4.bab 1 Perkembangan Ekonomi Global III 2020
4.bab 1 Perkembangan Ekonomi Global III 2020
BAB
1
PERKEMBANGAN
EKONOMI GLOBAL
Aktivitas konsumsi dan produksi global secara umum membaik gradual pasca-relaksasi
pembatasan aktivitas, yang juga ditopang oleh stimulus kebijakan. Kinerja konsumsi berangsur
pulih sejak Mei, meski secara umum masih di bawah level pra-COVID-19, setelah sempat
terkontraksi tajam pada April 2020 akibat containment measures, daya beli yang rendah,
dan kepercayaan konsumen yang lemah. Di sisi produksi, bisnis dan pabrik juga telah kembali
beraktivitas meski belum full capacity. Produksi di Tiongkok bahkan telah pulih terutama sektor
manufaktur untuk memenuhi permintaan eksternal.
Kendati telah terdapat indikasi perbaikan, pembatasan ketat pada awal triwulan
menyebabkan pertumbuhan ekonomi TW2-20 secara keseluruhan masih terkontraksi tajam.
Relaksasi pembatasan sejak Mei yang disertai dengan stimulus kebijakan belum dapat
mengompensasi pelemahan ekonomi akibat pembatasan relatif ketat sebelumnya. Namun
demikian, seiring relaksasi pembatasan aktivitas, kinerja ekonomi AS dan Kawasan Euro pada
TW2-20 berhasil tumbuh lebih baik dari perkiraan. Pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari
estimasi juga dialami oleh Tiongkok yang telah kembali tumbuh positif.
5
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
6
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
20,0 -5,0
5,0
-10,0
0,0
0,0
-15,0
-20,0
-5,0 -20,0
-40,0
-25,0
-10,0
-60,0
-30,0
-15,0 -80,0
-35,0
1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6
-20,0 -100,0 2017 2018 2019 2020
1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6
2017 2018 2019 2020 Sumber: Bloomberg
Sumber: Bloomberg Grafik 1.5 Produksi Negara Maju
Grafik 1.4 Retail Sales Negara Berkembang
1 Inflasi AS pada Juni sebesar 0,6% yoy (turun dari 1,5% 2 Indeks PMI manufaktur AS Juni mencapai 52,6 (dari
pada Maret), Kawasan Euro (0,3%, turun dari 0,7%), 41,5 pada April) dan Tiongkok sebesar 51,2 (dari
Jepang (0,1%, turun dari 0,4%), dan Tiongkok (2,5% 49,4). Sementara itu, PMI manufaktur Kawasan Euro
dari 4,3%). pada Juni sebesar 47,4 (juga membaik dari 33,4).
7
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
% yoy % yoy
terkontraksi -14,7% (juga lebih baik dari
Tiongkok India, rhs
10,0 20,0 estimasi -15%). Performa ekonomi yang lebih
10,0
8,0 baik dari prediksi juga terjadi di Tiongkok
0,0
6,0 -10,0
yang tumbuh 3,2% yoy pada TW2-20 (di atas
-20,0 perkiraan 2,5%).
4,0
-30,0
% yoy AS Kawasan Euro Jepang
2,0 -40,0 6
4
-50,0
0,0 2
-60,0
0
-2,0 -70,0 -2
1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6
2017 2018 2019 2020 -4
Sumber: Bloomberg
-6
Grafik 1.6 Produksi Negara Berkembang -8
-10 -9,1
-9,9
-12
Kendati telah terdapat indikasi -14
-14,7
perbaikan konsumsi dan produksi, -16
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2018 2019 2020
pembatasan ketat pada awal triwulan Sumber: Bloomberg
Grafik 1.7 Pertumbuhan PDB Negara Maju
menyebabkan pertumbuhan ekonomi
% yoy
TW2-20 secara keseluruhan masih 10
Tiongkok India
-5
belum dapat sepenuhnya mengompensasi
-10
pelemahan ekonomi akibat pembatasan
-15
yang relatif ketat pada awal TW2-20. AS, -20
Kawasan Euro, Jepang, dan India pada -25
-23,9
TW2-20 mengalami kontraksi pertumbuhan -30
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
8
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
bantuan sosial pada kelompok miskin, itu, Bank Sentral Tiongkok dan India
pensiunan, dan pengangguran. AS telah melakukan penurunan suku bunga. 6
(meningkat dari RMB2,15 triliun pada 2019) Grafik 1.9 Suku Bunga Negara Maju
untuk pembiayaan infrastruktur. Namun, % Tiongkok India Indonesia
di sisi yang lain, peningkatan beban fiskal 7,0
6,5
menjadi pertimbangan lembaga rating untuk
6,0
melakukan negative rating action sejumlah
5,5
negara.5 5,0
4,5
Bank sentral global melanjutkan
4,0
kebijakan moneter akomodatif melalui
3,5
kebijakan konvensional dan non- 3,0
1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 11 1 3 67
konvensional. Suku bunga dipertahankan 2017 2018 2019 2020
Sumber: Bloomberg
pada level yang sangat rendah. The Fed Grafik 1.10 Suku Bunga Negara Berkembang
mempertahankan Fed Fund Rate pada level
zero lower bound (0%-0,25%). Perubahan Bank sentral juga memainkan
target kebijakan the Fed menjadi average peran penting dalam membantu
inflation (dari sebelumnya ditetapkan 2%) pemerintah untuk mengatasi pandemi
juga mengindikasikan AS tidak akan terburu- dengan membeli surat berharga
buru menaikkan suku bunga jika inflasi pemerintah. Langkah tersebut bertujuan
berada di atas 2%. ECB mempertahankan untuk mengatasi keketatan likuiditas dan
main refinancing operations (0,0%), marginal memulihkan pasar keuangan. AS melanjutkan
lending facility (0,25%), dan deposit facility pembelian surat berharga Mortgage Backed
rate (-0,50%), sementara BOJ menahan suku Securities dan US Treasury senilai USD80
bunga pada level negatif (-0,1%). Sementara miliar/bulan, sementara ECB melanjutkan
5 Sampai dengan Agustus 2020, telah dilakukan 87 6 PBOC menurunkan suku bunga 20 bps pada April
penurunan sovereign rating dan 113 penurunan menjadi 3,85%, sementara RBI menurunkan 40 bps
outlook. menjadi 4,0% pada Mei.
9
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
Asset Purchase Program sebesar EUR20 sejak Mei 2020 sejalan dengan penurunan
miliar/bulan dengan tambahan pembelian kasus COVID-19 di beberapa negara, dapat
temporer sebesar EUR120 miliar hingga akhir menggerakkan kegiatan ekonomi. Mobilitas
2020. Bank sentral negara emerging juga masyarakat, konsumsi dan produksi global
melanjutkan kebijakan non-konvensional diperkirakan terus mengalami perbaikan.
dengan membeli surat berharga pemerintah. Namun demikian, IMF dalam WEO Juni 2020
Keterbatasan ruang fiskal di banyak negara memperkirakan pertumbuhan ekonomi
menuntut peran bank sentral yang lebih besar secara keseluruhan 2020 masih akan
untuk membantu pemulihan ekonomi akibat terkontraksi sebesar -4,9% yoy—terutama
COVID-19. akibat pertumbuhan PDB TW2-20 yang turun
tajam. Kinerja ekonomi global kemudian
Respons kebijakan yang
diprakirakan tumbuh lebih tinggi mencapai
akomodatif dan sentimen positif relaksasi
5,4% yoy pada 2021. Pemulihan pada 2021
pembatasan aktivitas meredakan
dilatarbelakangi asumsi kasus COVID-19 yang
ketegangan pada pasar keuangan global.
telah mereda, respons kebijakan pemerintah
Setelah terkoreksi tajam pada TW1-20, pasar
berjalan efektif, serta aktivitas konsumsi dan
saham berhasil pulih pada TW2-20. Indeks
investasi yang berlanjut.
harga saham di negara maju dan emerging
meningkat, dipengaruhi aksi risk on investor Outlook perekonomian global
seiring dukungan stimulus fiskal dan moneter tersebut akan dipengaruhi oleh sejumlah
yang masif, serta sentimen positif relaksasi faktor risiko. Faktor yang dapat mendorong
pembatasan aktivitas. Sejalan dengan itu, pemulihan ekonomi global antara lain
tekanan pada nilai tukar mereda dan volatilitas berlanjutnya relaksasi pembatasan aktivitas
menurun. Langkah the Fed memberikan sejalan dengan penyebaran virus yang
fasilitas swap line kepada 13 bank sentral terkendali, ditemukannya vaksin COVID-19,
dan juga Foreign and International Monetary serta stimulus kebijakan moneter fiskal yang
Authority (FIMA) Repo Facility membantu berjalan efektif. Namun demikian, terdapat
mengurangi kelangkaan likuiditas USD di faktor yang dapat menahan pemulihan,
pasar keuangan global. di antaranya risiko second wave infection
COVID-19 pasca-relaksasi pembatasan
Perekonomian global pada
aktivitas, konsumsi yang tertahan karena
semester II-20 diperkirakan mengalami
tindakan precautionary saving, deglobalisasi
pemulihan gradual didukung relaksasi
yang menahan supply chain, dan eskalasi tensi
pembatasan aktivitas dan stimulus
geopolitik terutama antara AS dan Tiongkok.
kebijakan. Relaksasi pembatasan aktivitas
10
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
1.2 Perkembangan Ekonomi Beberapa ekonomi meski secara umum masih lemah.
Negara dan Kawasan Namun demikian, pasca relaksasi, terjadi
kenaikan kasus infeksi akibat perilaku yang
1.2.1 Amerika Serikat
mengabaikan protokol kesehatan sehingga
Kasus COVID-19 di AS merupakan upaya reopening economy tertahan.7
yang tertinggi di dunia dan menjadi
Pembatasan aktivitas untuk
episentrum penyebaran virus. Jumlah
mengendalikan virus menjadikan
orang yang terinfeksi mencapai 2,7 juta
ekonomi AS terkontraksi tajam. PDB AS
jiwa per-Juni 2020. Pemerintah negara
TW2-20 (2nd estimate) terkontraksi -9,1%
bagian menerapkan pembatasan aktivitas
yoy (dari 0,3% pada TW1-20).8 Namun,
cukup ketat—hanya mengijinkan kegiatan
tingkat pertumbuhan tersebut lebih baik
esensial—sekitar Maret-Mei. Memasuki
dari 1st estimate sebesar -9,5%, dipengaruhi
Juni, pelonggaran bertahap telah dilakukan
terutama pada wilayah yang dapat
7 Kenaikan kembali kasus terutama di Arizona, Florida,
mengendalikan tingkat penyebaran. Texas, dan California. Jumlah kasus COVID-19 di AS
per 16 September 2020 mencapai 6,8 juta jiwa.
Relaksasi tersebut menggerakkan aktivitas 8 Secara triwulanan, PDB TW2-20 terkontraksi -31,7%
qoq saar (dari -5,0% pada TW1-20).
11
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
penurunan konsumsi dan investasi yang lebih % yoy Penjualan Ritel, lhs Cons. Confidence Board (rhs)
10 150
tertahan dibanding estimasi sebelumnya 140
5
seiring reopening di sejumlah state. Selama 130
0
TW2-20, aktivitas konsumsi, investasi, dan 120
-5 110
perdagangan mengalami kontraksi sangat
-10 100
dalam. Ekspansi government expenditure 90
-15
melalui berbagai stimulus kebijakan tidak 80
-20
70
mampu menahan kontraksi PDB yang dalam.
-25 60
3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6
% yoy 2017 2018 2019 2020
% yoy
Sumber: US Census Bureau
6,0 10,0
4,0
Grafik 1.12 Aktivitas Konsumsi
5,0
2,0 Ribu org %
0,0
0,0 8000 16
-25,0 3000 6
-12,0
Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2
2016 2017 2018 2019 2020 2000 4
Sumber: Bureau of Economic Analysis
1000 2
Grafik 1.11 Pertumbuhan PDB
0 0
Jan-18
Feb-18
Mar-18
Apr-18
May-18
Jun-18
Jul-18
Aug-18
Sep-18
Oct-18
Nov-18
Dec-18
Jan-19
Feb-19
Mar-19
Apr-19
May-19
Jun-19
Jul-19
Aug-19
Sep-19
Oct-19
Nov-19
Dec-19
Jan-20
Feb-20
Mar-20
Apr-20
May-20
Jun-20
Konsumsi AS melemah tajam pada
Sumber: US Department of Labor
TW2-20 dan mendorong pelemahan Grafik 1.13 Jobless Claim dan
inflasi. Komponen konsumsi pada PDB Unemployment Rate AS
TW2-20 terkontraksi -10,5% yoy (dari % yoy
CPI Core CPI Core PCE Target
3,5
0,2% pada TW1-20). Pelemahan tertajam
3
penjualan ritel terjadi pada April (-19,9%
2,5
yoy), yang kemudian membaik gradual pada
2
Mei dan Juni sejalan dengan reopening secara
1,5
gradual.9 Perbaikan konsumsi didukung
1
oleh stimulus Paycheck Protection Program
0,5
(PPP) dan unemployment benefit, meski 0
Jan-17
Feb-17
Mar-17
Apr-17
May-17
Jun-17
Jul-17
Aug-17
Sep-17
Oct-17
Dec-17
Jan-18
Feb-18
Mar-18
Apr-18
May-18
Jun-18
Jul-18
Aug-18
Sep-18
Oct-18
Dec-18
Jan-19
Feb-19
Mar-19
Apr-19
May-19
Jun-19
Jul-19
Aug-19
Sep-19
Oct-19
Dec-19
Jan-20
Feb-20
Mar-20
Apr-20
May-20
Jun-20
Nov-17
Nov-18
Nov-19
rate TW2-20 rerata 25,6% dari disposable personal income), tertinggi sepanjang sejarah.
Tingkat pengangguran yang tinggi (sempat
mencapai 14,7% pada April) juga memicu
9 Kontraksi penjualan ritel April mengecil (-5,6% yoy)
dan kembali tumbuh positif pada Juni (2,1% yoy). tertahannya konsumsi. Tingkat konsumsi
12
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
yang lemah di tengah harga energi yang rendah. Namun, seiring penerapan reopening
turun signifikan menjadikan tekanan inflasi economy, indikator Purchasing Manager Index
menurun menjadi hanya 0,6% yoy (Juni), (PMI) mulai pulih sejak Juni 2020, tercermin
menurun dari 1,5% (Maret). pada PMI manufaktur (49,8) dan PMI jasa
% yoy Produksi Industri, lhs Utilisasi Kapasitas, rhs %
(47,9) yang mengarah menuju threshold 50.
10,0
82
Kinerja perdagangan AS kembali
5,0 80
72
akibat pelemahan perekonomian domestik
-10,0 70 dan global. Ekspor AS terkontaksi lebih dalam
68
-15,0 (-28,1% yoy, dari -3,4% pada TW1-20),
66
-20,0 64 terutama ekspor minyak, mobil, dan pesawat.
3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6
2017
Sumber: Federal Reserves
2018 2019 2020
Impor juga terkontraksi -22,2% (lebih dalam
Grafik 1.15 Indikator Produksi dari -6,1% pada TW1-20), terutama impor
Indeks
minyak dan mobil. Secara keseluruhan, trade
PMI Manufacuring PMI Services PMI Composite
60
deficit AS pada TW2-20 melebar menjadi
55
USD155,3 miliar (dari TW1-20 sebesar USD
50
119,1 miliar), terutama disumbang oleh trade
45
deficit dengan Tiongkok.
40
Miliar USD Trade Balance, lhs Exports, rhs Imports, rhs % yoy
35
0 15
30 10
-10
5
25
3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 -20 0
2017 2018 2019 2020
-5
Sumber: IHS Markit
-30 -10
Grafik 1.16 Keyakinan Bisnis -15
-40
-20
Aktivitas produksi mengalami -50 -25
-30
tekanan disertai dengan utilisasi -60
-35
war dan pelemahan demand global, turun Grafik 1.17 Neraca Perdagangan AS
kian tajam akibat pandemi yang meluas. The Fed melanjutkan kebijak
Secara rerata triwulanan, produksi industri AS an ekstra akomodatif. The Fed mem
turun -14,2% yoy (dari -1,9% pada TW1-20), pertahankan Fed Fund Rate dalam Zero
terutama pada industri manufaktur akibat Lower Bound (0,00-0,25%) dan melanjutkan
produksi kendaraan yang tertekan, serta program pembelian securities (US Treasury
pertambangan akibat harga komoditas yang dan Mortgage-Backed Securities). Pada
13
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
Jackson Hole Symposium, the Fed kepada rumah tangga, employment benefit
menyampaikan akan mengadopsi average kepada pekerja, dan PPP yang ditujukan untuk
inflation targeting sebagai outcome utama mendukung sektor bisnis AS. Pemerintah AS
dari monetary policy framework review, dari bersama Kongres tengah menegosiasikan
sebelumnya menetapkan target 2%. Dalam paket stimulus fase-4. Stimulus fiskal yang
kaitan ini, the Fed akan membiarkan inflasi masif memperlebar defisit fiskal TW2-
overshooting terhadap long standing target 20 menjadi USD1,9 triliun, cukup jauh
2% secara temporer untuk mengompensasi dibandingkan TW1-20 (USD340 miliar).
inflasi periode sebelumnya yang lemah. Selain Bahkan, Congressional Budget Office AS
itu, the Fed juga hanya akan merespons memproyeksikan defisit fiskal AS mencapai
terhadap shortfalls atas employment dari USD3,3 triliun (16% PDB) pada 2020, terbesar
level maksimumnya, dan tidak akan fokus sejak 1945.
pada deviasi di atas atau di bawah level
Ekonomi AS diprediksi mengalami
maksimumnya.
resesi pada 2020, dengan pelemahan
Sementara dari sisi fiskal, terdalam pada TW2-20 dan diharapkan
pemerintah berencana untuk berangsur pulih pada H2-20. IMF dalam
menggelontorkan stimulus fiskal Article IV AS memprakirakan ekonomi AS
lanjutan. Pemerintah AS telah mengucurkan akan terkontraksi -6,6% yoy pada 2020 dan
stimulus fiskal yang sangat besar untuk akan pulih 3,9% yoy pada 2021, lebih baik
mengatasi dampak penurunan ekonomi AS dari WEO Juni yang memprakirakan ekonomi
akibat pandemi antara lain check payments AS terkontraksi -8,0% yoy pada 2020 dan
14
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
4,5% yoy pada 2021. Estimasi IMF tersebut pada akhir Apr-20 sehingga memungkinkan
mendekati prakiraan The Fed yaitu -6,55 yoy relaksasi pembatasan aktivitas sejak awal Mei-
(2020) dan 5,0% (2021). 20. Pasca pelonggaran lockdown, EA tetap
menerapkan protokol kesehatan (penggunaan
Prospek pertumbuhan ekonomi
masker, social distancing, pembatasan large
AS akan dipengaruhi oleh beberapa
gathering dan tracing) sehingga penambahan
faktor. Upside risks pertumbuhan ekonomi
kasus COVID-19 dapat terus ditekan.
AS antara lain: (i) berlanjutnya kebijakan
fiskal, moneter, dan makroprudensial yang PDB EA terkontraksi lebih dalam
akomodatif; (ii) relaksasi stay at home pada TW2-20, terdampak lockdown ketat
order berlanjut; (iii) pembatasan aktivitas terutama pada April, meski sejak Mei
untuk mengatasi COVID-19 dilakukan lebih telah dilakukan pelonggaran. PDB EA
targeted; dan (iv) keberhasilan uji coba vaksin turun tajam -14,7% yoy (dari -3,2% yoy pada
COVID-19. Sementara itu downside risks TW1-20). Kontraksi investasi merupakan
perekonomian AS antara lain: (i) kembali yang paling dalam diantara komponen PDB
meningkatnya wabah COVID-19 di AS; (ii) EA lainnya (-21,1% yoy dari 1,2% yoy),
trade war AS dengan Tiongkok dan beberapa dipengaruhi oleh lockdown yang ketat pada
negara mitra dagang lainnya; (iii) pelebaran Maret-April yang menyebabkan pabrik harus
defisit fiskal akibat tingginya stimulus untuk tutup sementara. Sejak pelonggaran, pabrik
mengatasi COVID-19; (iv) pelemahan harga dan bisnis mulai beroperasi secara gradual
minyak menekan perusahaan pertambangan; dalam kapasitas yang belum full capacity.
(v) lambatnya pemulihan ekonomi global Konsumsi juga terkontraksi parah (-15,9% yoy
dari pandemi; dan (vi) Pemilu AS yang dari -3,8% yoy), dipengaruhi oleh pembatasan
meningkatkan uncertainty. sosial ketat dan masih berlanjutnya beberapa
pembatasan pasca pelonggaran pada pusat
perbelanjaan, hiburan dan rekreasi.
Kawasan Euro (EA) yang tinggi pada Italia, Prancis, dan Jerman. Pada TW2-
luas sejak pertengahan Maret 2020. Italia, sektor pariwisata. Pertumbuhan PDB Italia
Spanyol, dan Prancis menerapkan kebijakan dan Prancis juga terkontraksi masing-masing
lockdown sangat ketat, yang berhasil sebesar -19,0% yoy (dari -5,7%) dan -17,3%
menurunkan kasus terkonfimasi positif harian yoy (dari -5,6%). Jerman tak luput dari
kontraksi ekonomi (-11,7% yoy, dari -2,2%),
15
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
namun tidak sedalam ketiga negara utama (TW2-20). Di sisi neraca pembayaran, current
EA lainnya, karena periode lockdown yang account (CA) surplus EA turun dari EUR38,6
lebih singkat, serta ditopang oleh ruang miliar (TW1-20) menjadi hanya EUR19,4 miliar
fiskal yang lebih besar untuk stimulus belanja (TW2-20). Penurunan surplus CA dipengaruhi
pemerintah. oleh defisit primary income sebesar EUR-15,8
% yoy GDP, lhs Govt., rhs Exports, rhs % yoy miliar dari surplus EUR22,3 miliar (TW1-20),
HH Cons., rhs GFCF, rhs Imports, rhs
5 15
antara lain karena kenaikan pembayaran
10
0
5
dividen investasi portofolio Jerman ke foreign
16
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
telah dilonggarkan sejak pertengahan Mei. kembali bergerak menjauh dari target inflasi
Sebelum pandemi, EA memiliki karakteristik ECB (mendekati, tetapi di bawah 2,0%). Pada
kondisi pasar tenaga kerja yang sangat Juni 2020, inflasi melemah menjadi 0,3% yoy
bervariasi antara satu negara dengan (dari 0,7% pada Mar-20). Penurunan inflasi
lainnya di kawasan. Lockdown dan pandemi Juni terutama disebabkan oleh inflasi energi
memperburuk tingkat pengangguran di EA. yang turun makin dalam dari -4,9% yoy (Mar-
Spanyol mengalami tingkat pengangguran 20) menjadi -9,3% yoy.
tertinggi di kawasan (15,6%, naik dari
Pada policy meeting 4 Juni 2020,
14,5%), sementara tingkat pengangguran
ECB kembali mempertahankan stance
di Jerman juga meningkat meski tergolong
kebijakan moneter akomodatif dengan
paling rendah di kawasan (4,2% dari 3,5%).
suku bunga yang rendah. Main refinancing
%
11 operations (MRO) dipertahankan 0,00%,
10,5 marginal lending facility 0,25%, dan deposit
10 facility rate -0,50%. ECB juga mengumumkan
9,5
beberapa keputusan, yaitu: (1) kenaikan
9
nilai stimulus Pandemic Emergency Purchase
8,5
8
Programme (PEPP) menjadi EUR1,35 triliun;
7,5 (2) perpanjangan time horizon PEPP hingga
7
3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6
Juni 2021; (3) reinvestasi dana pokok surat-
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber: Bloomberg surat berharga (SSB) yang jatuh tempo dari
Grafik 1.22 Tingkat Pengangguran PEPP diperpanjang hingga akhir 2022; (4)
% yoy % yoy melanjutkan Asset Purchase Program (APP)
4 35
3,5
Inflasi, lhs Inflasi Inti, lhs Food, lhs
30
sebesar EUR20 miliar per bulan, dengan
Services, lhs Energy, rhs
3 25 tambahan pembelian temporer sebesar
2,5 20
2
EUR120 miliar hingga akhir 2020; dan (5)
15
1,5 10 meneruskan proses reinvestasi dana pokok
1 5
SSB APP yang jatuh tempo secara penuh,
0,5 0
0 -5 sepanjang diperlukan.
-0,5 -10
-1
3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6
-15 Kebijakan fiskal stimulus
2016
Sumber: Bloomberg
2017 2018 2019 2020
Pemerintah Uni Eropa untuk mengurangi
Grafik 1.23 Perkembangan Tingkat Inflasi dampak COVID-19 terhadap sektor
tenaga kerja dan ekonomi berlanjut
Inflasi di EA makin melemah,
pada TW2-20. Respons fiskal Uni Eropa
terdampak penurunan harga minyak
diantaranya: (1) mobilisasi EU budget dan
dunia, dan pelemahan permintaan akibat
European Investment Bank (EIB); (2) stimulus
kebijakan restriksi. Harmonized inflation
fiskal oleh masing-masing negara melalui
17
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
Tabel 1.4 Estimasi Pertumbuhan PDB Empat Negara Utama Kawasan Euro
% yoy
European
Realisasi IMF
Estimasi Commission
2019 2020 2021 2020 2021
Kawasan Euro 1,2 -8,7 6,1 -10,2 6,0
Jerman 0,2 -6,3 5,3 -7,8 5,4
Prancis 1,2 -10,6 7,6 -12,5 7,3
Italia 0,2 -11,2 6,1 -12,8 6,3
Spanyol 2,0 -10,9 7,1 -12,8 6,3
Sumber: European Commision Juli 2020, IMF WEO Juni 2020
EU State Rules yang bersifat temporer dan ini didukung oleh sentimen ekonomi dan
sementara; dan (3) pemberian likuiditas untuk bisnis yang menunjukkan kinerja perbaikan
sektor perbankan dan fleksibilitas terhadap pada akhir Juni, sehingga menumbuhkan
kerangka fiskal Eropa. Selain itu, para optimisme pemulihan ke depan. Namun
pemimpin negara di Eropa mengumumkan peningkatan kasus baru yang signifikan
pembentukan EU Recovery Fund (program di Spanyol dan Prancis sejak akhir Juli
Next Generation EU-disingkat NGEU) dan menimbulkan kekhawatiran atas second
pemberian bantuan tambahan senilai wave pandemi di EA. Di tengah berbagai
EUR540 miliar kepada negara anggota tantangan tersebut, ECB pada September
yang membutuhkan.10 Keputusan tersebut 2020 (berbasis data hingga Agustus 2020),
ditindaklanjuti dengan kesepakatan bantuan merevisi ke atas outlook 2020 dan 2021
fiskal tambahan yang merupakan kombinasi masing-masing menjadi -8,0% yoy dan 5,0%
NGEU dan Multiannual Financial Framework (sebelumnya -8,7% dan 5,2%). ECB masih
(MFF).11 mempertahankan estimasi inflasi HICP 2020
sebesar 0,3% yoy, namun merevisi ke atas
Seiring pelonggaran lockdown di
outlook inflasi 2021 menjadi 1,0% yoy (dari
Kawasan Eropa, outlook ekonomi EA ke
0,8%).
depan terindikasi mengalami pemulihan.
Mobilitas penduduk mulai meningkat meski Prospek pemulihan EA pada 2020
masih di bawah level sebelum pandemi. Hal dibayangi oleh sejumlah faktor yang
dapat mempercepat atau memperlambat
10 Disampaikan pada Eurogroup Meeting 10 dan 23 April
2020.
pemulihan. Faktor yang dapat mempercepat
11 Diputuskan pada 21 Juli 2020.
18
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
19
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
60,0
Aktivitas bisnis melemah dan 2,5
55,0
menyebabkan ekspektasi bisnis yang 50,0 1,5
16 IP Mining: 87,1 (TW1-20: 90,7); IP Manufaktur: 82,0 18 Jepang adalah produsen kendaraan bermotor terbesar
(TW1-20: 98,5). ketiga setelah Tiongkok dan AS.
17 Survei Tankan large manufacture: -34 (-8, TW1-20:); 19 Defisit neraca perdagangan TW2-20: JPY-680,6bn
large non-manufacture: -17 (8, TW1-20). (TW1-20: JPY-201,3bn).
20
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
2,8% pada Juni 2020 (dari 2,5%, Maret J-REITS; serta (iv) menjadi pembeli potensial
2020), terutama disumbang oleh pekerja utama JGB untuk FY2020.22 Sementara itu,
non-reguler. Rasio job to applicant yang dari sisi fiskal, anggaran pemerintah Jepang
mengetat menjadi 1,11 (dari 1,32, Maret FY2020 (initial dan tambahan) akan dibiayai
2020), menandakan lapangan kerja yang melalui penerbitan baru JGB senilai JPY90,2
makin berkurang. Rata-rata pendapatan triliun. Rencana tersebut dapat menyebabkan
bulanan juga menurun sebagai dampak pencapaian target primary budget surplus
penurunan upah reguler dan pembayaran melebihi target pada 2025.
lembur, sejalan dengan tingkat upah riil yang
Kinerja ekonomi Jepang 2020
makin tertekan.20,21 Pemburukan disebabkan
diperkirakan terkontraksi lebih dalam,
oleh permintaan domestik yang lemah dan
dan tumbuh positif terbatas pada 2021.
penurunan kinerja dunia usaha di tengah
BOJ merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan
penerapan status darurat oleh pemerintah.
ekonomi Jepang 2020 menjadi -5,7% yoy
BOJ dan pemerintah menerapkan hingga -4,5%, dan merevisi ke atas proyeksi
kebijakan akomodatif untuk mengatasi 2021 menjadi 3,0% hingga 4,0%. Downside
dampak ekonomi akibat COVID-19. risks bagi pemulihan ekonomi Jepang,
Pada MPM Juli 2020, BOJ kembali diantaranya: (i) peningkatan kasus COVID-19
mempertahankan stance kebijakan moneter dikhawatirkan mendorong pemerintah
akomodatif untuk mendukung pembiayaan melakukan pembatasan aktivitas sosial
keuangan perusahaan dan menjaga stabilitas kembali, (ii) perlambatan ekonomi global
pasar keuangan melalui: (i) special program dan mitra dagang utama, (iii) pembatasan
to support financing in response to the perlintasan orang dan disrupsi supply chain,
COVID-19 (total JPY110 triliun); (ii) penyediaan (iv) pembatalan Olimpiade Tokyo 2021,
likuiditas unlimited dalam local currency atau (v) tingginya utang publik, dan (vi) faktor
valas melalui pembelian JGB dan USD funds- struktural domestik aging population.
supplying operations; (iii) pembelian ETF dan Percepatan pemulihan ekonomi Jepang ke
20 Average monthly cash earning TW2-20: -1,6% yoy 22 Per-akhir Juni 2020, BOJ telah memiliki separuh dari
(TW1-20: 0,6%). total outstanding stock JGB pada akhir FY20 (JPY478,9
21 Tingkat upah riil Juni 2020: -2,1% (Mar-20: -0,3%) triliun).
21
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
depan akan ditentukan oleh keberhasilan % yoy PDB Primer Sekunder Tersier
10
paket kebijakan darurat pemerintah dan
langkah BOJ dalam menjaga stabilitas sistem 5
-5
10
terkontraksi tajam -6,8% pada TW1-20
5
(terendah sejak 1992). Pemulihan ekonomi
0
ini didukung oleh keberhasilan Tiongkok -5
COVID-19 pada TW2-20 (meski sempat -15 Retail Sales (ytd yoy)
FAI (ytd yoy)
terjadi kenaikan kasus di Beijing). Secara -20 Industrial Production (yoy)
-25
umum, V-shaped rebound ekonomi didorong 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6
2017 2018 2019 2020
oleh sisi suplai dan sektor sekunder (industri Sumber: Bloomberg
Grafik 1.29 Indikator Konsumsi,
dan konstruksi) yang tumbuh 4,7% yoy Investasi dan Produksi
(dari -9,6%)23, tercermin dari peningkatan
serta terdapat peningkatan produksi untuk
produksi industri dan ekspor. Sementara sisi
memenuhi demand ekspor dan backlog
demand masih tertekan, terlihat dari kontraksi
selama pembatasan produksi pada TW1-
penjualan ritel, fixed asset investment (FAI)
20 (pent-up demand). Pemulihan industri
dan impor. Kesenjangan ini menyebabkan
manufaktur juga tercermin dari kenaikan
pemulihan ekonomi Tiongkok menjadi tidak
rerata PMI manufaktur ofisial menjadi 53,7
merata (uneven).
pada TW2-20 (dari 45,9 pada TW1-20)
Produksi industri (cerminan terutama didorong perbaikan new orders dan
supply) berhasil pulih, terutama industri export orders.
manufaktur dan produksi barang ekspor.
Kinerja perdagangan berhasil
Rerata produksi industri meningkat 4,4% yoy
pulih, terbantu peningkatan demand
pada TW2-20 (dari -9,4%), sejalan dengan
barang yang diperlukan pada masa
relaksasi pembatasan aktivitas produksi,
pandemi COVID-19. Rerata pertumbuhan
ekspor (indikator supply) naik 0,2% yoy
23 Sektor primer (agrikultur, share 6,3%) naik 3,3% (dari
-3,2%) dan tersier (share 54%) naik 1,9% (dari -5,2%).
pada TW2-20 (dari -16,6% pada TW1-
22
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
120 70
index (CPI) headline kembali melandai
90 53 karena demand lemah dan tekanan inflasi
60 35 makanan berkurang. Inflasi headline Juni
30 18 melandai menjadi 2,5% yoy, dari 4,3% pada
0 0
Maret. Inflasi kelompok makanan melandai
signifikan menjadi 11,1% yoy (dari 18,3%)
-30 -18
karena kenaikan harga daging babi melandai.
-60 -35
3 6
2017
9 12 3 6
2018
9 12 3 6
2019
9 12 3
2020
6 Inflasi inti juga melandai 0,9% (dari 1,2%)
Sumber: Bloomberg
karena domestic demand untuk barang dan
Grafik 1.30 Neraca Perdagangan
jasa masih lemah.
23
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
24
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
Downside risk yang perlu dicermati adalah Akibat penerapan lockdown yang
potensi merebaknya second wave COVID-19, ketat, laju pertumbuhan ekonomi India
stimulus moneter kurang efektif mendorong terkontraksi tajam. PDB India TW2-20
demand, peningkatan ketegangan geopolitik tumbuh -23,9% (yoy), terkontraksi signifikan
dengan AS (terkait realisasi phase 1 deal, dibandingkan TW1-20 (3,1%)—terendah
konflik teknologi 4G, penggunaan data media dalam empat dekade. Kontraksi ekonomi
sosial), dan isu perbatasan dengan India. dipengaruhi oleh kebijakan nationwide
Sementara upside risk adalah trickle-down lockdown sejak akhir Maret 2020. Pandemi
effect dari belanja fiskal (infrastruktur) dan COVID-19 telah memperparah kinerja
kinerja ekspor yang tetap resilien (terutama ekonomi yang telah melambat akibat tensi
untuk produk terkait COVID-19). perdagangan dan krisis pada sektor keuangan
domestik. Aktivitas investasi, konsumsi
swasta, dan perdagangan internasional
1.2.5 India terkontraksi dalam. Peningkatan konsumsi
Kinerja ekonomi India selama pemerintah untuk menopang perekonomian
TW2-20 dipengaruhi oleh peningkatan tidak mampu menahan kontraksi ekonomi.
% yoy % yoy
penyebaran COVID-19 yang tidak 15 30
5 4,1 3,1 10
melakukan lockdown secara ketat. 0 0
(unlock 1.0), meski tingkat penyebaran masih Grafik 1.32 Pertumbuhan PDB India
19.25 40k
20k
25
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
-60 -40
vehicles dan two wheelers menjadi proxy dari -60
-80
-80
pelemahan signifikan konsumsi di perkotaan -100 -100
3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6
dan pedesaan.26 Sektor jasa juga sangat 2017 2018 2019 2020
Sumber: CEIC
terpukul akibat pandemi, tercermin dari PMI Grafik 1.34 Penjualan Kendaraan Bermotor
Jasa yang sangat rendah (hanya 17,2 pada Indeks PMI Komposit PMI Manufaktur yoy %
PMI Jasa Industrial Production, rhs
20
TW2-20, dari 54,1 pada TW1-20), diikuti PMI 70
10
60
Manufaktur sebesar 35,1 (dari 53,9 pada 0
50
TW1-20). Sementara, rerata produksi industri -10
40
terkontraksi menjadi -36,0% yoy pada TW2- -20
30 -30
20 (dari -3,8% pada TW1-20). Selama TW2- -40
20
20, pelemahan terdalam terjadi pada April -50
10
2020, dan selanjutnya pada Mei-Juni mulai -60
0 -70
terakselerasi gradual meski masih jauh lebih 3 6
2017
9 12 3 6
2018
9 12 3 6
2019
9 12 3
2020
6
26
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
27
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
28
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
1400
antara lain akibat penurunan demand ekspor
300
250
1200 kendaraan.35
1000
200 Pelemahan permintaan dan
800
150
600
penurunan harga komoditas menurunkan
100
400 tekanan harga. Malaysia mengalami deflasi
50 200 -1,9% yoy pada Juni 2020, melemah dari
0 0
-0,2% pada Maret 2020 akibat penurunan
May 20
May 20
May 20
May 20
Mar 20
Mar 20
Mar 20
Mar 20
Mar 20
Apr 20
Apr 20
Apr 20
Apr 20
Feb 20
Feb 20
Feb 20
Feb 20
Jun 20
Jun 20
Jun 20
Jun 20
Jun 20
Jan 20
Jan 20
Jan 20
29
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
Bank Negara Malaysia (BNM) juga cut rate memulihkan bisnis. Sejalan dengan itu,
pada Mei (50 bps) dan Juli (25 bps) menjadi Singapura mengeluarkan Fortitude Package
1,75%. Sementara Monetary Authority of sebesar SGD33 miliar (6,8% PDB) pada 25
Singapore (MAS) mempertahankan slope Mei 2020 untuk mendukung perekonomian.
apresiasi SGD NEER currency band yang netral Dengan stimulus tersebut, pemerintah
(nol) dan mempertahankan lebar currency dapat meringankan tekanan yang diderita
band kebijakan SGD NEER. pelaku usaha dan penduduk Singapura yang
% Malaysia Filipina Thailand Vietnam terdampak circuit breaker.
7,0
Mar-16
Mar-17
Mar-18
Mar-19
Mar-20
Dec-17
Dec-18
Dec-14
Dec-15
Dec-16
Dec-19
Sep-15
Sep-16
Sep-17
Sep-18
Sep-19
Jun-15
Jun-16
Jun-17
Jun-18
Jun-19
Jun-20
30
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
terdapat faktor yang dapat menurunkan aktivitas, serta dukungan stimulus fiskal dan
kinerja ekonomi (downside risk) antara lain moneter yang masif.38
pelemahan ekonomi domestik dan global, Indeks MSCI World MSCI Emerging Markets, rhs Indeks
2500 1350
second wave infection, tingkat pengangguran 2400
1250
yang meningkat, serta pengetatan 2300
2200
1150
pembatasan kembali jika kasus COVID-19 2100
Apr-19
Apr-20
Oct-18
Oct-19
Jan-18
Jan-19
Jan-20
Jul-18
Jul-19
Sumber: Bloomberg
1.3.1 Pasar Saham Grafik 1.40 Indeks Harga Saham Global
Saham global berhasil pulih pada Point to Point (ptp) Rata-rata (qoq avg.)
% -21 -14 -7 0 7 14 21 28 35
TW2-20, setelah terkoreksi tajam pada DJIA
S&P 500
TW1-20, didukung stimulus kebijakan Nasdaq
Stoxx 50
untuk meredakan tekanan pasar FTSE
Nikkei
Hang Seng
keuangan. Indeks saham negara maju KOSPI
IHSG
(MSCI World) naik 18,9% ptp (dari -21,4% SET
KLCI
pada TW1-20) dan indeks saham negara PCOMP
STI
berkembang (MSCI EMs) naik 17,3% ptp SENSEX
IBOV
(dari -23,9%)–keduanya mencatatkan rekor Sumber: Bloomberg
37 Namun demikian, indeks saham TW2-20 secara rerata 38 Aksi risk on tercermin dari EM net equity outflow yang
masih lebih rendah dibandingkan TW1-20. terbatas hanya USD1,5 miliar (dari outflow USD67 miliar).
31
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
32
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
33
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
lebih baik dari ekspektasi pasar (antara lain deal, dan isu geopolitik lainnya (seperti isu
consumer confidence EA dan IFO business Hong Kong dan technology war).
survey Jerman), serta informasi bahwa ECB Indeks Indeks
Jan 2013=100 EUR, lhs JPY, rhs GBP, rhs Jan 2013=100
telah memenuhi asesmen proporsionalitas 90,0 90,0
88,0 TW2-20 88,0
dalam Public Sector Purchase Programme 86,0 86,0
kasus COVID-19 selama Maret hingga April Grafik 1.43 Nilai Tukar Negara Maju
2020 di Inggris. Indeks
Jan 2013=100 INR IDR CNY-rhs THB-rhs
Indeks
Jan 2013=100
85 105
TW 2-20
Pergerakan mata uang negara 80
103
101
EMs cenderung variatif dipengaruhi 99
75
sentimen kasus COVID-19 dan respons 97
70 95
kebijakan masing-masing negara. Tren 93
65
apresiatif terjadi pada mata uang Thailand 91
89
baht (THB) dan rupiah (IDR), sementara rupee 60
87
Apresiasi
India (INR) dan yuan China (CNY) cenderung 55 85
Aug-19
May-20
May-19
Mar-19
Mar-20
Apr-20
Apr-19
Nov-19
Dec-19
Sep-19
Oct-19
Jun-20
Jun-19
Feb-20
Feb-19
Jan-19
Jan-20
Jul-19
34
Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global
80 TW 2
nilai tukar Rupiah melalui dukungan faktor
fundamental antara lain inflasi yang rendah 60
-40
Aug-18
Aug-19
Apr-20
Apr-18
Apr-19
May-20
May-18
May-19
Dec-18
Dec-19
Mar-20
Mar-18
Sep-18
Mar-19
Sep-19
Oct-19
Oct-18
Nov-19
Nov-18
Jun-20
Jun-18
Jun-19
Jan-18
Jan-19
Jan-20
Feb-18
Feb-19
Feb-20
Jul-18
Jul-19
1.3.4 Pasar Komoditas Sumber: Bloomberg
Grafik 1.46 Harga Minyak
Reopening economy memulihkan
harga komoditas global secara gradual Harga minyak mengalami ke
pada TW2-20. Pelaksanaan reopening naikan, didorong permintaan yang mulai
economy di berbagai negara secara perlahan pulih sejalan dengan reopening, serta
meningkatkan aktivitas ekonomi dunia. pemangkasan produksi oleh negara
Langkah tersebut memperbaiki permintaan OPEC+. Harga minyak Brent ditutup pada
konsumsi, kegiatan produksi, dan jasa level USD40,89 per-barel (dari USD21,47 per-
transportasi. Permintaan komoditas global barel pada 31 Maret 2020; atau 90,5% ptp).
kembali meningkat setelah jatuh cukup dalam Harga minyak WTI juga ditutup lebih tinggi
pada TW1-20. Kondisi tersebut mendorong pada level USD39,27 per-barel (dari USD20,48
peningkatan mayoritas harga komoditas per-barel pada 31 Maret 2020; atau 91,7%
global pada TW2-20, meski secara umum ptp). Peningkatan harga minyak didorong
masih di bawah level pra-pandemi. permintaan akibat reopening ekonomi, dan
US$, 2010=100 pemangkasan produksi minyak oleh negara
100
95 OPEC+ sebesar 9,7 juta barel per-hari pada
90 Agrikultur
TW 2
85
Logam
Mei dan Juni 2020. Namun demikian, harga
80
75
70
minyak WTI sempat menurun tajam dan
Energi
65
60
terkontraksi pada 20 April 2020 (USD-37,63/
55
50 barel), terlemah sepanjang sejarah. Level
45
40 harga tersebut menunjukkan pemberian
35 Ket.: Data per Juni 2020
30 insentif kepada pembeli untuk menyiasati
25
Okt-18
Nov-18
Des-18
Feb-19
Mar-19
Apr-19
Mei-19
Agu-19
Sep-19
Okt-19
Nov-19
Des-19
Feb-20
Mar-20
Apr-20
Mei-20
Jun-20
Jan-19
Jun-19
Jul-19
Jan-20
35
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi III 2020
bawah level pra-COVID. Peningkatan dan kedelai (-6,3% qtq) disebabkan oleh
tren harga sejalan dengan permintaan yang pelemahan permintaan, di tengah supply
perlahan pulih, ditopang sektor industri yang yang membaik karena faktor cuaca yang
mulai aktif pasca pelonggaran pembatasan kondusif. Sementara peningkatan harga
aktivitas, terutama di Tiongkok. Nikel beras (0,5% qtq) dipengaruhi oleh ketatnya
tercatat meningkat 11,5% ptp didorong oleh persediaan beras akibat kekeringan di
permintaan stainless steel yang tinggi untuk Thailand, peningkatan permintaan luar
memproduksi baterai. Harga emas masih negeri, dan hambatan logistik beras di India
terus meningkat (8,3% qtq atau 12,9% ptp) akibat COVID-19.
pada periode yang sama. Kenaikan harga %
Cocoa
emas dipengaruhi oleh pembelian aset safe- Coffee
Palm Oil
Rice
haven untuk memitigasi risiko di tengah Soybean
Wheat
ketidakpastian yang tinggi. Corn
Tin Rata-rata
Lead Point to Point
Nickel
Harga komoditas pertanian ber Zinc
Copper
gerak variatif pada TW2-20. Komoditas Alumunium
Gold
Coal
jagung, gandum, dan kedelai mengalami Oil Price - WTI
Oil Price - Brent
penurunan harga pada TW2-20, sementara -50 -40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Sumber: Bloomberg
harga beras meningkat. Penurunan harga
Grafik 1.47 Perubahan
jagung (-12,3% qtq), gandum (-6,0% qtq) Harga Komoditas TW2-20 vs TW1-20
36