Draft Buku Panduan Praktikum
Draft Buku Panduan Praktikum
SOLIDWORKS
Sebuah Rangkuman Tutorial Step-by-Step
Disertai Teori Dasar
Disusun :
Ahmad Yonanda, S.T., M.T
i
TUTORIAL PENGGUNAAN APLIKASI
MENGGAMBAR SOLIDWORKS 2019/2020
Ahmad Yonanda
ii
PENGANTAR
Pada Era industry 4.0 yang serba digital, Engineer dituntut untuk menguasai skill-
skill permodelan menggunakan komputer (CAD) meskipun anda adalah seorang
ahli mesin yang sering bekerja dilapangan. Salah satu software yang digunakan
dalam menggambar mesin yaitu SolidWorks. SolidWorks adalah salah satu CAD
software yang dibuat oleh DASSAULT SYSTEMES digunakan untuk merancang
part permesinan atau susunan part permesinan yang berupa assembling dengan
tampilan 3D untuk merepresentasikan part sebelum real part nya dibuat atau
tampilan 2D (drawing ) untuk gambar proses permesinan.
SolidWorks diperkenalkan pada tahun 1995 sebagai pesaing untuk program CAD
seperti Pro / ENGINEER, NX Siemens, I-Deas, Unigraphics, Autodesk Inventor,
Autodeks AutoCAD dan CATIA dengan harga yang lebih murah. SolidWorks
Corporation didirikan pada tahun 1993 oleh Jon Hirschtick, dengan merekrut tim
insinyur untuk membangun sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat
lunak CAD 3D, dengan kantor pusatnya di Concord, Massachusetts, dan merilis
produk pertama, SolidWorks 95, pada tahun 1995.
Setelah anda mempelajari buku ini diharapkan anda memiliki keterampilan untuk
membuat desain yang berwujud model komponen 3D, model perakitan, drawing
yang siap untuk dicetak dan disimpan, sesuai dengan standar internasional yang
diakui. Untuk itu anda diharapkan agar dapat memahami bahwa pemahaman
secara teoritis saja tidaklah memadai, bahkan seharusnya anda memberikan waktu
yang lebih banyak untuk berlatih menggunakan sarana yang ada agar memiliki
kompetensi keahlian sebagaimana yang diharapkan.
iii
DAFTAR ISI
PERTEMUAN 1
1.1. Membuat Sebuah Dokumen Part Baru ................................................. 1
1.2. Memulai Sketsa .................................................................................... 2
1.3. Menentukan Unit Satuan Yang Digunakan .......................................... 3
1.4. Membuat Sketsa ................................................................................... 4
1.5. Latihan 1 .............................................................................................. 9
PERTEMUAN 2
2.1. Membuat sebuah dokumen part baru.................................................... 10
2.2. Memulai Sketsa .................................................................................... 11
2.3. Menentukan Unit Satuan Yang Digunakan .......................................... 12
2.4. Membuat Sketsa ................................................................................... 13
2.5. Fitur Extuded Boss ................................................................................ 15
2.6. Fitur Fillet ............................................................................................. 16
2.7. Fitur Shell ............................................................................................. 17
2.8. Fitur Extuded Cut.................................................................................. 18
2.9. Menyimpan Hasil Akhir ....................................................................... 19
2.10. Latihan 2 ............................................................................................. 20
PERTEMUAN 3
3.1. Fitur Revolved ....................................................................................... 21
3.2. Fitur Swept ............................................................................................ 23
3.3. Fitur Loft ............................................................................................... 28
3.4. Latihan 3 ............................................................................................... 32
PERTEMUAN 4
4.1. Membuat Sketsa 1 ................................................................................ 36
4.2. Fitur Revolved Boss .............................................................................. 37
4.3. Membuat Sketsa 2 ................................................................................ 38
4.4. Fitur Extruded Boss/Base ..................................................................... 39
4.5. Fitur Extruded Cut ................................................................................ 40
4.6. Fitur Circular Pattern ........................................................................... 42
4.7. Membuat Sketsa 3 ................................................................................ 43
4.8. Membuat Chamfer ................................................................................ 48
iv
4.9. Membuat Fillet ..................................................................................... 49
4.10. Latihan 4 ............................................................................................. 50
PERTEMUAN 5
5.1. Machine Vise (Ragum) ........................................................................ 54
5.2. Merakit Part Base dengan Sliding Jaw ................................................ 62
5.3. Merakit Part Jaw Plate 1 dengan Part Base ........................................ 68
5.4. Merakit Part Jaw Plate 2 dengan Part Sliding Jaw ............................. 70
5.5. Merakit Part Vise Screw dengan Part Base ......................................... 71
5.6. Merakit Part Handle Rod dengan Part Vise Screw .............................. 78
5.7. Merakit Part Handle Ball 1 dengan Part Handle Rod ......................... 81
5.8. Merakit Part Handle Ball 2 dengan Part Handle Rod ......................... 84
PERTEMUAN 6
6.1. Membuat Dokumen Baru Drawing ...................................................... 86
6.2. Memasukkan Part pada Drawing .......................................................... 90
6.3. Memberikan Anotasi Gambar............................................................... 93
6.4. Memberikan Keterangan Gambar Potongan dan Detail ....................... 95
6.5. Menyimpan file Drawing dan mencetak Drawing ............................... 98
REFERENSI ............................................................................................. 99
LAMPIRAN
v
PERTEMUAN 1
Sketsa 2 Dimensi
Pada pertemuan ini akan mempelajari interface dasar dan bagian-bagian serta
tools dalam aplikasi Solidworks. Dalam buku panduan praktikum ini aplikasi
Solidwoks yang digunakan ialah versi Solidworks premium 2019 SP5.0
Silahkan tunggu beberapa saat, setelah itu akan muncul tampilan interface
Solidworks. Klik icon “new document” (ctrl+N) maka akan seperti gambar 1.2
1
Gambar 1.3. Menu pilihan dokumen baru Solidworks.
Setelah muncul pada Gambar 1.3., selanjutnya anda klik / pilih “Part”. Tahap
ini merupakan tahap awal untuk memulai pekerjaan baru.
2
Pilih salah satu plane yang tersedia (Front Plane, Top Plane dan Right Plane).
Untuk memilih sebuah Plane, anda cukup mengklik Plane yang diinginkan.
Plane yang ada kasus ini adalah “Front Plane” maka secara otomatis plane ini
akan tegak lurus dengan arah pandangan anda seperti pada Gambar 1.5. Hal
ini tentu akan mempermudah dalam pembuatan sketsa.
`
Gambar 1.8. Circle
4
b. Membuat garis tegak lurus
Pilih menu “sketch”> pilih simbol “Line” > klik pada titik ujung
lingkaran > masukan nilai sebesar “100 mm” terlihat seperti gambar 1.9.
5
c. Membuat garis kemiringan (angle)
Setelah membuat gambar seperti pada Gambar 1.10. selanjutnya adalah
membuat garis miring dengan sudut (angel) “135°” sepanjang “30 mm”
kearah atas seperti pada Gambar 1.11.
d. Menghapus garis
Tools yang digunakan untuk menghapus garis yaitu “Trim Entities”
Setelah anda menggambar seperti Gambar 1.11. maka tahap selanjutnya
adalah menghapus garis setengah lingkaran pilih simbol “Trim Entities” >
pilih “trim to closest”> geser cursor ke garis lingkaran yang akan dihapus
>klik ke garis lingkaran tersebut seperti gamabr 1.12.
6
e. Memberikan linier dimension
Apabila terjadi kesalahan saat menggambar, anda tidak perlu menghapus
garis gambar tersebut. Anda bisa merubah nilai besarnya diameter atau garis
gambar yang telah anda buat dengan cara klik simbol “Smart Dimension”
…… > klik pada garis yang akan diberikan ukuran. Pada kotak dialog
Dimension yang muncul, berikan nilai input, lalu klik icon ceklish (lihat
Gambar 1.13).
7
Gambar 1.14. Fully defined sketch
8
1.5. Latihan 1
Silahkan kerjakan gambar dibawah ini
(a)
(b)
(c) (d)
(e)
9
PERTEMUAN 2
Pemodelan 3 Dimensi (bagian 1)
`
Gambar 2.1. Contoh Part 1
Fitur dasar yang digunkan dalam pembuatan Part 1 meliputi: Extuded Boss,
Fillet, Shell dan Extuded Cut. Selanjutnya anda diharapkan mampu
mempraktikkan pembuatan Part sederhana seperti gambar 2.1 dengan mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
Silahkan tunggu beberapa saat, setelah itu akan muncul tampilan interface
Solidworks. Klik icon “new document” (ctrl+N) maka akan seperti gambar 2.2
10
Gambar 2.12. Menu pilihan dokumen baru Solidworks.
Setelah muncul pada Gambar 2.2, selanjutnya anda klik / pilih “Part”. Tahap
ini merupakan tahap awal untuk memulai pekerjaan baru.
11
Pilih salah satu plane yang tersedia (Front Plane, Top Plane dan Right Plane).
Untuk memilih sebuah Plane, anda cukup mengklik Plane yang diinginkan.
Plane yang ada kasus ini adalah “Front Plane” maka secara otomatis plane ini
akan tegak lurus dengan arah pandangan anda seperti pada Gambar 2.4. Hal
ini tentu akan mempermudah dalam pembuatan sketsa.
a. Membuat rectangle
Untuk membuat sketsa pesegi atau persegi panjang dapat dilakukan dengan
2 cara, cara yang pertama dengan menggunakan tools “Line” dan cara
yang kedua menggunakan tools “Rectangle” . Agar lebih cepat untuk
membuat sebuah persegi anda gunakan tools “Rectangle” dengan cara klik
menu “Sketch”> pilih “corner rectangle” atau “Centre
Rectangle” > klik pada sumbu atau titik sketch origin >
geser pointer ke sudut kanan atas >klik mouse button untuk mengakhiri
seperti pada Gambar 2.6.
13
Gambar 2.7. Mengubah dimensi rectangle bagian atas
Untuk garis rectangle bagian samping lakukan sama seperti bagian atas dan
berikan nilai “40” mm (lihat gambar 2.8.a)
(a) (b)
Gambar 2.8. Mengubah dimensi rectangle samping dan Fully Defined
Garis sketsa pada bagian atas dan samping yang semula bewarna biru,
sekarang berubah menjadi warna hitam (ditunjukkan gambar 2.8.b). Hal ini
mengindikasikan bahwa sketsa yang dibuat sudah Fully Defined.
14
2.5. Fitur Extuded Boss
Extuded Boss/Base” merupakan salah satu fitur dasar dalam membuatbenda
menjadi 3D. Setelah anda membuat sketsa seperti gambar 2.8. langkah
selanjutnya adalah membuat sketsa tersebut menjadi bentuk 3 dimensi (3D).
Fitur yang digunakan adalah “Extuded Boss/Base” yang dimana tools tersebut
yang pertama kali digunakan untuk membuat sebuah part 3D.
Adapun langkah-langkah penggunaannya sebagai berikut: klik menu
“Features”> klik icon “Extuded Boss/Base” >klik sketch rectangle maka
akan muncul “Boss-Extruded feature manager” (lihat gambar 2.9) > masukan
nilai “50” mm pada “Extruded Depth”> kilik tanda ceklish
(a) (b)
Gambar 2.11. Fillet property managers dan sisi yang diberi Fillet
16
2.7. Fitur Shell
Fitur “Shell” adalah fitur yang digunakan untuk membuat rongga (hollow)
pada Part yang anda buat dengan cara membuang bagian permukaannya.
Hasilnya akan terbentuk suatu Part baru yang mempunyai ketebalan dinding
sesuai dengan nilai yang diberikan.
Adapun langkah-langkah penggunaannya sebagai berikut: klik menu
“Features”> klik icon “Shell” (maka akan muncul Shell property
managers lihat Gambar 2.13.a)> berikan nilai dalam parameter ketebalan
(thickness) “2 mm”> klik permukaan pada bagian atas Part (lihat gambar
2.131.b) > klik tanda ceklish
(a) (b)
Gambar 2.13. Shell property managers dan permukaan yang akan dibuat
rongga
18
Setelah anda membuat sketsa seperti gambar 2.16. maka selanjutnya adalah
klik menu “Features”> klik icon “Extruded Cut” > masukan nilai “50
mm” pada Cut-Extrude property managers (maka akan muncul seperti gambar
2.17.) > klik tanda ceklish
19
2.10. LATIHAN 2
Silahkan kerjakan gambar dibawah ini
1 2
3 4
20
PERTEMUAN 3
Pemodelan 3 Dimensi (bagian 2)
Pada pertemuan ini akan dibahas secara detail tentang beberapa fitur –fitur dasar
SolidWorks yang digunakan untuk membuat sebuah part. Beberapa fiturnya
antara lain ialah Revolved Boss, Swept Boss dan Lofted Boss. Untuk lebih
jelasanya akan di jelaskan dibawah ini:
`
Gambar 3.2. Sketsa awal Part silinder
21
b. Membuat “Centerline”
Setelah itu langkah selanjutnya adalah membuat garis pusat (centerline)
dengan cara klik simbol “line” dan pilih tanda panah kebawah> pilih
centerline (seperti Gambar 3.3.) > pilih titik awalnya dan arahkan cursor
kearah samping dengan jarak “ 130 mm” dari titik awal (Gambar 3.4.).
23
Gambar 3.8. Sketsa awal Part pegas
b. Membuat Helix
Setelah itu langkah selanjutnya adalah dengan cara klik “Features” pilih
icon Curves> “Helix and Spiral” (seperti Gambar 3.9), maka akan muncul
Helix/Spiral property managers seperti Gambar 3.10. Pada “Pitch”
masukan nilainya ialah “10” mm dan “Revolutions:” (banyaknya putaran)
masukan nilainya ”5” .
Setelah itu akan muncul Plane property managers Pada “First Reference”
klik ujung helix> klik “Right Plane” seperti ditunjukan pada Gambar 3.12.
Langkah 2
Klik “Right Plane”
Langkah 1
Klik ujung helix
25
Gambar 3.13. Membuat sketsa pada Plane
26
Gambar 3.16. Swept Boss/Base property managers
Pada “Profile and Path” pada simbol profile klik pada bagian profile
yang sudah dibuat (lingkaran) dan pada simbol path pilih/klik “Helix”
yang telah dibuat (seperti Gambar 3.16).Apabila Swept Boss/Base” berhasil
maka akan seperti gambar 3.17.
27
3.3. Fitur Loft
Loft adalah fitur yang digunakan dalam pembuatan suatu part dengan cara
mentransisikan profile. Fitur ini bisa berupa Boss/Base maupun Cut. Untuk
membuat sebuah loft dibutuhkan minimal 2 profile sketsa. Contoh Anda akan
membuat Guci seperti pada Gambar 3.18.
Buat sebuah Plane-2 di atas “Plane-1” dengan jarak “50”mm, seperti pada
Gambar 3.21.
29
Gambar 3.22. Plane-3 (Part guci)
30
Gambar 3.22. Loft property managers
Pada “Profile” klik pada bagian sketsa pada “Top Plane”> klik sketsa pada
Plane-1> klik sketsa pada Plane-2> klik sketsa pada Plane-3 (seperti
Gambar 3.23). Apabila berhasil maka akan seperti Gambar 3.24.
`
Gambar 3.24. Hasil “Lofted Boss/Base”
31
3.4. LATIHAN 3
GAMBAR 1 (FUSION 360) https://youtu.be/WQCmSvn4GGI
32
GAMBAR 2 (FUSION 360)
https://youtu.be/5DUI5hT7sYw
33
GAMBAR 3 (FLANGE BOLT)
https://youtu.be/zWTSihhujAk
34
PERTEMUAN 4
Pemodelan 3 Dimensi (bagian 3)
Pada pertemuan ini akan dibahas secara detail tentang beberapa fitur yang
digunakan dalam membuat suatu part. Diharapkan anda bisa membuat “part 2”
seperti pada Gambar 4.1. Untuk membuat part seperti gambar tersebut maka
profil yang sesuai adalah tampilan depan atau “Front plane” dari part tersebut.
Beberapa fitur yang digunakan dalam membuat part 2 meliputi:
Revolved
Extrude bose
Extrude cut
Linier patern
Fillet
Champer
38
4.4. Fitur Extruded Boss/Base
Setelah membuat sketsa seperti pada Gambar 4.8. maka langkah selanjutnya
ialah membuat sketsa tersebut menjadi bentuk 3 dimensi, dengan cara klik
“Features”> pilih icon “Extruded boss/base” > (maka akan muncul Boss-
Extrude property managers seperti Gambar 4.9) > pada “Direction 1” klik
“Blind” menjadi reverse (maka akan otomatis mengubah arah extuded boss
menjadi ke bawah) > masukan nilai “80” mm pada “Extruded Depth”> kilik
tanda ceklish
Gambar 4.11. Membuat sketch pada sisi part hasil “extruded boss”
Gambar 4.12. Membuat garis segitiga pada sisi part hasil “extruded boss”
40
Tahap berikutnya adalah klik “Features”> pilih icon “Extruded Cut” > (maka
akan muncul Cut-Extrude property managers seperti Gambar 4.13.) > masukan
nilai “20” mm pada “Extruded Depth”> klik tanda ceklish. Apabila arahnya
panahnya ke kiri maka pada “Direction 1” klik “Blind” (maka akan otomatis
mengubah arah extuded boss menjadi ke kanan) sehingga akan memotong
material tersebut.
41
4.6. Fitur Circular Pattern
Patern adalah fitur yang digunakan untuk memperbanyak suatu fitur (Extruded
Boss, Extruded Cut, Swept Boss dan sebagainya) dengan jumlah dan jarak
tertentu. Pada “Circular Pattern” berfungsi untuk memperbanyak fitur secara
circular dengan jarak (angle) yang sama dari pusat (axis) biasanya digunakan
pada part Silindris.
Adapun langkah-langkahnya sebabagai berikut: klik “Features”> pilih icon
“Circular pattern” (seperti Gambar 4.15.) maka akan muncul CirPattern
property managers seperti Gambar 4.16. > pada “direction 1 “ klik pada bagian
ujung garis lingkaran luar (sebagai sumbu axis seperti pada Gambar 4.16) >
masukan jumlahnya 4 > klik fitur yang akan anda pattern (boss-extrude dan
Cut-extruded) >
Sumbu Axis
Klik
42
4.7. Membuat Sketsa 3
Tahap selanjutnya adalah membuat sketsa seperti pada gambar 4.18
`
Gambar 4.17. Membuat sketsa pada warna biru
Setelah anda membuat sketsa seperti pada Gambar 4.18, maka selanjutnya
ialah membuat sketsa yang sama dengan jumlah 4 buah, agar lebih mudah
maka Anda bisa gunakan tools “Linier Sketch Pattern” dengan cara mengklik
iconnya (seperti pada Gambar 4.19).
43
Gambar 4.19. Tools “Linier Sketch Pattern”
Klik Sketsa 3
44
Gambar 4.21. Hasil Circular Pattern pada sketsa 3
45
Selanjutnya adalah membuat lubang sampai tembus ke bagian bawah dengan
menggunakan fitur “Extruded Cut”klik kanan (pada gambar bewarna biru)
>Klik “Sketch” .
Klik pada lingkaran yang akan mau di buang/remove kemudian klik “Convert
Entities” (ditunjukkan pada Gambar 4.24)
46
`
Gambar 4.25. Hasil Convert Entities
Setelah itu klik fitur “Extruded Cut”masukan nilai “60” mm (sampai tembus
seperti pada Gambar 4.26)
Untuk membuat Chamfer caranya dalah sebagai berikut: klik “Features”> pilih
icon “Fillet > Chamfer” (seperti Gambar 4.28.) maka akan muncul Chamfer
property managers > pada “item To Chamfer“ klik yang akan dilakukan
Chamfer yaitu pada bagian ujung garis lingkaran seperti pada Gambar 4.29. >
Pada “Chamfer Parameters“ masukkan nilai “4” mm > klik tanda ceklish hijau.
48
4.9. Membuat Fillet
“Fillet” berfungsi untuk menumpulkan sudut lancip kita dengan ukuran jari-
jari tertentu. Pembuatan objek yang di fillet bisa terbentuk dari dua garis line,
polyline, rectangle dan lain-lain yang terhubung membentuk sudut.
Untuk membuat Fillet caranya dalah sebagai berikut: klik “Features”> pilih
icon “Fillet > Fillet (seperti Gambar 4.31.) maka akan muncul Fillet property
managers > pada “Item To Fillet“ klik yang akan dilakukan Fillet yaitu pada
bagian ujung garis lingkaran bawah seperti pada Gambar 4.32. > pada “Fillet
Parameters” masukan Radius “2” mm > klik tanda ceklish hijau.
`
50
GAMBAR 2 (CASING FAN) https://youtu.be/BJ_fVRmYg24
51
GAMBAR 3 (BOTTLE) https://www.youtube.com/watch?v=fFHsI3vihk4
52
PERTEMUAN 5
Perakitan model 3D pada produk multi-part (Assembly)
Dalam pertemuan ini akan dipelajari cara merakit (Assembly) dari beberapa Part
SolidWorks. Materi dalam bab ini antara lain meliputi:
a. Menambahkan komponen-komponen (part) dalam merakit (Assemblly)
b. Menentukan hubungan antara part (mating relation) dalam merakit yang disbut
“Mate” sehingga setiap part akan terakit sesuai dengan rancangan. Hubungan
antar part ini meliputi: Coicident, Concentric dan parallel.
c. Pengujian hasil yang telah di “Mate”
Untuk memahami lebih jelas tentang perakitan, berikut ini akan diberikan suatu
contoh bagaimana cara merakit beberapa komponen atau part menjadi suatu
produk Machine Vise atau yang lebih dikenal yaitu Ragum (alat penjepit benda).
Ilustrasi dari beberapa komponen ragum yang dibutuhkan dapat anda lihat dalam
Gambar 5.1. Dalam buku panduan ini untuk merakit sebuah Ragum, komponen-
komponennya atau parts penyusun terlebih dahulu digambar sesuai bentuk dan
dimensi yang diberikan.
53
5.1. Machine Vise (Ragum)
Berikut ini detail bentuk dan dimensi komponen yang harus di gambar
meliputi: Base, Sliding Jaw, Jaw Plate, Vise Screw, Handle Rod dan Handle
Ball.
Sliding
Jaw
Jaw Plate
Handle Ball
Vise Screw
54
a. Part Base
Hal yang pertama yang harus anda buat adalah membuat Part Base. Bentuk dan dimensi Part Base yang akan digambar dapat
dilihat pada Gambar 5.3
55
b. Part Sliding Jaw
Setelah Anda membuat Part Base maka selanjutnya anda membuat Part Sliding Jaw. Bentuk dan dimensi Part Sliding Jaw yang
akan anda gambar dapat dilihat pada Gambar 5.4
Gambar 5.4. Bentuk dan dimensi Part Sliding Jaw Machine Vise
56
c. Part Jaw Plate
Setelah Anda membuat Part Sliding Jaw maka selanjutnya anda membuat part Jaw Plate. Bentuk dan dimensi Part Jaw Plate
yang akan anda gambar dapat dilihat pada Gambar 5.5
Gambar 5.5. Bentuk dan dimensi Part Jaw Plate Machine Vise
57
d. Part Vise Screw
Setelah Anda membuat Part Jaw Plate maka selanjutnya anda membuat Part Vise Screw. Bentuk dan dimensi Part Vise Screw
yang akan anda gambar dapat dilihat pada Gambar 5.6.
Gambar 5.6. Bentuk dan dimensi Part Vise Screw Machine Vise
58
e. Part Handle Rod
Setelah Anda membuat Part Vise Screw maka selanjutnya anda membuat Part Handle Rod. Bentuk dan dimensi Part Handle Rod
yang akan anda gambar dapat dilihat pada Gambar 5.7.
Gambar 5.7. Bentuk dan dimensi Part Handle Rod Machine Vise
59
f. Part Handle Ball
Setelah Anda membuat Part Handle Rod maka selanjutnya anda membuat Part Handle Ball. Bentuk dan dimensi Part Handle
Ball yang akan anda gambar dapat dilihat pada Gambar 5.8.
.
Gambar 5.8. Bentuk dan dimensi Part Handle Ball Machine Vise
60
Setelah ke-enam part tersebut selesai digambar, maka langkah selanjutnya adalah
merakit part-part tersebut. Langkah-langkah proses perakitan beberapa part akan
dijelaskan sebagi berikut:
Base
Part selanjutnya yang akan dirakit adalah Sliding Jaw. Adapun langkahnya
adalah klik “Assembly” pada toolbar > klik icon “Insert Components”
(ditunjukkan pada Gambar 5.12. > klik “Browse“ pada Insert Componen
Property manager > pilih Part Sliding Jaw> klik Open (Gambar 5.13.)
62
Sliding Jaw
Selanjutnya anda akan menggabungkan antara Part Base dengan Part Sliding
Jaw dengan menggunakan fitur “Mate”. Adapun langkahnya sebagai berikut
Klik “Mate” pada “Assembly” Toolbar > akan keluar Mate Property manager
(seperti Gambar 5.14).
63
Mate yang pertama yaitu untuk meletakkan Part Sliding Jaw pada Part base,
maka lubang poros pada kedua part itu dihubungkan sebagi satu garis sumbu.
Oleh karena itu klik daerah lubang poros tersebut (lihat Gambar 5.15).
Klik
Klik
Setelah itu Pilih “Concentric” >Klik ceklish hijau (Ok) untuk keluar pada
Property manager seperti pada Gambar 5.16
Pilih
64
Setelah itu, Anda akan membuat Mate yang kedua > klik “Parallel” pada
kolom Standar Mates > pada “Mate Selection” Pilih kedua sisi Part Base dan
Part Sliding Jaw yang berhadap-hadapan, Seperti ditunjukkan Gambar 5.17
Klik 1
Klik 2
Pilih
65
Mate yang ketiga yaitu menggunakan “LimitDistance” dengan tujuan agar
Part Sliding Jaw bisa digerakan maksimal sejauh 33 mm dari sumbu
pusat/putar. Adapun langkahnya sebagai berikut:
Klik “Mate”> Pada bagian Mates selection klik/pilih kedua sisi Part Base dan
Part Sliding Jaw yang berhadap-hadapan, Seperti ditunjukkan Gambar 5.19.
Pada bagian Mates property manager klik “Advanced Mates” > klik
“Distance” masukkan nilai “33” mm
Sumbu Putar
(Klik 2)
Klik 1
Pilih
“Advance Mates”
Setelah selesai maka anda akan menguji apakah Mate yang anda lakukan sudah
benar? untuk Melihat Gerak dari Part Sliding Jaw maka: klik icon Move
Component (ditunjukkan pada Gambar 5.20) > klik dan drag (ke kiri dan ke
kanan) Part Sliding Jaw .
66
Jika Mates yang anda lakukan sudah benar maka anda akan hanya melihat Part
Sliding Jaw hanya dapat bergerak lurus segaris dengan bidang atas dari Part
Base dapat dilihat pada Gambar 5.21 dan Gambar 5.22
67
5.3. Merakit Part Jaw Plate 1 dengan Part Base
Tahap yang kedua anda akan Merakit Part Jaw Plate dengan Part Base
Adapun langkahnya adalah klik “Assembly” pada toolbar > klik icon “Insert
Components” (ditunjukkan pada Gambar 5.12. > klik “Browse“ pada Insert
Componen Property manager > pilih Part Jaw Plate> klik Open (Gambar
5.23.)
Jaw Plate 1
Mate pertama klik sisi Part Jaw Plate yang saling berhadapan dengan Part
Base (Seperti pada gambar 5.24) > klik “Mate” pada “Assembly” Toolbar >
akan keluar Mate Property manager > pilih “Consident”> klik Ceklish
Klik 1
(sisi Jaw Plate)
Klik 2
Sisi Base
68
Mate kedua, klik lubang pada Part Jaw Plate yang saling berhadapan dengan
Part Base (Seperti pada gambar 5.25.) > pada Mate Property manager Pilih
“Concentric” > klik Ceklish
Lubang
(klik 1)
Lubang
(klik 2)
"Mate Pertama
Mate kedua
Gambar 5.26. Hasil Mate kedua Part Base dengan Jaw Plate
69
5.4. Merakit Part Jaw Plate 2 dengan Part Sliding Jaw
Tahap berikutnya adalah anda akan Memasukan Part Jaw Plate 2, ke Part
Sliding Jaw, Adapun langkahnya adalah klik “Assembly” pada toolbar > klik
icon “Insert Components” > klik “Browse“ pada Insert Componen Property
manager > pilih Part Jaw Plate> klik Open (Gambar 5.27.)
Jaw Plate 2
Gambar 5.27. Memasukkan Jaw Plate kedua dengan Part Sliding Jaw
Gambar 5.28. Hasil merakit Part Jaw Plate 2 dengan Part Sliding Jaw
70
5.5. Merakit Part Vise Screw dengan Part Base
Pada tahap ini anda akan merakit Vise Screw dengan Part Base dengan cara:
klik “Assembly” pada toolbar > klik icon “Insert Components> klik “Browse“
pada Insert Componen Property manager > pilih Part Vise Screw > klik Open
(Gambar 5.29.)
Mate pertama klik poros Part Vise Screw dan poros Part Base (Seperti pada
gambar 5.30)
Gambar 5.30. Poros Part Vise Screw dan poros Part Base
71
Klik “Mate” pada “Assembly” Toolbar > akan keluar Mate Property manager
> pilih “Consident”. Kemudian akan muncul kotak dialog dan pilih “Plip Mate
Aligment” maka hasilnya Part Vise Screw akan pindah posisi menjadi terbalik
dari posisi sebelumnya (ditunjukan pada Gambar 5.31).
72
Mate kedua Klik pada Part Sliding Jaw> klik kanan> klik icon “hide
components” (seperti pada Gambar 5.33), maka Part Sliding Jaw akan tidak
terlihat (Gambar 5.34)
Hide components
73
klik sisi ujung poros Part Vise Screw dan sisi Part Jaw Plate (Seperti pada
gambar 5.35.)
Klik 1
sisi Part Jaw Plate
Klik 2
sisi ujung poros Part
Vise Screw
Gambar 5.35. Mate kedua Part Vise Screw dengan Part Sliding Jaw
Klik “Mate” pada “Assembly” Toolbar > akan keluar Mate Property manager
> pilih “Consident”. (seperti pada Gambar 5.36.)
Gambar 5.36. Hasil Mate kedua Part Vise Screw dengan Part Sliding Jaw
74
Mate ketiga, dilakukan pada ulir (screw) pada Part Vise Screw. Klik pada ulir
(screw) pada Part Vise Screw dan poros dalam bagian Part Base (ditunjukkan
pada Gambar 5.37.)
Klik 2
Klik 1
Poros dalam
Ulir (Screw)
Gambar 5.37. Ulir Part Vise Screw dengan poros dalam Part Base
Klik “Mate” pada “Assembly” Toolbar > akan keluar Mate Property manager
> pilih “Mechanical Mates” > klik icon Screw > klik “Revolution/mm” = “1”
mm. (seperti pada Gambar 5.38.)
Gambar 5.38. Mate ketiga Part Vise Screw dengan Part Base
75
Sekarang anda harus menampilkan kembali (un-hide) Part Sliding Jaw yang
telah di Hide (sembunyikan) sebelumnya, yaitu dengan cara klik Part Sliding
Jaw> Pilih icon “Show Component” (seperti Gambar 5.39)
Klik 1
“Show component”
Setelah selesai maka anda akan menguji apakah Mate yang anda lakukan sudah
benar? untuk Melihat Gerak dari Part Vise Screw maka: klik icon Move
Component > klik dan drag (ke kiri dan ke kanan) Part Vise Screw. Jika Mates
76
yang anda lakukan sudah benar maka anda akan hanya melihat Part Vise Screw
hanya dapat bergerak memutar lurus segaris poros Part Base dapat dilihat
pada Gambar 5.41. dan Gambar 5.42.
`
Gambar 5.42. Pengecekan posisi akhir Part Vise Screw
77
5.6. Merakit Part Handle Rod dengan Part Vise Screw
Pada tahap ini anda akan merakit Handle Rod dengan Part Vise Screw dengan
cara: klik “Assembly” pada toolbar > klik icon “Insert Components> klik
“Browse“ pada Insert Componen Property manager > pilih Part Handle Rod >
klik Open (Gambar 5.43.)
Mate pertama klik permukaan luar Part Handle Rod dan poros (permukaan
dalam) Part Vise Screw Seperti pada Gambar 5.44.
Klik 2
Klik 1 Poros (permukaan dalam)
Permukaan luar
Gambar 5.44. Permukaan luar Part Handle Rod dan poros (permukaan dalam)
Part Vise Screw
78
Klik “Mate” pada “Assembly” Toolbar > akan keluar Mate Property manager
> pilih “Consident”> Klik ceklish (ditunjukan pada Gambar 5.45).
Gambar 5.45. Hasil Mate pertama pada Part Handle Rod dengan Part Vise
Screw
“Front Plane”
“Right Plane”
Gambar 5.46. Mate kedua pada Part Handle Rod dengan Part Vise Screw
79
Klik “Mate”> Pada bagian Mates property manager klik “Advanced Mates” >
klik “Distance” masukkan nilai 20 mm dan 100 mm (seperti pada Gambar
5.47)
Distance = 20 mm
Gambar 5.48. Hasil Mate kedua pada Part Handle Rod dengan Part Vise Screw
80
5.7. Merakit Part Handle Ball 1 dengan Part handle Rod
Pada tahap ini anda akan merakit Handle Ball 1 dengan Part Handle Rod
dengan cara: klik “Assembly” pada toolbar > klik icon “Insert Components>
klik “Browse“ pada Insert Componen Property manager > pilih Part Handle
Ball > klik Open (Gambar 5.49.)
Mate pertama klik permukaan luar Part Handle Rod dan poros (permukaan
dalam) Handle Ball Seperti pada Gambar 5.50.
Poros
Permukaan luar
Gambar 5.50. Permukaan luar Part Handle Rod dan poros Part Handle Ball
81
Klik “Mate” pada “Assembly” Toolbar > akan keluar Mate Property manager
> pilih “Consident”> Klik ceklish (ditunjukan pada Gambar 5.51).
Gambar 5.51. Mate Pertama Part Handle Rod dan poros Part Handle Ball
Gambar 5.52. Hasil Mate Pertama Part Handle Rod dan poros Part Handle
Ball
82
Mate kedua klik ujung poros Handle Ball dan ujung poros Handle Rod Seperti
pada Gambar 5.53. > klik Ceklsih
Klik 1
Ujung poros
Klik 2
Ujung poros
Gambar 5.53. Ujung poros Handle Ball dan ujung poros Handle Rod
Gambar 5.54. Hasil Mate kedua Part Handle Rod dan poros Part Handle Ball
83
5.8. Merakit Part Handle Ball 2 dengan Part handle Rod
Tahap berikutnya adalah anda akan Memasukan Part Handle Ball 2, ke Part
handle Rod, Adapun langkahnya adalah klik “Assembly” pada toolbar > klik
icon “Insert Components” > klik “Browse“ pada Insert Componen Property
manager > pilih Part Handle Ball > klik Open (Gambar 5.55.)
Handle Ball 2
Gambar 5.56. Hasil akhir Mate Handle Ball 2 dengan Part Handle rod
84
PERTEMUAN 6
Pencetakan Gambar Teknik (drawing)
Dalam pertemuan terakhir ini anda akan mempelajari tentang pembuatan suatu
sheet drawing dari komponen atau parts dan perakitan (assembly). Jika anda ingin
mencetak gambar yang telah anda buat maka anda bisa menggunakan mode
“Drawing” pada SolidWorks. Mode drawing ditandai dengan ekstensi file berupa
*idw atau *Dwg. Gambar teknik atau gambar kerja dapat dibuat pada mode
drawing berdasarkan model 3D dari part atau assembly yang sudah ada
sebelumnya. Yang perlu diatur dalam suatu dokumen gambar adalah standar
gambar, jenis proyeksi, gambar pandangan dan anotasi gambar (termasuk di
dalamnya pemberian ukuran).
Materi pada pertemuan ini meliputi:
1. Membuat dokumen baru drawing
2. Memasukkan Part pada drawing
3. Memberikan anotasi gambar
4. Memberikan keterangan gambar potongan dan detail
5. Menyimpan file drawing dan mencetak drawing
85
6.1. Membuat Dokumen Baru Drawing
Untuk membuat “Drawing”, anda dapat masuk ke Solidworks dengan: Klik icon
shortcut Solidworks 2019 Silahkan tunggu beberapa saat, setelah itu akan
muncul tampilan interface Solidworks ”(ditunjukan pada Gambar 6.2). Klik icon
“new document” (ctrl+N) selanjutnya anda klik / pilih “Drawing”, maka muncul
tampilan interface Assembly akan seperti pada Gambar 6.3.
87
Sehingga tampilan garis pada kertas gambar akan warna biru (Gambar 6.6)
Untuk merubah judul atau teks, klik dua kali teks tersebut (akan muncul dalam
suatu edit box) dalam “Formatting”, klik font dan ubah font, size atau style dan
kemudian klik OK > untuk menyimpan perubahan yang sudah dilakukan klik
bagian luar dari teks tersebut.
Formatting
`
Gambar 6.8. Contoh yang sudah diubah drawing template
88
Setelah mengubah drawing template , klik kanan dalam kertas gambar
(drawing sheet) > pilih “Edit Sheet” untuk keluar dari mode “Edit Sheet
Format” dapat dilihat pada Gambar 6.9.
Selanjutnya simpan sheet format yang sudah diperbaiki. Hal ini berbeda
dengan menyimpan dokumen drawing itu sendiri. Langkah-langkah
penyimpanan sheet format yang sudah diperbaiki adalah sebagai berikut:
Klik menu file > klik “Save Sheet Format” (Gambar 6.10) > berikan nama
sheet format tersebut misal “a4 - landscape-edit” > klik “Save “
Dalam Property Manager, Klik “Browse” > pilih part yang akan di masukan
(dalam contoh ini adalah Part Base Ragum yang telah dibuat dipertemuan
sebelumnya) > klik “Open”.
Klik
Preview
Pada “Orientation” > klik “front” pada standar views > klik kolom
“Preview” (untuk menampilkan suatu preview)
klik ceklis pada kolom “Options” (Auto-start project view) dengan tujuan
untuk menempatkan tampilan model orthogonal
Pada “Scale” pilih “Use costume scale” > pilih “User defined” dan atur
menjadi 1: 3 (lihat Gambar 6.14)
Kolom
Options
Pengaturan
Skala
92
6.3. Memberikan Anotasi Gambar
Suatu gambar teknik belum memiliki makna atau belum dapat
mengkomunikasikan gagasan apabila tidak ada ukuran, anotasi, simbol-simbol
dan keterangan gambar. Ini semua dapat diakses dari menu “Annotate” pada
mode Drawing, seperti ditunjukkan pada Gambar 6.16.
94
6.4. Memberikan Keterangan Gambar Potongan dan Detail
Untuk menggambar bagian benda yang tidak terlihat (tersembunyi) digunakan
garis putus-putus Jika bagian yang tidak terlihat tersebut mempunyai bentuk
yang rumit, maka digunakan cara potongan (irisan). Bagian benda yang
menghalangi seolah-olah dipotong. Hasil gambarnya disebut gambar
potongan. Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar, tetapi
jika diperlukan bidang potong dapat dibuat di luar sumbu dasar. Untuk hal
tersebut bidang potongnya harus diberi tanda, dan arah penglihatannya
dinyatakan dengan anak panah.
Untuk membuat gambar potongan dapat diakses dari menu “View Layout”
pada mode Drawing, seperti ditunjukkan pada Gambar 6.20.
Cursor
Silahkan anda membuat kertas gambar baru (drawing template), masukan Part
“Sliding Jaw” (Ragum) yang pernah dibuat pada pertemuan sebelumnya dan
berikan anotasi (ukuran) serta gambar potongan (section view) seperti pada
Gambar 6.22.
Daerah yang
akan dilakukan
detail view
Pada bagian Detail View Property Manager anda bisa merubah atau mengedit
hasil detail view yang telah anda lakukan (seperti pada Gambar 6.25)
Detail View
Property Manager
97
Contoh lainya pada penggunaan Tools “Detail View” yaitu pada Part Vise
Screw yang sebelumnya di buat pada pertemuan ke-5 (lihat pada Gambar 6.26).
`
Gambar 6.26. Contoh Part Vise srew dengan detail drawing
99
LAMPIRAN
100
CAD (Autodesk Inventor)
Sebelumanda memulai menggunakan
aplikasi CAD (dalam mata kuliah ini
digunakan Autodesk-Inventor – student
version), maka perlu diperkenalkan
terlebih dahulu mengenai lingkungan
tatap muka (interface environment) dari piranti tersebut. Yang perlu anda ketahui juga
bahwa Autodesk setiap tahunnya mengeluarkan versi terbaru dari piranti Inventor,
sehingga bisa jadi tampilannya sedikit berbeda untuk setiap versinya. Namun
perbedaan-perbedaan tersebut tidak terlalu mencolok, dan jika anda menguasai salah
satu versi, maka tidak sulit untuk beradaptasi dengan versi lainnya. Berikut ini didalam
buku ini akan di ajarkan menggunkan aplikasi Inventor dalam membuat beberapa part,
yuk disimak.
A. SAMBUNGAN PIPA
1. Membuat Sketsa
Sebelum memulai membuat benda atau model Part 2 dimensi anda diharuskan
untuk membuat terlebih dahulu sketsa dalam bentuk 2 dimensi. Pada Pertemuan
ini anda terlebih dahulu membuat sketsa seperti pada Gambar 1.
101
Gambar 1. Sketsa part 1
2. Circular
Circular adalah fitur yang digunakan untuk memperbanyak suatu fitur dengan
jumlah dan jarak tertentu. Pada “Circular Pattern” berfungsi untuk
memperbanyak fitur secara circular dengan jarak (angle) yang sama dari pusat
(axis) biasanya digunakan pada part cyrcle
4. Membuat Sketsa 2
Langkah Selanjutnya adalah membuat sketsa pada part yang telah di buat (seperti
gambar 3) dengan cara klik bagian atas pada part tersebut (akan ditandai dengan
warna biru seperti Gambar 3) kemudian pilih icon sketch. Kemudian anda
membuat sketsa seperti Gambar 3.
5. Fitur Sweep
104
Gambar 6. Hasil Sweep
6. Membuat Skesta 3
Langkah Selanjutnya adalah membuat sketsa pada part yang telah di buat (seperti
gambar 6) dengan cara klik bagian atas pada part tersebut (akan ditandai dengan
warna biru seperti Gambar 7) kemudian pilih icon sketch. Kemudian anda
membuat sketsa seperti Gambar 7.
Gambar 7. Skesta
105
7. Fitur Revolve
Revolved boss/base adalah suatu fitur yang dapat digunakan untuk membuat
suatu part dengan memutar sktesa terhadap suatu sumbu atau axis. Fitur ini
digunakan untuk membuat part berbentuk silindris dan sebagainya.
Fillet” berfungsi untuk menumpulkan sudut lancip kita dengan ukuran jari-jari
tertentu. Pembuatan objek yang di fillet bisa terbentuk dari dua garis line,
polyline, rectangle dan lain-lain yang terhubung membentuk sudut. Dengan
gambar icon. Untuk membuat Fillet caranya dalah sebagai berikut: klik “3D
Model”> pilih icon “Fillet > Fillet (seperti Gambar 10.) maka akan muncul Fillet
property managers > pada “Item To Fillet“ klik yang akan dilakukan Fillet yaitu
pada bagian ujung garis lingkaran bawah seperti pada Gambar 11 pada “Fillet
Parameters” masukan Radius “5” mm > klik Ok
Langkah Selanjutnya adalah membuat sketsa pada part yang telah di buat (seperti
gambar 11) dengan cara klik bagian atas pada part tersebut (akan ditandai dengan
warna biru seperti Gambar 12) kemudian pilih icon sketch. Kemudian anda
membuat sketsa seperti Gambar 12.
10. Circular
Patern adalah fitur yang digunakan untuk memperbanyak suatu fitur (Extruded,
Extruded Cut, Swept Boss dan sebagainya) dengan jumlah dan jarak tertentu. Pada
“Circular Pattern” berfungsi untuk memperbanyak fitur secara circular dengan
jarak (angle) yang sama dari pusat (axis) biasanya digunakan pada part Silindris.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: klik “3D Models”> pilih icon “Circular
pattern” (seperti Gambar 13) maka akan muncul CirPattern property managers
seperti Gambar 13 > klik circle yang telah dibuat kemudian pilih sumbu axis (garis
circle berwarna kuning) masukan jumlahnya 6> Klik Ok.
108
Gambar 13. Circular property manager
Setelah membuat sketsa seperti pada Gambar 13. maka langkah selanjutnya ialah
membuat sketsa tersebut menjadi bentuk 3 dimensi, dengan cara klik “3D
Models”> pilih icon “Extruded” > (maka akan muncul Extrude property managers
seperti gambar 14) arah extuded menjadi ke atas) > masukan nilai “8 ” mm pada
“Extruded Extents”> kilik Ok
109
Gambar 15. Hasil Exctrude
Hasil Akhir
110
B. OBENG
1. Membuat Sketsa
Sebelum memulai membuat benda atau model Part 1 dimensi anda diharuskan
untuk membuat terlebih dahulu sketsa dalam bentuk 2 dimensi. Pada Pertemuan
ini anda terlebih dahulu membuat sketsa seperti pada Gambar 1
2. Fitur Revolve
Revolved boss/base adalah suatu fitur yang dapat digunakan untuk membuat
suatu part dengan memutar sktesa terhadap suatu sumbu atau axis. Fitur ini
digunakan untuk membuat part berbentuk silindris dan sebagainya.
111
Adapun langkah-langkah penggunaannya sebagai berikut: klik menu “3D Models”>
klik icon “Revolve” (maka akan muncul Revolve property managers seperti
gambar 2) > pada “Axis of revolution” klik panah untuk geometry kemudian klik
panah untuk axis (maka sketsa anda akan otomatis seperti gambar 2) setelah
selesai klik Ok.
112
3. Fitur Fillet
Fillet” berfungsi untuk menumpulkan sudut lancip kita dengan ukuran jari-jari
tertentu. Pembuatan objek yang di fillet bisa terbentuk dari dua garis line,
polyline, rectangle dan lain-lain yang terhubung membentuk sudut. Dengan
gambar icon .
Untuk membuat Fillet caranya dalah sebagai berikut: klik “3D Model”> pilih icon
“Fillet > Fillet (seperti Gambar 4.) maka akan muncul Fillet property managers >
pada “Item To Fillet“ klik yang akan dilakukan Fillet yaitu pada bagian ujung garis
lingkaran bawah seperti pada Gambar 4 pada “Fillet Parameters” masukan Radius
“10” mm > klik Ok
113
4. Membuat Skesta 2
Langkah Selanjutnya adalah membuat sketsa pada part yang telah di buat (seperti
gambar 6) dengan cara klik bagian atas pada part tersebut (akan ditandai dengan
warna biru seperti Gambar 6.) kemudian pilih icon sketch. Kemudian anda
membuat sketsa seperti Gambar 7.
Gambar 7. Sketsa
114
5. Circular
Patern adalah fitur yang digunakan untuk memperbanyak suatu fitur (Extruded,
Extruded Cut, Swept Boss dan sebagainya) dengan jumlah dan jarak tertentu. Pada
“Circular Pattern” berfungsi untuk memperbanyak fitur secara circular dengan
jarak (angle) yang sama dari pusat (axis) biasanya digunakan pada part Silindris.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: klik “3D Models”> pilih icon “Circular
pattern” (seperti Gambar 8.) maka akan muncul CirPattern property managers
seperti Gambar 8 > klik circle yang telah dibuat kemudian pilih sumbu axis (garis
circle berwarna kuning) masukan jumlahnya 9> Klik Ok.
6. Fitur Extrude
Setelah membuat sketsa seperti pada Gambar 9. maka langkah selanjutnya ialah
membuat sketsa tersebut menjadi bentuk 3 dimensi, dengan cara klik “3D
Models”> pilih icon “Extruded” > (maka akan muncul Boss-Extrude property
managers seperti gambar 9) arah extuded menjadi ke atas) > masukan nilai “500”
mm pada “Extruded Depth”> kilik Ok
115
Gambar 9. Hasil Exctrude
7. Membuat Skesta 3
Langkah Selanjutnya adalah membuat sketsa pada part yang telah di buat (seperti
gambar 9) dengan cara klik bagian atas pada part tersebut (akan ditandai dengan
warna biru seperti Gambar 10) kemudian pilih icon sketch. Kemudian anda
membuat sketsa seperti Gambar 11.
116
Gambar 11. Skesta Baru
8. Fitur Extrude
Setelah membuat sketsa seperti pada Gambar 11. maka langkah selanjutnya ialah
membuat sketsa tersebut menjadi bentuk 3 dimensi, dengan cara klik “3D
Models”> pilih icon “Extruded” > (maka akan muncul Extrude property managers
seperti gambar 12) arah extuded menjadi ke atas) > masukan nilai “600” mm pada
“Extruded Depth”> kilik Ok
117
9. Work Plane
Plane merupakan dasar atau tempat untuk membuat skesta pada inventor.Untuk
membuat plane sesuai keinginan kita atau ingin membuat koordinat dari plane
kita dapat menggunakan work plane dan mengatur jarak koordinat dari plane
yang kita pilih. Seperti pada gambar 13 langkah awal menggunakan work plane
klik plane yang akan kita gunakan kemudian pilih icon offset plane
masukan jarak koordinat 25 mm. Klik Ceklist
118
10.Membuat Skesta 4
Langkah Selanjutnya adalah membuat sketsa pada part yang telah di buat (seperti
gambar 13) dengan cara klik bagian atas pada part tersebut (akan ditandai dengan
warna biru seperti Gambar 14) kemudian pilih icon sketch. Kemudian anda
membuat sketsa seperti Gambar 15.
11.Fitur Extrude
Setelah membuat sketsa seperti pada Gambar 15. maka langkah selanjutnya ialah
membuat sketsa tersebut menjadi bentuk 3 dimensi, dengan cara klik “3D
Models”> pilih icon “Extruded” > (maka akan muncul Extrude property managers
seperti gambar 16) arah extuded menjadi ke samping) > masukan nilai “55” mm
sesuai diameter circle kemudian klik pada “Extruded > lalu kilik Ok
119
Hasil Akhir
120
Ahmad Yonanda, S.T., M.T 121