Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA)

Vol. 3, No. 1, (2018) Halaman 67-81 E-ISSN 2581-1002


ol.x, No.x, July xxxx, pp. 1

ANALISIS BIAYA KUALITAS DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA


PRODUKSI PADA PT ACEH MEDIA GRAFIKA TAHUN 2012-2016
Tasya Meisheilla Aditya*1, Fazli Syam BZ *2
1,2,
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala
e-mail: tasyameisheilla@gmail.com*1, fazlisyambz@feb.unsyiah.ac.id*2

Abstract
This research is designed as a quantitative descriptive research approach. The research is aimed to analyze the
quality cost applied by PT Aceh Media Grafika in addressing appropriate production cost of Serambi Indonesia in
2012 to 2016. On the other hand, the research is also aimed to analyze the effect of applied quality cost to the
production cost efficiency in 5 years. The subject of this research is PT Aceh Media Grafika, while the object is the
quality cost applied by the company. The data is analyzed by looking at the correlation of quality cost in increasing
the efficiency of the production cost. This research used a simple correlation analysis that commonly knows as
pearson correlation. The method used in collecting the data is mostly from documentation and literature review. The
result shows that PT Aceh Media Grafika has not applied any specific calculation of quality cost, it has generally
included in production cost.Based on the research analysis, the quality cost can possibly increase the efficiency of
production cost. However it plays a very small roles because the quality cost is just a part of the whole production
cost spent by the company.

Keywords: Quality Cost, Efficiency and Production Cost

1. Pendahuluan ketatnya persaingan bisnis. Jika perusahaan ingin


Perusahaan sesuai dengan tujuan utamanya memenangkan persaingan dalam merebut segmen
yaitu keberlanjutan (sustainability), diharuskan untuk pasar, maka kualitas produk harus ditingkatkan dalam
mempersiapkan rencana masa depan yang matang setiap aspek (Darmawan, 2015:1).
agar mampu bertahan di pasar yang penuh dengan Perusahaan harus menerapkan upaya
persaingan. Perkembangan iklim bisnis yang semakin peningkatan kualitas dengan tetap memperhatikan
bebas menuntut perusahaan untuk memaksimalkan pengendalian atas biaya yang ditimbulkannya melalui
strategi bisnisnya agar dapat bertahan dalam dunia pengukuran biaya kualitas. Apabila biaya kualitas
persaingan yang semakin hari semakin kompetitif. rendah, hal ini menunjukkan semakin baiknya
Salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan program perbaikan yang dijalankan perusahaan.
untuk meraih konsumennya adalah dengan Semakin baik kualitas yang dihasilkan, maka secara
menghasilkan produk yang dapat memberikan nilai tidak langsung akan meningkatkan pangsa pasar dan
tambah baik dari segi manfaat maupun segi kualitas nilai penjualan. Jika diartikan secara operasional suatu
(Susilowati, 2011:1). produk dapat dikatakan berkualitas apabila produk
Kualitas produk yang dihasilkan menjadi hal yang dihasilkan dapat memenuhi atau melebihi
yang sangat penting dalam berbagai bidang usaha harapan dari pelanggan, sehingga makna dari kualitas
terlebih lagi bagi bidang usaha yang memprioritaskan bergantung pada kepuasan pelanggan (Hansen dan
pencapaian laba untuk keberlangsungan dan Mowen, 2009).
perkembangan usaha serta berkembang dalam Segala aktivitas yang berkaitan dengan
memuaskan konsumen. Menghasilkan produk yang peningkatan kualitas produk akan menimbulkan
berkualitas menjadi tuntutan bagi suatu perusahaan terjadinya biaya. Biaya yang dikorbankan perusahaan
baik yang bergerak di bidang manufaktur, dalam menghasilkan produk dengan kualitas yang
perdagangan, maupun jasa agar dapat bertahan dalam sesuai dengan spesifikasinya dalam rangka memenuhi

67
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 1, (2018)

 ISSN: 1978-1520
kepuasan konsumen disebut biaya kualitas proporsi biaya kualitas dari biaya produksinya.
(Darmawan, 2015:3). Menurut Yuri (2013) biaya Dengan mengetahui proporsi biaya kualitas dari biaya
kualitas didefinisikan sebagai segala biaya yang produksi, maka dapat menarik perhatian dan
dikeluarkan untuk memenuhi tingkat kualitas yang komitmen para manajer perusahaan pada program
diinginkan dan yang diakibatkan tidak tercapainya pengendalian kualitas, sehingga peningkatan kualitas
tingkat kualitas yang diinginkan tersebut. dapat menjadi suatu target yang lebih pasti. Pada
Meski kualitas menjadi hal yang signifikan periode penelitian tahun 2009, biaya kualitas di PT.
dalam produksi, banyak perusahaan yang Perkebunan Nusantara VIII proporsi terbesarnya
mengabaikan pengukuran biaya kualitas. Penelitian adalah biaya kegagalan internal yang diikuti oleh
yang dilakukan oleh Nilisye et al (2013) pada PT. biaya pencegahan dan biaya penilaian.
Tropica Cocoprima menunjukkan perusahaan belum Penelitian Nefriani et al., (2014) pada CV. Ake
menetapkan dan mengukur biaya kualitasnya, Abadi menunjukkan perushan sudah menerapkan
sehingga perusahaan belum mengetahui biaya-biaya biaya kualitas. CV. Ake Abadi mengalokasikan biaya
apa saja yang termasuk ke dalam biaya kualitas dalam lebih banyak pada aktivitas pengendalian yaitu
proses produksi. Perusahaan hanya memberikan pencegahan dan penilaian maka akan berdampak pada
gambaran mengenai biaya kualitas melalui data-data menurunnya biaya kegagalan internal dan eksternal,
selama tiga tahun menggunakan laporan laba rugi dan sehingga menghasilkan produk yang sesuai dengan
perincian overhead pabrik. Sebaiknya dengan spesifikasi awal dan sedikitnya produk rusak. Secara
menetapkan biaya kualitas perusahaan dapat umum nilai EBIT (Earning Before Tax) akan
mengetahui jenis dan proporsi biaya kualitas yang meningkat ketika total biaya kualitas menurun,
terjadi dalam kegiatan pengendalian kualitasnya, dan walaupun kelihatannya tidak terlalu tampak secara
perusahaan dapat menentukan tindakan yang harus jelas akan tetapi hal ini sedikit memberikan gambaran
dilakukan untuk mencapai biaya kualitas dan produksi bahwa kecenderungan kualitas produk di CV. Ake
lebih efisien (Nilisye et al., 2013). Abadi semakin baik dengan biaya kualitas yang dapat
Studi lain yaitu penelitian Nugraha (2013) pada dikendalikan. Dengan demikian kualitas produk yang
PT. Pertani Cabang Sulawesi Utara menunjukkan dihasilkan sebagian besar tidak cacat atau rusak
bahwa perusahaan belum menerapkan biaya kualitas, sehingga kerugian yang dialami perusahaan sangat
tetapi biaya kualitas termasuk dalam biaya produksi sedikit dan tentunya profitabilitas akan semakin
perusahaan. Jenis-jenis biaya produksi yang meningkat.
dikeluarkan oleh perusahaan yaitu meliputi biaya Alat pengendalian biaya kualitas yang dapat
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead digunakan untuk menghasilkan produk berkualitas
pabrik. Penelitian pada periode 2011 ini adalah laporan biaya kualitas, yang biasanya
menyimpulkan bahwa perusahaan menekankan pada dikeluarkan oleh departemen akuntansi. Laporan ini
pencegahan sampainya produk cacat ke tangan melaporkan biaya kualitas pada suatu periode, untuk
konsumen sehingga mengakibatkan kurangnya setiap elemen biaya, demikian juga nilai yang berjalan
efisiensi biaya produksi. Padahal lebih baik jika sampai sekarang dan tahun sebelumnya (Current and
perusahaan mencegah terjadinya produk cacat itu Prior Year to date ).
sendiri (Nugraha, 2011). Melalui analisis biaya kualitas dapat diketahui
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh berapa jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan
Haslim dan Martusa (2011) di PT. Perkebunan dalam suatu pengendalian kualitas produk dan
Nusantara VIII sudah menerapkan biaya kualitas kegiatan apa saja yang dilakukan perusahaan untuk
sehingga perusahaan dapat mengetahui jenis dan mengefisienkan biaya tanpa menurunkan kualitas
proporsi biaya kualitas yang terjadi dalam kegiatan produk yang dihasilkan. Perusahaan yang melakukan
pengendalian kualitasnya, sehingga perusahaan dapat pencegahan terhadap timbulnya produk cacat akan
menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk mampu membuat biaya produksi lebih efisien, karena
mencapai biaya kualitas yang lebih efisien. perusahaan tidak perlu menurunkan harga jual untuk
Perusahaan dapat mengetahui perbandingan atau alasan produk cacat dan tidak perlu melakukan

68
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 1, (2018)

 ISSN: 1978-1520
pengerjaan ulang terhadap produk cacat tersebut, karena kualitas tidak hanya dapat ditentukan oleh
sehingga bahan baku dan tenaga kerja dapat gambaran visual bentuk fisik saja, tetapi juga dapat
digunakan seefisien mungkin (Susilowati, 2011:6). dilihat dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
Harian Serambi Indonesia adalah surat kabar memperoleh produk surat kabar yang berkualitas dan
yang diedarkan di Aceh sejak tahun 1989. Berdiri di sesuai dengan harapan pembaca.
bawah PT. Aceh Media Grafika, awalnya beralamat Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
di jalan T. Nyak Arief No.159, Jambo Tape, Aceh. penerapan biaya kualitas yang diterapkan PT. Aceh
Namun ketika bencana Tsunami melanda Aceh, Media Grafika dalam usaha meningkatkan efisiensi
perusahaan ini melanjutkan aktivitas perusahaannya biaya produksi Harian Serambi Indonesia pada tahun
kembali pada tahun 2006 dengan alamat yang baru, di 2012-2016. Selain itu tujuan dari penelitian ini juga
Jalan Banda Aceh – Lambaro Km 4,5 Meunasah menganalisis pengukuran biaya kualitas dan dampak
Manyang, Pagar Air, Kabupaten Aceh Besar. dari penerapan biaya kualitas terhadap efisiensi biaya
Perusahaan PT Aceh Media Grafika agar dapat produksi selama 5 tahun.
mempertahankan aktivitas operasi dan manajemen
yang baik harus terus melakukan perbaikan dari 2. Kajian Teoritis dan Kerangka Pemikiran
periode ke periode. Perbaikan itu diantaranya adalah Teoritis
kualitas produk, inovasi, ketepatan waktu saat Akuntansi Biaya
produksi dan memangkas biaya yang tidak perlu. Akuntansi adalah suatu kegiatan atau jasa yang
Perusahaan harus memperluas pangsa pasarnya agar berfungsi menyediakan informasi kuantitatif terutama
bisa mencapai penjualan produk. Dalam menjalankan yang bersifat keuangan mengenai kesatuan-kesatuan
kegiatan produksinya, perusahaan perlu ekonomi tertentu kepada pihak-pihak yang
mengoptimalkan efisiensi biaya produksi melalui berkepentingan, untuk digunakan sebagai bahan
penerapan biaya kualitas guna menghasilkan produk pertimbangan dalam pengambilan keputusan-
yang memenuhi kualifikasi tertentu dan menghindari keputusan ekonomi (Firdaus, 2012:17).
produk cacat dengan tetap mengoptimalkan biaya Biaya adalah jumlah kas atau setara dengan kas
produksi yang harus dikeluarkan. yang dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam dengan tujuan memperoleh keuntungan bagi
bidang perindustrian surat kabar, PT Aceh Media perusahaan di masa sekarang maupun di masa yang
Grafika dituntut untuk menghasilkan produk surat akan datang.
kabar yang berkualitas. Bagi perusahaan ini, profit
oriented berupa laba merupakan hal yang sangat Biaya Produksi
penting yang ingin dicapai oleh perusahaan untuk Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang
mempertahankan eksistensinya. Dengan berhubungan langsung dengan produksi suatu produk
meningkatkan kualitas produk maka akan semakin dan menjadi biaya yang terjadi untuk mengolah bahan
memperluas daerah pemasaran dan perusahaan harus baku menjadi produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
terus menerus memperbaiki kualitas produknya. Biaya produksi adalah sejumlah biaya yang
Peneliti merasa sangat perlu melakukan dikorbankan suatu unit organisasi dalam
penelitian ini disebabkan karena Harian Serambi menghasilkan produk barang atau jasa yang akan
Indonesia memproduksi setidaknya 35.000 eksemplar ditawarkan ke konsumen. Terdapat 3 komponen
surat kabar dalam sehari. Perusahaan ini utama dalam biaya produksi, yaitu biaya bahan baku,
memfokuskan kegiatan pada bidang penerbitan surat biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik
kabar yang terbit tujuh kali dalam seminggu. Surat (Nandini et al., 2014).
kabar ini, mengemban tugas sebagai kontrol sosial Menurut Hansen dan Mowen (2009:42) biaya
yang bersifat informatif, objektif dan aktual sesuai produksi dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis, yaitu:
kaidah-kaidah pers yang berlaku di Indonesia. a. Biaya Bahan Baku
Pengukuran kualitas produk terhadap Harian Serambi b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Indonesia melalui biaya kualitas dapat dilakukan c. Biaya Overhead

69
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 1, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Proses Produksi produk atau suatu jasa yang dibuat atau dilakukan
Halim (1988) dalam bukunya menjelaskan menurut spesifikasi untuk memuaskan pelanggan pada
bahwa pengumpulan harga produksi sangat ditentukan saat membeli dan selama penggunaan. Prawironegoro
berdasarkan proses produksinya. Proses produksi dan Purwanti (2013:19) mengemukakan bahwa biaya
dibagi menjadi dua macam, yaitu: kualitas adalah biaya yang timbul karena produk yang
1. Produksi atas dasar pesanan dihasilkan mutunya jelek sehingga tidak disukai oleh
2. Produksi Masa konsumen.
Dalam metode perhitungannya, biaya-biaya Berdasarkan penjelasan diatas dapat
produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan disimpulkan bahwa biaya kualitas adalah biaya yang
harga pokok produk persatuan produk yang dihasilkan timbul berkaitan dengan upaya mengubah produk
dalam periode tersebut, dihitung dengan cara bermutu buruk yang tidak berkualitas (bad quality
membagi total biaya produksi dengan jumlah satuan product) menjadi produk yang bermutu baik (good
produk yang dihasilkan dalam periode yang quality product) dalam sebuah perusahaan. Produk
bersangkutan. dapat dikatakan berkualitas jika produk tersebut sesuai
dengan standar atau spesifikasi yang telah ditetapkan.
Efisiensi Biaya Produksi Horngren et al., (2008:288) menyatakan bahwa
Definisi efisiensi menurut Fahmi (2012:83) komponen biaya kualitas dapat diklasifikasikan ke
adalah pengukuran kinerja yang melihat dari segi dalam 4 klasifikasi, yaitu:
pengerjaan sesuai dengan waktu (time) yang a. Biaya pencegahan (Prevention cost)
direncanakan, bahkan akan lebih baik jika bisa b. Biaya penilaian (Appraisal cost)
dilakukan penghematan secara lebih intensif. Konsep c. Biaya kegagalan internal (Internal failure cost)
efisiensi berkaitan dengan seberapa jauh suatu proses d. Biaya kegagalan eksternal (External failure
mengkonsumsi masukan untuk menghasilkan keluaran cost)
tertentu.
Suatu proses produksi dikatakan efisien jika Biaya pencegahan dan penilaian bersifat
perusahaan menghasilkan sebuah produk berkualitas ‘sukarela’ sementara biaya kegagalan internal dan
dengan memenuhi standar kualitas yang telah eksternal bersifat ‘tidak sukarela’ karena perusahaan
ditetapkan. Tingkat efisiensi produktivitas tidak dapat biasa dipaksa untuk membayar biaya ini. Biaya
dicapai hanya dengan satu orang manajer saja, pencegahan dan penilaian disebut cost of conformance
melainkan melibatkan berbagai jenjang dan struktur (biaya kesesuaian), yaitu semua biaya yang
organisasi melalui program kinerja yang disusun dikeluarkan untuk memastikan produk atau jasa
secara terpadu dan berkesinambungan. memenuhi kebutuhan konsumen. Sementara itu, biaya
kegagalan internal dan eksternal disebut cost of
Biaya Kualitas Produk nonconformance (biaya ketidaksesuaian).
Pengertian Biaya Kualitas Dalam penelitian ini Biaya Kualitas dapat
Horngren et al., (2008:286) mendefinisikan dilihat dari tabel berikut :
kualitas sebagai ciri dan karakteristik total dari suatu
Tabel 2.1
Alokasi Biaya Kualitas
Alokasi Biaya
Jenis Biaya Pengukuran
Kuliatas
Biaya Pencegahan - Biaya perjalanan dinas / pelatihan. Rasio
- Biaya perawatan mesin dan peralatan.
- Biaya gaji karyawan perawatan mesin / peralatan dan gudang.
- Biaya Kebersihan
Biaya penilaian -Biaya gaji dan upah karyawan perusahaan. Rasio
-Biaya pemeriksaan kualitas.
Biaya Kegagalan - Biaya perbaikan mesin / peralan Rasio

70
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 1, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Alokasi Biaya
Jenis Biaya Pengukuran
Kuliatas
Internal - Biaya pengerjaan kembali
Biaya kegagalan - Biaya penanganan keluhan dan klaim. Rasio
eksternal - Biaya perbaikan dan ongkos kirim produk cacat.

Kualitas Produk pengendalian kualitas dari produk yang tidak baik atau
Kualitas produk adalah dimensi kemampuan yang tidak sesuai dengan spesifikasi standar kualitas
perusahaan dalam menghasilkan suatu produk dalam yang telah ditetapkan. Hal ini akan lebih besar
memenuhi kepuasan konsumen dan sesuai dengan daripada biaya yang dikeluarkan untuk mencegah
standar yang telah ditetapkan sekaligus kegagalan produk tersebut terjadi.
juga merupakan kunci keberhasilan perusahaan agar Oleh karena itu, jika kegiatan pengendalian
dapat bersaing secara kompetitif (Darmawan, kualitas dapat berjalan dengan baik tanpa
2015).Harapan pelanggan dapat digambarkan melalui menghasilkan produk cacat dalam proses produksi,
atribut-atribut kualitas atau yang sering disebut maka pengulangan kerja akan berkurang karena
dimensi kualitas. Jadi, produk atau jasa yang menurunnya unit produk cacat maka sedikit tenaga
berkualitas adalah yang memenuhi atau melebihi kerja dan bahan yang digunakan untuk menghasilkan
harapan pelanggan output yang sama. Penurunan jumlah unit cacat
Definisi lain mengenai kualitas yang paling memperbaiki kualitas, sementara pengurangan jumlah
sederhana, namun yang menangkap pemikiran input yang digunakan meningkatkan efesiensi
mutakhir dalam bisnis, mendefinisikan kualitas produksi. Dengan adanya peningkatan kualitas maka
sebagai kesesuaian dengan spesifikasi pelanggan. efesiensi produksi meningkat maupun sebaliknya
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dilihat secara apabila kualitas menurun maka efesiensi produksi
garis besar bahwa kualitas didefinisikan dari sudut menurun.
pandang fokus pelanggan (customer focus) dan secara
operasional, produk atau jasa dikatakan berkualitas Kerangka Pemikiran Teoritis
jika produk tersebut memenuhi bahkan melebihi Apabila biaya kualitas diterapkan dalam
harapan konsumen. aktivitas operasi perusahaan, maka perusahaan akan
meraih efisiensi biaya produksi. Karena melalui
Manfaat Biaya Kualitas penerapan biaya kualitas, perusahaan dapat
Manfaat dalam menganalisis serta melaporkan menghasilkan produk yang berkualitas sesuai
biaya kualitas yaitu: kebutuhan konsumen dan juga dapat mengoptimalkan
1. Biaya Kualitas sebagai alat pengukuran pengeluaran biaya dalam proses produksi.
(Measurement Tool). Berdasarkan pemikiran tersebut, peneliti
2. Biaya Kualitas sebagai alat analisis proses menggambarkan kerangka pemikiran pada penelitian
kualitas (Process-Quality Analysis Tool). ini sebagai berikut:
3. Biaya Kualitas sebagai alat pemrograman
Biaya pengendalian
(Programming Tool). a. Biaya pencegahan
4. Biaya Kualitas sebagai alat penganggaran b. Biaya penilaian
(Budgetting-Tool). Biaya kualitas Efisiensi Biaya
optimal (X) Produksi (Y)
5. Biaya Kualitas sebagai alat peramalan (Predictive Biaya kegagalan
Tool). a. Biaya kegagalan
internal
b. Biaya kegagalan
Hubungan Biaya Kualitas dengan Efesiensi Biaya eksternal
Produksi
Biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan
kembali produk yang gagal, disebabkan karena

71
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 1, (2018)

 ISSN: 1978-1520
3. Metode Penelitian produksi adalah rasio antara realisasi biaya produksi
Desain Penelitian dengan anggaran. Rasio ini dihitung dengan cara
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mencari selisih antara anggaran biaya dengan realisasi
penerapan biaya kualitas yang diterapkan PT. Aceh biaya.
Media Grafika dalam usaha meningkatkan efisiensi Untuk menghitung besarnya efisiensi biaya
biaya produksi Harian Serambi Indonesia pada tahun produksi digunakan rumus berikut :
2012-2016. Analisis terhadap penerapan biaya kualitas
dengan dua varibel penelitian yaitu variabel X biaya Rasio Efisiensi = x 100%
kualitas yang terdiri dari empat sub komponen: biaya
(Nurmita, Tasnia, 2006:23)
pengendalian (biaya pencegahan dan biaya penilaian)
dan biaya kegagalan (biaya kegagalan internal dan
Analisa yang Mempengaruhi
biaya kegagalan eksternal). Sub komponen biaya
Analisa yang mempengaruhi dalam penelitian
kualitas yang terdiri dari empat alokasi biaya kualitas
ini adalah biaya kualitas. Biaya kualitas dibagi
tersebut akan dideskripsikan masing-masing dalam
kedalam empat komponen biaya, yaitu biaya
per tahun. Kemudian ditotalkan sebagai biaya kualitas,
pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal
kemudian dianalisis dengan menggunakan pengukuran
dan biaya kegagalan eksternal. Perusahaan dengan
rasio untuk mendapatkan efisiensi biaya produksi
manajemen kualitas yang baik dapat mencapai biaya
(variabel Y). Data yang dikumpulkan yaitu laporan
kualitas sebesar 2,5 % dari penjualan. Jika zero defect
keuangan (laporan laba rugi), serta informasi biaya
tercapai maka 2.5 % ini merupakan biaya pencegahan.
kualitas perusahaan yang tertulis dalam catatan atas
Standar 2.5 % ini diterima baik oleh beberapa ahli
laporan keuangan selama 5 tahun (2012-2016).
quality control dan beberapa perusahaan yang
melakukan program perbaikan kualitas secara baik
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
(Hansen dan Mowen, 2009:276).
Penelitian ini termasuk dalam penelitian
Standar 2.5 % ini mencakup biaya kualitas total.
kuantitatif dengan menggunakan data sekunder berupa
Biaya untuk setiap kelompok atau elemen secara
laporan keuangan sebagai sumber data. Data yang
individual biasanya lebih kecil. Setiap organisasi
telah didokumentasikan oleh Harian Serambi
harus menentukan standar yang tepat untuk elemen
Indonesia selama 5 tahun, mulai dari tahun 2012
biaya secara individual. Anggaran dapat digunakan
hingga tahun 2016.
untuk menentukan besarnya biaya kualitas setiap
Metode pengumpulan data yang digunakan
elemen secara individual sehingga biaya kualitas total
dalam penelitian ini adalah:
yang dianggarkan tidak lebih dari 2.5% (Hansen dan
1. Dokumentasi
Mowen, 2009:276).
2. Studi Pustaka

Metode Analisis Data


Defenisi Operasional Variabel
Metode analisis data yang digunakan dalam
Sugiyono (2006:38) menjelaskan bahwa
penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis
variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
meliputi penyampaian wawasan yang terdiri dari
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
klarifikasi visi, misi dan tujuan ke dalam rencana
ditarik kesimpulannya. Jadi operasional variabel
perusahaan. Memiliki tujuan untuk memberikan
mendeskripsikan segala variabel-variabel yang ada
gambaran (deskripsi) mengenai suatu data agar data
pada penelitian diwujudkan secara langsung, mudah
yang tersaji menjadi mudah dipahami dan informatif
diidentifikasi dan diklasifikasikan untuk kepentingan
bagi orang yang membacanya.
penelitian.
Penelitian ini nantinya akan melihat seberapa
besar korelasi biaya kualitas dalam meningkatkan
Analisa yang Dipengaruhi
efisiensi biaya produksi. Korelasi secara sederhana
Analisa yang dipengaruhi dalam penelitian ini
dapat diartikan sebagai hubungan. Lebih jauh, korelasi
adalah efisiensi biaya produksi. Efisiensi biaya
tidak hanya dipahami sebatas pengertian tersebut.

72
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 1, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Korelasi merupakan salah satu teknik analisis dalam dan penerbitan surat kabar terutama koran harian
statistik yang digunakan untuk mencari hubungan Nasional KOMPAS. Dalam lingkup daerah, PT.
antara dua variabel yang bersifat kuantitatif. Gramedia mempunyai surat kabar lokal yang
Hubungan dua variabel tersebut dapat terjadi karena mengkhususkan penerbitannya dalam lokasi dimana
adanya hubungan sebab akibat atau dapat pula terjadi koran tersebut terbit.
karena kebetulan saja. Dua variabel dikatakan
berkolerasi apabila perubahan pada variabel yang satu Biaya Kualitas
akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara Secara umum biaya kualitas dikelompokkan
teratur dengan arah yang sama (korelasi positif) atau menjadi 4 komponen, yaitu biaya pencegahan, biaya
berlawanan (korelasi negatif). penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya
Dalam penelitian ini, analisis korelasi yang kegagalan eksternal. Namun, dalam penelitian pada
digunakan adalah analisis korelasi sederhana, yaitu PT Aceh Media Grafika menunjukkan, biaya kualitas
analisis yang digunakan untuk menunjukkan seberapa dalam produksi Harian Serambi Indonesia hanya
besar hubungan yang terjadi antara biaya kualitas dan dikeluarkan untuk komponen biaya pencegahan dan
efisiensi biaya produksi.Untuk memperoleh hasil biaya penilaian saja. Sementara untuk biaya kegagalan
penelitian, peneliti nantinya akan menggunakan internal dan biaya kegagalan eksternal tidak ada.
metode Pearson Correlation yang juga sering disebut
Product Moment Pearson. Biaya Pencegahan
Analisis korelasi sederhana dengan metode Dalam penelitian pada PT. Aceh Media
Pearson memiliki nilai korelasi (r) berkisar antara 1 Grafika, biaya pencegahan dikeluarkan untuk biaya
sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti merancang dan produk dan proses produksi, biaya
hubungan antara dua variabel semakin kuat, perjalanan dinas/pelatihan, dan biaya perawatan mesin
sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dan peralatan.
dua variabel semakin lemah. Nilai positif Biaya Penilaian
menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) PT. Aceh Media Grafika hanya memiliki satu
dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X biaya yang dikeluarkan sebagai biaya penilaian dalam
naik maka Y turun). rangka meningkatkan kualitas produk, yaitu biaya gaji
Menurut Jonathan Sarwono (2009) interval karyawan perawatan mesin/ peralatan dan gudang.
kekuatan korelasi adalah sebagai berikut : Biaya ini menjadi biaya terbesar dalam seluruh biaya
Interval Korelasi kualitas yang dikeluarkan perusahaan.
0 Tidak ada korelasi
0,00-0,25 Sangat Lemah Efisiensi Biaya Produksi
0,25-0,50 Cukup Untuk mengetahui tingkat efisiensi biaya
0,50-0,75 Kuat produksi, dilakukan dengan cara membandingkan
0,75-0,99 Sangat Kuat biaya yang telah dianggarkan perusahaan dengan
1 Sempurna biaya yang terealisasi. Efisiensi biaya produksi adalah
kemampuan perusahaan dalam menggunakan sumber
4. Hasil dan Pembahasan daya dengan benar disertai dengan tingkat
4.1 Gambaran Umum Perusahaan. pemborosan yang serendah mungkin dan tanpa
PT. Aceh Media Grafika (PT. AMG) Serambi memerlukan biaya tambahan. Suatu proses produksi
Indonesia Grup adalah perusahaan yang bergerak pada dikatakan efisien jika perusahaan menghasilkan
media dan percetakan. Adapun unit usaha yang produk berkualitas dengan memenuhi standar kualitas
dimiliki adalah penerbitan Surat Kabar Harian yang telah ditetapkan. Tingkat efisiensi produktivitas
Serambi Indonesia yang terbit 7 kali dalam seminggu, tidak dapat dicapai hanya dengan satu orang manajer
harian Prohaba yang merupakan koran harian dengan saja, melainkan melibatkan berbagai jenjang manajer
segmen menengah kebawah, percetakan komersial, dan struktur organisasi melalui program kinerja yang
dan toko buku Zikra. PT. AMG merupakan grup PT. disusun secara terpadu dan berkesinambungan.
Gramedia yang bergerak di bidang media, percetakan,

73
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 1, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Anggaran Biaya dan Realisasi Biaya Suatu perusahaan dengan pengelolaan kualitas
Berikut adalah informasi anggaran biaya dan yang dapat berjalan dengan baik biayanya tidak lebih
realisasi biaya yang dikeluarkan PT. Aceh Media 2,5% dari penjualan (Hansen & Mowen, 2009: 276).
Grafika selama 5 tahun, yaitu tahun 2012-2016. Terdapat beberapa teori yang menyatakan hubungan
Tabel 4.2 antara biaya kualitas dengan tingkat penjualan
Anggaran Biaya dan Realisasi Biaya PT. Aceh maupun faktor lainnya. Penurunan biaya kualitas yang
Media Grafika diikuti dengan peningkatan kualitas akan
Tahun Anggaran Biaya Realisasi Biaya meningkatkan laba perusahaan. Adanya peningkatan
2012 - 22.530.925.437 kualitas dapat terlihat dari nilai komponen biaya
2013 - 25.817.305.988 kualitasnya, yaitu ketika nilai biaya pencegahan dan
2014 - 28.552.987.107 biaya penilaian mengalami peningkatan.
2015 - 26.283.963.996
2016 - 25.984.935.582 Rasio Biaya Kualitas terhadap Biaya Penjualan
Sumber : PT. Aceh Media Grafika Berikut adalah rasio perbandingan biaya
kualitas PT. Aceh Media Grafika terhadap penjualan
Analisis Biaya di tahun 2012-2016

Tabel 4.3
Rasio Biaya Kualitas terhadap Biaya Penjualan PT. Aceh Media Grafika
Tahun Total Biaya Kualitas Penjualan Rasio (%) Keterangan
2012 3.001.757.263 46.875.425.736 6,08 Tidak Baik
2013 3.514.285.848 49.401.824.276 7,11 Tidak Baik
2014 3.276.685.848 49.310.511.615 6,65 Tidak Baik
2015 4.196.733.528 46.507.859.147 9,02 Tidak Baik
2016 3.749.666.198 48.651.732.416 7,71 Tidak Baik
Sumber : Data Olahan
pencegahan terkecil terjadi pada tahun 2016 sebesar
Trend Biaya Kualitas Rp798.669.033. Dari grafik trend biaya penilaian di
Trend menunjukkan pergerakan pertumbuhan atas, pengeluaran biaya tertinggi terjadi pada tahun
nilai antar periode. Dari tampilan trend, pembaca 2015, yaitu Rp4.196.733.428. Sementara pengeluaran
cenderung akan lebih mudah mengetahui pergerakan biaya penilaian terkecil terjadi pada tahun 2012
data, apakah mengalami peningkatan atau penurunan. sebesar Rp2.196.257.263. Terjadi kondisi yang stabil
Dalam penelitian ini, trend biaya kualitas digunakan untuk pengeluaran biaya pennilaian pada tahun 2013
untuk melihat peningkatan atau penurunan di setiap dan 2014 yaitu Rp2.440.285.848.
tahunnya.
Dari trend biaya pencegahan, pengeluaran biaya Mean Biaya Kualitas
tertinggi terjadi pada tahun 2015, yaitu
Rp987.156,100. Sementara pengeluaran biaya
Tabel 4.4
Rata-Rata Biaya Kualitas
Tahun Komponen Biaya Kualitas
Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Total Biaya Kualitas
2012 805.500.000 2.196.257.263 3.001.757.263
2013 674.000.000 2.440.285.848 3.514.285.848
2014 836.400.000 2.440.285.848 3.276.685.848
2015 987.156.100 3.209.577.428 4.196.733.528
2016 798.669.033 2.950.997.165 3.749.666.198

74
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 1, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Rata-rata 820.345.027 2.647.480.710 3.547.825.737
Sumber : Data Olahan
Analisis Efisiensi Biaya Produksi dengan
Dari tabel tersebut, rata-rata biaya yang Pendekatan Rata-rata
dikeluarkan untuk biaya pencegahan sebesar Analisis efisiensi biaya produksi dengan
Rp820.345.027. Rata-rata biaya yang dikeluarkan pendekatan rata-rata dilakukan dengan cara
untuk biaya penilaian dalam tahun 2012-2016 sebesar membandingkan realisasi biaya produksi pertahun
Rp2.647.480.710. Sementara total biaya kualitas rata- dengan realisasi biaya rata-rata selama 5 tahun periode
rata adalah senilai Rp3.547.825.737. Berikut adalah rasio efisiensi biaya produksi PT. Aceh
Media Grafika dengan pendekatan rata-rata biaya
Analisis Efisiensi Biaya Produksi produksi tahun 2012-2016.
Tabel 4.5
Rasio Efisiensi Biaya Produksi Pendekatan Rata-rata
Tahun Realisasi Rata-rata Rasio Efisiensi (%)
Biaya
2012 22.530.925.437 87,21
2013 25.817.305.988 99,94
2014 28.552.987.107 25.834.023.622 110,52
2015 26.283.963.996 101,74
2016 25.984.935.582 100,58
Total 129.170.118.110
Sumber : Data Olahan
Sebaliknya, semakin rendah efisiensi biaya produksi,
semakin buruk efisiensi biaya produksi yang
Dari seluruh informasi realisasi biaya produksi, dilakukan perusahaan. Efisiensi biaya produksi
diperoleh rata-rata sebesar Rp25.834.023.622 setelah penting untuk membantu perusahaan dalam
membagi total realisasi biaya dengan jumlah tahun pengelolaan biaya masuk dan keluar agar input yang
penelitian yaitu 5 tahun. Realisasi biaya produksi dikorbankan dapat menghasilkan output yang
pertahun dibagi dengan nilai rata-rata realisasi biaya maksimal.
akan diperoleh persentase atau rasio efisiensi biaya Analisis Efisiensi Biaya Produksi dengan
produksi. Pendekatan Pertumbuhan
Dari hasil tersebut, rasio efisiensi biaya Analisis efisiensi biaya produksi dengan
produksi tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu pendekatan pertumbuhan dilakukan dengan cara
sebesar 110,52 % dimana nilai realisasi biaya tahun membandingkan realisasi biaya pertahun dengan
2013 sebesar Rp.28.552.987.107 lebih besar dari rata- realisasi biaya tahun sebelumnya sehingga diperoleh
rata realisasi biaya produksi. Sementara rasio efisiensi nilai pertumbuhan biaya produksi antar-tahun.
biaya terendah terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar Berikut adalah rasio efisiensi biaya produksi
87,21% dimana realisasi biaya senilai PT. Aceh Media Grafika dengan pendekatan
Rp22.530.925.437. pertumbuhan biaya produksi selama 5 tahun yaitu
Semakin tinggi nilai rasio, maka semakin baik tahun 2012-2016.
pula efisiensi biaya yang dilakukan perusahaan.
Tabel 4.6
Rasio Efisiensi Biaya Produksi Pendekatan Pertumbuhan
Realisasi Biaya Tahun Sebelumnya
Tahun Realisasi Biaya tahun berjalan (n) Rasio Efisiensi (%)
(nn-1)
2012 22.530.925.437 0 0
2013 25.817.305.988 22.530.925.437 14,59
2014 28.552.987.107 25.817.305.988 10,6

75
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 1, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Realisasi Biaya Tahun Sebelumnya
Tahun Realisasi Biaya tahun berjalan (n) Rasio Efisiensi (%)
(nn-1)
2015 26.283.963.996 28.552.987.107 -7,95
2016 25.984.935.582 26.283.963.996 -1,14
Sumber : Data Olahan
Tahun 2015 dan 2016, rasio efisiensi
Dari tabel tersebut, terlihat ditahun 2012 rasio menunjukkan nilai negatif sebesar -7,95%.
efisiensi sebesar 0%. Hal ini karena pengukuran rasio Kondisi ini disebabkan tahun dasar yang dijadikan
efisiensi membandingkan realisasi biaya produksi pembanding lebih besar nilainya. Pada tahun 2015
tahun tertentu dengan tahun dasar. Rasio efisiensi misalnya, nilai realisai biaya sebesar
biaya produksi tahun 2012, seharusnya dibandingkan Rp26.283.963.996 lebih kecil dibandingkan tahun
dengan tahun 2011, namun karena peneliti tidak dasarnya yaitu tahun 2014 sebesar Rp28.552.987.107
memiliki informasi realisasi biaya di tahun 2011, sehingga nilai rasio efisiensi biaya produksi menjadi
sehingga tidak diketahui nilai pergerakan realisasi negatif. Hal ini juga terjadi pada tahun 2016 dimana
biaya antara tahun 2011 dan 2012. rasio efisiensi kembali menurun menjadi -1,14 %
Rasio efisiensi tertinggi terjadi pada tahun 2013 karena nilai realisasi biaya tahun dasar yang dijadikan
senilai 14,59% karena terjadi peningkatan realisasi pembanding lebih besar.
biaya produksi. Jika di tahun 2012 realisasi biaya
senilai Rp22.530.925.437, di tahun 2013 realisasi Analisis Korelasi Biaya Kualitas dan Efisiensi
biaya produksi meningkat menjadi Rp25.817.305.988. Biaya Produksi
Peningkatan nilai realisasi biaya produksi juga Analisis korelasi biaya kualitas dan efisiensi
terjadi diantara tahun 2013 dan 2014. Namun meski biaya produksi dilakukan untuk menjawab
realisasi biaya meningkat di tahun 2014, rasio efisiensi permasalahan dalam penelitian ini yaitu untuk melihat
hanya sebesar 10,6 % karena pertumbuhan nilai bagaimana biaya kualitas dalam meningkatkan
realiasi biaya antara tahun 2013-2014, lebih kecil efisiensi biaya produksi pada PT. Aceh Media Grafika
dibandingkan pertumbuhan realisasi biaya antara di tahun 2012-2016. Nilai korelasi antara biaya
tahun 2012-2013. kualitas dan efisiensi biaya produksi PT. Aceh Media
Grafika adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7-a
Korelasi Biaya Kualitas dan Efisiensi Biaya Produksi Pendekatan Rata-rata
Tahun Rasio Biaya Kualitas (%) Rasio Efisiensi Biaya Produksi Pendekatan Rata-rata (%) Korelasi
2012 6,08 87,21 0,32
2013 7,11 99,94
2014 6,65 110,52
2015 9,02 101,74
2016 7,71 100,58
Sumber : Data Olahan

Tabel 4.7-b
Korelasi Biaya Kualitas dan Efisiensi Biaya Produksi Pendekatan Pertumbuhan
Rasio Efisiensi Biaya Produksi Pendekatan Pertumbuhan
Tahun Rasio Biaya Kualitas (%) Korelasi
(%)
2012 6,08 0 -0,58
2013 7,11 14,59
2014 6,65 10,6
2015 9,02 -7,95
2016 7,71 -1,14
Sumber : Data Olahan

76
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA)
Vol. 3, No. 1, (2018) Halaman 67-81 E-ISSN 2581-1002
ol.x, No.x, July xxxx, pp. 1

Informasi dalam kolom biaya kualitas, rasio menggunakan bantuan aplikasi SPSS 18.0. Lebih
efisiensi biaya produksi pendekatan rata-rata, dan lengkapnya peneliti memaparkan proses pengolahan
rasio efisiensi biaya produksi pendekatan data untuk mendapatkan nilai korelasi tersebut. Dan
pertumbuhan merupakan informasi hasil olahan data berikut pengolahan data untuk korelasi biaya kualitas
pada subbab sebelumnya yang ditampilkan kembali. dan efisiensi biaya produksi pendekatan rata-rata.
Sementara nilai korelasi antara biaya kualitas dan
efisiensi biaya produksi diperoleh dari hasil olah data
Tabel 4.8
Statistik Deskriptif Biaya Kualitas dan Efisiensi Biaya Produksi Pendekatan Rata-rata
Mean Standar Deviasi N
Biaya Kualitas 7,3140 1,12611 5
Efisiensi Biaya Produksi Pendekatan Rata-rata 99,9980 8,33100 5
Sumber : Data Olahan
mean, sehingga nilai mean dapat digunakan sebagai
Variabel yang diinput dalam Statistik Deskriptif representasi seluruh data.
adalah biaya kualitas dan efisiensi biaya produksi Dari informasi mean dan standar deviasi
menggunakan pendekatan rata-rata. Untuk analisis tersebut, peneliti memperoleh nilai korelasi antara
yang dipilih adalah mean dan standar deviasi. Mean biaya kualitas dan efisiensi biaya produksi dengan
pada tabel diatas menunjukkan informasi rata-rata pendekatan rata-rata sebagai berikut :
biaya kualitas dan efisiensi biaya produksi dari total
periode penelitian selama 5 tahun, yaitu tahun 2012-
2016. Sementara standar deviasi merupakan cerminan
dari rata-rata penyimpangan data dari mean. Dari tabel
diatas, nilai standar deviasi untuk biaya kualitas
maupun efisiensi biaya produksi jauh lebih kecil dari

Tabel 4.9
Korelasi Biaya Kualitas dan Efisiensi Biaya Produksi
Pendekatan Rata-rata
Efisiensi Biaya Produksi
Biaya Kualitas
Pendekatan Rata-rata
Biaya Kualitas Pearson Correlation 1 0,320
Sig. (2-tailed) 0,600
N 5 5
Efisiensi Biaya Produksi Pearson Correlation 0,320 1
Pendekatan Rata-rata Sig. (2-tailed) 0,600
N 5 5
Sumber : Data Olahan

Penelitian ini menggunakan analisis korelasi yang searah antara biaya kualitas dan efisiensi biaya
sederhana metode Pearson Correlation untuk melihat produksi yaitu semakin tinggi biaya kualitas maka
seberapa besar hubungan yang terjadi antara biaya semakin tinggi efisiensi biaya produksi.
kualitas dan efisiensi biaya produksi pendekatan rata- Untuk lebih memperjelas korelasi biaya kualitas
rata. Hasil Pearson Correlation menunjukkan nilai dengan efisiensi biaya produksi metode rata-rata
0,320 yang artinya korelasi diantara biaya kualitas dan realisasi biaya produksi, diperlihatkan sebagai berikut
efisiensi biaya produksi “cukup”. Nilai 0,320 :
merupakan nilai positif yang menunjukkan hubungan

77
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 1, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Skema 4.3 Pertumbuhan
Sumber : Data Olahan

Tidak jauh berbeda dengan pengolahan data


sebelumnya, variabel yang diinput dalam Statistik
Deskriptif adalah biaya kualitas dan efisiensi biaya
produksi menggunakan pendekatan pertumbuhan.
Untuk analisis yang dipilih adalah mean dan standar
deviasi. Mean pada tabel diatas menunjukkan
informasi rata-rata biaya kualias dan efisiensi biaya
produksi dari total periode penelitian selama 5 tahun,
yaitu tahun 2012-2016.
Dari tabel diatas, nilai standar deviasi untuk
biaya kualitas jauh lebih kecil dari mean, sehingga
nilai mean biaya kualitas dapat digunakan sebagai
Sementara pengolahan data untuk korelasi biaya
representasi seluruh data. Namun, nilai standar deviasi
kualitas dan efisiensi biaya produksi pendekatan
untuk efisiensi biaya produksi pendekatan
pertumbuhan adalah sebagai berikut :
pertumbuhan jauh lebih besar dari mean, sehingga
nilai mean tidak dapat merepresentasi seluruh data.
Tabel 4.10
Dari informasi mean dan standar deviasi
Statistik Deskriptif Biaya Kualitas dan Efisiensi
tersebut, peneliti memperoleh nilai korelasi antara
Biaya Produksi Pendekatan Pertumbuhan
biaya kualitas dan efisiensi biaya produksi dengan
Mean Standar N
Deviasi pendekatan pertumbuhan sebagai berikut :
Biaya Kualitas 7,3140 1,12611 5
Efisiensi Biaya
Produksi 3,2200 9,19087 5
Pendekatan
Tabel 4.11
Korelasi Biaya Kualitas dan Efisiensi Biaya Produksi
Pendekatan Pertumbuhan
Biaya Efisiensi Biaya Produksi Pendekatan
Kualitas Pertumbuhan
Biaya Kualitas Pearson Correlation 1 -0,580
Sig. (2-tailed) 0,305
N 5 5
Efisiensi Biaya Produksi Pearson Correlation -0,580 1
Pendekatan Pertumbuhan Sig. (2-tailed) 0,305
N 5 5
Sumber : Data Olahan

Pearson Correlation juga diigunakan untuk Namun dalam penelitian ini, nilai negatif
melihat seberapa besar hubungan yang terjadi antara berawal karena pertumbuhan menurun dari realisasi
biaya kualitas dan efisiensi biaya produksi pendekatan biaya di tahun 2015 dan 2016. Masing-masing tahun
pertumbuhan. Hasil Pearson Correlation dasar yang dijadikan perbandingan, yaitu tahun 2014
menunjukkan nilai -0,580. Ini merupakan angka untuk tahun 2015, dan tahun 2015 untuk tahun 2016,
negatif dimana biasanya angka negatif pada hasil nilainya lebih besar sehingga menghasilkan rasio
korelasi metode Pearson menunjukkan hubungan efisiensi biaya produksi yang negatif. Sehingga hal ini
yang tidak searah. Misalnya, kenaikan pada variabel x menyebabkan munculnya nilai negatif pada hasil
akan diikuti penurunan variabel y. korelasi.

78
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 1, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Kondisi ini tidak dapat merepresentasikan arah menunjukkan hubungan yang terbalik,
hubungan biaya kualitas dan efisiensi biaya produksi melainkan karena pertumbuhan realisasi
dengan pendekatan pertumbuhan. Namun nilai biaya di tahun 2015 dan 2016 mengalami
korelasi yang tidak sama dengan 0, menunjukkan ada penurunan. Hasil korelasi ini bukan berarti
korelasi diantara kedua variabel. merepresentasikan biaya kualitas tidak
Untuk lebih memperjelas korelasi biaya kualitas meningkatkan efisiensi biaya produksi. Hal
dengan efisiensi biaya produksi metode pertumbuhan ini karena kondisi nilai penurunan
realisasi biaya produksi, diperlihatkan sebagai berikut pertumbuhan untuk tahun tertentu saja.
: Sehingga berdasarkan analisis peneliti,
Skema 4.4 penerapan biaya kualitas dapat dianggap
meningkatkan efisiensi biaya produksi
dengan pendekatan pertumbuhan maupun
pertumbuhan rata-rata.
2) Dari pengukuran biaya kualitas periode 2012-
2016, seluruhnya menunjukkan angka diatas 2,5
% jika dibandingkan dengan penjualan tahun
berjalan. Pada teorinya, kondisi ini
menggambarkan biaya kualitas perusahaan tidak
baik. Namun, teori tersebut berlaku pada
kebanyakan perusahaan yang memiliki 4
komponen biaya kualitas (biaya pencegahan,
biaya pengendalian, biaya kegagalan internal, dan
5. Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran biaya kegagalan eksternal). Pada PT. Aceh Media
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang Grafika hanya terdapat biaya pencegahan dan
telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan penilaian sementara tidak ada biaya kegagalan
bahwa: internal maupun eksternal. Hal ini karena
1) PT. Aceh Media Grafika belum melakukan perusahaan PT. Aceh Media Grafika bergerak di
penerapan perhitungan biaya kualitas secara bidang percetakan yang cenderung tidak
khusus, namun informasi biaya kualitas termasuk mengeluarkan biaya kegagalan internal maupun
di dalam biaya produksi. Berdasarkan analisis eksternal untuk memperbaiki kesalahan produksi.
penelitian, penerapan biaya kualitas pada PT Sehingga meski biaya kualitas tinggi, tidak
Aceh Media Grafika di tahun 2012-2016 dapat merepresentasikan pengelolaan biaya kualitas
meningkatkan efisiensi biaya produksi, namun yang buruk karena seluruh biaya kualitas
dalam tingkat pengaruh yang kecil. Kondisi ini dikeluarkan untuk usaha pencegahan dan
karena biaya kualitas hanya bagian kecil dari pengendalian proses produksi. Penerapan biaya
keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan kualitas berdampak pada pengendalian proses
perusahaan. Hal ini tergambarkan dari korelasi produksi perusahaan untuk menghasilkan produk
biaya kualitas dan efisiensi biaya produksi, dengan kualitas yang baik untuk memenuhi
berdasarkan : kebutuhan konsumen.
a) Pendekatan Rata-rata
Dari pendekatan rata-rata, hasil korelasi
menunjukkan nilai 0,320 yang artinya biaya Keterbatasan Penelitian
kualitas “cukup” berpengaruh dalam Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu
meningkatkan efisiensi biaya produksi terbatasnya teori yang dirilis oleh para peneliti
dalam hubungan yang searah. sehingga banyak pendapat yang berbeda untuk metode
b) Pendekatan Pertumbuhan dalam menganalisis penilaian biaya kualitas dalam
Dari pendekatan pertumbuhan, hasil korelasi meningkatkan efisiensi biaya produksi. Informasi
menunjukkan nilai negatif bukan karena biaya yang diberikan perusahaan kepada peneliti,

79
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 1, (2018)

 ISSN: 1978-1520
dalam hal ini PT Aceh Media Grafika juga sangat Fitriayani, Adam., H. Massonoh & Sherly Panatik.
terbatas. Informasi biaya anggaran yang seharusnya 2016. Analisis Efesiensi Pengendalian
menjadi data penelitian untuk mengukur efisiensi Biaya Kualitas Pada Aksan Bakery
biaya produksi melalui analisis selisih anggaran dan Manado. Universitas Sam Ratulangi
realisasi biaya produksi, tidak diberikan oleh Manado.
perusahaan. Sehingga penelitian ini tidak Garrison, Ray H., Noreen Eric W & Brewer Peter C.
mendapatkan nilai sebenarnya dari efisinsi biaya 2012. Managerial Acconting. New York :
produksi, melainkan menggunakan pendekatan The McGraw-Hill Companies.
alternative berdsarkan informasi realisasi biaya Halim, Abdullah. 1988. Dasar-dasar Akuntasi Biaya
produksi untuk menjawab permasalahan penelitian. Edisi 3. Jogyakarta : Penerbit PBFE.
Halim, Abdullah. 1988. Dasar-dasar Akuntasi Biaya
Saran Edisi 3. Jogyakarta : Penerbit PBFE.
Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta Haslim, Darmadi Henri & Riki Martusa. 2011.
beberapa kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian Peranan Analisis Biaya Kualitas dalam
ini, peneliti memberikan saran bagi PT. Aceh Media Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi
Grafika khususnya dan untuk perusahaan yang (Studi Kasus Pada PTP Nusantara VIII
bergerak dalam bidang produksi pada umumnya, Kebun Ciater). Universitas Kristen
untuk : Maranatha.
1) Memperhatikan besaran biaya yang dikeluarkan Hansen, Don R & Maryanne M. Mowen, 2009.
untuk memproduksi biaya kualitas dimana biaya Akuntansi Manjerial Terjemahan Deny
pencegahan dan biaya penilaian harus lebih besar Arnos. Edisi Kedelapan. Jilid 1, Jakarta :
dari biaya kegagalan internal dan eksternal. Salemba Empat
2) Secara konsisten merencanakan, mengendalikan, Heizer, J & Render. B. 2009. Manajemen Operasi.
serta mengevaluasi biaya yang dikeluarkan untuk Jilid I. Edisi Kesembilan. Jakarta :
produksi agar efisiensi biaya produksi dapat Salemba
tercapai. Horngren, Datar & Foster George. 2008. Akuntansi
3) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat Biaya. Edisi 11. Jakarta : Salemba
dilakukan pada perusahaan yang berbeda agar Sarwono, Jonathan. 2009. Statistik Itu Mudah:
semakin jelas menggambarkan posisi biaya Panduan Lengkap untuk BelajarKomputasi
kualitas dalam meningkatkan efisiensi biaya Statistik Menggunakan SPSS 16.
produksi. Yogyakarta: PenerbitUniversitas Atma
4) Untuk perusahaan yang dijadikan objek studi Jaya Yogyakarta
kasus, diharapkan lebih membuka kesempatan Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya. Edisi kelima. Jakarta
bagi mahasiswa menjalankan penelitian dengan : Salemba Empat.
tidak membatasi informasi agar hasil penelitian Nandini, N & Widitya, M. 2014. Analisis Biaya
lebih baik dan menjadi rekomendasi khusus bagi Standar dalam Rangka Meningkatkan
manajemen perusahaan. Efisiensi Biaya Produksi. Malang : U. B.
Nefriani, E. Sandaq., Jantje Tnagon & S. K. Waladow.
DAFTAR PUSTAKA 2014. Analisis Biaya Kualitas dalam
Besterfield, D H. 1998. Quality Control. Edisi 5. Meningkatkan Protibilitas Perusahaan
Englewood Clift : Prentice Hall Pada Cv. Ake Abadi Manado. Universitas
International Inc. Sam Ratulangi Manado.
Darmawan, I Putu Agus. 2015. Analisis Biaya Nugraha, Dwi. 2013. Penerapan Biaya Kualitas
Kualitas Pada PT. Industri Sandang Untuk Meningkatkan Efesiensi Biaya
Nusantara Patal Tohpati. Universitas Produksi Pada PT. Pertani (PERSERO)
Pendidikan Ganesha. Cabang Sulawesi Utara. Universitas Sam
Fahmi,I. 2012. Manajemen Produksi dan Operasi. Ratulangi Manado.
Edisi I. Bandung : Alfabeta Nurmita Tasnia. (2006). Hubungan Efisiensi Biaya

80
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 3, No. 1, (2018)

 ISSN: 1978-1520
Produksi dengan Efektivitas Pendapatan
Usaha. Skripsi. Bandung: Fakultas
Ekonomi Universitas Padjajaran.
Prawinegoro, Darsono & Ari Purwanti. 2013.
Akuntansi Manajemen. Edisi 3 Jakarta :
Mitra Wacana Media.
Sekaran, Uma. 2011. Metodologi Penelitian untuk
Bisnis, Edisi 4. Buku 1. Jakarta : Salemba
Empat
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung :
Alfabeta.
Yuri, Nurcahyo .R. 2013. TQM: Manajemen Kualitas
Total dalam Perspektif
Teknik Industri. Edisi 1.Jakarta

81

Anda mungkin juga menyukai