Anda di halaman 1dari 10

1.

Jelaskan metode dan prinsip kerja pengukuran temperature dan konduktivitas di laut dengan menggunakan CTD (conductivity, Temperature and Depth Profiler) ! sertakan gambar alatnya! CTD (Conductivity Temperature Depth) adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur karakteristik air seperti suhu, salinitas, tekanan, kedalaman, dan densitas.. Secara umum, sistem CTD terdiri dari unit masukan data, sistem pengolahan, dan unit luaran.Unit masukan data terdiri dari sensor CTD, rosette, botol sampel, kabel koneksi dll. Sensor berfungsi untuk mengukur parameter karakteristik fisik air laut yang terdiri dari sensor tekanan, temperatur, dan konduktivitas. Botol sampel berfungsi sebagai wadah sampel air sedangkan rosset berfungsi untuk mengatur penutupan botol. Kabel koneksi berfungsi sebagai penompang, dan juga berfungsi sebagai pengantar sinyal. Telekomando akan memberikan sinyal kepada rosset untuk menutup botol secara berurutan, setelah mengambil sampel air laut.Unit pengolah terdiri dari sebuah unit pengontrol CTDS (CTD Sensor) dan komputer yang dilengkapi perangkat lunak. Unit pengontrol berfungsi sebagai pengolah sinyal CTD, penampil hasil pengukuran serta pengubah sinyal analog ke digital. CTD mengontrol setiap kegiatan akusisi dan pengambilan sampel serta kalibrasi. Setiap penekanan tombol fungsi sesuai pada menu, maka printer akan mencetak posisi, kedalaman, salinitas, konduktifitas dan temperatur sehingga kronologis kegiatan pengoprasian CTD dapat terekam. Sensor adalah sebuah piranti yang mengubah fenomena fisika menjadi sinyal elektrik. CTD memiliki tiga sensor utama, yakni sensor tekanan, sensor temperatur, dan sensor untuk mengetahui daya hantar listrik air laut (konduktivitas). a. Sensor Tekanan : merupakan sensor yang memanfaatkan hubungan langsung antara tekanan dan kedalaman. Sensor ini terdirai dari tahanan yang berbentuk seperti jembatan wheatsrone kemudian dinamakan strain gauge. Strain gauge merupakan alat resistansi yang berubah ketika mendapat tekanan, Tahanan ini akanmemegang peranan ketika mendapat gaya dalam bentuk fisika seperti tekanan, beban (berat), arus dll. (Herunadi, 1998). b. Sensor Temperatur adalah sensor yang berpengaruh terhadap suatu hambatan, dalam bentuk termistor. Termistor (tahanan termal) merupakan alat semikonduktor yang berperan sebagai tahanan dengan besar koefisien tehanan temperatur yang tinggi dan biasanya bernilai negative. Alatini terbuat dari campuran Oksida-Oksida logam yang diendapkan seperti mangan, nikel, kobalt dll. c. Sensor Konduktifitas merupakan sensor yang mendeteksi adanya nilai daya hantar listrik di suatu perairan. Sensor ini merupakan sensor yang terdiri dari tabung berongga danempet buah terminal elektroda platina-rhodium di belakang sisinya. Sebagai sensor yang melewati nilai konduktifitas maka rata-rata hasil proses dalam pengukuran akan melewati nilai rendah (low pass fliter). Sensor ini akan mulai mengukur ketika alat telah bergerak masuk kedalam air

sampai pada posisi yang diinginkan. Sebenarnya sensor ini mengukur nilai konduktifitas untuk mengetahui nilai salinitas atau kadar garam di sebuah perairan sacara tidak langsung. Prinsip Pengukuran CTD. Pada Prinsipnya teknik pengukuran pada CTD ini adalah untuk mengarahkan sinyal dan mendapatkan sinyal dari sensor yang menditeksi suatu besaran, kemudian mendapatkan data dari metode multiplexer dan pengkodean (decode), kemudian memecah data dengan metode enkoder untuk di transfer ke serial data stream dengan dikirimkan ke kontrolunit via cabel. CTD diturunkan ke kolom perairan dengan menggunakan winch disertai seperangkat kabel elektrik secara perlahan hingga ke lapisan dekat dasar kemudian ditarik kembali ke permukaan. CTD memiliki tiga sensor utama, yakni sensor tekanan, sensor temperatur, dan sensor untuk mengetahui daya hantar listrik air laut (konduktivitas). Pengukuran tekanan pada CTD menggunakan strain gauge pressure monitor atau quartz crystal. Tekanan akan dicatat dalam desibar kemudian tekanan dikonversi menjadi kedalaman dalam meter. Sensor temperatur yang terdapat pada CTD menggunakan thermistor, termometer platinum atau kombinasi keduanya. Sel induktif yang terdapat dalam CTD digunakan sebagai sensor salinitas. Pengukuran data tercatat dalam bentuk data digital. Data tersebut tersimpan dalam CTD dan ditransfer ke komputer setelah CTD diangkat dari perairan atau transfer data dapat dilakukan secara kontinu selama perangkat perantara (interface) dari CTD ke komputer tersambung. Bagaimana cara kerja CTD ? CTD diletakan pada kerangka Rosette. Kemudian probe dihubungkan dengan kabel elektrik yang ada kerangka Rosette. Berat dari kerangka Rosette tersebut sekitar 25 Kg dan menghabiskan panjang kabel sekitar 5 meter untuk mengikat probe ke lengan-lengan kerangka. Setelah semua perangkat di pasang, akan lebih baik jika kita memeriksa keseimbangan peralatan, jika dipastikan fix maka kita dapat mulai memasukan CTD kedalam laut. Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Mulai dengan program akusisi data dan dilengkapi profil untuk mengidentifikasi data.

Siapkan peralatan yang akan digunakan dan letakkan botol sesuai dengan prosedur paemasangan. 2. Setelah kerangka (Rosette) diletakan pada posisinya dan CTD (Probe atau rangkaian sensor yang sudah di Set) diletakan di dalamnya, maka instrumen ini akan ke sisi (pinggir) kapal, lalu dihubungkan kabel-kabek interkoneksinya maka instrumen tersebut siap diturunkan 3. Setelah CTD siap untuk diturunkan maka kontrol unit di set untuk kondidi ON. Ketika

kontrol unit sedang dipersiapkan maka instrumen (Rosette dan Probe) dapat diturunkan pelanpelan mendekati permukaan air

4.

CTD mulai diturunkan kedalam air secara pelan-pelan, dan pada saat inilah rangkaian

Probe dan kontrol unit saling berhubungan untuk merekam data dalam benntuk sinyal analog pada tipe recorder. Pada saat ini juga prosedur akusisi dimulai dan kerangka Rosette pada CTD diturunkan dengan kecepatan tertentu sampai pada kedalaman yang diinginkan 5. 6. Pada saat CTD probe diturunkan maka pengiriman data ke kontrol unit juga di mulai. Setelah mendapatkan data yang diinginkan maka stop penerimaan data dari Probe.

Perhatikan data yang di dapat dan keaadaan kece[atan penurunannya. Berhentikan juga perekaman data pada recorder. Kemudian dapat ditarik ke permukaan air, dengan catatan tidak ada lagi data yang di kirim oleh CTD dan dipastikan OFF.

7.

Setelah unit data akusisi di-Offkan dan instrument diletakan di atas kapal maka tekan End

of Profile data dan diberhentikan akusisi program. Data yang di dapat bisa langsung disambungkan ke personal Computer atau direkam oleh Tipe Recorder. 8. Proses pengambilan data selesai.

http://winniehertikawati.blogspot.com/2010/05/ctd-conductivity-temperature-depth.html http://www.whoi.edu/instruments/viewInstrument.do?id=1003

2.

Dari no 1. Jelaskan bagaimana nilai salinitas dan densitas ditentukan dari CTD !

Untuk menentukan nilai salinitas dari CTD.Sebenarnya dari fungsi CTD yang dapat digunakan untuk mengukur nilai konduktifitas.Nilai konduktifitas ini memiliki hubungan dengan nilai salinitas.Semakin besar nilai daya hantarnya(konduktifitas)semakin besar pula nilai salinitasnya. Sedangkan untuk penentuan nilai densitas dapat dilakukan dengan menganalisis terlebih dahulu nilai dari temperatur dan salinitas perairan oleh CTD.Densitas bertambah dengan bertambahnya salinitas dan berkurangnya temperatur, kecuali pada temperatur di bawah densitas maksimum yakni 0-30 C. http://www.scribd.com/doc/51724480/laporan1-alat#fullscreen:on

3.

Jelaskan apa yang anda ketahui tentang suhu potensial dan insitu !

Potensial temperature/Suhu potensial () adalah suhu udara paket saat berpindah secara adiabatik pada ketinggian tertentu pada tekanan 1.000. Suhu Insitu adalah suhu yang diambil atau dicatat pada saat pengambilan sampel di lokasi, pada saat sampel masih baru dan suhu masih alami.Pengukuran suhu sebaiknya dilakukan saat pengambilan sampel (in situ). http://www.scribd.com/doc/22313363/DisusunOleharifberbagi.files.wordpress.com/2011/01/met3.pp 4. Gambar dan jelaskan profil temperature terhadap kedalaman (penjelasan berikut lapisan-lapisannya) !

Hubungan temperatur terhadap kedalaman laut yaitu berbanding terbalik.semakin kedalam suatu perairan maka kondisi temperatur semakin rendah.Dilihat gambar disamping terdapat zona hangat dimana intensitas sinar matahari yang masuk besar sehingga temperatur diwilayah tersebut tinggi.Kemudian ketika memasuki kedalaman 200m menuju 1000m memasuki zona thermoklin terjadi penurunan temperatur secara drastis atau biasa disebut thermoklin dan semakin kedalam suhu semakin turun dan semakin kebawah menuju zona dingin. http://www.google.co.id/imgres? imgurl=http://1.bp.blogspot.com/_ZkEgecIMcD8/TUVYLYE0EHI/AAAAAAAAABo/QwkFf3BZL98/ s320/perubahan%252Bsuhu.jpg&imgrefurl=http://zhulmaydin.blogspot.com/2011/01/sifat-fisikairlaut.html&usg=___9ObSBM35msPCIpL8AaazjZUfo8=&h=259&w=300&sz=25&hl=id&start=8&z oom=1&tbnid=lf2j9AY9Ak0zeM:&tbnh=100&tbnw=116&ei=0SCSTuDZL4vKrAe_s8W2AQ&prev =/search%3Fq%3Dtemperatur%2Bdan%2Bkedalaman%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a %26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:id:official%26tbm%3Disch%26prmd%3Dimvns&itbs=1

5. Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi variasi ketebalan masing masing lapisan untuk temperature yaitu mixed layer, termoklin, dan deep layer !

lapisan campuran adalah lapisan antara permukaan laut dan kedalaman biasanya berkisar antara 25 dan 200m, di mana kepadatan yang hampir sama dengan di permukaan. Lapisan campuran keberadaannya untuk pencampuran diprakarsai oleh gelombang dan turbulensi yang disebabkan oleh stres angin pada permukaan laut. Efek dari pencampuran adalah untuk membuat kedua sifat air, suhu dan salinitas, sehingga kerapatan, lebih seragam. Penetrasi pencampuran untuk kedalaman tertentu (kedalaman lapisan campuran) sebagian besar tergantung pada stabilitas air laut dan pada energi masuk dari angin. Lebih stabil adalah air permukaan, kurang pencampuran terjadi, dan dangkal adalah lapisan campuran. Air laut stabilitas di permukaan dekat ditentukan oleh fluks atmosfer melalui permukaan laut (angin stres, panas dan pertukaran air tawar). Sebuah konfigurasi yang tidak stabil yang khas adalah ketika air padat ("berat") pada permukaan dari bawah. Pencampuran yang terjadi kemudian, misalnya dengan beberapa dorongan dari gelombang atau turbulensi, membuat kepadatan lebih seragam dan memperdalam lapisan campuran. Dalam kondisi tertentu yang terjadi hanya dalam beberapa bidang lintang tinggi lautan (misalnya Labrador Laut di Atlantik Utara, Laut Weddell di perairan Antartika), ketidakstabilan begitu kuat sehingga air permukaan padat dan campuran harfiah tenggelam di kedalaman yang besar mencapai lebih dari 1000m . -termoklin :Kedalaman di mana laju penurunan suhu dengan meningkatnya kedalaman adalah yang terbesar. Pada umumnya suhu air laut menurun dari permukaan ke tingkat terdalam, kecuali di lintang tinggi dimana konfigurasi dapat lebih kompleks. Terdapat di daerah laut yang paling (selain dari lautan kutub dan sub-kutub) zona di mana tingkat penurunan suhu jauh lebih besar dibandingkan dengan yang di atas dan bawah, maka definisi. Tergantung pada lokasi geografis, kedalaman termoklin berkisar dari sekitar 50m ke 1000m. Sebuah pandangan yang disederhanakan adalah untuk mempertimbangkan termoklin sebagai zona pemisahan antara lapisan campuran di atas, banyak dipengaruhi oleh aliran atmosfer, dan laut dalam. Di daerah tropis, termoklin bisa sangat dangkal rata-rata, seperti di Pasifik timur (50m), atau lebih seperti di bagian barat (160-200m). Dalam ekstra-tropis daerah sebagai termoklin (atau utama) permanen ditemukan antara 200m dan 1000m. Namun kedalaman termoklin musiman bervariasi, terutama di daerah lintang pertengahan di mana banyak termoklin sekunder dan dangkal (di atas 50m) terjadi di musim panas. Di lintang tinggi, termoklin mungkin muncul hanya musiman. Termoklin juga dapat bervariasi dari satu tahun ke tahun berikutnya, seperti di Pasifik tropis dimana perpindahan vertikal termoklin memainkan peranan penting selama ENSO . Sebagai pycnocline itu, termoklin adalah fitur yang menonjol dari kondisi laut yang banyak fisik, proses kimia dan biologi yang terjadi di lapisan atas laut. Dalam banyak situasi, termoklin dapat diidentifikasi dengan pycnocline ketika kontras vertikal salinitas yang kecil. Deep layer, dipengaruhi dengan pola sirkulasi massa air laut yang membantu penyebaran temperatur secara vertikal. http://www.esr.org/outreach/glossary/mixed_layer.html http://www.esr.org/outreach/glossary/termoklin.html 6. Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi variasi penyebaran temperature secara horisontal !

Variasi penyebaran temperatur secara horizontal pada lautan disebabkan beberapa faktor yaitu garis lintang, arus laut dan posisi geografis.Garis lintang dan posisi geografis yang menyebabkan perbedaan besar intensitas penyinaran matahari yang memepengaruhi temperature.kemudian arus laut yang menyebarkan temperature ke perairan lainnya.

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=9&ved=0CEwQFjAI&url=http%3A%2F %2Fsudomo-gis.com%2FTulisan%2FHidrografi_SifatFisikAirLaut.pdf&rct=j&q=nilai%20salinitas %20pada%20CTD&ei=tCPTsu7DIHUrQeVjc26AQ&usg=AFQjCNGsPjTYDDsfgAhpYqfqG1wFu6g1pQ&cad=rja

7. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang konduktivitas dan salinitas ! jelaskan pula hubungan dari kedua parameter tersebut !

Konduktifitas merupakan kapasitas dari air laut untuk memindahan arah aliran elektris dan bergantung pada konsentrasi ion-ion dan kecepatannya. Muatan atom disebut ion. Ion-ion yang lebih dalam setiap unit volume air.Dan konduktivitas secara umum nilainya sangat dipengaruhi oleh perubahan temperature. Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlaurut dalam air laut atau bias juga total bahan padat pada gram dilarutkan dalam satu kilogram air laut jika semua karbonat telah diubah menjadi oksida, Jadi hubungan antara konduktivitas dengaan salinitas adalah Konduktivitas air yang sangat erat berhubungan berapa banyak garam yang larut didalamnya.Jadi semakin banyak kadar garam diperairan itu semakin tinggi salinitasnya begitu juga semakin besar nilai konduktivitas. http://agusset.wordpress.com/2005/07/19/konduktivitas-air-laut/ http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Menyelami%20Laut&&nomorurut_artikel=167 http://one-geo.blogspot.com/2010/01/karakteristik-air-laut-ii.html 8. Gambar dan jelaskan profil salinitas terhadap kedalaman (penjelasan berikut lapisan - lapisannya !\

Pada permukaan salinitas dapat dikatakan cukup tinggi karena pada permukaan air terjadi pengupan baik, atau perbedaan temperatur antara air dan udara ( temperatur air lebih tinggi dari temperatur udara), juga bisa karena kelembapan udara kecil.Karena semakin dalam temperatur semakin rendah maka salinitas mulai turun seperti terlihat pada grafik sampai kedalaman 1 km dan biasanya pada kedalaman itu salinitas paling rendah.Namun pada kedalaman 1 km sampai dasar laut salinitas meningkat drastis sampai sekitar 34,5 karena tidak ada turbulensi lagi. file:///C:/Users/M126AG/Downloads/Tugas%20Oseanografi%20%28Anomali%20air, %20temperatur,%20salinitas,%20Thermocline,%20Halocline,%20Pycnocline%29%20%C2%AB %20DuniaKuMu%20Blog.htm

9. Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi variasi ketebalan masing masing lapisan untuk salinitas yaitu mixed layer/homohalin, haloklin dan deep layer !

Holocline adalah kemerosotan yang disebabkan penurunan salinitas dalam badan air.Salinitas pada kedalaman umumnya semakin tinggi karena di dasar laut terjadi pengendapan zat-zat yang jatuh dari permukaan atau sisasisa organisme laut. file:///C:/Users/M126AG/Downloads/Tugas%20Oseanografi%20%28Anomali%20air, %20temperatur,%20salinitas,%20Thermocline,%20Halocline,%20Pycnocline%29%20%C2%AB %20DuniaKuMu%20Blog.htm

10. Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi variasi penyebaran salinitas secara horisontal ! Faktor faktor yang mempengaruhi variasi penyebaran salinitas secara horizontal yaitu run off, presipitasi, evaporasi dan pola sirkulasi air namun selain itu ada beberapa faktor lainnya yang ternyata mempengaruhi distribusi secara horizontal yaitu angin dan topografi. http://www.scribd.com/doc/54314353/Salinitas 11. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang densitas !

Densitas air laut adalah jumlah massa air laut persatuan volume atau bias disebut besar kerapatan diperairan itu. Densitas merupakan salah satu parameter terpenting dalam mempelajari dinamika laut. Perbedaan densitas yang kecil secara horisontal (misalnya akibat perbedaan pemanasan di permukaan) dapat menghasilkan arus laut yang sangat kuat. Oleh karena itu penentuan densitas merupakan hal yang sangat penting dalam oseanografi. Lambang yang digunakan untuk menyatakan densitas adalah (rho). Densitas air laut bergantung pada temperatur (T), salinitas (S) dan tekanan (p). Kebergantungan ini dikenal sebagai persamaan keadaan air laut (Equation of State of Sea Water):

= (T,S,p)

http://oseanografi.blogspot.com/2005/07/densitas-airlaut.html 12. Gambar dan jelaskan profil densitas terhadap kedalaman (penjelasan berikut lapisan lapisannya) !

Dari gambar disamping dapat diketahui bahwa semakin semakin dalam suatu perairan maka semakin tinggi pul nilai densitasnya. Perubahan paling besar terjadi pada zona pycnocline setelah itu perubahan nilai densitasnya relative stabil dapat disimpulkan bahwa pada lapisan pycnocline saja terjadi perubahan densitas dan seterusnya densitasnya tetap. http://ladensite.wordpress.com/2011/03/11/densitas-air-laut/

13. Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi variasi ketebalan masing masing lapisan untuk densitas yaitu mixed layer/, piknoklin dan deep layer ! Profil penampang lintang bujur Samudera Atlantik dari 60o LU - 60o LS menunjukkan lokasi lapisan campur, pinoklin dan lapisan dalam. Catatan: samudera (lapisan dalam) membentang hingga mencapai kedalaman 4000 - 6000 m.Kecuali pada lintang tinggi, laut dibagi menjadi tiga zona kedalaman horizontal berdasarkan densitas: lapisan campur, pinoklin dan lapisan dalam. Pinoklin adalah zona dimana densitas berubah secara drastis.Pada lintang tinggi, lapisan campur dan pinoklin tidak ada.Arus permukaan yang diakibatkan oleh angin masih berpengaruh hingga kedalaman 100 m (300 kaki) tergantung pada kedalaman pinoklin.Ini dikarenakan ketebalan lapisan permukaan 100 m atau kurang.Pinoklin bertindak sebagai batas berpori yang memungkinkan Energi kinetik untuk memasuki lapisan dalam. Arus terkuat umumnya terjadi di lapisan permukaan.Arus permukaan selalu berubahubah secara terus menerus terhadap variasi angin, presipitasi, pemanasan atau pendinginan.tolakan permukaan laut oleh angin menghasilkan lapisan campur yang baik dari densitas yang sama atau hampir sama.Untuk alasan ini, arus permukaan disebut lapisan campur.

14. Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi variasi penyebaran densitas secara horisontal !

Faktor yang mempengaruhi persebaran densitas secara horizontal yaitu : Posisi geografis,yang menyebabkan perbedaan tingkat evaporasi akibat penyinaran matahari Persebaran salinitas dan temperatur, perlu diketahui nilai densitas dipengaruhi oleh besar nilai salinitas dan temperature dimana terjadi variasi penyebaran.sehingga terjadi pula variasi penyebaran pada densitas.

http://dhamadharma.wordpress.com/2010/02/11/produktivitas-primer-di-lingkungan-perairan/ 15. Dari tabel interpolasi berikut, tentukan nilai D jika diketahui nilai A = 19.370 dan B= 25.370 !

B A 17.8

24.83

25.370

26.726

3.13

4.75

19.370

D=

22.45

4.98

6.00

(x - 3.13) = (19.370 - 17.8) (4.98-3.13) (22.45-17.8) X = 3.75

(y - 4.75) = (19.370 - 17.8) (6.00-4.75) (22.45-17.8) Y = 5.17 D-3.75 5.17-3.75 = 25.370 -24.83 26.726-24.83

1.896D = 0.7668 D = 4.15 Jadi nilai D adalah 4.15

Anda mungkin juga menyukai