Anda di halaman 1dari 13

Pengawasan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk Sekolah Dasar (SD) di Dinas

Pendidikan Kabupaten Temanggung

Oleh:
Anisa Rahayu, Endang Larasati Setianingsih
Departemen Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro
Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos. 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman: http://www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id

ABSTRACT

School Operational Assistance is the government’s program to provide non-personalia operational fund
for elementary school as the practitioner of the compulsory education. This research aims to describe and
analyze the practice of controlling the School Operational Assistance in Elementary School in Education
Board of Temanggung Regency and to identify factors contributing the control of the School Operational
Assistance. This research used descriptive qualitative method. The result shows the practice of School
Operational Assistance has been going on well based on the control. The factors contributing in the
controlling of School Operational Assistance in Elementary School are the change of organization’s
environment, improvement of organization’s complexity, errors and manager’s necessary to delegate
authority. The control of School Operational Assistance in Elementary School in Education Board of
Temanggung Regency need to be improved to minimize errors and increase comprehension of the Technical
Instructions. Practitioner time management improvement is needed to increase teamwork in controlling
process and meeting schedule for development can be fulfilled in a year.

Keywords: Controlling, School Operational Assistance, Delegation of Authority

PENDAHULUAN pendidikan dasar dan pemerintah wajib


A. LATAR BELAKANG membiayainya”.
Negara berkewajiban memenuhi Pemerintah mempunyai kewajiban untuk
kebutuhan warga negaranya dalam hal membiayai pendidikan warga negaranya seperti
pendidikan sesuai dengan Undang-Undang Dasar tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945
1945. Seperti tercantum dalam Pasal 28C ayat (1) Pasal 31 ayat 2. Oleh karena itu, sejak Juli Tahun
yang menyatakan “Setiap orang berhak 2005 program Bantuan Operasional Sekolah
mengembangkan diri melalui pemenuhan (BOS) yang telah dimulai untuk membantu
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat terselenggaranya wajib belajar 9 tahun yang ada
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu di Indonesia dan telah berperan secara signifikan.
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah
demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi program pemerintah yang pada dasarnya untuk
kesejahteraan umat manusia”. Pendidikan adalah penyediaan pendanaan biaya operasi
hak bagi seluruh warga negara untuk nonpersonalia bagi Sekolah Dasar sebagai
mendapatkannya, karena termasuk hak asasi pelaksana program wajib belajar. Selain itu, latar
manusia serta merupakan kebutuhan penting belakang munculnya program ini yaitu untuk
untuk kemajuan bangsa. Selain itu, Pasal 31 ayat memperbaiki kondisi pendidikan nasional. Pada
1 berbunyi “Setiap warga negara berhak bulan Maret dan Oktober 2005, Pemerintah
mendapat pendidikan” dan ayat 2 berbunyi Indonesia mengurangi subsidi Bahan Bakar
“Setiap warga negara wajib mengikuti Minyak (BBM) dan merealokasikan sebagian
dananya untuk program Bantuan Operasional penyaluran dana BOS dilakukan dengan
Sekolah (BOS) yang mulai dilaksanakan pada mekanisme transfer ke provinsi yang selanjutnya
Juli Tahun 2005. Tahun 2009, pemerintah ditransfer ke rekening sekolah secara langsung
melakukan perubahan tujuan, pendekatan dan dalam bentuk hibah. Alokasi dana yang besar
orientasi program BOS, dari perluasan akses tersebut rawan disalah gunakan. Oleh karena itu,
menuju peningkatan kualitas, karena terjadi diperlukan pengawasan dalam pembuatan
perubahan yang signifikan dalam hal percepatan laporannya agar menjadi good governance.
pencapaian program wajib belajar 9 tahun yang Besar dana BOS yang diterima oleh
ditetapkan oleh pemerintah. sekolah dihitung berdasarkan jumlah peserta
Peraturan Menteri Pendidikan dan didik dengan besar satuan biaya untuk SD/SDLB
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 yaitu Rp 800.000,-/peserta didik/tahun. Akan
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan tetapi dengan pertimbangan bahwa beberapa
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80 komponen biaya tetap (fix cost) dari biaya operasi
Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan sekolah tidak tergantung pada jumlah peserta
dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana didik, maka pemerintah menerapkan kebijakan
Bantuan Operasional Sekolah, menjelaskan khusus untuk sekolah dengan jumlah peserta
secara umum program BOS bertujuan untuk didik kurang dari 60 (enam puluh) orang.
meringankan beban masyarakat terhadap Kebijakan khusus tersebut adalah dengan
pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib memberikan besar alokasi dana BOS minimal
belajar 9 (sembilan) tahun yang bermutu, serta sebanyak 60 (enam puluh) peserta didik, baik
berperan dalam mempercepat pencapaian Standar untuk sekolah tingkat SD maupun tingkat SMP.
Pelayanan Minimal (SPM) pada sekolah yang Semua sekolah Negeri dan Swasta
belum memenuhi SPM, dan pencapaian Standar mendapatkan dana BOS bila sudah terdata dalam
Nasional Pendidikan (SNP) pada sekolah yang sistem Data Pokok Pendidikan Dasar dan
sudah memenuhi SPM. Menengah (Dapodikdasmen), yaitu 432 sekolah.
Hal ini untuk membantu pemerintah jumlah siswa SD di Kabupaten Temanggung
daerah mewujudkan peningkatan mutu yang mendapatkan BOS sejumlah 59.296 siswa.
pendidikan dan meringankan beban biaya Besar satuan biaya untuk SD/SDLB yaitu Rp
pendidikan bagi masyarakat untuk mendapatkan 800.000,-/peserta didik/tahun. Berdasarkan 432
pendidikan yang lebih berkualitas. Pendidikan di jumlah SD belum semua melakukan pelaporan ke
Indonesia mendapatkan bagian dana sebesar 20% website resmi BOS. Jumlah sekolah yang sudah
dari dana APBN dan APBD. Hal ini tercantum lapor tersebut termasuk jumlah yang sedikit
dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat karena kurang lebih 25% dari jumlah total 432
4. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sekolah. Bila dilihat dari pelaporan pada tahun
yang berasal dari APBN sebesar Rp 2016 triwulan IV yang terendah, yaitu 66 sekolah
43.923.573.800.000,00 (empat puluh tiga triliun dari 432 jumlah sekolah yang melakukan
sembilan ratus dua puluh tiga miliar lima ratus pelaporan di website resmi BOS. Dilihat dari
tujuh puluh tiga juta delapan ratus ribu rupiah). presentase triwulan setiap tahunnya,
meningkat Rp 12.625,3 miliar (40,3 persen) dari menunjukkan bahwa terjadi penurunan
pagunya dalam APBNP tahun 2015. Anggaran presentase pelaporan yang dilakukan oleh
dana BOS tersebut terdiri dari BOS untuk satuan sekolah. Berdasarkan jumlah laporan penggunaan
Pendidikan SD/SDLB sebesar Rp 21.252,5 dana BOS SD di Kabupaten Temanggung ini
miliar, BOS untuk satuan Pendidikan belum semuanya melakukan pelaporan secara
SMP/SMPLB sebesar Rp 10.042,2 miliar, BOS online. Rendahnya tingkat pelaporan secara
untuk satuan Pendidikan SMA sebesar Rp online, diperlukan adanya pengawasan yang
6.263,4 miliar, dan BOS untuk satuan Pendidikan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten
SMK sebesar Rp 6.146,8 miliar, serta dana Temanggung sebagai Tim Manajemen BOS
cadangan BOS sebesar Rp 218,6 miliar. Dalam Kabupaten supaya diketahui penyebab rendahnya
perkembangannya, program BOS mengalami tingkat pelaporan dan cara mengatasinya.
peningkatan biaya satuan dan juga perubahan Perlunya pengawasan dalam penggunaan
mekanisme penyaluran. Sejak tahun 2012 dana BOS untuk mengantisipasi penyalahgunaan
untuk hal-hal lainnya di luar dari komponen Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
pembiayaan dan perencanaan kebutuhan sekolah untuk Sekolah Dasar (SD) yang
yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Petunjuk Teknis pelaksanaan dana BOS. Alokasi Kabupaten Temanggung.
dana yang besar tersebut rawan untuk disalah 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
gunakan atau penggunaan yang kurang tepat. berkontribusi terhadap pengawasan dana
Sedangkan, SD tidak mempunyai tenaga khusus Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
administrasi sekolah. Oleh karena itu, diperlukan untuk Sekolah Dasar (SD) yang
pengawasan dalam perencanaan, penganggaran, dilakukan oleh Dinas Pendidikan
pengalokasian, penyaluran, pelaporan, Kabupaten Temanggung.
monitoring dan evaluasi agar berjalan lancar serta C. TEORI
meminimalkan permasalahan dalam pembuatan 1. Administrasi Publik
laporannya agar menjadi good governance. Administrasi publik saat ini menjadi
Selain itu, dituntutnya kemampuan administratif istilah yang tidak asing seiring dengan
atau manajer dalam mengatur komponen di perkembangan jaman. Istilah ini tidak asing
dalam pendidikan agar proses berjalan sesuai karena telah berkembang dikalangan masyarakat.
tujuan program BOS dan pemanfaatan yang Kalangan ilmuwan Administrasi publik, seperti
efektif dan efisien. Permasalahan pelaporan di yang dikemukakan oleh Chandler dan Plano
website BOS serta pembuatan laporan yang dalam Pasolong (2011: 7) menjelaskan bahwa
kurang tepat waktu dan tidak melebihi deadline administrasi publik merupakan seni dan ilmu (art
perlu diperhatikan agar semua pengeluaran and science) yang ditujukan untuk mengatur
terkait pemanfaatan dana BOS dapat “public affairs” dan melaksanakan berbagai tugas
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. yang ditentukan. Administrasi publik sebagai
BOS dikelola oleh Tim Pusat, Tim disiplin ilmu bertujuan untuk memecahkan
Provinsi, dan Tim Kabupaten/Kota yang masalah publik melalui perbaikan-perbaikan
berkoordinasi secara berkala untuk menjamin terutama dibidang organisasi, sumber daya
agar pelaksanaan BOS terlaksana sesuai aturan. manusia dan keuangan.
Pengawasan yang dilakukan bisa dilakukan oleh Perkembangan ilmu pengetahuan,
pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung administrasi publik telah tumbuh dan dikenal
sebagai Tim Manajemen BOS Kabupaten, atau dengan sejumlah “paradigma” yang
lembaga yang berwenang untuk memeriksa dan menggambarkan adanya perubahan dan
mengawasi seperti Inspektorat, BPKP, dan BPK. perbedaan dalam tujuan, teori, dan metodologi
Perlu dilakukan pengawasan terhadap atau dalam bangunan epistimologi serta nilai
pelaksanaan dana BOS yang dilakukan oleh yang mendasari. Perkembangan paradigma
Dinas Pendidikan sebagai instansi yang paling administrasi publik, khususnya dari Nicholas
dekat untuk melakukan pengawasan serta peran Henry (1975), sudah cukup dikenal di kalangan
dalam melakukan pengawasan agar “generasi muda ilmuwan dan sarjana administrasi
mengedepankan prinsip good governance. negara” di Indonesia (Sedarmayanti, 2010: 7).
Berdasarkan kondisi yang ada peneliti tertarik Nicholas Henry dalam Sedarmayanti
untuk menjadikannya sebagai bahan penelitian (2010: 7), memusatkan pengamatannya atas
dengan judul “Pengawasan Dana Bantuan “lokus dan fokus” dari ilmu administrasi seperti
Operasional Sekolah (BOS) untuk Sekolah Dasar dianjurkan Golembiewski (1977), membagi
(SD) di Dinas Pendidikan Kabupaten perkembangan ilmu pengetahuan administrasi
Temanggung”. negara meliputi 5 paradigma yang berlangsung
B. TUJUAN dari tahun 1927 sampai tahun 1970 (dan
Tujuan penelitian mengenai Pengawasan Dana seterusnya), khususnya di negara Eropa dan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk Amerika Serikat. Nicholas Henry dalam
Sekolah Dasar (SD) di Dinas Kabupaten (Pasolong, 2011: 28) mengemukakan lima
Temanggung adalah : paradigma administrasi publik, yaitu:
1. Mendeskripsikan dan menganalisis 1. Paradigma dikotomi antara Politik dan
pelaksanaan pengawasan terhadap dana Administrasi (1900-1926),.
2. Prinsip-prinsip administrasi negara (1927- fundamental terhadap sistem dan organisasi
1937). publik untuk menciptakan peningkatan secara
3. Adminitrasi Negara sebagai Ilmu Politik menakjubkan dalam efektivitas, efisiensi,
(1950-1970). adaptabilitas dan kapasitasnya untuk berinovasi.
4. Administrasi Negara sebagai Ilmu Berbagai paradigma tersebut
Administrasi (1954-1970), administrasi menawarkan teori, konsep, dan pendekatan
negara telah berkembang sebagai ilmu tertentu yang berguna bagi pemahaman dan
administrasi. pengembangan alternatif pemecahan masalah
5. Adminsitrasi Negara sebagai Ilmu yang dihadapi sistem adminitrasi publik
Administrasi Negara (1970). bersangkutan. Kemudian strategi baru ini
G. Frederickson (1976) dalam mencapai puncaknya dengan diterapkan prinsip
Sedarmayanti (2010: 7) mengungkapkan adanya Good Governance (kepemerintahan yang baik).
paradigma dalam bidang ilmu pengetahuan Menurut Sedarmayanti (2003: 2) Good
administrasi negara yang telah berkembang Governance merupakan proses penyelenggaraan
selama ini, namun kemudian menambahkan 1 kekuasaan negara dalam melaksanakan
paradigma lain yaitu “administrasi negara baru”, penyediaan public goods and service disebut
dimana berbagai dimensi dan aplikasi “nilai” governance (pemerintah atau kepemerintahan),
yang ingin diwujudkan merupakan fokus pokok sedangkan praktek terbaiknya disebut “good
mengenai paradigma ini. G. Frederickson dalam governance” (kepemerintahan yang baik).
(Pasolong, 2011: 30-32) mengemukakan enam Paradigma Reinventing Government juga
paradigma administrasi publik yaitu sebagai dikenal sebagai New Public Management dan
berikut. menjadi populer ketika prinsip Good Governance
1. Paradigma pertama, Birokrasi Klasik. diimplemntasikan. Paradigma NPM melihat
2. Paradigma kedua, Birokrasi Neo-Klasik. bahwa paradigma manajemen terdahulu kurang
3. Paradigma ketiga, Kelembagaan. efektif dalam memecahkan masalah dalam
4. Paradigma keempat, Hubungan memberikan pelayanan kepada publik. Karena itu
Kemanusiaan. Vigoda dalam (Pasolong, 2011: 34),
5. Paradigma kelima, Pilihan Publik. mengungkapkan bahwa ada tujuh prinsip-prinsip
6. Paradigma Keenam, Administrasi Negara NPM.
Baru. Berdasarkan penjelasan dan pendapat
Tahun 1992 muncul paradigma yang para ahli beserta perkembangan paradigma, ilmu
bersifat Reformatif yaitu Reinventing administrasi publik mencakup manajemen publik
Government yang dicetuskan oleh David dan kebijakan publik yang tidak bisa dipisahkan
Osborne dan T. Gaebler dan kemudian pengaruhnya antara satu dan lainnya. Manajemen
dioperasionalkan oleh Osborne dan Plastrik publik dalam pemerintahan terkandung fungsi-
dalam (Pasolong, 2011: 33-34). Pada dasarnya fungsi manajemen yaitu tahap perencanaan
paradigma ini diinspirasikan oleh Presiden sampai dengan tahap pengawasan. Pengawasan
Reagen melihat Pemerintahan bukanlah dana BOS SD di Dinas Pendidikan Kabupaten
pemecahan masalah, justru beliau melihat Temanggung yang peneliti teliti ini termasuk
sebagai masalah. dalam fokus dan lokus ilmu administrasi publik.
Paradigma berikut dikenal dengan New Berikut ini akan dijelaskan mengenai
Public Management yang melihat bahwa pengawasan yang termasuk dalam penjelasan
paradigma manajemen terdahulu kurang efektif manajemen publik.
dalam memecahkan masalah dan memberi 2. Manajemen Publik
pelayanan publik, termasuk membangun Manajemen publik merupakan cakupan
masyarakat. Paradigma ini dikenal dengan dalam ilmu administrasi publik. Berikut ini akan
Banishing Bureaucracy (memangkas birokrasi), dijelaskan mengenai pengertian manajemen dan
sebagai operasionalisasi dari Reinventing pengertian manajemen publik untuk bisa lebih
Government diutarakan oleh Osborne dan memahaminya.
Plastrik (1997) yang mengemukakan makna Overman dalam (Keban, 2014: 92)
kewirausahaan/reinventing, sebagai transformasi mengemukakan bahwa manajemen publik
bukanlah scientific management, meskipun Berikut penjelasan mengani pengawasan
sangat dipengaruhi olehnya. Manajemen publik (controlling). Pengawasan dalam rangka
bukan policy analysis, bukan juga “administrasi pengelolaan manajemen pemerintahan menjadi
publik baru”, atau kerangka yang lebih baru. fokus ilmu adminitrasi publik. Menurut Herujito
Akan tetapi, manajemen publik merefleksikan (2001: 242) menjelaskan pengawasan
tekanan-tekanan antara orientasi rational- (controlling) sebagai elemen atau fungsi keempat
instrumental pada satu pihak dan orientasi politik manajemen ialah mengamati dan
di pihak lain. Manajemen publik adalah suatu mengalokasikan dengan tepat penyimpangan-
studi interdisipliner dari aspek-aspek umum penyimpangan yang terjadi. Sedangkan T. Hani
organisasi, dan merupakan gabungan antara Handoko (2009: 25) menjelaskan pengawasan
fungsi management seperti planning, organizing, (controlling) adalah penemuan dan penerapan
dan controlling dari satu sisi, dengan sumberdaya cara dan peralatan untuk menjamin bahwa
manusia, keuangan, phisik, informasi, dan politik rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang
di sisi lain. telah ditetapkan. Selain itu, Handoko (2008: 359)
Berdasarkan Overman, Ott, Hyde, dan menyatakan bahwa pengawasan dapat
Shafritz dalam (Pasolong, 2011: 83) didefiniskan sebagai proses untuk “menjamin”
mengemukakan bahwa manajemen publik bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen
(public management) dan kebijakan publik tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara
(public policy) merupakan dua bidang membuat kegiatan-kegiatan sesuai dengan cara-
administrasi publik yang tumpang-tindih. Tapi cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang
untuk membedakan keduanya secara jelas maka direncanakan. Pengertian ini menunjukkan
dapat dikemukakan bahwa public policy adanya hubungan yang sangat erat antara
merefleksikan sistim otak dan syaraf, sementara perencanaan dan pengawasan.
public management merepresentasikan sistim Robert J Mocklar (1972) dalam Handoko
jantung dan sirkulasi dalam tubuh manusia. (2009 : 366) terdapat berbagai faktor yang
Dengan kata lain, manajemen publik merupakan membuat pengawasan semakin diperlukan oleh
proses menggerakkan sumberdaya manusia dan setiap organisasi. Faktor-faktor itu adalah:
non manusia sesuai “perintah” kebijakan publik. 1. Perubahan Lingkungan Organisasi
Selain itu, terdapat fungsi-fungsi Berbagai perubahan lingkungan organisasi
manajemen menurut George R. Terry dan Leslie terjadi terus menerus dan tak dapat dihindari,
W. Rue (2005 : 9) yang terdiri dari: seperti adanya peraturan pemerintah baru,
1. Planning, menentukan tujuan-tujuan yang dan sebagainya. Melalui fungsi pengawasan
hendak dicapai selama suatu masa yang akan dapat mendeteksi perubahan-perubahan
datang dan apa yang harus diperbuat agar yang berpengaruh pada organisasi, sehingga
dapat mencapai tujuan-tujuan itu. mampu menghadapi tantangan atau
2. Organizing, menggelompokkan dan memanfaatkan kesempatan yang diciptakan
menentukan berbagai kegiatan penting dan perubahan-perubahan yang terjadi.
memberikan kekuasaan untuk melaksanakan 2. Peningkatan Kompleksitas Organisasi
kegiatan-kegiatan itu. Semakin besar organisasi semakin
3. Staffing, menentukan keperluan-keperluan memerlukan pengawasan yang lebih formal
sumber daya manusia, pengarahan, dan hati-hati. Semua memerlukan
penyaringan, latihan dan pengembangan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan
tenaga kerja. lebih efisien dan efektif.
4. Motivating, mengarahkan atau menyalurkan 3. Kesalahan-Kesalahan
perilaku manusia kearah tujuan-tujuan. Kebanyakan anggota organisasi sering
5. Controlling, mengukur pelaksanaan dengan membuat kesalahan-kesalahan. Sehingga
tujuan-tujuan, menetukan sebab-sebab sistem pengawasan memungkinkan
penyimpangan-penyimpangan dan mendeteksi, kesalahan-kesalahan tersebut
mengambil tindakan-tindakan korektif sebelum menjadi kritis.
dimana perlu. 4. Kebutuhan Manajer untuk Mendelegasikan
Wewenang
Bila manajer mendelegasikan wewenang tepat pula tujuan pengawasan dapat dicapai.
kepada bawahannya tanggungjawab atasan Sebab salah satu prinsip pengawasan adalah
itu tidak berkurang. Satu-satunya cara koreksi terhadap kemungkinan terjadinya
manajer dapat menentukan apakah bawahan penyimpangan atau kesalahan dan
telah melakukan tugas-tugas yang telah selanjutnya melakukan perbaikan terhadap
dilimpahkan kepadanya adalah dengan penyimpangan yang terjadi pada auditan.
mengimplementasikan sistem pengawasan. Ada perbaikan yang mudah dilakukan, dan
Tanpa sistem tersebut manajer tidak dapat ada pula perbaikan-perbaikan yang tidak
memeriksa pelaksanaan tugas bawahan. mungkin dilakukan dalam waktu tertentu.
H. Ibrahim dalam Mufham Al-Amin Untuk perbaikan terhadap hal-hal yang
(2006: 89) mengemukakan bahwa proses dasar demikian biasanya dilakukan pada periode
pengawasan paling tidak harus melalui empat berikutnya dengan cara memperbaiki
tahap yaitu: perencanaan atau membuat alternatif standar
1. Menentukan Standar baru.
Standar harus ditentukan terlebih dahulu D. METODE
sebelum melakukan evaluasi hasil audit. Penelitian ini menggunakan metode
Karena standar amat berguna antara lain penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Untuk
sebagai alat pembanding di dalam mendapatkan informan yang tepat dan sesuai
melakukan audit atau sebagai alat pengukur tujuan, dalam memilih informan digunakan
untuk menjawab pertanyaan berapa kegiatan teknik purposive. Teknik pengumpulan data
telah dilaksanakan. Untuk itu standar harus dilakukan dengan meggunakan teknik
diadakan atau harus dibuat sebelum kegiatan wawancara, dokumen, dan studi pustaka.
pengawasan.
2. Pengukuran Hasil PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Pengukuran hasil kerja juga perlu dibuat A. Pelaksanaan Pengawasan Dana BOS
setelah menentukan standar berbagai macam Sekolah Dasar (SD)
tujuan. Pengukuran dapat dilakukan 1. Penentuan Standar
terhadap pekerjaan yang sedang atau telah Penentuan standar perlu dalam
dilaksanakan sehingga perencanaan dapat melaksanakan pegawasan, karena sebagai
menyesuaikan dan menghindari patokan agar tujuan dalam melaksanakan
permasalahan yang timbul. Pengukuran program bisa sesuai dengan tujuan yang
pekerjaan dapat dilakukan melalui laporan ditetapkan sebelumnya. H. Ibrahim dalam
baik secara lisan maupun tertulis, buku Mufham Al-Amin (2006: 89) mengemukakan
catatan harian, bagan atau grafik, inspeksi standar harus ditentukan terlebih dahulu sebelum
atau pengawasan langsung, atau dengan melakukan evaluasi hasil audit. Karena standar
menggunakan alat-alat teknis lainnya. amat berguna antara lain sebagai alat pembanding
3. Melakukan Pembandingan di dalam melakukan audit atau sebagai alat
Membandingkan antara hasil pengukuran pengukur untuk menjawab pertanyaan berapa
dengan standar. Maksud dari pembandingan kegiatan telah dilaksanakan.
tersebut adalah untuk mengetahui apakah Penentuan standar dalam pengawasan
antara hasil yang dicapai dengan standar dana BOS Sekolah Dasar (SD) tersebut
terdapat suatu perbedaan, dan jika ada berdasarkan Petunjuk Teknis atau yang biasa
perbedaan berapa besar. Dari semua itu disebut dengan Juknis yang telah ditetapkan oleh
dapat diketahui apakah perlu diadakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setiap
perbaikan ataukah tidak. tahunnya. Petunjuk Teknis untuk Tahun 2016
4. Pembetulan terhadap Penyimpangan yaitu Peraturan Menteri Pendidikan dan
Melakukan tindakan koreksi atas Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 80
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan
merupakan tahap akhir dan amat penting dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana
dalam proses pengawasan. Semakin cepat Bantuan Operasional Sekolah yang diundangkan
tindakan koreksi dilakukan, maka semakin pada tanggal 31 Desember 2015. Namun, Juknis
ini mengalami perubahan dengan (2006: 89) mengemukakan bahwa pengukuran
diundangkannya Peraturan Menteri Pendidikan hasil kerja juga perlu dibuat setelah menentukan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 standar berbagai macam tujuan. Pengukuran
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan dapat dilakukan terhadap pekerjaan yang sedang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80 atau telah dilaksanakan sehingga perencanaan
Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dapat menyesuaikan dan menghindari
dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana permasalahan yang timbul. Pengukuran
Bantuan Operasional Sekolah yang diundangkan pekerjaan dapat dilakukan melalui laporan baik
pada tanggal 3 Mei 2016. Peraturan ini adalah secara lisan maupun tertulis, buku catatan harian,
Juknis untuk Sekolah Dasar dan Sekolah bagan atau grafik, inspeksi atau pengawasan
Menengah Pertama. langsung, atau dengan menggunakan alat-alat
Permendikbud Nomor 16 Tahun 2016 teknis lainnya.
sebagai Petunjuk Teknis pelaksanaan dana BOS a. Pengukuran Hasil Pengawasan Dana BOS
yang digunakan sebagai standar pengawasan. SD
Juknis tersebut juga menjelaskan tentang Pengukuran dilakukan dengan bantuan
berbagai macam hal yang berkaitan dengan dana UPTD atau Tim BOS Kecamatan sebagai tangan
BOS. Isi Juknis tersebut diantaranya yaitu, kanan Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung
tentang implementasi BOS; organisasi pelaksana; untuk melakukan pengawasan langsung ke
prosedur pelaksanaan; penggunaan dana BOS; sekolah-sekolah untuk melihat SPJ dan
monitoring dan supervisi; pelaporan dan Pembukuan. Selain itu, terdapat pertemuan rutin
pertanggungjawaban; pengawasan, pemeriksaan setiap triwulan sekali, tapi saat ada permasalahan,
dan sanksi; pelayanan dan penanganan Tim Manajemen BOS Kabupaten bisa langsung
pengaduan masyarakat; dan laporan keuangan datang untuk menanganinya. Sekolah bisa
sekolah dan laporan online. Isi Juknis ini bisa menanyakan ke UPTD perihal yang belum jelas
berubah-ubah setiap tahunnya disesuaikan ataupun konsultasi mengenai pelaksanaan dan
dengan kebutuhan dan perbaikan yang diusulkan. pembuatan laporan. Bila belum mendapat
Terdapat sosialisasi mengenai mekanisme dana jawaban dari UPTD, bisa ditanyakan langsung ke
BOS dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan agar Tim Manajemen BOS Kabupaten dan jika belum
sekolah memahami Juknis tersebut. mendapatkan jawaban lagi, Tim Manajemen
Sosialisasi mengenai mekanisme dana BOS Kabupaten bisa menulis surat ataupun
BOS dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dengan mengusulkan saat ada pertemuan dengan Tim
mengundang Kepala Sekolah dan Bendahara Manajemen BOS Provinsi. Untuk alur
setiap SD. Selain itu, terdapat pertemuan triwulan pengawasannya yaitu dengan cara SD membuat
sekali dalam rangka pengawasan terhadap laporan pertanggungjawaban yang dikirim ke
laporan dana BOS. Dalam pengawasan dana BOS UPTD, selanjutnya UPTD melakukan rekap
SD, Dinas Pendidikan dibantu oleh UPTD laporan dan rekap dikirim ke Dinas Pendidikan
Kecamatan. Kabupaten Temanggung, sekolah juga laporan
Dinas Pendidikan Kabupaten langsung ke pusat melalui yang dikirim secara
Temanggung mempunyai angket checklist yang online itu pakai aplikasi pelaporan dana BOS.
berdasarkan Petunjuk Teknis (Juknis) BOS yang Pengukuran hasil tidak lepas dari peran
telah diterjemahkan sebagai tolok ukur dalam dari sekolah dalam melaksanakan program dana
melakukan pengawasan. Dinas Pendidikan BOS dan kontribusinya dalam pengawasan.
Kabupaten Temanggung mempunyai tiga Sekolah mempunyai peran dalam pengukuran
kategori standar dalam pengawasan Dana BOS hasil dengan memberikan paparan serta bukti
ini, yaitu Kategori Berat, Kategori Sedang, dan penggunaan dana BOS berbentuk laporan SPJ
Kategori Ringan. Tingkatan tersebut sesuai atau Pembukuan saat ada pertemuan yang
dengan tingkatan kesesuaian laporan dengan dilaksanakan setiap triwulan. SD mempunyai
Petunjuk Teknis (Juknis). peran dalam pembuatan laporan sebagai acuan
2. Pengukuran Hasil pengukuran hasil sebagai wujud pengawasan.
Pengukuran hasil dalam pengawasan Laporan yang dibuat mengacu pada Juknis yang
menurut H. Ibrahim dalam Mufham Al-Amin setiap tahunnya berganti, namun untuk tata cara
administrasi dan format laporan tidak banyak pembandingan, yaitu membandingkan antara
mengalami perubahan sehingga memudahkan hasil pengukuran dengan standar. Maksud dari
untuk melakukan pengukuran hasil dan pembandingan tersebut adalah untuk mengetahui
perbedaannya bisa dilihat dari tahun ke tahun. apakah antara hasil yang dicapai dengan standar
Selain melakukan pemaparan terhadap laporan terdapat suatu perbedaan, dan jika ada perbedaan
BOS, setiap sekolah juga diwajibkan untuk berapa besar. Dari semua itu dapat diketahui
melakukan laporan secara online. apakah perlu diadakan perbaikan ataukah tidak.
b. Pengawasan terhadap Laporan a. Perbandingan Antara Hasil dan Standar
Penggunaan Dana BOS SD dalam Melakukan Pengawasan Dana BOS
Pengawasan laporan penggunaan dana SD
BOS SD dilakukan dengan bantuan teknologi Perbandingan hasil pengukuran dan
yaitu BOS online dan Data Pokok Pendidikan standar pengawasan dana BOS SD di Kabupaten
Dasar dan Menengah (Dapodikdasmen). BOS Temanggung yang telah ditentukan berdasarkan
online berfungsi untuk upload laporan sehingga Juknis bisa dikatakan ringan karena jarang
langsung diterima oleh Tim Manajemen BOS ditemukan adanya kesalahan yang berat.
Pusat. Website BOS online berisi informasi Kesalahan yang terjadi juga masih tergolong
mengenai penggunaan dana per komponen, ringan karena masih bisa langsung dilakukan
penyaluran dana, pengaduan, dan resume laporan. perbaikan atas kesalahan. Bila terdapat
Sedangkan, Dapodikdasmen berfungsi untuk kesalahan, langsung diingatkan dan dibina agar
menjaring data pokok pendidikan (Satuan langsung dilakukan perubahan terhadap
Pendidikan, Peserta Didik serta Pendidik dan kesalahan tersebut. Kesalahan tersebut berupa
Tenaga Kependidikan) yang akan dimanfaatkan kurang fotocopy dokumen atau bukti yang
dalam berbagai kebijakan pendidikan yaitu BOS, seharusnya dilampirkan dan kurang paham
Bansos, Tunjangan, UN, dan lain-lain. terhadap Juknis. Untuk mengantisipasi adanya
Dapodikdasmen telah mulai dijalankan pada kesalahan, maka Tim Manajemen BOS
tahun 2015 sebagai langkah awal, tapi masih Kabupaten terus melakukan langkah pembinaan.
dibarengi dengan sistem manual. b. Perlu atau Tidaknya Perbaikan dalam
Menurut Petunjuk Teknis sekolah Hasil Pengawasan
diwajibkan melakukan laporan secara online Masalah perlu atau tidaknya perbaikan
dilakukan setiap triwulan. Dengan adanya sebagai hasil dari pengawasan bisa dilihat melalui
laporan online tersebut, Dinas Pendidikan kesalahan yang dilakukan. Sekolah diberikan
Kabupaten Temanggung mendorong agar kesempatan untuk melakukan perbaikan atau
sekolah-sekolah tertib dalam memberikan kekurangan dokumen yang dilampirkan. Tahap
laporan sebagai langkah pengawasan. Laporan pembandingan ini dengan transparansi dana yang
BOS ada dua macam yaitu laporan BOS online dilakukan oleh sekolah dan pihak Dinas
yang langsung ke Pusat dan laporan melalui Pendidikan Kabupaten Temanggung agar bisa
UPTD. Laporan yang diserahkan pada UPTD dilihat dengan jelas apakah penggunaan dana
dalam bentuk hardcopy. Berkaitan dengan BOS, BOS sudah sesuai dengan Juknis atau belum.
Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung Transparansi dan yang dilakukan dengan
membangun sarana komunikasi melalui telepon memasang papan pengumuman tentang
seluler yaitu melalui telepon, sms dan aplikasi penggunaan, pendapatan dan pengeluran dana
WhatsApp untuk mempermudah komunikasi BOS. Terdapat tulisan kalau BOS itu
antar pelaksana dan pengawasan. Dinas meringankan dan adanya kotak saran. Selain itu,
Pendidikan Kabupaten Temanggung atau Tim setiap ada rapat wali murid atau penerimaan
Manajemen BOS Kabupaten berperan untuk raport diberikan penjelasan tentang dana BOS
mengingatkan dan melakukan pembinaan untuk yang menjelaskan dana yang diterima serta
mengantisipasi dan mengatasi adanya penggunaannya. Beberapa sekolah masih kurang
penyimpangan dana BOS SD. dalam transparansi sehingga masih perlu
3. Pembandingan diingatkan agar memasang di papan
H. Ibrahim dalam Mufham Al-Amin pengumuman.
(2006: 89) mengemukakan melakukan
4. Pembetulan terhadap Penyimpangan kerugian Negara itu dengan pengembalian atas
H. Ibrahim dalam Mufham Al-Amin belanja yang dilakukan. Kekurangan bayar pajak
(2006: 89) mengemukakan bahwa melakukan dengan menyetor kembali. Pengembalian dana
tindakan koreksi atas penyimpangan- BOS itu dilakukan sesuai aturan yang berlaku.
penyimpangan yang terjadi merupakan tahap Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung
akhir dan amat penting dalam proses berfungsi untuk mengingatkan dan tidak
pengawasan. Semakin cepat tindakan koreksi berwenang untuk memberikan sanksi karena
dilakukan, maka semakin tepat pula tujuan sanksi dilaksanakan oleh Lembaga pengawasan
pengawasan dapat dicapai. Sebab salah satu yang resmi.
prinsip pengawasan adalah koreksi terhadap b. Cara Mengatasi Penyimpangan
kemungkinan terjadinya penyimpangan atau Dinas Pendidikan Kabupaten
kesalahan dan selanjutnya melakukan perbaikan Temanggung sebagai Tim Manajemen BOS
terhadap penyimpangan yang terjadi pada Kabupaten dalam mengatasi penyimpangan
auditan. Ada perbaikan yang mudah dilakukan, dengan melakukan teguran secara lisan maupun
dan ada pula perbaikan-perbaikan yang tidak tertulis dan perbaikan laporan. Untuk pemberian
mungkin dilakukan dalam waktu tertentu. Untuk sanksi, Dinas Pendidikan tidak diperkenankan
perbaikan terhadap hal-hal yang demikian untuk memberikan sanksi, sedangkan sanksi
biasanya dilakukan pada periode berikutnya dilakukan oleh lembaga pengawasan yang resmi
dengan cara memperbaiki perencanaan atau seperti BPK, BPKP, dan Inspektorat.
membuat alternatif standar baru. Terdapat sanksi adminitratif dan
a. Tindakan Koreksi Atas Penyimpangan kepegawaian. Sanksi administratif yaitu, untuk
dalam Proses Pengawasan menangguhkan cairan dana sementara waktu,
Tindakan koreksi yang dilakukan Dinas sedangkan untuk memberhentikan cairan dana
Pendidikan Kabupaten Temanggung dalam tidak diperkenankan. Namun, di Kabupaten
pengawasan dana BOS SD setelah menemukan Temanggung tidak terjadi adanya penangguhan
adanya kesalahan yaitu dengan memberikan karena kesalahan tersebut bisa teratasi sehingga
waktu untuk memperbaiki dahulu. Setelah tidak sampai adanya penangguhan. Sanksi
dilakukan perbaikan, maka dilakukan kepegawaian yaitu, adanya penurunan pangkat
pengecekan terhadap kesesuaian dengan Juknis. golongan, namun hal ini hanya terjadi pada
Selain itu terdapat teguran secara lisan, teguran segelintir orang. Selain itu, bila ada
tertulis dan intinya diingatkan untuk penyimpangan penggunaan dana, sekolah atau
memperbaiki dan tidak mengulanginya lagi. oknum yang melakukan harus mengembalikan
Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung dana tersebut melalui bendahara atau transfer ke
berfungsi untuk mengingatkan dan tidak bank. Agar dana tersebut bisa digunakan kembali
berwenang untuk memberikan sanksi karena sesuai aturan yang ada di Juknis. Penanganan
sanksi dilaksanakan oleh Lembaga pengawasan penyimpangan masih belum maksimal dan Dinas
yang resmi. Seperti Inspektorat, BPKP dan BPK. Pendidikan Kabupaten Temanggung masih
Sanksi yang diberikan bila terjadi kesalahan atau berusaha untuk meningkatkan pembinaan karena
penyimpangan masih bersifat administratif dan masih ada yang belum sepenuhnya memahami
tidak sampai ke ranah hukum. Terdapat Juknis dan penggunaan dana BOS.
penangguhan pencairan dana bila terjadi
penyimpangan, dan hal tersebut merupakan B. Faktor-Faktor yang Berkontribusi
keputusan dari Pemerintah. Tetapi pelaksanaan terhadap Pengawasan Dana BOS
BOS di Kabupaten Temanggung tidak sampai Sekolah Dasar (SD)
masalah itu, karena sudah langsung diatasi Menurut Robert J Mocklar (1972) dalam
dengan perbaikan dari kesalahan yang dilakukan. Handoko (2009, 366-367) menjelaskan terdapat
Terdapat tindakan koreksi berdasarkan berbagai faktor yang membuat pengawasan
tingkat kesalahan seperti kesalahan kesalahan semakin diperlukan oleh setiap organisasi seperti
administrasi tindakannya koreksi/pembetulan perubahan lingkungan organisasi, peningkatan
atas kesalahan. Kesalahan kompleksitas organisasi, kesalahan-kesalahan
pembayaran/penghitungan yang mengakibatkan dan kebutuhan manajer untuk mendelegasikan
wewenang. Selain itu terdapat berbagai macam terhadap pelaksanaan dana BOS SD dibantu oleh
faktor yang berkontribusi terhadap pengawasan lembaga pengawasan yang resmi seperti
dana BOS SD seperti faktor pendorong dan faktor Inspektorat Kabupaten dan BPKP. Selain itu
penghambat. terdapat komunikasi dan koordinasi dengan
1. Perubahan Lingkungan Organisasi Provinsi bila ada sesuatu yang masih perlu butuh
Pengaruh dan dampak perubahan penjelasan. Informasi dari Provinsi disampaikan
peraturan pemerintah mengenai pengelolaan dana pada UPTD yang sering melakukan pengawasan
BOS SD tidak terlalu signifikan dari tahun ke langsung ke sekolah-sekolah.
tahun, tetapi memberikan dampak yang lebih Koordinasi dan kerjasama antar
menguntungkan karena kebutuhan sekolah lebih pelaksana pengawasan dilakukan dengan
terakomodasi. Petunjuk Teknis (Juknis) ini selalu menyamakan persepsi agar tidak terjadi
diperbaharui setiap tahunnya dan terdapat perbedaan saat melakukan pengawasan. Karena
beberapa perubahan sehingga mempengaruhi perbedaan persepsi akan membingungkan
pelaksanaan BOS. Pada tahun 2016 terdapat dua berbagai pihak. Persamaan persepsi ini dilakukan
kali perubahan Juknis yang secara otomatis berdasarkan Juknis yang telah ditetapkan. Oleh
mempengaruhi jalannya program. karena itu, kerjasama antar lembaga sangat
Petunjuk Teknis untuk Tahun 2016 yaitu penting demi kelancaran pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pengawasan. Persamaan persepsi ini dilakukan
Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2015 berdasarkan Juknis yang telah ditetapkan.
tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan Koordinasi yang dilakukan berjalan dengan baik
Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan dan sesuai dengan tugas dan porsi masing-masing
Operasional Sekolah yang diundangkan pada lembaga.
tanggal 31 Desember 2015. Namun, Juknis ini 3. Kesalahan-Kesalahan
mengalami perubahan dengan diundangkannya Dinas Pendidikan Kabupaten
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Temanggung dalam pengawasan dana BOS SD
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016 berfungsi untuk membina sekolah dalam
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri pelaksanaan dana BOS. Dalam hasil pengawasan
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80 Tahun yang dilakukan diketahui bahwa tingkat
2015 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan penyimpangan dan kesalahan yang terjadi relatif
Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan kecil. Kesalahan-kesalahan yang terdeteksi oleh
Operasional Sekolah yang diundangkan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung masih
tanggal 3 Mei 2016. relatif kecil seperti seperti keterlambatan
Perubahan dalam isi Juknis tersebut memberikan laporan, kurangnya kelengkapan
seperti beberapa hal yang sebelumnya tidak laporan ataupun penggunaan yang tidak sesuai
diperbolehkan sekarang justru boleh. Dana BOS Juknis, kesalahan SPJ dan penggunaan yang tidak
yang tidak diperbolehkan untuk membeli laptop, sesuai Juknis. Namun hal ini masih bisa
sekarang diperbolehkan untuk mendukung diperbaiki sebelum menjadi lebih kritis, karena
pelaksanaan, karena laporan BOS sudah online. Dinas Pendidikan berfungsi untuk membina dan
Terdapat peningkatan honor untuk Guru Tidak mengingatkan bila terjadi kesalahan. Sekolah
Tetap dan Pegawai Tidak Tetap. Hal ini tentu diberikan kesempatan untuk memperbaiki
memberikan keuntungan terhadap sekolah. kesalahan dan diharapkan tidak mengulangi
Meskipun juga memberikan dampak yang akan kesalahannya kembali.
menimbulkan peningkatan kesalahan pada 4. Kebutuhan Manajer untuk
awalnya karena pergantian peraturan yang selalu Mendelegasikan Wewenang
terjadi setiap tahun, tapi bila dilaksanakan Sistem pengawasan dana BOS SD telah
sosialisasi dan pembinaan yang lebih akan bisa ditentukan melalui Juknis. Yang mendapat
teratasi. wewenang dalam pengawasan dana BOS SD
2. Peningkatan Kompleksitas Organisasi ditingkat Kabupaten yaitu, Tim Manajemen BOS
Alur komunikasi, koordinasi dan Kabupaten. Hal ini telah diatur sesuai dengan
kerjasama Dinas Pendidikan Kabupaten Juknis BOS. Tim Manajemen BOS Kabupaten
Temanggung dalam melakukan pengawasan telah ditunjuk menggunakan Surat Keputusan
(SK) yang terdiri dari Kepala Dinas, Sekretaris Faktor pendorong yang mempengaruhi
Dinas, Kepala-Kepala Bidang, dan Staf yang pengawasan dana BOS SD yaitu, pertama,
berkaitan dengan BOS. Kepala Dinas kedisiplinan orang yang diberikan wewenang
mendelegasikan wewenang kepada bawahnnya untuk melaksanakan pengawasan sesuai dengan
melalui SK dan tidak semua staf ikut mengurusi aturan agar tepat waktu, tepat sasaran dan tepat
dana BOS. penggunaannya. Serta pelaksanaan pengawasan
Kepala Dinas mendelegasikan dana BOS SD sebagai bentuk dari Good
wewenang kepada bawahnnya melalui SK dan Governance yang dilaksanakan di Dinas
tidak semua staf ikut mengurusi dana BOS. Tim Pendidikan Kabupaten Temanggung. Kedua,
Manajemen BOS Kabupaten terdiri dari Tim semangat pelaksana pengawasan untuk
RKAS atau Pembina yang terdiri dari Kepala melaksanakan tugasnya karena uang yang
Bidang Pendidikan Dasar, Kepala Seksie dikelola adalah uang rakyat. Ketiga, dana insentif
Kurikulum Pendidikan Dasar, dan Kepala Seksie diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Sarana dan Prasarana. Tim SPJ terdiri dari Staf Temanggung untuk para pelaksana pengawasan
Bidang Pendidikan Dasar. Serta Tim Pembukuan dalam melakukan pembinaan. Hal ini tidak diatur
terdiri dari Kepala Sub Bagian Keuangan dan Staf. dalam Juknis, namun sebagai bentuk
Sedangkan untuk Tim Manajmen BOS penghargaan Pemerintah Daerah dalam
Kecamatan tidak ada di Juknis dan tidak dibentuk, memberikan dukungan kepada pelaksana
namun salah satu unsur masuk dalam SK. Tim pengawasan. Keempat, ketaatan pada aturan dan
Manajemen BOS Kecamatan yang berada di keterbukaan sekolah, hal ini bisa dilihat dari
UPTD adalah tangan kanan Dinas Pendidikan minimnya tingkat penyimpangan.
Kabupaten Temanggung untuk membantu 2. Faktor Penghambat dalam Pengawasan
jalannya pengawasan dana BOS SD. Dana BOS Sekolah Dasar
Wewenang untuk mengawasi dana BOS Faktor penghambat yang mempengaruhi
juga dilakukan oleh Inspektorat, BPKP, BPK, dan pelaksanaan pengawasan dana BOS SD yaitu,
Inspektorat Jendral. Di Dinas Pendidikan pertama, kemalasan pelaksana untuk
Kabupaten Temanggung yang mengurusi yaitu menggunakan dana ataupun dalam membuat
Bidang Pendidikan Dasar dan Subbag Keuangan laporan. Sehingga hal ini menghambat dalam
yang berada di bawah kewenangan Sekretaris proses pengawasan. Kedua, kurangnya
Dinas. Pengawasan ini terjadi dengan kolaborasi komunikasi antar pelaksana, sehingga
antar bidang. Subbag Keuangan mengurusi menimbulkan keraguan dalam pelaksanaan.
tentang keuangan yang ada di SPJ atau laporan, Ketiga, waktu yang dibutuhkan pelaksana
sedangkan Bidang Pendidikan Dasar mengurusi pengawasan sulit untuk menemukan waktu yang
tentang penggunaan dana tersebut. Tim bersamaan, sedangkan pelaksanaan pengawasan
Manajemen BOS Kabupaten ini melakukan diperlukan kerjasama tim, sehingga perlu
pembinaan dan pengawasan terhadap dilakukan secara bersama-sama. Serta
pelaksanaan dan penggunaan dana BOS SD. pengecekan laporan yang seharusnya
dilaksanakan setiap triwulan sekali, namun baru
Faktor Pendorong dan Penghambat terlaksana setiap semester karena masalah waktu
Pengawasan Dana BOS Sekolah Dasar (SD) tersebut. Hal ini tentu menjadi penghambat dalam
Berbagai macam faktor yang melakukan pengawasan. Ketiga, kurangnya
berkontribusi terhadap pengawasan dana BOS jumlah SDM untuk melakukan pengawasan
SD seperti faktor pendorong dan faktor sedangkan jumlah sekolah yang diawasi
penghambat. Faktor pendorong adalah faktor jumlahnya banyak, sementara SDM yang tersedia
yang memberikan pengaruh positif terhadap belum mempunyai kemampuan yang merata.
pengawasan dana BOS SD, sedangkan faktor
penghambat adalah pengaruh negatif yang PENUTUP
berpengaruh terhadap pengawasan dana BOS SD. A. KESIMPULAN
1. Faktor Pendorong dalam Pengawasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Dana BOS Sekolah Dasar dilakukan peneliti di Dinas Pendidikan
Kabupaten Temanggung terkait pengawasan
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) diatur pada Petunjuk Teknis. Faktor
Sekolah Dasar (SD) dapat ditarik kesimpulan kesalahan-kesalahan yang terjadi sebagai
sebagai berikut: hasil pengawasan relatif kecil karena
1. Pelaksanaan pengawasan dana BOS SD langsung bisa ditangani dengan tindakan
yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan koreksi. Faktor kebutuhan manajer untuk
Kabupaten Temanggung pelaksanaan sudah mendelegasikan wewenang yaitu telah
berjalan baik berdasarkan proses dilakukan oleh Kepala Dinas kepada
pengawasan yang terdiri dari tahap bawahannya dengan adanya Surat
menentukan standar, pengukuran hasil, Keputusan. Faktor pendorong pada
melakukan pembandingan ,dan pembetulan pengawasan dana BOS SD di Dinas
terhadap penyimpangan sudah dikatakan Pendidikan kabupaten Temanggung yaitu
telah terlaksana dengan baik mengingat kedisiplinan, semangat, dana insentif, dan
program dana BOS telah berjalan semenjak ketaatan pada aturan dan keterbukaan
tahun 2005 dan sampai sekarang. Pada tahap sekolah, hal ini bisa dilihat dari minimnya
penentuan standar sudah sesuai dengan tingkat penyimpangan.. Sedangkan untuk
Petunjuk Teknis yang ditetapkan oleh faktor penghambat yaitu kemalasan
Kemendikbud, yaitu Permendikbud Nomor pelaksana, komunikasi yang kurang antar
16 Tahun 2016 untuk tahun 2016. Tahap pelaksana, waktu dan kurangnya jumlah
pengukuran hasil bisa dilihat melalui SDM untuk melakukan pengawasan
pembukuan, SPJ dan laporan BOS online sedangkan jumlah sekolah yang diawasi
yang selalu dibimbing langsung oleh Tim jumlahnya banyak, sementara SDM yang
Manajemen. Tahap pembandingan tersedia belum mempunyai kemampuan
dilakukan dengan melihat laporan serta yang merata.
transparansi yang dilakukan sekolah dengan B. SARAN
memasang di papan pengumuman sehingga Berdasarkan penelitian yang dilakukan
bisa dilihat jelas oleh siapa saja. Tahap oleh peneliti masih terdapat hambatan dalam
pembentulan terhadap penyimpangan telah pelaksanaan pengawasan dana Bantuan
dilakukan dengan pembinaan yang rutin Operasional Sekolah (BOS) Sekolah Dasar (SD)
dilakukan sebelum kesalahan berkembang di Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung.
menjadi fatal. Sehingga tingkat Maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
penyimpangan yang terjadi relatif kecil. 1. Pengawasan dana Bantuan Operasional
2. Faktor-faktor yang berkontribusi dalam Sekolah (BOS) untuk Sekolah Dasar (SD)
pengawasan dana BOS SD ini menjelaskan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan
terdapat berbagai faktor yang membuat Kabupaten Temanggung perlu ditingkatkan
pengawasan semakin diperlukan oleh setiap kembali untuk lebih meminimalisir
organisasi seperti perubahan lingkungan kesalahan dan meningkatkan pemahaman
organisasi, peningkatan kompleksitas akan Petunjuk Teknis karena program ini
organisasi, kesalahan-kesalahan dan sudah berjalan kurang lebih 10 tahun.
kebutuhan manajer untuk mendelegasikan Peningkatan tersebut dilakukan dengan
wewenang. Faktor perubahan lingkungan sosialisasi mekanisme pengelolaan dana
organisasi yaitu perubahan peraturan BOS yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan
pemerintah mengenai pengelolaan dana Kabupaten Temanggung dengan metode
BOS yang berganti setiap tahun semakin yang baru, yaitu dengan Forum Group
memberikan keuntungan untuk sekolah. Discussion (FGD) dan tanya jawab yang
Faktor peningkatan kompleksitas organisasi lebih mendalam dan rinci. Hal ini dilakukan
dalam melakukan pengawasan dilihat dari setelah pergantian Juknis setiap tahunnya
koordinasi, kerjasama dan komunikasi agar semua sekolah bisa lebih memahami
antara Dinas Pendidikan Kabupaten Petunjuk Teknis untuk meminimalisir
Temanggung dengan BPK, BPKP dan adanya kesalahan yang sering terjadi.
Inspektorat serta lembaga terkait telah 2. Pertemuan dalam rangka pembinaan dan
berjalan dengan baik. Hal ini juga telah pelaporan penggunaan dana BOS dilakukan
sesuai dengan aturan yaitu setiap triwulan Siagian, Sondang P. (2005). Fungsi-Fungsi
sekali yang artinya setahun empat kali. Perlu Manajerial Edisi Revisi. Jakarta: PT
adanya perbaikan dalam hal manajemen Bumi Aksara.
waktu dan komunikasi oleh pelaksana agar Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan.
kerjasama tim dalam melakukan Bandung: Alfabeta.
pengawasan dapat ditingkatkan dan jadwal Sulistiyani, Ambar Teguh. (2004). Memahami
pertemuan dalam rangka pembinaan dapat Good Governance dalam Perspektif
terpenuhi secara rutin setiap setahun. Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Gava Media.
DAFTAR PUSTAKA Terry, George R.. (2009). Prinsip-Prinsip
Afifuddin, H dan Beni Ahmad Saebani. (2009). Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Metodologi Penelitian Kualitatif. Amal, Aimufatmi. (2013). Hubungan Antara
Bandung: CV Pustaka Setia. Pengawasan Melekat Dengan Kinerja
Al-Amin, Mufham. (2006). Manajemen Pegawai Pada Sekolah Menengah
Pengawasan. Jakarta: Kalam Indonesia. Kejuruan Negeri 5 Kota Samarinda.
Handoko, T. Hani. (2008). Manajemen Edisi 2. eJournal Administrasi Negara, Volume 1,
Yogyakarta: BPFE. Nomor 2: 351-364
Handoko, T. Hani. (2009). Manajemen.
Yogyakarta: BPFE. Sumber Dokumen
Keban, Yeremias T. (2014). Enam Dimensi Undang-Undang Dasar 1945
Strategis Admisnitrasi Publik Konsep, GBHN Tahun 1998
Teori, Isu Edisi ketiga. Yogyakarta: Gava Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Media. Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan
Herujito, Yayat M. (2001). Dasar-Dasar Negara Tahun Anggaran 2016
Manajemen. Jakarta: PT Grasindo. Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Pegawai Negeri Sipil
Remaja Rosdakarya. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2015
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan
Rosdakarya. Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan
Pasolong, Harbani. (2011). Teori Administrasi Operasional Sekolah
Publik. Bandung: Alfabeta. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
R., George dan Leslie W. Rue. (2003). Dasar- Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016
Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
R., George dan Leslie W. Rue. (2005). Dasar- Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80 Tahun
Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. 2015 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan
Saebani, Beni Ahmad. (2008). Metode Penelitian. Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan
Bandung: CV Pustaka Setia. Operasional Sekolah
Sedarmayanti. (2003). Good Governance Nota Keuangan dan APBN tahun Anggaran 2016
“Kepemerintahan yang Baik” Bagian
Pertama Edisi Revisi. Bandung: Mandar Website
Maju. http://bos.kemdikbud.go.id/ diakses pada tanggal
Sedarmayanti. (2004). Good Governance 12 Februari 2017 pukul 12.15 WIB
“Kepemerintahan yang Baik” Bagian
Kedua Edisi Revisi. Bandung: Mandar
Maju.
Sedarmayanti. (2010). Reformasi Adminitrasi
Publik. Reformasi Birokrasi, dan
Kepemimpinan Masa Depan. Bandung:
PT Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai