Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMAKOGNOSI

ANALISIS MAKROSKOPIK
DAN MIKROSKOPIK
SIMPLISIA

Disusun oleh : Kelompok 3

1. Ai Irus Karnengsih 231FF02010


2. Anggi Saepul Hilal 231FF02012
3. Farida Rahmawati 231FF02022
4. Hermin Maisarah 231FF02021
5. Iis Tati Marlina 231FF02004
6. Lutfia Maulani 231FF02009
7. Nevy Kartika Chandrasari 231FF02011
8. Nina Fitriana 231FF02019
9. Winda Silvia Lestari 231FF02032

PROGRAM STUDI D3 FARMASI RPL


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA KOTA BANDUNG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji syukur berkat kehadirat Allah swt


yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga laporan praktikum ini
dapat tersusun.
analisis makroskopik dan mikroskopik simplisia adalah ilmu yang
mempelajari karakter dari bagian tanaman
Kami berharap laporan praktikum ini memberikan banyak manfaat dalam
proses pembelajaran mata kuliah Farmakognosi ataupun mata kuliah lain yang
terkait dengan simplisia. Saran dan kritik sangat kami harapkan kepada seluruh
pembaca sebagai bahan bimbingan dan pelajaran untuk hal yang lebih baik.
Terima kasih yang sebesar-besarnya tak lupa kami sampaikan kepada dosen
kami Ibu Dr. Apt. R. Herni kusriani,M.Si dan seluruh anggota kelompok atas
kreatifitas dan kekompakkan nya dalam menyusun laporan praktikum ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, 17 November 2023

TIM PENULIS
I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mampu melakukan identifikasi simplisia secara makroskopik dan


mikroskopik.
2. Mampu mengidentifikasi kandungan simplisia melalui uji histokimia
3. Mampu mengidentifikasikan simplisia dengan menggunakan mikroskop
serta menyebutkan ciri khas simplisia.

II. PRINSIP

1. Pengamatan makroskopik simplisia dengan memperhatikan warna, bau,


rasa, bentuk dan ukurannya.

2. Pengamatan mikroskopik suatu simplisia mengamati fragmen spesifik dari


simplisia yang diamati

III. TEORI DASAR

Indonesia merupakan negara tropis dengan keanekaragaman jenis


tumbuhan. Di antara tumbuhan tersebut, terdapat tumbuhan yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat.Tanaman ini dipercaya memiliki khasiat obat karena
penyakit dan naluri menyelamatkan nyawa.Meski dalam bentuk yang sederhana,
efektivitasnya tidak diragukan lagi (Agromedia, 2008). Identifikasi dan komposisi
sediaan simplisia pada tingkat makro dan mikro sangatlah penting. Berdasarkan hal
itu, kita dituntut untuk dapat mengenali bentuk morfologi ataupun anatomi serta
kandungan kimia dari suatu simplisia. Hal itu disebabkan karena dengan
diketahuinya kandungan simplisia, sehingga dapat dianalisis kandungan zat serta
dapat mempelajari kemampuan efek terapi dari kandungan simplisia (Gunawan &
Mulyadi, 2004).
Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun dan kecuali dinyatakan lain merupakan bahan
kering (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995).
Uji makroskopis dilakukan dengan kaca pembesar atau tanpa instrumen.
Metode ini digunakan untuk mempelajari morfologi spesifik, ukuran dan warna
model sederhana yang diuji. Masing-masing ciri morfologi diamati dan disesuaikan
dengan persyaratan monografi Materia Medika Indonesia.(Nuria dkk., 2021)
Pemeriksaan mikroskopis dilakukan dengan menggunakan mikroskop
dengan perbesaran sesuai kebutuhan. Kesederhanaan yang teruji dapat disajikan
dalam bentuk sayatan horizontal, radial, parakutan atau memanjang atau dapat juga
disajikan dalam bentuk bubuk. Pemeriksaan mikroskopis mengamati elemen
anatomi khas jaringan. Dari pengujian ini, jenis simpleks ditentukan berdasarkan
segmen identitas spesifik dari masing-masing simpleks. Metode mikroskopis
merupakan metode utama untuk identifikasi sederhana dalam bentuk irisan atau
bubuk, terutama pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali atau
lebih.(Nuria dkk., 2021)
Pemeriksaan mikroskopis meliputi anatomi simpleks yang mempunyai ciri
khas tersendiri dan merupakan pemeriksaan khusus terhadap komponen simpleks
atau segi enam.Sebelum melanjutkan ke pemeriksaan mikroskopis, perlu dipahami
bahwa setiap jaringan tumbuhan memiliki bentuk yang berbeda-beda.
Ciri masing-masing organ pada batang, akar dan rimpang umumnya
mempunyai jaringan penyusun dasar yang hampir sama, yaitu epidermis, kulit kayu
dan endodermis, jari-jari inti dan bentuk ikatan pengangkut.
Jenis balok pembawa umumnya mengacu pada tumbuhan seperti monokotil
yang memiliki berkas pengangkutan terkonsentrasi (konsentris) dan dikotil yang
lebih besar (jaminan). Sedangkan jaringan sekunder organ batang, akar, dan
rimpang berupa ektoderm dan ritidorm. Rambut penutup dan stomata merupakan
ciri spesifik dari bagian daun serta tipe sel idioblas seringkali menunjukkan ciri
spesifik suatu tumbuhan.(Soegiharjo, 2013)
Mikrokimia adalah cabang teknik mikroskopis yang digunakan untuk
mengamati bahan yang terkandung dalam jaringan tumbuhan.(Margen, 1982)
Metode mikrokimia menggunakan pereaksi antara lain air untuk melihat
serbuk pati pada basa, semen dan fruktus, kloral hidrat untuk melihat serbuk secara
umum dan pereaksi warna seperti air-yodium untuk melihat kristal serbuk,
NaOH/KOH untuk melihat lignum dan FeCl3 untuk melihat tanin. (Nuria dkk.,
2021)

IV. ALAT DAN BAHAN

A. Alat
1. Mikroskop
2. Kaca objek
3. Kaca penutup
4. Jarum Jara
5. Kapas/kertas saring/tissue
B. Bahan
1. Simplisia
(Folium,fructus,flos,semen,herba,rhyzoma,lignum,cortex)
2. Alkohol
3. Aquadest
4. Kloral hidrat
5. Larutan iodium
6. Larutan sudan III
V. PROSEDUR KERJA

A. Pembuatan cuplikan serbuk simplisia :


1. Bersihkan kaca objek dan kaca penutup
2. Masukkan satu atau beberapa tetes medium (larutan kloral hidrat atau
aquadest-gliserin) ditengah kaca objek.
3. Taburkan sedikit bahan yang diuji (serbuk simplisia) dengan bantuan jarum
jara ke dalam medium. Dengan menggunakan pinset letakan kaca penutup
pada kaca objek mulai dari salah satu sisi kaca penutup. Sisi ini harus
menyentuh medium objek terlebih dahulu,.
4. kemudian kaca penutup diturunkan menutupi seluruh medium. Dengan cara
ini gelembung udara terdesak keluar dan tidak terperangkap didalm
cuplikan sebagai lingkaran yang bertepi hitam. Gelembung udara kecil
dalam cairan cuplikan dapat dihilangkan dari larutan kloral hidrat dengan
menghangatkan cuplikan di atas pembakar mikro berulangulang sehingga
cuplikan menjadi jernih
5. Amati dibawah mikroskop dimulai dengan pembesaran yang paling sedikit
6. Gambarkan bentuk spesifik organ hasil pengamatan.

Analisis makroskopik dan mikroskopik simplisia folium, fructus, flos,


semen, herba, rhizoma, lignum dan cortex.

Simplisia yang harus diamati terdiri atas :

1. Folium
Batatasae folium,blumeae folium,caricae folium.

2. Fructus
Anisi fructus,bruceae fructus,capsici fructus.

3. Flos
Woodfordiae flos,lavandulae flos,calendulae flos.

4. Semen
Nigelleae damascenae semen,parkiae semen,strychni semen.
5. Herba
Equiseti hiemalis herba,orthosiphonis herba,menthae haplocalycis herba.

6. Rhizoma
Dioscoreae rhizoma,calami rhizoma,cyperi rhizoma

7. Lignum
Santali rubri lignum,aquilariae resinatum lignum,Liqustrinas lignum.

8. Cortex
Litseae cortex,parameriae cortex,alyxiae cortex.

VI. BAGAN ALIR


Bersihkan kaca objek

Teteskan larutan di kaca objek

Taburkan simplisia ke dalam


medium

Turunkan kaca penutup

Amati dengan mikroskop

Gambar hasil pengamatan


VII. HASIL PENGAMATAN
A. Folium

Nama Sampel Makroskopik Mikroskopik


Nama Simplisia : Permukaan atas dan Helaian daun rapuh, patah-
Batatasae Folium bawah daun berwarna patah, berwarna hijau
(Daun ubi jalar) hijau zaitun. Tepinya hingga hijau kekuningan,
Nama Latin : halus dan tangkai hijau tua kecoklatan atau
Ipomoea batatas(L) daunnya panjang tidak hijau kehitaman,permukaan
Nama Daerah : berbulu. Daun ini bawah umumnya berwarna
Boled (sunda) memiliki kandungan lebih pucat; bentukbundar
Khasiat : serat yang tinggi dan telur, jantung melebar atau
Mengandung rasa yang lezat. agak berlekuk menjari.
Vitamin A, B ,C,
diduga mengan-
dung zat
menyerupai insulin
(obat untuk
penyakit diabetes)
Penggunaan :
Untuk
mempercepat
pematangan bisul
Nama Sampel Makroskopik Mikroskopik
Nama Simplisia : -Daun tunggal Rambut penutup multiseluler
Blumeae Folium - Permukaan bawah terdiri dari 2 – 10 sel. Batas
(Daun Sembung) daun berbulu tebal antar sel yang satu dengan
Nama Latin : seperti beludru yang lain terlihat jelas.
Blumeabalsamifera - Rasa sedikit pahit Memiliki ujung runcing.
Nama Daerah : seperti kamfer - Bau
Sembung (sunda) seperti kamfer
Khasiat : Minyak
atsiri yang
mengandung
kamfer, zat
penyamak ( tanin )
dan damar
Penggunaan :
Karminativa,
sudorifika, obat
batuk, adstrigen
Nama Sampel Makroskopik Mikroskopik
Nama Simplisia : Daunnya termasuk Helaian daun rapuh, warna
Caricae Folium tunggal, bulat, ujung permukaan atas hijau
(Daun Pepaya) meruncing, pangkal tua,permukaan bawah berwarna
Nama Latin : bertoreh, tepi bergerigi, lebih muda; bentuk bundar
dengantulang-tulang daun
Caricapapaya(L) berdiameter 25 sampai
menjari, pinggir daun
Nama Daerah : 5 cm. bercangap sampai berbagi
Daun gedang menjari, cuping-cuping daun
(sunda) berlekuk sampai berbagi tidak
Khasiat : Enzim beraturan, tulang cuping
papain, karposid, daun menyirip. Ujung daun
glikosid, alkaloid lancip, pangkal daun berbentuk
karpaina pseudo- jantung. Tulang daun sangat
karpina, dan menonjol di permukaan bawah.
saponin
Penggunaan : Anti
demam atau anti
piretika

B. Fructus
Nama sampel Makroskopik Mikroskopik
Anisi fructus Buah berbentuk Fragmen pengenal adalah
Nama lain : Buah adas memanjang, ujung pipih, endokarp dengan sel-
manis gundul, bau khas,rasa agak selpalisade, endokarp, sel-sel
Nama tanaman manis dan khas, warna endosperm, serabut, berkas
asal: Pimpinella anisum
cokelat kehijauan atau pengangkut, dan epikarp.
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat : Minyak cokelat kekuningan hingga
atsiri yang mengandung cokelat, panjang sampai 10
anetol 80-90% , mm, lebar sampai 4
metilkavikol,anisketon, mm.Bagian luar buah
asetaldehida,terdapat pula mempunyai 5 rusuk primer,
minyak lemak ,zat putih menonjol, warna
telur,hidrat arang kekuningan.
Penggunaan : Karminativa
dan obat mulas
Pemerian : Bau khas
aromatika,rasa manis
Bagian yg digunakan :
Buah yang masak
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup baik
Nama sampel Makroskopik Mikroskopik
Bruceae ftuctus Buah berbentuk bulat atau Sel-sel Epidermis: Struktur
Nama lain : Tambara oval, kadang-kadang lapisan terluar buah.
marica,buah Makasar memanjang. Trichoma: Rambut halus yang
Nama tanaman asal Ukurannya bervariasi, dapat muncul pada permukaan
: Brucea javanica (L) tergantung pada tingkat buah.
Merr, disebut juga kedewasaan dan variasi Sel-sel Mesokarp: Struktur sel
Brucea amarissima Lour genetik. di lapisan tengah buah.
Merr. Dan Brucea Warna buah muda dapat Vas Bundel: Struktur
sumatrana (Roxb) memiliki warna hijau. Saat pembuluh yang membawa
Keluarga : Simarubaceae matang, warnanya dapat nutrisi dan air ke sel-sel buah.
Zat berkhasiat : Minyak berubah menjadi oranye, Fragmen pengenal : epidermis
atsiri , zat pahit, lemak, merah tua, atau ungu. (lapisan luar), mesokarp
bruseral,brusealin Kulit buahnya halus, tipis, (lapisan tengah), dan endokarp
Penggunaan : Obat dan dapat berkilau. Kulit (lapisan dalam).
disentri,hemostatika dapat menjadi lebih keras
Pemerian : Bau agak setelah buah matang.
asam,rasa sangat pahit Permukaan buah dapat
Bagian yg digunakan : memiliki tekstur halus
Buah yg telah masak dan hingga agak kasar.
kering Biji buah ini biasanya berisi
Penyimpanan : Dalam satu atau beberapa biji,
wadah tertutup baik berwarna hitam dan
berbentuk oval atau bulat.
Memiliki aroma khas yang
tajam atau pahit.
Rasa buah dapat bervariasi
dari pahit hingga agak pahit

Nama sampel Makroskopik Mikroskopik


Capsici fructus Buah berbentuk kerucut atau Serbuk berwarna cokelat
Nama lain : Cabe, bulat panjang dengan ujung kemerahan, rasa pedas, bau
Capsicum cayenne pepper, meruncing, lurus atau bengkok, merangsang.
Lombok bau merangsang, rasa pedas, Mikroskpois berupa fragmen
Nama tanaman asal warna merah, cokelat epidermis dalam berdinding tebal
: Capsicum annum (L) kemerahan atau jingga, jarang yang menyerupai sel batu terlihat
Keluarga : Solanaceae berwarna kuning. tangensial
Zat berkhasiat utama/isi : panjang 3,5-10 cm lebar 0,5-2
Kapsisin,vitamin,dammar,z cm permukaan luar licin
at warna kapsantin dan mengkilap.
karoten buah berrongga, bagian ujung
Penggunaan : beruang 1 sedang bagian
Stomakikum, tingturnya pangkal beruang 2 atau 3.
sebagai obat gosok
Pemerian : Bau Dinding buah liat, tebal lebih Fragmen pengenal : fragmen
merangsang, rasa pedas kurang 1 mm. epidermis dalam (endokarp),
Penyimpanan : Dalam Gagang buah, panjang 1,5-2,5 fragmen pembuluh kayu
wadah tertutup baik cm, warna hijau kelabu. bernoktah, fragmen hipodermis
Kelopak berbentuk bintang 1. Hipodermis melintang
atau lonceng terdiri dari 5-6
helai daun kelopak yang saling
berlekatan di bagian pangkal,
warna hijau kelabu.
Biji banyak, relatif besar,
berbentuk bundar atau segitiga 2. Pembuluh kayu
pipih, garis tengah lebih kurang
4 mm, warna kuning muda
sampai kuning jingga, terlepas
atau melekat pada plasenta
3. Sel

endokarp

C. Flos
Nama sampel Makroskopik Mikroskopik
Nama simplisia: Bunganya panjangnya 1,2 cm; kulit ari; korteks dibentuk oleh
woodfordiae flos terjadi secara tunggal atau parenkim retikulat yang khas
Nama latin : woodfordia berkelompok. Kelopak bunga dalam sekitar 4 sampai 5
fructiosa, woodfordia memiliki panjang 1 hingga 1,6 lapisan; cincin floem kontinu
cm, bergerigi, gundul,
floribunda bagian dalam ke korteks diikuti
berwarna merah cerah saat
Nama daerah: bunga segar dan memudar saat oleh
sidowayah (bahasa jawa) dikeringkan. Kelopak Tangkai bunga: TS berbentuk
Kandungan kimia : zat memanjang dengan dasar elips, menunjukkan epidermis
penyamak (tanin) berbentuk lonceng dan puncak yang dibentuk oleh sel- sel
Penggunaan : miring merupakan ciri berdinding tebal dengan
astringensia khasnyaWoodfordiabunga- kutikula; 2 sampai 3 lapisan
bunga. Puncak kelopak kolenkim mengikuti
mempunyai 6 gigi traringular xilem dengan elemen biasa
dan lancip. Gigi kelopak terlihat; bagian tengah TS
dilekatkan dengan seplas
ditempati oleh empulur yang
aksesori yang sangat kecil dan
berwarna dalam. Kelopak dibentuk oleh parenkim
mawar pucat atau keputihan, berlubang.
tipis dan tipis menempel di
dalam mulut tabung kelopak.
Benang sari 12, bersatu pada
pangkalnya. Kepala sari berada
di punggung; coklat hampir
bulat atau bulat telur lebar.
Ovarium lebih unggul, dengan
corak filiform (Gambar 1).
T
E
C → →
X P X
P y
Ct
→ Porsi
ET C
X
P
Bentuk serbuk dengan X
warna ungu serta bau yang R
PP
spesifik harumnya dan rasa X

tidak ada

Nama sampel Makroskopik Mikroskopik


Nama simplisia : Bentuk serbuk dengan Ilustrasi untuk pemeriksaan
lavandulae flos warna ungu serta bau yang mikroskopis bunga lavender
Nama latin : lavandula spesifik harumnya dan rasa bubuk. Gugusan kalsium
angustifolia tidak ada oksasalat(1); sel-sel epidermal
calyx berdinding sinuous yang
Nama daerah : bunga
mengandung kristal prismatik
lavender (indonesia) kalsium oksalat (2);trichome
Kandungan kimia : kelenjar tipe labiat dalam
linalyl asetat dan tampilan permukaan (3) dan
linalool tampilan samping (4); trichime
Penggunaan : kelenjar (5,6); bifurcating yang
meningkatkan kualitas mencakup trichomes(7);
tidur, mengatasi gigitan hexacolpate serbuk sari (8)
nyamuk, mengatasi
kecemasan
Nama sampel Makroskopik Mikroskopik
Nama simplisia : Kuntum bunga ligulat Kantum bunga ligulat kering dari
calendulae flos kering dari calendula. calendula. Obat berbentuk bubuk
Nama latin : calendula Digambarkan kuntum ini berwarna kuning muda hingga
Nama daerah : bunga berukuran 15 hingga 25 oranye-kuning dan jika diperiksa
dibawah mikroskop, tampak
tahi ayam (indonesia) mm. Berwarna kuninh atau
beberapa ciri khas rambut non
Kandungan kimia : oeanye, bergigi satu hingga kelenjar, yang terdiri dari dua bari
pigmen karotenoid tiga, berurat empat hingga sel berdinding tipis , kurang lebih
golongan xantofil terdiri lima, tepi hampir dari sel sel yang roboh, dengan
dari lutein dan seluruhnya,tabung berbulu satu atau dua sel. Puncak bersel
zeaksantin pendek kadang kadang dan sampai sekitar 0,8 mm.
Penggunaan : mengobati menutupi sisa sisanya Panjangnya; sel sel epidermis
luka, pilek, wasir, bisul, memanjang dengan dinding tipis,
menyembuhkan mata agak bergelombang, permukaan
lurik, dan mengandung kromoplas
tidak beraturan dan butiran butiran
seperti minyak,yang terakhir
menyatu ketika di pasang dalam
TS kloral terhidrasi; butiran
serbuk sari, kurang lebih
berbentuk bola dengan banyak
tonjolan spina, berpori tiga dan
berukuran hingga 0,04 mm.
Dalam diameter, trakea sekitar
0,009 mm. Lebarnya dengan tanda
spiral dan melingkar; prisma atau
agregat roset kalsium oksalat dari
0,002 hingga 0,004 mm dalam
diameter.
D. Semen
Nama sampel Makroskopik Mikroskopik
Nama simplisia : Biji agak keras, bentuk limas Kulit biji epidermis luar terdiri dari selapis
Nigellae Sativae ganda dengan kedua ujungnya sel yang termampat, bentuk
Semen memanjang,kadang-kadang berupa papila
meruncing, limas yangsatu pendek, dinding tipis, warna coklat muda
Nama latin
lebih pendek dari yang lain, atau coklatkehijauan. Dibawah epidermis
Nigella sativa Linn. terdapat beberapa lapis sel parenkimatik,
bersudut 3 sampai 4, panjang
Nama daerah bentukmemanjang, termampat, tidak
Indonesia : Biji 1,5 mm sampai 2 mm,lebar
berwarna atau berwarna kehijauan, pada tiap
Jinten hitam lebih kurang 1 mm, rusukdiduga terdapat berkas pembuluh,
Negara barat : Black permukaan luar berwarna floem dan xylem sukar dibedakan karena
carraway hitam kecoklatan, hitam selnyatermampat, pada daerah ini sel
parenkim dibawah epidermis tidak
Kandungan kimia kelabusampai hitam, termampat danselnya besar berbentuk
timokuin, berbintik-bintik, kasar, pilogonal, kemudian berturut-turut terdapat
timohidrokuinon, berkerut, kadang-kadang selapis sel berbentuk persegi empat,
ditimokuinon,thymo berdinding tipis, tidak berwarna atau
dengan beberaparusuk
l, carvacrol, berwarna kehijauan,didalam sel terdapat
membujur atau melintang. hablur berbentuk prisma besar, kadang-
nigellicine,
nigellidine, Pada penampang melintang kadang hamper memenuhi ruangan sel, pada
biji terlihat kulit biji berwarna penambahan asam klorida pekat P hablur
nigellimine-N-oxide
tidak larut,selapis sel berbentuk palisade,
dan alpha-hedrin. coklat kehitaman sampai tinggi ± 65 ?m, tersusun sangat teratur,
Khasiat dan hitam, endosperm berwarna dindingtangensial dalam dan dinding radial
penggunaan kuning kemerahan,kelabu, sangat tebal, warna agak kekuningan atau
Mencegah atau kelabu kehitaman, tidak berlignin, lumen sangat kecil terdapat
terjadinya kejang di ujung bagian luar, berbentuk trapesium
lembaga berwarna kuning atau bundar telur, warna coklat kekuningan,
otot dan melebarkan
pucat sampai kelabu selapis sel parenkimatik, bentuk
saluran pernafasan, persegiempat tidak teratur, dinding tipis, sel
anti radangdan juga jernih. Epidermis dalam terdiri dari selapis
anti nyeri, batuk dan sel berbentuk persegi empat tidak teratur, sel
demam, agak besar, lumen jernih, dinding berwarna
melancarkan dan coklat berpenebalan jala, dinding tangensial
menghilangkan dalam lebih tebal. Endospermterdiri dari sel
berbentuk polygonal, dinding tipis, tidak
nyeri
berwarna, penuh berisi butiraleuron dan
haid,mengobati tetes-tetes minyak. Embrio selnya lebih kecil
wasir, antihistamin, dari sel endosperm,dinding tipis, berisi butir
menghangatkan aleuron dan tetes-tetes minyak.Serbuk :
badan, serta dapat warna kelabu kehitaman. Fragmen pengenal
melancarkan buang adalah fragmen epidemis luaryang
air kecil,antioksidan termampat dan berpapila pendek, fragmen
sel palisade terlihat tangensial, fragmen kulit
stimulansia,
biji, fragmen epidermis dalam, fragmen sel
karminatifa, berhablur terlihattangensial, fragmen
diaforetika endosperm dan fragmen sel parenkimatik di
bawah lapisan sel palisade
Nama sampel Makroskopik Mikroskopik
Nama simplisia : Biji berbentuk bulat telur Serbuk : serbuk dari biji yang tidak
Parkiae Semen atau hamper segitiga sampai disangan berwarna hijau muda
(Biji Kedawung) bulat memanjang, pipih, dengan sedikit bitnik bitnik hitam;
Nama latin pada bidang yang pipih serbuk dari biji yang disangan
Parkia timoriana terdapat garis yang berwarna coklat muda kekuningan
Nama daerah melingkar pada jarak 2 dan berbintik bitnik hitam lebih
Biji kedawung mm,lebar 8 mm sampai 10 banyak. Fragmen pengenal adalah
Kandungan mm,tebal lebihkurang 8 lapisan luar kulit biji yang mengkilat
kimia mm; permukaan luar licin, dengan susunanmirip palisade;
Glikosida, berwarna hijau coklat parenkim yang bentuknya membulat
damar, tannin kehitaman atau coklat tua tidak beraturan dengan dinding sel
dan garam alkali kehitaman sampai hitam; tebal berwarna putih jernih dan
Khasiat dan kulit biji keras dan padat; lumen berisi zat yang berwarna
penggunaan inti biji berwarna hijau kuning kecoklata atau coklat
Antidiare dan muda sampai hijau kemerahan; sel parenkim keping
astringensia kecoklatan; Lembaga sangat berisi butir butir aleurone
kecil, terdapat di tengah
pada pertemuan pangkal
keping biji. Bila biji
direndam, permukaan luar
biji menjadi berlendir.
Nama sampel Makroskopik Mikroskopik
Nama simplisia Ukuran ; diameter 10-30 Epidermis berbulu : berlapis
Strychni semen mm dan tebal 4 hingga 6 Tunggal, setiap sel epidermis
(biji strihni) mm. membentuk trikoma lignifikasi
Nama latin Bentuk : berbentuk cakram, yang terdiri dari dasar bulat
Strychnos nux- kadang rata, sedikit tertekan berlubang dan tonjolan yang
vomica disatu sisi dan melengkung memanjang sempit dan sedikit
Nama daerah di sisi lain, kadang bengkok bengkok di luar dasar, trikoma
Kuchla (Hindi) tidak beraturan. Margin: semua sel epidermisberjalan
Kandungan kurang lebih membulat. parallel dalam satu arah sehingga
kimia Permukaan luar: abu abu membuat tetsa benih tampak halus.
Alkaloida atau abu abu keabuabuan di Parenkim kolaps; sel parenkim
terutama tutupi dengan banyak kolaps dua lapis denga nisi
strichnina dan rambut halus yang berwarna coklat kekuningan.
brusina, minyak menempel rapat, memancar Endosperma : mereka membentuk
lemak, glukosid dari Tengah. Hilum hadir di Sebagian besar benih. Lapisan
loganin Tengah salah satu terluar dari endosperma dibawah
Khasiat dan permukaan datar. Micropyle parenkim yang runtuh tampak
penggunaan di pandang sebagai titik seperti palisade sedangkan lapisan
Amara, proyeksi kecil di tepinya. dalam mengandung sel sel yang
stimulansia, Hilum dan mikropil di berbentuk polyhedral. Sel sel
antidota (pada hubungkan oleh endosperma juga mengandung
keracunan obat punggungan.endosperma : butiran aleurone dan tetesan
tidur dari itu ada di bawah testa dan minyak.
golongan berwarna abu abu dan
barbitura) bertanduk.dibawah
endosperma ditengahnya
terdapat rongga seperti
celah sempit. Embrio:
terlihat pada ujung mikropil
dengan kotiledon silindris,
radikula dan dua kotiledon
berbentuk hati.
E. Herba
Nama sampel makroskopik mikroskopik
Nama Daun ini merupakan Warna serbuk hijau kecokelatan,
simplisia:Kumis daun tunggal bertangkai, memiliki kutikula tebal, tipe
kucing seperti bulat telur, dan stomatannya diasitik, terdapat rambuk
Nama Latin: bisa juga seperti ujung penutup berbentuk kerucut terdiri dari
Orthosiphon aristatus
tombak atau belah 1-2 sel, rambut kelenjarnya tipe
Nama Daerah:
Remujung,kumis ketupat, permukaan lamiacceae yang mana terdiri dari satu
ucing daunnya licin, tepi sel tangkai dan 4-6 sel kepala.
Kandungan daunnya bergigi tidak
Kimia:Metabolit beraturan, serta tulang
minyak atsiri, daunnya menyirip.
polifenol, alkaloid,
flavonoid dan
sinensetin.
Khasiat dan
Penggunaan:
Menyembuhkan
infeksi saluran kemih,
mengobati asam urat,
menurunkan tekanan
darah, mengatasi
rematik, menurunkan
kadar gula darah,
menyehatkan jantung,
mengatasi masalh
menstruasi,
mengobati ganggua n
ginjal, meredakan
batuk, mengobati gusi
bengkak dan masih
banyak lagi.
Nama sampel makroskopik mikroskopik
Namas Simplisia: Daun Batangnya lunak
Boheye. berbulu,daunnya berwarna
Nama Latin: Mentha e hiaju berbulu, bergerigi dan
Haplocalyx Briq menyirip.
Nama Daerah: Bio dia(
Sichuan, Cina)
Kandungan Kimia:
Minyak Volatile
Khasiat dan
Penggunaan:
Membersihkan panas
dan mengusir angin.
Ketika diterapkan
secara eksternal, dapat
meringankan sakit
kepala, neuralgia, dan
gatal

Nama sampel makroskopik mikroskopik


Nama simplisia: Etrax Berwarna hijau, panjang
herba equeseti seperti ilalang,mempunyai
Nama Latin: batang kecil,
Equesetum Hiemale L
Nama Daerah:
Equisetacreae.
Kandungan Kimia:
Asam suksinat, Asam
fumarat.
Khasiat dan
Penggunaan: Untuk
menghilangkan panas
angin, dan
menghilangkan
nebula.
F. Rhizoma
Nama Sampel Makroskopik Mikroskopik
Nama Simplisia : Umbi: umbinya bulat
Rhizoma Dioscoreae diliputirambut akar yang besar
(rimpang ubi dan kaku. Kulit umbi berwaran
gadung) gading atau cokelat muda,
Nama Latin : daging umbinya berwarna putih
Dioscorea gading atau kuning.
oppositifolia L. Simplisia: putih memanjang,
Nama Daerah : ubi tebal namun sedikit rapuh. Rasa
gadung (sunda) tawar hampir tidah berasa
Kandungan Kimia: tetapi khas tidak berbau atau Gambar a : amilum
saponin steroid, hampir lemah. pada gadung
polifenol, alantoin,
dan, khususnya,
polisakarida dan
diosgenin
Khasiat dan
Penggunaan: parutan
umbi gadung Amilum umbi
digunakan untuk . gadung,memiliki
mengobati penyakit bentuk bulat tidak
kusta tahap beraturan serta tipe
awal,kutil, kapalan, konsentris
dan mata ikan.
Nama Sampel Makroskopik Mikroskopik
Nama Simplisia :
Cyperi Rhizoma
Nama Latin : Cyperus
rotundus L
Nama Daerah:jukut
teki (sunda)
Kandunga Kimia:
Minyak atsiri,
alkaloida, glikosida,
flavonoida
Khasiat dan Akar serabut, berwarna cokelat
gelap.
Penggunaan :
Diuretika, stomakika
Nama Sampel Makroskopik Mikroskopik
Nama Simplisia : Pada lapis luar terdapat 1 lapisan
Calami Rhizoma Bau khas aromatic, rasa pahit, agas atau jaringan gabus. Pada korteks
Nama Latin : pedas bulat ada garis di tengah lapisan luar terdapat hipo dermis
Acorus Calamus yang berupa jaringan
Nama Daerah : kolenkimatik, pada korteks bagian
Jaringau dalam terdapat parenkin
Kandungan Kimia: erenkimatik dengan rongga udara
Minyak atsiri besar dan sel berbentuk bulat
penuh berisi butir pati
mengandung egenol.
asaron. asaril
aldehid. Zat
pahitakorin, zat
penyamak, pati,
akoretin, tannin.
Kadar minyak atsiri
tidak kurang dari 2,5
% v/b Khasiat dan
Penggunaan : Bahan
pewangi,
karminativa,
insektisida,demam
nifas

G. Lignum
Nama Sampel Makroskopik Mikroskopik
Nama Simplisia : Lignum Kayu keras, berserabut, - Serat berwarna merah jika
Santali Rubri (Kayu berwarma merah coklat, tidak ditambah kloral hidrat warna
Cendana Merah) berbau dan tidak ada rasa. merah memudar dan lama-lama
Nama Latin : Santalaceae menjadi kuning/kehijauan. - Jari –
Nama Daerah : Candana jari empulur terdiri atas satu baris
(sunda) sel - Pembuluh kayu tampak tebal
Khasiat : Minyak atsiri, dan bernoktah - Kristal Ca Oksalat
harsa, zat penyamak bentuk prima dan kubus di dalam
Penggunaan : Diuretika, serat atau lepas
karminative,
antispasmodik
Nama sampel Makroskopik Mikroskopik
Lignum aquilariae Warna yang bervariasi, mulai rakeid dan Serat: Trakeid dan
resinatum dari cokelat muda hingga cokelat serat adalah komponen sel
Nama lain : Kayu tua atau hitam. kayu yang menyusun jaringan
gaharu Memliki aroma yang khas dan pembuluh kayu.
Nama tanaman harum, kuat dan bertahan untuk
Pembuluh Tapis (Sieve Tubes)
asal: Aquilaria waktu yang lama.
Tekstur umumnya keras dan : Pembuluh tapis merupakan
malaccensis bagian dari sistem vaskular
Keluarga : berat. Permukaannya dapat halus
atau kasar tergantung pada tanaman yang berfungsi untuk
Thymelaeaceae
Zat berkhasiat : pengolahan dan kondisi kayu. mengangkut sari makanan dari
Sesquiterpena : Memiliki serat yang terlihat daun ke seluruh tanaman.
agarospirol, agarospirol dengan mata telanjang. Pori-pori Ray Parenchyma : lapisan sel
oxide, dan terlihat dan berkontribusi pada horizontal yang terbentang dari
sesquicarene. penampilan makroskopis. pusat batang ke permukaan.
Chromones : 2-(2- Menghasilkan getah, bekas Sel Parenchyma : menyimpan
phenylethyl). gubahan atau getah dapat terlihat
nutrisi dan memberikan
sesquiterpena dan di dalam kayu.
dukungan mekanis.
diterpena. flavonoid Pembuluh Kayu (Xylem)
dan senyawa-senyawa
Pembuluh Angkut (Phloem)
antioksidan. Gaharol.
Penggunaan : Sel Sklerenkim
Campuran pembuatan Sel Epidermis
parfum,
Pemerian : Coklat
keputihan, bau khas
Bagian yg digunakan :
Batang kayu
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup baik

Nama sampel Makroskopik Mikroskopik


Nama Kayu, berbentuk potongan- Ada memiliki trache, tracheid;
simplisia:Liqustrinas potongan atau kepingan dengan Sel-sel batu, Parenkim kayu,
Lignum ukuransangat bervariasi berupa diantaranya ada kristal oksalat
Nama latin : merremia serutan-serutan, keras dan padat, berbaris; Jari-jari empelur, pada
mammosa warnakuning pusca luren ada pigmen kuning.
Nama daerah: widara Fragmen pengenal adalah
upas (bahasa jawa) epidermis,kumpulan,sklereida,
Kandungan kimia : parenkim korteks,parenkim
Damar, resin, pati, zat empulur, berkas pengangkut
pahit. Getah segar penebalan tipe tangga, sklerenkim.
mengandung zat
oxydase. Dalam
pengobatan tradisional,
umbi Bidara
Upas sering digunakan
terapi pengobatan
kanker. Kandungan zat
oksidase pada getah
segar bdara upas juga
diduga memiliki peran
dalam pengobatan
kanker alternatif.
Penggunaan : demam,
batuk, serak, difteri,
radang tenggorok,
radang paru; radang
usus buntu, typhus,
sembelit, muntah darah,
kencing manis,
Keracunan, gigitan
ular, kusta, syphilis
(Luns).

H. Cortex
Nama Sampel Makroskopik Mikroskopik
Nama Simplisia : Alyxiae Potongan : panjang sampai 10
cortex (kulit pulasari) cm, lebar sampai 2,5 cm,
Nama Latin : Alyxia tebal sampai 4mm, berlekuk
reinwardtii (BL), juga disebut membujur atau agak datar,
rapuh ; permukaan luar halus,
Alyxia stellata (Roomset rata, warna putih jernih,
Schult) kadang-kadang terdapat sisa
Nama Daerah : Areuy pulasari lapisan luar yang tipis dan
(sunda) berwarna coklat tua
Kandungan kimia: Alkaloida kehitaman; permukaan dalam
zat pahit , kumarin, zat tidak rata, kasar dengan garis-
penyamak, minyak atsiri, asam garis membijir; bekas patahan
organic tidak rata, berserat, agak
Khasiat dan penggunaan : berdebu
Menurunkan demam
(antipiretik), radang
lambung, sariawan dan
keputiha

Nama sampel Makroskopik Mikroskopik


Nama simplisia Berupa kulit batang berbentuk Fragmen pengenal adalah
Litseae Cubebae Cortex gelendong atau pipa, serabut, parenkim korteks,
(kulit batang krangean) menggulung membujur,
melengkung atau datar, sklereida, sklerenkim dan
Nama latin kristal
permukaan luar kasar, tidak
Litsea cubeba (Lour.) beraturan, permukaan dalam kalsium oksalat bentuk roset
Nama daerah rata,
Kulit krangean kulit batang sangat mudah
Kandungan kimia patah, bekas patahan tidak
Minyak atsiri, tannin, galat, rata, tampak lenti sel
ellagat berbentuk bulat
Khasiat atau bulat panjang; warna
Karminativa, spasmolitika, kuning kecokelatan hingga
stomakika cokelat kehitaman; bau khas;
rasa
agak pedas dan agak pahit
Nama sampel makroskopik mikroskopik
Nama simplisia:Kumis Makroskopik cortex Mikroskopik Parameriae cor
kucing serbuk warna coklat tex ialah jaringan gabus terdiri
Nama Latin: Orthosiphon kekuningan tercampur dari sel-sel gabus dinding
aristatus dengan gumpalan- tangesial luar sangat tebal dan
Nama Daerah: gumpalan getah.potongan berlapis-lapis hinggan berbentuk
Remujung,kumis ucing kuli berbentuk serupa huruf U terbalik, jernih,
Kandungan Kimia:Metabolit gelondong/pipa, berlignin.sel parenkin tipis berisi
minyak atsiri, polifenol, menggulung datar atau butir pati tunggal, kecil. Hablur
alkaloid, flavonoid dan melengkung ringan tidak kristal kalsium oksalat berbentuk
sinensetin. padat, panjang 5cm sampai prisma. Sklereid berbentuk
Khasiat dan Penggunaan: 20 cm, tebal 2mm sampai isodiometrik, persegi panjang atau
Menyembuhkan infeksi 7 mm. bentuk tidak beraturan,dinding sel
saluran kemih, mengobati Permukaan luar kasar tidak sangat tebal berlapis-lapis dengan
asam urat, menurunkan beraturan, berwarna coklat saluran noktah jelas bercabang.
tekanan darah, mengatasi sampai coklat kelabu. Sklerenkimpanjang dan ramping
rematik, menurunkan kadar Bekas patahan tidak rata dengan lumen serupa garis
gula darah, menyehatkan dan patahan masih memanjang. Hablur kristal
jantung, mengatasi masalh terhubung dengan lainnya kalsium oksalat bentuk prisma.
menstruasi, mengobati oleh benang-benang getah. Serbuk halus berwarna coklat
ganggua n ginjal, meredakan Berwarna hijau, panjang
batuk, mengobati gusi seperti ilalang,mempunyai
bengkak dan masih banyak batang kecil,
lagi.
VII. PEMBAHASAN
Anatomi daun terdiri dari atas lapisan kutikula, sel epidermis, stomata,
mesofil (jaringan palisade, jaringan bunga karang) dan jaringan pembuluh.
Herba adalah tanaman kecil yang berbatang lunak, tinggi hanya beberapa
centimeter sampai beberapa meter. Bagian tanaman yang termasuk golongan herba
ini adalah sebagian atau keseluruhan organ-organ dari tanaman yang dapat dipakai
sebagai bahan obat. Simplisia terdiri dari daun dan batang kadang-kadang ada
bunga, cabang, ranting dan akar.
Bagian-bagian flos (bunga) antara lain: kepala putik (stigma), tangkai putik
(stylus), kepala sari (anther), mahkota (corolla), kelopak (calyx), ovarium, dasar
bunga (receptaculum), dan tangkai sari (filament). Putik (pistil) terdiri atas kepala
putik, tangkai putik, dan ovarium. Benang sari (stamen) terdiri atas kepala sari dan
tangkai sari. Kepala sari terdapat poleh sak, yang disebut theca
Buah (fructus) adalah ovarium yang telah matang (yang didahului atau tidak
didahului proses amphimixis) yang tumbuh berkembang dan berubah strukturnya
menjadi mengeras, mengulit, dan mendaging; atau ovarium yang telah matang dan
atau beserta bagian-bagian lain dari bunga (yang didahului atau tidak didahului
proses amphimixis) yang tumbuh, berkembang, dan berbuah strukturnya menjadi
mengeras dan mendaging. Fungsi buah adalah memungkinkan terjadinya
penyebaran biji atau penyebaran keturunan (propagasi).
Rhizoma merupakan bagian batang yang tumbuh arah vertikal, miring,
horizontal dengan permukaan tanah, dimana masih ada bagian yang masih
terbenam di dalam tanah. Pada permukaan ada berkas daun atau akar-akar kecil
Simplisia Lignum diambil dari tumbuhan dikotiledon. Potongan melintang
akan menampakkan serat, potongan longitudinal akan menampakkan sel gabus dan
serat, dan potongan longitudinal dan tangensial akan menampakkan jari-jari
empulur dan serat. Jari – jari empulur merupakan ciri utama lignum karena tiap
jenis kayu memiliki jumlah atau ukuran jari – jari empulur yang berbeda. Jari – jari
empulur dapat uniserial atau multiserial. Uniserial artinya jari – jari empulur hanya
satu baris. Sedangkan multiserial artinya jari – jari empulur terdiri atas lebih dari 1
baris.
Cortex adalah jaringan luar (kulit) dari batang, akar, atau buah. Susunan
cortex pada penampang melintang yang tampak terdiri dari sel-sel gabus, floem,
dan sel parenkim. Sel gabus berguna untuk mempertahankan diri terhadap keadaan
luar misalnya karena kondisi jaringan sudah tua. Floem berfungsi sebagai
pengangkut makanan dari daun ke seluruh bagian tanaman. Sel parenkim terdapat
sel batu, amilum, dan kristal oksalat bentuk prisma. Kristal oksalat dan amilum juga
terdapat pada jari-jari empulur.
Analisis mikroskopis bertujuan untuk mengamati fragmen pegenal, analisis
bertujuan untuk mengamati fragmen pengenal dalam bentuk sel.

IX . KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan analisis mikroskopik dan makroskopik simplisia
adalah bahwa pengamatan mikroskopik memberikan wawasan mendalam
mengenai struktur sel dan komponen mikroskopik. Untuk pengamatan mikroskopik
suatu simplisia diperlukan informasi tentang jenis organ yg diperiksa dengan
mengenali bentuk sel dan jaringan tertentu serta isi yang spesifik serta mengenali
isi sel dan jaringan spesifik organ dari simplisia.
sementara analisis makroskopik memberikan gambaran tentang sifat fisik
dan organoleptik simplisia secara keseluruhan. Untuk pengamatan makroskopik
simplisia perlu diperhatikan warna, bau, rasa, bentuk dan ukurannya.
Integrasi informasi dari kedua metode ini memungkinkan pemahaman menyeluruh
terhadap karakteristik simplisia, yang dapat berkontribusi pada identifikasi dan
pemahaman potensi farmakologisnya.
X. DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1977. Materia Medika


Indonesia Jilid. I.
Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1978, Materia Medika
Indonesia, Jilid II. Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Materia Medika
Indonesia Jilid. III.
Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1980, Materia Medika
Indonesia Jilid IV.
Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. Materia Medika
Indonesia. Jilid V.
Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Materia Medika
Indonesia Jilid VI Jakarta
AgroMedia, Redaksi. (2008). buku pintar TANAMAN OBAT. Jakarta
Selatan: PT
Agromedia Pustaka
Gunawan, D dan Mulyani S. 2004. Ilmu Obat Alam.Penebar Swadaya :
Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, 551, 713.
Jakarta.
Nurlila, dkk., Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 7(2);2021 : 285-322
Soegiharjo, C. J. 2013. Farmakognosi. Citra Aji Parama. Yogyakarta.
Widyaningrum, H. 2011. Kitab Tanaman Obat Nusantara. Medpress.
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai