Anda di halaman 1dari 10

Lex Crimen Vol. III/No.

3/Mei-Jul/2014

SANKSI PIDANA TERHADAP PEMALSUAN dipidana dengan pidana penjara paling


KETERANGAN DAN SURAT ATAU singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 4
DOKUMEN KEWARGANEGARAAN (empat) tahun dan denda paling sedikit Rp
REPUBLIK INDONESIA1 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta
Oleh. Devianti Tjoanto2 rupiah) dan paling banyak Rp
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
ABSTRAK Kata kunci: Pemalsuan, Surat atau
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah Dokumen, Kewarganegaraan Republik
untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis Indonesia.
tindak pidana berkaitan dengan
kewarganegaraan Republik Indonesia dan PENDAHULUAN
bagaimana sanksi pidana terhadap A. LATAR BELAKANG
pemalsuan keterangan dan dokumen Konsep warga negara itu terkait erat
kewarganegaraan. Dengan menggunakan dengan pengertian bangsa modern yang
metode penelitian yuridis normatif, maka pada hakikatnya anggota suatu negara
dapat disimpulkan: 1. Jenis-jenis tindak (modern) tertentu. Antara negara dan
pidana berkaitan dengan kewarganegaraan warganya terdapat hubungan
Republik Indonesia, sebagaimana diatur yuridis tertentu. Warga dan negaranya
dalam Undang-Undang Republik Indonesia terdapat hubungan yuridis tertentu. Warga
Nomor 12 Tahun 2006 tentang negara merupakan anggota penuh dari
Kewarganegaraan Republik Indonesia, negara yang bersangkutan serta
apabila pejabat yang karena kelalaiannya mempunyai hak dan kewajiban tertentu
atau kesengajaan melaksanakan tugas dan terhadap negaranya. Sebaliknya negara
kewajibannya mengakibatkan seseorang berkewajiban melindungi warga negaranya
kehilangan hak untuk memperoleh atau dalam bentuk apa pun dan di mana pun
memperoleh kembali dan/atau kehilangan mereka dalam bentuk apa pun dan di mana
Kewarganegaraan Republik Indonesia dan pun mereka berada.3 Selain itu pengertian
setiap orang yang dengan sengaja kewarganegaraan dapat pula dilihat dari
memberikan keterangan palsu, termasuk dua segi, yaitu segi formal dan segi
keterangan di atas sumpah, membuat surat material. Segi formal melihat tempat
atau dokumen palsu, memalsukan surat kewarganegaraan itu dalam sistematika
atau dokumen dengan maksud untuk hukum, sedangkan segi material melihat
memakai atau menyuruh memakai akibat hukum dari pengertian
keterangan atau surat atau dokumen yang kewarganegaraan itu.4
dipalsukan untuk memperoleh Dari segi formal, tempat
Kewarganegaraan Republik Indonesia atau kewarganegaraan dalam sistematika
memperoleh kembali Kewarganegaraan hukum itu ada di dalam jajaran bidang
Republik Indonesia. 2. Sanksi pidana hukum publik. Mengingat bahwa masalah
terhadap pemalsuan keterangan dan kewarganegaraan terkait dengan salah
dokumen kewarganegaraan sesuai dengan satu sendi negara, yaitu rakyat negara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Dengan kata lain, hukum kewarganegaraan
12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan merupakan salah satu cabang dari hukum
Republik Indonesia, bagi setiap orang publik. Dari segi material masalah

1 3
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing. Nontje Koerniatmanto Soetoprawiro, Hukum
Rimbing, SH, MH,. Veibe V. Sumilat, SH, MH., Revy Kewarganegaraan dan Keimigrasian Indonesia, Edisi
S. M. Korah, SH, MH Kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 1996,
2
NIM. 100711126. Mahasiswa Fakultas Hukum hal. 8.
4
Unsrat, Manado Ibid, hal. 9.
65
Lex Crimen Vol. III/No. 3/Mei-Jul/2014

kewarganegaraan erat kaitannya dengan melakukan delik berdasarkan putusan yang


masalah hak dan kewajiban yang bersifat berkekuatan hukum tetap.10
timbal balik antara negara dan warganya. Sesuai dengan latar belakang penulisan
Dalam kewarganegaraan ini akan tampak tersebut, dalam penulisan Skripsi ini penulis
perbedaan yuridis antara warga negara u u]o]Z iµ µoW ^Sanksi Pidana Terhadap
dengan orang asing. Orang asing tidak Pemalsuan Keterangan dan Surat Atau
mempunyai ikatan yuridis dengan negara, Dokumen Kewarganegaraan Republik
sebagaimana yang dimiliki oleh warga /v }v •] _ X
negara.5
Setiap warga negara mempunyai hak B. RUMUSAN MASALAH
dan kewajiban terhadap negaranya. 1. Bagaimanakah jenis-jenis tindak pidana
Sebaliknya, negara mempunyai kewajiban berkaitan dengan kewarganegaraan
memberikan perlindungan terhadap warga Republik Indonesia ?
negaranya. 6 Apabila seseorang yang 2. Bagaimanakah sanksi pidana terhadap
kehilangan hak untuk memperoleh atau pemalsuan keterangan dan dokumen
memperoleh kembali dan/atau kehilangan kewarganegaraan ?
Kewarganegaraan Republik Indonesia
disebabkan oleh pejabat yang lalai atau C. METODE PENELITIAN
sengaja melaksanakan tugas dan Metode penelitian hukum normatif
kewajibannya dapat menimbulkan kerugian digunakan dalam penyusunan Skripsi ini.
bagi warga negara. Demikian pula adanya Bahan-bahan hukum dikumpulkan dengan
tindakan yang dengan sengaja memberikan cara melakukan studi kepustakaan. Bahan-
keterangan palsu, di atas sumpah, bahan hukum tersebut terdiri dari:
membuat surat atau dokumen palsu, untuk peraturan perundang-undangan, buku-
memperoleh Kewarganegaraan Republik buku, karya ilmiah hukum, kamus-kamus
Indonesia atau memperoleh kembali hukum. Untuk menyusun pembahasan,
Kewarganegaraan Republik Indonesia dapat bahan-bahan hukum dianalisis secara
diancam dengan sanksi pidana sebagai normatif.
tindak pidana kewarganegaraan. 7 Sanksi:
akibat sesuatu perbuatan atau suatu reaksi PEMBAHASAN
dari pihak lain (manusia atau organisasi A. JENIS-JENIS TINDAK PIDANA
sosial) atas sesuatu perbuatan. 8 Pidana: KEWARGANEGARAAN REPUBLIK
^‰ v Œ]š v Ç vP • vP i ] vl v INDONESIA
kepada orang yang melakukan perbuatan Jenis-jenis tindak pidana
yang memenuhi syarat-•Ç Œ š š Œš všµ_X 9 kewarganegaraan Republik Indonesia dapat
Pidana (Straf): hukuman yang dijatuhkan saja dilakukan oleh pejabat, perorangan
terhadap orang yang terbukti bersalah maupun korporasi sebagai berikut:

1. Kelalaian dan Kesengajaan Pejabat


5
Ibid. Dalam Melaksanakan Tugas dan
6
Penjelasan Atas Undang-Undang Nomor Nomor 12 Kewajibannya
Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia. I. Umum.
7
Lihat Pasal 36, 37 dan 38 Undang-Undang Republik Undang-Undang Republik Indonesia
Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 tentang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia.
8 10
Anonim, Kamus Hukum, Penerbit Citra Umbara, Andi Hamzah, Terminologi Hukum Pidana, (Editor)
Bandung, 2008, hal. 429 Tarmizi, Ed. 1. Cet. 1. Sinar Grafika, Jakarta, 2008,
9
Ibid, hal. 392. hal. 119.

66
Lex Crimen Vol. III/No. 3/Mei-Jul/2014

Kewarganegaraan Republik Indonesia, (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan
mengatur mengenai Ketentuan Pidana dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00
dalam Pasal 36 dinyatakan pada ayat: (satu miliar rupiah).
(1) Pejabat yang karena kelalaiannya (2) Setiap orang yang dengan sengaja
melaksanakan tugas dan kewajibannya menggunakan keterangan palsu,
sebagaimana ditentukan dalam termasuk keterangan di atas sumpah,
Undang-Undang ini sehingga membuat surat atau dokumen palsu,
mengakibatkan seseorang kehilangan memalsukan surat atau dokumen
hak untuk memperoleh atau sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memperoleh kembali dan/atau dipidana dengan pidana penjara paling
kehilangan Kewarganegaraan Republik singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 4
Indonesia dipidana dengan pidana (empat) tahun dan denda paling sedikit
penjara paling lama 1 (satu) tahun. Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima
(2) Dalam hal tindak pidana sebagaimana puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp
dimaksud pada ayat (1) dilakukan 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
karena kesengajaan, dipidana dengan Pasal 38 ayat:
pidana penjara paling lama 3 (tiga) (1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana
tahun. dimaksud dalam Pasal 37 dilakukan
Pejabat yang berwenang ialah: pegawai korporasi, pengenaan pidana dijatuhkan
negeri yang mempunyai kewenangan kepada korporasi dan/atau pengurus
dalam jabatan dan kedudukannya.11 yang bertindak untuk dan atas nama
korporasi.
2. Memberikan Keterangan Palsu, (2) Korporasi sebagaimana dimaksud pada
Termasuk Keterangan di Atas Sumpah, ayat (1) dipidana dengan pidana denda
Membuat Surat Atau Dokumen Palsu, paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 (satu
Memalsukan Surat atau Dokumen miliar rupiah) dan paling banyak Rp
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
Undang-Undang Republik Indonesia dan dicabut izin usahanya.
Nomor 12 Tahun 2006 tentang (3) Pengurus korporasi sebagaimana
Kewarganegaraan Republik Indonesia, Pasal dimaksud pada ayat (1) dipidana
37 ayat: dengan pidana penjara paling singkat 1
(1) Setiap orang yang dengan sengaja (satu) tahun dan paling lama 5 (lima)
memberikan keterangan palsu, tahun dan denda paling sedikit Rp
termasuk keterangan di atas sumpah, 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
membuat surat atau dokumen palsu, dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00
memalsukan surat atau dokumen (lima miliar rupiah).
dengan maksud untuk memakai atau Undang-Undang Republik Indonesia
menyuruh memakai keterangan atau Nomor 12 Tahun 2006 tentang
surat atau dokumen yang dipalsukan Kewarganegaraan Republik Indonesia, Pasal
untuk memperoleh Kewarganegaraan 1 angka 6: Setiap orang adalah orang
Republik Indonesia atau memperoleh perseorangan, termasuk korporasi.
kembali Kewarganegaraan Republik <}Œ‰}Œ •]W ^<µu‰µo v }Œ vP vl š µ
Indonesia dipidana dengan pidana kekayaan yang terorganisasi baik
penjara paling singkat 1 (satu) tahun merupakan badan hukum maupun bukan
dan paling lama 4 (empat) tahun dan v Zµlµu_X 12 Pengertian korporasi, di
denda paling sedikit Rp 250.000.000,00 dalam peraturan perundang-undangan di

11 12
Andi Hamzah, Op. Cit, hal. 81. Anonim, Kamus Hukum, Op.Cit, hal. 227.
67
Lex Crimen Vol. III/No. 3/Mei-Jul/2014

luar KUHP sebagaimana yang dimaksud membuat surat atau dokumen palsu,
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 memalsukan surat atau dokumen
tentang Pemberantasan Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Korupsi yang menegaskan bahwa dipidana dengan pidana penjara paling
pevP Œš] v l}Œ‰}Œ •] o Z ^• lµu‰µo v singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 4
orang atau kekayaan yang terorganisir baik (empat) tahun dan denda paling sedikit
merupakan badan hukum maupun bukan Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima
badan hukum. Hal senada rumusan ini juga puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp
ditemukan di dalam Pasal 182 Rancangan 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
KUHP Nasional dan beberapa peraturan Pasal 38 ayat:
perundang-undangan lainnya di luar KUHP, (1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana
misalnya Undang-Undang Psikotropika, dimaksud dalam Pasal 37 dilakukan
Narkorkotika dan Undang-Undang Money korporasi, pengenaan pidana dijatuhkan
Laundering dan sebagainya.13 kepada korporasi dan/atau pengurus
yang bertindak untuk dan atas nama
B. SANKSI PIDANA TERHADAP korporasi.
PEMALSUAN KETERANGAN DAN (2) Korporasi sebagaimana dimaksud pada
DOKUMEN KEWARGANEGARAAN ayat (1) dipidana dengan pidana denda
Undang-Undang Republik Indonesia paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 (satu
Nomor 12 Tahun 2006 tentang miliar rupiah) dan paling banyak Rp
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Pasal 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
37 ayat: dan dicabut izin usahanya.
(1) Setiap orang yang dengan sengaja (3) Pengurus korporasi sebagaimana
memberikan keterangan palsu, dimaksud pada ayat (1) dipidana
termasuk keterangan di atas sumpah, dengan pidana penjara paling singkat 1
membuat surat atau dokumen palsu, (satu) tahun dan paling lama 5 (lima)
memalsukan surat atau dokumen tahun dan denda paling sedikit Rp
dengan maksud untuk memakai atau 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
menyuruh memakai keterangan atau dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00
surat atau dokumen yang dipalsukan (lima miliar rupiah).
untuk memperoleh Kewarganegaraan Izin: vergunning ialah suatu penetapan
Republik Indonesia atau memperoleh yang merupakan dispensasi daripada suatu
kembali Kewarganegaraan Republik larangan oleh undang-undang. 14 Izin:
Indonesia dipidana dengan pidana pernyataan mengabulkan (tiada melarang
penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan sebagainya) persetujuan
15
dan paling lama 4 (empat) tahun dan membolehkan.
denda paling sedikit Rp 250.000.000,00 Sesuai uraian tersebut maka dalam hal
(dua ratus lima puluh juta rupiah) dan tindak pidana dilakukan oleh korporasi atau
paling banyak Rp 1.000.000.000,00 pengurus korporasi yang dengan sengaja
(satu miliar rupiah). memberikan atau menggunakan
(2) Setiap orang yang dengan sengaja keterangan palsu, termasuk keterangan di
menggunakan keterangan palsu, atas sumpah, membuat surat atau
termasuk keterangan di atas sumpah, dokumen palsu, memalsukan surat atau
dokumen dengan maksud untuk memakai
13
Mahmud Mulyadi dan Feri Antoni Surbakti, Politik
Hukum Pidana Terhadap Kejahatan Korporasi,
14
Cetakan Pertama, PT. Sofmedia, Jakarta, 2010, hal. Muladi dan Dwidja Priyatno, Op.Cit, hal. 54.
15
15. Sudarsono, Op.Cit, hal. 189.

68
Lex Crimen Vol. III/No. 3/Mei-Jul/2014

atau menyuruh memakai keterangan atau (2) Jika keterangan palsu di atas sumpah
surat atau dokumen yang dipalsukan untuk diberikan dalam perkara pidana dan
memperoleh Kewarganegaraan Republik merugikan terdakwa atau tersangka,
Indonesia atau memperoleh kembali yang bersalah diancam dengan pidana
Kewarganegaraan Republik Indonesia, penjara paling lama sembilan tahun.
maka akan dikenakan sanksi pidana bagi (3) Disamakan dengan sumpah adalah janji
korporasi berupa pidana denda dan bagi atau penguatan yang diharuskan
pengurus korporasi dikenakan pidana menurut aturan-aturan umum atau
penjara. Sesuai dengan pengertian yang yang menjadi pengganti sumpah.
diberikan pada kata faux oleh para (4) Pidana pencabutan hak berdasarkan
pembentuk Code Penal, yakni yang dapat pasal 35 No. 1 - 4 dapat dijatuhkan.
dijadikan objek dari faux atau pemalsuan KUHP, mengatur mengenai Pemalsuan
hanyalah ecritures atau tulisan-tulisan saja. Surat. Pasal 263 menyatakan pada ayat:
Menurut pengertian para pembentuk (1) Barangsiapa membuat surat palsu atau
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang memalsukan surat yang dapat
berlaku yang dapat menjadi objek dari menimbulkan sesuatu hak, perikatan
tindak pidana pemalsuan yang atau pembebasan hutang, atau yang
dimaksudkan dalam Bab ke-XII dari Buku diperuntukkan sebagai bukti daripada
ke-II KUHP itu juga hanya tulisan-tulisan.16 sesuatu hal dengan maksud untuk
Tindak pidana memalsukan atau membuat memakai atau menyuruh orang lain
secara palsu suatu surat yang dapat memakai surat tersebut seolah-olah
menimbulkan suatu hak, suatu perikatan, isinya benar dan tidak dipalsu, diancam
suatu pembebasan hutang atau yang jika pemakaian tersebut dapat
dimaksud untuk membuktikan suatu menimbulkan kerugian, karena
kenyataan itu, merupakan tindak pidana pemalsuan surat, dengan pidana
pertama dari tindak pidana pemalsuan penjara paling lama enam tahun.
surat yang diatur dalam Bab ke-XII dari (2) Diancam dengan pidana yang sama,
Buku ke-II KUHP.17 barang siapa dengan sengaja memakai
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana surat palsu atau yang dipalsukan
(KUHP), mengatur mengenai Sumpah Palsu seolah-olah sejati, jika pemakaian surat
Dan Keterangan Palsu. Pasal 242 ayat: itu dapat menimbulkan kerugian.
(1) Barang siapa dalam keadaan di mana Tindak pidana pemalsuan surat yang
undang-undang menentukan supaya dimaksudkan di dalam ketentuan pidana
memberi keterangan di atas sumpah yang diatur dalam Pasal 263 ayat (1) KUHP
atau mengadakan akibat hukum kepada terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:
keterangan yang demikian, dengan a. Unsur subjektif : dengan maksud
sengaja memberi keterangan palsu di untuk
atas sumpah, baik dengan lisan atau menggunakannya
tulisan, secara pribadi maupun oleh sebagai surat
kuasanya yang khusus ditunjuk untuk yang asli dan
itu, diancam dengan pidana penjara tidak dipalsukan
paling lama tujuh tahun. atau membuat
orang lain
16
P.A.F. Lamintang dan Theo Lamintang, Delik-Delik
menggunakan
Khusus (Kejahatan Membahayakan Kepercayaan surat tersebut.
Umum Terhadap Surat, Alat Pembayaran, Alat Bukti b. Unsur-unsur objektif: 1) barang siapa;
dan Peradilan), Ed. 2. Cet. 1. Sinar Grafika Jakarta.
2009, hal. 1.
17
Ibid, hal. 6.
69
Lex Crimen Vol. III/No. 3/Mei-Jul/2014

2)membuat secara tanda bukti yang dikeluarkan sebagai


palsu atau pengganti surat-surat itu;
memalsukan;3 5. surat kredit atau surat dagang yang
3)suatu surat yang diperuntukkan untuk diedarkan.
dapat (2) Diancam dengan pidana yang sama
menimbulkan barang siapa dengan sengaja memakai
suatu hak, suatu surat tersebut dalam ayat pertama,
perikatan atau yang isinya tidak sejati atau yang
suatu pembebasan dipalsukan seolah-olah benar dan tidak
utang atau; dipalsu, jika pemalsuan surat itu dapat
4)suatu surat yang menimbulkan kerugian.
dimaksudkan Pasal 266 ayat:
untuk (1) Barang siapa menyuruh memasukkan
membuktikan keterangan palsu ke dalam suatu akta
suatu kenyataan; otentik mengenai sesuatu hal yang
5) penggunaannya kebenarannya harus dinyatakan oleh
dapat akta itu, dengan maksud untuk
menimbulkan memakai atau menyuruh orang lain
suatu kerugian.18 memakai akta itu seolah-olah
Di dalam ketentuan pidana yang diatur keterangannya sesuai dengan
dalam Pasal 263 ayat (1) KUHP tersebut kebenaran, diancam, jika pemakaian itu
pembentuk undang-undang ternyata tidak dapat menimbulkan kerugian, dengan
mensyaratkan keharusan adanya unsur pidana penjara paling lama tujuh tahun;
kesengajaan atau unsur opzet pada diri (2) Diancam dengan pidana yang sama
pelaku, sehingga timbul pertanyaan apakah barang siapa dengan sengaja memakai
tindak pidana yang dimaksudkan di dalam surat tersebut dalam ayat pertama,
ketentuan pidana yang diatur dalam Pasal yang isinya tidak sejati atau yang
263 ayat (1) KUHP harus dilakukan dengan dipalsukan seolah-olah benar dan tidak
sengaja atau tidak.19 dipalsu, jika pemalsuan surat itu dapat
KUHP, Pasal 264 ayat: menimbulkan kerugian.
(1) Pemalsuan surat diancam dengan Pasal 267 ayat:
pidana penjara paling lama delapan (1) Seorang dokter yang dengan sengaja
tahun, jika dilakukan terhadap: memberikan surat keterangan palsu
1. akta-akta otentik; tentang ada atau tidaknya penyakit,
2. surat hutang atau sertifikat hutang kelemahan atau cacat, diancam dengan
dari sesuatu negara atau bagiannya pidana penjara paling lama empat
ataupun dari suatu lembaga umum; tahun
3. surat sero atau hutang atau sertifikat (2) Jika keterangan diberikan dengan
sero atau hutang dari suatu maksud untuk memasukkan seseorang
perkumpulan, yayasan, perseroan ke dalam rumah sakit jiwa atau untuk
atau maskapai: menahannya di situ, dijatuhkan pidana
4. talon, tanda bukti dividen atau bunga penjara paling lama delapan tahun
dari salah satu surat yang enam bulan.
diterangkan dalam 2 dan 3, atau (3) Diancam dengan pidana yang sama,
barang siapa dengan sengaja memakai
18
P.A.F. Lamintang dan Theo Lamintang, Op.Cit, hal. surat keterangan palsu itu seolah-olah
7-8. isinya sesuai dengan kebenaran.
19
Ibid, hal. 8.

70
Lex Crimen Vol. III/No. 3/Mei-Jul/2014

Pasal 268 ayat: sesuai dengan kebenaran, diancam


(1) Barang siapa membuat secara palsu dengan pidana penjara paling lama dua
atau memalsu surat keterangan dokter tahun delapan bulan.
tentang ada atau tidak adanya penyakit, (2) Diancam dengan pidana yang sama,
kelemahan atau cacat, dengan maksud barang siapa dengan sengaja memakai
untuk menyesatkan penguasa umum surat yang tidak benar atau yang
atau penanggung, diancam dengan dipalsu tersebut dalam ayat pertama,
pidana penjara paling lama empat seolah-olah benar dan tidak dipalsu
tahun. atau seolah-olah isinya sesuai dengan
(2) Diancam dengan pidana yang sama, kebenaran.
barang siapa dengan maksud yang sama Pasal 2 71 ayat:
memakai surat keterangan yang tidak (1) Barang siapa membuat palsu atau
benar atau yang dipalsu, seolah-olah memalsukan surat pengantar bagi
surat itu benar dan tidak dipalsu. kerbau atau sapi, atau menyuruh beri
Pasal 269 ayat: surat serupa itu atas nama palsu atau
(1) Barang siapa membuat surat palsu atau dengan menunjuk pada keadaan palsu,
memalsu surat keterangan tanda dengan maksud untuk memakai atau
kelakuan baik, kecakapan, kemiskinan, menyuruh orang lain memakai surat itu
kecacatan atau keadaan lain, dengan seolah-olah isinya sesuai dengan
maksud untuk memakai atau menyuruh kebenaran, diancam dengan pidana
orang lain memakai surat itu supaya penjara paling lama dua tahun delapan
diterima dalam pekerjaan atau supaya bulan.
menimbulkan kemurahan hati dan (2) Diancam dengan pidana yang sama,
pertolongan, diancam dengan pidana barang siapa dengan sengaja memakai
penjara paling lama satu tahun empat surat yang palsu atau yang dipalsukan
bulan. tersebut dalam ayat pertama, seolah-
(2) Diancam dengan pidana yang sama olah sejati dan tidak dipalsu atau
barang siapa dengan sengaja memakai seolah-olah isinya sesuai dengan
surat keterangan yang palsu atau yang kebenaran.
dipalsukan tersebut dalam ayat Pasal 274 ayat:
pertama, seolah-olah surat itu sejati (1) Barang siapa membuat palsu atau
dan tidak dipalsukan. memalsukan surat keterangan seorang
Pasal 270 ayat: pejabat selaku penguasa yang sah,
(1) Barang siapa membuat surat palsu atau tentang hak milik atau hak lainnya atas
memalsukan pas jalan atau surat sesuatu barang, dengan maksud untuk
penggantinya, kartu keamanan, surat memudahkan penjualan atau
perintah jalan atau surat yang diberikan penggadaiannya atau untuk
menurut ketentuan undang-undang menyesatkan pejabat kehakiman atau
tentang pemberian izin kepada orang kepolisian tentang asalnya, diancam
asing untuk masuk dan menetap di dengan pidana penjara paling lama dua
Indonesia, ataupun barang siapa tahun.
menyuruh beri surat serupa itu atas (2) Diancam dengan pidana yang sama,
nama palsu atau nama kecil yang palsu barang siapa dengan maksud tersebut,
atau dengan menunjuk pada keadaan memakai surat keterangan itu seolah-
palsu, dengan maksud untuk memakai olah sejati dan tidak dipalsukan.
atau menyuruh orang lain memakai Pasal 275 ayat:
surat itu seolah-olah sejati dan tidak (1) Barang siapa menyimpan bahan atau
dipalsukan atau seolah-olah isinya benda yang diketahuinya bahwa
71
Lex Crimen Vol. III/No. 3/Mei-Jul/2014

diperuntukkan untuk melakukan salah bisa dimengerti dan mengandung suatu


satu kejahatan berdasarkan pasal 264 pikiran tertentu.23
No. 2 - 5, diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan bulan PENUTUP
atau pidana denda paling banyak empat A. KESIMPULAN
ribu lima ratus rupiah. 1. Jenis-jenis tindak pidana berkaitan
(2) Bahan-bahan dan benda-benda itu dengan kewarganegaraan Republik
dirampas. Indonesia, sebagaimana diatur dalam
Pasal 276: Dalam hal pemidanaan Undang-Undang Republik Indonesia
berdasarkan salah satu kejahatan dalam Nomor 12 Tahun 2006 tentang
pasal 263 - 268, dapat dijatuhkan Kewarganegaraan Republik Indonesia,
pencabutan hak berdasarkan pasal 35 No. 1 apabila pejabat yang karena
- 4. kelalaiannya atau kesengajaan
Perbuatan pidana semata menunjuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
pada perbuatan baik secara aktif maupun mengakibatkan seseorang kehilangan
secara pasif, sedangkan apakah pelaku hak untuk memperoleh atau
ketika melakukan perbuatan pidana patut memperoleh kembali dan/atau
dicela atau memiliki kesalahan, bukan kehilangan Kewarganegaraan Republik
merupakan wilayah perbuatan pidana, Indonesia dan setiap orang yang dengan
tetapi sudah masuk pada sengaja memberikan keterangan palsu,
20
pertanggungjawaban pidana. Alat bukti termasuk keterangan di atas sumpah,
ialah: segala apa yang menurut undang- membuat surat atau dokumen palsu,
undang dapat dipakai untuk membuktikan memalsukan surat atau dokumen
sesuatu. 21 Alat bukti; alat yang sudah dengan maksud untuk memakai atau
ditentukan di dalam hukum formal yang menyuruh memakai keterangan atau
dapat digunakan sebagai pembuktian di surat atau dokumen yang dipalsukan
dalam acara persidangan, hal ini berarti untuk memperoleh Kewarganegaraan
bahwa di luar dari ketentuan tersebut tidak Republik Indonesia atau memperoleh
dapat dipergunakan sebagai alat bukti yang kembali Kewarganegaraan Republik
sah. Contoh: di dalam hukum pidana, Indonesia.
secara formal diatur dalam Pasal 184 2. Sanksi pidana terhadap pemalsuan
KUHAP.22 keterangan dan dokumen
Alat bukti (Surat): segala sesuatu yang kewarganegaraan sesuai dengan
memuat tanda-tanda bacaan yang Undang-Undang Republik Indonesia
dimaksudkan untuk mencurahkan isi hati Nomor 12 Tahun 2006 tentang
seseorang untuk pembuktian. Alat bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia,
surat; surat yang dibuat atas kekuatan bagi setiap orang dipidana dengan
sumpah jabatan atau dikuatkan dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)
sumpah. Alat bukti tulisan: segala sesuatu tahun dan paling lama 4 (empat) tahun
yang memuat tanda-tanda bacaan yang dan denda paling sedikit Rp
250.000.000,00 (dua ratus lima puluh
juta rupiah) dan paling banyak Rp
20
Ali Mahrus, Dasar-Dasar Hukum Pidana, Cetakan 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Pertama, Sinar Grafika, Jakarta, 2011. hal. 97 Dalam hal tindak pidana sebagaimana
21
C.S.T., Kansil, Christine S.T. Kansil, Engelien R. dimaksud dilakukan korporasi,
Palandeng dan Godlieb N. Mamahit, Op. Cit, hal.
290-291.
22 23
Anonim, Kamus Hukum. Op. Cit, hal. 19. Ibid, hal. 20.

72
Lex Crimen Vol. III/No. 3/Mei-Jul/2014

pengenaan pidana dijatuhkan kepada Anonim, Kamus Hukum, Penerbit Citra


korporasi dan/atau pengurus yang Umbara, Bandung, 2008.
bertindak untuk dan atas nama Djamali Abdoel, Pengantar Hukum
korporasi. Korporasi dimaksud dipidana Indonesia, Ed. 2. Jakarta, Rajawali Pers,
dengan pidana denda paling sedikit Rp 2009.
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) Hadiwijoyo Sakti Suryo, Aspek Hukum
dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 Wilayah Negara Indonesia, Edisi
(lima miliar rupiah) dan dicabut izin Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.
usahanya. Bagi Pengurus korporasi Hamzah Andi, Terminologi Hukum Pidana,
dimaksud dipidana dengan pidana (Editor) Tarmizi, Ed. 1. Cet. 1. Sinar
penjara paling singkat 1 (satu) tahun Grafika, Jakarta, 2008.
dan paling lama 5 (lima) tahun dan ,µ E][u šµoU Ilmu Negara, Cetakan ke-3.
denda paling sedikit Rp PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta. 2011.
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) Kansil C.S.T., Christine S.T. Kansil, Engelien
dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 R. Palandeng dan Godlieb N. Mamahit,
(lima miliar rupiah). Kamus Istilah Aneka Hukum, Edisi
Pertama, Cetakan Kedua, Jala Permata
B. SARAN Aksara, Jakarta, 2010.
1. Jenis-jenis tindak pidana berkaitan Mahrus Ali, Dasar-Dasar Hukum Pidana,
dengan kewarganegaraan Republik Cetakan Pertama, Sinar Grafika, Jakarta,
Indonesia perlu dicegah oleh negara 2011.
melalui peran pemerintah untuk Marbun Rocky, Deni Bram, Yuliasara Isnaeni
memberikan perlindungan yang dan Nusya A., Kamus Hukum Lengkap
memadai terhadap warga negaranya, (Mencakup Istilah Hukum & Perundang-
karena warga negara merupakan salah Undangan Terbaru, Cetakan Pertama,
satu unsur hakiki dan unsur pokok suatu Visimedia, Jakarta. 2012.
negara. Status kewarganegaraan Marpaung Leden, Asas-Teori-Praktik Hukum
menimbulkan hubungan timbal balik Pidana, Sinar Grafika. Cetakan Kedua,
antara warga negara dan negaranya. Jakarta. 2005.
Setiap warga negara mempunyai hak Masriani Tiena Yulies, Pengantar Hukum
dan kewajiban terhadap negaranya. Indonesia, Cetakan Kelima, Sinar Grafika,
2. Sanksi pidana terhadap pemalsuan Jakarta, 2009.
keterangan dan dokumen Mulyadi Mahmud dan Feri Antoni Surbakti,
kewarganegaraan sesuai dengan Politik Hukum Pidana Terhadap
Undang-Undang Republik Indonesia Kejahatan Korporasi, Cetakan Pertama,
Nomor 12 Tahun 2006 tentang PT. Sofmedia, Jakarta, 2010.
Kewarganegaraan Republik Indonesia Prasetyadi, Semangat Perjuangan
perlu diberlakukan dengan menerapkan Peranakan Idealis, Cetakan Pertama,
ancaman pidana penjara paling lama Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa.
dan denda paling banyak apabila tindak Jakarta, 2013.
pidana tersebut menimbulkan kerugian P.A.F. Lamintang dan Theo Lamintang,
yang besar terhadap warga negara serta Delik-Delik Khusus (Kejahatan
untuk memberikan efek jera bagi Membahayakan Kepercayaan Umum
pelakunya dan bagi pihak lain tidak Terhadap Surat, Alat Pembayaran, Alat
akan meniru perbuatan yang sama. Bukti dan Peradilan), Ed. 2. Cet. 1. Sinar
Grafika Jakarta. 2009.
DAFTAR PUSTAKA

73
Lex Crimen Vol. III/No. 3/Mei-Jul/2014

Sampara Said, dkk, Buku Ajar Pengantar


Ilmu Hukum, cetakan II, Total Media,
Yogyakarta, 2011.
Soetoprawiro Koerniatmanto, Hukum
Kewarganegaraan dan Keimigrasian
Indonesia, Edisi Kedua, PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta, 1996.
Sudarsono, Kamus Hukum, Cet. 6. Rineka
Cipta, Jakarta, 2009.
Sunarso Siswantoro, Penegakan Hukum
Psikotropika, Dalam Kajian Sosiologi
Hukum, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta, 2004.
Syamsuddin Aziz, Tindak Pidana Khusus,
(Editor) Tarmizi, Ed. 1. Cet.1, Sinar
Grafika, Jakarta, 2011.
Ubaidillah A. dan Abdul Rozak, Ade Syukron
Hanas, Agus Darmadji, Ali Irfan,
Budiman, Farida Hamid, Rusli Nur Ali
Aziz dan Tien Rohmatien, Demokrasi,
Hak Asasi Manusia dan Masyarakat
Madani, (Penyunting) A. Ubaidillah dan
Abdul Rozak. Edisi Ketiga Cetakan
Keempat, ICCE UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Bekerjasama Dengan Prenada
Media Group. Jakarta. 2009.
Wiyanto Roni, Asas-Asas Hukum Pidana,
Cetakan ke-l. Mandar Maju, Bandung,
2012.

74

Anda mungkin juga menyukai