BAB I Diniy
BAB I Diniy
I.1 Latar Belakang Indonesia cadangan dimana 70 merupakan yang salah besar, satu yaitu batubara negara sekitar muda yang 38,8 dan 30 memiliki ton persen batubara persen milyar
merupakan
sisanya adalah batubara kualitas tinggi dan diperkirakan akan habis dalam 150 tahun kedepan. Perlu diketahui cadangan minyak dan gas bumi Indonesia makin menipis dan diperkirakan dalam beberapa dasa warsa mendatang habis. Hal ini hendaknya disadari oleh segenap lapisan masyarakat sehingga penggunaan bahan bakar unrenewable untuk kepentingan bangsa dapat terus dipantau dan diperhatikan bersama-sama.
(Imam Budi Raharjo, 2006).
Biobriket merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari campuran bakar yang dalam Selama biomassa, atau bahan bakar padat ini merupakan tanah bahan yang alternatif relatif merupakan mengingat berupa pengganti teknologi baku kacang serbuk minyak dan dan gergaji
paling murah dan dapat dikembangkan secara massal dalam waktu singkat ini peralatan yang serbuk gergaji. praktis tak digunakan ini relatif kulit sederhana. kacang Bahan kulit dan pembuatan biobriket
penelitian
termanfaatkan. Salah satu kelemahan biobriket adalah sulit dalam penyalaan awal, diperlukan waktu 5-6 menit membuat yang biobriket bisa tanpa bantuan kipas angin (Danang J. Murdono, Salah untuk 2006). satu menyala
Sehingga dalam pencampurannya dibutuhkan suatu bahan oksidator mampu memepercepat proses penyulutan. oksidator tersebut adalah Kalium Permanganat (KMnO4). Selain bahan oksidator, dalam pembuatan biobriket dibutuhkan juga adhesive yang berfungsi mempererat ikatan bahan baku dalam biobriket. Adhesive
I-1
Bab I Pendahuluan
I.2 :
1.
Rumusan Masalah Rumusan masalah dari percobaan pembuatan biobrikret ini adalah Bagaimana cara pembuatan biobriket dari campuran tempurung
Bagaimana pengaruh komposisi bahan baku biobriket terhadap nilai kalor? Apakah biobriket dari campuran tempurung kelapa dan sabut kelapa sesuai dengan biobriket SNI?
I.3
sabut kelapa.
2. Mengetahui pengaruh komposisi bahan baku biobriket terhadap nilai
kalor.
3. Membandingkan antara biobriket campuran tempurung kelapa dan
I-2