraan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan, instansi pemerintah, atau masyarakat Indonesia. BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Pertama Penyelenggara Kegiatan Statistik Pasal 19 Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden mengenai karakterisrik setiap unit populasi yang menjadi objek. Pasal 20 Penyelenggara kegiatan statistik wajib memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari statistik yang tersedia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 21 Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden. lxiv
Banten In Figures 2009
(4)
(2)
Bagian Kedua Petugas Statistik Pasal 22 Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan. Pasal 23 Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik sebagaimana adanya. Pasal 24 Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik. Pasal 25 Setiap petugas statistik harus memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal, serta wajib memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat setempat, tata krama, dan ketertiban umum.
Bagian Ketiga Responden Pasal 26 (1) Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan. Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25.
(2)
lxv
Pasal 27 Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelengaraan statistik dasar oleh Badan.
BAB VIII KELEMBAGAAN Pasal 28 (1) Pemerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Badan mempunyai perwakilan wilayah di Daerah yang merupakan instansi vertikal. Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Badan, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.
(2)
(3)
Pasal 29 (1) Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan. Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat nonstruktural dan independen, yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat. Pasal 30 (1) Instansi pemerintah dapat membentuk satuan organisasi di lingkungannya untuk melaksanakan statistik sektoral. Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh instansi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Banten In Figures 2009
(2)
(2)
lxvi
(3)
Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi dengan Badan untuk menerapkan penggunaan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional.
BAB IX PEMBINAAN Pasal 31 Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan masyarakat, agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik, mengembangkan Sistem Statistik Nasional, dan mendukung pembangunan Nasional. Pasal 32 Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Badan melakukan upaya-upaya sebagai berikut: a. meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik; mengembangkan statistik sebagai ilmu; meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik; mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerja sama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya; mengembangkan sistem informasi statistik; meningkatkan penyebarluasan informasi statistik; meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional; dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik. lxvii
b. c.
d.
e. f. g.
h.
Pasal 33 Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 34 Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Pasal 35 Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
Pasal 36 (1) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah). Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(2)
Pasal 37 Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) lxviii
Banten In Figures 2009
tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah). Pasal 38 Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah). Pasal 39 Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau statistik sektoral, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Pasal 40 (1) (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Pasal 36 ayat (2), Pasal 37, Pasal 38, dan Pasal 39 adalah kejahatan. Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36 ayat (1) adalah pelanggaran.
BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 41 Semua peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan Undang-undang ini.
lxix
BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 42 Pada saat mulai berlakunya Undang-undang ini, maka Undang-undang Nomor 6 tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tidak berlaku. Pasal 43 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta Pada tanggal 19 Mei 1997 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (Ttd) SOEHARTO
lxx
Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 19 Mei 1997 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Ttd) MOERDIONO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1997 NOMOR 39 Salinan sesuai dengan aslinya Salinan sesuai dengan salinan aslinya BIRO PUSAT STATISTIK Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi (Ttd) Pietojo, MSA
SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA Kepala Biro Hukum dan Perundang-undangan (Ttd) Lambock V. Nahattands
lxxi
lxxii
LAW OF REPUBLIC OF INDONESIA NUMBER 16 OF 1997 ON STATISTICS WITH THE MERCY AND COMPASSION OF THE ONE ONLY GOD THE PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
Considering :
a.
That a statistics are important of planning, Implementation, Monitoring and evaluation of various activities is every aspect of the community, nation, state in the context of national development , as the implementation of Panacea, which aims to promote public Welfare in an effort to achieve the national goals as stated in the preambule to the constitution of 1945; That in the above mentioned importance of statistics mean, that steps must be taken to regulate integrated national statistics in the effort to create a reliable, effective, and efficient National statistics System; That in the law number 6 of 1960 on Censuses and Law Number 7 of 1960 on Statistics are no longer appropriate in light of subsequent developments, community demands, and the requirement of national development; That in light of letter a, b, and c above, a new Law on Statistics is demand necessary;
b.
c.
d.
In View of :
Article 5 Section (1) and Article 20 section (1) of the Constitution of 1945.
With the Approval of: THE PEOPLE REPRESENTATIVE COUNCIL OF THE INDONESIA DECREES: To Stipulate : THE LAW ON STATISTICS
lxxiii
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. A survey is data collection method whereby a simple census is taken in other estimate the characteristics of a population at a given time. 11. The compilation of administrative products is collecting, preparing, presenting and analyzing data from administrative records available from the government and/or community. 12. The agency is the BPS Statistics Indonesia. 13. Population is the unit or object of statistical activities, and includes government institutions, non government institutions, organization, individuals, items, and so on. 14. A sample is a unit of the population used to estimate the characteristics of population. 15. A synopsis is an outline of a statistical collection. 16. A conductor of statistical activities may be a government institutions, a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community.
lxxiv
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik 17. An enumerator is an individual assigned by the conductor of statistical activities to collect data by interviewing, measuring (or using some other method on) the object of statistical activity.
18. A respondents a government institution, a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community which has been selected as the object of statistical activity.
CHAPTER II. PRINCIPLES, DIRECTION, AND AIMS Article 2 In addition to the basic principles of national development, this law based on : a. b. c. Integrity; Accuracy; and Currency. Article 3 Statistical activities should : a. b. c. d. support national development; develop a reliable, effective, and efficient national statistics system; increase public awareness of the significance and function of statistics; and support development of science and technology. Article 4 Statistical activities aim to provide complete, accurate, and current statistical data in order to create a reliable, effective, and efficient national statistic system to support national development.
CHAPTER III. TYPE OF STTISTICS AND METHOD OF DATA COLLECTION Part one Types of statistics Article 5 Based on the purpose for which they are used, statistics are classified the following types:
lxxv
(2)
Part two Data Collection Methods Article 7 Statistics are collected by : a. b. c. d. census; survey; the compilation of administrative products; and other methods in keeping with developments in science and technology. Article 8 (1) Censuses as referred to in article 7 letter a, will be conducted at least once every ten years by the agency, and will consist of : a. b. c. (2) a population census; an agricultural census; and an economic census. (1)will be
Changes to the Census and when it is to be conducted as referred to in section further regulated in a government regulation. Article 9
(1)
Surveys is referred to in article 7 letter b, will be conducted periodically or at any time in order to obtain detailed data. Intercencal surveys will be carried out between censuses in order to bridge them.
(2)
lxxvi
Article 10 (1) Compilation of administrative product referred to in article 7 letter c, will be collected by utilizing various documents from administrative records. Compilation of administrative products will be owned by government institution but will be available for public utilization unless prevailing legislation specifies otherwise. Every individual will have an equal Opportunity to access the compilation of administrative product owned by a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community but must maintain regard for the legally protected right of an individual or an institution.
(2)
(3)
CHAPTER IV. STSTISTICS COLLLECTION Part one Article 11 (1) (2) The Agency is responsible for basic statistics collection. When collecting basic statistics referred to in section (1), the agency will obtained date by : a. b. c. d. census; survey; compilation of administrative product; and other methods in keeping with developments in science and technology.
Part two Sectoral Statistics Article 12 (1) A government institution will collect sectoral statistics in accordance with the scope of its duties and function, either independently or in cooperation with the agency. When collecting sectoral statistics, the government institution will obtained data by: a. b. c. survey; compilation of administrative products; and other methods in keeping with developments in science and technology.
(2)
lxxvii
(4)
Part Three Specials Statistics Article 13 (1) Specials statistics will be collected by the community whether by a non government institution, an organization, an individual, or another part of the community either independently or in a cooperation with the agency. The community may collect special statistics as referred to in section (1) by: a. b. c. Survey; The compilation of administration products; and other methods in keeping with developments in science and technology Article 14 (1) In order to develop a National Statistics System, the community as referred, to in article 13 section (1) must provide the Agency with a synopsis of the statistical activity that it as undertaken when completed. The synopsis referred to in section (1) should contain: a. b. c. d. e. f. g. h. (3) a title; the are where statistical activities where conducted; the population; the number of respondents; the time taken; the statistical method; the name address of the conductor of statistics activities; and an abstract.
(2)
(2)
The synopsis can be delivered by post, a data communication network, or other mean deemed convenient for the conductor of the statistical activity. The obligation to provide a synopsis as referred to in section (1) does not apply to statistics which are used to fulfill internal requirement.
(4)
lxxviii
CHAPTER V. PUBLICATION AND DISEMINATION Article 15 (1) (2) The agency may publish the statistics it has collected. The statistics are to be published in the official Statistics News Article 16 The agency is to disseminates the statistics it has collected.
CHAPTER VI. COORDINATION AND COOPERATION Article 17 (1) The coordination and cooperation the collection of statistics will be the responsibility of the Agency in consultation with government institutions and the community, at both central and regional levels. In the frame work of achieving and developing a National Statistics System, the Agency will cooperate with government institutions and the community to standardize concepts, definition classifications, and measurements. The coordination and cooperation referred to in section (1) are to be conduct on the basis of partnership, and developments in science and technology will be anticipated and applied. The method and scope of the coordination and cooperation in the collection of statistics between the Agency, government institution, and the community will be further regulated by a presidential Decree. Article 18 (1) There may also be cooperation in collecting statistics between the Agency, government institutions, and/or the community and international institution, foreign countries institutions in accordance with prevailing legislation. The cooperation in he collection of statistics referred to in section (1) is based on the principle that the principal conductor of the statistical activities will be the Agency, the government institution, or the Indonesian community.
(2)
(3)
(4)
(2)
lxxix
Part two Enumerator Article 22 Every enumerator from the Agency may enter an appointed working area in order to obtain necessary information. Article 23 Every enumerator must deliver the results of the statistical activity without altering team. Article 24 Stipulation ensuring the confidentiality of the information collected referred to in article 21 also apply to enumerators. Article 25 Every enumerator must display his or her letter of assignment and/or identification, and must observe religious beliefs, local customs, etiquette and public order.
Part three Respondents Article 26 (1) Every individual has the right of to refuse to be respondent, except when the Agency is collecting basic statistics.
lxxx
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik (2) Every respondent may turn away any enumerator who fails to satisfy the requirements of article 25. Article 27 Every respondent must provide the required information when the Agency is collecting basic statistics.
CHAPTER VIII. INSTITUTIONAL ISSUES Article 28 (1) The government will establish a Agency which will be under and directly responsible to the president. The Agency has regional representatives vertically. S pl i srgri t A ec dts f co, rai t nl t c r, n w ri t u t n ead g h gny u e,u t n ogn a oa s ut e ad ok g i ao n e s i ni zi r u n procedures, as referred to in section (1), will be further regulated by a presidential Decree. Article 29 (1) The government will establish a statistics community forum which will provide advice on statistics to the Agency. The forum referred to in section (1) will not have a formal structure but will be independent, its member will consist of government representatives, experts, practitioners, and public figure. Article 30 (1) A government institution may establish an organizational unit within its field of operation to collect sectoral statistics. The duties, functions, organizational structural, and working procedures of the organizational unit referred to in section (1) will be regulated by the relevant institution base on prevailing legislation. When collecting sectoral statistics, the organizational unit referred to in section (1) must coordinate with the Agency to apply standardized concepts, definitions, classifications, and measurements to further develop the National Statistics System, and to support nations development.
(2) (3)
(2)
(2)
(3)
lxxxi
e. f. g. h.
CHAPTER X. CRIMINAL PENALTIES/PROVISIONS Article 34 Any individual who unlawfully conducts a census in breach of article 11 section (2) letter a, will be subject to imprisonment for a period not exceeding two years and a fine not exceeding Rp. 50.000.000 Article 35 Any individual who deliberately violates article 14 section (1), will be subject to imprisonment for a period not exceeding one year or a fine of up to Rp 25.000.000.
lxxxii
UU No. 16 Tahun 1997 Statistik Article 36 (1) any conductor of statistical activities who deliberate, and without legal justification, fail to fulfill his or her obligation as set out in article 20, will be subject to imprisonment for one year or a fine not exceeding Rp 25.000.000. any conductor of statistical activities who deliberate violate article 21 will be subject to imprisonment for a period not exceeding five years and a fine not exceeding Rp. 100.000.000. Article 37 Enumerators who deliberately violate article 24 will be subject to imprisonment for a period not exceeding one years and six month and a fine not exceeding 25.000.000. Article 38 Respondent who deliberately violate article 27 will be subject to imprisonment for a period not exceeding one year and six month and a fine not exceeding Rp. 25.000.000. Article 39 Any individual who deliberately and without legal justification prevents, interrupts, or causes the conductor of statistical activities to fail to collect basic or sectoral statistics will be subject to imprisonment for a period not exceeding Rp. 100.000.000. Article 40 (1) The criminal acts referred to in article 34, article 36 section (2), article 37, article 38, and article 39, are crimes. The criminal acts referred to in article 35 and article 36 section (1) are violation.
(2)
(2)
CHAPTER XI. TRANSITIONAL PROVISION Article 41 All regulations which implement Law Number 6 of 1960 on censuses and Law Number 7 on Statistics remain effective period they do not conflict with, or have not been repealed by, this Law or any subsequent legislation.
CHAPTER XII. CLOSING PROVISIONS Article 42 When this Law takes effect, Law Number 6 of 1960 on census as Law Number 7 of 1960 on statistics will be invalid.
lxxxiii
Ratified in Jakarta on May 19, 1997 The President of Republic of Indonesia Signed
SOEHARTO Promulgated in Jakarta On may 19, 1997 THE MINISTER /ATATE SECRETARY OF THE REPUBLIC OF INDONESIA Signed
MOERDIONO
STATE GAZATTE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA OF 1997 NUMBER 39 Copy of original text Copy of original text
SECRETARY OF THE CABINET OF THE REPUBLIC OF INDONESIA Head of the bureau of law and regulations, signed
signed
Lambock V. Nahattands
Pietojo, MSA
lxxxiv
Bab I
KEADAAN GEOGRAFI Geographical Situation
Bab I
Keadaan Geografi
Kondisi Geografis Melalui Undang-undang no. 23 tahun 2000, status Karesidenan Banten Provinsi Jawa Barat berubah menjadi Provinsi Banten. Wilayah Provinsi Banten mempunyai luas 9.018,64 km2. Pada awalnya provinsi Banten terdiri dari empat kabupaten yaitu Kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang dan dua Kota yaitu Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Dalam perkembangannya terjadi pemekaran untuk kabupaten Serang menjadi kabupaten Serang dan Kota Serang. Selanjutnya kabupaten Tangerang mekar menjadi kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Sehingga Provinsi Banten terdiri dari empat kabupaten dan empat kota. Wilayah Provinsi Banten berada pada batas astronomis 105011 1 106071B dn5757011 2 T a 0 0 LS, mempunyai posisi strategis pada lintas perdagangan internasional dan nasional.
Geographical Situation Base on the act No. 23 year 2000, state of Banten residency of West Java change became Banten Province. Banten Province has area about 9,018.64 km2. In the very beginning, Banten province consists of four regencies namely Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang, and has two cities, Tangerang City and Cilegon City. Then the expansion occurred in Serang Regency becomes Serang City and Serang Regency. Furthermore, Tangerang Regency rounds into South Tangerang City and Tangerang Regency. So that the province consists of four regencies and four cities. In terms of astronomy boundaries, Banten Province located between 10501 1 1 10607 1 E s L ni d ad 2 at og ue n t 5075 7011 Su L tue 0 ot a t , h id this position is a strategy at international and national trade traffic. Banten Province has boundaries: a. In the north are bounded by Java Sea. b. In the east are bounded by DKI Jakarta and West Java Province. c. In the south are bounded by Hindia Ocean. d. In the West are bounded by Sunda Strait.
Provinsi Banten mempunyai batas wilayah: a. Sebelah utara dengan Laut Jawa b. Sebelah timur dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat. c. Sebelah selatan dengan Samudra Hindia d. Sebelah barat dengan Selat Sunda
Geographical Situation
Chapter I
Sedangkan ekosistem wilayah Banten pada dasarnya terdiri dari: a. Lingkungan Pantai Utara yang merupakan ekosistem sawah irigasi teknis dan setengah teknis, kawasan pemukiman dan industri. Kawasan Banten Bagian Tengah berupa irigasi terbatas dan kebun campur, sebagian berupa pemukiman pedesaan. Ketersediaan air cukup dengan kuantitas yang stabil. Kawasan Banten sekitar Gunung Halimun-Kendeng hingga Malingping, Leuwi damar, Bayah berupa pegu nungan yang relatif sulit untuk di akses, namun menyimpan potensi sumber daya alam. Banten Bagian Barat (Saketi, DAS (Daerah Atas Sungai) Cidano dan lereng kompleks Gunung Karang Aseupan dan Pulosari sampai Pantai DAS Ciliman Pandeglang dan Serang bagian Barat) yang kaya akan potensi air, merupakan kawasan pertanian yang masih perlu ditingkatkan (intensifikasikan) Ujung kulon sebagai Taman Nasional Konservasi Badak Jawa (Rhini Sondaicus). DAS Cibaliung Malingping, merupakan cekungan yang kaya air tetapi belum diman faatkan secara efektif dan produktif. Sekelilingnya beru pa bukit-bukit bergelombang dengan rona lingkungan kebun campur dan talun, hutan rakyat yang tidak terlalu produktif.
While ecosystem of Banten Province is basically content: a. Northern Beach environment those are irrigated rice field, housing and industries. Region of central Banten is rice field with limited irrigation, and estate crops, some of them are villages. The availability of water are Enough and stable. Area of Halimun-Kendeng through Malingping, Leuwidamar, and Bayah are hilliess which is relatively difficult to access, but has huge natural resources. Western area of Banten (Saketi, Cdn RFA ;e.i i os a River Flow Area and area between Karang and aseupan mountain, and Pulosari through the beach, Ciliman s RFA Pandeglang and West Serang) that rich of water resources are agriculture fielfs that need more attention of rising productivity or intensification Ujung Kulon is National conservation of Java rhinoceros (Rhine Sondaicus). Cibaliung F R AMalingping is an area that rich of water resources, but yet, did dot use effectively and productively. The nearby are surge hills with estate crops and talon environment as well as unproductive people forest
b.
b.
c.
c.
d.
d.
e.
e.
f.
f.
Bab I
Keadaan Geografi
Banyaknya pulau-pulau yang berpotensi bagi masyarakat Banten sekitar 55 pulau, yang tersebar di wilayah Banten maupun di perbatasan wilayah Banten. Sedangkan sungaisungai yang melewati wilayah Banten sekitar 91 sungai.
The total of potential islands for Banten community are about 55 islands, that dispersed in the area and the boundery area of Banten, while rivers those flow the area of Banten are about 91 rivers
Geographical Situation
Chapter I
Bab I
Keadaan Geografis
Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di Provinsi Banten Number of Districts, Special Villages and Villages in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
35 28 36 28
13 8 6 154
104 43 66 1 504
Jumlah/Total
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province 1) Revisi luas wilayah Banten berdasarkan : - Keputusan Mendagri Nomor 109 A Tahun 2003 - Peraturan Mendagri Nomor 18 Tahun 2005 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
Geographical Situation
Chapter I
Jarak Antar Kota di Provinsi Banten dan Sekitarnya Distance Among Selected Cities in Banten Province and Nearby (km)
Jakarta
Pandeglang
Rangkasbitung
Tigaraksa
Tangerang
Serang
Cilegon
Bekasi
Bandung
Kota City
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
57 25 74 32 33 51 86 244
25 86 106 32 65 85 54 212
90 21 41 33 65 20 119 277
Bab I
Keadaan Geografis
Tabel Table
1.3
Letak Wilayah Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota Region Location of Banten Province by Regency/Municipality
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
10.0-50.00 0.0-15.00 -
Jumlah/Total
0.0-1000.00
Geographical Situation
Chapter I
Tabel Table
1.4
Pulau-pulau yang Berpotensi Bagi Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota Potential Islands for Banten Province by Regency/Municipality
Nama Pulau/ Name of Islands (2) 1. Popole 2. Liwungan 3. Oar 4. Sumur 5. Omang 6. Mangir 7. Pamagangan 8. Boboko 9. Handeuleum 10. Peucang 11. Panaitan 12. Deli 13. Tinjil 14. Badul 1. Laki 2. Lancang Besar 3. Lancang Kecil 4. Bokor 5. Rambut 6. Untung Jawa 7. Bidadari 8. Kelor 9. Cipir/Kayangan 10. Ubi Besar 11. Payung Besar 12. Payung Kecil 13. Tidung Besar 14. Tidung Kecil 15. Aer Besar
Luas / Area (Ha) (3) 1 200 5 000 1 100 1 500 1 000 1 500 900 900 6 000 50 000 107 000 95 000 59 000 1 500 106 000 2 137 000 1 103 000 732 000 1 527 000 2 062 000 603 000 193 000 123 000 89 000 1 342 000 178 000 4 892 000 1 740 000 650 000
Keterangan/ Notes (4) Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Hutan Lindung Hutan Lindung Hutan Lindung Hutan Lindung Hutan Lindung Penangkar Kera Penangkar Kera Penangkar Kera Berpenghuni Berpenghuni Berpenghuni Cagar Alam Cagar Alam Berpenghuni Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni Tenggelam Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni
03.Tangerang
10
Keadaan Geografis
Nama Pulau/ Name of Islands (2) 16. Kapal 17. Gosong Lancang 18. Pari 19. Tukis 20. Kongsi 21. Burung 22. Tengah 1. Sangiang 2. Salira 3. Kali 4. Tarahan 5. Kamanisan 6. Cikantung 7. Panjang 8. Semut 9. Kubur 10. Lima 11. Gedang/Pisang 12. Dua/Burung 13. Satu/Tanjung Batu 14. Pamujan Besar 15. Pamujan Kecil 16. Tunda/Babi 1. Merak Besar 2. Merak Kecil 3.. Pulorida
Luas / Area (Ha) (3) 713 000 412 000 2 231 000 186 000 257 000 218 000 496 000 84 550 188 650 1 188 750 125 50 200 188 438 350 156 938 250 1 500 063 25 750 1 000 200 200
Keterangan/ Notes (4) Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni Tidak Berpenghuni
04.Serang
72. Cilegon
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
11
Geographical Situation
Chapter I
Tabel Table
1.5
Nama-nama Sungai di Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota Name of Rivers in Banten Province by Regency/Municipality
Nama Sungai/ Name of Rivers (2) 01.Cikupa 02.Cimasayang 03.Cisangu 04.Cihaseum 05.Cipanas 06.Cinunggal 07.Cibali 08.Cijebuh 09.Cilemer 10.Cilancar 11.Cikoleang 12.Cikadueun 13.Cilemer 14.Cikarungkang 15.Cisata 16.Cikadueun 17.Cimoyang 18.Ciandur 19.Cimanunjang 20.Cikembang 21.Ciwates 22.Cikadueun 23.Cilemer 24.Cijakan 25.Cibama Hulu 26.Cipurang 27.Cigondang 28.Cisuwuk 29.Ciasata 30.Cikembang
Lokasi/ Location (4) Pandeglang Pandeglang Cadasari Cadasari Banjar Banjar Banjar Banjar Cimanuk Cimanuk Cimanuk Cipeucang Mandalawangi Saketi Saketi Saketi Saketi Saketi Saketi Saketi Saketi Bojong Bojong Bojong Bojong Bojong Menes Menes Menes Menes
12
Keadaan Geografis
Nama Sungai/ Name of Rivers (2) 31.Cikuncil 32.Cisitugunung 33.Cibama 34.Ciwates 35.Cikadueun 36.Cilemer 37.Cijakan 38.Cibama Hulu 39.Cipurang 40.Cigondang 41.Cisuwuk 42.Ciasata 43.Cikembang 44.Cikuncil 45.Cisitugunung 46.Cibama 47.Ciwates 48.Ciatuy 49.Cikadubuluh 50.Cipunten Agung 51.Cimala 52.Cibama 53.Ciletik 54.Cicarita 55.Cibeureum 56.Cikoreng 57.Citajur 58.Cilurah 59.Citampir 60.Cibungur 61.Ciliman 62.Cisurineun
Lokasi/ Location (4) Menes Menes Menes Jiput Bojong Bojong Bojong Bojong Bojong Menes Menes Menes Menes Menes Menes Menes Jiput Jiput Jiput Jiput Jiput Jiput Jiput Labuan Labuan Labuan Labuan Labuan Labuan Pagelaran Pagelaran Pagelaran
13
Geographical Situation
Lanjutan Continued
Chapter I
Nama Sungai/ Name of Rivers (2) 62.Cisolodeungeun 63.Ciseukeut 64.Cikeruh 65.Cilamis 66.Cibaliung 67.Cikeusik 68.Cijalarang 69.Cihandoyan 70.Cihonje 71.Cijengkol 72.Cicibaliung 73.Cinimbang 74.Cicorogol 75.Cikoleang 76.Ciletuk 77.Ciliman
Lokasi/ Location (4) Cigelis Cigelis Cigelis Cigelis Cibaliung Cikeusik Cimanggu Cimanggu Cibaliung Cibaliung Cibaliung Cibaliung Cibaliung Cibaliung Cibaliung Munjul Bayah Bayah Bayah Bayah Bayah Bayah Panggarangan Panggarangan Panggarangan Panggarangan Panggarangan Panggarangan Panggarangan Malingping Malingping
02. Lebak
01.Cibareno 02.Cikidang 03.Sawarna 04.Cimanumbulan 05.Cidikit 06.Cidikit Leutik 07.Cimandur 08.Cimancak 09.Cisiih 10.Cisiih Leutik 11.Cimandiri 12.Cihara 13.Cimasuk 14.Cilangkahan 15.Cipeucangpari
14
Keadaan Geografis
Nama Sungai/ Name of Rivers (2) 16.Cibinuangeun 17.Ciliman 18.Cilemer 19.Cimalur 20.Ciujung 21.Cimangeunteung 22.Cimaur 23.Ciberang 24.Cisimeut 25.Cilaki 26.Ciminyak 27.Cicinta 28.Cibeureum 29.Cidurian
Panjang / Length (Km) (3) 38 35 15 10 58 10 10 50 30 25 25 15 15 25 314,3 58,0 40,0 44,0 24,0 25,0 20,0 48,0 25,0 39,0 100,0
Lokasi/ Location (4) Malingping Malingping Banjarsari Banjarsari Rangkasbitung Cipanas Cipanas Cipanas Leuwidamar Leuwidamar Muncang Maja Maja Maja Legok, Curug Anyar Padarincang Pamarayan Pontang Baros Ciomas Cikeusal Cikeusal Petir Tangerang, Karawaci, Neglasari
01.Cisadane 01.Teneng 02.Cisaat 03.Ciujung 04.Kalimati 05.Ciwaka 06.Cibanten 07.Cisangu 08.Dahu 09.Cibango 01.Cisadane
71. Tangerang
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Offices for Marine and Fisheries of Banten Province
15
Geographical Situation
Chapter I
Tabel Table
1.6
Luas Tanah dan Penggunaannya Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Land Area and its Usage by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Lahan Pertanian Kabupaten/Kota Regency/Municipa lity Irigasi Teknis (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang (2) Lahan Sawah Irigasi Non Teknis (3) Non Irigasi (4) Total (5) Bukan Lahan Pertani an
Total
(7)
(8)
5 583
23 939
35 130
64 652
143 052
28 038
235 743
2. Lebak
9 307
27 167
32 064
68 538
220 158
36 218
324 914
3. Tangerang
18 996
8 352
13 256
40 604
18 295
54 888
113 787
14 601
18 831
17 408
50 840
63 591
22 766
137 197
285
115
608
1 009
1 039
14 335
16 382
6. Cilegon
123
140
1 840
2 102
4 752
10 696
17 550
4 553 53 447
2 165 80 709
7 781 174722
Sumber : Potensi Desa SP 2008, BPS Source : Village Potential SP 2008, BPS
16
Bab II
KEADAAN IKLIM Climate Situation
Bab II
Keadaan Iklim
Kondisi Iklim Iklim wilayah Banten sangat dipengaruhi oleh Angin Monson (Monson Trade) dan Gelombang La Nina atau El Nino. Saat musim penghujan (Nopember - Maret ) cuaca didominasi oleh angin barat (dari Sumatera, Samudra Hindia sebelah selatan India) yang bergabung dengan angin dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan.
Climate Situation The Climate of Banten is hardly influenced by Monson trade and El Nino Billow. In rainy season (November March), West wind dominate the climate of Banten (from Sumatera, Hindia ocean Southern India) that joint with the wind from Asia that overreach South China Sea. In dry season (June August) the climate dominated by the East wind that coused the region of Banten suffer of heavy drought especially in the north coast, and it will become worse during the El Nino. The temperature at coastal and hills area are between 220 C and 320 C, while in mountain area by altitude between 400 1.350 m the temperature reach between 180 C 290 C. In the year 2008, the maximum temperature was 32,80 C that occurred in September, this temperature was lower than those of in previous years, i.e. 33,20 C in September - October. While the minimum temperature occurred in July with the temperature of 21,90 C. The average temperature in October is relatively hotter compared with other months, while in February was relatively cooler.
Pada musim kemarau (Juni Agustus), cuaca didominasi oleh angin timur yang menyebabkan wilayah Banten mengalami kekeringan yang keras terutama di wilayah bagian pantai utara, terlabih lagi bila berlangsung El Nino. Temperatur di daerah pantai dan perbukitan berkisar antara 220 C dan 320 C, sedangkan suhu di pegunungan dengan ketinggian antara 400 1.350 m dpl mencapai antara 180 C 0 C. 29
Pada tahun 2008, suhu udara maksimum sebesar 32,80 C yang terjadi di bulan September, lebih rendah dari tahun sebelumnya yg besarnya 33,20 C pada bulan September - Oktober. Sedangkan suhu udara minimum terjadi di bulan Juli dengan temperatur 21,90 C. Secara rata-rata, temperatur di bulan Oktober relatif lebih panas dibandingkan dengan bulan yang lain, sedangkan di bulan Februari relatif lebih dingin.
19
Climate Situation
Chapter II
Sementara itu, curah hujan tertinggi terjadi di bulan Februari (349 mm3), dan terendah pada bulan Juli hanya 0,2 mm3. Dibandingkan dengan tahun 2007, rata-rata curah hujan yang terjadi di tahun 2008 sedikit lebih rendah. Tidak ada perbedaan siklus hujan antara tahun 2008 dengan tahun sebelumnya. Pada periode Januari Maret curah hujan relatif tinggi, kemudian mulai menurun di bulan April dan mulai naik kembali sekitar bulan Oktober. Pada bulan Februari 2008 terjadi hujan setiap harinya, sedangkan pada bulan Juli hanya dua hari terjadi hujan. Total hari hujan yang terjadi pada tahun ini sebanyak 167 hari .
Meanwhile, the highest rainfall occurs in February (349 mm3), and the lowest rainfall in July only 0.2 mm3. Compared with the year 2007, the average rainfall that occurred in 2008 slightly lower. There are no difference rain cycles between the 2008 with the previous year. In the period January to March rainfall is relatively high, and then start to decline in April and begin rising again around October In whole February 2008 is rainy day, while in July only two days rain occurred. The number of rainy days in this year about 167days.
20
Bab II
Keadaan Iklim
Tabel Table
2.1
Keadaan Musim Hujan di Provinsi Banten Condition of Rainy Season in Banten Province 2008
No.
Nama Daerah / No.DPM Name of Region (2) Kabupaten. Serang a. Serang Selatan (ZOM 28) b. Serang Utara (ZOM 30)
(1) 1
25 12
2.
Kabupaten. Pandeglang a. Sebagian besar Pandeglang (ZOM 27) b. Sebagian Pandeglang bagian Utara ZOM 28 SEPT III MEI III OKT I JUN I 25 25 2 486 363 3 2 006 713 2
3.
Kabupaten. Lebak a. Sebagian besar Lebak (ZOM 29) b.Sebagian Lebak bagian utara (ZOM 29) c.Sebagian Lebak bagian barat (ZOM 29) OKT I JUN I OKT I JUN I OKT I JUN I OKT I JUN I DES I MAR III 25 25 25 25 12 2 101 842 2 2 101 842 2 2 101 842 2 2 006 713 2 918 242 1
4. 5.
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Provinsi Banten Source : Meteorology, Climatology and Geophysical Agency of Banten Province
21
Climate Situation
Chapter II
Tabel Table
2.2
Suhu Udara Rata-Rata Maksimum dan Minimum di Stasiun OBS Average Maximum and Minimum Temperature at Observation Station 2008
Suhu Temperature (0 Celcius) Maksimum Minimum Maximum Minimum (2) (3) 31,1 29,8 30,9 30,9 32,1 31,8 32,2 32 32,8 32,6 31,5 30,6 23,8 23,3 23,5 23,4 22,8 22,7 21,9 22,8 22,7 23,2 23,6 23,7
Bulan Month (1) Januari / January Pebruari/ February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December
Rata-rata Average (4) 27,0 25,9 26,3 26,7 26,8 26,4 26,3 26,6 26,9 27,3 26,7 26,4
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Provinsi Banten Source : Meteorology, Climatology and Geophysical Agency of Banten Province
22
Bab II
Keadaan Iklim
Tabel Table
2.3
Jumlah Curah Hujan, Banyaknya Hari Hujan dan Kelembaban Udara Menurut Bulan di Provinsi Banten Rainfall by Month, Frequency of Rain and Relative Humudity in Banten Province 2008
Bulan Month
Curah Hujan Rainfalls (mm) (2) 209 349 133 89 95 54 0,2 73 33 71 245 125
(1) Januari / January Pebruari/ February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Provinsi Banten Source : Meteorology, Climatology and Geophysical Agency of Banten Province
23
Climate Situation
Chapter II
Tabel Table
2.4
Rata-rata Kecepatan Angin, Arah Terbanyak, Kecepatan Terbesar dan Arah Menurut Bulan di Provinsi Banten Average Wind Speed, Direction Most, Biggest Speed and Direction of the Month in Banten Province 2008
Kecepatan Angin RataRata Wind Velocity Average (knot) (2) 3,0 3,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 3,0
Bulan Month
Arah Direction
(1) Januari / January Pebruari/ February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December
(3) B BL U B TL U TL TL U TL B B
(5) B B B B TL TL TL TL TL TG B B
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Provinsi Banten Source : Meteorology, Climatology and Geophysical Agency of Banten Province
24
Bab III
PEMERINTAHAN Governmental
Bab III
Pemerintahan
Pemerintahan Provinsi Banten terbagi dalam 4 kabupaten dan 4 kota. Masing-masing adalah kabupaten Pandeglang, Lebak, Tangerang dan Serang serta kota Tangerang, Cilegon Serang dan Tangerang Selatan. Adapun jumlah kecamatan di seluruh Banten sebanyak 154 yang terbagi lagi menjadi 1.504 desa/kelurahan (Tabel 3.1). Banyaknya desa ini bertambah 21 unit sejak tahun 2006, sebelumnya berjumlah 1.483 desa/kelurahan. Pemerintahan Provinsi Banten selama tahun 2008 didukung oleh 3.223 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari 2.225 orang laki-laki dan 998 orang perempuan. Jumlah ini meningkat 9,6 persen dibandingkan dengan tahun 2007. Peningkatan terbanyak terjadi pada PNS perempuan sebanyak 152 orang (17,9%), sedangkan PNS laki-laki hanya meningkat 6,2 persen. Dilihat dari tingkat pendidikannya, mayoritas PNS di lingkungan Pemda Banten tamatan S1 dengan persentase 43,53 persen, disusul kemudian PNS tamatan SMTA (27,12%) dan S2 (13,87%). Pada tahun 2008 jumlah PNS berpendidikan S2 berkurang 9 orang, 7 laki-laki dan 2 perempuan. Struktur pendidikan PNS laki-laki dan perempuan hampir sama, mayoritas tamatan S1 dan SMTA.
Government Banten Province is divided into 4 regency (Pandeglang, Lebak, Tangerang and Serang) and 4 municipalities (Tangerang,Cilegon, Serang and Tangerang Selatan). Banten Province has 154 districts and divided into 1.504 villages (Table 3.1).The number of villages increase 21 unit of total since 2006, previously has 1.483 villages.
The Government of Banten Province in 2008 has 3,223 civil servants that 2,225 of them are male and 998 are female. This total increased 9,6 percent compared to the previous year. About 152 civil servants of female or 17,9 percents, higher than civil servants of male which is only 6,2 percents.
As shown by education, the majority of civil servants in Banten are S1 graduate with 43.53 percent, followed by Senior High School graduate (27.12%) and the rest or about 13.87 % are S2 graduate. In the year of 2008, the number of S2 educated civil servants decreased 9 persons consists of 7 males and 2 females. The structure of education level of both sex are almost similar, they are majority has Strata 1 and Senior High School graduate.
27
Government
Chapter III
Kondisi berbeda untuk PNS di lingkungan instansi vertikal yang ada di provinsi Banten. Mayoritas PNSnya tamatan di bawah S1 dengan persentase 62,2 persen dari total 2.638 PNS instansi vertikal. PNS dengan tamatan S1 ke atas hanya 37,8 persen, sedangkan PNS pemda provinsi Banten dengan tingkat pendidikan seperti itu mencapai 57,5 persen.
Different condition occurs for the civil servants of vertical institution that located in Banten province. Most of them are graduated from senior high school or below, that is about 62,2 percents of total (2.638 persons). While they are who graduated from S1 or higher only 37,8 percents, on the other hand the number of civil servants of local government in Banten Province with such level education has reached 57,5 percents.
28
Bab III
Pemerintahan
Grafik 3.1. Persentase PNS Pemda Banten dan Instansi Vertikal di Provinsi Banten Menurut Tingkat Pendidikan The percentage of civil servants, local government of Banten and Vertical Institutions in the Banten Province According to Education Level (%)
70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
47,3% 28,5%
57,5%
37,8%
14,9% 14,1%
SMTA ke bawah
D1 - D4
S1 ke atas
29
Government
Chapter III
30
Bab III
Pemerintahan
Tabel Table
3.1
Jumlah Desa Menurut Klasifikasi di Provinsi Banten Number of Villages by Classification in Banten Province 2008
Klasifikasi Desa/Kelurahan Villages Classsification Kecamatan Districts Swadaya Self-Help (2) Swakarsa Self-Work (3) Swa sembada SelfSupporting (4) Lainnya Other (5) Jumlah Total (6)
(1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 13 8 6 154 154 152 135 132 35 28 36 28
69 14 34 32
1 483 1 482 21 -
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa Provinsi Banten Source :Board of Woman Empowerment and Rural Society of Banten Province
31
Government
Chapter III
Tabel Table
3.2
Jumlah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Menurut Kategori di Provinsi Banten Number of LPM by Category in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
66 14 34 32
1 056 1 058
21 -
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan Masyarakat Desa Provinsi Banten Source : Board of Woman Empowerment and Rural Society of Banten Province
32
Bab III
Pemerintahan
Tabel Table
3.3
Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan di Provinsi Banten Number of Districts, Villages and Special Villages in Banten Province 2008
Desa/Kelurahan Village/Special Village Kecamatan Districts Desa Village (2) (3) Kelurahan Special Village (4) Jumlah Total (5)
(1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
35 28 36 28
13 5 77 -
13 8 6 154
46 1242
104 43 20 262
104 43 66 1504
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa Provinsi Banten Source :Board of Woman Empowerment and Rural Society of Banten Province
33
Government
Chapter III
Tabel Table
3.4
Jumlah Personil Perlindungan Masyarakat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Civilian Reserve Personnel by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten Source : Board of Nation and Politic Unity Banten Province
34
Bab III
Pemerintahan
Tabel Table
3.5
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Unit Organisasi dan Jenis Number of Civil Servant in Government of Banten Province by Name of Organization and Sex 2008
Laki-laki Male (2) 9 83 34 27 33 34 20 23 30 61 52 32 48 36 50 29 33 41 34 39 27 213 104 83 124 106 52 64 125 38 64 Perempuan Female (3) 1 41 21 16 13 11 16 11 19 24 15 11 20 21 26 15 19 25 15 12 10 102 24 15 28 13 55 8 147 38 19 Jumlah Total (4) 10 124 55 43 46 45 36 34 49 85 67 43 68 57 76 44 52 66 49 51 37 315 128 98 152 119 107 72 272 76 83
Unit Organisasi Organization (1) 1. Sekretariat Daerah 2. Biro Umum dan Perlengkapan 3. Biro Kesejahteraan Rakyat 4. Biro Organisasi 5. Biro Hukum 6. Biro Pemerintahan 7. Biro Perekonomian Daerah 8. Biro Administrasi Pembangunan 9. Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol 10. Sekertariat Dewan Perwakilan Rakyat 11. Inspektorat Provinsi 12 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 13. Badan Pendidikan dan Pelatihan 14. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa 15. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 16. Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah 17. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa 18. Badan Kepegawaian Daerah 19. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah 20 Badan Ketahanan Pangan Daerah 21 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah 22. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 23. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika 24. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 25. Dinas Pertanian dan Peternakan 26. Dinas Bina Marga dan Tata Ruang 27. Dinas Kesehatan 28. Dinas Pertambangan dan Energi 29. Dinas Pendidikan 30. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 31. Dinas Kelautan dan Perikanan
35
Government
Lanjutan Continued
Chapter III
Unit Organisasi Organization (1) 32. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 33. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 34. Dinas Sosial 35. Dinas Pemuda dan Olah Raga 36 Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman 37. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah 38. Kantor Penghubung 39. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 40. Rumah sakit Umum Daerah Malingping 41. BSKP JABODETABEKJUR 42. Sekertariat Dewan KORPRI 43. Komisi Pemilihan Umum 44. PLB Kab Serang 45. PLB Kab Pandeglang 46. PLB Kab. Lebak 47. PLB Kab. Tangerang 48. PLB Kota Tangerang 49. PLB Kota Cilegon Jumlah/Total Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Source : Employee Bureau of Regional Government
36
Bab III
Pemerintahan
Tabel Table
3.6
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Golongan/Ruang dan Jenis Kelamin Number of Civil Servant in Government of Banten Province By Grade/Rank and Sex 2008
Jenis Kelamin/Sex Golongan/Ruang Grade/Rank Laki-laki/Male (Jiwa/Person) (2) 2 3 7 12 Perempuan/Female (Jiwa/Person) (3) 0 0 0 0 Jumlah /total (Jiwa/Person) (4) 2 3 7 12 Persentase Persentage
(1) Golongan I I/a I/b I/c I/d Sub Jumlah/Sub Total Golongan II II/a II/b II/c II/d Sub Jumlah/Sub Total Golongan III III/a III/b III/c III/d Sub Jumlah/Sub Total Golongan IV IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e Sub Jumlah/Sub Total Jumlah/Total
55 7 1 63 1 004
37
Government
Chapter III
Tabel Table
3.7
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Number of Civil Servants in Government of Banten Province by Education and Sex 2008
Tingkat Pendidikan Education Level (1) SD / Primary School SMP / Junior High School SLTA / Senior High School Diploma I Diploma II Doploma III/ Sarjana Muda / Bachelor Graduate Diploma IV Strata I/Bachelor Degree Strata II/Master Degree Strata III/Doctoral Degree Jumlah/Total 2007 2006 2005 Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Source : Employee Board of Regional Government
Laki-laki Male (2) 32 10 629 35 27 154 37 920 377 3 2 224 2 095 2 108 1 997
38
Bab III
Pemerintahan
Tabel Table
3.8
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Luar Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Unit Organisasi dan Jenis Kelamin Number of Civil Servants in Non Government of Banten Province by Name of Organization and Sex 2008
Unit Organisasi Organization (1) 1. Badan Pusat Statistik 2. BKKBN 3 Badan Pertanahan Nasional 4. Kantor Wilayah Departemen Agama 5. Kantor Wilayah DJP Jawa Banten 6. Kanwil Hukum dan HAM 7. Sub Dolog Serang 8. Pengadilan Tinggi Agama 9. Pengadilan Tinggi 10. Kejaksaan Tinggi
Jumlah/Total
1 947
691
2 638
39
Government
Chapter III
Tabel Table
3.9
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Luar Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Golongan/Ruang dan Jenis Kelamin Number of Civil Servants in Non Goverenment of Banten ProvinceBy Grade/Rank and Sex 2008
Jenis Kelamin/Sex Golongan/Ruang Grade/Rank Laki-laki/Male (Jiwa/Person) (2) 0 0 1 1 2 Perempuan/Female (Jiwa/Person) (3) 0 0 0 0 0 Jumlah /total (Jiwa/Person) (4) 0 0 1 1 2 Persentase Persentage
(1) Golongan I I/a I/b I/c I/d Sub Jumlah/Sub Total Golongan II II/a II/b II/c II/d Sub Jumlah/Sub Total Golongan III III/a III/b III/c III/d Sub Jumlah/Sub Total Golongan IV IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e Sub Jumlah/Sub Total Jumlah/Total Sumber: Masing-masing Instansi Source : Each Institutions
68 72 57 53 250
69 34 12 2 3 120 1947
13 9 0 1 1 24 691
82 43 12 3 4 144 2638
40
Bab III
Pemerintahan
Tabel Table
3.10
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Luar Pemerintahan Provinsi Banten Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Number of Civil Servants in Non Government of Banten Province by Education and Sex 2008
Tingkat Pendidikan Education Level (1) SD / Primary School SMP / Junior High School SLTA / Senior High School Diploma I Diploma II Doploma III/ Sarjana Muda / Bachelor Graduate Diploma IV Strata I/Bachelor Degree Strata II/Master Degree Strata III/Doctoral Degree Jumlah Sumber: Masing-masing Instansi Source : Each Institutions
41
Government
Chapter III
Tabel Table
3.11
Jumlah Anggota DPRD Provinsi Banten Menurut Fraksi dan Jenis Kelamin Number of Parliament Members by faction and Sex 2008
11
11
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F.PDIP) Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F.PPP)
12
Fraksi PAN
Fraksi BBPU
Jumlah/ Total
69
75
Sumber : Sekretariat DPRD Provinsi. Banten Source : Legislative Secretary of Banten Province
42
Bab III
Pemerintahan
Tabel Table
3.12
Jumlah Anggota DPRD Kabupaten/Kota Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Banten Number of Regency/Municipality Parliament Members by Sex in Banten Provence 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Kota Serang Jumlah/ Total 43 35 42 286 2 3 19 45 35 45 305 42 42 40 42 3 3 5 3 45 45 45 45
Sumber : Sekretariat DPRD Provinsi. Banten Source : Legislative Secretary of Banten Province
43
Government
Chapter III
Tabel Table
3.13
Jumlah Keputusan DPRD Provinsi Banten Number of Parliament Decrees of Banten Province 2008
Jenis Keputusan Kind of Decree (1) 1. Surat Keputusan Pimpinan DPRD P ra et hi aD ces ae al m n C a m ns ere P pr i r
2.
31
3.
17
Jumlah/Total
54
2007
56
2006
64
2005
37
2004
60
Sumber : Sekretariat DPRD Provinsi. Banten Source : Legislative Secretary of Banten Province
44
Bab IV
PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Population and Employment
Bab IV
4.1. Penduduk Penduduk Banten pada tahun 2008 berjumlah 9.602.445 jiwa yang terdiri dari 50,50 persen laki-laki dan 49,50 persen perempuan. Komposisi penduduk laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk Banten tahun 2008 bertambah 178.939 jiwa atau 1,90 persen dari tahun 2007. Penambahan penduduk terbanyak terjadi di kabupaten Tangerang sejumlah 100.777 jiwa atau terjadi peningkatan 2,90 persen dari total penduduk kabupaten Tangerang tahun 2007. Penduduk provinsi Banten mayoritas berada di kabupaten Tangerang dan Serang dengan persentase masing-masing 37,2 persen dan 19,0 persen. Sedangkan yang paling sedikit berada di kota Cilegon. Akan tetapi, jika dilihat dari tingkat kepadatan, kota Tangerang menempati urutan pertama dengan tingkat kepadatan penduduk 8.192 jiwa per km2. Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon menempati urutan berikutnya dengan tingkat kepadatan masing-masing 3.080 jiwa per km2 dan 1.958 jiwa per km2. Adapun tingkat kepadatan penduduk provinsi Banten 1.065 jiwa per km2. Pada tahun 2008 di banten terdapat 2.289.839 rumah tangga. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan 40.841 rumah tangga. Secara ratarata setiap rumah tangga mempunyai 4,2 orang anggota. Kondisi ini sama dengan tahun sebelumnya.
Banten Dalam Angka 2009
4.1. Population The population of Banten province in 2008 was 9.602.445 consisted of 50,50 percent male and 49,50 percent female. The composition of both sexes is nearly the same with previous year. The population of Banten in 2008 increased 178.939 persons or 1,90 percent compare to the 2007 The s . biggest increased in population occurred in Tangerang Regency amounted to 100.777 persons or 2,90 percent of the total population in 2007.
The majority of Banten Population resides in Tangerang and Serang regency. They are around 37,2 percent and 19,0 percent respectively. While the least one was in Cilegon city. However, if seen by the level of density, the city of Tangerang has the first rank position with level of population density 8.192 inhabitants per km2. The second and third rank position is Tangerang regency and Cilegon city with 3.080 inhabitants per km2 and 1.958 inhabitants per km2 respectively. Meanwhile the density level of Banten is 1.065 inhabitants per km2. In 2008, there are 2.289.839 households in Banten. It increased 40.841 households compared to the previous year. In average, every household has 4.2 members. This condition is the same as the condition of the previous year. The Increased number of household 47
Chapter IV
Peningkatan jumlah anggota rumah tangga terjadi di kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Cilegon, sedangkan penurunan terjadi di kabupaten Pandeglang, Lebak dan Serang. 4.2. Tenaga Kerja Jumlah angkatan kerja di provinsi Banten pada tahun 2008 bertambah 309.032 orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya sehingga menjadi 4,325 juta orang. Penambahan terbanyak terjadi pada angkatan kerja yang bekerja yaitu bertambah 285.234 orang menjadi 3,669 juta orang, sedangkan angkatan kerja yang mencari pekerjaan (pengangguran) bertambah 23.798 orang sehingga jumlah pengangguran menjadi 656.560 orang. Pertambahan jumlah pengangguran mengindikasikan bahwa kesempatan kerja yang tercipta masih jauh lebih sedikit daripada pertambahan angkatan kerja baru. Penambahan angkatan kerja yang bekerja terbanyak terjadi di kabupaten Tangerang yaitu 123.080 orang. Demikian juga dengan penambahan jumlah pengangguran, paling banyak terjadi di kabupaten ini. Kabupaten Pandeglang, Tangerang dan kota Tangerang mengalami penambahan jumlah orang yang menganggur, sedangkan kabupatan Lebak, Sedang dan kota Cilegon sebaliknya. Terjadinya penurunan jumlah orang yang menganggur di wilayah tersebut menjadi indikasi terhadap kualitas 48
occurred in Tangerang regency, Tangerang and Cilegon city, but it decreased in Pandeglang, Lebak and Serang regency.
4.2. Employment Number of labor force in Banten increased 309.032 persons in 2008 compared to previous years so the number became 4.325 million persons. The Addition occurred for the working labor force that is 285,234 people grow into 3.669 million people, while those who looked for the job (unemployment) increased 23.798 persons so the unemployment became 656,560 persons. The increasing of unemployment rate indicates that the job opportunities are quite less than the increasing of new labor force.
The most increasing of working labor force been in Tangerang regency, rounded to 123.080 persons. Meanwhile, the most increasing of unemployment number also was in Tangerang regency. The increasing of unemployment also occurred in Pandeglang regency and Tangerang city. However, in Lebak regency and Cilegon city are having decreasing unemployment. The decreasing of unemployment in those regions indicates those region has a good quality of economic growth.
Banten In Figures 2009
Bab IV
pertumbuhan tersebut.
ekonomi
daerah
Penambahan angkatan kerja di tahun 2008 diikuti dengan peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dari 61,57 persen menjadi 64,8 persen. Peningkatan ini terjadi di seluruh kabupatan dan kota yang ada di provinsi Banten. Peningkatan TPAK tertinggi terjadi di kota Tangerang, sedangkan terendah di kota Cilegon. Di kabupaten Lebak dan Serang terjadi penurunan TPAK laki-laki, sedangkan di kota Cilegon terjadi penurunan TPAK perempuan.
The increase of labor force in 2008 followed by an increase in Labor Force Participation Rate (TPAK) from 61.57 percent to 64.8 percent. This increasing occurred in the entire of Banten Province with the highest labor force participation rate occurred in Tangerang city, while the lowest one been in Cilegon city. In Lebak and Serang regency, the labor force participation rate of male is decreasing and also the labor force participation rate of female in Cilegon city.
49
Chapter IV
Grafik. 4.1 Piramida Penduduk Banten Tahun 2008 The Pyramid of Banten Population, 2008
75 + 70 74 65 69 60 64 55 59 50 54 45 49 40 44 35 39 30 34 25 29 20 24 15 19 10 14 5 9 600.000 400.000 200.000 0 0 200.000 400.000 600.000
Laki - Laki
Perempuan
Grafik 4.2. Persentase Angkatan Kerja Yang Bekerja dan Pengangguran Tahun 2008 The Percentage of Worked-Labor Force and Unemployment, 2008
Bekerja
100% 80% 60% 40% 20% 0%
Kab Pandeglang Kab Tangerang Kab Serang Kota Tangerang Kab Lebak Kota Cilegon Banten
Pengangguran
50
Bab IV
Grafik 4.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Kab/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2008 Labor Force Participation Rate by Sex and Regency, 2008
TPAK Pria TPAK Total TPAK Wanita
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Kab. Pandeglang
Kab. Lebak
Kab. Serang
Kab. Tangerang
Kota Tangerang
Kota Cilegon
Banten
51
Chapter IV
52
Bab IV
.Tabel Table
4.1.1
Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota,Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin di Provinsi Banten Population by Sex, Sex Ratio and Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten /Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten /Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang *) Jumlah/Total
101,10 100,96
102,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, Susenas 2008 Source : BPS Statitistics of Banten Province, Economy Social Survey2008
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
53
Chapter IV
Tabel Table
4.1.2
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Provinsi Banten Number of Population by Age Group and Sex in Banten Province 2008 (Ribu/Thousands)
Laki-laki Male (2) 502 998 497 199 497 899 469 599 459 398 441 375 403 699 382 400 339 800 268 501 202 600 141 001 89 701 60 302 43 201 51 099 4 848 772
Perempuan Female (3) 479 799 479 699 491 799 469 898 469 098 457 774 441 099 387 099 313 300 238 200 168 900 114 701 78 701 57 901 45 301 60 404 4 753 673
Jumlah Total (4) 982 797 976 898 989 698 937 497 928 496 899 149 844 798 769 499 653 100 506 701 371 500 255 702 168 402 118 203 88 502 111 503 9 602 445
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, Susenas 2008 Source : BPS Statitistics of Banten Province, Economy Social Survey2008
54
Bab IV
Tabel Table
4.1.3
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Region Area, Population and Population Density by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Penduduk Population
(1) Kabupaten /Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang *) Jumlah/Total
(2)
(3)
(4)
187 176
8 192 1 958
9 018,64 1)
9 602 445
1 065
Sumber : Susenas 2008. BPS Source : Economy Social Survey2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency 1) Revisi luas wilayah Banten berdasarkan : - Keputusan Mendagri Nomor 109 A Tahun 2003 - Peraturan Mendagri Nomor 18 Tahun 2005 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Banten Dalam Angka 2009
55
Chapter IV
Tabel Table
4.1.4
Banyaknya Penduduk, Rumah Tangga, dan Rata-rata Anggota Rumah Tangga Menurut Kabupaten/kota di Provinsi Banten Population, Household,and Average Houshold Member by Regency/Municipaliti in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Penduduk Population
(1) Kabupaten /Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
(2)
(3)
(4)
Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Economy Social Survey2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
56
Bab IV
Tabel Table
4.1.5
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten /Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
1961 (2)
1971 (3)
1980 (4)
1990 (5)
2000 (6)
2008 (7)
858 435 1 011 788 873 646 1 030 040 1 843 755 2 781 428 1 244 755 1 652 763
Sumber : Sensus Penduduk 1971. 1980. 1990. 2000 . Susenas 2005- 2008 Source : Population Census 1971,1980,1990,2000 and Economy Social Survey 2005-2008 Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
57
Chapter IV
Tabel Table
4.1.6
Laju Pertumbuhan Penduduk di Provinsi Banten Population Growth Rate in Banten Province 1961 2008 (Persen/Percent)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten /Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
1961-1971 (2)
1971-1980 (3)
1980-1990 (4)
1990-2000 (5)
2000-2008 (6)
2,96 2,59 -
4,11 4,71 -
8,77 4,85 -
3,83 2,79 -
1,82 1,93 -
Jumlah/Total
2,25
3,12
4,04
3,21
2,15
Sumber : Sensus Penduduk 1961. 1971. 1980. 1990. 2000, Susenas 2008 Source : Population Census 1961,1971,1980,1990,2000, Economy Social Survey 2008
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
58
Bab IV
Tabel Table
4.1.7
Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Banten Number of Household and Population by Sex in Banten Province 2008
Penduduk/Population Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten /Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 364 222 75 940 2 289 839 770 031 172 616 4 831 646 761 635 170 983 4 770 799 1 531 666 343 599 9 602 445 260 162 307 573 851 620 430 322 552 671 629 845 1 798 745 924 864 539 856 604 614 1 775 303 901 282 1 092 527 1 234 459 3 574 048 1 826 146 Rumah Tangga Household (2) Laki-laki Male (3) Perempuan Female (4) Jumlah Total (5)
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
59
Chapter IV
Tabel Table
4.1.8
Penduduk Warga Negara Asing Cina dan Warga Negara Asing Lainnya di Provinsi Banten Number of Chinese and Other Foreign Citizen in Banten Province 2000
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Warga Negara Asing Cina Chinese Aliens Laki-laki Male Perempuan Female (3)
Warga Negara Asing Lainnya Other Aliens Laki -Laki Male (4) Perempuan Female (5)
Jumlah Total
(1) Kabupaten /Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 2000
(2)
(6)
7 68 2 248 10
14 55 2 153 8
41 19 1 194 6
72 18 801 6
3 565 66 5 964
3 900 47 6 177
1 241 91 2 592
1 215 26 2 138
60
Bab IV
Tabel Table
4.1.9
Proyeksi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Provinsi Banten Projection of Population by Age Group in Banten Province 2008 2011 (Ribu/Thousands)
2008 (2) 982,8 976,9 989,7 937,5 928,5 899,2 844,8 769,5 653,1 506,7 371,5 255,7 168,4 118,2 88,5 111,5 9 602,5
2009 (3) 987,4 973,7 1 006,7 936,6 935,5 913,2 857,8 787,7 681,0 533,1 395,7 272,7 179,6 120,7 90,6 110,8 9 782,8
2010 (4) 992,0 969,0 1 023,5 934,7 942,7 926,2 870,9 804,8 706,1 560,1 420,9 291,5 193,5 124,7 93,0 110,8 9 964,4
2011 (5) 1 012,9 970,8 1 001,7 958,3 947,4 933,0 883,8 818,8 729,2 588,5 445,7 311,4 208,0 132,2 93,1 112.2 10 147,0
Sumber : Badan Pusat Statistik, Proyeksi Penduduk Indonesia 2005-2015 Source : BPS Statitistics of Banten Province
61
Chapter IV
Tabel Table
4.1.10
Proyeksi Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Projection of Population by Regency/Municipality in Banten Province 2009 2011 (Ribu/Thousands)
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten /Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
2009 (2)
2010 (3)
2011 (4)
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, data perbaikan Source : BPS Statitistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
62
Bab IV
Distribusi Persentase Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Percentage Distribution Population by Regency/Municipality in Banten Province 1990-2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality 1990 (1) Kabupaten /Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 15,45 3,79 100,00 14,38 14,64 30,88 20,86 (2)
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statitistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
63
Chapter IV
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Labor Force Participation Rate of Population Aged 15 Years and Over by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten /Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten /Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
Laki-laki (2)
Perempuan (3)
Total (4)
Sumber : Sakernas 2008, BPS Source :National Labor Force Survey Agustus 2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
64
Bab IV
Tabel Table
4.2.2
Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja, Mencari Pekerjaan dan Bukan Angkatan Kerja per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Population Aged 15 Years and Over Who Worked, Looked for Job and Not Economically Active in Banten Province 2008
Kabupaten /Kota Regency/Municapitaly Bekerja Working (1) Kabupaten /Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 642 049 127 241 3 668 895 416 319 474 846 1 405 901 602 539 (2)
Bukan Angkatan Kerja Not Economically Active Jumlah Total (4) (5)
Sumber : Sakernas 2008, BPS Source :National Labor Force Survey Agustus 2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
65
Chapter IV
Tabel Table
4.2.3
Penduduk 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama per Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Type of Primary Job in Banten Province 2008
Jenis Pekerjaan Utama Type of Primary Job Kabupaten/ Kota Regency/Municipality Tenaga Kepemimpinan/ Profesional Managerial/ Professional (2) Pejabat Tata Usaha/ Administrasion Tenaga Usaha Penjualan/ Sale (4)
(1) Kabupaten /Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Seramg Jumlah/Total
(3)
66
Bab IV
Lanjutan Continued
Jenis Pekerjaan Utama Type of Primary Job Kabupaten/ Kota Regency/Municipality Tenaga Usaha Jasa/ Service (5) Tenaga Usaha Pertanian/ Agricultur (6) Tenaga Produksi/ Production (7) Jumlah Total (8)
(1) Kabupaten /Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota /Municipality 5. Tangerang
64 232
6 736
241 687
642 049
Sumber : Sakernas 2008, BPS Source :National Labor Force Survey Agustus 2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
67
Chapter IV
Tabel Table
4.2.4
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota Dan Lapangan Usaha Utama di Provinsi Banten Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Industry in Banten Province 2008
Pertanian Agriculture
Industri Industry
Perdagangan Trading
Lainnya/ Others
(1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
(2)
(3)
(4)
(6)
Sumber : Sakernas 2008, BPS Source :National Labor Force Survey Agustus 2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
68
Bab IV
Tabel Table
4.2.5
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota dan Status Pekerjaan Utama di Provinsi Banten Population 15 Years Age and Over Who Worked by Regency/Municipality and Main Employment Status in Banten Province 2008
Status Pekerjaan Utama Main Employment Status
Jumlah Total
(1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Junlah/Total
(2)
(4)
(9)
Sumber : Sakernas 2008, BPS Source :National Labor Force Survey Agustus 2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
69
Chapter IV
Tabel Table
4.2.6
Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Seminggu Yang Lalu Menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Jam Kerja Seluruhnya di Provinsi Banten Population 15 Years of Age and Over Who Worked During The Previous Week by Regency/Municipality and Total Working Hours in Banten Province 2008
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
Jumlah Jam Kerja Seluruhnya Total Working Hours 0*) (2) 1-9 (3) 10 - 24 (4) 25 34 (5) 35 - 44 (6) 45 - 59 (7) 60+ (8) Jumlah Total (9)
Sumber : Sakernas 2008, BPS Source :National Labor Force Survey Agustus 2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
*)
70
Bab V
SOSIAL
Social
Bab V
Sosial
5.1. Pendidikan Pada tahun 2008, jumlah SD mengalami peningkatan 143 unit dari 4.384 unit menjadi 4.527 unit. Kenaikan terjadi pada SD Negeri yaitu dari 4.059 unit menjadi 4.152 unit atau naik 2,29 persen. SD Swasta mengalami peningkatan 50 unit dari 325 unit menjadi 375 unit.
5.1. Education In 2008, the number of primary schools increased 143 units from 4.384 units to 4.527 units. The increase occurred in public primary schools from 4.059 units to 4.152 units or increased 2,29 percents. As well as private primary schools increased 50 units of 325 units into 375 units. The same condition also occurred for Junior and Senior High Schools that has increased wheather for private or public schools. There are increase 70 units of junior high schools consisting of 55 units of public and 15 units of private school. So that in 2008, number of junior high schools becomes 822 units. Number of senior high schools increased slightly more than the amount of junior high schools that is as many as 85 units. On the previous year, the number of high school (general and vocational) is 550 units. While in 2008, becomes 635 units. The increment of Senior High Schools mostly derived from private of 50 units and only 35 units of public. In 2008, number of school-age population has been decreased especially for the population aged 719 years. School-age population 7-12 years decreased 4,6 percents, while population aged 13-15 years and 1619 years also decreased each 5,1 percents and 2,2 percents.
Kondisi yang sama juga terjadi pada jenjang SMP dan SMA, jumlah sekolah mengalami peningkatan, baik sekolah negeri maupun swasta. Pada jenjang SMP, terdapat penambahan 70 unit terdiri dari 55 unit SMP Negeri dan 15 unit SMP Swasta, sehingga pada tahun 2008 jumlah SMP menjadi 822 unit. Penambahan jumlah SMA sedikit lebih banyak dibandingkan dengan jumlah SMP yaitu sebanyak 85 unit. Tahun sebelumnya jumlah SMA (umum dan kejuruan) sebanyak 550 unit, sedangkan tahun 2008 menjadi 635 unit. Penambahan SMA terbanyak berasal dari swasta sebesar 50 unit, sedangkan dari negeri hanya 35 unit. Dilihat dari jumlah penduduk yang bersekolah, pada tahun 2008 semuanya mengalami penurunan untuk penduduk usia 7 19 tahun. Penduduk usia 7 12 tahun yang bersekolah turun 4,6 persen, sedangkan penduduk usia 13 -15 tahun serta usia 16 19 tahun mengalami penurunan masingmasing 5,1 persen dan 2,2 persen.
73
Social
Chapter V
Rasio murid terhadap sekolah juga mengalami penurunan. Pada tahun 2007, rata-rata setiap unit sekolah SD menampung 281 murid, tahun berikutnya menjadi 276 murid per unit sekolah. Pada tingkat SMP rasio murid per unit sekolah turun dari 631 menjadi 548. Demikian juga untuk jenjang SMA yang menurun dari 558 murid per unit sekolah menjadi 473 murid per unit sekolah. Rasio murid terhadap guru pada tahun 2008 mengalami perbaikan, kecuali untuk jenjang SMA. Pada jenjang SD, setiap satu orang guru rata-rata menangani 23 murid, tahun sebelumnya 26 murid. Pada tingkat SMP, rasio murid terhadap guru berubah dari 19 menjadi 17. Pada jenjang SMA rasio murid terhadap guru meningkat dari 16 menjadi 17. Penurunan rasio murid terhadap guru pada jenjang SD dan SMP diharapkan meningkatkan kualitas pendidikan pada kedua jenjang tersebut. 5.2. Kesehatan & Keluarga Berencana Pada tahun 2008 jumlah sarana kesehatan berupa rumah sakit dan puskesmas mengalami peningkatan. Rumah sakit bertambah 3 unit dari 38 unit menjadi 41 unit, sedangkan puskesmas bertambah 11 unit sehingga menjadi 191 unit. Daerah 74
Ratio of students to the school also decreased. In 2007, the average of each primary school accommodates 281 students, next year to be 276 students. At the junior level the ratio of students per school unit decreased from 631 into 548. Similarly for the senior high school level that decreased from 558 students per school unit to be 473 students per school unit.
Ratio of students to teachers in 2008 is upgrading, except for the senior high school level. At the primary level, every teacher has to handle an average of 23 students, and 26 students in the previous year. At the junior level, the ratio of students to teachers decreased from 19 to 17. At the senior level, students to t ce e hr a sratio increased from 16 to 17. The decline in the primary and junior levels is expected to improve the quality of education at both levels.
5.2. Health and Family Planning. In 2008, the number of health facilities such as hospitals and public health centers has increased. Hospitals increased 3 units which are from 38 units into 41 units, while public health centers increased 11 units which will be 191 units. The
Banten In Figures 2009
Bab V
Sosial
yang mengalami penambahan puskesmas adalah kabupaten Pandeglang (2 unit), Lebak (2 unit) dan kabupaten Tangerang (7 unit). Jika dibandingkan dengan jumlah kecamatan yang ada di provinsi Banten, dapat dikatakan bahwa semua kecamatan telah memiliki puskesmas. Bahkan ada beberapa kecamatan memiliki lebih dari satu unit puskesmas. Berbeda dengan kondisi sarana kesehatan yang meningkat, jumlah dokter di provinsi Banten justru mengalami penurunan dari 2.385 orang menjadi 2.052 orang atau berkurang sebanyak 333 orang. Pengurangan ini tidak terjadi di seluruh kab/kota, karena beberapa kabupaten justru mengalami peningkatan seperti kab Serang meningkat 31 orang dan kota Cilegon meningkat 68 orang. Penurunan jumlah dokter terbanyak terjadi di kabupaten dan kota Tangerang. Persalinan di provinsi Banten umumnya dibantu oleh tenaga medis. Pada tahun 2008 dari 261.881 persalinan, 72,9 persennya dibantu oleh tenaga medis sedangkan selebihnya oleh tenaga medis lainnya. Persentase persalinan yang dibantu oleh tenaga medis sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, walaupun dari sisi total persalinan mengalami penurunan dari 261.881 persalinan menjadi 229.299 persalinan.
Banten Dalam Angka 2009
increased public health centers by region are Pandeglang regency (2 units), Lebak regency (2 units) and Tangerang regency (7 units). Almost all districts in Banten province already have public health centers. In fact, there are some districts that have more than one public health centers.
Well as other health conditions that increased, the number of doctors in Banten Province has decreased from 2.385 into 2.052 people or 333 people is reduced. This reducing does not occurred in entire regencies, because some districts would have increased such as Serang regency increased 31 people and Cilegon City increased 68 people. The number of doctors in Tangerang regency and Tangerang City has decreased a lot.
Birth in Banten province is generally assisted by medical staff. In 2008, from 261.881 childbirth, 72,9 percents are aided by medical staff while the rest by other medical staff. The percentage of birth that assisted by medical staff increased slightly compared to the previous year, although the total has decreased from 261,881 to 229,299 childbirth.
75
Social
Chapter V
Jumlah akseptor KB dalam dua tahun terakhir mengalami kenaikan. Pada tahun 2008, akseptor KB berjumlah 1.167.279 orang meningkat 8,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini lebih tinggi daripada yang terjadi pada tahun 2007 yaitu 3,8 persen.
Number of family planning participants has increased in the last two years. In 2008, around to 1,167,279 of family planning participants or increased 8.2 percent compared to the previous year. The increasing is higher than that occurred in 2007, which is 3.8 percents. 5.3. Housing and Environment In general, about 2.29 million households in banten have been occupying their own building. There are also households that rent / lease with the percentage reached 13.73 percent. Meanwhile, those who occupy the other building status (free of rent, offices , and families, owned by the parents) reached 9.15 percent. The percentage of households that rent / lease in full industry area is higher than in other regions.
5.3. Perumahan dan Lingkungan Secara umum rumah tangga di Banten yang jumlahnya 2,29 juta menempati bangunan rumah milik sendiri. Ada juga rumah tangga yang menempati bangunan dengan status sewa/kontrak. Persentase rumah tangga ini mencapai 13,73 persen. Sementara yang menempati bangunan lainnya (bebas sewa, dinas, rumah famili, orang tua) mencapai 9,15 persen. Persentase rumah tangga yang menempati bangunan dengan status sewa/kontrak di wilayah padat industri lebih banyak daripada di daerah lainnya. Berdasarkan data Susenas 2008, mayoritas rumah tangga di Banten menempati bangunan dengan luas lantai 50 99 m2. Persentase mereka mencapai 47,45 persen, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang besarnya 42,02 persen. Urutan selanjutnya adalah rumah tangga yang menempati luas lantai bangunan 20 49 m2 dengan persentase 29,83 persen. Ada juga rumah tangga dengan rumah yang luas lantainya kurang dari 20 m2. 76
According to Susenas (Socioeconomic National Survey) 2008, Many households in Banten majority lived in a house with floor area of 50-99 m2. The percentage of these households were 47,45 percents, higher than previous year with percentage of 42,02. While household lived in a house with floor area of 2049 m2 reached 29,83 percents. About 7,40 percents of households lived in a house with floor area of less than 20 m2.
Bab V
Sosial
Persentase rumah tangga ini mencapai 7,40 persen. Sedangkan rumah tangga dengan luas lantai bangunan 100 m2 lebih mencapai 15,33 persen, sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Rumah tangga yang menggunakan air dalam kemasan sebagai sumber air minum utama mengalami peningkatan dari 16,6 persen tahun 2007 menjadi 25,8 persen. Hal ini seiring dengan semakin banyaknya jumlah outlet air minum kemasan. Sementara itu, rumah tangga mayoritas masih memanfaatkan sumber air minum pompa untuk memenuhi kebutuhan air minum. 5.4. Sosial Lainnya Pada tahun 2008 tercatat terjadi 1.194 kasus kejahatan di provinsi Banten. Sebanyak 775 kasus atau 64,9 persennya dapat diselesaikan. Kasus kejahatan berupa pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan pencurian dengan pemberatan (curat) menempati urutan teratas. Kasus curanmor mencapai 34,2 persen dari total kasus yang terjadi sedang kasus curat 25,6 persen. Tingginya kedua kasus ini sangat mungkin terkait dengan kemiskinan dan pengangguran yang relatif tinggi di provinsi Banten. Setiap tahun selalu ada kejadian bencana alam di provinsi Banten. Hal ini terlihat dari adanya penduduk korban bencana alam.
Banten Dalam Angka 2009
While households with floor area of more than 100 m2 is reached 15.33 percents, slightly decreased compared to previous year
Households that use packaged water as their main source of drinking water increased from 16.6 percents in 2007 to 25.8 percents. It's in line with the increasing number of packaged drinking water outlets. Meanwhile, majority of households still use water pumps to fulfill their needs of drinking water.
5.4. Other Social Aspects In 2008, there were 1,194 cases of crimes occurred in Banten. Many of 775 cases or 64.9 percents can be solved. Cases of crime such as theft of motorcycle theft (curanmor) and theft with the weighting (nozzle) ranks on top. Case of curanmor reached 34.2 percents of total cases that occurred, while cases of nozzle were 25.6 percent. Both cases are highly related to poverty and unemployment in Banten which is relatively high.
There is always the occurrence of natural disasters in Banten every year. This is seen from the fact that there are victims of natural disasters. 77
Social
Chapter V
Pada tahun 2008 terdapat 8.649 orang korban bencana alam, tahun sebelumnya mencapai 18.244 orang. Kabupaten Pandeglang dan Kota Tangerang merupakan dua daerah yang paling banyak korbannya. Pada tahun 2008, 58,4 persen korban dari kota Tangerang dan 29,0 persen dari Pandeglang. Tahun sebelumnya korban dari kota Tangerang mencapai 16,3 persen sedangkan dari Pandeglang 62,1 persen.
In 2008, there were 8.649 victims of natural disasters, while at the previous year reached 18.244 people. Most of victims of natural disasters been in Pandeglang regency and Tangerang city. In 2008, about 58.4 percent of the victims been in Tangerang City, and 29.0 percent of Pandeglang regency. In the previous year, percentage of victims from Tangerang city reached 16.3 percent while around to 62.1 percent derived from Pandeglang regency.
78
Bab V
Sosial
Grafik 5.1. Penduduk Banten Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Tahun 2008 (%) Banten Population Aged 10 Years and Over by Level of Education 2008 (%)
SLTP 16,9% SLTA 20,7%
Grafik 5.2. Perkembangan Jumlah Dokter di Rumah Sakit dan Puskesmas Di Provinsi Banten Tahun 2004 - 2008 Number of Doctors in Hospital and Public Health Centres in Banten, 2004-2008
3000 Jumlah 2500 2000 1500 1000 500 0 2004 2005 2006 2007 2008 Dokter Umum Dokter Ahli Dokter Gigi
79
Social
Chapter V
Grafik 5.3. Jumlah Tindak Pidana dan Yang Terselesaikan di Banten, Tahun 2008 Number of Crimes and Solved Cases in Banten, 2008
Narkotika Perkosaan Pemerasan Perjudian Kebakaran Curanmor Curas Curat Anirat Pembunuhan 0 100 200 300 400 500 Terselesaikan Tindak Pidana
80
Bab V
Sosial
Penduduk Usia 7 - 24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Banten Population Aged 7 Years Attending School by Sex 24 in Banten Province 2008
Jumlah Total (2) Persentase Percentage (%) (3)
Jenis Kelamin/ Kelompok Umur Sex/Group of Age (1) Laki-laki/Male 7 - 12 13 - 15 16 - 18 19 - 24 Jumlah/Total Perempuan/Female 7 - 12 13 - 15 16 - 18 19 - 24 Jumlah/Total Lak-laki+Perempuan/Male+Female 7 - 12 13 - 15 16 - 18 19 - 24 Jumlah/Total Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Economy Social Survey2008, BPS
1 211 505 450 553 300 048 111 041 2 073 147
81
Social
Chapter V
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Taman Kanak-kanak di Provinsi Banten Number of Kindergarten Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007/2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
1 1 1 3
206 76 619 68
375 50 103 59
14 5 12 6
1 1 3 11
326 65 77 1 437
8 8 13 66
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
82
Bab V
Sosial
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar di Provinsi Banten Number of Elementary Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007/2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2006/2007 2005/2006 2004/2005
5 6 210 10
48 64 3 090 131
136 288 40 919 72 583 1 150 354 1 136 702 1 146 424 1 222 236
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
83
Social
Chapter V
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Provinsi Banten Number of Junior High Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007/2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2006/2007 2005/2006 2004/2005
95 64 71 76
17 12 223 61
22 150 4 963 175 951 187 812 189 863 173 947
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
84
Bab V
Sosial
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Provinsi Banten Number of Senior High Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007/2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2006/2007 2005/2006 2004/2005
18 29 41 23
14 17 77 20
15 5 6 137 114 89 81
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
85
Social
Chapter V
Tabel Table
5.1.6
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan di Provinsi Banten Number of Senior Vocational High Schools, Students and Teacher in Banten Province 2007/2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2006/2007 2005/2006 2004/2005
8 7 5 4
22 27 64 16
5 2 5 36 24 23 18
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
86
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.1.7
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Raudhatul Athfal/Bustanul Athfal di Provinsi Banten Number of Islamic Kindergarten Schools, Students and Teacher in Banten Province 2008/2009
Sekolah School Negeri Public (2) Swasta Private (3) Murid Student Negeri Public (4) Swasta Private (5) Guru Teacher Negeri Public (6) Swasta Private (7)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
91 47 251 104
236 36 765
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
87
Social
Chapter V
Tabel Table
5.1.8
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Provinsi Banten Number of Islamic Elementary Schools, Students and Teacher in Banten Province 2008/2009
Sekolah School Negeri Public (2) Swasta Private (3) Negeri Public (4) Murid Student Swasta Private (5) Guru Teacher Negeri Public (6) Swasta Private (7)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
3 2 9 3
199 13 102 42
1 1 19
97 10 948
29 20 405
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Catatan : Kota Serang datanya masih bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Joined The Serang Regency
88
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.1.9
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Tsanawiyah di Provinsi Banten Number of Islamic Secondary Schools, Students and Teacher in Banten Province 2008/2009
Sekolah School Negeri Public (2) Swasta Private (3) Negeri Public (4) Murid Student Swasta Private (5) Guru Teacher Negeri Public (6) Swasta Private (7)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
6 4 6 6
3 3 28
46 32 640
106 14 957
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Catatan : Kota Serang datanya masih bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Joined The Serang Regency
89
Social
Chapter V
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Madrasah Aliyah di Provinsi Banten Number of Islamic High Schools, Students and Teacher in Banten Province 2008/2009
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
4 2 6 3
41 37 57 61
2 2 19
15 17 228
87 82 623
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
90
Bab V
Sosial
Jumlah Pondok Pesantren Tingkat Ula dan Wustha di Provinsi Banten Number of Boarding Level Ula and Wustha in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
58 31 50 60
10 12 221
16 10 1 821
41 49 872
80 66 8 157
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
91
Social
Chapter V
Jumlah Pondok Pesantren Salafiyah Murni di Provinsi Banten Number of Boarding Salafiyah Pure in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
(2)
(3)
(4)
18 12 782
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
92
Bab V
Sosial
Jumlah Perguruan Tinggi di Provinsi Banten Number of University in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Politeknik
Akademi/ Academy
Institut/ Institute
Sekolah Tinggi/
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
(2)
(3)
(4)
(6)
1 2
3 4
1 1 2
6 5 17 11
1 2 6
12 5 4 28
15 6
1 3
2 9
10 70
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
93
Social
Chapter V
Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Population Aged 10 Years and Over by Educational Attainment and Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality < SD (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 200 008 56 449 2 241 329 2 021 420 1 901 150 1 862 117 1 913 256 357 288 400 343 713 161 514 080 (2)
230 547 67 788 2 078 108 2 367 978 2 401 220 2 396 761 2 293 094
262 449 58 744 1 296 622 1 346 546 1 361 214 1 264 767 1 249 919
94
Bab V
Sosial
Lanjutan/ Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality SLTA (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 407 601 76 353 1 589 803 1 420 040 1 446 220 1 481 555 1 405 924 64 123 73 479 790 684 177 563 (5)
Pendidikan Yang Ditamatkan Educational Attainment Dipl. I/II (6) Dipl. III-Univ. (7) Jumlah Total (8)
141 372 15 081 438 530 351 773 285 157 356 296 216 101
1 255 127 277 484 7 691 601 7 554 866 7 460 468 7 416 695 7 126 446
Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Economy Social Survey2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
95
Social
Chapter V
Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Kepandaian Membaca dan Menulis dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Population Aged 10 Years and Over by Reading and Writing Ability and Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kemampuan Membaca dan Menulis Reading and Writing Ability Huruf Latin Latin (2) Huruf Lainnya Other (3) Huruf Latin & Huruf Lainnya Latin & Other (4) Tidak Dapat C nt a (5)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Jumlah Total
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
(6)
700 780 45 067 2 748 282 4 098 902 5 149 605 5 195 895 6 668 594 -
4 691 6 192
525 709 221 182 4 503 551 2 997 153 1 735 898 1 849 786 -
23 947 5 043 336 271 320 154 328 097 282 576 376 300
1 255 127 277 484 7 691 601 7 554 866 7 460 468 7 416 695 7 126 446
Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Economy Social Survey2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
96
Bab V
Sosial
Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas di Provinsi Banten Number of Hospitals and Public Health Center in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
Rumah Sakit Hospitals Jumlah Tempat Tidur Total Beds (2) (3)
1 3 9 1
36 37 47 28
21 2 4 41 38 37 35 24
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
97
Social
Chapter V
Tabel Table
5.2.2
Jumlah Dokter Rumah Sakit Umum dan Puskesmas di Provinsi Banten Number of Medical Doctors at Public Hospital and Health Center in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Jumlah Total
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
(4)
(5)
60 12 250 54
19 32* 293 0
16 16* 131 21
95 60 674 75
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province Keterangan/Note : (* Data Tahun 2007)
98
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.2.3
Jumlah Penduduk Yang Diimunisasi Menurut Jenis Imunisasi di Provinsi Banten Number of Immunized People by Kind of Immunization in Banten Province 2008
Kabupaten/ Kota Regency /Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
BCG (2)
DPT-I (3)
Polio-I (7)
36 181 6 780 10 432 201 098 225 312 228 370 216 210 214 594
37 042 7 049 11 583 213 106 213 043 213 036 206 418 209 621
36 155 7 040 11 044 205 970 212 132 203 285 198 818 198 860
35 760 6 778 11 068 200 632 196 747 203 325 202 649 196 858
35 165 6 682 11 432 201 531 210 863 217 684 208 224 203 275
35 564 7 434 12 002 219 198 240 830 222 350 178 797 219 396
33 998 6 830 11 258 198 642 202 161 202 533 165 381 198 699
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
99
Social
Chapter V
Tabel Table
5.2.4
Jumlah Persalinan Menurut Penolong Persalinan di Provinsi Banten Number of Birth by Kind of Personel in Charge in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
34 531 6 209 8 855 167 215 174 511 155 383 152 909 135 328
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
100
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.2.5
Jumlah Tenaga Kesehatan Selain Dokter di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum di Provinsi Banten Number of Health Personnels OTher Than Dokter at Public Health Center and Government Hospital in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
21 4 33 6
36 50 80 41
101
Social
Chapter V
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
26 4 18 33
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
102
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.2.6
Jumlah Penyalur Obat di Provinsi Banten Number of Medicine Distributors in Banten Province 2008
Apotik Dispensaries
Jumlah Total
(1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
15 4
32 -
11 17 326 9
24 -
11 17 397 13
9 28 34 23 35 25
38 1 15 86 65 57 74 30
22 2 49 48 40 45 26
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Banten Source : Health Services of Banten Province
103
Social
Chapter V
Jumlah Akseptor Keluarga Berencana (Usia 15-49 Tahun Berstatus Kawin) Menurut Alat/Cara Kontrasepsi Yang Digunakan di Provinsi Banten Number of Family Planning Acceptors by Method of Contraception Based on The Result of Family Registration in Banten Province 2008
Metode Jangka Panjang (MJP) / Long Term Method Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 31 882 3 452 4 838 133 002 127 848 121 041 163 106 122 479 1 735 149 442 18 360 17 463 16 802 19 500 17 328 4 642 1 036 1 509 21 406 20 462 19 892 21 101 19 628 6 635 3 400 2 559 67 487 60 184 62 361 69 573 71 082 6 017 5 530 73 997 7 286 1 382 2 494 9 934 2 224 2 137 2 077 7 151 2 854 11 497 14 815 16 694 11 887 IUD IUD (2) MOP Vasectomy (3) MOW Tubectomy (4) Susuk Implant (5)
104
Bab V
Sosial
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
Non Metode Jangka Panjang (Non MJP) / Non Long Term Method Tradisional Suntik Pil Kondom & Lainnya Injection Pil Condom Traditional & Others (6) (7) (8) (9)
Jumlah MJP dan Non MJP Total of MJP and Non MJP (10)
99 900 30 898 36 639 620 580 569 143 550 749 536 280 523 228
41 619 9 033 16 073 299 898 279 546 265 514 247 559 254 658
4 47
187 649 48 330 62 778 1 167 279 1 079 201 1 040 000 1 060 683 1 012 015
Sumber: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten Source : National Family Planning Coordinating Board of Banten
105
Social
Chapter V
Tabel Table
5.2.8
Jumlah Keluarga Pasangan Usia Subur Menurut Umur Isteri di Provinsi Banten Number of Potential Couple by Age of Wife in Banten Province 2008
Umur Isteri / Age of Wife < 20 Tahun (2) 20 Tahun 29 (3) >29 Tahun (4) Jumlah Total (5)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
82 690 21 476 37 801 694 278 684 634 654 884 675 609 627 816
169 380 42 382 52 785 954 765 937 913 930 455 873 738 875 708
259 584 64 931 93 421 1 756 014 1 711 431 1 667 926 1 630 460 1 583 727
Sumber : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten Source : National Family Planning Coordinating Board of Banten
106
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.2.9
Jumlah Keluarga Sejahtera Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera di Provinsi Banten Number of Prosperous Family by Level of Prosperous Family in Banten Province 2008
Keluarga Sejahtera Tahap Pra Sejahtera/ Prosperous Family Step Prosperous Before
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
(2)
(3)
(4)
19 173 6 617 18 654 489 654 459 685 462 578 470 251 314 223
57 470 11 374 27 494 530 357 518 524 526 775 528 213 577 680
102 792 32 985 44 055 662 572 616 053 603 133 547 157 574 340
107
Social
Chapter V
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Keluarga Sejahtera Tahap III Plus/ Prosperous Family Step III Plus
Jumlah Total
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
(2)
(3)
(4)
102 975 21 153 25 059 445 027 455 339 435 637 379 835 382 688
36 892 6 945 4 629 141 456 172 135 145 759 127 150 125 111
319 302 79 074 119 891 2 269 066 2 221 736 2 173 882 2 052 606 1 974 042
Sumber: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten Source : National Family Planning Coordinating Board of Banten
108
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.3.1
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal di Provinsi Banten Number of Household by Regency/Municipality and Drinking Water Facility in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal Milik Sendiri/ Owner Self (2) Kontrak/ Contract (3) Sewa/ Rent (4)
109
Social
Chapter V
Lanjutan Continued
Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal Kabupaten/Kota Regency/Municipality Bebas sewa/ Free Rent (5) Dinas (6) Milik orang tua, famili & lainnya (7) Jumlah/ Total
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
(8)
302 540
Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Economy Social Survey2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
110
Bab V
Sosial
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Luas Lantai Rumah di Provinsi Banten Number of Household by Regency/Municipality and Area of House Floor in Banten Province 2008
Luas Lantai / Area of Floor < 20 (2) 20 - 49 (3) 50 -99 (4) 100 - 149 (5) 150+ (6)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
71 202 1 120 169 338 186 480 122 749 160 581 172 415
91 628 13 123 683 106 768 175 893430 724 609 729 100
114 642 32 752 1 086 478 945 332 826 616 1 195 497 1 026 684
50 457 21 002 212 910 225 801 206 707 284 968 227 813
36 293 7 943 138 007 123 860 147 089 138 675 24 324
364 222 75 940 2 289 839 2 249 648 2 196 591 2 504 330 2 180 336
Sumber : Susenas 2008 BPS Source : Economy Social Survey2008 BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
111
Social
Chapter V
Tabel Table
5.3.3
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Sumber Air Minum di Provinsi Banten Number of Household by Regency/Municipality and Source of Drinking Water in Banten Province 2008
Sumber Air Minum / Source of Drinking Water Air dalam Leding Pompa Sumur Kemasan ledeng Pump Well Packaged (2) (3) (4) (5)
1. Pandeglang
1 640
15 622
15 543
165 057
2. Lebak
6 286
7 902
30 154
152 105
3. Tangerang
269 292
53 187
408 290
114 690
4. Serang
80 101
39 268
114 244
120 386
Kota/Municipality
5. Tangerang
193 819
55 756
102 266
10 612
6. Cilegon
39 786
5 155
10 539
17 708
7. Serang
112
Bab V
Sosial
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005
Sumber Air Minum / Source of Drinking Water Mata Air Springs (6) Air Sungai River (7) Air Hujan Rain (8) Lainnya Others (9)
812 2 607 -
346
539
430 322
885 2 160 176 858 157 029 167 143 191 251
884 368
364 222 75 940 2 289 839 2 249 648 2 196 91 2 504 330
Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Economy Social Survey 2008, BPS
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
113
Social
Chapter V
Tabel Table
5.4.1
Rekapitulasi Produksi Sertifikat oleh Badan Pertanahan Nasional di Provinsi Banten Production of Sertificate by National Land Affair Board in Banten Province Hingga/Until 2008
Kabupaten/ Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
Hak Milik Proprietary Rights Bidang Field (2) Luas Area (ha) (3)
Hak Guna Usaha Concession Used Right Bidang Field (4) Luas Area (ha) (5)
Hak Guna Bangunan/ Building Used Right Bidang Field (6) Luas Area (ha) (7)
12 11 12 40
40 -
12,76
67 128 12 283 -
35 785,91 3,39 -
Jumlah/Total
967 886
255 292,83
115
26 591,8
465 316
98 010,04
114
Bab V
Sosial
Lanjutan Continued
Hak Pakai/ Used Right Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 548 344 4 121 60,16 282,50 31 464,29 746 663 550 1 270 23 566,63 4 847,80 1 296,27 1 410,93 Bidang Field (8) Luas Area (ha) (9)
Hak Pengelolaan/Management Right Luas Bidang Area Field (ha) (10) (11)
1 7 17 141
28 27 221
115
Social
Chapter V
Lanjutan Continued
Hak Sarusun/ rights serusun Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang 3 733 646 14,55 2,08 500 6 607 2 683 50,00 6,34 Bidang Field (12) Luas Area (ha) (13)
Tanah Wakaf/ wakaf land Bidang Field (14) Luas Area (ha) (15)
51,00 108,00 -
2,67 29,03 -
Jumlah/Total
14 169
72,97
5 245,30
45 948,67
Sumber: Badan Pertanahan Nasional Provinsi Banten Source : National Land Board of Banten Province
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
116
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.4.2
Jumlah Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT) dan Penerbitan Akta di Provinsi Banten Number of Land Certificate Legal Maker and Certificate Publishing in Banten Province 2008
Wilayah Kerja Kabupaten/Kota Work Area Regency/City (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
Jumlah PPAT Total PPAT PPAT Sementara/ Provisional (2) PPAT Notaris/ Notary (3)
Jenis Akta/Produksi (Jumlah Akta) Kind of Acta/ Production (Total Acta) Pembagian Pelepasan Tukar Hak Jual Beli Hibah Hak/ Menukar Bersama/ Purchasing Gift Right Right Exchange Free Division (4) (5) (6) (7) (8)
35 28 36 34
17 6 354 84
1 -
2 674 -
13 8 154
131 28 620
585 34 3 183
735 25 2 093
10 686
117
Social
Chapter V
Lanjutan Continued
Wilayah Kerja Kabupaten/Kota/ Region Work Area Regency/City (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
Jenis Akta/Produksi (Jumlah Akta) Kind of Acta/ Production(Total Acta) APHT (9) SK.MHT (10) Jumlah/ Total (11)
Sumber: Badan Pertanahan Nasional Provinsi Banten Source : National Land Board of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
118
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.4.3
Banyaknya Tindak Kejahatan Yang Terjadi Menurut Jenis Kejahatan di Provinsi Banten Number of Crimes Commited by Type of Crime in Banten Province 2008
Tindak Kejahatan/ Crime
Tindak Pidana Crime (2) 9 134 306 57 408 8 123 8 15 126 1 194 178 1 465 1 435 1 106
(1) 1. Pembunuhan/ Murder 2. Anirat 3. Pencurian dengan pemberatan (Curat)/ theft with the weighting 4. Pencurian dengan kekerasan (Curas)/ theft with violence 5. Pencurian kendaraan bermotor (Curanmor)/ motor vehicle theft 6. Kebakaran/fire 7. Perjudian / Gambling 8. Pemerasan/Extortion 9. Perkosaan/ Rape 10. Narkotika/Narcotics 11. Kenakalan Remaja/ Adolescent hoax Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province Banten Dalam Angka 2009
Penyelesaian Tindak Pidana Tthe Settlement of Criminal (3) 7 81 246 45 120 6 125 8 18 119 775 161 767 680 577
119
Social
Chapter V
Jumlah Tempat Ibadah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Place of Worship by Municipality in Banten Province 2008
Tempat Ibadah Islam (2) Protestan (3) Katholik (4) Hindu (5) Budha (6)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
5 6 317 21
1 3 18 2
5 1
1 2 37 4
287 8 644
12 1 37 -
35 2 -
11
81
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
120
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.4.5
Persentase Penduduk Menurut Agama di Provinsi Banten Percentage of Population by Religion in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
Agama/Religion Islam/ Moeslim (2) Protestan/ Protestant (3) Katholik/ Hindu/ Hindu Catholic (4) (5) Budha/ Budhha (6)
Jumlah/Total
(7)
66,24 93,12 -
18,44 3,87 -
3,51 1,26 -
1,63 0,99 -
10,18 0,75 -
100,00 100,00 -
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
121
Social
Chapter V
Jumlah Calon / Jamaah Haji dan Besarnya Biaya Musim Haji di Provinsi Banten Number of Aplicants / Pilgrims and cost to Mecca in Banten province 2000-2008
Jemaah Haji Berangkat Leaving (3) Jemaah yang Batal Cancelling (4) Besarnya ONH (000 Rp) cost (5) 17 758 000
2001
63 000 000 800 000+US $2 677 967 500+US $2 675 967 500+US $2 675 963 266+US $2.668 466 864+US $2 851,7 400 100+US $2 925,9 501 000+US $3 429,6
2002
4 866
4 865
2003
5 150
5 110
40
2004
5 216
5 216
2005
5 128
5 128
2006
8 505
8 401
104
2007
8 474
8 366
98
2008
8 541
8 555
222
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten
122
Bab V
Sosial
Jumlah Jamaah Haji Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Aplicantsfor Pilgrims by Sex and Regency/Municipality in Banten Province 2008
Jenis Kelamin Sex Laki-laki Perempuan Male Female (3) (4)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
123
Social
Chapter V
Tingkat Usia Jamaah Haji di Provinsi Banten Number of Pilgrims by Age Group in Banten Province 2008
Kelompok Umur Age Group 31- 40 41- 50 (3) (4)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005
0 -30 (2)
51+ (5)
41 30 135 97
Sumber : Kanwil Departemen Agama Provinsi. Banten Source : Department of Religious, Regional Office of Banten Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
124
Bab V
Sosial
Jumlah Korban Bencana Sosial/Pengungsi dan Korban Bencana Alam Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Social Disaster Victims/Refugees and Nature Disaster by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Korban Bencana Sosial/Pengungsi Disaster Victims/Refugees Jiwa/Person (2)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total Sumber : Dinas Sosial Provinsi Banten Source : Social Official of Banten
2 375 271 29
5 050 21 14 8 649
125
Social
Chapter V
Tabel Table
5.4.10
Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Potency and Source Of Social Welfare by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten/ Kota Regency/Muni cipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
KLSDU
WKSBM
(6)
(7)
1 59 -
6 123 89
46 246 6
25 57 22 878
104 49 66 1 297
28 228 316
70 103 471
Keterangan/Note : - KLSDU : Kerjasama Lintas Sektor Dengan Dunia Usaha - WKSBM : Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat
126
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.4.11
Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Menurut Jenis dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Social Welfare Problem Bearers by Kind and Regency/Municipality in Banten Province (Jiwa/Person) 2008
Anak Kabupaten/Kota Terlantar Regency/Municipality Neglated Children (1) (2) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 4 154 2 151 1 425 28 671 10 722 324 5 298 4 597
Balita Anak Nakal Wanita Tuna Pengemis Gelandangan Terlantar Naughty Susila Baby Beggar Vagrant Children Prostitute Neglated (3) (4) (5) (6) (7)
32 33 134 1 055
282 43 99 2 007
127
Social
Chapter V
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
330 62 86 1 357
128
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.4.12
Karakteristik Kecacatan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Caracteristic of Disability by Regency /Municipality in Banten Province (Jiwa/Person) 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
Tuna Grahita Tuna Ganda Mentality Multy Defect Defected (5) (6)
81 290 528
267 299
7 199 772
129
Social
Chapter V
Tabel Table
5.4.13
Jumlah Perkara yang Diputus di Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Menurut Jenis Perkara Number of Registered Cases in High-Level Religious of Banten Province Area by Kind of Cases 2008
Perkara yang Diputus pada Pengadilan Agama Things that be on Pengadialan HighLevel Religious
(2)
(1)
1. Ijin Poligami/Polygamy Permission 2. Pencegahan Pekawinan/Marriage Preventation 3. Penolakan Perkawinan/Marriage Rejection 4. Pembatalan Perkawinan/ MarriageDisqualification 5. Kelalaian Kewajiban/Derelication of the duty 6. Cerai Talak/Divorce 7. Cerai Gugat/Dvre o ai s te i c( m nsn i i ) o w ia v 8. Pembagian Harta Bersama/Herriage by married 9. Penguasaan Anak/Child Guardian 10. Nafkah dari Ibu/Mo e finance tr h s 11. Hak Bekas Istri/Right of ex-wife 12. Pengesahan kekuasaan/Derectionary Retification 13. Pencabutan Kekuasaan/Revocation of Authority 14. Perwalian/Trusteeship 15. Penunjukan sbg Wali/Reference as Trustee 16. Ganti Rugi thd Wali/Compensation about Trustee 17. Asal Usul Anak/ChildOrigin 18. Kawin Campuran/Mixed Marriage 19. Itsbat Nikah /Compirmation Marriage 20. Ijin Kawin/Marriage Permission 21. Dispensasi Kawin/Dispensation Marriagre 22. Wali Adhol/Adhol Substitute 23. Ekonomi Syariah/Syariah Economic 24. Warisan/Legacy 25. Hibah/Wakaf/Zakat/Grant/Edification/Foot 26. Penetapan Ahli Waris/Determining Relation 27. Lain-lain/Others 28. Dicabut/Ditolak/Gugur/Dicoret/Cancelled/Refused/ failed/Scratch Jumlah/Total Sumber: Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Source: High-level Religious of Banten
23 19 4 3 5 1 2 3 60
130
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.4.14
Jumlah Perkara yang Dimohonkan Banding pada Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Number of Processed Cases in High-Level Religious Court of Banten Province 2008
Sisa Tahun Lalu The Rest Cases Last Year (2) 4 4 Jumlah Total Perkara Number of Cases (4) 6 3 8 6 1 5 7 8 5 5 6 4 64 Jumlah Putus Number of Sentenced (5) 4 1 6 9 3 2 3 12 5 4 5 6 60
Bulan/ Month (1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December Jumlah/Total
Sumber: Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Source: High-level Religious of Banten
131
Social
Chapter V
Tabel Table
5.4.15
Rekapitulasi Perkara Yang Diterima dan Diputus Pengadilan Agama di Provinsi Banten Recapitulation of Registered and Sentenced Cases in Religious Court in Banten Province 2008
No.
(1)
Tangerang
102
1 023
1 125
1 013
112
Rangkasbitung
10
287
297
288
Pandeglang
30
180
210
199
11
Tigaraksa
214
1 149
1 363
1 206
157
Cilegon
19
392
411
406
Jumlah/Total
457
3 577
4 034
3 703
331
Sumber: Pengadilan Tinggi Agama Provinsi Banten Source: High-level Religious of Banten
132
Bab V
Sosial
Tabel Table
5.4.16
Jumlah Tahanan di UPT Rutan/Lapas (DAF 3) Menurut Jenis Kejahatan Di Provinsi Banten Number of Prisoners in Unit Rutan / Lapas (DAF 3) According to Type of Crime in Banten Province 2008 (Jiwa/Person)
LP Klas I Tangerang Pria Man Wanita Woman
LP Wanita Woman
Politik/Politics Terhadap Kepala Negara/Offence Against Head Of State Terhadap Ketertiban/To Safety General Pembakaran/Arson Penyuapan/Bribery Mata Uang/Coins Memalsu Materai/Surat/Postage Stamp Kesusilaan/Prostitution Perjudian/Gambling Penculikan/Abducion Pembunuhan/Murder Penganiayaan/Torture Pencurian/Thieft Perampokan/Robbery Memeras/Mengancam/Black Mail Penggelapan/Fraud Penipuan/Cheated Merusak Barang/Vandalize Dalam Jabatan/Funcionary Penadahan/Fance Ekonomi/Economics Subversi/Subversion Narkotika/Psikotropika/ Korupsi/Corruption Jumlah/Total
UU.20 / 01 154 - 181 187 -188 209 - 210 244 - 251 253 - 275 281- 297 303 324 - 336 338 - 350 351 - 356 362 - 364 365 368 - 369 372 - 375 378 - 395 406 - 410 UU 8/92 480 - 481 UU 359 UU 10 / 95 UU 22 / 97 5 / 97 831 1 1 730 10 26 76 95 8 15 100 37 199 122 9 78 50 14 54 5 0 6 4 4 4 8 11 2 29 3 19 14 2 286 2 394 96 11 30 5 19 29 352 14 40 52 356 260 44 110 132 9 2 83 1 702 13 3 359 1 90 204 17 14 1 19 4 43 13 2 3 1 2 1 2 19 1 13 6 106 154
133
Social
Chapter V
Lanjutan Continued
Politik/Politics Terhadap Kepala Negara/Offence Against Head of State Terhadap Ketertiban/To Safety General Pembakaran/Arson Penyuapan/Bribery Mata Uang/Coins Memalsu Materai/Surat/Postage Stamp Kesusilaan/Prostitution Perjudian/Gambling Penculikan/Abducion Pembunuhan/Murder Penganiayaan/Torture Pencurian/Thieft Perampokan/Robbery Memeras/Mengancam/Black Mail Penggelapan/Fraud Penipuan/Cheated Merusak Barang/Vandalize Dalam Jabatan/Functionary Penadahan/Fence Ekonomi/Economic Subversi/Subversion Narkotika/Psikotropika Korupsi/Corruption Jumlah/Total
14 8 9
24 -
1 5
7 -
8 78 4 33 92 26 29 19 43 8 55 12 431
1 1 1 2 1 1 8
4 19 2 2 5 86 15 2 8 21 5 24 9 208
1 3
17 11 6 114 12 11 17 5 27 227
1 2 1 4
134
Bab V
Sosial
Lanjutan Continued
LP Klas I Tangerang Pria Man
(4)
LP Wanita Woman
(6)
KUHP/UU
(3)
Wanita Woman
(5)
Wanita Woman
(9)
Penyelundupan/Smuggler Penyelenggaraan KUHP Organizing KUHP / Kenakalan/Mischief Lain-lain/Others UU Darurat/ Emergency Laws UU Pemalsuan Merk/ Law forgery Brand UU Kesehatan/ Act health UU Perfilman/Act film UU Bea Cukai/ Law Customs UU Perindustrian/ Industry Act UU Perlindungan Anak/ Laws Child Protection UU Perbankan/ Banking Law UU Hak Cipta/ Law Copyright KDRT/ domestic violence UU TKI/ The law of labor UU Perlind. Konsumen/ Act Consumer Protection UU Keimigrasian/ Immigration laws UU No 22 th 2001 Perdagangan Orang/ Trafficking of People Menelantarkan Anak/ strand children Ilegal Loging Lantas Kehutanan/Forestry Kelautan/ marine Jumlah/Total Banten Dalam Angka 2009
13
13 241
25 73 5 9 13 10 4 17 12 11 17 10 8 2 25 22
3 18 1 4
2 1 1 0
135
Social
Chapter V
Lanjutan Continued
Jenis Kejahatan Type of crimes
(2)
Wanita Woman
(11)
Wanita Woman
(13)
Wanita Woman
(15)
Penyelundupan/Smuggler Penyelenggaraan KUHP Organizing KUHP / Kenakalan/Mischief Lain-lain/Others UU Darurat/ Emergency Laws UU Pemalsuan Merk/ Law forgery Brand UU Kesehatan/ Act health UU Perfilman/Act film UU Bea Cukai/ Law Customs UU Perindustrian/ Industry Act UU Perlindungan Anak/ Laws Child Protection UU Perbankan/ Banking Law UU Hak Cipta/ Law Copyright KDRT/ domestic violence UU TKI/ The law of labor UU Perlind. Konsumen/ Act Consumer Protection UU Keimigrasian/ Immigration laws UU No 22 th 2001 Perdagangan Orang/ Trafficking of People Menelantarkan Anak/ strand children Ilegal Loging Lantas Kehutanan/Forestry Kelautan/ marine
19 40 1 -
37 -
22 5 4 2 7 3
44 44
Jumlah/Total 60 0 37 0 43 Sumber: Kanwil Dep. Hukum dan HAM Provinsi Banten Source: Departement of Low and Human Right, Regional Office of Banten
136
Bab VI
PERTANIAN Agriculture
Bab VI
Pertanian
6.1 Pertanian Tanaman Pangan Seperti halnya provinsi lain di Jawa, pertanian tanaman pangan di Banten khususnya komoditas tanaman padi merupakan usaha pertanian yang bersifat subsistence dan tradisional karena cenderung hanya mengandalkan hujan semata. Disamping itu, tanaman padi adalah komoditas yang ditanam di seluruh kabupaten/kota yang ada di Banten. Meskipun demikian, hanya di Pandeglang, Serang, Lebak dan Kabupaten Tangerang saja yang selama ini menjadi sentra tanaman padi untuk Banten. Produksi padi di Banten sendiri pada tahun 2008 adalah sebesar 1,818 juta ton gabah kering giling (GKG), meningkat sebesar 2.126 ton atau sebesar 0,11 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan peningkatan yang terjadi pada tahun 2007 yang sebesar 3,69 persen, maka peningkatan produksi padi pada tahun 2008 terasa lebih lambat. Hal ini dapat terjadi karena peningkatan luas lahan yang terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 1,64 persen, tidak diimbangi oleh peningkatan produktivitas. Produktivitas di Banten pada tahun 2008 hanya sebesar 50,14 kw/ha, padahal pada tahun sebelumnya mencapai 50,90 kw/ha.
6. 1 Food Crops Agriculture Like other provinces in Java, characteristic of food crops agriculture, especially paddy, is subsistence and managed traditionally in most areas in Banten; actually there are still a lot of people in Banten depend on rain as water sources for their farm business on wetland. Moreover, wetland areas are spread in all regencies/municipalities in Banten. However, Pandeglang, Serang, Lebak and Regency of Tangerang are still being the central area of paddy production. In 2008, the production of paddy in Banten was 1,818 million tons in dry unhusked paddy (DUP) or increased around 2,126 ton (0,11 percent) compared to the previous year. However, the growth of production in 2008 is smaller compared to those of in 2007, which is 3,69 percent. It is due to increase of wetland area in 2008 that is 1,64 percent, do not follow by the increase of its productivity. The productivity of paddy in 2007 and 2008 were 50.90 and 50.14 quintal/hectare, respectively.
139
Agriculture
Chapter VI
Sementara itu, dari 6 (enam) jenis komoditas tanaman palawija, hanya komoditas tanaman kedelai dan ubi jalar saja yang mengalami kenaikan produksi, yaitu masingmasing dari 2.620 ton dan 33.693 ton di tahun 2007 menjadi 6.452 ton dan 33.792 ton pada tahun 2008. Sedangkan, komoditas tanaman jagung, kacang tanah, kacang hijau, dan ubi kayu justru mengalami penurunan produksi, masing-masing dari 20.723 ton, 18.170 ton, 2.342 ton, dan 117.549 ton pada tahun 2007 menjadi 20.169 ton, 16.319 ton, 1.907 ton, dan 115.591 ton. Selanjutnya untuk jenis tanaman sayuran semusim, pada tahun 2008 di Banten terdapat 3 (tiga) komoditas tanaman dengan jumlah produksi paling banyak, yaitu ketimun, kacang panjang, dan petsai/sawi, dengan produksi masing-masing sebesar 26.976 ton, 15.756 ton, dan 10.525 ton. Sedangkan untuk buah-buahan semusim yang terbanyak adalah semangka dengan total produksi sebesar 2.453 ton. Dari keempat tanaman tersebut, hanya tanaman buah semangka saja yang mengalami kenaikan produksi, sedangkan ketiga tanaman sayuran justru mengalami penurunan produksi. Potensi jenis tanaman sayuran dan buah-buahan tahunan di Banten terlihat cukup besar. Komoditas tanaman buah-buahan yang tertinggi produksinya adalah tanaman pisang yang pada tahun 140
In 2008, production of 6 (six) commodities of secondary food crops decreased, except soybeans and sweet potatoes which increased. The production of soybeans was 2,620 tons in 2007 and it increased to 6,452 tons in 2008. Likewise, the production of sweet potatoes was 33,693 tons in 2007 and it increased to 33,792 tons in 2008. Meanwhile, production of maize, peanut, mungbeans and cassava in 2008 decreased to 20,169 tons, 16,319 tons, 1,907 tons, and 115,591 tons, respectively. In 2007, productions of maize, peanut, mungbeans and cassava were recorded at 20,723 tons, 18,170 tons, 2,342 tons, and 117,549 tons, respectively. In 2008, the seasonal vegetable crops in Banten which reached the largest productions were cucumber, long beans and swamp cabbage, which recorded 26,976 tons, 15,756 tons and 10,525 tons, respectively. Meanwhile, the seasonal fruit crop which recorded the biggest production was watermelon (2,453 tons). Among these seasonal crops, water melon was the only crop which had increasing production trend in 2008.
The potential of annual vegetables and fruit crops in Banten are big enough. In 2008, the fruit crop which reached the biggest production was banana, which recorded 114,471 tons.
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
2008 tercatat sebesar 114.471 ton. hektarnya saja, jumlah produksi tersebut masih lebih rendah bila dibandingkan dengan produksi pada tahun sebelumnya yang mencapai 131.258 ton. Sedangkan, komoditas tanaman emping yang hasilnya kebanyakan digunakan untuk industri emping melinjo yang merupakan makanan khas Banten, pada tahun 2008 tercatat memiliki produksi sebesar 26.051 ton, yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan produksinya pada tahun 2007 yang hanya sebesar 17.241 ton. Sementara itu, untuk jenis tanaman obat-obatan, yang terbanyak produksinya adalah kencur, laos dan kunyit dengan produksi masing-masing sebanyak 5.666 ton, 2.320 ton, dan 1.710 ton. Sedangkan, untuk jenis tanaman hias, tanaman budi daya anggrek merupakan tanaman dengan produksi terbanyak yaitu mencapai 1,34 juta tangkai, dengan sentra produksi di Kabupaten Tangerang. 6.2 Perkebunan Perusahaan perkebunan besar milik negara di Banten pada tahun 2008 mengusahakan komoditas tanaman karet, kelapa dan kelapa sawit dengan luas areal untuk masing-masing tanaman tersebut adalah 1.500 hektar, 50 hektar, 8.027 hektar. Produksi yang dihasilkan masing-masing tanaman tersebut adalah 1.301 ton lump, 26 ton kopra, dan 16.287 ton TBS.
Banten Dalam Angka 2009
It decreased compared to the production in 2007, which 131,258 tons. Meanwhile, emping melinjo (fried chips made of Gnetum gnemon fruit), another popular commodity from Banten, was produced around 26,051 tons in 2008. It was higher than the production in 2007, which 17,241 tons.
The highest production of medicine crops in 2008 were 5,666 ton of kencur (greater galingale), 2,320 tons of laos (galingale) and 1,710 tons of kunyit (turmeric). Meanwhile, orchid was the decorative plant which reached the biggest production. It was recorded around 1,34 million stalk of orchid. Regency of Tangerang became the central area of orchid production.
6.2 Estate Crops In 2008, national large estates company managed several commodities in Banten such as rubber, coconut and palm oil. Planted areas of these commodities were 1.500 hectares, 50 hectares and 8.027 hectares, respectively. Production of these commodities were 1,301 tons (lump) of rubber, 26 tons (copra) of coconut and 16,287 tons (fresh fruit) of oil palm. 141
Agriculture
Chapter VI
Sedangkan, Perusahaan Perkebunan Besar Swasta di Banten pada tahun 2008 hanya mengusahakan komoditas tanaman kakao dan karet, dengan luas areal dan produksi untuk masing-masing jenis tanaman tersebut adalah 973 hektar dan 568 ton biji kering serta 4.473 hektar dan 3.253 ton lump. Sementara itu, hasil produksi Perkebunan Rakyat untuk komoditas tanaman karet, kelapa, kopi, kakao, aren, dan melinjo pada tahun 2008 tercatat masing-masing sebesar 6.445 ton lump, 56.257 ton kopra, 2.809 ton berasan, 1.772 ton biji kering, 1.645 ton gula merah, dan 9.695 ton berasan. 6.3 Kehutanan Luas hutan produksi dan hutan produksi terbatas di Banten pada tahun 2008 tercatat masing-masing seluas 41.153 hektar dan 28.113 hektar. Dimana, untuk hutan produksi 64 persennya terletak di Kabupaten Pandeglang dan 68 persen hutan produksi terbatas terletak di Kabupaten Lebak. Produksi kehutanan pada tahun 2008 adalah kayu jati sebanyak 16.376 m3 senilai 33 milyar rupiah dan kayu rimba sebanyak 47.002 m3 dengan nilai 17 milyar rupiah. Apabila dibandingkan dengan keadaan pada tahun sebelumnya, untuk produksi kayu jati terjadi penurunan sebesar 9.508 m3 dengan nilai 8 milyar rupiah dan untuk kayu jati justru mengalami kenaikan produksi sebanyak 36.952 m3 senilai 13 milyar rupiah. 142
Private estate companies only produced cocoa and rubber. It was recorded by 568 tons (dry kernel) of cacao and 3,253 tons (lump) of rubber. Planted areas of these productions were 973 hectares and 4,473 hectares, respectively. Meanwhile, the smallholder estates produced 6,445 tons (lump) of rubber, 56,257 tons (copra) of coconut, 2,809 tons (berasan) of coffee, 1,772 tons (dry kernel) of cacao, 1,645 tons of brown sugar, and 9,695 tons (emping) of melinjo.
6.3 Forestry In 2008, the area of production forest and limited production forest in Banten were recorded at 41,153 hectares and 28,113 hectares, respectively. Around 64 percent of production forest was located in Pandeglang and around 68 percent of limited production forest was located in Lebak. Timber production in Banten consisted of teak wood and jungle wood. Production of teak wood was recorded at 16,376 m3 or 33 billion rupiahs in value. Meanwhile, production of jungle wood was recorded at 47,002 m3 or 17 billion rupiahs in value. Compare to previous year, production of teak wood decreased around 9,508 m3 or 8 billion rupiahs in value. In contrary, the production of jungle wood increased 36.952 m3 or 13 billion rupiahs in value.
Banten In Figures 2009
Bab VI
Pertanian
6.4 Peternakan Hingga tahun 2008, tercatat populasi ternak kerbau mendominasi populasi ternak besar dengan jumlah populasi sebanyak 163.522 ekor. Dominasi ternak kerbau sepertinya lebih disebabkan karena jenis ternak ini juga digunakan untuk kepentingan usaha pertanian tanaman padi, yaitu untuk keperluan pengelolaan tanah. Sedangkan, populasi sapi potong dan sapi perah pada tahun 2008 masing-masing hanya sebanyak 11.812 ekor dan 7 ekor saja. Sementara itu, untuk kelompok ternak kecil seperti domba dan kambing, meskipun masing-masing mengalami penurunan tapi jumlah populasinya pada tahun 2008 masih relatif tinggi, yaitu 667.259 ekor untuk ternak kambing dan 489.260 ekor untuk ternak domba. Sedangkan populasi untuk ternak unggas, seperti ayam buras atau ayam kampung, ayam ras petelur, dan ayam ras pedaging pada tahun 2008 tercatat masing-masing sebanyak 16,4 juta ekor; 1,9 juta ekor; dan 23,4 juta ekor. 6.5 Perikanan Produksi ikan di Banten pada tahun 2008 tercatat sebesar 90,20 ribu ton. Dimana, sekitar 63,70 persennya atau 57,36 ribu ton berasal dari hasil penangkapan, terutama hasil tangkapan ikan laut yang mencapai 56,73 ribu ton.
Banten Dalam Angka 2009
6.4 Animal Husbandry By 2008, the biggest population among large livestock in Banten was buffalo. It was recorded by 163.522 heads. Buffalo was still frequently used by farmers in Banten to plow their wetland. Meanwhile, population of cow was recorded by 11,812 head and milk cow was recorded by 7 head only.
Population of small livestock in 2008, i.e. goat and sheep, still had large numbers, which 667,259 (goat) and 489,260 (sheep). It was lower compared to the previous year. Meanwhile, the population of poultry in 2008 were 16.4 million (native poultry), 1,9 million (layer) and 23.4 million (broiler).
6.5 Fishery The fishery production in 2008 was recorded at 90,20 thousand tons. There were about 57,36 thousand tons (63.70%) of capture fishery, which came from 56,73 thousand tons of marine fishery production. 143
Agriculture
Chapter VI
Sisanya, yaitu sekitar 36,30 persen atau 32,84 ribu ton berasal dari budidaya perikanan, dimana budidaya tambak ikan sebagai penyumbang terbesar dengan perolehan sebanyak 13,92 ribu ton. Adapun armada penangkapan ikan laut pada tahun 2008 berjumlah 6.560 buah yang terdiri dari 4.531 motor tempel, 1.398 kapal motor dan perahu layar berbagai jenis sebanyak 77 buah. Sementara armada penangkapan ikan sangat sederhana dan tradisional yaitu, jukung masih cukup banyak dipergunakan nelayan Banten yaitu sebanyak 554 buah.
Whereas about 36,30 percent or 32,84 thousand tons of fishery production came from production of fishery aquaculture, which the biggest production share came from brackish water pond production, i.e. 13,92 thousand tons. The number of marine fishery boat was 6,560 units, comprising of 4,531 units of removeable motor boat, 1,398 units of in board motor boat and 77 units of non powered boat. Actually there are still a lot of fishermen in Banten depend on jukung, a simple and traditional boat, which recorded by 554 units.
144
Bab VI
Pertanian
Grafik 6.1. Luas Panen Padi Menurut Kabupaten di Banten Harvest Area of Paddy by Regency in Banten Tahun / Year 2008 (Hektar)
Luas Panen (Ribuan Ha) 120 100 80 60 40 20 0 Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kabupat en
Grafik 6.2. Produktivitas Padi Menurut Kabupaten di Banten Productivity of Paddy by Regency in Banten Tahun / Year 2007 (Kuintal/Hektar)
Produktivitas (Ku/Ha)
52
50
145
Agriculture
Chapter VI
Grafik 6.3. Produksi Padi Menurut Kabupaten di Banten Tahun Production of Paddy in Banten by Regency Tahun / Year 2008 (Ton)
Produksi (Ton)
12000 10000 8000 6000 4000 1306.00 2000 0 Pandeglang Lebak Tangerang Kabupaten 863.00 421.00
10098.00
Serang
Grafik 6.4. Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Menurut Kab/Kota Production of Capture and Aquaculture Fishery by Reg/Mun Tahun / Year 2007(Ton)
Tangkap Budidaya
20,000
15,000
10,000
5,000
Kabupaten/Kota
146
Bab VI
Pertanian
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Palawija di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Paddy in Banten Province 2008
Januari April/ January - April Jenis Tanaman/ Crops Luas Panen/ Harvested Area (Ha) (2) 160 072 33 780 193 852 3 844 421 6 360 426 2 319 927 Hasil per Ha Yield per Ha (Ku/Ha) (3) 52,62 29,80 48,64 32,52 13,72 13,09 9,24 141,28 115,12 Produksi/ Production (Ton) (4) 842 299 100 664 942 963 12 501 578 8 325 394 32 763 10 672 Luas Panen Harvested Area (Ha) (5) 113 011 2 016 115 027 1 762 3 953 5 558 1 421 3 311 1 286
Mei Agustus/ May - August Hasil per Ha/ Yield per Ha (Ku/Ha) (6) 52,41 31,84 52,05 30,17 12,71 13,47 8,66 142,31 117,72 Produksi/ Production (Ton) (7) 592 291 6 419 598 710 5 316 5 024 7 487 1 231 47 119 15 139
(1) Padi Sawah Wetland Paddy Padi Ladang Dryland Paddy Padi (sawah+Ladang) (Wetland+Dryland) Paddy Jagung Maize Kedelai Soybeans Kacang Tanah Peanuts Kacang Hijau Mungbeans Ubi Kayu Cassava Ubi Jalar Sweet Potatoes
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
147
Agriculture
Chapter VI
Lanjutan Continued
September Desember/ September-December Jenis Tanaman/ Crops Luas Panen/ Harveste d Area (Ha) (8) 53 693 65 53 758 682 601 381 332 2 641 671 Hasil per Ha/ Yield per Ha (Ku/Ha) (9) 51,46 29,06 51,43 34,49 14,14 13,30 8,51 135,21 118,95 Produksi/ Production (Ton) (10) 276 304 189 276 493 2 352 850 507 283 35 709 7 982 Luas Panen/ Harvested Area (Ha) (11) 326 776 35 861 362 637 6 288 4 975 12 299 2 179 8 271 2 884
Jumlah/Total Hasil per Ha/ Yield per Ha (Ku/Ha) (12) 52,36 29,914 50,14 32,08 12,97 13,27 8,75 139,75 117,17 Produksi/ Production (Ton) (13) 1 710 894 107 272 1 818 166 20 169 6 452 16 319 1 907 115 591 33 792
(1) Padi Sawah/ Wetland Paddy Padi Ladang/ Dryland Paddy Padi (Sawah+Ladang)/ (Wetland+Dryland) Paddy Jagung/ Maize Kedelai/ Soybeans Kacang Tanah/ Peanuts Kacang Hijau/ Mungbeans Ubi Kayu/ Cassava Ubi Jalar/ Sweet Potatoes
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
148
Bab VI
Pertanian
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Palawija Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Paddy by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Padi/Paddy(Wetland + Dryland)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 2003
1 480 2 448 362 637 356 803 348 414 374 755 364 721 348 033
7 421 12 274 1 818 166 1 816 140 1 751 468 1 861 776 1 812 495 1 691 923
149
Agriculture
Chapter VI
Lanjutan Continued
Padi Sawah/Wetland Paddy Kabupaten/Kota RegencyMunicipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 2003 1 480 2 431 326 776 325 953 316 040 337 986 327 414 316 255 52,36 52,36 52,36 52,98 52,51 51,96 52,07 50,60 7 749 12 729 1 710 894 1 727 047 1 659 640 1 756 037 1 704 819 1 600 191 91 640 72 993 74 608 83 624 52,36 52,36 52,36 52,36 479 827 382 191 390 467 437 855 Luas Panen Harvested Area (Ha) (5) Produktivitas Productivity (Ku/Ha) (6) Produksi Production (Ton) (7)
150
Bab VI
Pertanian
Lanjutan Continue
Padi Ladang/Dryland Paddy Kabupaten/Kota RegencyMunicipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 2003 0 17 35 861 30 850 32 374 36 769 37 307 31 778 29,91 29,91 29,91 28,88 28,36 28,76 28,86 28,87 0 51 107 272 89 093 91 828 105 739 107 676 91 732 20 184 11 132 1 385 3 143 29,91 29,91 29,91 29,91 60 370 33 296 4 143 9,401 Luas Panen Harvested Area (Ha) (8) Produktivitas Productivity (Ku/Ha) (9) Produksi Production (Ton) (10)
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
151
Agriculture
Chapter VI
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Maize by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Luas Panen Harvested Area (Ha) (2) Produktivitas Productivity (Ku/Ha) (3) Produksi Production (Ton) (4)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 2003
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
152
Bab VI
Pertanian
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Kayu Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Cassava by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Luas Panen Harvested Area (Ha) (2) Produktivitas Productivity (Ku/Ha) (3) Produksi Production (Ton) (4)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 2003
307 1 859 115 591 117 549 143 562 144 110 163 969 155 776
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency Banten Dalam Angka 2009
153
Agriculture
Chapter VI
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Peanuts by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Luas Panen Harvested Area (Ha) (2) Produktivitas Productivity (Ku/Ha) (3) Produksi Production (Ton) (4)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 2003
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
154
Bab VI
Pertanian
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Kedelai Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Soybeans by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
4 731 225 19
6 136 292 25
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
155
Agriculture
Chapter VI
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubi Jalar Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Sweet Potatoes by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
156
Bab VI
Pertanian
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Hijau Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Harvested Area, Productivity and Production of Mungbeans by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
8,75 46 2 179 2 663 2 145 2 293 2 840 8,75 8,75 8,80 9,09 9,10 9,16 40 1 907 2 342 1 950 2 086 2 602
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency Banten Dalam Angka 2009
157
Agriculture
Chapter VI
Luas Panen, Produksi dan Hasil per Hektar Sayuran dan Buah-buahan Semusim di Provinsi Banten Harvested area, Production and Yield Rate of Season Vegetables and Fruit in Banten Province 2008
Luas Panen/ Harvested Area (Ha) (2) 23 86 0 1 3 1 881 4 0 15 3 447 1 170 489 1 164 507 1 053 87 3 702 86 1 913 1 612 11 185 59 Hasil per Ha/ Yield per Ha (Ton/Ha) (3) 6,87 1,36 0 6,00 17,33 5,60 2,50 0,00 1,95 4,57 3,88 4,89 2,00 5,41 6,87 3,00 7,29 6,71 5,34 3,22 8,55 13,26 12,44 Produksi/ Production (Ton) (4) 158 117 0 6 52 10 525 10 0 29 15 756 4 534 2 390 2 324 2 745 7 232 261 26 976 577 10 223 5 184 94 2 453 734
Jenis Sayuran/ Vegetables (1) Bawang Merah/Onions Bawang Daun/Spring Onions Kentang/Potatoes Kubis/Cabbage Kembang Kol Petsai/Sawi/Mustard Green Wortel/Carrots Lobak/Radish Kacang Merah/Red Beans Kacang Panjang/ Long Beans Cabe Besar/Large Chili Cabe Rawit/Chili Jamur/Mushroam*) Tomat/Tomatoes Terung/Eggplants Buncis/String Beans Ketimun/Cucumber Labu Siam/gourd Kangkung/Swamp Cabbage Bayam/Spinach Melon/Melon Semangka/Water Melon Blewah/Blewah
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province Ket : *) Luas Panen dalam m2 dan produksi dalam kg
158
Bab VI
Pertanian
Jumlah Pohon, Produktivitas dan Produksi Sayuran dan Buah-buahan Tahunan Menurut Jenis di Provinsi Banten Number of Trees, Production and Yield Rate of Annual Vegetables and Fruit by Kinds in Banten Province 2008
Jumlah Pohon Number of Trees (Pohon/Trees) (2) 5 132 16 208 34 684 279 424 88 181 64 190 22 566 3 130 388 777 70 627 61 241 53 943 105 183 3 712 819 366 376 180 246 23 244 1 912 35 479 114 862 787 533 169 380 72 956 Produktivitas Productivity (Kg/pohon) (3) 82,23 73,79 122,33 83,29 58,86 37,42 43,92 47,28 61,64 33,06 86,95 5,67 46,15 30,83 53,68 4,28 85,27 20,92 27,96 32,59 33,08 37,44 14,13 Produksi Production (Ton) (4) 422 1 196 4 243 23 274 5 190 2 402 991 148 23 964 2 335 5 325 306 4 854 114 471 19 668 771 1 982 40 992 3 743 26 051 6 342 1 031
Jenis Buah-buahan Kind of Fuits (1) Alpukat/Avocado Belimbing/Star Duku/Langsat/Kokosan/Lanzon Durian/Durian Jambu Biji/Guava Jambu air/Common Guava Jeruk Siam/Siam Orange Jeruk Besar/ Large Orange Mangga/Mango Manggis/Manggis Nangka/Cempedak/Nangka Nenas/Pineapple *) Pepaya/Papaya Pisang/Banana *) Rambutan/Rambutan Salak/Salacia *) Sawo/Sapodilla Markisa/Konyal/Marcissa Sirsak/Sirsak Sukun/Sukun Melinjo/Melinjo Petai/Petai Jengkol/Jengkol
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province *) satuan untuk tanaman adalah rumpun
159
Agriculture
Chapter VI
Luas Panen, Produksi dan Hasil per Meter persegi Tanaman Obat-obatan di Provinsi Banten Harvested Area, Production and Productivity of Medicine Plants by Kind in Banten Province 2008
Luas Panen Harvested Area (M2) (2) 1 573 311 1 817 186 2 897 286 2 311 844 95 892 86 805 36 493 57 830 31 660 82 063 90 591 13 412 56 141 56 682 17 251 Produktivitas Productivity (Kg/M2) (3) 1,03 1,28 1,95 0,74 1,51 1,42 1,47 0,73 1,13 1,18 3,05 65,05 1,24 0,89 1,70 Produksi Production (Kg) (4) 1 625 095 2 320 358 5 655 532 1 709 811 144 401 123 575 53 715 42 105 35 711 96 438 276 048 872 394 69 715 52 508 29 405
Jenis Tanaman/ Kind of Plants (1) Jahe/Ginger Laos/Lengkuas Kencur Kunyit/Tturmeric Lempuyang Temulawak Temuireng Temukunci Dlingo/Dringo Kapolaga/Cardamom Mengkudu/Pace*) Mahkota Dewa*) Kajibeling Sambiloto Lidah Buaya
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province Ket : *) satuan luas pohon
160
Bab VI
Pertanian
Luas Panen, Hasil per Meter persegi dan Produksi Tanaman Hias di Provinsi Banten Harvested Area, Production and Productivity of Decorated Plants by Kind in Banten Province 2008
Luas Panen Harvested Area Tangkai (2) 236 102 18 364 19 218 10 313 7 775 11 392 4 180 15 760 82 724 8 776 12 574 33 415 55 310 76 679 49 425 54 949 5 033 3 967 19 667 4 157 3 527 11 686 22 257 5 458 Produktivitas Productivity Tangkai (3) 5,69 1,85 1,68 1,39 1,34 1,71 1,73 1,57 5,35 1,6 1,21 2,04 3,57 11,07 8,67 8,13 1,79 1,39 14,48 1,88 1,62 1,69 3,16 0,16 Produksi Production Tangkai (4) 1 344 200 34 042 32 249 14 339 10 405 19 499 7 213 24 790 442 193 14 060 15 245 68 139 197 413 848 674 428 758 446 808 8 998 5 501 284 754 7 796 5 731 19 692 70 358 852
Jenis Tanaman/ Kind of Plants (1) Anggrek/ Orchid Anthurium Bunga Anyelir/ Carnation Garbera (Hebras) Gladiol Heliconia (Pisang-pisangan) Krisan Mawar/ Rose Sedap Malam Dracaena *) Melati / Jasmine Palem / Palm *) Aglonema *) Adenium (kamboja Jepang) *) Euphorbia *) Phylodendron *) Pakis *) Monstera *) Soka (Ixora) *) Cordyline *) Diffenbahia *) Xansifera (pedang-pedangan) *) Anthurium Daun *) Caladium *)
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province
161
Agriculture
Chapter VI
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Negara Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten Area and Production of National Large Estate by Types of Crops in Banten Province 2008
Luas Areal (Ha) / Area (Ha) Jenis Tanaman Crops Tanaman Muda Young Crops (2) 79,00 Menghasilkan Produced Crops (3) 1 191,29 Tanaman Rusak Damage Crops (4) 229,62
Produksi / Production Jumlah Quantity (Ton/Tons) (6) 1 306,90 Wujud Produksi Type of Products (7) Lump
(1) 1. Karet/Rubber 2.Kelapa Dalam/ Coconut 3. Kelapa Sawit /Palm Oil 4. Teh/Tea
50,49
50,49
26,30
Kopra
2 496,75
5 530,63
8 027,38
16 287,10
CPO
5. Kina/Cinchona
6. Kakao/Cacoa
7. Cengkeh/Clove
8. Tebu/Sugar Cane
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
162
Bab VI
Pertanian
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten Area and Production of Private Large Estate by Types of Crops in Banten Province 2008
Luas Areal (Ha) / Area (Ha) Produksi / Production Jumlah Quantity (Ton/Ton s) (6) 568,00 3 253,10 Wujud Produksi Type of Products (7) Biji Kering Lump -
(1) 1. Akar Wangi 2. Cengkeh/Clave 3. Kakao/Cacoa 4. Karet/Rubber 5. Kelapa Dalam 6. Kelapa Hibrida 7. Kelapa Sawit/Oil Palm 8. Kemiri/Candlenut 9. Kenanga 10. Kina/Cinchona 11. Kopi/Cofee 12. Serehwangi 13. Teh/Tea 14. Murbai
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
163
Agriculture
Chapter VI
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Banten Area and Production of Small Holders Private Plantation by Types of Crops in Banten Province 2008
Tanaman Muda Young Crops
(2)
Luas Areal (Ha) / Area (Ha) Tanaman Menghasil-kan Rusak Produced Damage Crops Crops
(3) (4)
1 144,10
1 408,30
241,50 2 949,00 6,00 833,10 146,40 3,25 1 462,00 7 111,03 391,15 1 234,55 11,40 2,03 1 242,00 3,00 1,03 111,75 353,53 102,00 32,60 701,28
2 793,90 15 352,00 23,50 13,25 4 786,50 551,60 127,25 15 931,00 95 905,60 762,90 6 866,45 286,40 116,58 9 865,00 10,50 163,08 1 052,00 836,33 21,20 573,60 201,70 7 988,32
1 644,55 2 718,80 5,50 1 771,70 63,60 14,30 6 445,23 56 256,80 89,20 10 910,00 5,90 455,90 2 809,45 1,80 81,50 348,30 66,80 2,90 364,00 49,40 9 695,05
1 720,00 10 683,00 11,50 12,00 7,25 5. Kakao/Cocoa 1 967,00 1 986,40 6. Kapuk/kapok 45,50 359,70 7.Kapulaga/Cardamom 55,75 68,25 8. Karet/Rubber 1 586,00 12 883,00 9. Kayumanis 10. Kelapa Dalam 12 827,09 75 967,48 11. Kelapa Hibrida 371,75 12. Kelapa Sawit 317,50 5 314,40 13. Kemiri/Candlenut 47,25 227,75 14. Kenanga 15. Kencur 51,26 63,29 16. Kina/Cinchona 17. Kopi/Cofee 1 846,00 6 777,00 18. Kumis Kucing 1,50 6,00 19. Kunyit 63,55 98,50 20. Lada/Pepper 390,25 550,00 21. Laos 52,94 429,86 22. Mendong 23. Pala/Nutmeg 4,10 17,10 24. Pandan 268,90 202,70 25. Panili/Vanilla 65,15 103,95 26. Pinang/Areca nut 27. Serehwangi 28. Tebu/Sugar cane 29. Teh/tea 30. Tembakau/Tobacco 31. Akar Wangi 32. Melinjo 1 547,70 5 739,34 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
Rimpang Basah
Biji Mete Biji Kering Biji Kering Lump Kopra Butiran CPO Biji Kering Rimpang Basah Berasan Rimpang Basah Biji Kering Rimpang Basah
Biji Kering
Buah Kering
164
Bab VI
Pertanian
Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Rubber by Ownership in BantenProvince 2008
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
Perkebunan Rakyat Smallholder Luas Areal Area (Ha) (2) Produksi Production (Ton) (3)
Perkebunan Besar Swasta Private Estate Luas Areal Area (Ha) (4) Produksi Production (Ton) (5)
Perkebunan Besar Negara National Estate Luas Areal Areal (Ha) (6) Produksi Production (Ton) (7)
2 633,00 13 298,00 -
780,40 5 664,83 -
1 123,41 376,50 -
1 136,60 170,32 -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
165
Agriculture
Chapter VI
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Coconut by Ownership in Banten Province 2008
Perkebunan Rakyat Smallholder Luas Areal Area (Ha) (2) Produksi Production (Ton) (3) Perkebunan Besar Swasta Private Estate Luas Areal Area (Ha) (4) Produksi Production (Ton) (5) Perkebunan Besar Negara National Estate Luas Areal Area (Ha) (6) Produksi Production (Ton) (7)
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 2003
50,49 -
26.30 -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
166
Bab VI
Pertanian
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Coffee by Ownership in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 2003
Perkebunan Rakyat Smallholder Luas Areal Area (Ha) (2) Produksi Production (Ton) (3)
Perkebunan Besar Swasta Private Estate Luas Areal Area (Ha) (4) Produksi Production (Ton) (5)
Perkebunan Besar Negara National Estate Luas Areal Area (Ha) (6) Produksi Production (Ton) (7)
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province Banten Dalam Angka 2009
167
Agriculture
Chapter VI
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Cacao by Ownership in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005
Perkebunan Rakyat Smallholder Luas Areal Area (Ha) (2) Produksi Production (Ton) (3)
Perkebunan Besar Swasta Private Estate Luas Areal Area (Ha) (4) Produksi Production (Ton) (5)
Perkebunan Besar Negara National Estate Luas Areal Area (Ha) (6) Produksi Production (Ton) (7)
973,00 -
568,00 -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
168
Bab VI
Pertanian
Luas Areal dan Produksi Tanaman Aren Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Sugar Palm by Ownership in Banten Province 2008
Perkebunan Rakyat Smallholder Luas Areal Area (Ha) (2) Produksi Production (Ton) (3) Perkebunan Besar Swasta Private Estate Luas Areal Area (Ha) (4) Produksi Production (Ton) (5) Perkebunan Besar Negara National Estate Luas Areal Area (Ha) (6) Produksi Production (Ton) (7)
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
169
Agriculture
Chapter VI
Luas Areal dan Produksi Tanaman Melinjo Menurut Kepemilikan di Provinsi Banten Area and Production of Melinjo by Ownership in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005
Perkebunan Rakyat Smallholder Luas Areal Area (Ha) (2) Produksi Production (Ton) (3)
Perkebunan Besar Swasta Private Estate Luas Areal Area (Ha) (4) Produksi Production (Ton) (5)
Perkebunan Besar Negara National Estate Luas Areal Area (Ha) (6) Produksi Production (Ton) (7)
8 027,38 -
81 435,37 -
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Source : Forest and Estate of Banten Province
170
Bab VI
Pertanian
Luas Hutan Negara Menurut Fungsi di Provinsi Banten National Forest Area by Function in Banten Province 2008
Jenis Hutan / Forest Kind Kabupaten/Kota Regency/Municipality Produksi/ Production (Ha) (2) Konversi PHPA/ Convertion (Ha) (3) Lindung/ Proctected (Ha) (4) Hutan Produksi Terbatas/ Limited (Ha) (5)
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
Sumber : Perum Perhutani Unit III Banten Source : Unit III of Forestry Estate of Banten Catatan/Notes : Kab/Kota Tangerang masuk Wilyah KPH Bogor Banten Dalam Angka 2009
171
Agriculture
Chapter VI
Luas Kawasan Hutan Negara Menurut Status Kenyataan dan KPH di Provinsi Banten National Forest Area by Reality Status and KPH in Banten Province 2008
Kesatuan Pemangku Hutan/ Forest Adminiostrator Districs (2) 01. Malimping 02 Serang 03 Pandeglang 04 Sobang 05 Cikeusik
Status/ State (Ha) (3) 1 510,43 721,92 8 443,78 11 538,57 13 753,42 7 433,12 8 984,44 13 291,29 5 657,88 2 744,55 1 639,88 1 414,31 77 133,59
Kenyataan/ Reality (Ha) (4) 1 510,43 721,92 8 443,78 11 538,57 13 753,42 7 433,12 8 984,44 13 291,29 5 657,88 2 744,55 1 639,88 1 414,31 77 133,59
Lebak
Serang
10 Serang 11 Pandeglang
Cilegon
12 Serang Jumlah/Total
Sumber : Perum Perhutani Unit III Banten Source : Unit III of Forestry Estate of Banten Catatan/Notes : Kab/Kota Tangerang masuk Wilyah KPH Bogor / Kab / Kota Tangerang Region incoming KPH Bogor
172
Bab VI
Pertanian
Produksi dan Nilai Produksi Kayu Jati dan Rimba di Provinsi Banten Production and Value of Jati and Rimba Woods in Banten Province 2000 - 2008
Kayu Jati/ Jati Woods Tahun Year Produksi Production (m3) (2) 2 863,000 Nilai Produksi Value (Rp) (3) 2 066 806 363
Kayu Rimba/ Rimba Woods Produksi Production (m3) (4) 10 431,000 Nilai Produksi Value (Rp) (5) 1 385 023 245
(1) 2000
2001
5 297,000
13 784,000
2002
6 485,000
8 248,000
2003
4 114,000
6 219,000
2004
16 549,000
9 510,000
2005
13 944,301
50 731,740
2006
14 780,350
8 115,920
2007
25 884,287
10 049,696
2008
16 376,000
47 002,000
Sumber : Perum Perhutani Unit III Banten Source : Unit III of Forestry Estate of Banten Catatan/Notes : Kab/Kota Tangerang masuk Wilyah KPH Bogor / Kab / Kota Tangerang Region incoming KPH Bogor
173
Agriculture
Chapter VI
Populasi Ternak Menurut Jenis di Provinsi Banten Number of Livestocks by Kind in Banten Province 2008 (Ekor / Head)
Ternak / Livestock Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4.Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 508 76 11 812 54 887 36 611 18 838 12 420 7 7 8 46 96 1 054 163 522 144 944 141 849 135 033 204 457 91 198 256 169 192 6 10 694 14 974 667 259 729 713 613 222 567 550 652 977 5 512 4 009 489 260 581 131 501 605 443 706 595 953 217 4 444 3 890 7 070 11 283 12 673 570 4 395 4 675 1 588 7 27 905 58 434 29 128 46 905 16 16 53 152 637 143 057 200 011 145 886 149 917 161 885 58 809 109 128 4 207 20 Sapi Potong Cow (2) Sapi Perah Milk Cow (3) Kerbau Buffalo (4) Kuda Horse (5) Kambing Goat (6) Domba Sheep (7) Babi Pig (8)
Sumber: Survei Peternakan Nasional (SPN) 2008 Source : National Farm Survey 2008 Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
174
Bab VI
Pertanian
Populasi Ternak Unggas Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Population of Poultries by Regency/Municipality in Banten Province 2008 (Ekor/ Head)
Ayam Buras Native Chicken (2) Ayam Ras Petelur Layer (3) Ayam Ras Pedaging Broiler (4) Itik Duck (5) Itik Manila Manila Duck (6)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
95 092 78 445 16 425 090 9 836 217 7 426 247 7 094 906 10 211 986
30 653 28 975 1 859 015 5 861 875 5 416 596 4 628 146 9 211 043
541 371 54 834 23 381 134 26 232 996 21 594 305 6 481 396 6 629 874
41 133 5 738 1 245 515 1 306 206 945 887 723 578 1 465 248
Sumber: Survei Peternakan Nasional (SPN) 2008 Source : National Farm Survey 2008 Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency Banten Dalam Angka 2009
175
Agriculture
Chapter VI
Jumlah Rumah Tangga Yang mengusahakan Ternak di Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ternak Number of Households Who Strive Livestock in Banten Province According to the Regency/Municipality and Type of Livestock 2008
Ternak / Livestock Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4.Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 50 17 1 633 2 35 353 45 713 630 1 079 33 175 97 10 13 412 38 536 15 155 1 231 165 2 7 758 15 630 7 887 14 050 4 894 9 590 9 624 7 358 2 666 4 425 3 191 3 023 498 Sapi Potong Cow (2) Sapi Perah Milk Cow (3) Kerbau Buffalo (4) Kambi ng Goat (5) Domba Sheep (6) Babi Pig (7) Kuda Horse (8)
176
Bab VI
Pertanian
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 219 212 9 160 167 29 8 2 384 158 94 21 400 162 338 26 551 2 375 1 145 1 750 3 459 144 23 96 49 1 664 538 2 537 1 038 11 164 6 409 7 989 3 710 8 069 6 283 Ayam Buras Native Chicken (9) Ayam Ras Petelur Layer (10) Ayam Ras Pedaging Broiler (11) Itik Duck (12) Itik Manila Manila Duck (13)
Sumber: Survei Peternakan Nasional (SPN) 2008 Source : National Farm Survey 2008 Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
177
Agriculture
Chapter VI
Rata-Rata Produksi Telur Per Ekor Ternak Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Average Production Eggs Per Head of Cattle According to the Regency/Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency /Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
Sumber: Survei Peternakan Nasional (SPN) 2008 Source : National Farm Survey 2008 Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
178
Bab VI
Pertanian
Persentase Ternak Yang Mati Menurut Jenis Ternak dan Penyebab Kematian dan Kabupaten/kota di Provinsi Banten The Percentage of The Dead Livestock by Type of Livestock and The Cause of Death and Regency / Municipality in Banten Province 2008
Penyakit Disease
Penyakit Disease
(1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
(2)
(4)
(6)
1,03 2,03 -
5,30 7,14
0,75 1,78
1,34
0,00
5,26 5,37
179
Agriculture
Chapter VI
Lanjutan Continued
Penyakit Disease
Penyakit Disease
Penyakit Disease
(1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4.Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
(8)
(10)
(12)
1,79
1,85 1,29
180
Bab VI
Pertanian
Lanjutan Continued
Penyakit Disease (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4.Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 0,70 11,82 5,44 (14)
0,19 2,94
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
181
Agriculture
Chapter VI
Persentase Luas Lahan Yang Dikuasai Rumah Tangga Usaha Peternakan di Provinsi Banten Menurut Kabupaten/Kota dan Penggunaan Lahan Land Area Percentage of Households Who Mastered Business Husbandry in Banten Province According to the Regency/Municipality and Land Use 2008
Usaha ternak
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
Kandang Corral
Lainnya Others
Jumlah Total
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
(2)
(4)
(5)
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Source : Agriculture and Livestock Official of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
182
Bab VI
Pertanian
Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan dan Pemeliharaan di Provinsi Banten Fish Production by Type of Catching and Breeding Facilities in Banten Province 2008 (Ton / Tons)
Perikanan Tangkap / Capture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality Laut Marine Fishery (2) Perairan Umum Inland Open Water Fisheries (3) Sub Jumlah Sub Total (4)
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 r) 2004 r) 2003r)
183
Agriculture
Chapter VI
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 r) 2004 r) 2003 r) 4 779,21 6 958,29 6 626,94 5 840,00 2 937,50 2 860,00 13 916,42 12 330,68 11 743,50 10 876,40 9 425,20 9 163,70 274,60 28,90 7,00 6 972,54 5 843,68 5 565,50 5 254,17 4 865,60 4 285,60 6 972,54 5 407,45 5 149,95 5 210,22 5 092,50 5 037,40 418,60 2 572,20 1 788,41 784,40 102,15 5 121,60 7 908,27 2 700,20 2 093,82 1 578,20 289,82 242,64 1 016,44 9,40 281,98 Laut Marine (6) Tambak Brackish Waterpond (7) Kolam Freshwater Pond (8) Sawah Paddy Field (9)
184
Bab VI
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality Karamba Cage (10) Jaring Terapung / Floating Cage Net (11) Sub Jumlah Sub Total (12) Jumlah Total
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 r) 2004 r) 2003 r)
(13)
49,25 -
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Marine and Fisheries Offices of Banten Province
185
Agriculture
Chapter VI
Nilai Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan/Pemeliharaan di Provinsi Banten Value of Fish Production by Type of Catching and BreedingFacilities in Banten Province 2008 (Rupiah)
Perikanan Tangkap / Capture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 1 469 616 3 762 437 199 800 42 4 392 525 1 469 616 3 804 441 592 325 178 792 160 16 286 193 184 136 219 56 511 850 792 430 1 098 353 2 501 700 178 792 160 17 078 623 185 234 572 59 016 550 Laut Marine Fishery (2) Perairan Umum Inland Open Water Fisheries (3) Sub Jumlah Sub Total (4)
186
Bab VI
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 11 314 855 17 888 112 378 958 3 799 325 358 960 13 300 77 728 325 58 722 110 304 310 6 997 880 4 012 665 16 879 300 2 188 550 51 098 700 42 194 520 36 227 700 25 090 010 9 757 350 2 481 680 44 206 800 11 796 860 154 900 2 563 550 Laut Marine (5) Tambak Brackish Waterpond (6) Kolam Freshwater Pond (7) Sawah Paddy Field (8)
187
Agriculture
Chapter VI
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality Karamba Cage (9) Jaring Terapung / Floating Cage Net (10) Sub Jumlah Sub Total (11) Jumlah Total
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
(12)
675 145 -
281 690 070 57 162 353 255 373 782 110 265 965
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Marine and Fisheries Offices of Banten Province
188
Bab VI
Pertanian
Jumlah Unit Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Provinsi Banten Number of Marine Fisheries Catching by Kind in Banten Province 2008
Jaring / Seine Jaring Hanyut Drift Gill Net (2) Klitik Tickle (3) Insang Gill Net (4) Jaring Lingkar Circle Seine (5)
Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
18 134 84
76 -
76 29 28 16 16
189
Agriculture
Chapter VI
Lanjutan Continued
Jaring / Seine Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 105 157 55 1 224 121 195 25 12 242 222 212 317 309 10 269 376 357 290 264 56 17 502 4 279 358 2 921 1 042 Jaring Rampus Tramel Net (6) Bagan Tancap Fixed Trap (6) Bagan Perahu Baot Trap (7) Lainnya Others (8)
52 -
174 31 -
201 54 4 -
42 387 -
190
Bab VI
Pertanian
Lanjutan Continued
Bukan Jaring /Not Seine Kabupaten/Kota Regency/ Municipality (1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 2 10 704 735 700 652 522 26 577 556 530 180 171 24 168 146 139 176 164 480 1 912 1 801 1 786 3 892 4 395 35 43 47 46 573 265 7 512 3 273 7 236 11 477 5 479 Payang Large Net (9) Dogol Danish Seine (10) Pukat Pantai Coast Trap (11) Pancing Pukat Cincin Hook & Purse Sein Lines (12) (13) Jumlah Total
(14)
76 21 63 532
84 467 -
144 -
28 9 34 -
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Marine and Fisheries Offices of Banten Province
191
Agriculture
Chapter VI
Jumlah Perahu / Kapal Penangkapan Ikan Menurut Jenis di Provinsi Banten Number of Fisheries Boat by Kind in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 r) 2004 r)
Jumlah Total
(8)
86 143 84 63
77 -
0 0 143 9
0 0 0 -
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Marine and Fisheries Offices of Banten Province
192
Bab VI
Pertanian
Luas Areal dan Jumlah Tempat Pemeliharaan Ikan di Provinsi Banten Area and Number of Fish Breeding Facilities in Banten Province 2008
Laut Marine
Jumlah Total
(1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
(5)
(6)
469,65
469,65 -
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Marine and Fisheries Offices of Banten Province Catatan / Notes : 1). Luas Kotor / Gross Area
193
Agriculture
Chapter VI
Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenis Perikanan di Provinsi Banten Number of Fishery Household by Type of Fishery in Banten Province 2008
Perikanan Tangkap / Capture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 r) 2004 r) 572 329 5 449 6 124 5 975 5 242 4 653 35 1 724 3 312 3 231 4 978 625 572 364 7 173 9 436 9 206 10 220 5 278 961 652 1 621 1 314 1 237 121 331 961 1 889 1 742 1 645 Laut Marine Fishery (2) Perairan Umum Inland Open Water Fisheries (3) Sub Jumlah Sub Total (4)
194
Bab VI
Pertanian
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 r) 2004 r) 372 548 535 366 293 295 2 331 2 004 1 951 2 369 1 536 1 725 107 61 19 301 15 541 15 168 15 058 13 747 22 144 20 894 20 383 19 690 17 537 40 120 212 94 50 637 1 255 4 200 9 413 3 409 386 3 780 17 999 180 185 Laut Marine (5) Tambak Brackish Waterpond (6) Kolam Freshwater Pond (7) Sawah Paddy Field (8)
195
Agriculture
Chapter VI
Lanjutan Continued
Perikanan Budidaya / Aquaculture Fishery Kabupaten/Kota Regency/Municipality Karamba Cage (9) Jaring Terapung / Floating Cage Net (10) Sub Jumlah Sub Total (11) Jumlah Total
(1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 r) 2004 r)
(12)
282 852 -
4 29 39 -
18 90 48 47 163 47
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Source : Marine and Fisheries Offices of Banten Province
196
Bab VII
INDUSTRI, ENERGI DAN AIR MINUM Manufacturing, Energy, And Water Supply
Bab VII
7.1. Industri Pengolahan Struktur ekonomi Banten sejak berdiri pada tahun 2001 sampai sekarang ini didominasi oleh sektor industri pengolahan dengan rata-rata share sebesar 50,16 persen. Dominasi ini ternyata ditopang oleh dominannya jumlah perusahaan industri besar dan sedang dalam populasi jumlah usaha menengah besar (UMB) yang ada di Banten. Tercatat menurut hasil Sensus Ekonomi tahun 2006, sekitar 41,96 persen dari usaha berkategori UMB adalah perusahaan industri besar dan sedang. Sementara itu, usaha industri besar dan sedang di Banten sendiri secara spasial membentuk suatu daerah konsentrasi, baik berupa kawasan industri maupun hanya berupa konsentrasi spasial di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon, yaitu dengan jumlah perusahaan industri besar dan sedang mencapai 98,92 persen dari total perusahaan industri besar dan sedang yang ada di Banten. Dimana, untuk jenis industri padat modal yaitu industri besi dan baja dan industri kimia dalam skala besar membentuk daerah konsentrasi di Kota Cilegon dan bagian barat dari Kabupaten Serang. Sedangkan, untuk industri padat tenaga kerja cenderung membentuk daerah konsentrasi di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan bagian timur dari Kabupaten Serang.
7.1. Manufacturing Industry The economic structure of Banten since 2001 until now is dominated by manufacturing industry with an average share of 50, 16 percent. This dominance was sustained by the dominance of large and medium manufacturing establishments in population of large number of medium businesses (UMB) in Banten. According to the Economic Census of 2006, approximately 41, 96 percent of UMB categorized is large and medium manufacturing establishments. Meanwhile, large and medium manufacturing establishments in Banten spatially formed a concentration area, either industrial area and only a spatial concentration in Tangerang regency, Tangerang City, Serang regency and Cilegon city, namely the number of large and medium manufacturing establishments reached 98,92 percent of total. Kind of capital-intensive manufacturing such as are iron and basic steel manufacturing and chemical manufacturing in large scale formed a concentration area located in Cilegon and western part of Serang regency. Meanwhile, labor-intensive manufacturing tends to form a concentration area located in Tangerang Regency, Tangerang City, and the eastern part of Serang Regency.
199
Chapter VII
Meskipun demikian, di ketiga daerah tersebut juga terdapat konsentrasi industri padat modal, hanya saja dengan skala yang lebih kecil. Apabila diperhatikan perkemba ngan jumlah perusahaan industri pada sepanjang periode tahun 2003 2007, terlihat cenderung menunjukkan adanya peningkatan jumlah usaha, yaitu dari 1.576 usaha pada tahun 2003 menjadi 1.846 usaha di tahun 2007. Sedangkan, dari sisi penyerapan tenaga kerja pada periode yang sama justru menunjukkan kecenderungan berfluktuasi, yaitu dengan kisaran antara 470.693 orang hingga 505.517 orang. Apabila ditelaah menurut Golongan Industri, maka jumlah perusahaan industri besar dan sedang yang terbanyak yang ada di Banten pada tahun 2007 adalah perusahaan Industri karet, barang dari karet dan barang dari plastik; Industri makanan dan minuman yang merupakan bagian dari industri padat sumber daya alam ; Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia; dan Industri barang dari logam, kecuali mesin dan peralatannya; serta industri furniture dan industri pengolahan lainnya, dengan jumlah perusahaan masingmasing sebesar 210; 182; 154; 149 perusahaan. Sedangkan menurut sisi penyerapan tenaga kerjanya, didominasi oleh industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki karet, dengan jumlah tenaga kerja 108.344 orang atau sekitar 22,29 persen dari total tenaga kerja yang bekerja di 200
However, in those areas there are also capital intensive manufacturing, only with smaller scale.
Observing the development of manufacturing establishments throughout period 2003 - 2007, looks likely to show an increase in number of establishments, namely 1.576 units in 2003 to 1.846 units in 2007. Meanwhile, in terms of employment in the same period showed tendency to fluctuate, i.e. in the range of 470.693 persons to 505.517 persons.
Analyzing by industrial group in 2007, the number of large and medium manufacturing establishments mostly been in Banten was rubber product manufacturing; food and beverages manufacturing that are part of natural resources manufacturing; chemical manufacturing, and iron product manufacturing, except machinery and its equipments; andfurniture and other manufacture, with the number of manufacturing, respectively 210; 182; 154; 149 units.
Meanwhile, according to manpower absorption, dominated by leather manufacturing, leather products, and leather footwear, with number of workers involved in t s m nf t i w s aot h e au c r gs a bu e a un 108.344 persons or 22,29 percent of total worked-labor force of large
Banten In Figures 2009
Bab VII
perusahaan industri besar dan sedang. Sementara itu, apabila diamati peranan sektor industri pengolahan terhadap perkembangan perekonomian Banten pada sepanjang periode tahun 2003-2008, terlihat bahwa sektor industri pengolahan di Banten mengalami apa yang disebut sebagai deindustrialisasi. Hal ini dapat terjadi karena sektor industri pengolahan mengalami penurunan pangsa total tenaga kerja, yang diikuti oleh penurunan kontribusi nilai tambah sektor tersebut terhadap PDRB Banten. Tercatat menurut data Sakernas, pangsa total tenaga kerja sektor industri pengolahan mengalami penurunan dari 20,38 persen pada tahun 2003 menjadi 19,24 persen di tahun 2008. Sedangkan share nya dalam pembentukan PDRB Banten juga mengalami penurunan, yaitu dari 51,16 persen di tahun 2003 menjadi hanya sebesar 46,82 pada tahun 2008. 7.2. Penggalian Jenis bahan tambang atau galian yang banyak terdapat di Banten, terutama di Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang adalah batu alam dari jenis andesit dan pasir darat, yaitu dengan masing-masing volume penggalian untuk tahun 2006 sebesar 730.730 m3 dan 276.689 m3. Sementara itu, jumlah pemilik SIPD Gubernur untuk barang galian golongan C pada tahun 2006 adalah sebanyak 128 usaha, dengan 120 diantaranya atau seluas 16.901,15 Ha
Banten Dalam Angka 2009
ad ei m nf t i n m d m au c r gs u aun . In the meantime, when observed manufacturing industry shares to the economic development of Banten during 2003-2008, shows that the manufacturing industry in Banten experienced what is called the deindustrialization. This might be occurred in manufacturing industry because of decreasing of total share of employment, followed by decreasing in sectoral value-added contribution to the GRDP of Banten. According to National Labor Force Survey (Sakernas), share of total employment by manufacturing industry decreased to 20,38 percent in 2003 and 19.24 percent in 2008. While its share in GRDP of Banten formation also decreased to 51,16 percent in 2003 and only 46,82 in 2008. 7.2. Quarrying Many kinds of mining or quarrying located in Banten, especially in Serang, Lebak, and Pandeglang regency. There are kinds of natural stone and sand terrestrial andesite, with its volume in 2006 respectively 730.730 m3 and 276.689 m3 Meanwhile, number of owners of type C Regional Mining Permit (SIPD) in 2006 amounted to 128 establishments, about 120 of them or 16.901,15 hectares is already in exploitation process. Meanwhile, 201
Chapter VII
sudah dalam tahap eksploitasi. Sedangkan, 8 pemilik lainnya atau seluas 40.439,90 Ha masih dalam tahap eksplorasi. 7.3. Listrik dan Air Bersih Jumlah pelanggan listrik di Banten pada tahun 2008 mencapai 510.422 pelanggan, dengan 94,51 persen diantaranya merupakan pelanggan kategori rumahtangga. Sebaliknya, total konsumsi listrik di Banten pada tahun yang sama mencapai 5,94 milyar KWh, dengan 84,23 persennya dikonsumsi oleh berbagai jenis perusahaan industri yang ada di Banten. Karena itu, kenaikan konsumsi listrik dapat menjadi promp indikator yang menunjukkan adanya aktivitas industri pengolahan. Sementara itu, total konsumsi air minum pada tahun 2008 sebesar 177,98 juta m3, dengan jumlah pelanggan yang mengkonsumsi sebanyak 177.597 pelanggan. Baik jumlah pelanggan maupun menurut banyaknya konsumsi air minum, masih didominasi oleh pelanggan kategori rumahtangga, yaitu dengan jumlah pelanggan dan konsumsi air minum 71,70 juta m3. Dengan demikian, sepertinya dapat disimpulkan bahwa pemakaian air minum di Banten lebih banyak untuk keperluan rumahtangga dan bukan untuk keperluan usaha/industri.
the rest with area of 40.439,90 hectares are still in exploration process. 7.3.Electricity, Gas and Water Supply The number of electricity customers in Banten in 2008 reached 510.422 customers, about 94,51 percent of them is household customers. On the contrary, total electricity consumption in Banten in the same year reached 5,94 billion KWh, 84,23 percent of consumed by various manufacturing industry establishments in Banten. Therefore, electricity consumption increasing can be a prompt indicator that shows the activity of manufacturing industry. Meanwhile, total of water supply consumption in 2008 was 177,98 million m3, with number of consumers were 177.597 customers. Both customers and supply water consumption, are still dominated by household customers, namely 71,70 million m3 of water supply consumption.
Thus, it seems can be concluded that water supply in Banten is more widely used for household purposes and not for business / manufacturing purposes.
202
Bab VII
Grafik 7.1 Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang di Banten Tahun 2002 - 2007 Number of Large / Medium Manufacturing Establishments in Banten, 2002-2007
1.850 1.800 1.750 1.700 1.650 1.600 1.550 1.500 1.450 1.400 2007 2006 2005 2004 2003 2002
Grafik 7.2. Nilai Input dan Output Perusahaan Industri Menurut Kab/Kota di Banten Tahun 2007 Input and Output Value of Manufacturing Industry Establishment by Regency in Banten, 2007
80.000.000.000 70.000.000.000 60.000.000.000 50.000.000.000 40.000.000.000 30.000.000.000 20.000.000.000 10.000.000.000 0 Input Pandeglang Serang Banten Dalam Angka 2009 Lebak Kota Tangerang Output Kab.Tangerang Cilegon
203
Chapter VII
Grafik 7.3. Jumlah Energi Listrik yang Terjual di Banten Tahun 2007 Total Sold Electrical Energy in Banten, 2007
Grafik 7.4. Jumlah Volume Air Bersih yang Didistribusikan PDAM di Banten 2008 Number of Water Supply Volume Distributed by Regional Water Refinery Company (PDAM) in Banten, 2008
Lainnya 45,69%
Industri 1,11%
204
Bab VII
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Menurut Golongan Industri di Provinsi Banten Number of Establishment and Person Engaged of Establishment by Industrial Group in Banten Province 2007
Kode Code
Jumlah Tenaga Kerja Dibayar Number of Paid Workers (4) 30 815 55 684 46 224 108 344
Jumlah Total
(1) 15 17 18 19
(2) Industri makanan dan minuman/ Food and drinking Industri tekstil/ Textile Industri pakaian jadi/ Garment Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki/ Leather, stuff of leather and bed foot Industri kayu, barang dari kayu (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari rotan,bambu dan sejenisnya/ Wood, stuff of wood (legible pertinent furniture) and tress stuff of rattan, wicker and other kind Industri ketas, barang dari kertas, dan sejenisnya/ Paper, stuff of paper, and other kind Industri penerbitan, percetakan, dan reproduksi media rekaman/ Publication, printing, and reproduction, recording Industri batu bara, pengilangan minyak bumi, pengolahan minyak gas bumi, barang dari hasil pengilanagan minyak bumi dan bahan bakar nuklir/ Cinder grindstone, explore of world ayonnaise, manufacture of world mayonnaise, stuff of outcome explore of world mayonnaise and grill wrapping of nuchlear Industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia/ Chemical, and stuff of chemical wrapping Industri karet, barang dari karet dan barang dari plastik/ Rubber, stuff of rubber and stuff of bucket
20
75
16 622
16 622
21
89
19 496
19 496
22
22
1 483
1 483
23
16
1 422
1 422
24
182
32 745
32 745
25
256
44 116
44 116
205
Chapter VII
Lanjutan Continued
Jumlah Perusahaan Number of Establishmen t (3) 94 36 154 Jumlah Tenaga Kerja Dibayar Number of Paid Workers (4) 27 715 11 153 22 873 Tenaga Kerja Tak Dibayar Unpaid Workers (5) 0 0 0
Kode Code
Jumlah Total
(1) 26 27 28
(2) Industri barang galian bukan logam/ Stuff quarry not nugget Industri logam dasar/ Intrinsic nugget Industri barang dari logam, kecuali mesin dan peralatannya/ Stuff of nugget, except machine and tool Industri mesin dan perlengkapannya/ Machine and tools Industri mesin dan peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data/ Machine and agency tools, accounting and data processing Industri mesin listrik lainnya, dan perlengkapannya/ Other electric machine, and tools Industri radio, televisi, dan peralatan komunikasi, serta perlengkapannya/ Radio, television, and communication outfit, and tools Industri peralatan kedokteran, alat-alat cukur, peralatan navigasi, peralatan optik, jam dan lonceng/ Doctoral outfit, shave tools, navigasi outfit, optical outfit, clock and bell Industri kendaraan bermotor/ Motor vehicle Industri alat angkutan selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih/ Transport tools except motor vehicle four wheel or dull Industri furnitur dan industri pengolahan lainnya/Furniture and other manufacture Daur ulang/ Repeat cycle Jumlah/Total
29
54
10 823
10 823
30
31
52
16 412
16 412
32
17
2 938
2 938
33
1 653
1 653
34 35
30
4 164
4 164
51
11 267
11 267
36
149 13 1 846
0 0 0
37
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
206
Bab VII
Tabel Table
7.1.2
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Establishment and Persons Engaged by Regency/Municipality in Banten Province 2007
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2006*) 2005 2004 2003 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
9 13 882 177
171 658 21 075 330 486 018 505 517 470 693 498 943 499 303
Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency Banten Dalam Angka 2009
207
Chapter VII
Tabel Table
7.1.3
Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Input, Output and Value Added of Manufacturing by Regency/Municipality in Banten Province 2007
(000 Rp/ Thousand Rp)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kota/Municipality 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2006*) 2005 2004 2003
34 130 603 154 081 263 37 008 084 354 13 917 833 098
92 056 327 190 009 923 54 242 796 385 26 645 484 236
57 925 724 35 928 660 17 234 712 031 12 727 651 138
29 352 970 875 43 403 217 183 7 855 228 123 878 172 604 142 179 536 058 108 806 894 398 103 938 765 613 71 766 810 123
50 887 379 276 52 516 093 070 14 445 482 184 588 264 699 211 434 788 677 146 928 544 820 144 758 946 997 106 612 223 292
21 534 408 401 9 112 875 887 6 590 254 60 710 092 095 69 255 252 619 38 121 650 422 40 820 181 384 34 845 413 169
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
208
Bab VII
Nilai Input, Output dan Nilai Tambah Industri Menurut Golongan Industri di Provinsi Banten Input, Output and Value Added of Manufacturing by Industrial Group in Banten Province 2007
(000 Rp/ Thousand Rp)
Input Input (2) 7 821 384 627 8 093 807 691 5 655 219 890 6 883 474 889 1 146 890 257 8 521 116 141 190 523 165 710 529 717 30 093 360 352 7 631 493 674 2 276 849 427 29 828 400 595 5 022 101 189 1 389 860 023
Output Output (3) 11 471 476 328 16 488 350 517 10 169 450 775 11 180 062 019 2 021 426 904 11 291 056 832 309 956 088 929 476 585 45 999 731 436 10 894 530 047 4 011 133 774 34 259 668 821 7 914 671 660 2 364 532 956
Nilai Tambah Value Added (4) 3 650 091 701 8 394 542 826 4 514 230 885 4 296 587 130 874 536 647 2 769 940 691 119 432 923 218 946 868 15 906 371 084 3 263 036 373 1 734 284 347 4 431 268 226 2 892 570 471 974 672 933
3 179 533 084 581 475 479 416 854 251 696 074 170 2 236 644 876 1 250 483 525 252 095 582 123 878 172 604
6 360 850 628 925 604 225 962 243 263 1 135 061 935 3 528 147 930 2 056 885 073 313 946 903 184 588 264 699
3 181 317 544 344 128 746 545 389 012 438 987 765 1 291 503 054 806 401 548 61 854 321 60 710 095 095
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Banten Dalam Angka 2009
209
Chapter VII
Tabel Table
7.2.1
Produksi Bahan Galian Pada Perusahaan/Perorangan Pemegang SIPD/SIPR/SIPGI/KP di Provinsi Banten Production of Quarrying Items on Companies Holding SIPD/SIPR/SIPGI/KP in Banten Province 2006
Gol Bahan Galian Quarring Items Group (2) C B C C C C C C C C C A A C Produksi/Production M3 (3) 730 730 37 559 988 6 593 25 220 276 689 183 386 2 433 16 840 39 400 7 834 9 660 2 324 344 Kg (4) 684,99 171,09 856,08
Jenis Bahan Galian Quarrying Items (1) 1. Andesit 2. Batu Kapur 3. Batu 4. Batu Sela 5. Batubara 6. Batu Split 7. Batu Belah 8. Galena 9. Diatome/Kieselguhr 10. Feldspar 11. Fospat 12. Gipsum 13. Kaolin 14. Makadam 15. Marmer 16. Pasir Darat 17. Pasir Kuarsa 18. Pasir Laut 19. Pasir Endapan 20. Pasir Kali 21. Pasir Batu (Sirtu) 22. Tanah Liat 23. Tanah Urug 24. Trass 25. Zeolit 26. Yarosit 27. Tokesi 28. Breksi Tufaan 29..Perak (kg) 30. Emas (kg) 31. Batu Gamping Jumlah/Total *)
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province
210
Bab VII
Tabel Table
7.2.2
Produksi Bahan Galian Golongan C Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Production of Classification C Quarrying Items by Regency/Municipality in Banten Provinsi (Ton/ton/m3) 2008
Persentase/ Percentage (%) (3)
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kota/Municipality 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2006 2005 2004
1,33 98,67
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province *) Catatan/Notes : Satuan produksi tahun 2003 masih dalam M3 / Production measurement at 2003 still in M3
211
Chapter VII
Jumlah Surat Izin SIPD/SIPR/SIPGI/KP dan Luas Wilayah Penambangan per Jenis Bahan Galian di Provinsi Banten Number of SIPDSIPR/SIPGI/KP and Area by Kind of Quarrying Items in Banten Province 2006
Luas Wilayah/ Region Area (Ha) Eksploitasi Exploitation (4) 0 0 2 0 1 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 8 200,80 105,26 9 094,70 448,92 4 204,50 94,44 1 093,53 810,63 8,41 3,30 0,60 124,39 3,00 707,67 1,00 16 901,15 Eksplorasi Exploration (5) 0 0 6 947,00 0 4 188,00 0 29 304,90 0 0 0 0 0 0 0 0 40 439,90
Jenis Bahan Galian Quarrying Items (1) 1. Andesit 2 Zeolit 3. Emas 4. Tanah Liat 5. Gelana 6. Pasir Darat 7. Batubara 8. Pasir Kuarsa 9. Pasir Laut 10. Pasir Kali 11. Bentonit 12. Tras 13. Tanah Urug 14. Batu Gamping 15. Pasir Besi Jumlah
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province
212
Bab VII
Jumlah Surat Izin SIPD/SIPR/SIPGI/KP dan Luas Wilayah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of SIPDSIPR/SIPGI/KP and Area by Regency/Municipality in Banten Province 2006
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kota/Municipality 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2005 2004
Luas Wilayah/Region Area (Ha) Eksploitasi Eksplorasi Exploitation Exploration (4) (5)
4 93 2 14
0 8 0 0
0 40 466,90 0 0
0 7
0 0
0 12,61
0 0
120 111 56
8 13 -
40 466,90 58 647,712 -
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province
213
Chapter VII
Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung Dan Energi Listrik Terjual Menurut Jenis Tarif di Provinsi Banten Number of Customers, Connected Power and Sold Electrical Energy by Classification of Tariff in Banten Province 2008
1.Sosial/Public 2. Rumah Tangga/ Household 3. Bisnis/Bussines 4. Industri/Industry 5. Pemerintahan/ Government Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
13 448 482 398 11 880 490 2 206 510 422 681 601 639 914 604 959 565 861
17 150 330 848 92 158 1 091 958 20 641 1 552 755 1 568 985 1 485 926 1 396 962 1 338 836
29 658 778 704 417 971 149 496 988 5 003 347 232 53 298 421 5 940 219 390 5 784 408 034 5 661 236 070 5 519 473 286 5 528 633 999
15 254 371 916 137 362 2 807 354 39 823 3 371 709 3 242 287 3 154 234 2 876 616 2 805 029
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten
214
Bab VII
Jumlah Transformator Distribusi Terpasang di Provinsi Banten Number of Distribution Transformator in Banten Province 2000 - 2008
1-50 KVA 51-100 KVA Unit Unit (4) 413 Daya Power (5) 42 850 101-200 KVA Unit Unit (6) 300 Daya Power (7) 52 500
Tahun Year
(1) 2000
2001
1 809
444
44 400
305
2002
1 942
73 325
370
37 000
238
41 160
2003
1 861
73 150
426
42 400
309
53 430
2004
2 359
95 400
419
41 900
257
44 040
2005
2 405
98 625
464
46 400
283
48 600
2006
2 427
103 550
510
52 250
287
49 320
2007
2 418
101 600
555
55 200
316
54 800
2008
1 299
58 675
731
72 850
488
85 117
215
Chapter VII
Lanjutan Continued
Jumlah Total Unit Unit (12) 2 650 Daya Power (13) 221 965
201-500 KVA Tahun Year Unit Unit (1) 2000 (8) 172 Daya Power (9) 50 345
>500 KVA
2001
172
50 345
5 670
2 739
100 415
2002
147
48 845
98
60 760
2 793
271 360
2003
175
51 145
5 670
2 780
225 795
2004
56
50 050
22
17 170
31 113
248 560
2005
215
63 010
21
16 540
3 388
248 560
2006
222
65 170
22
17 540
3 468
287 830
2007
240
70 715
23
19 420
3 552
301 735
2008
302
85 235
18
12 580
2 838
314 457
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten
216
Bab VII
Penyediaan, Penjualan Dan Susut Energi Listrik di Provinsi Banten Stocked, Sold and Lost of Energy in Banten Province 2000 - 2008 (Kwh)
Energi Siap Jual Energy Ready to Sell (2) 4 440 325 434
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten
217
Chapter VII
Banyaknya Desa Berlistrik, Jumlah Langganan, dan Daya Tersambung di Provinsi Banten Number of Villages, Customer and Connected Power in Banten Province 2000 - 2008 (Kwh)
Jumlah Langganan Daya Tersambung Number of Customer Connected Power (3) 444 924 (4) 1 169 058 225
2001
1 015
476 432
2002
1 032
504 717
2003
1 054
533 782
2004
1 158
565 861
2005
1 228
604 959
2006
1 228
639 914
2007
1 228
681 601
2008*)
417
389 371
Sumber : Perusahaan Listrik Negara Cabang Banten Source : National Electricity Official of Banten Keterangan : *) tahun 2008 data yang tersedia hanya untuk UPJ Serang
218
Bab VII
Tabel Table
7.3.1
Jumlah Perusahaan Air Minum, Kapasitas Produksi dan Produksi Air Minum Menurut Sumber Air yang Dipakai di Provinsi Banten Number of Water supply Enterprises Production Capacity Water Production by Water Resources in Banten Province 2006 - 2008
Uraian Description (1) Jumlah Perusahaan Number of water supply Enterprises Jumlah Kapasitas Produksi Potensial (liter/detik) Number of Potential Production Capacity Jumlah Kapasitas Produksi Efektif (liter/detik) Number of Potential Effective Production Capacity Produksi Air (m3) Water Production Sumber Air / Water Resources (m3) : Sungai / River Danau / Lake Mata Air / Springs Artesis / Artesian Lainnya / Others Sumber : Survei PAM, BPS Source : PAM Survey,
2006 (3) 6
2007 (4) 6
2008 *) (5) 8
7 692
7 864
7 883
6 567
6 637
6 889
219
Chapter VII
Tabel Table
7.3.2
Jumlah Pekerja Teknis dan Administrasi PAM Menurut Pendidikan yang Ditamatkan di Provinsi Banten Number of Technical and Administration Worker Water Supply Enterprise by Educational Attainment in Banten Province 2006 2008
Uraian Description (1) Jumlah Pekerja Teknik Number of Technical Worker SD Primary School SLTP Junior High School SLTA Senior High School Akademi Bachelor Degree Universitas University Graduate Jumlah Pekerja Administrasi Number of Administration Worker SD Primary School SLTP Junior High School SLTA Senior High School Akademi Bachelor Degree Universitas University Graduate Sumber : Survei PAM, BPS Source : PAM Survey, BPS
780
851
639
76 66 465 39 134
81 82 503 38 147
42 50 366 29 152
220
Bab VII
Tabel Table
7.3.3
Jumlah Pelanggan, Volume dan Nilai Air Minum yang Didistribusikan Menurut Jenis Konsumen di Provinsi Banten Number of Water Customer, Volume, and Value by type of Customer Group in Banten Province 2008
Uraian Description (1) Rumah Tangga Household Niaga / Perdagangan Trading and Industry Industri Industry Badan Sosial Social Institution Instansi Pemerintah Government Institution Lainnya Others ect. Jumlah / Total
5 014
2 055 862
7 842 753
170
1 682 546
1 838
6 477 460
4 683 314
558
395 604
1 490 236
191
69 244 699
177 597
2007 2006 2005 Sumber : Survei PAM, BPS Source : PAM Survey, BPS
221
Chapter VII
222
Bab VIII
PERDAGANGAN Trade
Bab VIII
Perdagangan
Perdagangan luar negeri Volume ekspor melalui pelabuhan penting di Banten (pelabuhan Merak, Cigading, Tj. Leneng & Tj. Sekong) pada tahun 2008 mencapai 1,67 juta ton dengan nilai US$ 1,23 milyar. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, volume ekspor mengalami penurunan 0,6 persen sedangkan nilai ekspor justru meningkat 11,9 persen.
Foreign Trade Export volume through important port in Banten ( port Merak, Cigading, Tj. Leneng & Tj. Sekong) in the year 2008 reaching 1,67 million tons with value US$ 1,23 billion. Compared to year before all, export volume experiences degradation of 0,6 % while assessing exporting exactly increases 11,9 %. Main commodity exported from Banten province are in the form of organic chemicals, mineral fuel, objects from iron and steel, iron and steel and paper. Fifth of the commodity yields 89,9 percentage of export total Banten in the year 2008, with detail of organic chemicals export 28,7 %, mineral fuel 26,7 %, objects from iron and steel 13,8 %, iron and steel 13,2 % and paper 7,5 %.
Komoditas utama ekspor dari provinsi Banten berupa bahan kimia organik, bahan bakar mineral, bendabenda dari besi dan baja, besi dan baja serta kertas. Kelima komoditi tersebut menghasilkan 89,9 persen dari total ekspor Banten pada tahun 2008, dengan rincian ekspor bahan kimia organik 28,7 persen, bahan bakar mineral 26,7 persen, benda-benda dari besi dan baja 13,8 persen, besi dan baja 13,2 persen serta kertas 7,5 persen.
Tujuan ekspor dari Provinsi Banten terutama ke negara-negara ASEAN dan Non ASEAN. Porsi ekspor ke negara-negara ASEAN mencapai 41,0 persen sedangkan ke negara-negara Non ASEAN mencapai 38,6 persen. Selebihnya ekspor Banten ditujukan ke negara Amerika, Australia, Eropa dan Afrika.
The destination of Export from Banten Province is especially to ASEAN and non ASEAN countries. Exports to ASEAN countries achieve 41.0 percents while to non ASEAN countries achieve 38.6 percents and the rest address to America, Australian, Europe and Africa.
225
Trade
Chapter VIII
Sementara itu, volume impor yang melalui pelabuhan penting di Banten menurun 0,05 persen dari 10,645 juta ton tahun 2007 menjadi 10,639 juta ton tahun 2008. Akan tetapi nilai impor justru meningkat 48,70 persen dari US $ 4,83 milyar menjadi US $ 7,18 milyar pada periode yang sama.
Meanwhile, import volume through important port in Banten decrease 0,05 percentage of 10,645 million tons the year 2007 becoming 10,639 million tons the year 2008. However import value exactly increases 48,70 percentage of US $ 4,83 billion becoming US $ 7,18 billion at the same period.
226
Bab VIII
Perdagangan
Grafik 8.1 Komoditas Ekspor Utama Provinsi Banten Tahun 2008 (%)
Kapal Laut & Bangunan Terapung 1,5%
Grafik 8.2 Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Banten Tahun 2004 2008
Volume (Juta Ton) Nilai (US $ Juta)
2 1,8 1,6 1,4 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 2004 2005 2006
Tahun
Juta Ton
227
Trade
Chapter VIII
228
Bab VIII
Perdagangan
Ekspor Melalui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Komoditi Export by Port in Banten Province by Commodity 2008
Komoditi Commodity (2) Lemak & Minyak Hewan / Nabati/Animal fat and vegetable oil Gula dan Kembang Gula/Sugar and Catton Candy Garam, Belerang, Kapur/Salt, Sulfur, lime Bijih, Kerak dan Abu Logam/Seeds, Sealy, gray metal Bahan Bakar Mineral/Fuel Mineral Bahan Kimia Anorganik/Inorganic Chemicals Bahan Kimia Organik/Organic Chemicals Sari Bahan Samak & Celup/Sari Samak material & dye Sabun dan Preparat Pembersih/ Soap and Cleaning Preparation Berbagai Produk Kimia/Various Chemical Products Plastik dan Barang dari Plastik/Plastics and Plastic From Karet dan Barang dari Karet/R be ad ubr ubr n R be s
Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (3) 16 484 12 000 000 83 575 858 127 757 113 373 787 972 123 848 946 482 568 358 684 1 628 767 4 043 709 2 601 992 275 996
Nilai/ Value FOB (US $) (4) 27 200 1 176 009 4 549 651 2 586 828 328 521 756 40 444 686 352 039 044 7 719 2 833 964 6 899 756 3 981 669 231 590
229
Trade
Chapter VIII
Lanjutan Continued
Kode/ Code (1) 44 48 55 68 72 73 84 85 87 89 90 94 Komoditi Commodity (2) Kayu, Barang dari Kayu/Wod Wods o & o Kertas / Karton/Paper Serat Stafel Buatan/ Fiber Stafel Benda-benda dari Batu, Gips dan Semen/Object of Stone, Gypsum and Cement Besi dan Baja/Iron and Steel Benda-benda dari Besi dan Baja/Object From the Iron and Steel Mesin-mesin / Pesawat MekanikMachinery/Aircraft Machanical Mesin / Peralatan Listik/Machine/Electricity Kendaraan dan Bagiannya/Vehicles and Parts Kapal Laut dan Bangunan TerapungShip Building ang Marine Float Perangkat Optik/Optical Device Perabot, Penerangan Rumah/Furniture and Home Lighting Jumlah/Total Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (3) 5 947 614 131 552 066 22 196 2 817 884 226 546 375 82 336 198 5 569 552 15 030 42 000 2 933 000 514 97 507 1 669 985 815 Nilai/ Value FOB (US $) (4) 3 657 043 91 779 420 25 081 36 300 162 268 389 169 858 576 38 898 211 3 109 35 000 18 520 532 3 800 211 452 1 228 596 785
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
230
Bab VIII
Perdagangan
Tabel Table
8.2
Volume dan Nilai Ekspor Menurut Pelabuhanpelabuhan Utama di Provinsi Banten Volume and Value of Export by Principal Ports in Banten Province 2008
Merak
Tanjung Leneng
Tanjung Sekong
13 004 398
27 029 748
Cigading
Jumlah / Total
2007
2006
2005
2004
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
231
Trade
Chapter VIII
Tabel Table
8.3
Volume dan Nilai Impor Menurut Pelabuhanpelabuhan Utama di Provinsi Banten Volume and Value of Import by Principal Ports in Banten Province 2008
Volume Volume (Berat Bersih/ Net Weight : kg) (2) 5 400 036 304
Nilai Value (Nilai FOB / FOB Value : US $) (3) 5 017 163 470
Tanjung Leneng
45 637 061
83 145 482
Tanjung Sekong
3 500 999
1 381 013
Cigading
Jumlah / Total
2007
2006
2005
2004
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
232
Bab VIII
Perdagangan
Tabel Table
8.4
Ekspor dan Impor Melalui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Bulan Export dan Import by Port in Banten Province By Month 2008
Ekspor/Export Bulan Month Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (2) 177 482 823 159 423 320 145 737 952 137 733 131 116 531 628 105 797 469 116 771 518 124 280 602 223 250 883 122 068 841 106 499 301 134 408 347 1 669 985 815 1 680 118 361 1 782 152 173 Nilai/ Value FOB (US $) (3) 93 123 582 113 479 101 98 742 331 89 701 132 92 463 721 111 212 069 104 221 025 108 441 671 186 098 286 101 846 269 59 414 947 69 852 651 1 228 596 785 579 864 006 812 636 545
Impor/Import Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (4) 984 384 791 1 196 214 089 701 133 670 1 162 408 035 855 348 235 845 250 327 579 221 555 826 634 291 1 010 351 921 918 046 890 784 024 828 776 192 086 10 639 210 718 10 644 926 654 10 633 024 746 Nilai/ Value FOB (US $) (5) 524 737 676 605 544 208 537 984 008 632 988 934 622 265 821 609 126 480 566 360 801 765 138 439 864 407 134 685 285 939 474 681 655 289 708 003 7 178 229 098 4 827 418 156 4 426 015 662
(1) Januari / January Pebruari/ February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December Jumlah Total 2007 2006
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Banten Dalam Angka 2009
233
Trade
Chapter VIII
Tabel Table
8.5
Ekspor Melalui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Negara Tujuan Export by Port in Banten Province by Destination Country 2008
Negara Tujuan/ Destination Country (2) THAILAND SINGAPORE PHILIPPINES MALAYSIA CAMBODIA VIET NAM JAPAN HONG KONG KOREA, REPUBLIC OF TAIWAN, PROVINCE OF CHINA CHINA NEPAL INDIA PAKISTAN BANGLADESH SRI LANKA IRAN,ISLAMIC REP. OF SAUDI ARABIA ISRAEL KUWAIT JORDAN LEBANON SYRIAN ARAB REPUBLIC TURKEY UNITED ARAB EMIRATES QATAR
Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (3) 226 784 733 119 000 429 538 958 363 439 157 719 860 47 530 490 52 061 331 18 092 900 164 877 852 12 486 118 312 866 058 16 192 32 491 036 4 091 475 7 057 248 67 198 519 999 209 10 737 532 18 000 3 982 565 39 259 195 982 4 004 195 1 815 031 27 491 970 930 136 1 076 420 1 246 286 39 278 431 998 72 000
Nilai/ Value FOB (US $) (4) 181 565 503 88 653 194 663 786 199 062 484 542 962 33 841 145 62 482 226 22 054 609 154 421 414 12 035 963 111 052 375 11 336 22 587 703 3 473 585 6 665 310 18 465 072 514 593 6 797 541 12 240 14 974 714 55 682 182 764 1 820 958 1 969 021 29 976 128 4 752 137 993 919 1 979 726 58 345 435 510 83 250
B. NON ASEAN
AFRIKA
234
Bab VIII
Perdagangan
Lanjutan Continued
Negara Tujuan Destination (2) AUSTRALIA NEW ZEALAND SOLOMON ISLANDS UNITED STATES CHILE ARGENTINA BRAZIL COLOMBIA ECUADOR NETHERLANDS ANTILLES UNITED KINGDOM NETHERLANDS GERMANY,FED. REP. OF BELGIUM ITALY SPAIN GREECE JUMLAH
Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (3) 109 144 582 411 652 2 052 400 59 544 134 680 798 988 249 139 799 147 582 108 000 143 405 4 873 479 143 232 1 342 970 7 790 236 40 179 38 465 64 436 1 669 985 815
Nilai/ Value FOB (US $) (4) 82 312 886 1 470 592 1 724 016 124 904 537 2 299 021 6 789 957 107 820 735 222 117 900 798 958 2 839 519 778 716 11 473 541 9 913 040 38 457 45 304 62 104 1 228 596 785
AMERIKA
EROPA
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
235
Trade
Chapter VIII
Impor Melalui Pelabuhan di Provinsi Banten Menurut Negara Asal Import by Port in Banten Province by Source Country 2008
423 880 174 1 148 950 658 11 689 132 823 534 922 12 719 222 346 098 724 721 167 722 773 81 704 729 224 974 903 702 512 303 6 134 1 066 922 967 106 6 243 350 189 551 378 781 583 203 1 674 19 290 978 16 990 254 365 354 268 314 276 414 023 715 1 362
184 170 828 1 191 088 582 634 844 821 760 650 36 143 256 593 898 1 034 407 169 330 927 107 088 710 500 296 310 433 595 747 16 231 270 940 1 997 336 2 085 368 250 181 864 798 121 927 5 316 22 397 725 42 345 216 158 876 246 428 504 227 282 321 2 185
B. NON ASEAN
JAPAN HONG KONG KOREA, REPUBLIC OF TAIWAN, PROVINCE OF CHINA CHINA INDIA PAKISTAN BANGLADESH SRI LANKA AFGHANISTAN AFGHANISTAN IRAN,ISLAMIC REP. OF SAUDI ARABIA ISRAEL KUWAIT TURKEY UNITED ARAB EMIRATES QATAR BAHRAIN CYPRUS
236
Bab VIII
Perdagangan
Lanjutan Continued
Kode/ Code (1) AFRIKA Negara Asal/ Source (2) EGYPT LYBIAN A. JAMAHIRIYA TUNISIA MOZAMBIQUE NIGERIA SAINT HELENA SWAZILAND SOUTH AFRICA AUSTRALIA AUSTRALIA NEW ZEALAND WALLIS&FUTUNA ISLAND UNITED STATES CANADA MEXICO CHILE VENEZUELA ARGENTINA BRAZIL PUERTO RICO COSTA RICA Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (3) 322 17 862 683 6 2 711 325 1 002 629 39 320 96 669 879 1 143 719 263 56 250 668 2 913 452 259 015 21 487 101 34 555 728 930 000 5 933 203 446 208 631 1 412 793 276 812 226 Nilai/ Value FOB (US $) (4) 1 178 27 906 216 15 1 339 395 1 012 655 110 1 383 30 997 846 186 755 246 30 361 204 37 627 297 485 646 10 024 553 159 685 114 046 233 7 574 888 211 553 871 435 211 528 7 248 1 999
AMERIKA
237
Trade
Chapter VIII
Lanjutan Continued
Kode/ Code (1) EROPA Negara Asal/ Source (2) UNITED KINGDOM NETHERLANDS FRANCE GERMANY,FED. REP. OF AUSTRIA BELGIUM SWITZERLAND DENMARK NORWAY SWEDEN FINLAND IRELAND ITALY SPAIN PORTUGAL GREECE HUNGARY POLAND BULGARIA LITHUANIA GEORGIA MALTA SLOVENIA CZECH REPUBLIC RUSSIAN FEDERATION JUMLAH Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Berat Bersih/ Net Weight (Kg) (3) 62 926 984 8 932 790 288 070 8 404 452 1 028 83 688 13 235 14 353 3 042 811 1 414 491 5 127 1 968 338 343 48 255 14 307 6 2 018 459 74 8 132 23 2 232 425 303 443 10 639 210 718 Nilai/ Value FOB (US $) (4) 41 360 509 15 253 352 642 784 16 543 381 3 089 252 951 39 590 38 997 4 275 790 2 146 088 15 759 5 877 857 539 96 834 43 876 71 6 423 1 326 198 24 290 68 8 279 313 573 453 7 178 229 098
238
Bab VIII
Perdagangan
Jumlah Desa Yang Mempunyai Pasar di Provinsi Banten Number of Vilages Which Have Market in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Banten
32 29 63 36
31 5 8 204
73 38 58 1 295
239
Trade
Chapter VIII
240
Bab IX
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Transportation and Communication
Bab IX
9.1.Perhubungan Darat Panjang jalan Provinsi dan jalan negara di Provinsi Banten pada akhir tahun 2008 mencapai 1.379,410 km. Panjang jalan ini tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan pengelolaannya, 35,55 persen jalan negara dan 64,45 persen jalan provinsi. Baik jalan negara maupun jalan provinsi seluruhnya telah diaspal. Kondisi jalan negara maupun provinsi hanya 59,5 persen yang baik, 18,6 persen sedang dan 21,8 persen rusak. Kondisi jalan yang baik 65,7 persen merupakan jalan provinsi dan 34,3 persen jalan negara. Adapun jalan yang rusak 79,4 persen merupakan jalan provinsi. Jalan negara 57,4 persennya berkondisi baik, 30,0 persen sedang dan 12,6 persen rusak. Sedangkan jalan provinsi 60,7 persennya berkondisi baik, 12,4 persen sedang dan 26,9 persen rusak. Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Provinsi Banten pada akhir tahun 2008 meningkat 35,3 persen dari 1.518.676 unit menjadi 2.054.539. Peningkatan ini terutama terjadi pada jenis kendaraan baru yang pada tahun 2008 tercatat 328.169 unit khususnya kendaraan roda dua sebanyak 294.869 unit dan mini bus bukan umum sebanyak 21.092 unit. Sementara itu, jumlah kendaraan
Banten Dalam Angka 2009
9.1. Land Transportation. The total length of the province and national roads in Banten Province for the 2008 reached 1,379.410 km. This length of road doesn't change compared to those of previous year. Based on the management otorization 35.55 percent of them was under national responsibility and 64.45 percent was under provincial responsibility. All of the roads that under the national and the provincial responsibility were asphalted . The condition of roads weather under the provincial or the state responsibility, only 59.5 percent of them are in good condition, 18.6 percent are sufficient, and 21.8 percent are in damage condition. That is damage condition about 79,4 percents is road province The roads that under the state responsibility about 57.4 percents are well and 12.6 percent are damage condition. While the roads that under the provincial responsibility about 60.7 percent are good condition, and 26.9 percents are damage. Number of motor vehicle that had been registered in Finance Management and Regional Asset Office in 2008 increase 35.3 percents from 1,518,676 units to 2,054,539 units. The increase especially happens for new vehicle which is in 2008 recorded 328.169 units especially for two wheel vehicle 294,869 units and private minibus about 21,092 units. Meanwhile, total 243
Chapter IX
yang mutasi masuk lebih sedikit daripada yang mutasi keluar sehingga mengurangi potensi pajak kendaraan di provinsi Banten. Peningkatan kendaraan baru diiringi dengan banyaknya pertambahan SIM baru yang dikeluarkan oleh Polda Provinsi Banten. Pada tahun 2008 tercatat SIM baru yang dikeluarkan oleh Polda sebanyak 53.687 unit yang terdiri dari 35.772 unit Sim C dan 15.837 Sim A. Total sim C yang dikeluarkan pada tahun 2008 sebanyak 50.346 unit (baru dan perpanjangan) sedangkan untuk sim A sebanyak 24.696 unit. Adapun STNK baru yang dikeluarkan sebanyak 94.947 unit, lebih banyak daripada tahun sebelumnya yang banyaknya 75.037 unit. Pada tahun 2008 telah terjadi 482 kasus kecelakaan dengan total korban 908 orang. Kasus kecelakaan di Banten setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, demikian juga dengan jumlah korban. Akan tetapi dari sisi banyaknya korban per kasus kecelakaan cenderung menurun. Pada tahun 2008 setiap kasus kecelakaan menelan 1,9 orang korban, tahun sebelumnya 2,2 korban per kasus. Terjadi peningkatan jumlah penumpang kereta api sebesar 27,9 persen di provinsi Banten tahun 2008. Tahun sebelumnya, PT KAI mengangkut 5.870.902 orang penumpang, tahun 2008 menjadi 7.509.979.
of vehicle mutation into lower than mutation out, so that decrease vehicle tax potential in Banten Province.
The increase of new vehicles is escorted with increase quantity of new DL (Driving License) issued by POLDA (Regional Police Office) Banten Province. In 2008 recorded that POLDA issued about 53,687 units DL that consist of 35,772 units C DL (for two wheel vehicle) and 15,837units A DL (for four wheel vehicle). Total Driving License issued (new and extension) in 2008 for C DL about 50,346 units, while A DL about 24,696 units. In terms of new Vehicle Registered Number (VRN) issued by POLDA Banten in 2008 issued 94.947 units, which is more than the previous year e.i 75,037 units. In the year 2008 already happened 482 accident cases with victim total 908. The Accident cases as well as its victims in Banten every year tend to increase. However from side of the victims per accident cases tends to declines. In the year 2008, on average every accident case causes 1,9 victims this is smaller than the year before that every accident cause 2,2 victims. There are increase in Number of railways passengers in Banten Province, e.i about 27.9 percent in 2008. In 2007, PT KAI transports 5.870.902 passenger, while in 2008 about 7.509.979 passenger.
244
Bab IX
Salah satu pelabuhan udara yang sangat padat di Indonesia adalah pelabuhan udara Soekarno Hatta. Beruntungnya pelabuhan ini terletak di wilayah Provinsi Banten, tepatnya di kota Tangerang. Tingkat kepadatan pelabuhan Soekarno Hatta dapat dilihat dari jumlah pesawat maupun penumpang yang terus meningkat setiap tahunnya. Jumlah penumpang domestik yang berangkat dari bandara ini pada tahun 2008 mengalami peningkatan dari 11,621 juta orang menjadi 11,886 juta orang. Sedangkan pesawat domestik yang berangkat meningkat dari 104.164 menjadi 104.279 pada periode yang sama. Pesawat domestik yang datang ke bandara ini pada tahun 2008 tercatat sebanyak 98.016 unit dengan jumlah penumpang yang diangkut 11,740 juta orang. Untuk tujuan internasional, jumlah penumpang yang berangkat melalui pelabuhan ini meningkat 4,4 persen dari 3,453 juta orang menjadi 3,604 juta. Pesawat yang diberangkatkan juga mengalami peningkatan sebesar 8,7 persen dari 22.762 unit menjadi 24.733 unit. Kondisi yang sama terjadi untuk pesawat yang datang dengan peningkatan 8,5 persen. Sedangkan penumpang yang datang meningkat 2,7 persen dari 3,355 juta orang menjadi 3,446 juta.
One of the busiest airports in Indonesia was Soekarno Hatta Airport. Fortunately, this port is located in Banten Province, in Tangerang City.
The density rate of Soekarno Hatta can be seen by increase of flight as well as passenger every year. The departure of domestic passenger from this airport in 2008 increase from 11.62 million people to 11.886 million people. While domestic flight aircraft departure increase from 104,164 to 104,279 in same period. Domestic flight arrival in this airport in 2008 recorded about 98,016 units with passenger disembarked aroud 11.740 million people.
For the international destination, total of passenger embarked by the port increase about 4.4 percents from 3.45 million people to 3.60 million. Meanwhile, for the Flight departure also increase about 8,7 percents from 22,762 unit to 24,733 unit. The increase also happen for the flight arrival that enhanced about 8,5 percents. While passenger arrival increases 2,7 percents from 3,355 million people to 3,446 million.
245
Chapter IX
9.3. Sea Transportation. 9.3 Perhubungan Laut Data angkutan penyeberangan di pelabuhan Banten merupakan salah satu dari kegiatan usaha jasa kepelabuhan yang diberikan oleh pelabuhan umum di Indonesia. Pe labuhan umum menurut statusnya dibedakan antara pelabuhan umum yang diusahakan dan pelabuhan umum yang tidak diusahakan. Secara umum jumlah trip angkutan penyeberangan di pelabuhan Banten pada tahun 2008 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2007 untuk jenis kapal cepat Bakauheni, sedangkan untuk jenis kapal cepat Ro-Ro justru meningkat. Pada tahun 2008 jumlah trip kapal cepat Bakauheni sebanyak 1.302 trip, sedangkan kapal cepat Ro-Ro mencapai 25.278 trip. Jumlah penumpang yang diangkut oleh kapal cepat Bakauheni juga menurun dari 164.536 orang menjadi 100.385 orang. Sedangkan yang diangkut oleh kapal cepat RoRo meningkat dari 1.473.880 orang menjadi 1.604.312 orang seiring dengan peningkatan trip yang terjadi. Jumlah kendaraan yang diangkut pada tahun 2008 juga meningkat dari 1.424.079 unit menjadi 1.658.757 unit. Peningkatan jumlah kendaraan yang diangkut ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ferry transportation is one of many activities of the port services. The service is giving by company of port of Indonesia. Public port by status divided into two categories. There are exploited public port and unexploited public port.
In 2008 number of trips of ferry transportation at Banten port decrease Compare to those of the 2007 sfor Bakahuni speed ship type, while trips of Roro speed ship type increase. In 2008, number of B khn sr snrae , 2tp, aaui tp i es 1 0 r s i c 3 i w i R r tp rah2, 8tp. h e oosr s ec 5 7 r s l i 2 i Number of passengers that embarked by Bakahuni speed ship decrease from 164,536 people to 100,385 people. While it e bre b R r m akd y oo s speed ship increase from 1,473,880 people to 1,604,312 people, is t same with increasing of trips.
Number of vehicle that embarked by ferry transportation in 2008 increase from 1.424.079 units to 1.658.757 units, and increase from year to year.
246
Bab IX
Grafik 9.1. Banyaknya SIM Yang Dikeluarkan di Provinsi Banten Menurut Statusnya (Perpanjangan & Baru) Tahun 2004 2008
Perpanjangan 80.000 60.000 40.000 20.000 0 2004 2005 2006 2007 2008 Baru
Grafik 9.2. Jumlah Kasus Kecelakaan dan Korbannya di Provinsi Banten Tahun 2003 2008
1000 800 600 400 200 0 2003 2004 2005 2006 133 145 195 275 505 358
739
823
908
364
379
482
Korban (Org) Kecelakaan
2007
2008
247
Chapter IX
Grafik 9.3. P re a gnP n mp n D met ( o d nIt n s n lIt) ekmb n a eu a g o sk D m) a ne ai a ( i r o nl Yang Berangkat dan Datang Melalui Bandara Soekarno - Hatta Tahun 2004 2008 (Juta Orang)
3,60 3,45 3,45 3,36 3,09 3,01 2,91 2,89 2,71 2,75 ItB rn kt n ea g a l 11,89 11,74 11,62 12,32 10,67 11,96 9,75 10,92 8,77 9,98 ItD t g n a n l a Dom Berangkat Dom Datang
2008
2007
2006
2005
2004
Grafik 9.4. Perbandingan Jalan Negara dan Provinsi Menurut Kondisinya Tahun 2008
Baik 57,4% Baik 60,7%
Rusak 12,6%
Sedang 30,0%
Kondisi Jalan Negara
Rusak 26,9%
Kondisi Jalan Provinsi
Sedang 12,4%
248
Bab IX
Panjang Jalan Menurut Tingkat Pemerintah yang Berwenang, Jenis Permukaan, Kondisi Jalan dan Kelas Jalan di Provinsi Banten Length of Type of Surface, Condition and Category of Road by Level of Government in Banten Province 2008 (Km/Km)
Status Jalan/Road Level Negara State (2) Provinsi Province (3)
Uraian Description (1) I. Jenis Permukaan/ Surface Condition a. Diaspal/Asphalted b. Kerikil/Gravel c. Tanah/Land d. Tidak Dirinci/ Unclassificated Jumlah / Total II. Kondisi Jalan/ Road Condition A. Baik / Good B. Sedang / Moderate C. Rusak / Damage D. Rusak Berat / Seriously Damage Jumlah / Total III. Kelas Jalan/ Road Class A. Kelas I / Class I B. Kelas II / Class II C. Kelas III / Class III D. Kelas IIIA / Class IIIA E. Kelas IIIB / Class IIIB F. Kelas IIIC / Class IIIC G. Kelas Tidak Dirinci /Unclassificated Jumlah / Total
490,4 0 0 0 490,4
889,01 0 0 0 889,01
Sumber : Dinas Bina Marga dan Tata Ruang ProvinsiBanten Source : Road Maintenance And Estate Arrangement Offices Of Banten Province
249
Bab IX
Data Ruas Jalan Nasional dan Provinsi di Provinsi Banten Data of National and Province Authority Road in Banten Province 2008
Ruas Jalan Road by Section (2) Status Status (3) Fungsi Function (4) Kelas class (5) Panjang Length (Km) (6) Lapis Permukaan Surface layer (7)
I. Serang dan Cilegon Nasional/National 001. 001.11K 001.12K 002. 002.11K 002.12K 002.13K 002. 14K 002.15K 003.11K 003.12K 026.1 026.11K 127 Cilegon - Merak Jl. Raya Cilegon (Cilegon) Jl. Raya Merak Serang - Cilegon Jl. Maulana Yusuf(Serang) Jl. SA Tirtayasa (Serang) Jl. Mayor Safei (Serang) Jl. Raya Cilegon (Serang) Jl. Raya Serang (Cilegon) Jl. Ahmad Yani (Serang) Jl. Sudirman (Serang) Cilegon - Pasauran Jl. Raya Anyer (Cilegon) Serdang - Bojonegara Merak JUMLAH Provinsi/Province 029 029.14K 029.15K 029.16K 082 128 129 155 156 169 Serang - Cadasari Jl. Tb. A. Khatib (Serang) Jl. Yumaga (Serang) Jl. Raya Pandeglang (Serang) Cikande - Citeras Pakupatan - Palima Palima - Pasang Teneng Terate Banten Lama Banten Lama Pontang Ciruas Pontang P P P P P P P P P P K-2 K-2 K-2 K-2 K-2 K-2 K-2 IIIA IIIA IIIA IIIA IIIA 14,22 0,65 0,80 0,73 18,10 10,50 40,90 11,50 16,20 14,80 Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix N N N N N N N N N N N N N N A A A A A A A A A A A K-1 K-1 K-1 II II II II II II II II II II II IIIB IIIB 8,02 1,48 3,00 6,42 0,45 0,55 0,80 6,15 3,73 1,65 4,40 38,92 3,50 34,85 113,92 Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Rigid/Hotmix
250
Bab IX
Lanjutan Continued
Nomor Ruas Number of section (1) 182 168 186 174 176 177 178 179 180 181 187 188 175 183 184 170 157 185 Ruas Jalan Road by Section (2) Sempu - Dukuh Kuwung Jalan Parigi - Sukamanah Kramatwatu - Tonjong Jl.Trip Jamaksari Jl.Ayip Usman Lopang - Banten Lama Jl. KH. Abdul Fatah Hasan Jl.Abdul Hadi Jl. Lingkar Selatan (Jl. TB Suwandi) Jl. Letnan Jidun Simpang Taktakan - Gn. Sari Gunung Sari - Mancak Anyer Kemang - Kaligandu Jl.Veteran Serang J K .ym u Sr g l HS a n e n . a Ciruas-Petir - Wr.Gunung (sorok) Pontang - Kronjo (Pontang - Tanara) Jl. Yasin Beji JUMLAH Status Status (3) P P P P P P P P P P P P P P P P P P Fungsi Functi on (4) Kelas class (5) Panjang Length (Km) (6) 10,70 25,60 4,80 1,35 2,27 7,70 1,75 0,71 3,70 0,70 13,50 22,00 1,90 0,80 0,58 19,50 12,80 3,00 261,76 Lapis Permukaan Surface layer (7) Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Rigid/Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Rigid/Hotmix
251
Bab IX
Lanjutan Continued
Nomor Ruas Number of section (1) Ruas Jalan Road by Section (2) Status Status (3) Fungsi Function (4) Kelas class (5) Panjang Length (Km) (6) Lapis Permukaan Surface layer (7)
II. Pandeglang dan Lebak (WKP 3) Nasional/National 026.2 027.1 027.2 028 028.11K 0.28.12K 030.11K 030.12K 093 115 030 030.13K 031. 031.11K 031.12K 033 034 119.2 Labuhan - Pasauran Labuhan - Sp. Labuhan Sp. Labuhan - Saketi Pandeglang - Saketi Jl. Abdulrahim (Pdg) Jl. Raya Labuhan (Pdg) Jl. Mayor Widagdo (Pdg) Jt. Raya Rangkasbitung (Pdg) Sp. Labuhan - Cibaliung Cibaliung - Cikeusik Binuangeun Pandeglang Rangkasbitung Jl. Raya Pandeglang (Rks) Rangkasbitung - Cigelung Jl. Sunan Kalijaga (Rks) Jl. Raya Cipanas (Rks) Simpang - Muara Binuangeun Simpang - Bayah Bayah - Cibareno - Bts Jabar JUMLAH N N N N N N N N N N N N N N N N N N K-1 K-1 K-1 K-1 K-1 K-1 K-1 K-1 K-1 K-1 K-1 K-1 K-1 K-1 K-1 K-1 K-1 K-1 IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIA IIIA IIIB IIIB IIIA IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB 16,60 3,65 17,10 17,60 0,20 3,02 0,25 3,39 49,27 43,92 14,26 3,20 39,23 1,60 2,20 16,94 33,69 33,48 299,60 Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix
252
Bab IX
Lanjutan Continued
029 029.11K 029.12K 029.13K 032 099 189 191 190 192 193 196 194 195
Cadasari - Pandeglang Jl. Tb. Asnawi (Pandeglang) Jl. Ahmad Yani (Pandeglang) Jl. Raya Serang (Pandeglang) Saketi - Picung Cibaliung - Sumur Cigadung Cipacung Mangger Mandalawangi - Caringin Saketi - Ciandur Jl. Jendral A.Yani (Labuan) Picung - Munjul Munjul - Cikeusik Munjul - Panimbang Ciseuket - Sobang - Tela
P P P P P P P P P P P P P P
4,51 0,20 3,01 0,40 17,05 20,31 10,50 28,70 0,40 1,10 16,60 16,10 20,20 12,10
Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Lapen/Hotmix Hotmix Rigid/Hotmix Hotmix Hotmix/Lapen Hotmix/Lapen Lapen
253
Bab IX
Lanjutan Continued
Nomor Ruas Number of section (1) Panjang Length (Km) (6) Lapis Permukaan Surface layer (7)
032 035 036 082 082.11K 082.12K 087.2 149 167 170 171 172 173
Saketi Simpang Bayah Cikotok Gunung Madur - Pulau Manuk Citeras Rangkasbrtung Jl. By Pass (Rangkasbftung) Jl. Raya Cikande (Rks) Cikotok - Bts. Jabar Cipanas - Warung Banten Maja - Koleang Ciruas - Petir - Wr.Gunung (Sorok - Wr.Gunung) Warung Gunung - Gn. Kencana Gn Kencana Malingping Gunung Kencana - Banjarsari JUMLAH
P P P P P P P P P P P P P
44,93 13,86 4,42 4,10 3,98 1,32 25,03 59,00 16,40 6,10 49,20 34,70 10,50 424,72
Hotmix Hotmix Lapen Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix Lapen/Telford Hotmix Hotmix Hotmix Hotmix/Lapen Hotmix
254
Bab IX
Lanjutan Continued
Nomor Ruas Ruas Jalan Number of Road by Section section (1) (2) IV. KabTangerang dan Kota Tangerang (WKP 1) Nasional/National 003. 003.13K 004.11 Tangerang-Serang Jl. Raya Serang (Tangerang) Jl.Daan Mogot (Tangerang-Bts.DKI) Ciputat-Bogor(Bts.DKIGandaria/Bts,Bogor/Tan gerang) JUMLAH Provinsi/Province 100 100.11K 100.12K 100.13K 100.14K 101.1 101.11K 101.12K Ciputat Ciledug Jl. Raya Jombang (Ciledug) Jl. Raya Jombang (Ciputat) Jl. Aria Putra (Ciputat) Jl. H. Usman (Ciputat) Tangerang - Serpong Bte. Bogor Jl. Raya By Pass (Tangerang) Jl. Raya Serpong (Tangerang) P P P P P P P P K-2 K-2 K-2 K-2 K-2 K-2 K-2 K-2 IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIA IIIA IIIA 4,02 4,04 2,08 4,50 0,46 15,10 4,07 4,24 Rigid/Hotmix Rigid/Hotmix Rigid/Hotmix Rigid/Hotmix Rigid/Hotmix Rigid/Hotmix Rigid/Hotmix Rigid/Hotmix N N N A A A II II II 52,82 7,39 7,45 Hotmix Hotmix Hotmix
07.1
K-1
II
9,22
Hotmix
76,88
255
Bab IX
Lanjutan Continued
Nomor Ruas Number of section (1) 102 102.11K 103.11K 103.12K 104 104.11K 104.12K 154 158 159 160 164 165 163 161
Ruas Jalan Road by Section (2) Sp. Bitung Curug Jl. Beringin Raya (Tangerang) Jl. Raya Cipondoh Jl. Raya Ciledug Ciputat Serpong Jl. Pajajaran (Ciputat) Jl. Puspitek Raya (Ciputat) Curug - Parung Panjang Kronjo Mauk Mauk-Teluk Naga Teluk Naga-Dadap Cisauk Jaha MalangnengahTigaraksa Karawaci-Legok Pamulang TimurSP.Gaplek
Fungsi Functi on (4) K-2 K-2 K-2 K-2 K-2 K-2 K-2 K-2 -
Kelas class (5) IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB -
Panjang Length (Km) (6) 5,02 1,70 9,50 7,40 4,25 3,09 2,94 11,82 11,40 20,40 8,50 11,60 15,60 8,50 1,80
Lapis Permukaan Surface layer (7) Rigid/Hotmix Hotmix Rigid/Hotmix Hotmix Rigid/Hotmix Hotmix Hotmix Rigid/Hotmix Rigid/Hotmix Rigid/Hotmix Rigid Rigid Rigid/Hotmix Rigid/Hotmix Rigid/Hotmix
256
Bab IX
Lanjutan Continued
Panjang Length (Km) (6) 7,50 5,80 27,20 202,53 490,4 889,01 1 379,41
SP.Gaplek-Batas DKI Pontang Kronjo 157 (Tanara-Kronjo) 166 Tigaraksa-Citeras Jalan Provinsi Tangerang/ Province Road in Tangerang Total Jalan Nasional/ Total National Road Total Jalan Provinsi/ Total Province Road Jalan Nasional dan Provinsi/ National And Province Road
Sumber : Dinas Bina Marga dan Tata Ruang ProvinsiBanten Source : Road Maintenance And Estate Arrangement Offices Of Banten Province
Status / Status : N = Nasional P = Provinsi L = Lokal 2. Jaringan Jalan Nasional di Provinsi Banten berdasarkan Kepmen Kimpraswil No. 376/KPTS/M/2004 3. Jaringan Jalan Provinsi di Provinsi Banten berdasarkan SK Gubernur Banten No.761/Kep.8.Huk/2006
257
Bab IX
Daftar Penetapan Kelas Jalan di Provinsi Banten List of Road Classification in Banten Province 2008
Ruas Jalan Road by Section (1) I. SERANG DAN CILEGON (WKP2) NASIONAL/NATIONAL Cilegon-Merak Jl. Raya Cilegon (Cilegon) Jl. Raya Merak (Cilegon) Serang-Cilegon Jl. Maulana Yusuf (Serang) Jl. Tirtayasa (Serang) Jl. Mayor Safei (Serang) Jl. Raya Cilegon (Serang) Jl. Raya Serang (Cilegon) Jl. A. Yani (Serang) Jl. Sudirman (Serang) Cilegon - Pasuruan Jl. Raya Anyer (Cilegon) Serdang- Bojonegara - Merak JUMLAH/TOTAL PROVINSI/PROVINCE Serang-Cadasari Jl. Tb.A.Khatib (Serang) Jl.Yumaga (Serang) Jl.Raya Pandeglang (Serang) Cikande-Citeras Pakupatan-Palima Palima-Pasang Teneng Terate-Banten Lama Banten Lama-Pontang Ciruas-Pontang
8,02 1,48 6,42 0,45 0,55 0,80 6,15 3,73 1,65 4,40 38,92 3,50 34,85 113,92
Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri Arteri Kolektor Primer I Kolektor Primer I Kolektor Primer I
Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional
II II II II II II II II II II IIIB IIIB -
14,22 0,65 0,80 0,73 18,10 10,50 40,90 11,50 16,20 14,80
Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 -
Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
258
Bab IX
Lanjutan Continued
Panjang Length (Km) (2) 10,70 25,60 4,80 1,35 2,27 7,70 1,75 0,71 3,70 0,70 13,50 22,00 1,90 0,80 0,58 19,50 12,80 3,00 261,76
Ruas Jalan Road by Section (1) Sempu-Dukuh Kawung Jalan Parigi-Sukamanah Kramatwatu-Tonjong Jl. Trip Jamaksari Jl.Ayip Usman Lopang-Banten Lama Jl. KH. Abdul Fatah Hasan Jl. Abdul Hadi Jl.Lingkar Selatan (Jl.TB.Suwandi) Jl. Letnan Jidun Simpang Taktakan-Gn.Sari Gn.Sari-Mancak-Anyer Kemang-Kaligandu Jl.Veteran Serang JK .ym u Sr g l HS a n e n . a Ciruas-Petir-Wr.Gunung (sorok) Pontang-kronjo (pontang-Tanara) Jl.Yasin Beji JUMLAH/TOTAL
Status Status (4) Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
259
Bab IX
Lanjutan Continued
Ruas Jalan Road by Section (1) II. PANDEGLANG DAN LEBAK (WKP 3) NASIONAL/NATIONAL Labuan-Pasuruan Labuan-Sp.Labuan Sp.Labuan-Saketi Pandeglang-Saketi Jl.Abdulrahim (Pandeglang) Jl.Raya Labuan (Pandeglang) Jl. Mayor Widagdo (Pandeglang) Jl. Raya Rangkasbitung (Pandeglang) Sp.Labuan-Cibaliung Cibaliung-Cikeusik-Muara Binuangeun Pandeglang-Rangkasbitung Jl.Raya Pandeglang (Rangkasbitung) Rangkasbitung-Cigelung Jl. Sunan Kalijaga (Rangkasbitung) Jl.Raya Panas (Rangkasbitung) Simpang-Muarabinuangeun Simpang-Bayah Bayah-Ciberenok-Bts.Prop.Jabar JUMLAH/TOTAL PROVINSI/PROVINCE Cadasari-Pandeglang Jl.Tb. Asnawi (Pandeglang) Jl.Ahmad Yani (Pandeglang) Jl.Raya Serang (Pandeglang) Saketi-Simpang (Saketi-Picung) Cibaliung-Sumur Cigadung-Cipacung Mengger-Mandalawangi-Caringin Saketi-Ciandur Jl.Jendral A.Yani (Labuan) Banten Dalam Angka 2009 4,51 0,20 3,01 0,40 17,05 20,31 10,50 28,70 0,40 1,10 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 3 Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi IIIA IIIA IIIA IIIA IIIB IIIB 16,60 3,65 17,10 17,60 0,20 3,02 0,25 3,39 49,27 43,92 14,26 3,20 39,23 1,60 2,20 16,94 33,69 33,48 299,60 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Kolektor Primer 1 Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIA IIIA IIIB IIIB IIIA IIIA IIIA IIIA IIIA IIIB IIIB IIIB Panjang Length (Km) (2) Fungsi Function (3) Status Status (4) Kelas Class (5)
260
Bab IX
Lanjutan Continued
Ruas Jalan Road by Section (1) PROVINSI/PROVINCE Picung - Munjul Munjul - Cikeusik Munjul - Panimbang Ciseuket - Sobang - Tela Saketi Simpang Bayah Cikotok Gunung Madur - Pulau Manuk Citeras Rangkasbrtung Jl. By Pass (Rangkasbftung) Jl. Raya Cikande (Rks) Cikotok - Bts. Jabar Cipanas - Warung Banten Maja - Koleang Ciruas - Petir - Wr.Gunung (Sorok - Wr.Gunung) Warung Gunung - Gn. Kencana Gn Kencana Malingping Gunung Kencana - Banjarsari JUMLAH/TOTAL 16,60 16,10 20,20 12,10 44,93 13,86 4,42 4,10 3,98 1,32 25,03 59,00 16,40 6,10 49,20 34,70 10,50 424,72 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 3 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Kolektor Primer 2 Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi IIIB IIIB IIIB IIIA IIIA IIIB Panjang Length (Km) (2) Fungsi Function (3) Status Status (4) Kelas Class (5)
261
Bab IX
Lanjutan Continued
Ruas Jalan Road by Section (1) IV. KAB.TANGERANG DAN KOTA TANGERANG (WKP 1) NASIONAL/NATIONAL Tangerang-Serang Jl. Raya Serang (Tangerang) Jl.Daan Mogot (TangerangBts.DKI) Ciputat-Bogor-(Bts.DKIGandaria/Bts,Bogor/Tangerang) JUMLAH PROVINSI/PROVINCE Ciputat Ciledug Jl. Raya Jombang (Ciledug) Jl. Raya Jombang (Ciputat) Jl. Aria Putra (Ciputat) Jl. H. Usman (Ciputat) Tangerang - Serpong - Bte. Bogor Jl. Raya By Pass (Tangerang) Jl. Raya Serpong (Tangerang) Sp. Bitung Curug Jl. Beringin Raya (Tangerang) Jl. Raya Cipondoh Jl. Raya Ciledug Ciputat Serpong Jl. Pajajaran (Ciputat) Jl. Puspitek Raya (Ciputat) Curug - Parung Panjang Kronjo Mauk Mauk-Teluk Naga 4,02 4,04 2,08 4,50 0,46 15,10 4,07 4,24 5,02 1,70 9,50 7,40 4,25 3,09 2,94 11,82 11,40 20,40 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Kolektor Prima 2 Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIA IIIA IIIA IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB 52,82 7,39 7,45 9,22 76,88 Arteri Arteri Arteri Kolektor Prima 1 Nasional Nasional Nasional Nasional II II II II Panjang Length (Km) (2) Fungsi Function (3) Status Status (4) Kelas Class (5)
262
Bab IX
Lanjutan Continued
Panjang Length (Km) (2) 8,50 11,60 15,60 8,50 1,80 7,50 5,80 27,20 202,53
Ruas Jalan Road by Section (1) PROVINSI/PROVINCE Teluk Naga-Dadap Cisauk Jaha Malangnengah-Tigaraksa Karawaci-Legok Pamulang Timur-SP.Gaplek SP.Gaplek-Batas DKI Pontang Kronjo (Tanara-Kronjo) Tigaraksa-Citeras JUMLAH/TOTAL
Status Status (4) Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi
Sumber : Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten Source : Road Maintenance And Estate Arrangement Offices Of Banten Province
Keterangan : - Jaringan Jalan NAsional di Provinsi Banten berdasarkan Kepmen Kimpraswil No. 376/KPTS/M/2004 - Jaringan Jalan Provinsi di Provinsi Banten berdasarkan SK Gubernur Banten No.761/Kep.8.Huk/2006
263
Bab IX
Jumlah Kendaraan Bermotor Objek Pajak di Provinsi Banten Number of Tax Object Vehicles in Banten Province 2008
Potensi Awal Pre Potential (2) 8 482 33 643 12 818 28 383 117 800 2 558 2 451 727 477 249 36 265 1 060 25 163 58 189 1 475 813 1 746 136 1 281 714 1 044 275 1 044 275 Kendaraan Baru New Vehicles (3) 1 091 1 646 1 718 731 21 092 210 115 44 349 13 3 673 215 2 313 8 82 294 869 328 169 251 586 244 293 279 098 Mutasi Masuk In Mutation (4) 3 617 974 54 6 894 67 80 91 25 1 071 81 1 080 10 895 24 929 33 490 24 017 107 734 Daftar Ulang/ Registration (5) 4 877 23 914 9 040 14 006 94 658 1 755 967 524 223 16 21 777 1 121 18 817 10 64 813 059 1 004 828 927 606 842 839 689 030 Mutasi Keluar Out Mutation (6) 92 3 461 1 413 127 11 239 74 185 30 14 4 2 229 23 1 129 49 24 626 44 695 48 114 30 871 31 587 Jumlah/ Total
(2+3+4-6)
Jenis Kendaraan Type of Motorized Vehicles (1) Sedan Umum/Public Sedan Sedan Bukan Umum/ Private sedan Jeep Obyek/Object Jeep Mini Bus Umum/Public Mini Bus Mini Bus Bkn Umum/Private Mini Bus Micro Bus Umum/Public Micro Bus Micro Bus Bukan Umum/Private Micro Bus Bus Umum/Public Bus Bus Bukan Umum/Private Bus Pick Up Umum/Public Pick Up Pick Up Bukan Umum/Private Pick Up Truk Umum/Public Truck Truk Bukan Umum/Private Truck Alat Berat Umum/Public Heavy duty Alat Berat Bukan Umum/Private Heavy Duty Roda Dua Obyek/ Obj Motorcycle Jumlah /Total 2007 2006 2005
(7) 9 481 35 445 14 097 29 041 134 547 2 761 2 461 832 837 258 38 780 1 333 27 427 66 222 1 756 951 2 054 539 1 518 676 1 281 714 1 044 275
Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten Source : Regional Finance and Asset Management Offices of Banten Province
264
Bab IX
Banyaknya Surat Ijin Mengemudi Yang Dikeluarkan oleh Kepolisian Daerah Banten Number of Driving License Was Produced by Police of Banten Region 2008
2. SIM A
8 859
15 837
24 696
3. SIM B - I
874
2 019
2 893
265
Bab IX
Banyaknya Penerbitan STNK oleh Kepolisian Daerah Banten Total of Vehicle Registered Number (URM)Issued by Police of Banten Region 2008
Pindah Daerah Mived to Another Place (4) 231 185 202 271 401 462 570 578 476 268 436 409 4 489 2 136 2 086 2 177 705 Pengesahan New Printing / Legalization (6) 11 697 10 101 13 307 15 096 14 341 14 180 16 834 17 481 18 381 20 158 18 590 17 861 188 297 32 251 157 529 32 700 32 615
Bulan Month (1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December Jumlah /Total 2007 2006 2005 2004
Kendaraan Baru New Car (2) 7 843 6 529 6 585 8 720 8 648 8 613 8 951 8 933 9 940 8 536 6 465 5 184 94 947 75 037 67 720 80 089 54 003
266
Bab IX
Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas dan Jumlah Korban di Wilayah Kepolisian Banten Number of Accidents and Victims in Police of Banten Region 2008
Bulan Month (1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December Jumlah /Total 2007 2006 2005 2004 2003
Jumlah Kecelakaan Total Accidents (2) 67 42 37 34 30 43 47 33 39 48 24 38 482 379 364 195 145 133
Korban (Orang) Victim(person) Luka Berat Luka Ringan Seriously Slightly Injured Injured (4) (5) 27 18 33 28 31 48 39 29 22 42 32 31 380 299 248 186 79 30 48 31 14 12 13 49 27 41 30 54 13 40 372 334 304 116 125 97
267
Bab IX
Perkiraan Kerugian Materi Pada Kecelakaan Lalu Lintas di Wilayah Kepolisian Banten Material Lost Estimation of Accident in Police of Banten Region 2004 2008 (Ribu/Thousand Rp)
Kabupaten/Kota Regency/City (1) Kabupaten/ Regency Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota/ Municipality Tangerang Cilegon Jalan Tol JakartaMerak Km 47 98 A/B *) Jumlah /Total
2004 (2)
2005 (3)
2006 (4)
2007 (5)
2008 (6)
3 745 725
Sumber : Polda Provinsi Banten Source : Police Official of Banten Province *) Penanganan kecelakaan di bawah Ditlantas Polda Banten tidak di bawah Polres Kabupaten/Kota
268
Bab IX
Jumlah Penumpang PT.KAI Daop I Jakarta di Provinsi Banten Number of Train Passangers of PT. KAI Daop I Jakarta in Banten Province 2008 (Orang/Person)
Bulan/Month Maret April March April (4) (5) 4 537 4 229 4 131 177 5 519 8 412 1 169 6 257 6 609 3 659 127 961 17 437 41 442 60 119 51 781 161 503 20 168 54 485 21 436 47 676 12 039 660 746 388 376 523 322 4 317 2 337 3 992 249 4 045 7 770 1 201 5 517 6 213 3 595 118 393 14 875 32 223 53 982 45 159 147 470 16 421 53 885 18 951 44 031 9 798 588 907 485 278 513 905
Stasiun Port (1) Merak Krenceng Cilegon Tonjong Baru Karangantu Serang Walantaka Cikeusal Catang Jambubaru Rangkasbitung Citeras Maja Tenjo Cileujit Rarungpanjang Cisauk Serpong Sudimara Tigaraksa Pondokranji Jumlah /Total 2007 2006
Januari January (2) 4 046 1 735 3 557 170 3 119 8 207 1 108 5 007 4 977 3 365 184 653 14 085 27 021 45 522 35 578 123 314 14 737 48 165 14 965 37 737 8 633 589 701 465 635 473 370
Februari February (3) 3 348 2 072 3 472 177 3 169 7 906 1 094 7 032 6 200 3 502 115 028 16 182 37 001 53 419 47 510 154 160 21 083 55 330 19 978 43 298 10 220 591 203 288 439 397 967
Mei May (6) 4 840 2 701 4 443 252 4 268 8 715 1 175 5 627 6 302 3 512 123 656 15 972 33 536 54 344 46 337 147 545 17 563 56 078 19 819 48 145 11 237 616 067 508 396 553 857
Juni June (7) 5 520 2 867 4 836 235 4 073 9 187 1 265 7 237 6 676 3 369 133 725 16 566 31 025 53 121 45 965 145 969 17 005 62 597 19 304 48 772 13 701 633 015 513 788 521 776
269
Bab IX
Lanjutan Continued
Stasiun Port (1) Merak Krenceng Cilegon Tonjong Baru Karangantu Serang Walantaka Cikeusal Catang Jambubaru Rangkasbitung Citeras Maja Tenjo Cileujit Rarungpanjang Cisauk Serpong Sudimara Tigaraksa Pondokranji Jumlah /Total 2007 2006
Juli July (8) 6 473 3 172 5 122 209 4 880 9 895 1 449 6 844 7 487 3 734 135 211 17 987 31 875 54 093 45 472 150 760 17 576 63 696 19 592 49 407 12 123 629 070 559 354 578 201
Agustus August (9) 6 111 3 021 4 869 203 4 184 9 835 1 359 6 635 6 526 3 429 131 745 17 253 33 359 55 721 46 570 146 231 19 609 64 917 21 158 49 870 18 545 634 680 514 464 540 174
Bulan/Month September Oktober September October (10) (11) 5 450 10 143 2 412 4 498 246 2 632 9 054 1 248 6 166 5 298 3 148 113 539 15 484 32 233 48 334 44 788 149 196 17 775 64 809 24 965 48 094 15 243 613 364 551 718 537 204 4 973 6 060 334 6 826 11 132 2 021 9 375 7 875 4 628 168 037 17 275 36 616 51 528 43 547 145 145 18 628 64 696 25 120 49 738 19 813 698 537 591 175 551 554
Nopember November (12) 4 681 2 647 4 462 196 3 301 9 167 1 224 5 984 6 092 2 983 115 236 14 078 27 649 47 178 44 732 134 288 17 226 58 868 21 730 45 449 20 273 587 444 497 060 522 453
Desember December (13) 6 093 3 725 5 934 262 4 914 10 432 1 718 7 942 7 666 3 946 146 710 16 567 34 393 49 064 43 950 144 899 19 496 64 332 24 770 48 070 22 362 667 245 507 219 507 531
Jumlah Total (14) 65 559 30 918 55 376 2 710 50 930 99 877 14 783 67 471 77 921 42 870 1 613 894 175 774 398 373 626 425 541 389 1 750 480 217 287 711 858 231 810 560 287 173 987 7 509 979 5 870 902 6 221 314
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten Source : Transportation Traffic Service Communication and Informatics of Banten Province
270
Bab IX
Lalu Lintas Penumpang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat Traffics of Train Passengers at West Exploitation 2008
Bulan Month (1) 1. Januari/January 2. Pebruari/February 3. Maret/March 4. April/April 5. Mei/May 6. Juni/June 7. Juli/July 8. Agustus/August 9. September/September 10. Oktober/October 11. Nopember/November 12. Desember/December Jumlah /Total
Penumpang Yang Berangkat Departing Passengers (Orang/Person) (2) 7 863 8 042 8 675 8 020 8 423 8 793 9 402 10 994 9 021 10 366 8 518 9 800 107 917
Pendapatan Receipt (Ribu/Thousand) (3) 32 488 000 33 345 000 37 725 000 37 045 000 44 470 000 38 930 000 40 581 000 42 986 000 37 047 000 46 894 000 39 490 000 44 400 000 475 401 000
Sumber : PT. Kereta Api (Persero) Unit Stasiun Serang Source : State Railways Enterprise of Serang Unit Station Catatan/Note : Stasiun Serang saja/ Serang Port only
271
Bab IX
Lalu Lintas Angkutan Barang Kereta Api di Wilayah Usaha Barat Non DKI Traffics of Train Cargoes at West Exploitation Non DKI 2008
Barang Yang Berangkat Departing Goods (Ton/ Ton) (2) 430 410 100 560 150 50 50 1 700 570 900 560 1 580 7 060 Pendapatan Receipt (Ribu/Thousand) (3) 45 000 41 000 10 000 56 000 15 000 5 000 5 000 170 000 57 000 90 000 56 000 158 000 708 000
Bulan Month (1) Januari / January Pebruari/ February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December Jumlah /Total
Sumber : PT. Kereta api (Persero) Unit Stasiun Serang Source : State Railways Enterprise of Serang Unit Station Catatan/Note : Stasiun Serang saja/ Serang Port only
272
Bab IX
Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Domestik di Bandara Soekarno-Hatta Number of Domestic Flights and Passangers at SoekarnoHatta Airport 2008
Pesawat (Flights) Berangkat Departure (3) 9 636 8 465 8 870 8 079 8 343 8 159 8 953 8 858 7 752 9 134 8 649 9 381 104 279 104 164 101 316 100 114 93 297 Penumpang/Passangers (Orang/Persons) Datang Berangkat Arrival Departure (5) (6) 1 067 293 915 603 1 022 698 919 271 974 292 959 907 1 074 504 1 080 946 793 813 1 052 400 945 163 934 750 11 740 840 12 316 398 11 961 585 10 921 703 9 984 618 1 034 742 927 980 1 046 821 924 350 966 971 981 207 1 033 393 1 046 971 803 628 1 002 079 970 318 1 098 045 11 886 505 11 621 812 10 671 031 9 752 645 8 767 315
Bulan Month (1) Januari / January Pebruari/ February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 Sumber: PT. Angkasa Pura II Source : Angkasa Puta II, Ltd
Datang Arrival (2) 9 053 8 082 8 844 7 944 8 091 8 108 8 397 8 261 7 273 8 395 7 713 7 865 98 016 100 174 100 940 100 369 94 011
273
Bab IX
Banyaknya Penerbangan dan Penumpang Internasional di Bandara Soekarno-Hatta Number of International Flights and Passangers at Soekarno-Hatta Airport 2008
Pesawat Flights Datang Berangkat Arrival Departure (2) (3) 1 931 1 655 1 954 2 014 2 041 1 979 2 071 2 055 1 955 1 983 1 824 1 729 23 191 21 382 22 161 20 539 21 269 2 019 1 831 2 067 2 112 2 189 2 075 2 164 2 140 2 037 2 123 2 046 1 930 24 733 22 762 22 448 20 609 21 220 Penumpang/Passangers (Orang/Persons) Datang Berangkat Arrival Departure (5) (6) 333 055 231 152 276 232 273 672 283 210 283 263 345 684 307 294 242 876 321 770 253 066 294 809 3 446 083 3 355 481 3 006 976 2 890 018 2 754 849 256 435 252 040 286 383 291 244 313 993 320 480 327 801 328 825 318 103 270 738 327 434 310 581 3 604 057 3 453 176 3 094 973 2 909 043 2 712 567
Bulan Month (1) Januari / January Pebruari/ February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 Sumber: PT. Angkasa Pura II Source :Angkasa Puta II, Ltd
274
Bab IX
Banyaknya Barang dan Pos Paket Domestik Yang Datang dan Berangkat di Bandara Soekarno-Hatta Number of Loaded and Unloaded Domestic Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport 2008
Barang/Cargoes Datang Arrival (2) 7 056 837 5 213 534 5 568 301 5 427 702 5 228 942 5 564 742 5 966 332 3 037 805 5 707 940 4 964 310 6 071 998 5 282 156 68 090 599 64 129 237 61 018 372 59 655 792 105 406 488 Berangkat Departure (3) 13 867 772 11 927 544 12 372 929 13 342 772 13 165 341 12 420 287 13 881 767 14 799 972 14 463 452 10 897 360 12 913 114 12 091 566 156 143 876 139 617 843 120 604 782 117 322 952 48 940 647 Pos Paket/Parcels Datang Arrival (4) 202 411 191 786 222 071 204 313 220 730 225 829 303 277 347 503 303 213 215 733 258 560 248 373 2 943 799 2 025 246 1 756 528 1 539 454 5 081 402 Berangkat Departure (5) 499 373 493 722 488 636 521 283 531 001 558 044 567 900 733 356 620 880 507 237 632 480 1 408 040 7 651 952 4 771 016 4 490 985 5 174 911 1 654 018
Bulan Month (1) Januari / January Pebruari/ February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 Sumber: PT. Angkasa Pura II Source : Angkasa Pura II, Ltd Banten Dalam Angka 2009
275
Bab IX
Banyaknya Barang dan Pos Paket Internasional Yang Datang dan Berangkat di Bandara Soekarno-Hatta Number of Loaded and Unloaded International Cargoes and Parcels at Soekarno-Hatta Airport 2008
Barang/Cargoes Datang Arrival (2) 6776 102 6 172 369 11 942 150 11 747 546 10 253 267 10 951 712 12 649 541 14 450 270 12 810 815 11 218 932 10 138 137 5 058 620 124 169 461 129 527 666 89 619 711 74 072 874 83 435 700 Berangkat Departure (3) 7 911 309 7 129 490 13 060 002 10 369 534 10 253 267 9 777 059 9 615 130 10 145 263 12 056 243 9 929 708 11 741 355 6 784 899 118 673 259 131 065 334 100 022 903 85 060 691 80 793 286 Pos Paket/Parcels Datang Arrival (4) 107 929 97 615 151 110 140 204 149 386 146 096 191 083 187 200 184 439 158 140 185 926 163 307 1 862 435 1 904 644 1 665 746 1 147 833 296 560 Berangkat Departure (5) 22 858 21 133 61 819 75 546 74 408 353 131 89 665 48 192 80 590 66 892 182 259 29 504 1 105 997 552 555 492 524 376 496 1 083 388
Bulan Month (1) Januari / January Pebruari/ February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October Nopember / November Desember / December Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 Sumber: PT. Angkasa Pura II Source :Angkasa Puta II, Ltd
276
Bab IX
Data Angkutan Penyeberangan Merak Bakaheuni di Provinsi Banten Data of Merak Bakaheuni Sea Crossing in Banten Province 2004 2008
Tahun/Year 2006 (5)
No (1) 1.
Uraian Description (2) Jumlah Trip/Total Trip a. Kapal/Ship Cepat Bakahuni b. Kapal/Ship Ro-Ro
2004 (3)
2005 (4)
2007 (6)
2008 (7)
6 964 20 753
6 235 20 940
3 497 21 411
2 490 21 271
1 302 25 278
2.
Penumpang/Passenger a. Kapal Cepat (a). Eksekutif Dewasa (b). Eksekutif Anak (c). Bisnis Dewasa (d). Bisnis Anak Sub Jumlah/Sub Total 0 0 350 431 10 668 361 099 0 0 316 394 12 264 328 658 0 0 234 839 12 121 246 960 0 0 155 113 9 423 164 536 0 0 93 689 6 696 100 385
b. Kapal/Ship Ro-Ro 1) Bisnis Dewasa 2) Bisnis anak 3) Ekonomi A Dewasa 4) Ekonomi A anak 5) Ekonomi B Dewasa 6) Ekonomi B Anak Sub Jumlah/Sub Total Jumlah (a + b)/Total (a+b) 0 0 936 878 0 2 992 308 147 952 4 077 138 4 438 237 0 0 833 951 0 1 124 763 90 571 2 049 285 2 377 943 0 0 620 448 0 980 248 84 030 1 684 726 1 931 686 0 0 0 0 1 385 285 88 595 1 473 880 1 638 416 0 0 0 0 1 507 655 96 657 1 604 312 1 704 697
277
Bab IX
Lanjutan Continued
No (1) 3.
Jenis Karcis Kind of Tickets (2) Kendaraan/Vehicles a. Golongan I/ Rank I b. Golongan / Rank II a c. Golongan / Rank III kosong d. Golongan/ Rank III isi e. Golongan / Rank IV kosong f. Golongan / Rank IV isi g. Golongan/ Rank V kosong h. Golongan/ Rank V isi i. Golongan/ Rank VI.a j. Golongan/ Rank VI.b k. Golongan VII l. Golongan VIII Jumlah/Total Barang / Lain-Lain Goods/Others a. Umum (Ton)/Common b. Kend. Sbg. Muatan (Unit) 1). Golongan/ Rank II a 2). Golongan / Rank III 3). Golongan/ Rank IV 4). Golongan / Rank V 5). Golongan/ Rank VI.a 6). Golongan/ Rank VI.b c. Gayor (Meter)
Tahun/Year 2004 (3) 73 950 465 036 15 066 24 255 270 651 65 777 279 693 77 690 0 0 0 1 272 118 2005 (4) 120 096 0 211 80 427 415 135 264 856 21 727 274 684 61 754 78 207 10 330 1 327 427 2006 (5) 170 551 228 389 981 77 157 20 992 234 981 54 181 281 768 73 931 13 309 0 1 317 079 2007 (6) 0 195 813 134 381 825 107 767 20 405 263 609 56 128 307 668 76 161 14 569 1 424 079 2008 (7) 13 239 310 123 469 182 120 078 22 218 280 680 69 236 346 138 94 100 17 679 1 658 757
4.
4 012 628
382 827
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Perum Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Merak Source : River and Brigde Transport Public Company of Merak
278
Bab IX
Data Operasional Pelabuhan di Provinsi Banten Operational Data of Port in Banten Province 2008
Jumlah. Kapal (Unit) Number of Ship Asing Foreign (2) 177 170 193 183 165 156 169 162 171 157 126 119 1 948 2 082 1 142 645 2 563 Domestik Domestic (3) 283 169 299 262 283 303 285 294 282 254 277 323 3 314 2 861 1 293 1 323 1 932 Jumlah Barang (Ton) Number of Goods Luar Negeri/Overseas Dalam Negeri/Domestic Export (4) 229 043 159 917 156 938 118 748 95 182 134 847 109 804 103 317 182 618 172 013 104 863 117 862 1 685 152 2 442 878 288 020 505 47 763 959 2 012 611 Import (5) 1 307 414 876 908 1 147 157 1 133 250 874 594 1 135 256 909 368 1 117 950 1 040 200 761 950 1 054 790 587 476 11 946 313 13 652 103 3 467 640 695 246 303 685 7 987 672 Muat/ Loaded (6) 112 127 99 595 165 005 107 149 129 572 128 835 128 957 198 772 129 119 112 154 136 588 115 151 1 563 024 3 664 285 335 612 426 686 681 357 2 706 422 Bongkar/ Unloaded (7) 1 422 416 1 119 345 1 585 129 1 416 564 1 553 933 1 410 607 1 466 878 1 411 001 1 373 908 1 586 479 1 465 541 1 523 742 17 335 543 20 826 401 350 784 772 716 305 111 13 062 372
Bulan Month (1) Januari January Pebruari February Maret March April April Mei May Juni June Juli July Agustus August September September Oktober October Nopember November Desember December Jumlah Total 2007 2006 2005 2004
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten Source : Transportation Traffic Service Communication and Informatics of Banten Province Banten Dalam Angka 2009
279
Bab IX
Perkembangan Kapasitas Sentral dan Pos Telepon Menurut Sambungan Trend of Central Capacity and Circuit Phones by Connection 2003-2008
Pos Telepon/Circuit Phone Tahun Year Kapasitas Sentral Central Capacity ( S.S) Jumlah Total (S.S) (5) 1 101 243
(1) 2003
(2) 354.034
2004
388 006
526 574
515 000
1 041 574
2005
393 064
516 595
602 088
1 118 683
2006
457 236
559 626
653 268
1 212 894
2007
423 934
518 867
605 688
1 124 555
2008
436 721
591 720
561 089
1 152 809
Keterangan : -Tidak termasuk data wilayah Pandeglang dan Rangkasbitung/ Not including the data area and Pandeglang Rangkasbitung
280
Bab IX
Jumlah Sambungan Telepon Menurut Kabupaten/Kota Number of Telephone Connections by Regency/Municipality 2005- 2008
2005 (2)
2006 (3)
2007 (4)
2008 (5)
Pandeglang Rangkasbitung Serang Tangerang Cilegon Jumlah /Total Sumber: PT. Telkom Source : Telkom. PT
Catatan : - Termasuk data wilayah Parung ,Tenjo - Tidak termasuk data wilayah Ciputat, Cengkareng, Teluk Naga Notes : - Include Parung and Tenjo area. - Not include Ciputat, Cengkareng and Teluk Naga area
281
Bab IX
Jumlah Sambungan Telepon Menurut Kabupaten/Kota, Number of Telephone Connections by Regency/Municipality 2008
Line in services Wilayah/Divisi Region/Division Internal Subcriber Jumlah Sambungan Telepon Conneted Line Total
(1) Pandeglang Rangkasbitung Serang Tangerang Cilegon Sumber: PT. Telkom Source : Telkom. PT
(3)
(4)
(5)
282
Bab IX
Banyaknya Surat Yang Dikirim dan Diterima PT. Pos Indonesia Menurut Jenis Surat Number of Mail R eceived and Sent by Kind 2008
Surat Dalam Negeri Domestic Diterima Dikirim Received Sent (2) (3) 125 332 70 217
Surat Luar Negeri International Diterima Dikirim Received Sent (4) (5) 21 749 15 020
2.Tercatat
5 058
3 185
2 145
1 125
3.Kilat Khusus
115 796
62 880
4 040
3 175
5. Paket Pos
8 985
5 308
170
91
6. Kartu Pos
7. Wesel Pos
122 115
73 097
91 166
2 125
Jumlah/ Total
377 286
214 687
119 270
21 536
283
Bab IX
284
Bab X
HOTEL, RESTORAN DAN PARIWISATA Hotel, Restaurant and Tourism
Bab X
Hotel, Restoran dan Pariwisata Jumlah hotel di Provinsi Banten pada tahun 2008 bertambah 11 unit dari 215 unit menjadi 226 unit. Penambahan ini berasal dari akumulasi hotel baru dan hotel yang tutup. Terdapat penambahan 21 hotel yang berasal dari kabupaten Pandeglang, Lebak, Tangerang dan kota Cilegon. Sementara itu, ada pengurangan 10 hotel dari kabupaten Serang dan kota Tangerang. Jenis hotel yang bertambah berkategori non bintang, sedangkan hotel bintang tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Penambahan jumlah hotel diikuti dengan penambahan jumlah kamar sebanyak 338 unit sehingga kamar hotel menjadi 5.860 unit. Kondisi sebaliknya terjadi untuk jumlah tempat tidur yang justru berkurang dari 11.256 unit menjadi 9.970 unit. Pada tahun 2008, banyaknya tamu hotel mengalami penurunan 13,3 persen. Hal ini terjadi karena menurunnya tamu nusantara sebesar 19,9 persen dari 876.424 orang menjadi 701.667 orang. Sedangkan tamu asing mengalami peningkatan 27,9 persen dari 139.976 orang menjadi 179.046 orang pada periode yg sama. Tamu domestik banyak menginap di hotel yang ada di kabupaten Serang (27,3%) dan kota Tangerang (29,6%), sedangkan tamu asing 79,2 persen menginap di hotel yang ada di kabupaten dan kota Tangerang. Jumlah pengunjung
Banten Dalam Angka 2009
The number of hotels in Banten, in 2008, increases 11 units from 215 units to 226 units. This increase is an accumulation of new and closed hotel. There are increase about 21 hotels in Pandeglang, Lebak, Tangerang Regency and Cilegon City. Meanwhile, there is decrease about 10 hotels in Serang Regency and Tangerang City. Based on type of hotel the increase of hotel Non star hotel increase, h es r o l o w i t ht dnt l a e change from year previous.
Increasing the number of hotel followed by room increase. There are about 338 rooms added, so that the hotel room became 5.860 units. On the other hand the number of bed decreases from 11.256 units to 9.970 units.
In 2008, number of hotel guest decrease about 13.3 percents. This phenomena caused by the decreased of domestic guest about 19.9 percents from 876.424 person to 701.667 person. While foreign guest increase about 27.9 percents from 139.976 person to 179,046 person in same period. Domestic guest stays in hotel in Serang Regency (27, 3%) and Tangerang City (29.6%), while foreign guest about 79.2 percents stays in hotel in Tangerang Regency 287
Chapter X
objek wisata pantai di Banten jauh lebih banyak dibandingkan dengan pengunjung objek wisata tirta. Hal ini sejalan dengan dua jenis wisata pantai yang cukup terkenal di Banten yaitu pantai Anyer dan Carita. Pada tahun 2008, pengunjung objek wisata pantai mencapai 3.050.068 orang sedangkan pengunjung objek wisata tirta hanya 1.306.025 orang. Objek wisata pantai di Banten pada tahun 2008 ada 72 unit. Sebanyak 35 unit berada di kabupatan Serang, 14 unit di Pandeglang dan 10 unit di Cilegon. Sisanya 8 unit di Kabupaten Lebak dan 5 unit di Kabupatan Tangerang.
and Tangerang City. The coastal object in Banten has more visitor than water object visitor. It seems that there are two coastal object which quite famous in Banten, Anyer and Carita Beach. In 2008 number of visitor tour to coastal object reach 3.050.068 person, while water object visitor only 1.306.025 person. Coastal object in Banten in 2008, are 72 units. which 35 units locate in Serang Regency, 14 units locate in Pandeglang 10 units locate in Cilegon, about 8 units locate in Lebak Regency and 5 units locate in Tangerang Regency.
288
Bab X
Grafik 10.1 Banyaknya Tamu Nusantara dan Tamu Asing di Hotel Provinsi Banten Menurut Kab/Kota Tahun 2008
Kota Serang Kota Cilegon Kota Tangerang Kab. Serang Kab. Tangerang Kab. Lebak Kab. Pandeglang 0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000 Tamu Nusantara Tamu Asing
Kab. Serang 64
Kab. Tangerang 4
Kota. Cilegon 25
Kab. Lebak 26
289
Chapter X
Grafik 10.3. Jumlah Hotel Bintang dan Non Bintang di Banten Tahun 2004 2008
Non Bintang Bintang 200 115 150 100 50 0 2004 2005 2006 2007 2008 115
185
178
189
35
35
39
37
37
290
Bab X
Banyaknya Hotel, Kamar dan Tempat Tidur Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Hotel, Rooms and Beds of Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008**
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007* 2006 2005 2004
72 26 4 64
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
291
Chapter X
Banyaknya Hotel Berbintang dan Tidak Berbintang Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Classified and Non Classified Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008**
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007* 2006 2005 2004
Jumlah Total
7 1 12
65 26 3 52
72 26 4 64
6 8 3 37 37 39 35 35
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
292
Bab X
Banyaknya Tenaga Kerja Kejuruan dan Non Kejuruan Hotel/Pariwisata pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Hotel/Tourism Educational Workers and Non of Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008** (Orang/Person)
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007* 2006 2005 2004
76 12 72 198
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Banten Dalam Angka 2009
293
Chapter X
Banyaknya Tamu Nusantara dan Tamu Mancanegara Pada Hotel Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Number of Domestic Guest and Foreign Guest at Hotel by Regency/Municipality in Banten Province 2008** (Orang/Person)
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007* 2006 2005 2004
207 897 84 693 69 336 701 667 876 424 876 528 876 528 873 295
82 249 5 012 6 488 179 046 139 976 140 276 140 276 86 438
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
294
Bab X
Jumlah Objek Wisata Menurut Lokasi di Provinsi Banten Number of Tourism Object by Location in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
14 8 5 35
4 6 18 -
12 16 17 11
2 1 1
32 31 40 47
10 72 18 25 27
10 1 4 43 25 18 46
7 4 42 109 48 48 48
1 5 10 10 13
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province
295
Chapter X
Jumlah Museum, Situs Purbakala dan Bangunan Bersejarah di Provinsi Banten Number of Museum, Old Site and History Building in Banten Province 2008
Bangunan Bersejarah History Building (4)
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007
4 6 1 -
8 21 3 -
11 3 11
0 1
8 19 25
5 37 28
1 7 22 55 53
2006
25
28
53
2005
25
28
53
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Banten Source : National Education Services of Banten Province
296
Bab X
Jumlah Pengunjung dan Nilai Penjualan Karcis Tempat Rekreasi/Taman Hiburan di Provinsi Banten Number of Visitors and Receipts of Recreation Resorts in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
2 1 2 2
1 1 1 10 30 16 49
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province
297
Chapter X
Jumlah Unit Wisata, Pengunjung Dan Penjualan Karcis Menurut Kabupaten/Kota Dan Objek Wisata Di Provinsi Banten Number of Tourism Unit, Visitors and Receipts by Regency/ Municipality and Tourism Object in Banten Province 2008
Objek Wisata / Tourism Object
Kabupaten/Kota Regency/Municipality Unit Unit (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 10 72 25 25 27 14 8 5 35 (2)
Wisata Pantai Marina Beach Pengunjung Visitors (Orang/ Person) (3) Penjualan Karcis Receipts (Ribuan/ Thousand Rp) (4) Unit Unit (5)
Wisata Tirta Swimming Pool Pengunjung Visitors (Orang/ Person) (6) Penjualan Karcis Receipts (Ribuan/ Thousand Rp) (7)
4 6 18 -
704 407 -
10 1 4 43 43 36 46
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province
298
Bab X
Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Provinsi Banten Number of Restaurant in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency/Munivipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
Cafe (3)
80 25 161 86
3 3 0 2
Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Provinsi Banten Souce : Tourism, Art and Culture Official of Banten Province
299
Chapter X
300
Bab XI
KEUANGAN DAN HARGA Finance and Price
Bab XI
11.1. Investasi Secara faktual, investasi yang tumbuh di suatu negara dibedakan menurut asalnya, yaitu dari dalam dan luar negeri. Dalam skala besar, investasi yang berasal dari dalam negeri lebih dikenal sebagai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Sedangkan yang berasal dari luar negeri terbagi menjadi dua : Pertama, investasi langsung atau Foreign Direct Investment (FDI), atau yang lebih dikenal sebagai Penanaman Modal Asing (PMA) adalah model investasi yang dilakukan dengan cara langsung mendirikan pabrik atau unit usaha lainnya sehingga berdampak secara riil terhadap perekonomian suatu negara. Kedua, investasi tidak langsung atau Foreign Indirect Investment (FII), atau lebih dikenal sebagai investasi fortopolio adalah model investasi yang umumnya dilakukan melalui bursa efek atau pasar uang sehingga lebih berdampak terhadap sektor finansial suatu negara. Investasi, dalam kaitan PMA dan PMDN, berarti meningkatkan kapasitas produksi atau sisi supply perekonomian suatu negara atau daerah, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat, sehingga menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi. Investasi tersebut, dalam jangka panjang akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi di suatu negara atau daerah akan terus terjaga dan berkelanjutan atau sustainable growth, serta meningkatkan PDRB
Banten Dalam Angka 2009
11.1. Investment Factually, investment that grows in a country can be distinguished from its sources, those are domestic and foreign investment. In wide scale, investment that come from domestic more familiar as Domestic Capital Investment (PMDN), while that come from abroad consist of : First, foreign direct investment (FDI), or more familiar as foreign capital investment (PMA) is investment model that directly establishing factory or other business unit so they affect directly towards economics in the country. Second, foreign indirect investment (FII), or more familiar as fort polio investment which is investment model usually done through the effect exchange or money market so that more affect towards financial sector in the country
Investment means to increase production capacity or supply side economics in a country or region, create employment, and increase income and society purchasing power. Therefore, it becomes one source of economy growth. In the long term, this investment wills causes economy growth in a country or region stable and continues or sustainable growth ,as well as increase the potential PDRB without fears by the increase of inflation. 303
Chapter XI
potensialnya dengan tanpa takut dihantui oleh melonjaknya inflasi Banyaknya rencana proyek PMA dan PMDN di Banten yang pada tahun 2008 disetujui oleh Pemerintah adalah sebanyak 105 dan 19 proyek dan dengan total nilai proyek sebesar 6.169,63 juta USD dan 0,02 trilyun rupiah untuk PMA serta 3,28 trilyun rupiah untuk PMDN. Sebagian besar proyek, yaitu 97,40 persen dari nilai proyek PMA dan 86,41 persen dari nilai proyek PMDN, ditujukan untuk sektor industri pengolahan. Karena itu, kebanyakan proyek-proyek tersebut berlokasi di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon. Meskipun demikian, dari rencana investasi yang ada, menurut BKPM Pusat hanya 99 proyek senilai 477,80 juta USD untuk PMA dan 31 proyek dengan nilai 1,99 trilyun rupiah untuk PMDN yang terealisasi pada tahun 2008. Dimana, proyekproyek tersebut secara total mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 36.485 orang untuk PMA dan untuk PMDN sebanyak 4.175 orang. 11.2. Realisasi APBD Salah satu instrumen kebijakan fiskal yang dimiliki oleh Pemerintah adalah Pengeluaran Pemerintah yang terdapat dalam APBN atau APBD. Melalui pengeluarannya, Pemerintah melakukan intervensi terhadap perekonomian Nasional atau daerah dengan tujuan untuk meningkatkan PDB atau PDRB, menciptakan 304
Ivs et rj t l n gs f MA net n po cp ni o P m e a n and PMDN in Banten at year 2008 that approved by government as much as 105 and 19 projects and with total value of US $ 6,169.63 million and 0.02 trillion rupiah for PMA and 3.28 trillion rupiah for PMDN.
Most of project, that is 97.40 percents from PMA project value and 86.41 percents from PMDN project value, attributed for manufacture industrial sector. Therefore, most of the projects locate in Tangerang City, Tangerang Regency, Serang Regency, and Cilegon City.
However, based on the information from the Central BKPM, from the existing investment planning, only 99 projects about US $ 477.80 million at PMA and 31 projects with value about 1.99 trillion rupiah at PMDN in 2008 are realized. Those projects provide job opportunity about 36,485 people from PMA and 4,175 people from PMDN.
11.2. Realization of APBD One of instrument of government fiscal policy is expenditure in APBN or APBD. By this instrument Government intervene national or region economy to increase GDP or GRDP, create employment, decrease unemployment and increase in society income as well as decrease in poverty.
Banten In Figures 2009
Bab XI
lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengurangi kemiskinan. Sepanjang periode tahun 20052008, realisasi pengeluaran atau belanja Pemerintah Provinsi Banten dalam APDB nya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Dari 1,49 trilyun rupiah pada tahun 2005 menjadi 2,25 trilyun rupiah di tahun 2008, yang berarti secara rata-rata bertambah sebesar 0,26 trilyun rupiah setiap tahunnya. Apabila dibandingkan dengan keadaan tahun 2007 yang mencapai 1,87 trilyun rupiah, maka secara nominal terjadi percepatan pertumbuhan belanjanya, yaitu dari 3,05 persen di tahun 2007 menjadi 15,37 persen pada tahun 2008. Akan tetapi, apabila dibandingkan dengan realisasi pendapatannya, sepertinya Pemerintah Provinsi Banten tidak mampu menyerap secara menyeluruh. Tercatat, daya serap APDB 2008 hanya sebesar 95,86 persen atau sisa anggaran setara dengan sebesar 97,40 milyar rupiah, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang memiliki sisa anggaran sebesar 41,35 milyar rupiah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Banten sendiri pada tahun 2008 sebesar 1,66 trilyun rupiah, yang berarti Banten tidak 100 persen dapat memenuhi pengeluarannya. Padahal, dana perimbangan yang diperoleh dari Pusat ada kemungkinan berasal dari hutang, sehingga ketidakmampuan dalam
Banten Dalam Angka 2009
justru
akan
Along period of 2005-2008, realization of government expenditure or budget of Banten Province Government in APBD increases from year to year. Those are from 1.49 trillion rupiah in 2005 become 2.25 trillion rupiah in 2008, or in average increase about 0.26 trillion rupiah every year. Compared to the 2007 t t ec s h rah a 1.87 trillion rupiah, there is acceleration in budget growth from 3.05 percents in 2007 become 15.37 percents in 2008.
However, compared to the income realization, it seems that the government of Banten Province unable to spend the whole income. In 2008, Recorded that the spending rate of APBD only about 95.86 percents or its residual of APBD equal with 97.40 billion rupiah. This residual is higher compare to those of previous year, i.e. 41.35 billion rupiah. Regional Governmental earnimg (PAD) of Banten Province in 2008 was 1.66 trillion rupiah which mean that the local government unable to fulfill their expenditure. While, transfer balance fund from center government, are possibility comes from debt, so that the disability to spend the whole APBD will hardly harm. 305
Chapter XI
11.3. Perbankan Jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh kalangan perbankan di Banten pada tahun 2008 adalah sebesar 36,23 trilyun rupiah. Dimana, dana tersebut yang terbesar berasal dari Kota Tangerang sebanyak 15,62 trilyun rupiah dan yang terkecil yaitu hanya sebesar 0,36 trilyun rupiah diperoleh dari Kabupaten Lebak. Sementara itu, total kredit yang disalurkan ke Banten pada tahun 2008 adalah sebesar 58,00 trilyun rupiah. Dilihat dari penggunaannya, sekitar 30,59 trilyun rupiah diperuntukkan bagi kredit modal kerja. Sedangkan secara sektoral, sekitar 23,72 trilyun rupiah ditujukan untuk pengembangan sektor industri pengolahan. Bila dibandingkan antara jumlah dana yang berhasil dihimpun dengan jumlah kredit yang disalurkan, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2008 lebih banyak dana dari luar yang masuk ke Banten daripada yang ke luar Banten, yaitu dengan selisih sekitar 21,77 trilyun rupiah. 11.4. Catatan Teknis Indeks Harga Konsumen Mulai bulan Juni 2008, BPS memberlakukan tahun dasar baru dalam penyusunan Indeks Harga Konsumen (IHK), yang dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2007 yang dilaksanakan di 66 Kota di Indonesia dan mencakup 744 komoditas. Hanya saja, 306
11.3. Banking In 2008 total of society fund collected by banking group in Banten was 36.23 trillion rupiah, whereas most of them come from Ttangerang municipality about 15.62 trillion rupiah and the least about 0.36 trillion rupiah is comet from Lebak Regency.
Meanwhile, in 2008 total of credit that distributed to creditor in Banten was 58.00 trillion rupiahs. Shown by type of usage, about 30.59 trillion rupiah is allocated for working capital. While shown by sector, about 23.72 trillion rupiah is attributed for manufacturing industry development. Comparing between total collected fund with total of distributed credit, come to the conclusion that in 2008 more funds come in to Banten than out from Banten, and the difference is around 21.77 trillion rupiah
11.4. Technical Note of Consumer Price Index Since June 2008, BPS has used new base-year in arrangement of consumer price index (CPI) that calculated based on consumption pattern got from Living Cost Survey (SBH) 2007.This survey carried out in 66 cities in Indonesia include 744 commodities.
Banten In Figures 2009
Bab XI
pengelompokkan jenis pengeluaran masyarakat masih sama seperti sebelumnya, yaitu menurut kelompok bahan makanan; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; kelompok perumahan, air, listrik, dan gas; kelompok sandang; kelompok kesehatan; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan. Selain itu pada SBH 2007, terdapat beberapa kota baru yang diikutkan dalam penghitungan IHK. Provinsi Banten sendiri mendapat tambahan dua kota, sehingga penghitungan IHK nya dilakukan di tiga kota, yaitu Kota Serang, Kota Cilegon, dan Kota Tangerang, serta mencakup 394 komoditas barang dan jasa. Sejak itu, untuk Banten dapat disusun suatu IHK gabungan tiga kota yang merupakan hasil penghitungan dari gabungan IHK masing-masing kota yang ditimbang dengan banyaknya rumahtangga di kota yang bersangkutan. IHK gabungan tersebut untuk selanjutnya disebut sebagai IHK Banten.
However, in terms of grouping for society expenditure stills the same as the previous one, i.e. by food crops group; prepared food, drink, cigarette, and tobacco; housing group, water, electricity, and gas; clothing group; heath group; education group, recreation, and sports; and transport group, communication, and financial services.
Moreover, in SBH 2007 there are several new cities covered in calculating the Consumer Price index. Banten Provinsi itself gets two additional cities. Therefore, in CPI calculation, include three cities,, those are Serang, Cilegon and Tangerang City, with 394 commodities of goods and services. Since that, for Banten province can be disseminated joint composite CPI of three cities as a result of composite CPI for each city that weighed by quantity of household for each city. CPI of three cities called as CPI of Banten.
307
Chapter XI
Persentase perubahan IHK atau lebih dikenal sebagai laju Inflasi/deflasi sendiri dihitung mengikuti perumusan berikut : In n-1 I x 100 In-1 Dimana : In = Indeks bulan n In-1 = Indeks bulan n-1 Persentase perubahan IHK dalam satu tahun dihitung dengan menggunakan metode point to point. 11.3. Indek Harga Konsumsen dan Inflasi IHK Banten pada bulan Desember 2008 tercatat sebesar 115,74 atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan IHK pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 103,83. Akibatnya, laju inflasi di Banten pada tahun 2008 berada dalam level dua digit, yaitu sebesar 11,47 persen. Apabila dibandingkan dengan angka inflasi pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 6,31 persen, terlihat jelas bahwa inflasi yang terjadi pada tahun 2008 sangat tinggi sekali. Keadaan ini, pada awalnya disebabkan oleh kenaikan harga yang terjadi pada komoditas pertanian di pasar internasional yang merembet ke dalam negeri atau dikenal sebagai imported inflation. Pada saat yang sama, harga minyak di pasar internasional mulai merangkak naik dan mencapai puncaknya pada bulan
Changes in Percentage of CPI or more familiar with inflation/deflation rate calculated using formulation as follows: In n-1 I x 100 In-1 Where In : month index n In-1 : month n-1 index Yearly change in percentage of CPI was calculated using point to point method. 11.3. Consumer Price Index and Inflation CPI of Banten in December 2008 recorded about 115.74 or higher compared to those of previous year i.e 103.83. That why, the inflation rate in Banten in 2008 keep stay in two digits level that is about 11.47 percents. Compared to the inflation rate in the previous year which only 6.31 percent, which means that the inflation in 2008 is extremely high. This condition, initially caused by the price increase of agriculture commodities at international market that impact into the country or known as imported inflation. At same time, price of oil at international market increase and reach the top on July, 2008, that is present in level US $ 147 per barrels.
308
Bab XI
Juli 2008, yaitu berada pada level USD 147 per barrel. Sayangnya, dalam menghadapi gejolak harga minyak internasional, respon Pemerintah adalah secara drastis menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) domestik pada bulan Mei 2008 dengan rata-rata kenaikan sebesar 28,7 persen. Akibatnya, harga-harga di pasar domestik yang dalam hal ini berarti di Banten, merangkak naik menjadi tidak terkendali. Karena itu sampai bulan November 2008, inflasi tahun kalender sudah mencapai 11,62 persen dan bahkan inflasi y on y nya mencapai 13,27 persen. Beruntung, kenaikan harga minyak internasional tidak berlanjut dan bahkan berangsur-angsur mulai menurun. Karenanya, pada bulan Desember 2008, Pemerintah dapat menurunkan harga BBM domestik sebanyak dua kali dan laju inflasi pun tidak menjadi lebih tinggi lagi. Meskipun demikian, laju inflasi Banten pada tahun 2008 tetap lebih tinggi bila dibandingkan dengan laju inflasi Nasional yang sebesar 11,06 persen. Unfortunately, to handle the fluctuation of international oil prices, government increase price of domestic fuel (BBM) in May, 2008 about 28.70 percents. That caused the price of domestic market in Banten unable to control.
As a result, until November, 2008 inflation by calendar year has riches 11.62 percents and inflation year on year about 13.27 percents.
Fortunately, the increase of international oil price doesn't continue and begin to decrease. Hence, in December, 2008, government can decrease price of domestic fuel twice and the inflation doesn't grows higher than before anymore. Nevertheless, the growth of Banten inflation in 2008 is higher than the growth of national inflation that is about 11.06 percents.
309
Chapter XI
310
Bab XI
Rekapitulasi Realisasi Investasi PMA Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Realization of Foreign Capital Invesment (PMA) by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Realisasi Investasi/Realization Invesment
Penyerapan Tenaga Kerja (orang) / Spare of Manpower Asing/ Foreign (7) Indonesia/ Indonesia (8)
(1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon Jumlah/Total
0 2 51 13
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 90 21 197 8 895
33 11 110
475 015 963 472 288 761 676 610 2 655 235 411 357
0 0 0
0 0 0
0 0 0
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
311
Chapter XI
Rekapitulasi Realisasi Investasi PMDN Menurut Kabupaten / Kota di Provinsi Banten Realization of Domestic Capital Invesment (PMDN) by Regency/Municipality in Banten Province 2008
Realisasi Investasi/Realization Invesment Municipality Kabupaten / Kota Regency/ Jumlah Proyek Total Project (2) Investasi Investment (Rp) (3) (US $) (4) Nilai Ekspor /Export (Rp) (5) (US$) (6) Penyerapan Tenaga Kerja (orang) / Spare of Manpower Asing/ Foreign (7) Indonesia/ Indonesia (8)
(1) Kabupaten/ Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/ Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon Jumlah/Total
0 0 20 4
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 2 086 497
7 1 32
367 004 069 923 721 175 282 1 999 753 951 061
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
1 548 0 4 131
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
312
Bab XI
Jumlah Proyek dan Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Asal Negara di Provinsi Banten Number and Value of Capital Foreign Investment Planned by Cauntry of Origin in Banten Province 2008
Rencana Investasi/ Investment Plan (US $) (Rupiah) (4) 2 400 000 000 2 400 000 000 -
(1) Gabungan Negara/ Others RRC/China Korea Selatan/South of Korean Amerika Serikat/USA Singapura/Singapore Malaysia/Malaysia India/India Philipina/Philippines Taiwan/Taiwan Denmark/Denmark British Virgin Island Jerman/Germany Jepang/Japan Swedia/Sweden Jumlah/ Total 2007 2006 2005 2004
(3) 6 098 767 052 20 290 000 34 050 000 700 000 4 600 000 450 000 1 600 000 2 104 400 3 450 000 300 000 1 300 000 765 000 1 000 000 250 000 6 169 626 452 268 626 667 231 411 200 1 805 681 690 262 796 904
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province Banten Dalam Angka 2009
313
Chapter XI
Jumlah dan Nilai Rencana Investasi PMA Menurut Sektor Usaha di Provinsi Banten Number and Value of Capital Foreign Invesment Planed by Business Sector in Banten Province 2008
Jumlah Proyek/ Total Project (2) 2 5 11 4 1 1 2 2 4 2 1 1 1 1 3 2 1 1 Rencana Investasi/Investment Planning (US $) (3) 8 750 000 3 050 000 75 297 100 4 400 000 1 250 000 200 000 1 850 000 1 250 000 20 600 000 1 965 000 450 000 2 104 400 34 437 440 500 000 1 250 000 890 000 5 000 000 55 980 112 (Rupiah) (4) -
Sektor/ Sector
(1) Industri Pembuatan Logam Dasar Bukan besi/Basic Metal Industies Producing non Ferrous Perdagangan Impor Barang-barang Keperluan Rumah Tangga/Trade Imported Articles For The Haosehold Jasa Penunjang Pertambangan Umum/Mining General Support Services Industri Mesin-mesin Untuk Keperluan Khusus/Industrial Machinery For Special Purposes Perdaganagn Nilai Ekspor Hasil Perikanan/Trade Export Value of Fishery Perdagangan Ekspor Lainnya/Other Export Trade Industri Kabel Listrik dan Telepon/Industrial Electricity and Telephone Cables Perdagangan Ekspor Logam dan Biji Logam/Trade Export Metal and Seed Metal Industri Logam Dasar Besi dan Baja/Basic Metal Industries, Iron and Steel Industri Kemasan Dari Plastik/From The Plastic Packaging Industry Industri Barang Logam Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain/Metal Industry Goods That are not Classified Else Where Industri Pengolahan Bantuan Mineral/Rock Mineral Processing Industry Jasa Angkutan Laut Domestik/Domestic Sea Transport Services Industri Furniture dari Logam dan Plastik/Furniture Industry of Metal and Plastic Industri Tekstil (Pertenunan dan Pakaian Jadi)/Textile Industry (Garments and Pertenunan) Industri Barang dari Plastik/Industry Goods from Plastic Industri Barang-barang dari Karet (keperluan Industri)/Industrial Goods from Rubber ( Industry Needs) Pembangunan dan Pengusahaan Air Bersih/Development of Water
314
Bab XI
Lanjutan Continued
Sektor/ Sector
(US $) (1) Industri Perekat/Industri Adhesive Industri Kertas, Barang dari Kertas dan Sejenisnya/Paper Industry, from Paper Goods and The Like Industri Pengolahan Makanan/Food Processing Industry Perdagangan Impor Bahan untuk Konstruksi/Import Goods for Trading Konstruksi Industri Pengolahan Tanaman Untuk Bahan Bakar/Industrial Processing Plants for Basic material Industri Alas kaki/Footwear Industry Industri Barang-barang dari Karet/Industrial Goods from Rubber Industri Perlengkapan dan Komponen Kendaraan bermotor Roda Empat atau Lebih/Industrial Equipment Components or Four Wheeled Vehicles More Industri Peti Kemas dari Kayu/Industry from the Spruce Wood Box Industri Kompor Gas Legulator/Stave and Gas Industry Regulator Pergadangan Besar Ekspor dan Impor/Trade Import ang Export Large Perdagangan Besar (distributor utama)/ Large Trade (Primary Distributor) Perdagangan Besar (distributor utama) dan Impor/Large Trade (Primary Distributor) and Import Industri Pencelupan Kain/Cloth Dyeing Industry Industri Komponen Bahan Bangunan dari Kayu/Industrial Components of Wood Building materials Industri Pengolahan Kayu Lainnya/ Other Wood Processing Industry Industri furniture dari Kayu/Wooden Furniture Industry Industri Pigment/Industrial Pigment Industri Barang-barang dan Peralatan Teknik dari Plastik/Industrial Goods and Equipment from the Engineering Plastik Banten Dalam Angka 2009 (2) 1 1 3 2 1 5 1 1 1 1 16 1 2 1 1 1 1 1 1 (3) 500 000 400 000 10 271 400 550 000 4 000 000 18 200 000 2 184 600 500 000 300 000 800 000 12 778 000 250 000 650 000 2 600 000 300 000 1 200 000 350 000 600 000 400 000
(Rupiah) (4) -
315
Chapter XI
Lanjutan Continued
Rencana Investasi/Investment Planning
Sektor/ Sector
(US $) (3) 12 025 000 2 800 000 400 000 500 000 1 250 000 2 000 000 136 043 400
(Rupiah) (4) -
(1) Industri Plastik & Percetakannya/Plastik Industry ang its Establishment Industri Barang Plastik Lembaran/Industri Goods Plastic Sheet Industri Barang Logam Lainnya/Other Metal Goods Industry Industri Percetakan Label dan Barang Plastik Lainnya/Label Printing Industry and Other Plastic Goods Industri Bumbu Masak, Penyedap dan Perasa Makanan/Industry Rife Flavor and Taste Food Jasa Pengurusan Transportasi/Tranportation Management Services Pembangunan, Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Development, Operation and Maintenance Toll Road Industri Pengilangan Minyak Bumi, Pengolahan Gas Bumi dan Industri Barang-barang dari Hasil Penngilangan Minyak Bumi /Oil refining industry, Gas Processing and Industrial Goods Penngilangan Results of Oil Industri Peralatan Rumah Tangga Menggunakan Arus Listrik/Industry Home Appliances Using Electricity Flow Jasa Konsultasi Bisnis/ Business Consulting Services Jasa Konsultasi Kegiatan Teknik dan Rekayasa/ Consulting Engineering Services and Engineering Activities Industri Album Foto Industry Photo Album Industri Konstruksi Berat Siap Pasang dari Baja untuk Bangnunan/Heavy Construction Industry Ready for Baja's Place Bangnunan Industri Penyempurnaan Kain/Industry perfection Kain Industri Penunjang Pertambangan Umum/Supporting Industry General Jumlah
1 2 1 1 1 1 1 105
10 000 000 2 300 000 250 000 600 000 1 000 000 400 000
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
316
Bab XI
Jumlah Proyek dan Nilai Persetujuan Rencana Perluasan Investasi PMDN Menurut Sektor Usaha di Provinsi Banten Nimber and Value of Approval Domestic Capital Invesment Expansion by Business Sector in Banten Province 2008
Sektor/ Sector
(US $) (1) Industri Komponen dan Perlengkapan Sepeda dan Furniture dari Logam/Industrial Components and Equipment and Maintenance of Metal Furniture Industri Komponen Pengolahan Coklat/Brown Industrial Parts Processing Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton/ Industrial Packaging and Paper Box's and Karton Industri Komponen Bahan Bangunan dan Furniture dari Kayu/Industrial Building Materials and Components from Wood Furniture Industri dari Logam dan Komponen Kendaraan bermotor Roda Empat atau Lebih/ Manufacture of Metal Parts and vehicles Wheel Four or More Industri Pengolahan Minyak Pelumas Bekas/Industry lubricant Used Industri Pembutan Logam dasar Bukan Besi/Basic Metal Industry Pembutan Not Metal Perdagangan Besar/ Large Trade Jumlah/Total (3) -
1 1
1 1 1 1 8
52 282 500 000 14 341 564 418 13 500 000 000 75 000 000 000 1 666 958 064 418
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
317
Chapter XI
Jumlah Proyek dan Nilai Persetujuan Rencana Investasi PMDN Menurut Sektor Usaha di Provinsi Banten Number and Value of Approval Domestic Capital Invesment by Business Sector in Banten Province 2008
Sektor / Sector (1) Industri Pengecoran Logam/ Industrial Metal Pengecoran Jasa Industri untuk Berbagai Pekerjaan Khusus Terhadap Logam dan Barang barang dari Logam/ Various Industrial services for Employment of Special Metals and Metal goods from Industri Makanan dari Coklat dan Kembang Gula/ Food Industry's Brown Sugar and Kembang Industri Mesin listrik lainya dan Perlengkapannya/Industrial machinery and other electrical equipment Industri Perekat /Industrial Adhesives Industri Plastik dan Karet Buatan/ Plastics and Rubber Industry Buatan Real Estate Yang Dimiliki Sendiri atau Disewa/ The Owned Real Estate Owned or Rent Industri Balok dan Panel Kayu Buatan/Sintetis/ Industry beam and Wood Panel Buatan / synthetic Industri Bahan Baku Plastik/ Industrial Raw Material Plastics Industri Serat Stapel Buatan/ Industrial Fiber Buatan Stapel Industri Kimia Dasar Organik dan gas Industri/ Basic Industrial Organic Chemistry and gas industry Industri Alas Kaki/Footwear Industry Idustri Macam-macam Wadah dari Logam/ Idustri Miscellaneous Metal case of
Rencana Investasi Invesment Plan (Rupiah) (3) 130 000 000 000
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 000 000 000 6 000 000 000 155 728 000 000 350 000 000 000 23 900 000 000 15 000 000 000 198 000 000 000 2 500 000 000 73 600 000 000 4 000 000 000
318
Bab XI
Lanjutan Continued
Sektor / Sector (1) Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton/ Industrial Packaging and Paper Box's and Karton Industri Pengolahan Minyak Pelumas Bekas/ Industry lubricant Used Perdagangan Besar Ekspor dan Impor/ Trade for Import and Export Jasa Penunjang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi/ Supporting Services Mining Oil and Gas Pembangkit Tenaga Mesin Gas/ Gas Engine Power generator Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
1 1 1 1 19 21 13 17 11
6 800 000 000 2 000 000 000 14 000 000 000 80 000 000 000 3 281 828 000 000 1 753 724 438 000 5 233 010 700 633 705 775 000 000 1 124 070 186 376
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Banten Source : Investment Coordination Board of Banten Province
319
Chapter XI
Rekapitulasi dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Provinsi Banten Recapitulation and Realization of Revenues and Expenditures Government Budget of Banten Province (Juta/Million Rp) 2005-2008
Realisasi Triwulan IV
2005 (2)
2006 (3)
2007 (4)
2008 (5)
Rencana / Budgeted
1 512 001,00
1 607 528,00
1 899 730,00
2 262 823,33
1 598 107,00
1 587 902,00
1 908 749,00
2 351 380,50
105,69
98,78
100,47
103,91
Belanja / Expenditure
Rencana / Budgeted
1 679 427,00
1 955 446,00
2 029 838,00
2 400 889,28
1 488 344,00
1 812 124,.00
1 867 399,00
2 253 982,71
88,62
92,67
92,00
93,88
Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten Source : Board Of Regional Finance and Asset Management
320
Bab XI
Ringkasan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Banten Realization Summary Revenues and Expenditures Government Budget of Banten Province (Rupiah/Rupiahs) 2008
Uraian Detail (1) I. Pendapatan Daerah/ Revenue A. Pendapatan Asli Daerah/Revenue B. Dana Perimbangan C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Jumlah Pendapatan Daerah II. Belanja Daerah A. Belanja Tidak Langsung B Belanja Langsung Jumlah Belanja Daerah III. Pembiayaan Daerah A. Penerimaan Pembiayaan Daerah B Pengeluaran Pembiayaan Daerah Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan
Anggaran Budgeted (2) 1 601 222 147 490,00 658 479 810 000,00 3 121 375 800,00 2 262 823 333 290,00
Realisasi Actual (3) 1 661 168 634 116,00 686 651 065 325,00 3 560 805 215,00 2 351 380 504 656,00
1 218 972 176 232,79 1 181 917 101 549,21 2 400 889 277 782,00
1 165 236 019 081,00 1 088 746 692 726,00 2 253 982 711 807,00
149 104 130 492,00 11 038 186 000,00 235 463 737 341,00
Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten Source : Board Of Regional Finance and Asset Management
321
Chapter XI
Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Pemerintah Provinsi Banten Budgeted and Realization of Government Expenditures of Banten Province (Rupiah/Rupiahs) 2008
Sumber Penerimaan Source of Revenues (1) A. Penerimaan Daerah/Local Receipt 1. Sisa lebih Perhitungan Tahun Lalu 2. Tranfer Dari Dana Cadangan 3. Penerimaan Pinjaman dn Obligasi 4. Hasil Penjualan Aset Daerah 5. Penerimaan Hutang Pihak Ketiga Jumlah/Total B. Pengeluaran Daerah 1. Pembentukan Dana Cadangan 2. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 3. Pembayaran pokok utang 4. Pemberian Pinjaman Daerah 5. Penjaminan Pinjaman Jumlah/Total C. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Jumlah Pembiayaan
4 554 000 000 3 484 186 000 3 000 000 000 11 038 186 000 138 065 944 492
4 554 000 000 3 484 186 000 3 000 000 000 11 038 186 000 235 463 737 341 138 065 944 492
Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten Source : Board Of Regional Finance and Asset Management
322
Bab XI
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Menurut Sektor dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Actual Revenue of Land and Housing Tax by Sector and Regency/Municipality in Banten Province 2008 (Ribuan/Thousand Rp.)
Perkotaan Urban (3) Perkebunan Estates (4) Kehutanan Forestry (5) Pertambangan Mining (6) Jumlah Total (8)
Kab/ Kota Regency/ Muni cipality (1) Kabupaten /Regency Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota/Muni cipality Tangerang Cilegon Serang Jumlah/ Total 2007 2006 2005 2004
BPHTB) (7)
Belum ada pemecahan data penerimaan 34 561 416 21 011 111 16 143 100 14 753 346 13 363 629 386 997 887 336 154 393 291 164 920 260 058 625 226 144 627 3 350 147 3 695 326 2 549 790 2 152 771 2 243 270 967 334 857 713 847 410 874 000 981 831 159 858 565 158 146 099 120 748 887 102 168 613 104 810 945 480 808 298 364 493 191 275 218 390 1 066 543 648 884 357 833 706 672 497 380 007 355 347 544 302
Sumber: Kanwil DJP Jawa Banten Source : Tax Official of BantenCatatan : ) BPHTB(Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan) Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan = PBB + BPHTB Banten Dalam Angka 2009
323
Chapter XI
Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan Menurut Kantor Pelayanan Pajak Actual Revenue of Income Tax by Office of Tax Service 2008 (Ribuan/Thousand Rp.)
KPP Office of Tax Service (1) KPP Pratama Serpong KPP Pratama Kosambi KPP Pratama Tigaraksa KPP Pratama Tangerang Barat KPP Pratama Tangerang Timur KPP Madya Tangerang KPP Pratama Serang KPP Pratama Pandeglang KPP Pratama Cilegon Jumlah/ Total 2007 2006 2005 2004
PPH Pasal 25/29 OP (2) 27 974 940,77 2 630 775,82 10 479 374,84 10 624 499,46 12 318 072,73 4 086 267,00 1 431 452,65 8 114 187,84 77 659 571,11 30 800 467,77 44 848 930 23 605 816 24 569 430
PPH Pasal 25/29 Badan (3) 14 472 259,28 14 134 690,61 52 353 054,76 22 833 646,12 10 674 455,46 521 334 553,18 26 532 601,93 1 040 715,87 6 650 685,66 670 026 662,87 391 366 962,29 274 777 030 106 083 401 218 053 250
PPH Pasal 21 (4) 252 144 901,10 29 397 769,03 494 500 821,66 78 583 197,53 47 505 183,22 599 582 583,51 200 221 018,25 39 301 033,16 305 064 838,08 2 046 301 345,54 1 550 110 018,08 1 288 260 380 1 067 265 483 1 942 266 420
Jumlah Total (5) 294 592 101,15 46 163 235,46 557 333 251,26 112 041 343,11 70 497 711,41 1 120 917 136,69 230 839 887,18 41 773 201,68 319 829 711,58 2 793 987 579,52 1 972 277 448,14 1 607 886 340 1 196 954 700 2 184 889 100
324
Bab XI
Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Banten Menurut Komponen Penerimaan Actual Revenues of Government by Kind of Revenue 2008 (Rupiah/ Rupiahs)
Target Target (2) 1 601 222 147 490 1 545 988 000 000 2 733 000 000 21 427 147 490 31 074 000 000 658 479 810 000 297 161 080 000 477 870 000 342 743 860 000 18 097 000 000 3 121 375 800 2 262 823 333 290 1 899 729 831 917 1 607 528 384 705,18 1 512 001 068 138,50 Realisasi Actual (3) 1 661 168 634 116 1 601 610 635 447 3 184 526 651 21 478 616 999 34 894 855 019 686 651 065 325 324 786 786 236 1 023 418 089 342 743 861 000 18 097 000 000 3 560 805 215 2 351 380 504 656 2 075 889 516 723 1 588 218 786 255 1 598 339 217 552,24 Persentase Percentage (4) 103,74 103,60 116,52 100,24 112,30 104,28 109,30 214,16 100,00 100,00 114,08 103,91 109,27 98,80 105,71
Jenis Penerimaan Kind of Revenues (1) 1. Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu Last Year Balance 2. Bagian Pendapatan Asli Daerah Actual Regional Balance 2.1. Pajak Daerah Local Tax Receipt 2.2. Retribusi Daerah Retributions Receipt 2.3 Laba BUMD Regional Manufacture Interest 2.4. Lain-lain Pendapatan Other Receipt 3. Bagian Dana Perimbangan 3.1 Bagi Hasil Pajak Tax share 3.2. Bagi Hasil Bukan Pajak Non Taxes share 3.3. Dana Alokasi Umum General alocation Fund 3.4. Dana Alokasi Khusus PrivateAlocation Fund 4. Bagian Lain-lain / Other Jumlah / Total 2007 2006 2005
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Source : Board Of Regional Finance and Asset Management Banten Dalam Angka 2009
325
Chapter XI
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari Sektor Penggalian (Bahan Galian Golongan-C dan Retribusi Lainnya) Actual Revenue of Quarrying Sector (Class-C and Other Retributions) 2006 (Rupiah/Rupiahs)
Bulan Month (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah / Total Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Source : Minning and Energy Official of Banten Province
2006 (2)
326
Bab XI
Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status di Provinsi Banten Number of Commercial Banks by Status in Banten Province 2008
Status Kantor Offices Status (1) 1. Pemerintah State Bank 2. Pembangunan Daerah Regional Delelopment Bank 3 Swasta Private 4. Asing dan Campuran Foreign Bank Jumlah/Total
19
25
131
49
205
11
16
52
191
106
349
327
Chapter XI
Posisi Simpanan Masyarakat Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum dan BPR Menurut Daerah Tingkat II Berdasarkan Lokasi Kantor Penghimpun Dana di Provinsi Banten 2008 (Juta Rp) Outstanding of Private Deposit in Rupiah And Foreign Curency Of Commercial And Rural Banks By Regions Based On Banks Office Funds Location In Province Of Banten 2008 (Million Rp)
Januari January (2) 550 290 176 577 1 899 77 410 790 296 303 118 532 511 587
Februari February (3) 524 247 136 055 1 923 97 939 769 290 253 123 571 525 853 127 437 1 821 87 458 1 128 310 958 98 189
Maret March (4) 502 216 112 232 1 789 99 445 770 290 538 122 532 531 908 103 940 1 816 123 842 1 144 304 126 98 774
April April (5) 507 580 99 316 1 982 103 209 765 305 055 123 462 522 803 88 828 1 832 121 429 1 141 312 546 94 092
Mei May (6) 531 870 122 878 1 865 100 304 774 308 688 113 643 529 355 94 299 1 844 120 963 1 133 314 093 90 756
Juni June (7) 498 866 77 365 1 878 98 512 758 322 990 116 707 444 874 75 863 1 717 99 488 829 269 523 77 985
Demand deposit - rekening b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits 2. Lebak a. Giro/ - nominal - nominal - bilyet - nominal - rekening
Demand deposit - rekening b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits - nominal - bilyet - nominal - rekening
328
Bab XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality (1) 1. Pandeglang a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit - nominal - rekening - nominal - rekening - nominal - bilyet
Juli July (2) 488 518 71 576 1 919 78 372 754 338 570 117 867 460 797
Agustus August (3) 474 608 73 815 1 911 78 154 783 322 639 115 219 352 870 28 895 345 95 063 903 228 912 54 934
September
September (4) 480 869 86 410 1 834 70 411 901 324 048 112 865 404 560 54 885 1 888 73 644 858 276 031 74 159
Oktober October (5) 591 906 173 858 1 942 78 790 795 339 259 113 752 480 090 106 891 1 886 75 332 860 297 867 74 641
November Desember November December (6) 548 305 124 294 1 975 79 111 813 344 900 124 005 468 939 87 374 1 904 75 934 863 305 631 73 159 (7) 622 255 172 921 2 112 85 299 828 364 035 117 123 359 762 62 832 1 873 61 035 729 235 895 52 566
c. Tabungan/ Saving deposits 2. Lebak a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit
329
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality (1) 3. Kab.Tangerang a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit - nominal - rekening - nominal - rekening - nominal - bilyet
Januari January (2) 9 112 890 1 519 635 22 646 3 723 990 29 009 3 869 265 842 452 2 294 151
Februari February (3) 9 166 512 1 488 475 23 198 3 742 332 28 572 3 935 705 909 241 2 479 189 812 559 6 352 652 463 5 287 1 014 167 336 094
Mei May (6) 10 028 489 1 694 231 25 480 4 094 123 29 527 4 240 135 878 467 2 721 907 637 468 6 962 961 185 5 331 1 123 254 336 076
Juni June (7) 10 837 542 2 035 635 15 565 4 482 088 29 578 4 319 819 894 882 3 274 865 738 709 6 601 1 125 012 6 626 1 411 144 381 766
10 122 581 9 598 021 2 390 676 15 469 3 726 740 28 410 4 005 165 925 990 2 665 534 825 680 5 328 820 908 5 278 1 018 946 342 601 1 688 980 25 063 3 793 872 28 623 4 115 168 859 817 2 617 425 629 811 6 733 893 267 5 341 1 094 347 338 965
4. Kab. Serang a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit - nominal - rekening - nominal - rekening - nominal - bilyet
667 189 6 116 623 310 5 257 1 003 652 332 176
330
Bab XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality (1) 3. Kab. Tangerang a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit - nominal - rekening - nominal - rekening - nominal - bilyet
September September
November
Desember
November (6)
December (7)
(4)
10 736 640 10 751 650 11 389 192 11 127 588 11 778 134 13 415 415 1 717 845 15 785 4 744 969 30 353 4 273 825 901 158 3 266 452 - nominal - rekening - nominal - rekening - nominal - bilyet 746 759 6 933 1 124 920 6 595 1 394 773 371 779 1 662 543 15 259 4 826 936 30 920 4 262 171 907 670 3 220 802 696 563 7 130 1 153 723 6 607 1 370 516 400 933 1 577 734 15 425 5 336 282 33 116 4 475 176 928 356 3 496 915 784 943 7 182 1 233 821 6 497 1 478 151 407 097 1 563 202 15 822 5 154 465 33 013 4 409 921 886 086 3 524 420 852 102 7 242 1 232 336 6 531 1 439 981 402 643 1 711 825 15 765 5 605 717 34 761 4 460 592 892 408 3 648 285 672 308 7 344 1 534 502 6 653 1 441 475 409 400 2 412 869 16 105 6 416 139 35 496 4 586 407 911 416 2 844 722 767 281 5 660 782 545 5 352 1 294 896 366 251
331
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality (1) 5. Kota Tangerang a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits - nominal - rekening - nominal - rekening - nominal - bilyet Januari January (2) Februari February (3) Maret March (4) April April (5) Mei May (6) Juni June (7)
13 686 999 13 698 864 13 689 450 13 780 588 13 875 787 14 312 542 2 979 628 21 204 5 654 029 33 163 5 053 342 806 003 2 748 980 - nominal - rekening - nominal - rekening - nominal - bilyet 492 887 7 014 1 165 247 5 617 1 090 846 266 582 3 188 461 21 292 5 400 304 33 615 5 110 099 814 494 2 882 172 493 725 7 170 1 284 399 5 583 1 104 048 275 473 3 319 038 21 445 5 237 856 33 176 5 132 557 840 761 2 772 029 528 077 6 253 1 143 486 5 504 1 100 466 279 228 3 253 682 21 715 5 254 700 33 497 5 272 206 846 186 3 093 949 538 523 7 525 1 430 060 5 533 1 125 366 272 854 3 379 777 21 087 5 164 250 32 877 5 331 760 807 884 2 920 576 482 869 7 659 1 243 550 5 560 1 194 157 264 745 3 599 671 21 235 5 362 931 32 822 5 349 940 815 789 2 515 402 378 949 5 361 1 091 291 4 455 1 045 161 230 945
6. Kota Cilegon a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits
332
Bab XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality (1) 5. Kota Tangerang a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits 6. Kota Cilegon a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits - nominal - rekening - nominal - rekening - nominal - bilyet - nominal - rekening - nominal - rekening - nominal - bilyet
13 326 698 13 469 085 14 301 554 14 705 975 14 913 703 15 619 527 3 515 779 20 543 4 668 851 30 498 5 142 069 807 078 2 790 509 492 079 5 598 1 233 547 4 696 1 064 883 236 868 3 502 343 20 869 4 795 852 30 733 5 170 890 821 597 2 608 311 478 578 5 393 1 095 053 4 457 1 034 680 236 716 3 542 990 21 073 5 242 704 31 141 5 515 860 828 667 2 639 893 487 438 5 437 1 068 448 4 501 1 084 008 239 968 3 774 715 21 283 5 615 651 31 714 5 315 609 832 184 3 029 303 484 672 5 463 1 473 850 4 625 1 070 781 242 341 3 572 366 21 512 5 891 269 31 897 5 450 068 839 548 2 547 688 478 263 5 474 1 008 164 4 607 1 061 261 241 939 3 825 327 21 566 6 264 327 32 607 5 529 873 834 084 3 370 287 743 441 6 715 1 323 487 5 789 1 303 359 274 763
333
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality (1) JUMLAH/Total a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits - nominal - rekening - nominal - rekening - nominal - bilyet
28 904 898 29 276 837 30 283 718 30 120 367 30 607 984 31 884 091 5 934 614 60 672 6 246 712 61 756 7 279 643 52 100 6 299 140 64 850 6 411 522 64 897 6 906 192 52 357
11 332 636 11 264 895 11 152 277 11 596 538 11 684 375 12 259 321 74 962 74 954 74 282 74 900 75 202 75 068
11 637 647 11 765 229 11 851 798 12 224 689 12 512 087 12 718 578 2 457 783 2 557 062 2 609 886 2 535 376 2 491 571 2 518 074
334
Bab XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/ Kota Regency/Municipality (1) JUMLAH/Total a. Giro/ Demand deposit b. Simpanan Berjangka/ Time deposit c. Tabungan/ Saving deposits - nominal - rekening - nominal - rekening - nominal - bilyet
31 069 613 30 877 326 32 712 984 33 459 282 33 905 055 36 231 967 6 623 892 52 633 6 442 737 50 907 6 534 400 52 839 6 955 440 53 638 6 646 430 53 974 7 984 671 54 031
11 949 316 12 044 781 13 025 309 13 630 424 14 194 698 14 932 831 73 722 74 403 77 014 77 538 79 594 80 801
12 496 406 12 389 808 13 153 274 12 873 418 13 063 927 13 314 465 2 514 929 2 537 069 2 591 112 2 551 647 2 580 459 2 556 203
335
Chapter XI
Posisi Kredit Rupiah Dan Valuta Asing Bank Umum Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Penggunaan Dan Sektor Ekonomi Berdasarkan Lokasi Proyek Di Banten Commercials Banks Outstanding Credits in Rupiah and Foreign Exchange by RegionsType of Currency and Economics Sectors Based on Projects Location in Banten 2008 (Juta Rp/Millions of Rp)
Januari January (2) Februari February (3) Maret March (4) April April (5) Mei May (6) Juni June (7)
Kabupaten/Kota Reg/Mun (1) 01. Pandeglang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Perdagangan/Trade
886 779 244 082 153 408 489 289 886 779 4 600 750 3 705 216 786 171 555 39 143 285 2 849 17 309 8 073 489 383
911 362 257 378 155 872 498 112 911 362 4 758 750 3 743 232 774 171 140 39 147 673 2 934 14 127 6 367 498 196
945 388 283 081 156 563 505 744 945 388 5 206 625 3 821 239 475 190 426 39 164 530 3 021 15 203 7 633 505 834
1 001 788 440 365 26 439 534 984 1 001 788 8 323 3 906 265 842 188 652 39 165 848 3 032 15 616 4 117 535 064
1 043 870 336 014 161 896 545 960 1 043 870 8 790 4 442 282 524 202 085 38 176 048 3 009 19 732 3 258 546 028
1 086 091 358 796 163 758 563 536 1 086 091 9 249 4 312 299 096 209 924 38 181 151 3 013 22 588 3 134 563 511
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water 7. Konstruksi/Construction 8. Pengangkutan/Transport 9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
336
Bab XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun (1) 01. Pandeglang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Perdagangan/Trade
1 152 442 380 406 165 847 606 189 1 152 442 8 815 15 3 846 308 286 225 200 2 696 190 416 3 095 25 796 3 197 606 280
1 161 182 401 847 166 766 592 569 1 161 182 12 982 13 3 810 337 872 213 929 861 186 684 3 042 19 331 4 011 592 575
1 156 529 417 573 141 430 597 525 1 156 529 13 105 10 3 488 345 361 197 031 876 150 929 5 056 21 057 19 113 597 534
1 159 592 426 148 133 456 599 987 1 159 592 12 259 8 3 657 356 638 186 754 883 154 251 3 182 22 919 5 519 600 277
1 146 846 428 809 97 827 620 209 1 146 846 11 956 3 664 352 298 158 713 843 123 394 3 190 25 742 5 544 620 215
1 132 920 425 139 95 715 612 065 1 132 920 11 470 3 376 362 604 143 401 414 106 517 2 620 29 488 4 362 612 069
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water 7. Konstruksi/Construction 8. Pengangkutan/Transport 9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
337
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun (1) 02. Lebak A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Perdagangan/Trade
793 931 316 262 33 598 444 072 793 931 4 552 5 274 43 503 250 439 45 731 67 2 588 11 337 20 092 11 647 444 432
806 301 327 124 31 288 447 889 806 301 7 301 5 844 42 771 253 313 49 183 169 3 113 11 277 23 447 11 177 447 889
835 806 354 008 30 233 451 565 835 806 8 472 6 124 53 618 258 384 57 634 286 7 740 10 819 24 447 14 342 451 574
884 102 391 555 30 235 462 311 884 102 8 725 6 660 73 421 255 539 77 437 280 24 589 10 627 26 446 15 495 462 319
890 226 395 179 35 290 459 758 890 226 8 303 4 692 86 520 252 121 78 821 39 35 471 10 424 17 654 15 233 459 769
899 894 417 584 37 315 444 994 899 894 8 800 5 920 90 118 251 714 98 335 256 49 534 10 737 20 121 17 687 445 006
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water 7. Konstruksi/Construction 8. Pengangkutan/Transport 9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
338
Bab XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun (1) 02. Lebak A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Perdagangan/Trade
962 630 455 412 39 923 467 296 962 630 10 215 6 676 126 498 251 745 100 195 253 51 095 10 892 19 698 18 257 467 302
1 021 810 505 738 41 116 474 956 1 021 810 9 729 6 654 158 123 271 841 100 502 216 44 298 10 559 25 443 19 986 474 961
1 041 703 509 568 49 912 482 223 1 041 703 16 601 6 590 141 793 298 371 96 120 216 32 426 11 678 28 980 22 820 482 228
1 079 170 540 429 50 672 488 069 1 079 170 15 901 6 557 167 066 302 008 99 564 235 33 869 13 113 28 828 23 519 488 074
1 094 548 498 489 48 240 547 820 1 094 548 14 952 6 524 153 747 274 703 96 798 233 33 177 12 376 28 122 22 890 547 825
849 300 397 497 38 729 413 075 849 300 11 938 6 417 134 895 200 224 82 756 213 18 409 12 618 29 177 22 339 413 070
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water 7. Konstruksi/Construction 8. Pengangkutan/Transport 9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11. Lain-lain/Others
339
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun (1) 03. Tangerang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Perdagangan/Trade
27 239 943 27 894 618 28 938 363 29 084 732 30 080 768 31 061 068 13 891 521 14 133 175 14 997 018 15 025 844 15 688 201 16 560 540 4 763 075 8 585 348 5 109 491 8 651 952 5 138 278 8 803 068 5 144 411 8 914 477 5 069 309 9 323 258 4 898 097 9 602 430
27 239 943 27 894 618 28 938 363 29 084 732 30 080 768 31 061 068 291 254 26 811 301 184 28 194 303 270 28 481 343 918 26 222 346 666 22 722 347 238 26 713
10 166 999 10 520 076 10 740 003 11 108 321 11 471 782 11 800 467 2 917 254 5 244 410 912 446 1 932 454 148 423 1 896 264 354 823 8 593 215 2 989 979 5 395 391 894 436 2 046 651 144 103 2 034 395 275 806 8 659 795 3 552 790 5 503 062 824 686 2 115 168 143 369 2 133 332 286 507 8 810 757 3 191 068 5 492 276 826 358 2 301 143 136 866 1 888 714 339 195 8 922 928 3 350 005 5 557 771 834 757 2 268 255 134 948 1 946 932 372 879 9 331 821 3 774 085 5 505 937 825 881 2 160 411 136 301 2 054 424 328 920 9 606 629
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water 7. Konstruksi/Construction 8. Pengangkutan/Transport 9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
340
Bab XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun (1) 03. Tangerang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Perdagangan/Trade 31 030 741 32 137 071 32 426 619 34 134 094 15 993 205 16 262 825 16 274 824 17 116 348 5 080 887 5 547 900 5 866 353 6 046 386 34 855 135 18 213 665 6 297 769 10 343 700 34 855 135 153 463 35 191 13 662 107 3 967 417 6 685 510 1 343 250 2 372 242 125 223 2 389 855 454 940 10 351 447 33 349 399 17 637 602 5 207 410 10 504 388 33 349 399 129 702 36 026 12 786 316 4 358 485 5 526 932 499 875 2 124 820 133 802 2 307 937 460 498 10 511 939 Juli July (2) Agustus August (3) September September (4) Oktober October (5) November November (6) Desember December (7)
9 956 648 10 326 346 10 285 441 10 971 361 31 030 741 32 137 071 32 426 619 34 134 094 151 126 25 868 151 569 31 850 149 895 35 219 153 389 35 447
11 781 184 11 856 365 11 903 626 12 399 332 3 713 843 5 397 810 858 770 1 978 038 126 126 2 133 642 301 234 3 844 376 5 922 304 884 175 2 294 897 116 887 2 310 264 316 081 3 799 252 6 246 056 963 313 2 330 365 120 896 2 394 966 436 516 4 064 507 6 502 149 1 205 759 2 348 313 121 065 2 369 718 457 294
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water 7. Konstruksi/Construction 8. Pengangkutan/Transport 9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
341
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun (1) 04. Serang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Perdagangan/Trade
5 949 679 2 812 388 1 425 123 1 712 168 5 949 679 157 569 99 064 2 965 990 488 358 525 787 4 311 183 808 59 497 255 469 22 702 1 712 912
5 998 525 2 836 513 1 417 682 1 744 331 5 998 525 147 715 98 486 2 994 061 502 602 510 562 4 113 186 483 70 099 224 570 25 297 1 745 098
6 228 297 2 885 761 1 562 066 1 780 470 6 228 297 144 477 100 492 3 024 036 521 405 656 635 4 000 194 073 70 547 362 005 26 010 1 781 252
6 305 922 2 877 263 1 612 453 1 816 206 6 305 922 79 964 100 422 3 083 850 557 278 667 417 4 811 195 669 72 656 361 211 33 070 1 816 990
6 353 355 2 770 563 1 646 577 1 936 216 6 353 355 81 050 101 434 2 999 189 560 160 674 565 4 857 206 980 71 787 361 788 29 153 1 936 959
6 665 009 3 009 886 1 693 741 1 961 383 6 665 009 77 101 14 383 3 355 496 553 106 702 637 5 484 216 728 72 597 376 374 31 454 1 962 287
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water 7. Konstruksi/Construction 8. Pengangkutan/Transport 9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11. Lain-lain/Others
342
Bab XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun (1) 04. Serang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Perdagangan/Trade
6 673 314 2 936 334 1 710 098 2 026 882 6 673 314 77 101 9 468 3 318 829 558 800 682 214 5 590 198 138 69 844 373 666 34 976 2 026 902
7 057 836 3 169 685 1 733 720 2 154 431 7 057 836 80 255 10 241 3 494 221 580 154 738 262 5 472 232 142 67 268 393 981 39 399 2 154 702
7 676 831 2 950 712 2 547 178 2 178 940 7 676 831 84 249 10 156 3 340 497 606 795 1 455 972 822 809 212 108 68 851 312 024 40 180 2 179 160
8 831 506 3 634 983 3 083 614 2 112 909 8 831 506 86 130 10 049 4 185 663 634 035 1 802 492 1 158 142 220 698 68 059 311 633 43 960 2 113 138
9 075 606 3 701 686 3 236 837 2 137 084 9 075 606 117 688 9 878 4 309 573 668 315 1 832 906 1 191 636 306 430 67 171 227 436 40 233 2 137 246
8 770 679 3 415 127 3 231 246 2 124 306 8 770 679 145 867 10 597 3 960 800 656 140 1 866 914 1 287 147 224 857 64 830 247 104 42 976 2 130 361
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water 7. Konstruksi/Construction 8. Pengangkutan/Transport 9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
343
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun (1) 71. Kota Tangerang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Perdagangan/Trade
5 300 339 3 065 134 645 118 1 590 087 5 300 339 72 132 3 357 2 292 158 484 545 854 115 810 92 605 48 732 671 962 40 006 1 594 032
5 413 236 3 098 315 675 084 1 639 837 5 413 236 85 126 23 808 2 220 949 515 760 922 223 22 769 91 074 46 720 712 008 49 652 1 645 370
5 368 289 3 051 349 635 439 1 681 502 5 368 289 89 163 22 986 2 103 024 534 366 931 393 8 924 99 335 49 479 714 591 59 064 1 687 357
5 617 315 3 035 794 693 466 1 888 054 5 617 315 97 787 21 149 2 171 575 650 227 783 249 5 089 119 741 50 741 549 504 58 174 1 893 327
5 718 409 3 125 040 737 395 1 855 975 5 718 409 101 151 20 777 2 211 345 650 583 873 501 8 643 130 199 50 298 598 901 85 460 1 861 053
6 268 850 3 449 082 784 312 2 035 456 6 268 850 102 471 20 945 2 288 092 828 565 988 719 472 158 423 55 735 684 428 89 661 2 040 057
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water 7. Konstruksi/Construction 8. Pengangkutan/Transport 9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
344
Bab XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun (1) 71. Kota Tangerang A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Perdagangan/Trade
6 221 156 3 353 378 824 202 2 043 575 6 221 156 97 288 20 914 2 311 839 733 159 1 007 101 506 174 750 52 147 685 190 94 508 2 050 854
6 271 589 3 296 412 839 703 2 135 474 6 271 589 99 050 31 147 2 267 951 731 693 1 001 447 500 191 073 52 120 660 144 97 610 2 140 301
6 121 881 2 858 761 849 014 2 414 106 6 121 881 89 225 26 745 1 815 381 722 295 1 048 584 493 187 873 49 452 707 545 103 221 2 419 651
6 132 086 2 993 871 894 244 2 243 970 6 132 086 96 502 30 213 1 918 399 757 611 1 080 867 486 190 639 46 142 739 203 104 397 2 248 494
6 498 336 3 090 975 915 980 2 491 382 6 498 336 92 891 26 365 1 999 251 747 942 1 134 454 474 189 069 50 735 790 806 103 370 2 497 434
6 426 939 3 047 673 866 639 2 512 627 6 426 939 101 014 32 177 1 918 933 769 446 1 088 182 497 160 954 55 148 799 862 71 721 2 517 187
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water 7. Konstruksi/Construction 8. Pengangkutan/Transport 9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
345
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun (1) 72. Kota Cilegon A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Perdagangan/Trade
3 071 400 1 627 228 877 446 566 726 3 071 400 2 439 40 907 1 645 304 376 597 439 675 956 102 186 62 509 265 999 8 025 566 479
3 147 917 1 681 736 868 067 598 114 3 147 917 2 567 39 128 1 722 764 345 027 440 566 1 513 105 298 64 334 260 953 8 468 597 864
3 316 365 1 886 310 839 821 590 234 3 316 365 4 634 38 018 1 844 615 359 983 479 135 1 599 118 081 63 379 260 522 35 554 589 981
3 747 785 2 248 477 884 014 615 294 3 747 785 5 122 158 119 2 059 771 365 929 543 777 4 405 121 447 70 220 292 896 54 809 615 066
3 890 613 2 334 963 899 639 656 010 3 890 613 5 891 159 851 2 124 378 384 363 560 304 4 278 110 799 66 324 325 988 52 915 655 826
3 940 141 2 370 019 895 699 674 423 3 940 141 6 496 5 025 2 278 047 401 853 574 441 4 168 131 941 60 208 326 831 51 293 674 278
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water 7. Konstruksi/Construction 8. Pengangkutan/Transport 9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
346
Bab XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun (1) 72. Kota Cilegon A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Perdagangan/Trade
3 921 626 2 268 272 961 505 691 849 3 921 626 7 179 5 259 2 160 767 409 546 647 065 72 548 143 200 73 765 320 086 37 466 691 809
5 110 119 3 155 334 1 035 148 919 637 5 110 119 7 154 4 678 3 025 705 420 916 732 033 119 561 182 911 77 899 302 681 48 981 919 632
5 573 886 3 806 887 1 060 274 706 726 5 573 886 7 237 5 199 3 647 435 439 070 768 211 162 944 184 705 78 458 305 493 36 611 706 734
6 252 141 4 405 590 1 097 553 748 998 6 252 141 7 617 4 654 4 283 850 421 236 785 669 162 907 183 138 72 739 324 746 42 139 749 115
6 613 416 4 753 809 1 136 498 723 109 6 613 416 7 425 4 927 4 683 913 435 535 758 389 162 921 180 022 70 826 304 498 40 122 723 227
7 466 909 5 664 154 1 070 796 731 959 7 466 909 7 235 25 775 4 920 608 446 780 1 334 525 167 012 190 456 73 344 863 902 39 811 731 987
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water 7. Konstruksi/Construction 8. Pengangkutan/Transport 9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
347
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun (1) JUMLAH/Total A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Perdagangan/Trade
43 247 522 44 176 883 45 636 718 46 644 346 47 979 759 49 923 538 21 959 226 22 336 926 23 459 933 24 021 495 24 651 988 26 167 956 7 897 822 8 257 537 8 362 404 8 391 023 8 550 110 8 472 926
13 390 475 13 582 420 13 814 381 14 231 828 14 777 661 15 282 656 43 247 522 44 176 883 45 636 718 46 644 346 47 979 759 49 923 538 532 546 176 163 548 651 196 210 555 221 196 726 543 841 312 572 551 851 309 476 551 355 72 986
17 117 658 17 504 364 17 769 118 18 500 844 18 897 657 19 816 532 4 735 765 7 282 022 918 629 2 456 926 333 347 3 127 844 445 276 4 841 236 7 489 838 923 039 2 580 292 339 467 3 270 273 376 767 5 468 111 7 818 806 839 534 2 698 927 340 614 3 510 621 429 110 5 287 394 7 753 322 840 982 2 928 437 344 142 3 134 901 504 860 5 481 155 7 947 556 852 612 2 927 752 336 790 3 271 504 558 898 6 109 851 8 080 498 836 299 2 898 188 338 591 3 485 271 522 149
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water 7. Konstruksi/Construction 8. Pengangkutan/Transport 9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
13 403 368 13 596 584 13 828 737 14 246 373 14 792 063 15 292 316
348
Bab XI
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Reg/Mun (1) JUMLAH/Total A. Menurut Peggunaan By Type of Credits 1. Modal Kerja/Work Capital 2. Investasi/Investment 3. Konsumsi/Consumer B. Menurut Sektor Ekonomi By Economics Sectors 1. Pertanian/Agriculture 2. Pertambangan/Mining 3. Perindustrian/Industry 4. Perdagangan/Trade
49 968 183 52 765 867 54 003 851 57 591 224 59 290 445 58 002 901 25 389 022 26 793 858 26 820 463 29 119 457 30 689 476 30 589 395 8 786 265 9 368 156 10 517 964 11 305 928 11 736 953 10 514 338
15 792 896 16 603 853 16 665 423 17 165 838 16 864 016 16 899 169 49 968 183 52 765 867 54 003 851 57 591 224 59 290 445 58 002 901 351 725 68 200 360 740 84 583 360 313 83 919 371 798 86 928 398 374 82 885 407 225 110 992
19 702 962 20 806 176 20 852 219 22 957 966 24 812 256 23 724 928 5 980 589 8 060 086 940 363 2 735 637 335 869 3 558 579 489 638 6 192 074 8 708 972 1 010 785 3 132 005 327 775 3 712 339 526 068 6 216 495 6 537 487 6 451 486 6 798 952
5. Jasa-Jasa/Services Listrik,Gas,Air/Electriciti,Ga 6. s,Water 7. Konstruksi/Construction 8. Pengangkutan/Transport 9. Jasa-jasa Dunia Usaha/ Business Service 10. Jasa-jasa Sosial Masyarakat Community social Services 11.. Lain-lain/Others
9 812 464 10 458 039 10 667 247 10 043 357 1 950 651 3 098 406 334 391 3 770 555 658 461 2 528 412 3 130 908 324 300 3 797 591 676 828 2 699 357 3 204 334 329 521 3 766 936 667 099 1 955 158 2 826 013 342 362 4 278 117 641 707
15 804 622 16 613 322 16 678 440 17 179 006 16 878 197 16 917 448
349
Chapter XI
Laju Inflasi 66 Kota di Indonesia Inflation Rate at 66 Cities in Indonesia 2004 - 2008 (Persen/Percent)
Kota/City (1) Banda Aceh Lhoksemawe Padang Sidempuan Sibolga Pematang Siantar Medan Padang Pekanbaru Dumai Jambi Palembang Bengkulu Bandar Lampung Pangkal Pinang Batam Tanjung Pinang Jakarta Bogor Sukabumi Bandung Cirebon Bekasi Depok Tasikmalaya Purwokerto Surakarta Semarang Tegal Yogyakarta
2004 (2) 6,97 7,36 8,99 6,64 7,31 6,64 6,98 8,92 7,25 7,95 4,67 5,22 9,00 4,22 5,87 7,56 3,27 5,92 6,32 5,15 5,98 5,25 6,95
2005 (3) 41,11 17,57 18,47 22,39 19,67 22,91 20,47 17,10 16,50 19,92 25,22 21,17 17,44 14,79 16,06 19,56 16,82 20,83 14,54 13,88 16,46 18,39 14,98
2006 (4) 9,54 11,47 10,02 5,03 6,06 5,97 8,05 6,32 10,66 8,44 6,52 6,03 6,42 4,58 6,03 5,33 6,31 8,44 8,45 6,18 6,08 7,73 10,40
2007 (5) 11,00 4,18 5,87 7,13 8,37 6,42 6,90 7,53 7,42 8,21 5,00 6,58 2,64 4,84 6,04 5,25 7,87 7,72 6,15 3,28 6,75 8,89 7,99
2008 (6) 10,27 13,78 12,34 12,36 10,16 10,63 10,68 9,02 14,30 11,57 11,15 13,44 14,82 18,40 8,39 11,90 11,11 14,20 11,39 10,23 14,14 10,10 11,70 12,07 12,06 6,96 10,34 8,52 9,88
350
Bab XI
Lanjutan Continued
Kota/City (1) Jember Sumenep Kediri Malang Probolinggo Madiun Surabaya Serang Tangerang Cilegon Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang Pontianak Singkawang Sampit Palangka Raya Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Manado Palu Wamanpone
2004 (2) 6,24 6,38 6,28 6,06 6,40 5,97 6,61 8,28 6,06 6,67 7,25 7,52 7,60 5,65 4,69 7,01 -
2005 (3) 16,86 16,84 15,74 14,12 16,11 11,31 17,72 15,16 14,43 11,90 12,12 12,94 17,28 16,64 18,73 16,33 -
2006 (4) 6,84 7,77 5,92 6,71 7,67 4,30 4,17 9,72 6,32 7,75 7,72 11,03 5,52 6,50 5,09 8,69 -
2007 (5) 7,25 6,85 5,93 6,27 6,31 5,91 8,76 8,44 8,56 7,57 7,96 7,78 7,27 9,18 10,13 8,13 -
2008 (6) 10,63 10,20 9,52 10,49 10,89 13,27 8,73 13,91 10,75 12,96 9,25 13,01 14,36 16,17 10,90 11,19 12,66 8,89 11,65 11,62 11,30 12,69 19,35 9,71 10,40 14,22
351
Chapter XI
Lanjutan Continued
Kota/City (1) Makasar Pare-pare Palopo Kendari Gorontalo Mamuju Ternate Ambon Manokwari Sorong Jayapura Nasional
2008 (6) 11,79 13,34 13,58 15,28 9,20 11,66 11,25 9,34 20,51 19,56 12,55 11,05
352
Bab XI
Indeks Harga Konsumen Kota Serang Menurut Bulan Consumer Price Index of Serang Municipality by Month 2008
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3) 148,33 150,84 152,36 155,35 155,76 112,34 113,23 113,90 114,80 117,47 118,51 119,30 Perumahan/Air/Li strik/gas dan bahan bakar Housing/WaterEle ctricity/gas and fluel (4) 155,44 153,92 155,05 155,71 158,57 108,04 111,06 112,32 116,41 116,48 117,59 118,09
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food (2) 169,17 176,80 178,83 177,74 179,03 117,15 120,24 123,11 125,85 126,47 125,22 126,63
Sandang/ Clothing
(1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December
(5) 138,59 140,16 142,81 143,86 143,93 112,72 114,37 114,11 115,22 116.27 117,54 119,86
353
Chapter XI
Lanjutan/ Continued
Bulan/ Month Kesehatan/ Health Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport (7) 188,81 188,97 188,95 189,48 189,81 104,49 108,22 112,13 112,03 112,41 112,49 113,76 Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8) 170,41 170,38 170,46 169,35 171,92 104,88 105,25 105,12 104,97 104,88 104,25 101,67 Umum/ General
(1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December
(6) 132,54 132,78 133,30 134,09 135,63 103,22 103,22 103,57 104,23 107,78 109,74 110,78
(9) 159,50 162,25 163,68 164,04 165,53 110,31 112,25 113,53 115,27 116,24 116,50 116,95
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Keterangan /Notes: -IHK Tahun/ Inflation in Year=IHK Bulan Desember /Inflation in December -IHK Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,IHK Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007 .
354
Bab XI
Indeks Harga Konsumen Kota Tangerang Menurut Bulan Consumer Price Index of Tangerang Municipality by Month 2008
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food (2) 118,31 120,32 123,99 126,53 126,86 123,98 125,13
(1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3) 113,18 113,28 114,63 115,06 115,80 117,75 118,54
Perumahan/Air/Li strik/gas dan bahan bakar Housing/WaterEle ctricity/gas and fluel (4) 108,93 109,05 110,09 114,36 114,64 114,04 113,68
Sandang/ Clothing
355
Chapter XI
Lanjutan/ Continued
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport (7) 103,46 103,46 103,46 103,65 103,91 105,46 105,65 Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8) 114,28 114,29 114,36 114,49 115,74 115,75 112,52
Bulan/ Month
Kesehatan/ Health
Umum/ General
(1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December
Keterangan /Notes: -IHK Tahun/ Inflation in Year=IHK Bulan Desember /Inflation in December -IHK Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,IHK Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007 .
356
Bab XI
Indeks Harga Konsumen Kota Cilegon Menurut Bulan Consumer Price Index of Cilegon Municipality by Month 2008
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food (2) 116,34 117,13 117,71 118,04 119,60 119,62 120,44
(1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3) 121,97 121,97 122,21 122,22 123,02 124,18 124,28
Perumahan/Air/Li strik/gas dan bahan bakar Housing/WaterEle ctricity/gas and fluel (4) 104,02 105,52 106,17 106,45 107,07 110,93 111,49
Sandang/ Clothing
357
Chapter XI
Lanjutan/ Continued
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport (7) 102,06 102,79 102,79 102,79 102,93 102,98 103,01 Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8) 112,56 112,42 112,46 112,52 112,83 113,04 109,62
Bulan/ Month
Kesehatan/ Health
Umum/ General
(1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December
Keterangan /Notes: -IHK Tahun/ Inflation in Year=IHK Bulan Desember /Inflation in December -IHK Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,IHK Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007 .
358
Bab XI
Indeks Harga Konsumen Banten Menurut Bulan Consumer Price Index of Banten by Month 2008
Bulan/ Month
Bahan Makanan/ Food (2) 117,90 119,89 123,05 125,33 125,86 123,59 124,73
(1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3) 114,20 114,40 115,51 115,95 116,97 118,69 119,39
Perumahan/Air/Li strik/gas dan bahan bakar Housing/WaterEle ctricity/gas and fluel (4) 108,17 108,87 109,89 113,62 113,91 114,13 114,01
Sandang/ Clothing
359
Chapter XI
Lanjutan/ Continued
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport (7) 103,42 104,04 104,59 104,71 104,97 106,12 106,44 Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8) 112,76 112,78 112,82 112,90 113,84 113,79 110,62
Bulan/ Month
Kesehatan/ Health
Umum/ General
(1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December
Keterangan /Notes: -IHK Tahun/ Inflation in Year=IHK Bulan Desember /Inflation in December -IHK Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,IHK Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007 .
360
Bab XI
Inflasi Kota Serang Menurut Bulan Inflation Rate of Serang Municipality by Month 2008 (Persen/Percent)
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3) 0,64 1,69 1,01 1,96 0,26 0,46 0,79 0,59 0,79 2,33 0,89 0,67 12,08
Bulan/ Month
Perumahan/Air/Listrik/gas dan bahan bakar Housing/WaterElectricity/gas and fluel erumahan/ Housing (4) 1,61 -0,98 0,73 0,43 1,84 2,91 2,80 1,13 3,64 0,06 0,95 0,43 15,55
Sandang/ Clothing
(1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December 2008
(2) 3,82 4,51 1,15 -0,61 0,73 1,30 2,64 2,39 2,23 0,49 -0,99 1,13 18,79
(5) 2,13 1,13 1,89 0,74 0,05 2,34 1,46 -0,23 0,97 0,91 1,09 1,97 14,45
361
Chapter XI
Lanjutan Continued
Bulan/ Month (1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December 2008 Kesehatan/ Health (6) 5,29 0,18 0,39 0,59 1,15 0,36 0 0,34 0,64 3,41 1,82 0,95 15,12 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport (7) 0,05 0,08 -0,01 0,28 0,17 0,97 3,57 3,61 -0,09 0,34 0,07 1,13 10,17 Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8) 0,26 -0,02 0,05 -0,65 1,52 6,21 0,35 -0,12 -0,14 -0,09 -0,6 -2,47 4,30 Umum/ General (9) 1,87 1,72 0,88 0,22 0,91 2,21 1,76 1,14 1,53 0,84 0,22 0,39 13,69
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Keterangan /Notes: -Inflasi Tahun/ Inflation in Year=Inflasi Bulan Desember /Inflation in December -Inflasi Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,Inflasi Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007
362
Bab XI
Inflasi Kota Tangerang Menurut Bulan Inflation Rate of Tangerang Municipality by Month 2008 (Persen/Percent)
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3) 1,25 0,09 1,19 0,38 0,64 1,68 0,67 5,90
Bulan/ Month
Perumahan/Air/Listrik/gas dan bahan bakar Housing/WaterElectricity/gas and fluel erumahan/ Housing (4) 1,35 0,11 0,95 3,88 0,24 -0,52 -0,32 5,69
Sandang/ Clothing
(1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December 2008
363
Chapter XI
Lanjutan Continued
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport (7) 0,37 0 0 0,18 0,25 1,49 0,18 2,47 Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8) 10,69 0,01 0,06 0,11 1,09 0,01 -2,79 9,18
Bulan/ Month (1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December 2008
Umum/ General (9) 3,04 0,41 1,13 1,64 0,45 -0,22 -0,22 6,23
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Keterangan /Notes: -Inflasi Tahun/ Inflation in Year=Inflasi Bulan Desember /Inflation in December -Inflasi Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,Inflasi Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007
364
Bab XI
Inflasi Kota Cilegon Menurut Bulan Inflation Rate of Cilegon Municipality by Month 2008 (Persen/Percent)
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3) 0,06 0 0,20 0,01 0,65 0,94 0,08 1,94
Bulan/ Month
Perumahan/Air/Listrik/gas dan bahan bakar Housing/WaterElectricity/gas and fluel erumahan/ Housing (4) 1,21 1,44 0,62 0,26 0,58 3,61 0,50 8,22
Sandang/ Clothing
(1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December 2008
365
Chapter XI
Lanjutan Continued
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport (7) 0 0 0,04 0 0,26 0,40 0,06 0,76 0 0,72 0 0 0,14 0,05 0,03 0,94 Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8) 11,19 -0,12 0,04 0,05 0,28 0,19 -3,03 8,60
Bulan/ Month (1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December 2008
Umum/ General (9) 2,11 0,48 0,29 0,11 0,73 0,99 -0,16 4,55
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Keterangan /Notes: -Inflasi Tahun/ Inflation in Year=Inflasi Bulan Desember /Inflation in December -Inflasi Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,Inflasi Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007
366
Bab XI
Inflasi Banten Menurut Bulan Inflation Rate of Banten by Month 2008 (Persen/Percent)
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau/ Prepared Food, Beverages and Tobacco Products (3) 0,98 0,18 0,98 0,39 0,88 1,47 0,59 5,47
Bulan/ Month
Perumahan/Air/Listrik/gas dan bahan bakar Housing/WaterElectricity/gas and fluel erumahan/ Housing (4) 1,54 0,66 0,93 3,38 0,26 0,19 -0,11 6,85
Sandang/ Clothing
(1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December 2008
367
Chapter XI
Lanjutan Continued
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga/ Education, Recreation and Sport (7) 0,88 0 0,05 1,17 0,53 0,55 0,79 3,97 0,4 0,59 0,51 0,12 0,25 1,09 0,30 3,26 Transportasi dan Komunikasi/ Transportation and Communication (8) 10,16 0,04 0,03 0,07 0,82 -0,05 -2,78 8,29
Bulan/ Month (1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December 2008
Umum/ General (9) 2,81 0,61 1,02 1,43 0,54 -0,01 -0,13 6,27
Sumber: BPS Provinsi Banten Source: BPS Statistics of Banten Province Keterangan /Notes: -Inflasi Tahun/ Inflation in Year=Inflasi Bulan Desember /Inflation in December -Inflasi Januari-Mei menggunakan tahun dasar 2002,Inflasi Juni-Desember menggunakan tahun dasar 2007 / CPI on January-May used based year 2002 , CPI on June-December used based year 2007
368
Bab XI
Perkembangan Harga Gabah Menurut Bulan di Banten Trend of unhulled Paddy Price by Month in Banten 2008 (Rupiah/kg)
Bulan Month (1) Januari/January Pebruari/February Maret/March April/April Mei/May Juni/June Juli/July Agustus/August September/September Oktober/October Nopember/November Desember/December
Gabah di Tingkat Petani / Unhulled Paddy in farmer (2) 2 664 2 566 1 867 1 919 2 325 2 486 2 410 2 411 2 333 2 422 2 580 2 512
Gabah di Penggilingan / Unhulled Padd in Mill (3) 2 673 2 622 1 841 1 936 2 386 2 535 2 465 2 500 2 473 2 493 2 667 2 606
2 375
2 433
Sumber: BPS Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan /Note : Harga yang dimaksud adalah rata-rata harga gabah di tingkat petani untuk kualitas IR 64/ The prices is average of unhulled paddy and hulled rice price in farmer with IR 64 quality
369
Chapter XI
Kinerja Koperasi Menurut Indikator Produksi Performance of Cooperation Activity by Indicator of Production 2007-2008
Satuan Unit (2)
Indikator Indicator (1) Koperasi / Cooperative Aktif/Active Non Aktif/Non Active Anggota / Member Modal Sendiri / Capital Owned Modal Luar / Capital Aid Jumlah Asset / Asset Volume Usaha / Omzet Jumlah SHU / Capital Gain Jumlah Manajer / Total Manajer Jumlah Karyawan / Total Employee
2007 (3)
2008 (4)
Unit Unit Orang / Person Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Orang / Person Orang / Person
3 131 2 207 872 203 270 701 879 458 323 483 966 552 484 287 741 209 1 543 323 924 124 64 476 713 657 1 837 872 203
2 804 2 142 856 515 239 291 000 483 320 000 502 548 000 826 328 000 73 086 000
856 515
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten Source : Cooperative and UKM of Banten Province
370
Bab XI
Jumlah SIUP yang diberikan Menurut Golongan Usaha dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Banten Number of Trade Business Permits Issued by Scale of Establishment and /Regency Municipality in Banten Province 2008
Kabupaten / Kota Regency / Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
23 81 335 77
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Source : Industrial Trade of Banten Province
371
Chapter XI
Kabupaten / Kota Regency / Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
9 24 550 77
11 45 22 52
33 63 390 277
2 -
1 1 -
38 46 5 749
17 6 5 158
43 87 11 904
42 28 31 1 034
5 1 8
372
Bab XI
Lanjutan Continued
Bentuk Usaha Type of Establishment PT KOP CV FA PO BLP (7)
Kabupaten / Kota Regency / Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total
21 5 45
13 7 36
53 13 157
1 -
133 42 132
221 67 372
65 42 178
7 34 97
53 190 466
4 5
61 160 528
12 1 15
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Source : Industrial Trade of Banten Province
373
Chapter XI
374
Bab XII
PENGELUARAN DAN KONSUMSI Expenditure and Consumption
Bab XII
12.1. Pengeluaran Makanan Salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat di suatu daerah adalah peningkatan pada rata-rata pendapatan masyarakatnya. Sayangnya, data ratarata pendapatan masyarakat sangat sulit untuk dikumpulkan. Karena itu, untuk mengukur peningkatan kesejahteraan masyarakat digunakan proxy berupa rata-rata pengeluaran per kapita. Pada tahun 2008, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan di Banten mencapai 554.412 rupiah, dimana sekitar 45,15 persen atau tepatnya 250.338 rupiah digunakan untuk keperluan konsumsi makanan dan sisanya yaitu 54,85 persen atau sekitar 304.074 rupiah digunakan konsumsi non makanan. Bila dibandingkan dengan rata-rata pada tahun 2007 yang hanya sebesar 356.128 rupiah per kapita sebulan, maka pada tahun 2008 telah terjadi peningkatan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan sebesar 55,68 persen, yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan laju inflasi Banten pada tahun 2008 yang sebesar 11,47 persen. Bila diperhatikan komposisi pengeluarannya, ternyata peningkatan tersebut lebih banyak digunakan untuk keperluan konsumsi non makanan daripada konsumsi makanan. Tercatat, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk keperluan konsumsi non makanan meningkat sebesar 88,96 persen. Sedangkan rata-rata
Banten Dalam Angka 2009
12.1. Food Consumption One of measurements that applicable to indicate an increase of social welfare in a region is the increasing of their income average. Unfortunately, the income average data is very difficult to collect. Therefore, the proxy form of average expenditure per capita used in order to measure the increasing welfare of community.
In 2008, the monthly average of per capita expenditure in Banten reached 554,412 rupiahs, where about 45.15 percent or exactly 250,338 rupiahs used for food consumption. While the rest that is 54.85 percent or about 304,074 rupiahs used for non-food consumption. Compared to those of in 2007 which is only 356,128 rupiahs, In 2008 there has been increasing in monthly average of per capita expenditure around 55.68 percent, which is higher than the rate of inflation in Banten for the same period i.e. 11.47 percent.
Observing the expenditure composition, the above increase is used more for non-food consumption than for food consumption. Note that the monthly average of per capita expenditure for non-food consumption increased 88.96 percent. While the average of food expenditure per 377
Chapter XII
pengeluaran makanan per kapita sebulan hanya meningkat sebesar 28,24 persen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk Banten pada tahun 2008 lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2007. Adanya peningkatan kesejahteraan pada masyarakat Banten, setidaknya juga dapat dikonfirmasi dengan melihat komposisi penduduk menurut kelompok rata-rata pengeluaran per kapita sebulan. Tercatat, persentase penduduk tahun 2008 yang mempunyai pengeluaran per kapita sebulan kurang dari 200.000 hanya sebesar 8,95 persen, jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 25,05 persen. Sedangkan persentase penduduk tahun 2008 yang mempunyai pengeluaran per kapita sebulan lebih atau sama dengan 500.000 mencapai 40,24 persen, yang juga jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang hanya sebesar 20,58 persen. 12.2. Ketersediaan Pangan Salah satu tugas Pemerintah via Bulog adalah menyediakan stok pangan, terutama stok beras yang cukup untuk kebutuhan masyarakat, khususnya untuk stabilisasi harga dan kebutuhan yang mendesak, misalnya bencana alam. Stok beras di Bulog Sub Divre Serang pada akhir tahun 2008 adalah sebanyak 4,17 juta ton. Stok beras Di Banten sendiri pada akhir tahun 2008 378
only
28.24
So, it can be concluded that the welfare of Banten population in 2008 is better compared to those of in 2007.
The increasing welfare in Banten can also be confirmed by level of population composition according to the group of monthly average per capita expenditure. Note that the percentage of population in 2008 that has per capita expenditure less than 200,000 is only 8.95 percent, which lower in 2007 which is 25.05 percent. While the percentage of population in 2008 which has per capita expenditure are more or equal to 500.000, reached 40.24 percent which is also higher compared to those of in 2007 with only 20.58 percent. 12.2. Food Availability One of government's tasks through State Logistic Agency is to provide food availability, particularly sufficient rice stocks for society needs, especially price stabilization and the urgent needs, such as natural disasters.
Serang Logistic Agency has a sufficient stocks of rice almost 4, 17 million tons by the end of 2008. Rice stocks in Banten by the end of 2008 probably rounds 25 - 35
Banten In Figures 2009
Bab XII
kemungkinan sekitar 25 juta ton 35 juta ton. Hal ini karena, stok beras pada akhir Juni 2008 masih sekitar 33,90 juta ton dan pada akhir tahun 2007 sebanyak 28,58 juta ton. 12.3. Gini Rasio
million tons. Since the stocks of rice by the end of June 2008 is amounting to 33.90 million tons and by the end of 2007 has 28.58 million tons
12.3. Gini Ratio Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur ketimpangan pendapatan di suatu daerah adalah Gini Rasio. Nilai Gini Rasio berkisar antara 0 dan 1, dimana semakin besar nilainya maka ketimpangan pendapatan yang terjadi di suatu daerah akan semakin besar pula. Idealnya, Gini Rasio dihitung dengan menggunakan data pendapatan, akan tetapi karena ketiadaan data pendapatan menyebabkan Gini Rasio dihitung dengan menggunakan data pengeluaran. Bila diperhatikan data Gini Rasio yang ada, terlihat bahwa pada tahun 2008 nilai Gini Rasio yang dihasilkan untuk setiap kabupaten/kota yang ada di Banten adalah antara 0,21 sampai 0,25. Berarti, ketimpangan pendapatan di setiap kabupaten/kota di Banten pada tahun 2008 cenderung rendah dan dengan kondisi ketimpangan yang relatif sama. Gini Ratio is one of indicators that can be used to measure income disparities in a region. Gini Ratio value ranging between 0 and 1, where the greater value of Gini Ratio indicates the greater income disparities in a region also. Ideally, Gini Ratio is calculated using income data, but because of lack of income data caused Gini Ratio is calculated using expenditure data.
Observing the Gini Ratio value, show that in 2008 the value of Gini Ratio calculated for all regencies in Banten are ranging among 0.21 to 0.25. It means that income disparities in all regencies/ municipalities in Banten tend to be low and relatively the same.
379
Chapter XII
380
Bab XII
Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan di Provinsi Banten Population by Regency/Municipality and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten Province 2008
Kabupaten/Kota Regency /Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004
Pengeluaran Perkapita Sebulan/ Monthly Per Capita Expenditure <40.000 (2) 40.000 59.999 (3) 60.000 79.999 (4) 80.000 99.999 (5) 100.000 149.000 (6) 150.000 199.999 (7)
2 736
7 030
335 637 841 355 957 865 1 345 630 1 890 792
21 105 16 046 509 399 1 418 121 1 606 916 1 751 128 1 956 287
381
Chapter XII
Lanjutan Continued
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang Jumlah/Total 2007 2006 2005 2004 83 558 32 444 2 130 591 2 318 789 2 547 842 2 496 992 2 718 512 172 281 105 781 2 747 945 2 804 391 2 547 369 1 911 432 1 473 218 1 254 722 189 328 3 864 444 1 939 259 1 424 613 1 492 791 422 335 1 531 666 343 599 9 602 445 9 423 367 9 223 850 9 308 944 9 083 144 598 119 466 628 277 086 672 756 270 747 364 809 1 158 098 676 229 70 324 92 089 1 958 220 299 761 1 092 527 1 234 459 3 574 048 1 826 146 Pengeluaran Perkapita Sebulan/Monthly Per Capita Expenditure 200.000 299.999 (8) 300.000 499.999 (9) 500.000 dan lebih (10) Jumlah Total (11)
Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Social Economy Survey 2008, BPS Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
382
Bab XII
Rata-rata Pengeluaran Perkapita Menurut Jenis Pengeluaran dan Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan di Provinsi Banten Average of Per Capita Monthly Expenditure by Kind of Expenditure and Monthly Per Capita Expenditure Class in Banten Province 2008 (Rupiah)
Rata-rata Pengeluaran Per kapita Sebulan (Rp) Average of Per Capita Monthly Expenditure (Rp) 40.000 59.999 (2) 60.000 79.999 (3) 26 400 0 4 400 0 1 321 5 343 0 4 400 1 257 629 1 257 0 4 714 1 571 0 51 293 9 750 6 667 1 875 694 4 167 208 0 80.00099.999 (4) 21 462 1 226 3 164 0 2 316 5 594 3 262 1 175 4 597 3 129 727 966 5 422 992 5 655 59 688 18 037 3 872 5 111 463 4 341 574 76 100.000149.999 (5) 34 394 740 5 550 467 1 732 6 706 2 916 1 676 4 482 3 740 1 961 1 542 8 622 1 621 10 883 87 031 22 499 8 420 3 583 1 528 7 224 1 214 182
Jenis Pengeluaran Kind of Expenditure (1) Padi-padian/Cereals Ubia-ubian/Tubers Ikan/Fish Daging/Meat Telur dan susu/Eggs & Milk Sayur-sayuran/Vegetables Kacang-kacangan/Legumes Buah-buahan/Fruits Minyak dan lemak/Oil & Fats Bahan minuman/Beverages stuffs Bumbu-bumbuan/Spices Konsumsi lainnya/Miscellaneous food item Makanan & Minuman/Prepared food and beverages Minuman alkohol/Alcoholic beverages Tembakau dan Sirih/Tobacco & betel Jumlah Makanan/Total of Food Perumahan/Housing Aneka barang &jasa/Goods & services Biaya pendidikan/Education Cost Biaya kesehatan/Health cost Pakaian dan alas kaki/Clothing & Footwear Barang tahan lama/Durable Goods Pajak dan asuransi/Taxes & Insurances Keperluan pesta/Parties Jumlah Bukan Makanan/ Total Non Food Rata-rata Pengeluaran Sebulan/ Everage Monthly Expenditure
23 361
74 654
32 475
92 162
44 650
131 682
383
Chapter XII
Lanjutan Continued
Jenis Pengeluaran Kind of Expenditure (7) Padi-padian/Cereals Ubia-ubian/Tubers Ikan/Fish Daging/Meat Telur dan susu/Eggs & Milk Sayur-sayuran/Vegetables Kacang-kacangan/Legumes Buah-buahan/Fruits Minyak dan lemak/Oil & Fats Bahan minuman/Beverages stuffs Bumbu-bumbuan/Spices Konsumsi lainnya/Miscellaneous food item Makanan & Minuman/Prepared food and beverages Minuman alkohol/Alcoholic beverages Tembakau dan Sirih/Tobacco & betel Jumlah Makanan/Total of Food Perumahan/Housing Aneka barang &jasa/Goods & services Biaya pendidikan/Education Cost Biaya kesehatan/Health cost Pakaian dan alas kaki/Clothing & Footwear Barang tahan lama/Durable Goods Pajak dan asuransi/Taxes & Insurances Keperluan pesta/Parties Rata-rata Pengeluaran Per kapita Sebulan Average of Per Capita Monthly Expenditure 150.00199.999 (8) 36 555 879 7 837 548 3 128 8 672 3 674 2 257 5 213 5 154 2 716 2 567 14 421 2 231 13 709 109 563 31 498 12 321 4 619 3 704 7 786 2 175 416 200.00299.999 (9) 44 582 1 386 13 388 2 200 5 530 12 316 6 309 3 993 7 979 7 350 3 755 4 427 22 523 3 891 23 925 163 554 44 437 18 796 5 885 3 768 10 412 3 316 663 87 278 250 832 300.00499.999 (10) 41 461 1 626 16 588 5 715 12 491 16 568 9 319 6 617 10 451 8 324 5 028 7 790 48 529 7 973 30 655 229 135 81 226 38 693 11 017 7 278 14 923 11 001 2 398 166 536 395 671 500.000 dan lebih (11) 32 701 1 956 21 982 16 782 28 323 20 172 9 452 15 729 11 399 9 875 6 159 10 673 106 651 19 395 35 471 346 720 207 311 146 278 53 941 31 788 29 586 87 034 20 857 576 794 923 514 Rata-rata Average (12) 38 092 1 634 17 179 8 923 16 430 16 295 8 172 9 290 9 788 8 395 4 965 7 698 62 881 11 127 29 471 250 338 119 017 75 066 26 544 15 962 19 159 39 069 9 256 304 074 554 412
Jumlah Bukan Makanan/ 62 519 Total of Non Food Rata-rata Pengeluaran Sebulan/ 172 083 Everage Monthly Expenditure Sumber : Susenas 2008, BPS Source : Social Economy Survey 2008, BPS
384
Bab XII
Perkembangan Persediaan Pangan /Beras di Provinsi Banten Rice Stock in Banten Province 2008 (Ton)
Bulan/ Month (1) Januari/ January Pebruari/ February Maret/ March April/ April Mei/ May Juni/ June Juli/ July Agustus/ August September/ September Oktober October Nopember/ November Desember/ December
Stok Awal/ Pre Stock (2) 28 577 653 28 205 503 25 587 819 26 600 627 29 733 128 31 734 368 905 020 853 090 1 807 225 4 340 890 2 692 665 6 757 958
Pemasukan/ In (3) 196 850 1 056 181 4 041 843 8 047 376 7 198 390 7 449 281 922 110 2 626 090 4 892 210 28 010 6 689 683 2 329 843
Stok Dikuasai/ Stock Controlled (4) 28 774 503 29 261 684 29 629 662 34 648 003 36 931 518 39 183 649 1 827 130 3 479 180 6 699 435 4 386 900 9 382 348 9 087 801
Pengeluaran/ Out (5) 569 000 3 673 865 3 029 035 4 914 875 5 197 150 5 285 375 974 040 1 671 955 2 358 545 1 676 235 2 624 390 4 922 170
Stok Akhir/ Final Stock (6) 28 205 503 25 587 819 26 600 627 29 733 128 31 734 368 33 898 274 853 090 1 807 225 4 340 890 2 692 665 6 757 958 4 165 631
Sumber: Bulog Subdivre Banten Source : Logistic Official of Banten Keterangan : - Stock per 31 Juni 2008 Sebanyak 33.898.274 kg dibagi 3 (tiga) sub divre: 1. Sub Divre Serang : 905.020 kg 2. Sub Divre Lebak : 2.927.943 kg 3. Sub Divre Tangerang : 30.065.311 kg - Bulan Januari-Juni data Bulog Banten, bulan Juli-Desember data Bulog Serang
385
Chapter XII
Laporan Realisasi Pengadaan Gabah Dolog Wilayah I Provinsi Banten Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten Province 2008
Kontrak/ Contract Realisasi/ Realization Karung Sack (4) Kotor Bruto (5) Bersih Netto (6)
(1) Kab.Pandeglang Mitra Kerja Ada DN Satgas Sub Jumlah/Total Kab Lebak Mitra Kerja Ada DN Satgas UPGB Malingping Sub Jumlah/ Total Kab. Serang Mitra Kerja Ada DN Satgas UPGB Taktakan Sub Jumlah/ Total Mitra Kerja Mitra Kerja Ada DN Satgas UPGB Ciruas Jumlah/ Total Sumber: Bulog Subdivre Banten Source : Logistic Official of Banten
Kg/ Kg (3)
11 000 11 000
36 000 36 000
II -
386
Bab XII
Laporan Realisasi Pengadaan Beras Dolog Wilayah I Provinsi Banten Stock Realization Report of Rice by Dolog Banten Province 2008
Kontrak/ Contract Realisasi/ Realization Karung Sack (4) Kotor Bruto (5) Bersih Netto (6) Sisa
Mitra Kerja/ Contractor (1) Kab. Serang Mitra Kerja Ada DN Satgas
Kg/ Kg (3)
I II Kab/kota Serang
2 549 935 300 000 400 000 150 000 3 399 935
Sub Jumlah/ Total Mitra Kerja Mitra Kerja Ada DN Satgas UPGB Ciruas Jumlah/ Total
387
Chapter XII
Gini Ratio Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Gini Ratio by Regency/Municipality in Banten Province 2004 - 2008
Kabupaten/Kota Regency/Municipality (1) Kabupaten/Regency 1. Pandeglang 2. Lebak 3. Tangerang 4. Serang Kota/Municipality 5. Tangerang 6. Cilegon 7. Serang
Gini Ratio 2004 (2) 2005 (3) 2006 (4) 2007 (5) 2008 (6)
0,260 0,260 -
0,280 0,27 -
0.23 0.26 -
0,22 0,27 -
0,21 0,25 -
Jumlah/Total
0,290
0,380
0,31
0,29
0,30
Sumber : BPS Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province Catatan : Data Kota Serang bergabung dengan Kabupaten Serang Notes : Data Serang Municipality Join The Serang Regency
388
Bab XIII
PENDAPATAN REGIONAL Regional Income
Bab XlII
Pendapatan Regional
13.1. Penjelasan Teknis Produk Domestik Regional Bruto dari sisi supply atau lebih dikenal sebagai PDRB menurut lapangan usaha adalah menggambarkan besaran nilai tambah bruto yang tercipta sebagai akibat proses produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh berbagai unit produksi yang ada di suatu daerah, dimana dalam jangka pendek, supply ini ada untuk memenuhi demand. Karena itu, PDRB dari sisi demand atau PDRB menurut penggunaan adalah jumlah permintaan akhir yang dilakukan oleh berbagai agen ekonomi, baik untuk kepentingan konsumsi rumahtangga, investasi swasta, dan belanja pemerintah, maupun untuk kepentingan perdagangan luar daerah/luar negeri. Sedangkan, Demand sendiri bersumber dari pendapatan atau balas jasa dari pemilik faktor produksi (PDRB menurut pendekatan pendapatan). PDRB disajikan dalam dua versi pn a n yi a s dsr a a eii , au t aa hr la t a g br k dn a s dsr a a e au l a t a aa hr g knt P R a s dsr hra os n. D B t aa a a a g berlaku dihitung menggunakan harga tahun berjalan dan dikenal sebagai PDRB nominal, sedangkan PDRB atas dasar konstan atau PDRB riil dihitung dengan menggunakan data harga tahun tertentu (saat ini menggunakan dasar harga tahun 2000). Kedua versi penilaian tersebut masing-masing digunakan untuk kepentingan yang berbeda, yaitu
Banten Dalam Angka 2009
13.1. Technical Notes Gross Regional Domestic Product from the supply side, or better known as the GRDP by industrial origin is to describe the amount of gross value added created as a result of the production process of goods and services conducted by various production units in a region, which in short term, it needs to supply demand. Therefore, demand side GRDP or expenditure of GRDP is total of final demand made by various economic components, both for household consumption interest, private investment and government expenditures, as well as for foreign trade interests of local / overseas. Meanwhile, demand itself derived from the income or remuneration from the owners of production factors (GRDP by income approach) GRDP and its aggregations are presented in two forms, at current market prices and constant market prices. In presenting current market prices, all aggregates are valued at current market prices, also known as Nominal GRDP. While, base year constant market prices are shown by valuing all aggregates at fixed base year prices. (Year of 2000 has been used as the base year now). Both versions of mentioned forms each used for different purposes, i.e. the nominal GRDP 391
Regional Income
Chapter XIII
PDRB nominal digunakan untuk analisis level perekonomian suatu daerah dan penghitungan PDRB per kapita yang biasa digunakan sebagai proxy bagi pendapatan per kapita daerah tersebut, sedangkan PDRB riil setidaknya dapat digunakan untuk analisis pertumbuhan ekonomi suatu daerah. 13.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Nominal Sisi demand ekonomi Banten pada tahun 2008 ini, menghadapi tekanan yang cukup berat terutama akibat adanya kenaikan harga BBM domestik yang menimbulkan inflasi tinggi dan kebijakan uang ketat atau tight money yang ditempuh oleh Bank Indonesia. Kedua hal ini dapat mengancam perkembangan daya beli masyarakat serta mempengaruhi sisi domestic demand dan sekaligus sisi supply ekonomi Banten. Lebih-lebih, krisis ekonomi dan finansial global yang mulai merembet ke Banten sejak triwulan III tahun 2008, yang sangat jelas mempengaruhi kinerja ekspor atau sisi foreign demand dan sekaligus sisi supply ekonomi Banten, khususnya Sektor Industri Pengolahan. Meskipun demikian, tekanan tersebut sepertinya tidak terdeteksi apabila ditelaah secara nominal, karena level ekonomi Banten pada tahun 2008 bertambah sebesar 15 trilyun rupiah, yaitu dari 107,50 trilyun rupiah pada tahun 2007 menjadi sebesar 122,50 trilyun rupiah di tahun 2008, atau mengalami peningkatan sebesar 13,95 persen. 392
level is used for the analysis of a region's economy and GRDP per capita calculation commonly used as a proxy for regional income per capita, whereas the real GRDP at least can be used for the analysis of regional economic growth.
13.2. Nominal GRDP Banten economic demand side in 2008, facing severe pressure mainly due to the increase in domestic fuel prices which led to high inflation and tight monetary policy or tight money taken by Bank Indonesia These pressures can threaten the development of purchasing power and influence the domestic demand side and supply-side economics of Banten. Moreover, the economic and financial crisis that began spreading globally to Jakarta since the third quarter of 2008, which was clearly affect the export or the foreign demand side and also supply-side economics of Banten, especially the Manufacturing Sector. Nevertheless, the pressure seems undetectable when analyzed in nominal terms, due to the economic level of Banten in 2008 increased by 15 trillion rupiahs, from 107,50 trillion rupiahs in 2007 to for 122,50 trillion rupiahs in 2008, or an increase of 13,95 percent. Gross Domestic Product (GDP) nominally in 2008 increased by 20, 28 percent or 1.004,71
Banten In Figures 2009
Bab XlII
Pendapatan Regional
Hanya saja, Produk Domestik Bruto (PDB) nominal Nasional pada tahun 2008 meningkat sebesar 20,28 persen atau bertambah sebesar 1.004,71 trilyun rupiah hingga menjadi 4.954,03 trilyun rupiah, sehingga ratarata PDRB nominal per provinsi pada tahun 2008 adalah sebesar 150,12 trilyun rupiah. Berarti, level perekonomian Banten pada tahun 2008 masih dibawah rata-rata Nasional, yaitu masih sekitar 81,60 persen dari nilai rata-rata. Apabila ditelaah menurut sisi demand nya, ternyata dari total nilai PDRB Banten yang sebesar 122,50 trilyun rupiah; 59,95 persennya berasal dari komponen pengeluaran konsumsi rumahtangga; 25,17 persen dari komponen pembentukan modal tetap bruto; 6,89 persen dari komponen ekspor neto; 3,8 persen dari komponen pengeluaran pemerintah; dan sisanya diperoleh dari komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba dan komponen perubahan stok. Karena itu dapat dikatakan bahwa perkembangan PDRB Banten di drive oleh konsumsi rumahtangga domestik Banten. 13.3. PDRB per Kapita Angka PDRB per kapita hanya merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat produktivitas penduduk suatu daerah, yang diperoleh dengan cara membagi nilai PDRB nominal dengan jumlah penduduknya. Akan tetapi, sering kali indikator ini dijadikan sebagai proxy untuk melihat tingkat kesejahteraan masyarakat karena ketiadaan data pendapatan per kapita. Karena itu,
Banten Dalam Angka 2009
trillion increased by up to 4.954,03 trillion, so that the average of nominal GDP per province in 2008 amounted to 150, 12 trillion rupiahs. It means, Banten economic levels in 2008 were still below the national average, which is still around 81,60 percent of the average value.
When analyzed according to the demand side, from 122,50 trillion rupiahs of total value of Banten GDP, about 59,95 percent derived from household consumption expenditure components; 25,17 percent of gross fixed capital formation components; 6,89 percent of the net export component net; 3.8 percent of government expenditure components and the rest components derived from consumption expenditure of nonprofit institutions serving households and Inventory components. Therefore, it can be said that Banten GRDP is driven by its domestic household consumption.
13.3. Per Capita GRDP Per capita GRDP is one of economic indicator that describes the level of productivity in a region, which is obtained by dividing the nominal GRDP by the total of residents. However, this indicator is often used as a proxy to see the level of society welfare because of lack of per capita income data. 393
Regional Income
Chapter XIII
adanya peningkatan PDRB per kapita suatu daerah biasanya digunakan sebagai indikasi terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2008, secara agregat PDRB per kapita Banten mencapai sebesar 12,76 juta rupiah, atau mengalami peningkatan sebesar 11,83 persen bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang hanya sebesar 11,41 juta rupiah. Peningkatan ini, juga jelas jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan peningkatan pada tahun 2007 yang hanya sebesar besar 7,52 persen. Akan tetapi apabila dibandingkan dengan laju inflasi Banten yang sebesar 11,47 persen, maka secara riil PDRB per kapita Banten pada tahun 2008 sesungguhnya hanya meningkat sebesar 0,36 persen. Padahal pada tahun 2007, secara riil PDRB per kapitanya meningkat sebesar 1,21 persen bila dibandingkan dengan tahun 2006. Karena itu, meskipun terjadi peningkatan pada level PDRB per kapita nya, tetapi sesungguhnya terjadi penurunan pada growth nya. 13.4. Pertumbuhan Ekonomi Tekanan berat yang dihadapi sisi demand ekonomi Banten, akan langsung terlihat apabila dilakukan penelaahan secara riil, dimana ekonomi Banten sendiri pada tahun 2008 hanya tumbuh sebesar 5,82 persen, yaitu dari 65,05 trilyun rupiah di tahun 2007 menjadi 68,83 trilyun rupiah pada tahun 2008, atau mengalami perlambatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mampu tumbuh 394
Therefore, an increase in GRDP per capita of a region is usually used as an indication of improving society's welfare.
In 2008, per capita GRDP of Banten in aggregate reaches 12,76 million, or an increase of 11.83 percent compared to 2007 which is only 11,41 million dollars. This increase, also obviously much higher compared with an increase in 2007 which is only 7,52 percent.
However, comparing with Banten inflation rate (11.47 percent), it can be concluded that in real per capita GRDP of Banten in 2008 actually only increased by 0,36 percent. Whereas in 2007, the real per capita GRDP was increased by 1,21 percent compared with 2006. Therefore, despite an increase in per capita GRDP levels, but actually there was a decreasing growth.
13.4. Economic Growth Such crisis faced by Banten economic by demand side, will be real reviewed, where in 2008 economic of Banten only grew by 5,82 percent, from 65,05 trillion rupiahs in 2007 to 68,83 trillion rupiahs in 2008, or grew slower than previous year that could grow by 6,04 percent. This deceleration growth is clearly indicates that the economics of Banten is under pressure.
Banten In Figures 2009
Bab XlII
Pendapatan Regional
sebesar 6,04 persen. Perlambatan ini jelas memberikan indikasi bahwa ekonomi Banten berada dalam tekanan. Apabila diperhatikan komposisi pertumbuhannya, terlihat bahwa melambatnya ekonomi Banten pada tahun 2008 disebabkan oleh adanya perlambatan yang terjadi pada sektor pertanian; sektor industri pengolahan; sektor bangunan; dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Keempat sektor tersebut masingmasing hanya tumbuh sebesar 3,18 persen; 2,31 persen; 6,92 persen; dan 10,95 persen yang lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya yang masingmasing mencapai 4,22 persen; 3,10 persen; 13,10 persen; dan 11,52 persen. Sementara itu, sektor-sektor ekonomi lainnya seperti sektor pertambangan dan penggalian; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan; dan sektor Jasa-jasa mengalami percepatan pertumbuhan, yaitu dari masing-masing tumbuh sebesar 12,65 persen; 4,73 persen; 6,71 persen; 13,24 persen; dan 9,62 persen pada tahun 2007, hingga masing-masing menjadi 14,23 persen; 7,76 persen; 7,27 persen; 16,45 persen; dan 12,33 persen. Hanya saja, karena kelima sektor ini secara total hanya mempunyai share sebesar 21,77 persen, maka percepatan pertumbuhannya tidak dapat mengangkat level pertumbuhan ekonomi Banten.
Banten Dalam Angka 2009
Observing the composition of growth, shows that Banten economic slowdown in 2008 caused by the deceleration occurred in agricultural sector, manufacturing industry, construction sector and trade, hotels, and restaurants sector. These four sectors respectively grew by only 3,18 percent, 2,31 percent, 6,92 percent and 10,95 percent lower than previous year of growth, which reached 4,22 percent; 3,10 percent, 13,10 percent and 11,52 percent.
Meanwhile, others economic sector such as mining and quarrying; electricity, gas and water supply; transport and communications sector; financial, real estate and business services; and services sectors have accelerated growth respectively 12,65 percent, 4,73 percent, 6,71 percent, 13,24 percent and 9,62 percent in 2007, to be respectively 14,23 percent, 7,76 percent, 7,27 percent; 16,45 percent and 12,33 percent. Because of these sectors totally have only 21,77 percent of share, therefore the acceleration of growth could not raise the level of economic growth of Banten.
395
Regional Income
Chapter XIII
Grafik 13.1. Peranan Sektor Dalam PDRB Banten Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2006 dan 2008 (persen) Percentage Distribution of Banten GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin, 2006 and 2008
60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Pertanian Bangunan Pengangkutan & Kom Perdag., H & R Keuangan, P & JP Pertamb & P Jasa-jasa Industri P LGA
2006
2008
Grafik 13.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten dan Nasional Tahun 2001-2008 (persen) Growth Rate of Banten and National Economy, 2001 2008 (Percent)
6,5 6 5,5 5,07 5 4,5 4 3,5 3 2001 2002 Banten 2003 2004 2005 2006 3,95 4,11 3,64 4,50 4,78 5,63 5,03 5,88 5,69 5,53 5,50
2007
2008
396
Bab XlII
Pendapatan Regional
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Market Price by Industrial Origin ( Juta / Millions Rp ) 2005 2008
Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / Agriculture 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / Mining and Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / Electricity, Gas, and Water Supply 5. B A N G U N A N / Construction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN / Trade, Hotel and Restaurant 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / Transport and Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service 9. JASA-JASA / Services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO / Gross Regional Domestic Product
2005 (2) 7 219 036,22 88 457,21 42 098 680,26 4 119 922,21 2 306 353,89 14 499 930,60
2 0 0 8 **) (5) 10 260 784,37 141 132,31 55 426 962,88 4 971 296,49 3 984 436,32 24 621 928,03
48 642 336,74 51 386 344,95 4 137 473,81 2 828 380,78 4 351 693,67 3 259 394,62
7 257 845,03
9 182 131,34
9 929 409,84
11 395 083,12
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
397
Regional Income
Chapter XIII
Tabel Table
13.1.2
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Domestic Product of Banten Constant Price 2000 by Industrial Origin ( Juta / Millions Rp) 2005 2008
Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / Agriculture 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / Mining and Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / Electricity, Gas, and Water Supply 5. B A N G U N A N / Construction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN / Trade, Hotel and Restaurant 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / Transport and Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service 9. JASA-JASA / Services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO / Gross Regional Domestic Product
2005 (2) 5 061 650,42 59 286,02 28 975 547,08 2 567 049,93 1 580 487,69 10 699 437,65
2 0 0 8 **) (5) 5 408 861,73 79 151,12 32 225 075,20 2 833 527,01 2 010 388,56 14 202 996,50
30 548 566,62 31 496 751,75 2 510 895,12 1 662 420,23 2 629 581,32 1 880 273,94
4 910 855,75
5 417 133,59
5 780 569,93
6 200 675,31
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
398
Bab XlII
Pendapatan Regional
Tabel Table
13.1.3
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Banten at Constant Price 2000 by Industrial Origin (Persen/Percent) 2005 2008
Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / Agriculture 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / Mining and Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / Electricity, Gas, and Water Supply 5. B A N G U N A N / Construction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN / Trade, Hotel and Restaurant 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / Transport and Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service 9. JASA-JASA / Services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO / Gross Regional Domestic Product Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
8,16
10,31
6,71
7,27
11,98 6,46
8,23 9,44
13,24 9,62
16,45 12,33
5,88
5,57
6,04
5,82
399
Regional Income
Chapter XIII
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Banten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of Banten at Current Price by Industrial Origin (Persen/Percent) 2005 2008
Lapangan Usaha Industrial Origin (1) 1. PERTANIAN / Agriculture 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / Mining and Quarrying 3. INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / Electricity, Gas, and Water Supply 5. B A N G U N A N / Construction 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN / Trade, Hotel and Restaurant 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / Transport and Communication 8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN/ Finance, Dwelling and Business Service 9. JASA-JASA / Services PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO / Gross Regional Domestic Product
8,58
9,38
9,24
9,30
3,29 5,02
3,35 5,13
3,55 5,32
3,83 5,72
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
400
Bab XlII
Pendapatan Regional
Tabel Table
13.1.5
Angka Agregatif PDRB, Penduduk Pertengahan Tahun dan PDRB Perkapita Banten Agregate Figures of GRDP, Population at Mid Year and GRDP Per Capita in Banten 2005 - 2008
Uraian Description (1) 1. NILAI ABSOLUT a. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp)/ GRDP at Current Market Prices (million Rp) b. PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp)/ GRDP at Constans 2000 Prices (million Rp) c. Jumlah penduduk pertengahan tahun (Jiwa)/ Total Population at Mid Year (Person) d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (Rp)/ GRDP Per Capita at Current Market Prices e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp)/ GRDP Per Capita at Constans 2000 Price(Rp) 2. INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100,00)/ Growth Index a. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp)/ GRDP at Current Market Prices (million Rp) b. PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp)/ GRDP at Constans 2000 Prices (million Rp) c. Jumlah penduduk pertengahan tahun (Jiwa)/ Total Population at Mid Year (Person) d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (Rp)/ GRDP Per Capita at Current Market Prices e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp)/ GRDP Per Capita at Constans 2000 Price(Rp)
2005 (2)
2006 (3)
2 0 0 7 *) (4)
2 0 0 8 **) (5)
84 622 803,32 97 867 273,39 107 499 652,42 122 497 457,07
9 028 816
9 223 850
9 423 367
9 602 445
6 435 722,00
6 650 331,00
6 902 711,00
7 168 033,00
185,21
214,20
235,28
268,10
127,17
134,25
142,36
150,65
112,10
114,52
117,00
119,23
165,21
187,03
201,09
224,87
113,44
117,23
121,68
126,35
401
Regional Income
Chapter XIII
Lanjutan Continued
Uraian Description (1) 3. INDEKS BERANTAI/ Chain Index a. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp)/ GRDP at Current Market Prices (million Rp) b. PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp)/ GRDP at Constans 2000 Prices (million Rp) c. Jumlah penduduk pertengahan tahun (Jiwa)/ Total Population at Mid Year (Person) d. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (Rp)/ GRDP Per Capita at Current Market Prices e. PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp)/ GRDP Per Capita at Constans 2000 Price(Rp) INDEKS HARGA IMPLISIT PDRB/ Implicit Price Index of GRDP
2005 (2)
2006 (3)
2 0 0 7 *) (4)
2 0 0 8 **) (5)
114,80
115,65
109,84
113,95
105,88
105,57
106,04
105,82
102,83
102,16
102,17
101,91
111,64
113,21
107,52
111,83
102,97
103,34
103,80
103,84
145,63
159,54
165,27
177,97
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
402
Bab XlII
Pendapatan Regional
Tabel Table
13.2.1
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Jenis Pengeluaran Gross Regional Domestic Product of Banten at Current by Expenditure ( Juta / Millions Rp ) 2005 2008
Jenis Pengeluaran / Type of Expenditure (1) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga/ Household Consumption Expenditure 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba/ Non Profit Consumption Expenditure 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/ General Government Consumption Expenditure 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross Fixed Capital Formation 5. Perubahan Stock/ Change In Stock 6. Ekspor/ Export 7. Impor/ Import
2005 (2)
2006 (3)
2 0 0 7 *) (4)
529 824,72
641 887,94
715 789,43
855 171,22
3 190 137,04
3 685 552,58
3 872 266,85
4 684 293,23
30 544 015,28
8 060 497,69
8 750 909,50
53 298 570,22 64 158 597,93 64 954 892,73 46 238 959,26 54 429 767,12 53 568 842,31
PDRB/ GRDP
84 622 803,32 97 867 273,39 107 499 652,42 122 497 457,07
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
403
Regional Income
Chapter XIII
Tabel Table
13.2.2
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Jenis Pengeluaran Gross Regional Domestic Product of Banten at Constan Price 2000 by Expenditure ( Juta / Millions Rp ) 2005 2008
Jenis Pengeluaran / Type of Expenditure (1) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga/ Household Consumption Expenditure 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba/ Non Profit Consumption Expenditure 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/ General Government Consumption Expenditure 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/ Gross Fixed Capital Formation 5. Perubahan Stock/ Change In Stock 6. Ekspor/ Export 7. Impor/ Import
2005 (1)
2006 (2)
2 0 0 7 *) (3)
349 118,92
382 655,86
417 934,89
459 458,42
2 406 195,87
2 630 658,52
2 849 630,09
3 187 016,17
17 317 311,49
5 256 105,19
5 321 691,44
4 306 345,53
39 088 828,98 43 517 179,18 44 488 801,87 37 420 079,47 41 674 668,66 42 749 018,04
PDRB/ GRDP
58 106 948,22
61 341 658,64
65 046 775,77
68 830 644,80
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Source : BPS Statistics of Banten Province
404