2 Tgs PTM 1
2 Tgs PTM 1
By Ardiawan 07
1. Tambang terbuka (surface mining) : adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas penambangannya
dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara luar.
2. Tambang dalam/tambang bawah tanah (underground mining) : adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas
penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar.
3. Tambang bawah air (underwater mining) : adalah metode penambangan yang kegiatan penggaliannya dilakukan di bawah
permukaan air atau endapan mineral berharganya terletak dibawah permukaan air.
Tambahan
dangkal atau dalamnya suatu endapan, serta mempunyai perolehan tambang (mining recovery) yang paling baik.
Dari 4 kelompok besar metode penambang tersebut menurut Hartman, 1987 dibagi-bagi menjadi metode-metode penambangan
Mekanis
Aquaeous Auger mining Batubara, metal, non-metal
Tambang Terbuka
Inkonvesional
Penggalian cepat Batuan keras
Automasi, Robotik Semua
Novel
Tambang samudera Metal
1. Tambang terbuka umumnya lebih serba guna, terutama berkaitan dengan kekuatan bijih dan batuan samping, dip
endapan, dan kadar bijih, tetapi sangat bergantung dengan bentuk dan ukuran endapan, keseragaman kadar dan
kedalaman (keduanya mutlak dan bergantung pada nisbah kupas/stripping ratio)
2. Penerapan ideal pada endapan yang besar, perlapisan datar (atau massif) dengan sebaran secara mendatar luas dan
tebal dan keterdapatannya dekat permukaan.
3. Kurang cocok untuk endapan yang kecil, tipis, kadar tidak merata, kemiringan besar dan posisinya dalam.
4. Penambangan dengan ekstraksi mekanis lebih konvensional, banyak diterapkan, mudah dalam pelaksanaannya dan
fleksibel dalam perubahan metode penambangan.
5. Penambangan dengan ekstraksi aqueous lebih murah dan cocok untuk diterapkan pada endapan kecil dengan kadar
yang bervariasi, tetapi sangat terbatas penerapannya pada endapan yang rentan terhadap terhadap air dan jika
pemenuhan kebutuhan air memerlukan biaya yang mahal.
Sedangkan contoh pedoman untuk penentuan metode penambangan bawah tanah berdasarkan kekuatan bijih dan
batuan di sekitarnya serta geometri cadangan menurut Hartman (1987) dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.2. Pemilihan Metode Penambangan Terbuka Berdasarkan Kekuatan Bijih Dan Batuan Serta
Geometri Cadangan
konseptual, studi rekayasa, dan studi rancangan rinci. Hasilnya ialah sebuah laporan rekayasa final.
Contoh pedoman untuk penentuan metode penambangan terbuka berdasarkan kekuatan bijih dan batuan di
sekitarnya serta geometri cadangan menurut Hartman (1987) dapat dilihat pada Tabel 3.2.
��
pn�
�/
r bisa memutuskan metode penambangan yang sesuai untuk suatu cebakan bijih. Berdasarkan perkembangan filosofi
dan sejarah ilmu pertambangan, metode penambangan dikembangkan untuk dapat mengakomodir dan
mengeksploitasi beberapa kondisi penambangan. Prosedur paling baik yang dapat dikembangkan dalam pemilihan
metode penambangan adalah dengan melibatkan logika berpikir suatu sistem komputer.Pemilihan metode
panambangan sulit diterapkan bila berhadapan dengan badan bijih besar yang harus ditambang dengan dua metode
panambangan yang berbeda, misalnya block caving dan open stoping. Block caving akan menjadi metode yang lebih
disukai karena jumlah tenaga kerja yang sedikit, biaya per tonne yang rendah dan keuntungan-keuntungan teknis
lainnya. Prasyarat utama yang harus dipenuhi adalah bahwa ambrukan dapat diinisiasi pada badan bijih dan
merambat dengan kecepatan konstan melalui badan bijih sebagai broken ore. Kapan ambrukan dapat diterapkan
pada suatu badan bijih ? Jawabannya bukan hal yang sederhana. Solusi praktis untuk menjawab pertanyaan ini
(mengerti tentang mekanisme ambrukan) dapat ditemukan pada klasifikasi geomekanik yang dimodifikasi
berdasarkan kondisi massa batuan di daerah penambangan.
Tujuan utama dalam pemilihan suatu metode untuk menambang suatu endapan mineral adalah dalam rangka
merancang suatu sistem eksploitasi yang paling sesuai dengan kondisi sebenarnya. Dalam hal ini pengalaman
berperan utama dalam pengambilan keputusan, yang memerlukan banyak pertimbangan berdasarkan evaluasi
rekayasa. Evaluasi tersebut dilakukan dalam tiga tahap seperti pada Gambar 3.1, yaitu studi
Tabel 3.2. Pemilihan Metode Penambangan Terbuka Berdasarkan Kekuatan Bijih Dan Batuan Serta
Geometri Cadangan
Kekuatan bijih
dan batuan Klasifikasi sistem Geometri Metode
penambangan cadangan Penambangan
Cavability
Tidak terjadi Buruk Sedang Baik Sangat baik
Penambangan 1550
620
41
17
Terbuka
Bawah tanah
Pekerjaan
1450 39
konstruksi 130 3
Terbuka
Bawah tanah
3750 100
Jumlah penambangan bijih dengan open pit bervariasi untuk setiap negara. Di USA sekitar 85% penambangan
bijih logam dilakukan melalui open pit tetapi untuk negara Swedia hanya 30%.
Tabel 3-6 memperlihatkan jumlah penambangan open pit dan bawah tanah di dunia barat yang menghasilkan
150.000 ton bijih/ tahun (tidak termasuk tambang batubara). Tabel 3-5 dapat mewakili 90% produksi tambang di
seluruh belahan dunia yang meningkat dari 1.900 juta sampai 3-500 juta ton per tahun selama periode 1968-1977.
Tabel 3-6 menunjukkan bahwa produksi tambang meningkat bukan karena peningkatan jumlah industri
pertambangan, tetapi lebih dikarenakan perluasan daerah penambangan. Jumlah industri pertambangan besar
meningkat, dan selama periode waktu yang sama, jumlah tambang kecil dan medium meningkat dengan konstan
atau sebaliknya menurun menjadi semakin kecil.
3.3.1.2. Perkembangan Produksi
Perkembangan teknis yang cepat selama beberapa dekade terakhir menghasilkan peningkatan produktivitas yang
tinggi. Produktivitas menunjukkan peningkatan yang lebih besar pada tambang-tambang besar dibandingkan
tambang-tambang kecil serta lebih tinggi diperoleh dari tambang terbuka daripada tambang bawah tanah. Pada
tambang terbuka hanya terdapat sedikit pembatasan untuk bisa mempergunakan mesin-mesin dengan kapasitas yang
besar, berbeda dengan tambang bawah tanah yang dibatasi oleh ruang kerja yang sempit.
Pada studi perbandingan antara tambang terbuka di USA dengan tambang bawah tanah di Swedia yang telah
dilakukan beberapa memperlihatkan bahwa produksi tambang terbuka per tambang secara berkala lebih
menunjukkan peningkatan dibandingkan tambang bawah tanah, tetapi prosentase peningkatan lebih besar terjadi
pada tambang bawah tanah. Sejak awal abad masehi, untuk tambang terbuka produktivitas meningkat sebanyak
250% dan untuk tambang bawah tanah 350%, dan produktivitas mulai meningkat akhir-akhir ini pada tambang
bawah tanah besar dibandingkan tambang bawah tanah kecil.
https://achmadinblog.wordpress.com/2010/05/04/metode-penambangan/