Rojab 5
Rojab 5
Di mana
bulan haram ini adalah bulan yang dimuliakan. Bulan ini adalah yang dilarang
keras melakukan maksiat, serta diperintahkan bagi kita untuk beramal sholih.
ِإَّن ِع َّدَة الُّش ُهوِر ِع ْن َد الَّلِه اْث َن ا َع َش َر َش ْهًر ا ِفي ِك َت اِب الَّلِه َي ْو َم َخ َلَق
الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر َض ِم ْن َه ا َأْر َبَع ٌة ُح ُر ٌم َذ ِلَك الِّد يُن اْل َق ِّي ُم َف اَل َت ْظ ِلُموا ِفيِه َّن
َأْنُفَس ُك ْم
”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam
ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat
bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu
menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)
Mengenai empat bulan yang dimaksud disebutkan dalam hadits dari Abu
Bakroh, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
الَّس َن ُة اْث َن ا َع َش َر، الَّز َم اُن َق ِد اْس َت َد اَر َك َه ْي َئ ِتِه َي ْو َم َخ َلَق الَّس َمَو اِت َو اَألْر َض
َث َالَث ٌة ُم َت َو اِلَي اٌت ُذ و اْل َق ْع َد ِة َو ُذ و اْل ِحَّج ِة، ِم ْن َه ا َأْر َبَع ٌة ُح ُر ٌم، َش ْهًر ا
َو َر َج ُب ُم َض َر اَّلِذى َب ْي َن ُج َم اَد ى َو َش ْع َب اَن، َو اْل ُم َح َّر ُم
”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit
dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan
haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan
Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal
(akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679). Jadi, empat
bulan suci tersebut adalah (1) Dzulqo’dah; (2) Dzulhijjah; (3) Muharram; dan (4)
Rajab.
Karena pada saat itu adalah waktu sangat baik untuk melakukan amalan
ketaatan, sampai-sampai para salaf sangat suka untuk melakukan puasa pada
bulan haram. Sufyan Ats Tsauri mengatakan, ”Pada bulan-bulan haram, aku
sangat senang berpuasa di dalamnya.” Bahkan Ibnu ’Umar, Al Hasan Al Bashri
dan Abu Ishaq As Sa’ibi melakukan puasa pada seluruh bulan haram, bukan
hanya bulan Rajab atau salah satu dari bulan haram lainnya. Lihat Latho-if Al
Ma’arif, 214. Ulama Hambali memakruhkan berpuasa pada bulan Rajab saja,
tidak pada bulan haram lainya. Lihat Latho-if Al Ma’arif, 215.
Namun sekali lagi, jika dianjurkan, bukan berarti mesti mengkhususkan puasa
atau amalan lainnya di hari-hari tertentu dari bulan Rajab karena menganjurkan
seperti ini butuh dalil. Sedangkan tidak ada dalil yang mendukungnya. Lihat
bahasan Muslim.Or.Id sebelumnya: Adakah Anjuran Puasa di Bulan Rajab?
Semoga bulan Rajab menjadi ladang bagi kita untuk beramal sholih.