Anda di halaman 1dari 7

laporan praktikum golongan darah

Posted on 17 Januari 2011 by thisnia

Laporan Praktikum GOLONGAN DARAH Oleh : Kurnia Yuliatin / 15/ XI IPA 2 Sekolah Menengah Atas Negeri Satu Jetis Bantul Yogyakarta 2009 Pendahuluan A. Latar Belakang Golongan darah ditentukan dari jenis zat dalam eritrosit dan aglutinin dalam plasma darah, oleh karena itu saya melakukan tes pengujian golongan darah untuk membuktikan teori tersebut. Pengukuran kadar hemoglobin dan pengukuran waktu koagulasi juga saya lakukan dalam praktikum ini. Hal itu dimaksudkan agar saya tahu kadar hemoglobin pada diri saya sehingga saya dapat membandingkan hasil Hb saya dengan kadar Hb yang normal serta saya dapat mengetahui kadar Hb rata-rata kelas Yang melatarbelakangi saya untuk praktikum tentang waktu koagulasi darah adalah untuk mengetahui waktu koagulasi darah saya sendiri dan rata-rata kelas karena setiap orang waktu koagulasinya berbeda-beda. B. Tujuan 1. Untuk mengetahui cara pengujian golongan darah dan variasi golongan darah masing-masing 2. Untuk mengetahui cara pengukuran kadar hemoglobin dan variasi kadar hemoglobin masing-masing siswa. 3. Untuk mengetahui cara mengukur waktu koagulasi darah dan variasi waktu koagulasi/ pembekuan darah pada masing-masing siswa. C. Rumusan Masalah

1. 2. 3.

Bagaimana cara pengujian golongan darah dan variasi golongan darah Bagaimana cara mengukur kadar hemoglobin Bagaimana cara mengukur waktu koagulasi

`Tinjauan Pustaka Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut: Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah ABpositif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif (Wikipedia. Com: 15.11.09, 13.30) Metodologi Penelitian A. Alat dan bahan 1. 2. 3. 4. Gelas obyek Blood lanset (alat penusuk) Kapas Satu set antiserum

5. 6.

Tusuk gigi Alkohol 70%

B. Cara Kerja `Menentukan golongan darah 1. Meneteskan sampel darah pada gelas obyek di kedua tempat dan memberikan identitas A untuk yang sebelah kiri sementara identitas B untuk sebelah kanan. 2. Meneteskan zat anti A pada sampel darah A kemudian mengeduknya hingga merata. 3. Meneteskan zat anti B pada sampel darah B kemudian mengaduknya hingga merata. Menentukan kadar hemoglobin 1. 2. Meneteskan darah pada kertas filter. Membiarkan selama 30 detik

3. Setelah 30 detik, mencocokkan warna darah pada kertas filter dengan calorimeter HB dalam buku talquit, kemudian mencatat dalam persen. 4. Mengubah hasil dalam persen ke dalam satuan mg%

Menentukan waktu koagulasi 1. Meneteskan sampel darah satu tetes besar pada gelas obyek dan saat selesai menetes hitung waktu dengan stopwatch. 2. SetIap 30 detik, menusukkan jarum pentul pada darah

3. Jika pada saat menusuk terakhir terdapat beneng fibrin yang melekat pada ujung jarum berarti sudah terjadi koagulasi kemudian catat waktu menggunakan stopwatch. Hasil dan Pembahasan A. Hasil No 1 Nama siswa Novitasari Golongan darah Kadar Hb (mg Waktu %) koagulasai (s) A 15,4 90

2 Noviastri H 3 Pradina Dyan I 4 Tranmi M 5 Fera Kanelia 6 Madya Oktavianingtyas 7 Putri R 8 Hanafi Catur W 9 Febri Dwi Utami 10 Estu 11 Findra P 12 Kurnia Yuliatin 13 Adi Cahyo 14 Zamzam Mumtaz 15 AdItya Dani Rata-rata B. Pembahasan

O A B A O O B O B O O O AB O

15,4 17,6 11 15,4 17,6 13,2 15,4 15,4 15,4 15,4 13,2 15,4 15,4 15,4

102 98 96 120 150 120 108 94 90 120 100 70 90 72

Cara pengujian golongan darah adalah beberapa hal yang sudah tertera dalam cara kerja. Kemudian untuk menentukan golongan darah seseorang adalah dengan mencocokkan dengan ketentuan sebagai berikut : 1 2. Bila sample darah + zat anti A = menggumpal, berarti golongan darah A Bila sample darah + zat anti B = menggumpal, maka golongan darah B.

3. Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan ditambah zat anti B = menggumpal, berarti golongan darah AB. 4. Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan ditambah zat anti B = tidak menggumpal, berarti golongan darah O Dari data kelas pada praktikum ini maka, yang Menggumpal setelah dicampur zat anti A ada 3 siswa. Menggumpal setelah dicampur zat anti B ada 3 siswa Tidak menggumpal setelah dicampur zat anti A kemudian menggumpal setelah dicampur zat anti B ada 1 siswa Tidak menggumpal setelah dicampur zat anti A maupun zat anti B ada 8 siswa

Jadi perbandingan golongan darah A : B : AB : O adalah 3 : 3 : 1 : 8 Perbandingan tersebut membuktikan bahwa golongan darah O dimiliki banyak orang di Indonesia sementara golongan darah AB sedikit dimiliki orang di Indonesia. Untuk menentukan darar hemoglobin seseorang adalah salah satunya dengan metode Talquist. Setelah menemukan warna yang cocok dengan buku talquist maka langkah selanjutnya adalah mengubah satuan ke mg%, dengan rumus : Persen hasil 100 Analisis kadar Hb 11 mg%adalah 50 100 Analisis kadar Hb 13,2 mg% adalah 60 100 Analisis kadar Hb 15,4 mg% adalah 70 100 Analisis Hb 17,6mg% adalah 80 100 Dalam ketentuan kadar Hb normal dalam satuan mg% adalah Bayi baru lahir Umur 1 minggu Umur 1 bulan Anak-anak : 17-22 : 15-22 : 11-15 : 13 x 22 = 17,6 mg% x 22 = 15,4 mg% x 22 = 13,2 mg% x 22 = 11mg% x 22

Laki-laki dewasa Perempuan dewasa Perempuan tua

: 14-18 : 12-16 : 11,7-13,8

Jadi kadar Hb yang tidak normal ada 3 siswa. Hasil waktu dalam koagulasi darah menggambarkan aktivitas benang-benang fibrin untuk mengubah agregat platelet menjadi trombus. Meningkatnya waktu koagulasi darah setelah pemberian bahan uji menunjukkan adanya efek anti agregat platelet dari bahan uji. Penghentian pendarahan ini disebabkan oleh terbentuknya agregat platelet yang menutupi celah pembuluh darah yang rusak. Untuk waktu normal koagulasi darah adalah 15 detik 2 menit, cepat atau lambatnya proses penggumpalan darah dikarenakan factor keturunan atau dapat diakibatkan infeksi maupun tingginya antibody antikardiolipid (ACA) akibat gangguan anti toksin. Jadi dalam uji koagulasi darah pada kelas semuanya normal. Kesimpulan 1. Golongan darah O dimiliki banyak orang di Indonesia sementara golongan darah AB sedikit dimiliki orang di Indonesia. 2. Untuk menentukan darar hemoglobin adalah salah satunya dengan metode Talquist. 3. 100 4. Cepat atau lambatnya proses penggumpalan darah dikarenakan factor keturunan atau dapat diakibatkan infeksi maupun tingginya antibody antikardiolipid (ACA) akibat gangguan anti toksin. DAFTAR PUSTAKA Samsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi SMA kelas XI. Erlangga : Malang Priadi, Arif. 2009. Biologi SMA XI. Yudhistira : Bogor Wikipedia. Com Rumus mengubah satuan ke mg% : Persen hasil x 22

Anda mungkin juga menyukai