Anda di halaman 1dari 5
HUBUNGAN KANDUNGAN IODIUM DALAM AIR TANAH TERHADAP KETINGGIAN TEMPAT DI LERENG BARAT GUNUNG MERAPI Muhamad Arif Musoddaq dan Asih Setyani! ABSTRACT Iodine is important element for human growth and development. Lack or excess of this element result human health problems. Naturally, low dietary supply of iodine is primary cause of iodine deficiency, typically in lack iodine environments. Climate, topography, and material entity of area contribute iodine in environment. Iodine contain of water is a reliable indicator of the iodine contain in environment. Measurement of iodine contain in groundwater and recording of conditions of it’s well/spring of groundwater is important to know correlation between iodine contain and local condition of it’s spring/well. This research will describes iodine contain in groundwater in western slope of Merapi Mountain, and its relation with altitude of its spring. This research designed cross-sectionall-y. Sample of groundwater was taken from it’s spring/well at western slope of Merapi Mountain. Location coordinates, altitude, and condition of spring/well was recorded. Iodine contain in groundwater was measured by spectrophotometer method. Iodine contain in groundwater at western slope of Merapi Mountain range from 0 ug/L to 8 ug/L and correlate with altitude in negative way. Key words : iodine, iodine contain in groundwater, altitude. ABSTRAK Iodium adalah unsur yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan normal manusia. Kekurangan maupun kelebihan unsur ini menimbulkan gangguan bagi kesehatan manusia. Secara alami, pada lingkungan yang miskin iodium, rendahnya asupan iodium merupakan penyebab mendasar defisiensi iodium. Iklim, topografi, dan material dasar penyusun wilayah menentukan kondisi ketersediaan iodium lingkungan. Kandungan iodium dalam air menggambarkan kandungan iodium di lingkungan. Pengukuran kandungan iodium air tanah dan pencatatan kondisi sumbernya penting untuk mengetahui hubungan antara kandungan iodium dalam air tanah dan kondisi lingkungan setempat. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap kandungan iodium dalam air tanah di lereng barat Gunung Merapi dan hubungannya dengan ketinggian sumber air tanah dari permukaan laut. Penelitian ini dirancang menggunakan desain potong-lintang. Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan sampel air tanah dari lereng barat Gunung Merapi dan pencatatan koordinat lokasi dan ketinggian tempat sumber air dari permukaan laut. Kandungan iodium dalam air tanah diukur menggunakan metode spektrofotometer. Kandungan iodium dalam air tanah di lereng barat Gunung Merapi berkisar antara 0 sampai dengan 8 ug/L. Balai Penelitian dan Pengembangan GAKI email : senamata2009@yahoo.com 123 Hubungan Kandungan lodium dalam. (Muhamad Arif Musoddaq,..) Kandungan iodium dalam air tanah berkorelasi secara negatif dengan ketinggian tempat sumber mata air. Kata kunci : tempat. PENDAHULUAN Daerah yang kelebihan atau kekurangan suatu unsur kimia tertentu sehingga flora dan fauna yang hidup di daerah tersebut secara nyata terpengaruh disebut sebagai daerah abnormal secara biogeokimia. Penyakit yang timbul terkait dengan kondisi ini dikenal penyakit endemis geokimia, Kandungan kimia dari suatu daerah ditentukan oleh entitas penyusun daerah dan_proses- proses yang terjadi di dalamnya'?". lodium dikenal sebagai unsur yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan normal _—_-manusia. Kekurangan maupun kelebihan unsur gangguan bagi Secara alami, ini menimbulkan kesehatan manusia* pada lingkungan yang miskin iodium, rendahnya asupan iodium merupakan penyebab mendasar defisiensi iodium. Iklim, topografi, dan material dasar penyusun wilayah menentukan kondisi ketersediaan iodium —_lingkungan’. Kandungan iodium dalam air merupakan parameter menggambarkan kandungan iodium lingkungan'. Gunung Merapi adalah gunung api aktif dengan tinggi sampai dengan 2.968 (mdpl). daerah sekitarnya tersusun oleh sedimen meter dari permukaan laut Lereng Gunung Merapi dan vulkanik Gunung Merapi. Dengan 124 kandungan iodium dalam air tanah, iodium, ketinggian mempertimbangkan kondisi _cuaca/ iklim dan material penyusun lereng Gunung Merapi yang relatif seragam dimungkinkan mendapatkan gambaran yang lebih jelas pengaruh ketinggian tempat dari permukaan laut terhadap ketersediaan iodium lingkungan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross-sectional), dilakukan pengambilan sampel air tanah dari Dalam penelitian ini sumber air setempat di wilayah sepanjang aliran Sungai Blongkeng di lereng barat Gunung Merapi dan pencatatan koordinat lokasi dan ketinggian tempat sumber air dari permukaan laut. Kandungan iodium dalam air tanah diukur menggunakan metode spektrofotometer. Koordinat lokasi dan ketinggian tempat diukur menggunakan GPS. Selain data tersebut juga dikumpulkan data kondisi sumber air dan lingkungan sekitar mata air. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari rangkaian —_kegiatan pengumpulan data air tanah di lereng Batar Gunung Merapi, didapatkan 37 sampel air tanah yang bersumber dari ketinggian antara 205 sampai dengan 838 mdpl. Sumber air tanah terdiri MGMI Vol. 1, No. 4, Juni 2011: 123-127 dari 14 mata air dan 23 sumur, Sebanyak 11 sumber air tanah dalam kondisi terbuka sementara 26 sumber air tanah dalam kondisi tertutup. Dari pengukuran iodium dalam kandungan sampel air tanah diketahui bahwa kandungan iodium dalam air tanah di lereng barat Gunung Merapi berkisar antara_ 0 ug/L sampai dengan 8 ug/L (Tabel 1). Tabel 1. Ketinggian, Jenis, Kondisi Sumber Air Tanah dan Kandungan lodium dalam Air Tanah di Lereng Barat Gunung Merapi. Jumlah Sampel (N) 37 Ketinggian Sumber Air Tanah Jenis Sumber Air Tanah 205 — 838 mdpl Mata Air 14 Sumur 23 Kondisi Sumber Air Tanah Terbuka 1 Tertutup 26 Kandungan lodium dalam Air Tanah 0-8 ug/L Sebaran kandungan jiodium dalam — demikian semakin tinggi _letak air tanah ~~ menunjukkan korelasi._ — sumber air tanah dari_permukaan negatif dengan ketinggian tempat laut, maka —kandungan —_iodium sumbernya (R = -0,409). Dengan akan semakin rendah (Gambar 1). Kandungan lodium dalam Air Tanah (ug/t) Ketinggian Sumber Air Tanah (map) Gambar 1. Sebaran Data dan Regresi Kandungan Jodium dalam Air Tanah Terhadap Ketinggian Sumber Air Tanah di Lereng Barat Gunung Merapi. 125 Air tanah yang berasal dari mata air mengandung iodium 2 ug/L, sedangkan yang berasal dari sumur 3,09 ug/L. Kandungan iodium dalam air tanah Hubungan Kandungan lodium dalam, (Muhamad Arif Musoddaq,..) yang berasal dari mata air dan berasal dari sumur tidak memperlihatkan perbedaan yang bermakna (P=0,374) (Tabel 2). Tabel 2. Kandungan Iodium dalam Air Tanah Berdasarkan Jenis Sumber Air Tanah di Lereng Barat Gunung Merapi. Jenis Sumber Air Kandungan Iodium dalam Air Tanah Tanah Jumlah Mata Air 14 2,00 ug/L+ 2,29 Sumur 23 3,09 ug/L 3,04 Mann-Whitney P= 0,374 Pada sumberair yang terbuka, kandungan iodium dalam air tanah senilai 3,09 ug/L, sedangkan pada sumber air tertutup senilai 2,5 ug/L. Pada kedua kondisi sumber air tersebut tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (P=0,572) (Tabel 3). Tabel 3. Kandungan Jodium dalam Air Tanah Berdasarkan Kondisi Sumber Air Tanah di Lereng Barat Gunung Merapi. Kondisi Sumber Kandungan lodium dalam Air Tanah Air Tanah samalal Terbuka 11 3,09 ugiL+ 2,91 Tertutup 26 2,50 ug/L+ 2,79 ‘Mann-Whitney P = 0,572 Kandungan iodium dalam air tanah di lereng barat Gunung Merapi semakin rendah dengan semakin tingginya lokasi sumbernya dari permukaan laut. Perbedaan jenis sumber air tanah (sumur atau mata air) tidak menghasilkan air dengan kandungan iodium yang berbeda, demikian pula kondisi sumber air (terbuka atau tertutup) ini menunjukkan bahwa pada daerah Kondisi dengan material dasar dan cuaca/iklim yang relatif sama, ketinggian tempat dari permukaan laut berpengaruh terhadap 126 ketersediaan iodium alami, Hal ini dimungkinkan oleh perbedaan_ input iodium dari atmosfer yang berbeda dan perbedaan kemampuan lingkungan menahan iodium, KESIMPULAN 1. Kandungan iodium dalam air tanah di lereng barat Gunung Merapi semakin rendah dengan bertambahnya ketinggian sumber mata air dari permukaan laut. MGMI Vol. 1, No. 4, Juni 2011; 123-127 2. Jenis sumber air tanah (mata air atau sumur) dan kondisi sumber air (terbuka atau tertutup) tidak berkorelasi dengan kandungan iodium dalam air tanah. SARAN 1. Perlu tilakukan penelitian lebih lanjut Yang bersifat kewilayahan untukmengetahuikandungan iodium alami yang merupakan penyebab utama timbulnya gangguan akibat kekurangan iodium. 2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan di wilayah yang sama, dengan mempertimbangkan bahwa_pasca penelitian terjadi letusan Gunung Merapi yang memungkinkan terjadinya —_perubahan-perubahan mendasar yang — mempengaruhi kandungan iodium alaminya. DAFTAR PUSTAKA 1. Gabovig, R. D., Poznanskiy, S. S. & Shahbazyan, G. H. (1971) Gigiena (Hygiene) (in Russian), 101-104. Medicina, Moscow. 2. Angjeli, V., Bukli, R. & Mato, K. (1978) Jodi ne ujrat e pijshem te zones se Mokres.rrethi Pogradec (te dhena paraprake). (Iodine in drinking waters of the Mokra area, district of Pogradec (preliminary data)) (in Albanian). Higjiena eliteEpidemiologjia 2, 11-20. Lederer, J. (1986) In: Encyclopédie Moderne de Hygiene Alimentare (third edn) (ed. by S. A. Maloine), vol. II, 8-10.NAU, Brussels, Belgium: Angjeli, V., Bukli, M., and Petro, V.lodine in drinking” water and endemic goitre in mountainous and coastal zones of Albani Interdisciplinary Perspectives on Drinking Water Risk Assessment and Management (Proceedings of the Santiago (Chile) Symposium, September 1998). IAHS Publ. no. 260, 2000. Djokomoelyanto, R.J.S. Peranan Endokrinologi dalam Menunjang Pembangunan Kesehatan Nasional, Universitas Diponegoro, Semarang 1986. Zimmermann, M., 2010, Key Barriers to Global Iodine Deficiency Disorder Control: A Summary. www.a2zproject.org Johnson C.C. The geochemistry of iodine and its application to environmental strategies for reducing the risks from iodine deficiency disorders. __ British Geological Survey Commissioned Report CR/03/057N. 2003, 54 pp. Werner, S.C. and Ingbar, $.H., 1978, The Thyroid, A Fundamental and Clinical Text (fourth ed.), Harper and Row. New York. 127

Anda mungkin juga menyukai