Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengantar
Poliketida adalah metabolit sekunder dari bakteri, jamur, tanaman, dan
hewan. Poliketida dibiosintesiskan dengan polimerisasi sub unit asetil dan
propionil dalam proses yang mirip dengan sintesis asam lemak, yaitu melalui
kondensasi Clasein dan pada umumnya menggunakan enzim poliketida sintase.
Perbedaan pembentukan asam lemak dan senyawa poliketida aromatik terletak
pada peristiwa reduksi sebelum penambahan asetil KoA lebih lanjut. Bila reduksi
tidak terjadi maka akan terbentuk senyawa rantai panjang yang memiliki ujung
karboksilat, gugus keton yang saling berselang-seling dengan gugus metilen.
Suatu poliketida ditandai dengan dimilikinya pola berulang suatu ketida
[CH
2
CO]
n


dalam rangkaian strukturnya. Poliketida alami digolongkan
berdasarkan pada biosintesisnya, yang membedakannya adalah urutan rantai
poli--keto, yang terbentuk oleh coupling unit-unit asam asetat (C
2
) melalui reaksi
kondensasi, yaitu
nCH
3
CO
2
H [CH
2
CO]
n
Yang termasuk dalam golongan poliketida adalah poliasetilena,
prostaglandin, antibiotika makrolida, dan senyawa aromatik seperti antrakuinon,
tetrasiklina, dan asam usnat.
. Struktur dan Tata Nama
Poliketida mempunyai kerangka dasar yang terdiri dari senyawa karbon
rantai panjang baik aromatik maupun alifatik yang memiliki pola berulang suatu
ketida [CH
2
CO]
n
dalam rangkaian strukturnya.
Berikut ini merupakan beberapa contoh dari kelompok senyawa
poliketida:



C. Sumber di AIam
Poliketida termasuk dalam kelas produk alami yang diisolasi dari mikroba,
tanaman dan invertebrata yang jumlahnya cukup besar dan berfungsi klinis
sebagai obat yang efektif untuk mengobati berbagai penyakit. Beberapa contoh
diantaranya: erythromycin (antibiotik), rapamycin (imunosupresif), amfoterycin
(antijamur), avermectin (antiparasit), doxorubycin atau epothilone (antikanker),
ryfamicyn B (antituberculosis), dan lovastatin ( antikolesterol).
Poliketida tersebut diproduksi melalui kondensasi bertahap yang
sederhana dari prekursor asam karboksilat yang menyerupai biosintesis asam
lemak. Biosintesis tersebut dilakukan oleh enzim yang dikenal sebagai
polyketide synthases (PKSs). Selain senyawa diatas contoh poliketida lainnya
antara lain aflatoxin, diskodermolida, antibiotik poliena, makrolida, tetrasiklin, dan
masih banyak yang lainnya.
. Rekasi-reaksinya
Secara umum, reaksi yang dialami oleh berbagai senyawa poliketida
mencakup:
1. Reaksi reduksi




2. Reaksi oksidasi





3. Adisi NaHSO
3
pada stiap gugus keton




E. iosintesis
Penelitian bidang biosintesis dimulai pada tahun 1953, ketika Birch dan
Donovan menyarankan jalur biosintesa baru untuk poliketida, yang dalam banyak
aspek mirip mekanisme biosintesis asam lemak. Hipotesis ini dikenal sebagai
hipotesis polyacetate yang menyatakan bahwa, !oliketida dibentuk oleh
hubungan head-to-ekor unit asetat, diikuti oleh siklisasi dengan reaksi aldol atau
dengan asilasi fenol (Birch & Donovan, 1953). Yang termasuk dalam golongan
OH
O O
Na-amalgam
OH
OH O
O
O
H
2
O
2
CH
3
COOH CH
3
CH
2
COOH
SCoA
O O O
n
NaHSO
3
SCoA
SO
3
Na
OH
SO
3
Na
OH
O
n
poliketida adalah poliasetilena, prostaglandin, antibiotika makrolida, dan senyawa
aromatik seperti antrakuinon, tetrasiklina, dan asam usnat. Pembentukan rantai
poli--keto dapat digambarkan sebagai sederet reaksi Clasein. Jadi, 2 molekul
asetil-KoA dapat ikut serta dalam reaksi Clasein membentuk asetoasetil-KoA,
kemudian reaksi dapat berlanjut sampai dihasilkan rantai poli--keto yang cukup.
Sebagai salah satu contoh adalah reaksi pembentukan poliketida
aromatik yang meliputi reaksi kondensasi aldol dan kondensasi Clasein,
contohnya pembentukan asam orselinat dan florasetofenon:




















. Kegunaan, Manfaat, an Potensi
olongan senyawa poliketida banyak dimanfaatkan untuk hal-hal berikut
ini:
1. Segala sesuatu yang berhubungan dengan antibiotik. olongan poliketida
yang sering dimanfaatkan diantaranya golongan makrolida (eritromisin,
azitromisin, klaritromisin, roksitromisin), golongan ketolida (telitromisin),
golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).
2. Poliketida yang kaya dengan sifat biologis dapat mengobati penyakit
manusia. Ada lebih dari 2500 poliketida terjadi secara alami (dan mungkin
10.000 s belum ditemukan) yang berpotensi sebagai obat untuk manusia.
meskipun sampai sekarang, masih belum ada proses yang paten untuk
pengembangan terapi poliketida.
3. Poliketida merupakan biotika unik dapat yang dapat dikembangkan dengan
beberapa proses terapi poliketida dengan bantuan bebera komponen dan
proses tertentu, diantaranya:
a. Standarisasi dan identifikasi jenis poliketida
b. Poliketida sebagai sumber daya alam yang berpotensi untuk
penyembuhan penyakit pada manusia.
c. Rekayasa produksi poliketida pada skala-up untuk proses terapi.
Dengan urutan metode untuk rekayasa poliketida, komposisi, metode
urutan genom digunakan, dan strain.
d. Keahlian dan pengetahuan dalam biologi molekuler menghasilkan
poliketida-organisme, fermentasi biologi dan kimia poliketida

G. KesimpuIan
1. Poliketida merupakan metabolit sekunder dari bakteri, jamur, tanaman,
dan hewan yang dibiosintesis dari polimerisasi sub unit asetil dan
propionil dalam proses yang mirip dengan sintesis asam lemak, yaitu
melalui kondensasi Clasein dan pada umumnya menggunakan enzim
poliketida sintase.
2. Perbedaan pembentukan asam lemak dan senyawa poliketida aromatik
terletak pada peristiwa reduksi sebelum penambahan asetil KoA lebih
lanjut.
3. Secara umum senyawa poliketida memiliki struktur CH
3
[CH
2
CO]
n

COOH yang disebut ketida
4. Poliketida termasuk dalam kelas produk alami yang diisolasi dari
mikroba, tanaman dan invertebrata yang jumlahnya cukup besar dan
berfungsi klinis sebagai obat yang efektif untuk mengobati berbagai
penyakit.
5. Reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa poliketida merupakan reaksi
yang secara umum biasa terjadi pada suatu senyawa golongan keton
maupun asam karboksilat.
6. Senyawa poliketida banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan baik itu
antibiotik sampai pada obat terapi kanker.

Anda mungkin juga menyukai