9. Skill para manajer,
Skills atau keterampilan-keterampilan umum tertentu, diperlukan
untuk melaksanakan tugas manajerial secara efektif, terlepas dari
tingkatan sang manajer dalam hierarki organisasi yang bersangkut-
an,
Akan tetapi, bauran keterampilan tersebut akan berbeda hal mana
tergantung pada tingkat manajer yang bersangkutan dalam orga-
nisasi_ yang bersangkutan. Keterampilan-keterampilan tersebut
dan bauran (ramuan = MIX) yang diperlukan disajikan pada
gambar berikut 7).
Gambar : 8. Keterampilan-keterampilan para manajer.
Catatan MANAJEMEN PUNCAK
(TOP MANAGEMENT)
Bauran atau ramuan keteram-
pilan-keterampilan manajemen
berbeda menunt_ tingkatan
organisatoris.
KONSEPTUAL
MANAJEMEN MENENGAH
QUIDDLE MANAGE!
a
i
else)
MANUSIA
TEKNIKAL
MANAJEMEN TINGKAT PERTAMA
(FIRST LEVEL MANAGEMENT)
KONSEPTUAL
Cf. ROBERT L. KATZ, Skills of an Effective Administrator, Harvard Business
Review, September-October, 1974, pp. 90 - 102.Gambar kita menunjukkan bahwa terdapat tiga buah keterampilan
dasar yaitu :
— keterampilan teknikal ;
— keterampilan manusia (keterampilan bergaul dengan manu-
sia) ; .
— keterampilan konseptual, yang kesemuanya diperlukan oleh
para manajer.
Keterampilan teknikal merupakan kemampuan untuk mengguna-
kan alat-alat, prosedur-prosedur, atau teknik-teknik bidang khusus
yang terspesialisasi, Seorang akuntan, seorang insinyur, seora:
perawat, seorang doKter, seorang musikus, semuanya memilil
keterampilan-keterampilan teknis dalam bidang spesialisasi mereka
masing-masing.
Para manajer perlu memiliki cukup banyak keterampilan teknis,
guna melaksanakan tugas-tugas, untuk mana mereka bertanggung
jawab.
Keterampilan manusia (keterampilan untuk bergaul dengan ma-
nusia), merupakan kemampuan untuk bekerja dengan dan
memahami orang-orang. Untuk dapat memangjemen orang-orang
secera efektif, maka para manaier perli berpartisipasi secara
efektif dengan pihak iain.
Keterampilan konseptual, adalah kemampuan untuk memahami
dan merangkum semua aktivitas dan kepentingan-kepentingan
Organisasi yang bersangkutan,
Keterampilan demikian mencakup pula pemahaman tentang bagai-
mana bagian-bagiannya tergantung atau berhubungan satu sama
lain.
Walaupun ketiga macam keterampilan bersifat esensial bagi hasil
pekerjaan manajerial efektif, terlihat pada gambar nomor 8 bahwa
arti relatif mereka, bagi seorang manajer tertentu, tergantung pada
tingkatan manajer tersebut dalam organisasi yang bersangkutan.
Keterampilan teknikal sangat penting artinya pada tingkatan
manajemen lebih rendah, tetapi, hal tersebut makin berkurang
artinya, sewaktu kita bergerak ke atas pada peringkat-peringkat
manajemen (yang lebih tinggi).
39Seorang mandur bidang produksi, dan seorang supervisor perawat,
akan memerlukan lebih banyak keterampilan teknikal dibanding-
kan dengan presiden sebuah perusahaan atau seorang administrator
Tumah sakit, karena merekalah yang menghadapi problem produk-
si dan problem peawatan sehari-hari.
Di lain pihak, pentingnya keterampilan konseptual meningkat,
sewaktu orang meningkat pada peringkat manajemen. Makin
tinggi orang dalam tangga hierarki, makin terlibat orang dalam
keputusan-keputusan jangka panjang, yang dapat mempengaruhi
bagian terbesar dari organisasi yang bersangkutan atau seluruh
organisasi. Jadi, keterampilan konseptual merupakan keterampilan
yang paling kritikal bagi para manajer puncak.
Walaupun keterampilan manusia sangat kritikal pada setiap ting-
katan manajemen ia mempakan keterampilan yang terpenting
pada tingkatan terrendah. r
Interaksi-interaksi paling banyak jumlahnya sehubungan dengan
pihak manajer-bawahan Kiranya akan terjadi pada tingkatan
dem ikian.
10. Feranan para mana
40.2 Pengaritar
Dewasa ini orang mulai melihat bahwa para manajer melaksanakan
10 macam peranan yang berbeda-beda, tetapi yang berkaitan erat
satu sama lain. .
Adapun peranan tersebut digambarkan pada gambar berikut.
40Gambar : 9, Peranan para manajer § ).
Peranan-peranan
antar pribadi
Tokoh (FIGUREHEAD))
Pemimpin (LEADER)
Penghubung (LIASON)
Peranan-peranan
informasional
Montitor
Penyebar (DISSEMINATOR)
Jura bicara (SPOKESPER-
SON)
Perananperanan
desisional
Entrepreneur
Pihak yang menyele-
saikan gangguan
Penyalur sumber-sumber
daya (RESOURCE ALLOCA-
TOR)
Perunding (NEGOTIATOR)
Catatan : Para manajer melaksanakan aneka macam peranan yang
melingkupi
10.2. Peranan antar pribedi (INTERPERSCNAROLES).
Peranan ini memusatkan perhatian pada hubungan-hubungan
antarpribadi.
Ke tiga macam peranan : tokoh (FIGUREHEAD), pemimpin
(LEADER) dan penghubung (LIASON) mempakan hasil dari
otoritas formal seseorang manajer.
Dalam hal menjalankan peranan tersebut, maka sang manajer
dapat bergerak ke dalam peranan informasional, yang sebaliknya
langsung membawanya ke peranan-peranan desisional.
Cf, MAY W, LORSCH, JAMES P, BAUGHMAN, JAMES REECE, HENRY
MINTZBERG, Understanding Managment, Harper & Row, New York, 1978,
p. 220, dan NEIL SNYDER, WILLIAM F, GLUECK, How Managers Plan - The |
Analysis of Manager's Activities, Long Range-Planning, February, 1980,
pp. 70 -76,
41|
Semua pekerjaan manajerial memerluk:
an pelaksanaan tugas-tugas
tertentu, yang kadang-kadang bersifat
lik.
seremonial ataupun simbo-
Seorang dekan fakultas tertentu, pada saat wisuda sarjana, me-
nyerahkan jjazah sarjana kepada para wisudawan, seorang mandur
menghadiri perkawinan anak salah seorang bawahannya, seorang
walikota menyerahkan kuncikunci kotanya kepada seorang tamu
VIP.
Kesemuanya memupakan contoh-contoh peranan seorang ’tokoh”’.
Peranan kepemimpinan Scorang manajer meliputi pemberian
arah = (memimpin) dan mengkoordinasi _aktivitas-aktivitas
pihak bawahan,
Di dalamnya tercakup
melatih, mempromos
bawahan.
Di dalam peranan kepemimpinan juga termasuk tindakan Pengawas-
an - guna memastikan bahwa segala sesuatu berlangsung sesuai
dengan rencana yang telah disusun.
Peranan penghubung (THE LIASON ROLE), menyebabkan para
manajer terlibat dalam hubungan-hubungan antar perorangan,
diluar bidang "kekuasaan” mereka.
Adapun peranan ersebut, meliputi kontak
iuar organisasi yang bersangkutan,
Di dalam organisasi tersebut, para manajer harus berinteraksi dengan
sejumlah manajer lain, dan individu-individu lainnya.
Mereka harus memelihara hubungan baik dengan para manajer
yang memberikan tugas kepada unit yang bersangkutan, maupun
dengan mereka yang menerima hasil pekerjaan unit tersebut.
Di samping. itu para manajer harus pula menyelenggarakan inter-
aksi dengan orang-orang penting di luar organisasi tersebut.
Mudah dibayangkan bahwa Peranan sebagai penghubung dapat
menyita 50% dari waktu seseorang manajer,
pekerjaan penempatan karyawan (merekrut,
‘i, menghentikan) dan memotivasi para
di dalam manpun di
10.3 Peranan informasional
Kelompok peranan’ tersebut men:
tupakan fokus sentral untuk mene:
nonrutin,
yebabkan seorang manajer me-
rima dan mengirimkan informasi
42Melalui ketiga macam peranan antar perorangan yang telah di-
kemukakan sebelumnya, maka manajer yang bersangkutan mem-
bentuk jaringan kerja kontak-kontak antar perorangan. Kontak-
kontak demikian membantu sang manajer untuk mengumpulkan
dan menerima informasi,dalam peranannya sebagai monitor, dan
kemudian mentransmisi informasi tersebut dalam bentuk peranan
diseminator, dan peranan juru bicara (THE SPOKESPERSON
ROLE).
Peranan monitor, meliputi aktivitas mempelajari lingkungan guna
mendapatkan informasi, perabahan, peluang-peluang dan problem-
problem yang dapat mempengaruhi unit yang bersangkutan.
Kontak-kontak formal dan informal yang dikembangkan dalam
peranan penghubung seringkali amat berguna di sini.
Informasi yang berhasil dikumpulkan dapat berupa tindakan-
tindakan kompetitif yang dapat mempengaruhi seluruh organisasi
yang bersangkutan, atau mengetahui siapa yang perlu diberitahu-
kan, apabila rekanan yang biasanya mensuplai suku cadang penting
tidak dapat memenuhi sesuatu pesanan tertentu.
Peranan sebagai diseminator meliputi aktivitas menyediakan infor-
masi penting, atau informasi khusus kepada para bawahan, yang
biasanya tidak diketahui mereka, atau tidak mungkin dicapai
mereka.
Sebagai contoh misalnya dapat dikemukakan bahwa seorang pre-
siden perusahaan tertentu, dalam sebuah konversasi sewaktu
makan siang, mendengar adanya informasi bahwa sebuah perusaha-
an (pelanggan pemusahaan yang bersangkutan) sedang berada
di ambang kebangkrutan. Segera sang presiden tersebut memberi-
tahu wakil presidennya, yang kemudian menghubungi wakil
presiden bagidn pemasaran, yang kemudian memberikan instruksi
kepada tenaga penjualnya untuk tidak menjual apa-apa lagi secara
kredit kepada pérusahaan tersebut.
Dalam peranannya sebagai juru bicara, sang manajer menjadi wakil
perusahaannya bagi orang-orang lain. Tindakan perwakilan ter-
sebut dapat bersifat intemal, apabila misalnya seorang manajer
mengajukan kasus permohonan kenaikan gaji bagi anggota-anggota
unitnya kepada manajemen puncak.
Tetapi, perwakilan tersebut dapat pula bersifat eksternal, apabila
43seorang eksekutif berbicara untuk organisasi tersebut tentang per-
soalan khusus yang menyangkut kepentingan umum sehubungan
dengan ceramahnya bagi sebuah organisasi kepentingan lokal.
11. Peranan-peranan desisional.
Sekalipun upaya mengembangkan hubungan-hubungan antar per-
orangan dan mengumpulkan informasi, penting, perlu diingat
bahwa kedua aktivitas tersebut bukanlah mempakan tujuan ter-
sendiri.
Mereka bermanfaat sebagai input dasar bagi proses pengambilan
keputusan. Sesungguhnya ada saja orang-orang yang beranggapan
bahwa peranan-peranan sebagai wiraswasta (ENTREPRENEUR),
sebagai pihak yang menangani atau menyelesaikan gangguan
(DISTURBANCE HANDLER), pengalokasi sumber-sumber daya
(RESOURCE ALLOCATOR) dan pihak yang melakukan perun-
dingan (NEGOTIATOR) merupakan tugas-tugas pokok seseorang
manajer, yang terpenting.
Tujuan peranan sebagai ”entrepreneur”’, adalah untuk mengupaya-
kan adanya perubahan-perubahan. untuk kepentingan unit yang
bersangkutan.
Seorang supervisor garis pertama yang efektif, terus menenus
berupaya untuk mencapai ide bam, atau metode-metode baru,
guna imemperbdgiki hasil pekerjaan unitnya. Seorang manaj
pemasaran yang efektif, terus menemis mencari ide produk baru.
Dalam peranannya sebagai pihak yang menyelesaikan gangguah-
gangguan, maka para manajer mengambil keputusan-keputusan,
atau melaksanakarr tindakan-tindakan korektif, sebagai reaksi atas
tekanan yang berada diluar jangkauan kekuasaan mereka.
Mengingat adanya gangguan-gangguan, maka keputusan-keputusan
untuk mengatasinya, biasanya harus dibuat secara cepat, yang
berarti bahwa peranan ini akan mendapatkan prioritas di banding-
kan dengan peranan lain.
Adapun tujuan yang segera ingin dicapai adalah stabilitas.
Peranan sebagai pengalokasi (penyalur) sumber-sumber daya, me-
nempatkan sang manajer dalam posisi memutuskan siapa yang
akan mendapatkan sumber-sumber daya apa. Adapun sumber-
sumber daya tersebut meliputi uang, orang-orang, waktu, dan
alat peralatan.
44Pada umumnya tidak pernah ada sumber-sumber daya dalam
jumlah cukup banyak sesuai dengan kebutuhan akannya. (sumber-
sumber daya bersifat langka !), Maka, sang manajer perlu meng-
alokasi sumber-sumber daya yang langka ke arah aneka macam
tujuan yang tak terhitung banyaknya.
Maka oleh karenanya, alokasi sumber-sumber daya merupakan
salah satu di antara peranan paling kritikal sechubungan dengan
peranan desisional seseorang manajer.
Seseorang supervisor garis pertama, harus memutuskan, apakah
perlu disusun suatu skedul, kerja lembur bagi pekerjanya, atau-
kah lebih baik menarik sejumlah pekerja honorer tambahan.
Dalam peranannya sebagai pihak yang melakukan perundingan
(NEGOTIATOR), sang manajer harus melaksanakan ”tawar-
menawar’ dengan unit-unit lain, serta individu-individu lain,
guna mencapai keuntungankeuntungan bagi unitnya sendiri.
Adapun perundingan yang dilakukan mengenai soal upah, gaji,
hasil pekerjaan sasaran-sasaran, sumber-sumber daya, atau hal-hal
lain yang mempengaruhi unit yang bersangkutan.
Seorang manajer bidang penjualan (SALES MANAGER) mungkin
mengadakan perundingan dengan departemen produksi, sehubung-
an dengan pesanan khusus, untuk seorang pelanggan, vang me-
nempatkan order besar.
Seorang supervisor garis pertama, mungkin melakukan negosiasi
untuk mendapaikan mesinnesin tik baru, sedangkan seorang
manajer puncak, mungkin melakukan perundingan dan pem-
bicaraan dengan wakil-wakil serikat buruh yang ada.
'
12. Tingkat manajemen dan peranan-peranan manajemen.
Tingkat seseorang manajer di dalam organisasi, mempengaruhi
peranan manajerial yang dititikberatkan. Jelas kiranya bahwa
para manajer puncak lebih banyak mencurahkan waktu mereka
dalam peranan sebagai tokoh di bandingkan dengan para super-
visor tingkat pertama.
Peranan penghubung, para manajer puncak dan para manajer
menengah mencakup individu-individu dan kelompok-kelompok
di luar organisasi yang bersangkutan sedangkan pada tingkat
pertama, hubungan berada di luar unit yang ada, tetapi tetap
45di dalam lingkungan organisasi yang bersangkutan. q
Para manajer puncak memonitor lingkungan untuk mengetahui |
adanya perubahanperubahan yang dapat mempengaruhi seluruh
organisasi yang ada.
Para manajer menengah, memonitor lingkungan, untuk mengetahui
adanya perubahan-perubahan yang agaknya mempengaruhi fungsi :
khusus yang di manajemen oleh mereka (misalnya fungsi pemasar- 4
an). ‘
Dan supervisor tingkat pertama terutama mementingkan hal-hal
yang dapat mempengaruhi unitnya.
Akan tetapi, walaupun jumlah waktu yang dicurahkan pada aneka
macam peranan, dan aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan pada
masing-masing peranan berbeda, semua manajer melaksanakan
peranan antar pribadi, peranan informasional dan peranan desisio- 4
nal.
13. Lingkungan eksternal.
Tidak ada organisasi manapun juga yang dapat berswa-sembada
(SELF SUFFICIENT), Terlepas dari apakah organisasi yang
bersangkutan mengejar laba atau tidak mengejar iaba (NON
PROFT™). ap organisasi menghasiikan sesuatu bagi lingkungan
yang ada untuk imempertahankan kelangsungan hidupnya
(survival).
Aneka macam komponen yang banyak jumlahnya, dari lingkungan
eksternal dapat kita klasifikasi dalam dua macam kategori yaitu :
— komponen-komponen tindakan langsung (DIRECT—ACTION
COMPONENTS) dan
— komponen-komponen tindakan tidak langsung (INDIRECT—
ACTION COMPONENTS).
Komponen-komponen tindakan langsung mempunyai pengaruh
langsung atas hasil pekerjaan organisasi yang bersangkutan.
Komponen-komponen tindakan tidak Jangsung mempengaruhi
iklim di mana organisasi yang bersangkutan beroperasi, dan dalam
46