Farmakognosi Kelompok 3 Makroskopik Dan Mikroskopik
Farmakognosi Kelompok 3 Makroskopik Dan Mikroskopik
FARMAKOGNOSI
ANALISIS MAKROSKOPIK
DAN MIKROSKOPIK
SIMPLISIA
TIM PENULIS
I. TUJUAN PRAKTIKUM
II. PRINSIP
A. Alat
1. Mikroskop
2. Kaca objek
3. Kaca penutup
4. Jarum Jara
5. Kapas/kertas saring/tissue
B. Bahan
1. Simplisia
(Folium,fructus,flos,semen,herba,rhyzoma,lignum,cortex)
2. Alkohol
3. Aquadest
4. Kloral hidrat
5. Larutan iodium
6. Larutan sudan III
V. PROSEDUR KERJA
1. Folium
Batatasae folium,blumeae folium,caricae folium.
2. Fructus
Anisi fructus,bruceae fructus,capsici fructus.
3. Flos
Woodfordiae flos,lavandulae flos,calendulae flos.
4. Semen
Nigelleae damascenae semen,parkiae semen,strychni semen.
5. Herba
Equiseti hiemalis herba,orthosiphonis herba,menthae haplocalycis herba.
6. Rhizoma
Dioscoreae rhizoma,calami rhizoma,cyperi rhizoma
7. Lignum
Santali rubri lignum,aquilariae resinatum lignum,Liqustrinas lignum.
8. Cortex
Litseae cortex,parameriae cortex,alyxiae cortex.
B. Fructus
Nama sampel Makroskopik Mikroskopik
Anisi fructus Buah berbentuk Fragmen pengenal adalah
Nama lain : Buah adas memanjang, ujung pipih, endokarp dengan sel-
manis gundul, bau khas,rasa agak selpalisade, endokarp, sel-sel
Nama tanaman manis dan khas, warna endosperm, serabut, berkas
asal: Pimpinella anisum
cokelat kehijauan atau pengangkut, dan epikarp.
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat : Minyak cokelat kekuningan hingga
atsiri yang mengandung cokelat, panjang sampai 10
anetol 80-90% , mm, lebar sampai 4
metilkavikol,anisketon, mm.Bagian luar buah
asetaldehida,terdapat pula mempunyai 5 rusuk primer,
minyak lemak ,zat putih menonjol, warna
telur,hidrat arang kekuningan.
Penggunaan : Karminativa
dan obat mulas
Pemerian : Bau khas
aromatika,rasa manis
Bagian yg digunakan :
Buah yang masak
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup baik
Nama sampel Makroskopik Mikroskopik
Bruceae ftuctus Buah berbentuk bulat atau Sel-sel Epidermis: Struktur
Nama lain : Tambara oval, kadang-kadang lapisan terluar buah.
marica,buah Makasar memanjang. Trichoma: Rambut halus yang
Nama tanaman asal Ukurannya bervariasi, dapat muncul pada permukaan
: Brucea javanica (L) tergantung pada tingkat buah.
Merr, disebut juga kedewasaan dan variasi Sel-sel Mesokarp: Struktur sel
Brucea amarissima Lour genetik. di lapisan tengah buah.
Merr. Dan Brucea Warna buah muda dapat Vas Bundel: Struktur
sumatrana (Roxb) memiliki warna hijau. Saat pembuluh yang membawa
Keluarga : Simarubaceae matang, warnanya dapat nutrisi dan air ke sel-sel buah.
Zat berkhasiat : Minyak berubah menjadi oranye, Fragmen pengenal : epidermis
atsiri , zat pahit, lemak, merah tua, atau ungu. (lapisan luar), mesokarp
bruseral,brusealin Kulit buahnya halus, tipis, (lapisan tengah), dan endokarp
Penggunaan : Obat dan dapat berkilau. Kulit (lapisan dalam).
disentri,hemostatika dapat menjadi lebih keras
Pemerian : Bau agak setelah buah matang.
asam,rasa sangat pahit Permukaan buah dapat
Bagian yg digunakan : memiliki tekstur halus
Buah yg telah masak dan hingga agak kasar.
kering Biji buah ini biasanya berisi
Penyimpanan : Dalam satu atau beberapa biji,
wadah tertutup baik berwarna hitam dan
berbentuk oval atau bulat.
Memiliki aroma khas yang
tajam atau pahit.
Rasa buah dapat bervariasi
dari pahit hingga agak pahit
endokarp
C. Flos
Nama sampel Makroskopik Mikroskopik
Nama simplisia: Bunganya panjangnya 1,2 cm; kulit ari; korteks dibentuk oleh
woodfordiae flos terjadi secara tunggal atau parenkim retikulat yang khas
Nama latin : woodfordia berkelompok. Kelopak bunga dalam sekitar 4 sampai 5
fructiosa, woodfordia memiliki panjang 1 hingga 1,6 lapisan; cincin floem kontinu
cm, bergerigi, gundul,
floribunda bagian dalam ke korteks diikuti
berwarna merah cerah saat
Nama daerah: bunga segar dan memudar saat oleh
sidowayah (bahasa jawa) dikeringkan. Kelopak Tangkai bunga: TS berbentuk
Kandungan kimia : zat memanjang dengan dasar elips, menunjukkan epidermis
penyamak (tanin) berbentuk lonceng dan puncak yang dibentuk oleh sel- sel
Penggunaan : miring merupakan ciri berdinding tebal dengan
astringensia khasnyaWoodfordiabunga- kutikula; 2 sampai 3 lapisan
bunga. Puncak kelopak kolenkim mengikuti
mempunyai 6 gigi traringular xilem dengan elemen biasa
dan lancip. Gigi kelopak terlihat; bagian tengah TS
dilekatkan dengan seplas
ditempati oleh empulur yang
aksesori yang sangat kecil dan
berwarna dalam. Kelopak dibentuk oleh parenkim
mawar pucat atau keputihan, berlubang.
tipis dan tipis menempel di
dalam mulut tabung kelopak.
Benang sari 12, bersatu pada
pangkalnya. Kepala sari berada
di punggung; coklat hampir
bulat atau bulat telur lebar.
Ovarium lebih unggul, dengan
corak filiform (Gambar 1).
T
E
C → →
X P X
P y
Ct
→ Porsi
ET C
X
P
Bentuk serbuk dengan X
warna ungu serta bau yang R
PP
spesifik harumnya dan rasa X
tidak ada
G. Lignum
Nama Sampel Makroskopik Mikroskopik
Nama Simplisia : Lignum Kayu keras, berserabut, - Serat berwarna merah jika
Santali Rubri (Kayu berwarma merah coklat, tidak ditambah kloral hidrat warna
Cendana Merah) berbau dan tidak ada rasa. merah memudar dan lama-lama
Nama Latin : Santalaceae menjadi kuning/kehijauan. - Jari –
Nama Daerah : Candana jari empulur terdiri atas satu baris
(sunda) sel - Pembuluh kayu tampak tebal
Khasiat : Minyak atsiri, dan bernoktah - Kristal Ca Oksalat
harsa, zat penyamak bentuk prima dan kubus di dalam
Penggunaan : Diuretika, serat atau lepas
karminative,
antispasmodik
Nama sampel Makroskopik Mikroskopik
Lignum aquilariae Warna yang bervariasi, mulai rakeid dan Serat: Trakeid dan
resinatum dari cokelat muda hingga cokelat serat adalah komponen sel
Nama lain : Kayu tua atau hitam. kayu yang menyusun jaringan
gaharu Memliki aroma yang khas dan pembuluh kayu.
Nama tanaman harum, kuat dan bertahan untuk
Pembuluh Tapis (Sieve Tubes)
asal: Aquilaria waktu yang lama.
Tekstur umumnya keras dan : Pembuluh tapis merupakan
malaccensis bagian dari sistem vaskular
Keluarga : berat. Permukaannya dapat halus
atau kasar tergantung pada tanaman yang berfungsi untuk
Thymelaeaceae
Zat berkhasiat : pengolahan dan kondisi kayu. mengangkut sari makanan dari
Sesquiterpena : Memiliki serat yang terlihat daun ke seluruh tanaman.
agarospirol, agarospirol dengan mata telanjang. Pori-pori Ray Parenchyma : lapisan sel
oxide, dan terlihat dan berkontribusi pada horizontal yang terbentang dari
sesquicarene. penampilan makroskopis. pusat batang ke permukaan.
Chromones : 2-(2- Menghasilkan getah, bekas Sel Parenchyma : menyimpan
phenylethyl). gubahan atau getah dapat terlihat
nutrisi dan memberikan
sesquiterpena dan di dalam kayu.
dukungan mekanis.
diterpena. flavonoid Pembuluh Kayu (Xylem)
dan senyawa-senyawa
Pembuluh Angkut (Phloem)
antioksidan. Gaharol.
Penggunaan : Sel Sklerenkim
Campuran pembuatan Sel Epidermis
parfum,
Pemerian : Coklat
keputihan, bau khas
Bagian yg digunakan :
Batang kayu
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup baik
H. Cortex
Nama Sampel Makroskopik Mikroskopik
Nama Simplisia : Alyxiae Potongan : panjang sampai 10
cortex (kulit pulasari) cm, lebar sampai 2,5 cm,
Nama Latin : Alyxia tebal sampai 4mm, berlekuk
reinwardtii (BL), juga disebut membujur atau agak datar,
rapuh ; permukaan luar halus,
Alyxia stellata (Roomset rata, warna putih jernih,
Schult) kadang-kadang terdapat sisa
Nama Daerah : Areuy pulasari lapisan luar yang tipis dan
(sunda) berwarna coklat tua
Kandungan kimia: Alkaloida kehitaman; permukaan dalam
zat pahit , kumarin, zat tidak rata, kasar dengan garis-
penyamak, minyak atsiri, asam garis membijir; bekas patahan
organic tidak rata, berserat, agak
Khasiat dan penggunaan : berdebu
Menurunkan demam
(antipiretik), radang
lambung, sariawan dan
keputiha
IX . KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan analisis mikroskopik dan makroskopik simplisia
adalah bahwa pengamatan mikroskopik memberikan wawasan mendalam
mengenai struktur sel dan komponen mikroskopik. Untuk pengamatan mikroskopik
suatu simplisia diperlukan informasi tentang jenis organ yg diperiksa dengan
mengenali bentuk sel dan jaringan tertentu serta isi yang spesifik serta mengenali
isi sel dan jaringan spesifik organ dari simplisia.
sementara analisis makroskopik memberikan gambaran tentang sifat fisik
dan organoleptik simplisia secara keseluruhan. Untuk pengamatan makroskopik
simplisia perlu diperhatikan warna, bau, rasa, bentuk dan ukurannya.
Integrasi informasi dari kedua metode ini memungkinkan pemahaman menyeluruh
terhadap karakteristik simplisia, yang dapat berkontribusi pada identifikasi dan
pemahaman potensi farmakologisnya.
X. DAFTAR PUSTAKA