Makalah Dampak Masif Korupsi
Makalah Dampak Masif Korupsi
Disusun Oleh :
1) ANHAR SAPUTRA (2103020123)
2) ANDI MUBARAK SANJI A (2103020114)
3) MUH.FAISAL (2103020132)
4) AGYL PURNAMA PUTRI (2103020135)
5) DELINAR (2103020117)
6) JUHARNI (2103020105)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tindak korupsi membawa dampak yang luar biasa dalam negeri kita.
Beberapa dampak masif yang terjadi akibat adanya korupsi yakni yang
pertama, dampak terhadap politik dan demokrasi. Hal-hal yang terjadi dari
dampak tersebut adalah munculnya kepemimpinan korup, hilangnya
kepercayaan publik dalam bidang demokrasi, menguatnya plutokrasi, dan
hancurnya kedaulatan rakyat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang diangkat
penulis dalam makalah ini antara lain :
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang disajikan diatas, tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
A. Pengertian Korupsi
Korupsi sesungguhnya sudah lama ada terutama sejak manusia
pertama kali mengenaltata kelola administrasi. Pada kebanyakan kasus
korupsi yang dipublikasikanmedia, seringkali perbuatan korupsi tidak
lepas dari kekuasaan, birokrasi, ataupun pemerintahan. Korupsi juga
sering dikaitkan pemaknaannya dengan politik. Sekalipun sudah
dikategorikan sebagai tindakan yang melanggar hukum, pengertian
korupsi dipisahkan dari bentuk pelanggaran hukum lainnya. Selain
mengkaitkan korupsi dengan politik, korupsi juga dikaitkan dengan
perekonomian, kebijakan publik, kebijakan internasional, kesejahteraan
sosial, dan pembangunan nasional. Begitu luasnya aspekaspek yang
terkait dengan korupsi hingga organisasi internasional seperti PPB
memiliki badan khusus yang memantau korupsi dunia. Dasar atau
landasan untuk memberantas dan menanggulangi korupsi adalah
memahami pengertian korupsi itu sendiri. Pada bagian ini dibahas
mengenai pengertian korupsi berdasarkan definisi-definisi umum dan
pendapat para pakar.
Arti kata korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan,
kebejatan, ketidakjujuran,dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan
dari kesucian.
Di Malaysia terdapat peraturan anti korupsi, dipakai kata “resuah”
berasal dari bahasa Arab“risywah”, menurut Kamus umum Arab-
Indonesia artinya sama dengan korupsi (Andi Hamzah: 2002). Risywah
(suap) secara terminologis berarti pemberian yang diberikan seseorang
kepada hakim atau lainnya untuk memenangkan perkaranya dengan cara
yang tidak dibenarkan atau untuk memperoleh kedudukan (al-Misbah al-
Munir–al Fayumi, al-Muhalla–Ibnu Hazm). Semua ulama sepakat
mengharamkan risywah yang terkait dengan pemutusan hukum, bahkan
perbuatan ini termasuk dosa besar. Sebagaimana yang telah diisyaratkan
beberapa Nash Qur’aniyah dan Sunnah Nabawiyah yang antara lain
menyatakan: ”Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar
berita bohong, banyak memakan yang haram” (QS Al Maidah 42). Imam
al-Hasan dan Said bin Jubair menginterpretasikan ‘akkaaluna lissuhti’
dengan risywah.
Sebagai contoh saat ini sudah bukan hal yang tabu lagi untuk kita
saat akan terselenggaranya pemilihan pemimpin daerah. Banyak calon-
calon pemimpin yang melakukan suap terhadap masyarakat agar impiannya
menjadi kepala atau pemimpin daerah dapat terwujud. Dan secara langsung
hal tersebut telah menjadikan atau mendidik masyarakat untuk berbuat
korup. Bagaimana mungkin pemimpin akan menjadi pemimpin yang baik
apabila cara dia menjadi pemimpinpun menggunakan hal yang kotor.
2. Hilangnya Kepercayaan Publik Pada Demokrasi
Demokrasi yang diterapkan d i Indonesi a sedang menghadapi
cobaan berat yakni berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap
demokrasi. Ha l ini dikarenakan terjadinya tindak korupsi besar-
besaran yang dilakukan oleh petinggi pemerintah, legislatif atau petinggi
3. Menguatnya Plutokrasi
Saat ini kita sering sekali mendapatkan berita dari berbagai media
tentang bagaimana negara lain begitu mudah menerobos batas wilayah
Negara Indonesia, baik dari darat,laut maupun udara. Hal ini
mengindikasikan bahwa sistem pertahanan dan keamanan.Indonesia
Menurut laporan yang dibuat oleh State of World Forest dan FAO
Indonesia sebagai negarake lima terbesar yang mempunyai hutan alam,
menempati urutan ke dua dalam lajukerusakan hutan yang terjadi
(http://www.berfingultom.com/worldpress/category/serbaserbi,26
Mei2011).Kerusakanlingkungan hidup ini dipicu oleh berbagai
sebabsepertikepentingan ekonomi,dimana hasil hutan yang ada di
eksplotasi besar-besaran untuk mendapatkan keuntungan.Eksploitasiini
dianggap paling mudah dan murah untuk mendapatkan keuntungan,
namundilain sisi eksploitasi yang dilakukan tidak dibarengidengan upaya
penanaman kembali(reboisasi)yang baik dan terencana,sehingga hasil
eksploitasi hutan ini meninggalkankerusakanyang parah bagi
lingkungan.Kerusakanini juga diakibatkan oleh lemahnya penegakan
hukum. Penegakanhukumhanyamenjangkau pelaku yang terlibat di
lapangan saja, tapi belum bisa menjangkau aktordibalik
perusakantersebut yang disinyalir melibatkan pejabat tinggi, penegak
hukum danpengusahabesar nasional. Pembalakan-pembalakanliar(illegal
loging)disinyalir adalahfaktor utama kerusakan hutan dan
mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah tidak pernah terungkap
B. Saran
Dengan penulis makalah ini, penulis mengharapkan kepada
pembaca agar dapat memilih manfaat yang tersirat didalamnya dan
dapat dijadikansebagai kegiatan motivasi agar kita tidak terjerumus oleh
hal-hal korupsi dan dapat menambah wawasan dan pemikiran yang
intelektual hususnya dalammata kuliah anti korupsi.
Sumber internet :
http://www.metrotvnews.com/read/news/2011/06/14/54601/Utang-
Indonesia-CapaiRp1_716-Triliun,(Selasa14 Juni2011)
http://berfingultom.wordpress.com/category/serba-serbi,(26 Mei2011)
http://www.greenradio.fm/news/latest/6578-2020-hutan-kalimantan-
selatan-musnah-,(11 Agustus 2011)
http://library.forda-mof.org/libforda/data_pdf/897.pdf
http://kampuskeuangan.wordpress.com/2011/05/10/dampak-masif-korupsi-
terhadapeksistensi-negara-bangsa/#more-115
http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2011/04/12/brk,20110412-
327055,id.html,(12April2011)