PEM ELEKTROLISER
Nama NPM Partner NPM Hari / Tanggal Waktu Asisten : Bori Andes Putra : 140310090049 : Fajar Farhan : 140310090008 : Selasa, 1 November 2011 : 13.00 15.00 :
Laboratorium Fisika Energi Jurusan Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran 2011
LEMBAR PENGESAHAN
: Bori Andes Putra : 140310090049 : Fajar Farhan : 140310090008 : Selasa, 1 November 2011 : 13.00 15.00 :
Nilai
Asisten Laboratorium
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan Percobaan 1. Menentukan tegangan dekomposisi air 2. Menentukan laju produksi hidrogen pada berbagai jenis elektroliser 3. Menentukan efisiensi energi dan efisiensi Faraday 4. Mengamati berbagai pengaruh lingkungan terhadap efisiensi elktroliser
dinamakan elektrolisa. Bahkan di alam sendiri, dalam kondisi tertentu algae dan bakteri telah memproduksi hidrogen dengan memanfaatkan energi surya. Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada sel dalam arah kebalikan dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial sel akan diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan kini diinduksi dengan energi listrik. Proses ini disebut elektrolisis. Pengecasan baterai timbal adalah contoh elektrolisis. Reaksi total sel Daniell adalah Zn + Cu2+(aq) > Zn2+(aq) + Cu (10.36) Andaikan potensial lebih tinggi dari 1,1 V diberikan pada sel dengan arah kebalikan dari potensial yang dihasilkan sel, reaksi sebaliknya akan berlangsung. Jadi, zink akan mengendap dan tembaga akan mulai larut. Zn2+(aq) + Cu > Zn + Cu2+(aq) (10.37) Gambar 10.6 menunjukkan representasi skematik reaksi kimia yang terjadi bila potensial balik diberikan pada sel Daniell. Bandingkan dengan Gambar 10.2.
Gambar 10.6 Electrolisis. Reaksi kebalikan dengan yang terjadi pada sel Daniell akan berlangsung. Zink mengendap sementara tembaga akan melarut.
resistansi transisi yang disebabkan oleh berbagai faktor, PEM elektroliser bekerja berdasarkan proses reduksi oksidasi yang terjadi pada elektroda. Dari konsep tersebut terlihat bahwa satu atom hidrogen memberikan kontribusi satu elektron terhadap arus yang mengalir sehingga hubungan antara arus yang mengalir dengan volume hidrogen yang dihasilkan dapat ditentukan dengan menghitung energi listrik yang digunakan dan jumlah hidrogen yang dihasilkan. Hubungan ini telah dirumuskan dalam hukum faraday tentang elektrolisis yang secara sistematis dinyatakan
R I T t F Pz
V =
Alat Percobaan 1. PEM elektrtoliser 2. Sumber daya variabel 3. 2 buah multimeter 4. Tangki air 5. Tangki Hidrogen 6. Stopwatch 7. Kabel-kabel penghubung
Prosedure Percobaan 1. Menentukan tegangan dekomposisi air i. Menyusun rangkaian seperti gambar nomor 3 [pada Modul] ii. Mengisi tangki air dengan air deionisasi (aquades murni) iii. Mengisi tangki hidrogen dengan aquades
iv. Menaikkan tegangan dari 0 sampai maksimum 2 V dengan interval 0,1 V. Mencatat nilai tegangan dan nilai arus dan mengamati tangki hidrogen 2. Menentukan efisiensi energi dan efesiensi Faraday
Elelktroliser PEM i. Menyusun rangkaian seperti pada gambar nomor 3 [pada modul] ii. Mengisi tangki Hidrogen dengan air sampai penuh (sebelumnya telah membuang terlebih dahulu hidrogen yang tersisa) iii. Menghubungkan elektroliser dengan sumber tegangan, mencatat penunjukan arus dan tegangan, dalam waktu yang bersamaan memulai mengukur waktu yang dibutuhkan elektroliser untuk menghasilkan sejumlah Hidrogen, misal setiap satu trip pada tangki hidrogen (5 cm) iv. Melanjutkan pengukuran dengan mencatat waktu, arus dan tegangan setiapkali dihasilkan sejumlah Hidrogen yang sama sampai tangki hidrogen penuh v. Mengulangi pengukuran dengan dua nilai tegangan elektroda yang berbeda (tidak lebih dari 2 V)
Analisa: dari data percobaan satu dapat dianalisa bahwa pada tegangan 1.36 Volt sudah terbentuk pemisahan hidrogen dan oksigen pada elektroser, ini diindikasikan dengan adanya gelembung hidrogen yang terbentuk. 2. Percobaan 2:
V(volt ) 1.6 1.6 1.7 I(m A) 0.04 0.04 0.06 V(m l) 5 10 15
1.8 1.9 2
20 25 30
Analisa: Semakin besar tegangan yang dimasukkan kedalam elektroliser maka pembentukan hidrogennya semakin cepat.
Tugas Praktikum
1. Membuat kurva karakteristik I-V elektroliser dari hasil pengukuran (1) diatas. Dari kurva tersebut tentukan tegangan dekomosisi air
Tegangan dekomposisi air pada pecobaan ini adalah 1.3 Volt, karena pada tegangan 1.3 Volt tersebut sudah terbentuk gelembunggelembung Hidrogen pada elektroliser
Tegangan dekomposisi air pada Literatur adalah 1,23 Volt. Dari data yang didapatkan jika dibandingkan dengan hasil literatur cukup pas, namun sayangnya praktikan tidak mendapatkan data pada tegangan 1,23 Volt atau dibawahnya agar bisa menentukan lebih akurat tegangan dekomposisi air pada elektroliser.
untuk setiap nilai tegangan yang diberikan, hitung laju produksi hidrogen masing-masing:
Pada percobaan kedua praktikan tidak mengambil semua data yang dibutuhkan, karena keterbatasan waktu. Hanya saja dari data yang didapatkan praktikan dapat memberikan analisa bahwa semakin besar tegangan yang dimasukkan maka pembentukan atom hidrogen juga semakin cepat, hal ini diindikasikan oleh nilai waktu yang semakin kecil pada tegangan yang lebih besar.
yangdiperoleh.
faraday = VH (Hasil)
VH (Hitung)
1.8 1.9 2
20 25 30
2 2 2
4 4 4
Analisa
o
Semakin besar tegangan yang diberikan, semakin banyak gelembung udara (hidrogen) yang muncul. Hal ini disebabkan telah terjadi reaksi oksidasi reduksi yang menyebabkan reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Dilihat dari grafik ternyata perubahan volume terhadap waktu berbanding lurus sehingga menghasilkan grafik yang linier. Apabila semakin lama proses elektrolisisnya, semakin banyak pula hidrogen yang masuk kedalam gelas penampung.
Tegangan dekomposisi air didapat pada tegangan 1,3V. padahal dalam literatur 1,23 V. hal ini terjadi karena tidak ada diambil sebelumnya pada tegangan dibawah 1,3 Volt. Tapi dari data yang didapat cukup sesuai dengan hasil literatur
Kesimpulan
Tegangan dekomposisi air didapat pada tegangan 1,3 V. padahal dalam literatur 1,23 V
Laju produksi hidrogen bergantung kepada besarnya tegangan yang diberikan, semakin besar nilai tegangan maka pembentukan atom hidrogen akan semakin cepat
Efisiensi faraday yang didapat sangat besar. Berkisar hingga 20 42 %, atau rata-rata sekitar 31 %.
Mulyana, Cukup. 2011.Diktat Praktikum Fisika Energi. Jatinangor: Laboratorium Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran