Anda di halaman 1dari 126

BUKU TUTORIAL PENGGUNAAN

SOLIDWORKS
Sebuah Rangkuman Tutorial Step-by-Step
Disertai Teori Dasar

Ahmad Yonanda, S.T., M.T

Disusun :
Ahmad Yonanda, S.T., M.T
i
TUTORIAL PENGGUNAAN APLIKASI
MENGGAMBAR SOLIDWORKS 2019/2020

Sebuah Rangkuman Tutorial Step-by-Step


Disertai Teori Dasar

Ahmad Yonanda

ii
PENGANTAR

Pada Era industry 4.0 yang serba digital, Engineer dituntut untuk menguasai skill-
skill permodelan menggunakan komputer (CAD) meskipun anda adalah seorang
ahli mesin yang sering bekerja dilapangan. Salah satu software yang digunakan
dalam menggambar mesin yaitu SolidWorks. SolidWorks adalah salah satu CAD
software yang dibuat oleh DASSAULT SYSTEMES digunakan untuk merancang
part permesinan atau susunan part permesinan yang berupa assembling dengan
tampilan 3D untuk merepresentasikan part sebelum real part nya dibuat atau
tampilan 2D (drawing ) untuk gambar proses permesinan.

SolidWorks diperkenalkan pada tahun 1995 sebagai pesaing untuk program CAD
seperti Pro / ENGINEER, NX Siemens, I-Deas, Unigraphics, Autodesk Inventor,
Autodeks AutoCAD dan CATIA dengan harga yang lebih murah. SolidWorks
Corporation didirikan pada tahun 1993 oleh Jon Hirschtick, dengan merekrut tim
insinyur untuk membangun sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat
lunak CAD 3D, dengan kantor pusatnya di Concord, Massachusetts, dan merilis
produk pertama, SolidWorks 95, pada tahun 1995.

Setelah anda mempelajari buku ini diharapkan anda memiliki keterampilan untuk
membuat desain yang berwujud model komponen 3D, model perakitan, drawing
yang siap untuk dicetak dan disimpan, sesuai dengan standar internasional yang
diakui. Untuk itu anda diharapkan agar dapat memahami bahwa pemahaman
secara teoritis saja tidaklah memadai, bahkan seharusnya anda memberikan waktu
yang lebih banyak untuk berlatih menggunakan sarana yang ada agar memiliki
kompetensi keahlian sebagaimana yang diharapkan.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i


PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ v

PERTEMUAN 1
1.1. Membuat Sebuah Dokumen Part Baru ................................................. 1
1.2. Memulai Sketsa .................................................................................... 2
1.3. Menentukan Unit Satuan Yang Digunakan .......................................... 3
1.4. Membuat Sketsa ................................................................................... 4
1.5. Latihan 1 .............................................................................................. 9

PERTEMUAN 2
2.1. Membuat sebuah dokumen part baru.................................................... 10
2.2. Memulai Sketsa .................................................................................... 11
2.3. Menentukan Unit Satuan Yang Digunakan .......................................... 12
2.4. Membuat Sketsa ................................................................................... 13
2.5. Fitur Extuded Boss ................................................................................ 15
2.6. Fitur Fillet ............................................................................................. 16
2.7. Fitur Shell ............................................................................................. 17
2.8. Fitur Extuded Cut.................................................................................. 18
2.9. Menyimpan Hasil Akhir ....................................................................... 19
2.10. Latihan 2 ............................................................................................. 20

PERTEMUAN 3
3.1. Fitur Revolved ....................................................................................... 21
3.2. Fitur Swept ............................................................................................ 23
3.3. Fitur Loft ............................................................................................... 28
3.4. Latihan 3 ............................................................................................... 32

PERTEMUAN 4
4.1. Membuat Sketsa 1 ................................................................................ 36
4.2. Fitur Revolved Boss .............................................................................. 37
4.3. Membuat Sketsa 2 ................................................................................ 38
4.4. Fitur Extruded Boss/Base ..................................................................... 39
4.5. Fitur Extruded Cut ................................................................................ 40
4.6. Fitur Circular Pattern ........................................................................... 42
4.7. Membuat Sketsa 3 ................................................................................ 43
4.8. Membuat Chamfer ................................................................................ 48

iv
4.9. Membuat Fillet ..................................................................................... 49
4.10. Latihan 4 ............................................................................................. 50

PERTEMUAN 5
5.1. Machine Vise (Ragum) ........................................................................ 54
5.2. Merakit Part Base dengan Sliding Jaw ................................................ 62
5.3. Merakit Part Jaw Plate 1 dengan Part Base ........................................ 68
5.4. Merakit Part Jaw Plate 2 dengan Part Sliding Jaw ............................. 70
5.5. Merakit Part Vise Screw dengan Part Base ......................................... 71
5.6. Merakit Part Handle Rod dengan Part Vise Screw .............................. 78
5.7. Merakit Part Handle Ball 1 dengan Part Handle Rod ......................... 81
5.8. Merakit Part Handle Ball 2 dengan Part Handle Rod ......................... 84

PERTEMUAN 6
6.1. Membuat Dokumen Baru Drawing ...................................................... 86
6.2. Memasukkan Part pada Drawing .......................................................... 90
6.3. Memberikan Anotasi Gambar............................................................... 93
6.4. Memberikan Keterangan Gambar Potongan dan Detail ....................... 95
6.5. Menyimpan file Drawing dan mencetak Drawing ............................... 98

REFERENSI ............................................................................................. 99
LAMPIRAN

v
PERTEMUAN 1
Sketsa 2 Dimensi

Pada pertemuan ini akan mempelajari interface dasar dan bagian-bagian serta
tools dalam aplikasi Solidworks. Dalam buku panduan praktikum ini aplikasi
Solidwoks yang digunakan ialah versi Solidworks premium 2019 SP5.0

1.1. Membuat Sebuah Dokumen Part Baru


Untuk memulai sketsa atau membuat part baru, anda dapat masuk ke
Solidworks dengan: Klik icon shortcut Solidworks 2019

Gambar 1.1. Loading page Solidworks premium 19.0.

Silahkan tunggu beberapa saat, setelah itu akan muncul tampilan interface
Solidworks. Klik icon “new document” (ctrl+N) maka akan seperti gambar 1.2

Gambar 1.2. Tampilan windows Solidworks 2019

1
Gambar 1.3. Menu pilihan dokumen baru Solidworks.

Setelah muncul pada Gambar 1.3., selanjutnya anda klik / pilih “Part”. Tahap
ini merupakan tahap awal untuk memulai pekerjaan baru.

1.2. Memulai Sketsa


Klik “Sketch”> klik icon “Sketch”
Makan akan muncul default plane (Front Plane, Top Plane dan Right Plane)
pada grapich area seperti terlihat pada gambar 1.4.

Gambar 1.4. Menu pilihan dokumen baru Solidworks.

2
Pilih salah satu plane yang tersedia (Front Plane, Top Plane dan Right Plane).
Untuk memilih sebuah Plane, anda cukup mengklik Plane yang diinginkan.
Plane yang ada kasus ini adalah “Front Plane” maka secara otomatis plane ini
akan tegak lurus dengan arah pandangan anda seperti pada Gambar 1.5. Hal
ini tentu akan mempermudah dalam pembuatan sketsa.

Gambar 1.5. Tampilan pada pandangan Front Plane

1.3. Menentukan Unit Satuan Yang Digunakan


Setelah anda mengikuti pada langkah ke-2, makan anda harus menentukan unit
satuan yang digunkan dalam sketsa anda dengan cara klik menu “tools”> klik
“Options”> pilih “Document Properties” > pilih “Units”> pilih “MMGS
(millimeter, gram, second)” seperti pada Gambar 1.6.

Gambar 1.6. Tampilan Document Properties-Unit


3
1.4. Membuat Sketsa
Sebelum memulai membuat benda atau model Part 3 dimensi anda diharuskan
untuk membuat terlebih dahulu sketsa dalam bentuk 2 dimensi. Pada
Pertemuan ini anda dituntut membuat sketsa seperti pada Gambar 1.7.

Gambar 1.7. Gambar sketsa 1

Adapun tahapannya sebagai berikut:


a. Membuat lingkaran
Pilih menu “sketch”>pilih simbol “Circle” > klik pada simbol sketch
origin > masukan diameter sebesar “100 mm” atau jari-jari “50 mm”
seperti pada Gambar 1.8.

`
Gambar 1.8. Circle

4
b. Membuat garis tegak lurus
Pilih menu “sketch”> pilih simbol “Line” > klik pada titik ujung
lingkaran > masukan nilai sebesar “100 mm” terlihat seperti gambar 1.9.

Gambar 1.9. Garis lurus vertikal

Setelah selesai, selanjutnya membuat garis horizontal pilih simbol “Line”


> klik pada titik ujung garis> masukan nilai sebesar “40 mm” seperti pada
gambar 1.10. Kemudian berikutnya pada ujung garis tersebut di tarik garis
vertikal sepanjang “20 mm”.

Gambar 1.10. Garis lurus horizontal dan vertikal

5
c. Membuat garis kemiringan (angle)
Setelah membuat gambar seperti pada Gambar 1.10. selanjutnya adalah
membuat garis miring dengan sudut (angel) “135°” sepanjang “30 mm”
kearah atas seperti pada Gambar 1.11.

Gambar 1.11. Garis pada kemiringan 135°

d. Menghapus garis
Tools yang digunakan untuk menghapus garis yaitu “Trim Entities”
Setelah anda menggambar seperti Gambar 1.11. maka tahap selanjutnya
adalah menghapus garis setengah lingkaran pilih simbol “Trim Entities” >
pilih “trim to closest”> geser cursor ke garis lingkaran yang akan dihapus
>klik ke garis lingkaran tersebut seperti gamabr 1.12.

Gambar 1.12. Menghapus garis

6
e. Memberikan linier dimension
Apabila terjadi kesalahan saat menggambar, anda tidak perlu menghapus
garis gambar tersebut. Anda bisa merubah nilai besarnya diameter atau garis
gambar yang telah anda buat dengan cara klik simbol “Smart Dimension”
…… > klik pada garis yang akan diberikan ukuran. Pada kotak dialog
Dimension yang muncul, berikan nilai input, lalu klik icon ceklish (lihat
Gambar 1.13).

Gambar 1.13. Smart Dimension

f. Fully Defined sketch


Hasil sketsa yang sudah dibuat telah menjadi sketsa yang fully defined
seperti terlihat pada Gambar 1.14.

7
Gambar 1.14. Fully defined sketch

g. Menyimpan hasil akhir


Langkah terakhir adalah menyimpan hasil akhir sketsa, dan menutup proses
dengan cara klik “Exit Sketch” > klik menu ”file” > “Save As” > berikan
nama “Sketsa 1” (seperti gambar 1.15).

Gambar 1.15. Menyimpan file

8
1.5. Latihan 1
Silahkan kerjakan gambar dibawah ini

(a)
(b)

(c) (d)

(e)
9
PERTEMUAN 2
Pemodelan 3 Dimensi (bagian 1)

Setelah menyelesaikan pembahasan materi tentang dasar-dasar sketsa 2D,


selanjutnya materi tentang pemodelan Part dasar (3D) akan dipelajari. Pada
pertemuan ini akan dibahas tentang cara memilih profile dan plane yang sesuai
saat akan membuat sebuah model 3D. Untuk mengawali pemodelan part dasar,
sebuah part sederhana seperti pada gambar 2.1 adalah dibuat sebagai contoh.
Untuk membuat Part seperti gambar tersebut maka profil yang sesuai adalah
tampilan depan atau “Front plane” dari part tersebut.

`
Gambar 2.1. Contoh Part 1

Fitur dasar yang digunkan dalam pembuatan Part 1 meliputi: Extuded Boss,
Fillet, Shell dan Extuded Cut. Selanjutnya anda diharapkan mampu
mempraktikkan pembuatan Part sederhana seperti gambar 2.1 dengan mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut:

2.1. Membuat Sebuah Dokumen Part Baru


Untuk memulai sketsa atau membuat part baru, anda dapat masuk ke
Solidworks dengan: Klik icon shortcut Solidworks 2019

Silahkan tunggu beberapa saat, setelah itu akan muncul tampilan interface
Solidworks. Klik icon “new document” (ctrl+N) maka akan seperti gambar 2.2

10
Gambar 2.12. Menu pilihan dokumen baru Solidworks.

Setelah muncul pada Gambar 2.2, selanjutnya anda klik / pilih “Part”. Tahap
ini merupakan tahap awal untuk memulai pekerjaan baru.

2.2. Memulai Sketsa


Klik “Sketch”> klik icon “Sketch”
Makan akan muncul default plane (Front Plane, Top Plane dan Right Plane)
pada grapich area seperti terlihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3. Menu pilihan dokumen baru Solidworks.

11
Pilih salah satu plane yang tersedia (Front Plane, Top Plane dan Right Plane).
Untuk memilih sebuah Plane, anda cukup mengklik Plane yang diinginkan.
Plane yang ada kasus ini adalah “Front Plane” maka secara otomatis plane ini
akan tegak lurus dengan arah pandangan anda seperti pada Gambar 2.4. Hal
ini tentu akan mempermudah dalam pembuatan sketsa.

Gambar 2.4. Tampilan pada Front Plane

2.3. Menentukan Unit Satuan Yang Digunakan


Setelah anda mengikuti pada langkah ke-2, makan anda harus menentukan unit
satuan yang digunkan dalam sketsa anda dengan cara klik menu “tools”> klik
“Options”> pilih “Document Properties” > pilih “Units”> pilih “MMGS
(millimeter, gram, second)” seperti pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5. Tampilan Document Properties-Unit


12
2.4. Membuat Sketsa
Sebelum memulai membuat benda atau model Part 3 dimensi anda diharuskan
untuk membuat terlebih dahulu sketsa dalam bentuk 2 dimensi. Pada
Pertemuan ini anda dituntut membuat sketsa seperti pada Gambar 2.6. Adapun
tahapannya sebagai berikut:

a. Membuat rectangle
Untuk membuat sketsa pesegi atau persegi panjang dapat dilakukan dengan
2 cara, cara yang pertama dengan menggunakan tools “Line” dan cara
yang kedua menggunakan tools “Rectangle” . Agar lebih cepat untuk
membuat sebuah persegi anda gunakan tools “Rectangle” dengan cara klik
menu “Sketch”> pilih “corner rectangle” atau “Centre
Rectangle” > klik pada sumbu atau titik sketch origin >
geser pointer ke sudut kanan atas >klik mouse button untuk mengakhiri
seperti pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6. Membuat rectangle

b. Memberikan atau mengubah dimensi


Setelah anda membuat gambar rectangle dengan ukuran sembarang
selanjutnya anda dapat mengubah sesuai dengan ukuran yang diinginkan,
yaitu dengan cara klik tools “smart dimension” > klik garis atas dari
Rectangle yang telah kita buat > geser pointer kebagian atas garis yang di
klik tersebut untuk meletakan dimensinya > klik (maka akan muncul kotak
dialog) “Modify Dimension” > masukan nilai “100” mm> klik tanda ceklish
(lihat Gambar 2.7.).

13
Gambar 2.7. Mengubah dimensi rectangle bagian atas

Untuk garis rectangle bagian samping lakukan sama seperti bagian atas dan
berikan nilai “40” mm (lihat gambar 2.8.a)

(a) (b)
Gambar 2.8. Mengubah dimensi rectangle samping dan Fully Defined

Garis sketsa pada bagian atas dan samping yang semula bewarna biru,
sekarang berubah menjadi warna hitam (ditunjukkan gambar 2.8.b). Hal ini
mengindikasikan bahwa sketsa yang dibuat sudah Fully Defined.

14
2.5. Fitur Extuded Boss
Extuded Boss/Base” merupakan salah satu fitur dasar dalam membuatbenda
menjadi 3D. Setelah anda membuat sketsa seperti gambar 2.8. langkah
selanjutnya adalah membuat sketsa tersebut menjadi bentuk 3 dimensi (3D).
Fitur yang digunakan adalah “Extuded Boss/Base” yang dimana tools tersebut
yang pertama kali digunakan untuk membuat sebuah part 3D.
Adapun langkah-langkah penggunaannya sebagai berikut: klik menu
“Features”> klik icon “Extuded Boss/Base” >klik sketch rectangle maka
akan muncul “Boss-Extruded feature manager” (lihat gambar 2.9) > masukan
nilai “50” mm pada “Extruded Depth”> kilik tanda ceklish

Gambar 2.9. Boss-Extruded feature manager

Gambar 2.10. Hasil Extuded Boss/Base”


15
2.6. Fitur Fillet
Fitur “Fillet” dapat digunakan untuk membuat radius pada sisi (edge) dari part
yang sudah dibuat. Untuk membuatnya ikuti langkah-langkah berikut klik
menu “Features”> klik icon “Fillet” (maka akan muncul Fillet property
managers seperti gambar 2.11.a.) > pilih 4 sisi (edge) Part yang telah dibuat >
masukan nilai 10 mm pada “radius” fillet parameters > klik tanda ceklish

(a) (b)
Gambar 2.11. Fillet property managers dan sisi yang diberi Fillet

Gambar 2.12. Hasil part yang sudah di Fillet

16
2.7. Fitur Shell
Fitur “Shell” adalah fitur yang digunakan untuk membuat rongga (hollow)
pada Part yang anda buat dengan cara membuang bagian permukaannya.
Hasilnya akan terbentuk suatu Part baru yang mempunyai ketebalan dinding
sesuai dengan nilai yang diberikan.
Adapun langkah-langkah penggunaannya sebagai berikut: klik menu
“Features”> klik icon “Shell” (maka akan muncul Shell property
managers lihat Gambar 2.13.a)> berikan nilai dalam parameter ketebalan
(thickness) “2 mm”> klik permukaan pada bagian atas Part (lihat gambar
2.131.b) > klik tanda ceklish

(a) (b)
Gambar 2.13. Shell property managers dan permukaan yang akan dibuat
rongga

Gambar 2.14. Hasil part yang sudah di Shell


17
2.8. Fitur Extuded Cut
Untuk membuang (remove) material pada part yang telah dibuat maka bisa
menggunkan fitur “Extruded Cut”. Fitur ini membutuhkan sketsa 2D dan plane
dalam proses pembuatannya.
Adapun langkah-langkah penggunaannya sebagai berikut: klik menu
“Features”> klik icon “Extruded Cut” > klik permukaan bagian depan
dari part yang telah dibuat sebagai plane untuk membuat sketsa 2D (lihat
Gambar 2.15.). Selanjutnya buat sketsa seperti Gambar 2.16.

Gambar 2.15. Permukaan bagian depan dari part

Gambar 2.16. Sketsa dan ukurannya

18
Setelah anda membuat sketsa seperti gambar 2.16. maka selanjutnya adalah
klik menu “Features”> klik icon “Extruded Cut” > masukan nilai “50
mm” pada Cut-Extrude property managers (maka akan muncul seperti gambar
2.17.) > klik tanda ceklish

Gambar 2.17. Cut-Extrude property managers

Gambar 2.18. Hasil part yang sudah di Cut-Extrude

2.9. Menyimpan Hasil Akhir


Langkah terakhir adalah menyimpan hasil akhir sketsa, dan menutup proses
dengan cara klik “Exit Sketch” > klik menu ”file” > “Save As” > berikan
nama “Part 1”.

19
2.10. LATIHAN 2
Silahkan kerjakan gambar dibawah ini

1 2

3 4

20
PERTEMUAN 3
Pemodelan 3 Dimensi (bagian 2)

Pada pertemuan ini akan dibahas secara detail tentang beberapa fitur –fitur dasar
SolidWorks yang digunakan untuk membuat sebuah part. Beberapa fiturnya
antara lain ialah Revolved Boss, Swept Boss dan Lofted Boss. Untuk lebih
jelasanya akan di jelaskan dibawah ini:

3.1. Fitur Revolved


Revolved Boss adalah suatu fitur yang dapat digunakan untuk membuat suatu
part dengan memutar sebuah sketsa terhadap suatu sumbu atau axis. Fitur ini
biasanya digunakan untuk membuat suatu Part yang berbentuk silinder (seperti
Gambar 3.1).

Gambar 3.1. Part silinder

Adapun langkah-langkah pembuatan part silinder adalah sebagai berikut:


a. Membuat sketsa seperti Gambar 3.2.,

`
Gambar 3.2. Sketsa awal Part silinder
21
b. Membuat “Centerline”
Setelah itu langkah selanjutnya adalah membuat garis pusat (centerline)
dengan cara klik simbol “line” dan pilih tanda panah kebawah> pilih
centerline (seperti Gambar 3.3.) > pilih titik awalnya dan arahkan cursor
kearah samping dengan jarak “ 130 mm” dari titik awal (Gambar 3.4.).

Gambar 3.3. Simbol centerline

Gambar 3.4. Membuat centerline pada sketsa awal Part silinder

c. Membuat Revolved Boss/Base


langkah selanjutnya ialah sebagai berikut: klik menu “Features”> klik icon
“Revolved Boss/Base” (maka akan muncul Revolve property managers
seperti Gambar 3.5. > pada “Axis of revolution” klik centerline yang telah
dibuat (maka sketsa anda akan otomatis seperti Gambar 3.6.) > klik tanda
ceklish

Gambar 3.5. Revolve property managers


22
Gambar 3.6. Hasil Revolve boss

3.2. Fitur Swept


Swept adalah suatu fitur yang digunkan untuk membuat suatu Part dengan
menggunakan 2 sketsa, yaitu Swept Profile dan Swept Path. Profil bergerak
mengikuti lintasan (path). Contoh Anda akan membuat pegas seperti pada
Gambar 3.7.

Gambar 3.7. Part pegas

Adapun langkah-langkah pembuatan part silinder adalah sebagai berikut:


a. Membuat sketsa lintasan (path) seperti Gambar 3.8, dengan diameter “50”
mm

23
Gambar 3.8. Sketsa awal Part pegas
b. Membuat Helix
Setelah itu langkah selanjutnya adalah dengan cara klik “Features” pilih
icon Curves> “Helix and Spiral” (seperti Gambar 3.9), maka akan muncul
Helix/Spiral property managers seperti Gambar 3.10. Pada “Pitch”
masukan nilainya ialah “10” mm dan “Revolutions:” (banyaknya putaran)
masukan nilainya ”5” .

Gambar 3.9. Icon Helix and Spiral

Gambar 3.10. Helix/Spiral property managers


24
c. Membuat “Plane”
Untuk membuat profile-nya maka langkah yang awalnya ialah membuat
“plane”. Plane merupakan awal pada saat anda membuat sketsa profil.
Adapun langkah langkahnya dengan cara klik “Features” pilih icon
“Reference Geometry”> “Plane” (seperti Gambar 3.11).

Gambar 3.11. Icon Plane

Setelah itu akan muncul Plane property managers Pada “First Reference”
klik ujung helix> klik “Right Plane” seperti ditunjukan pada Gambar 3.12.

Langkah 2
Klik “Right Plane”

Langkah 1
Klik ujung helix

Gambar 3.12. Plane property managers

d. Membuat Sketsa Profile


Setelah membuat Plane, maka Anda akan membuatsa sketsa untuk
profilenya dengan cara klik kanan pada Plane> pilih dan klik icon “Sketch”
(seperti Gambar 3.13) kemudian membuat sketsa lingkaran seperti Gambar
3.14.

25
Gambar 3.13. Membuat sketsa pada Plane

Gambar 3.14. Membuat Sketsa Profile

e. Membuat Swept Boss/base


langkah selanjutnya ialah sebagai berikut: klik menu “Features”> klik icon
“Swept Boss/Base” (seperti Gambar 3.15), maka akan muncul Revolve
property managers.

Gambar 3.15. Icon “Swept Boss/Base”

26
Gambar 3.16. Swept Boss/Base property managers

Pada “Profile and Path” pada simbol profile klik pada bagian profile
yang sudah dibuat (lingkaran) dan pada simbol path pilih/klik “Helix”
yang telah dibuat (seperti Gambar 3.16).Apabila Swept Boss/Base” berhasil
maka akan seperti gambar 3.17.

Gambar 3.17. Hasil Swept Boss/Base”

27
3.3. Fitur Loft
Loft adalah fitur yang digunakan dalam pembuatan suatu part dengan cara
mentransisikan profile. Fitur ini bisa berupa Boss/Base maupun Cut. Untuk
membuat sebuah loft dibutuhkan minimal 2 profile sketsa. Contoh Anda akan
membuat Guci seperti pada Gambar 3.18.

Gambar 3.18. Part guci

Adapun langkah-langkah pembuatan part silinder adalah sebagai berikut:


a. Membuat sketsa lingkaran dengan diameter 100 mm di “Top Plane”
seperti Gambar 3.19,

Gambar 3.19. Sketsa di “Top Plane”


28
b. Membuat Plane
Untuk membuat “Plane” langkah sama seperti Gambar 3.11 (halaman 25).
Dalam Tahap ini Anda akan membuat 3 Plane baru. Buat sebuah Plane-1
di atas “Top Plane” dengan jarak “20”mm, seperti pada Gambar 3.20.

Gambar 3.20. Plane-1 (Part guci)

Buat sebuah Plane-2 di atas “Plane-1” dengan jarak “50”mm, seperti pada
Gambar 3.21.

Gambar 3.21. Plane-2 (Part guci)

Langkah selanjutnya membuat sebuah Plane-3 di atas “Plane-2” dengan


jarak “10”mm,langkahnya sama seperti langkah sebelumnya. Setelah
membuat plane-3 maka akan seperti pada Gambar 3.22.

29
Gambar 3.22. Plane-3 (Part guci)

c. Membuat sketsa di plane


Langkah selanjutnya membuat sketsa baru pada Plane-1, Plane-2 dan
Plane-3, dimana bentuknya adalah lingkaran berdiameter “150” mm, “60”
mm dan “80” mm (berturut-turut) dengan titik pusat di Sketch origin
seperti pada Gambar 3.23.

Gambar 3.23. Sketsa pada masing-masing Plane

d. Membuat Lofted Boss/Base


Setelah membuat sketsa di masing-masing plane maka langkah selanjutnya
ialah membuat sketsa tersebut menjadi bentuk 3D, dengan cara klik menu
“Features”> klik icon “Lofted Boss/Base” (seperti Gambar 3.24), maka akan
muncul Revolve property managers.

30
Gambar 3.22. Loft property managers

Pada “Profile” klik pada bagian sketsa pada “Top Plane”> klik sketsa pada
Plane-1> klik sketsa pada Plane-2> klik sketsa pada Plane-3 (seperti
Gambar 3.23). Apabila berhasil maka akan seperti Gambar 3.24.

Gambar 3.23. Tahapan “Lofted Boss/Base”

`
Gambar 3.24. Hasil “Lofted Boss/Base”

31
3.4. LATIHAN 3
GAMBAR 1 (FUSION 360) https://youtu.be/WQCmSvn4GGI

32
GAMBAR 2 (FUSION 360)
https://youtu.be/5DUI5hT7sYw

33
GAMBAR 3 (FLANGE BOLT)
https://youtu.be/zWTSihhujAk

34
PERTEMUAN 4
Pemodelan 3 Dimensi (bagian 3)

Pada pertemuan ini akan dibahas secara detail tentang beberapa fitur yang
digunakan dalam membuat suatu part. Diharapkan anda bisa membuat “part 2”
seperti pada Gambar 4.1. Untuk membuat part seperti gambar tersebut maka
profil yang sesuai adalah tampilan depan atau “Front plane” dari part tersebut.
Beberapa fitur yang digunakan dalam membuat part 2 meliputi:
 Revolved
 Extrude bose
 Extrude cut
 Linier patern
 Fillet
 Champer

Gambar 4.1. Contoh part 2


35
4.1. Membuat Sketsa 1
Sebelum memulai membuat benda atau model Part 3 dimensi anda diharuskan
untuk membuat terlebih dahulu sketsa dalam bentuk 2 dimensi. Pada
Pertemuan ini anda terlebih dahulu membuat sketsa seperti pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Sketsa part 2


Setelah itu langkah selanjutnya adalah membuat garis pusat (centerline)
dengan cara klik simbol “line” dan pilih tanda panah kebawah> pilih centerline
(seperti pada Gambar 4.3.) > pilih titik awalnya dan arahkan cursor kearah
vertical dengan jarak “ 25 mm” dari sketch origin (seperti Gambar 4.4)

Gambar 4.3. Simbol centerline

Gambar 4.4. Membuat garis sumbu (centerline)


36
4.2. Fitur Revolved Boss
Revolved boss/base adalah suatu fitur yang dapat digunakan untuk membuat
suatu part dengan memutar sktesa terhadap suatu sumbu atau axis. Fitur ini
digunakan untuk membuat part berbentuk silindris dan sebagainya.
Adapun langkah-langkah penggunaannya sebagai berikut: klik menu
“Features”> klik icon “Revolved Boss/Base” (maka akan muncul Revolve
property managers seperti Gambar 4.5) > pada “Axis of revolution” klik
centerline (“line8”) yang telah dibuat (maka sketsa anda akan otomatis seperti
Gambar 4.6) > klik tanda ceklish

Gambar 4.5. Revolve property managers

Gambar 4.6. Hasil Revolve boss


37
4.3. Membuat Sketsa 2
Langkah Selanjutnya adalah membuat sketsa pada part yang telah di buat
(seperti gambar 4.6.) dengan cara klik bagian atas pada part tersebut (akan
ditandai dengan warna biru seperti Gambar 4.7.) > kemudian pilih icon sketch.
Kemudian anda membuat sketsa seperti Gambar 4.8.

Gambar 4.7. Langkah awal membuat sketsa 2

Gambar 4.8. Sketsa 2

38
4.4. Fitur Extruded Boss/Base
Setelah membuat sketsa seperti pada Gambar 4.8. maka langkah selanjutnya
ialah membuat sketsa tersebut menjadi bentuk 3 dimensi, dengan cara klik
“Features”> pilih icon “Extruded boss/base” > (maka akan muncul Boss-
Extrude property managers seperti Gambar 4.9) > pada “Direction 1” klik
“Blind” menjadi reverse (maka akan otomatis mengubah arah extuded boss
menjadi ke bawah) > masukan nilai “80” mm pada “Extruded Depth”> kilik
tanda ceklish

Gambar 4.9. Boss-Extrude property managers

Gambar 4.10. Hasil part yang sudah dilakukan Extrude Boss/Base


39
4.5. Fitur Extruded Cut
Pada langkah ke-5 ini adalah akan membuang/remove material yang telah
dilakukan “Extruded boss/base” dengan cara klik icon “sketch”> klik bagian
sisi part hasil “extruded boss” (seperti pada Gambar 4.11.). Setelah itu anda
membuat garis segitiga seperti pada Gambar 4.12.

Gambar 4.11. Membuat sketch pada sisi part hasil “extruded boss”

Gambar 4.12. Membuat garis segitiga pada sisi part hasil “extruded boss”

40
Tahap berikutnya adalah klik “Features”> pilih icon “Extruded Cut” > (maka
akan muncul Cut-Extrude property managers seperti Gambar 4.13.) > masukan
nilai “20” mm pada “Extruded Depth”> klik tanda ceklish. Apabila arahnya
panahnya ke kiri maka pada “Direction 1” klik “Blind” (maka akan otomatis
mengubah arah extuded boss menjadi ke kanan) sehingga akan memotong
material tersebut.

Gambar 4.13. Cut-Extrude property managers

Gambar 4.14. Hasil part yang sudah di Extrude Cut

41
4.6. Fitur Circular Pattern
Patern adalah fitur yang digunakan untuk memperbanyak suatu fitur (Extruded
Boss, Extruded Cut, Swept Boss dan sebagainya) dengan jumlah dan jarak
tertentu. Pada “Circular Pattern” berfungsi untuk memperbanyak fitur secara
circular dengan jarak (angle) yang sama dari pusat (axis) biasanya digunakan
pada part Silindris.
Adapun langkah-langkahnya sebabagai berikut: klik “Features”> pilih icon
“Circular pattern” (seperti Gambar 4.15.) maka akan muncul CirPattern
property managers seperti Gambar 4.16. > pada “direction 1 “ klik pada bagian
ujung garis lingkaran luar (sebagai sumbu axis seperti pada Gambar 4.16) >
masukan jumlahnya 4 > klik fitur yang akan anda pattern (boss-extrude dan
Cut-extruded) >

Gambar 4.15. Icon “Circular Pattern”

Sumbu Axis

Klik

Gambar 4.16. CirPattern property managers

42
4.7. Membuat Sketsa 3
Tahap selanjutnya adalah membuat sketsa seperti pada gambar 4.18

Klik bagian sisi ini

`
Gambar 4.17. Membuat sketsa pada warna biru

Gambar 4.18. Sketsa 3

Setelah anda membuat sketsa seperti pada Gambar 4.18, maka selanjutnya
ialah membuat sketsa yang sama dengan jumlah 4 buah, agar lebih mudah
maka Anda bisa gunakan tools “Linier Sketch Pattern” dengan cara mengklik
iconnya (seperti pada Gambar 4.19).

43
Gambar 4.19. Tools “Linier Sketch Pattern”

maka akan muncul Circular Pattersn property managers, pada “Parametes “


klik pada bagian ujung garis lingkaran dalam (sebagai sumbu axis seperti pada
Gambar 4.20.) > masukan jumlahnya 4 > pada “Entities to Pattern” klik sketsa
3 (yang telah dbuat).

Klik Sumbu Axis

Klik Sketsa 3

Gambar 4.20. Circular Pattern property managers

44
Gambar 4.21. Hasil Circular Pattern pada sketsa 3

Agar sketsa 3 menjadi gambar 3 dimensi maka selanjutnya adalah klik


“Extruded Boss/Base“ maka akan seperti pada Gambar 4.22.

Gambar 4.22. Hasil Extruded Boss/Base pada sketsa 3

45
Selanjutnya adalah membuat lubang sampai tembus ke bagian bawah dengan
menggunakan fitur “Extruded Cut”klik kanan (pada gambar bewarna biru)
>Klik “Sketch” .

Gambar 4.23. Langkah 1 membuat Extruded-Cut

Klik pada lingkaran yang akan mau di buang/remove kemudian klik “Convert
Entities” (ditunjukkan pada Gambar 4.24)

Gambar 4.24. Langkah 2 membuat Extruded-Cut menggunkan Convert


Entities

46
`
Gambar 4.25. Hasil Convert Entities

Setelah itu klik fitur “Extruded Cut”masukan nilai “60” mm (sampai tembus
seperti pada Gambar 4.26)

Gambar 4.26. Proses Extruded Cut

Gambar 4.27. Hasil Extruded Cut


47
4.8. Membuat Chamfer
“Chamfer “berfungsi untuk merubah sudut pada pertemuan dua garis,dari
sudut lancip pada menjadi sudut tumpul yang telah di tentukan jarak
pemotonganya.

Gambar 4.28. Icon Chamfer

Untuk membuat Chamfer caranya dalah sebagai berikut: klik “Features”> pilih
icon “Fillet > Chamfer” (seperti Gambar 4.28.) maka akan muncul Chamfer
property managers > pada “item To Chamfer“ klik yang akan dilakukan
Chamfer yaitu pada bagian ujung garis lingkaran seperti pada Gambar 4.29. >
Pada “Chamfer Parameters“ masukkan nilai “4” mm > klik tanda ceklish hijau.

Gambar 4.29. Chamfer properties manager

Gambar 4.30. Hasil Chamfer

48
4.9. Membuat Fillet
“Fillet” berfungsi untuk menumpulkan sudut lancip kita dengan ukuran jari-
jari tertentu. Pembuatan objek yang di fillet bisa terbentuk dari dua garis line,
polyline, rectangle dan lain-lain yang terhubung membentuk sudut.

Gambar 4.31. Icon Fillet

Untuk membuat Fillet caranya dalah sebagai berikut: klik “Features”> pilih
icon “Fillet > Fillet (seperti Gambar 4.31.) maka akan muncul Fillet property
managers > pada “Item To Fillet“ klik yang akan dilakukan Fillet yaitu pada
bagian ujung garis lingkaran bawah seperti pada Gambar 4.32. > pada “Fillet
Parameters” masukan Radius “2” mm > klik tanda ceklish hijau.
`

Gambar 4.32. Fillet properties manager

Gambar 4.33. Hasil Fillet


49
4.10. LATIHAN 4
GAMBAR 1 (FLANGE) https://youtu.be/ywfUsgqNg2Y

50
GAMBAR 2 (CASING FAN) https://youtu.be/BJ_fVRmYg24

51
GAMBAR 3 (BOTTLE) https://www.youtube.com/watch?v=fFHsI3vihk4

52
PERTEMUAN 5
Perakitan model 3D pada produk multi-part (Assembly)

Sebelumnya anda mempelajari tentang pembuatan part atau komponen, sekarang


anda akan mempelajari bagaimana part-part tersebut dijadikan satu atau dirakit
menjadi sebuah alat atau sebuah mesin. Setelah anda membuat parts atau
komponen-komponen untuk membentuk suatu mesin, dies, jig, tooling, ataupun
yang lainnya, kita bisa merakit parts atau komponen-komponen tersebut menjadi
suatu assembly atau gambar rakitan. Dimana suatu assembly bisa terdiri dari
puluhan atau bahkan sampai ribuan parts. Dalam menyatukan parts tersebut, kita
menggunakan fitur yaitu Mates, dimana fitur Mates ini setiap tahunnya terus di
improve oleh SolidWorks untuk mendapatkan proses assembly yang semakin
praktis dan cepat.

Dalam pertemuan ini akan dipelajari cara merakit (Assembly) dari beberapa Part
SolidWorks. Materi dalam bab ini antara lain meliputi:
a. Menambahkan komponen-komponen (part) dalam merakit (Assemblly)
b. Menentukan hubungan antara part (mating relation) dalam merakit yang disbut
“Mate” sehingga setiap part akan terakit sesuai dengan rancangan. Hubungan
antar part ini meliputi: Coicident, Concentric dan parallel.
c. Pengujian hasil yang telah di “Mate”

Untuk memahami lebih jelas tentang perakitan, berikut ini akan diberikan suatu
contoh bagaimana cara merakit beberapa komponen atau part menjadi suatu
produk Machine Vise atau yang lebih dikenal yaitu Ragum (alat penjepit benda).
Ilustrasi dari beberapa komponen ragum yang dibutuhkan dapat anda lihat dalam
Gambar 5.1. Dalam buku panduan ini untuk merakit sebuah Ragum, komponen-
komponennya atau parts penyusun terlebih dahulu digambar sesuai bentuk dan
dimensi yang diberikan.

53
5.1. Machine Vise (Ragum)
Berikut ini detail bentuk dan dimensi komponen yang harus di gambar
meliputi: Base, Sliding Jaw, Jaw Plate, Vise Screw, Handle Rod dan Handle
Ball.

Gambar 5.1. Machine Vise (Ragum)

Sliding
Jaw

Jaw Plate
Handle Ball

Vise Screw

Handle Rood Base

Gambar 5.2. Machine Vise (Ragum) beserta komponenya

54
a. Part Base
Hal yang pertama yang harus anda buat adalah membuat Part Base. Bentuk dan dimensi Part Base yang akan digambar dapat
dilihat pada Gambar 5.3

Gambar 5.3. Bentuk dan dimensi Part Base Machine Vise

55
b. Part Sliding Jaw
Setelah Anda membuat Part Base maka selanjutnya anda membuat Part Sliding Jaw. Bentuk dan dimensi Part Sliding Jaw yang
akan anda gambar dapat dilihat pada Gambar 5.4

Gambar 5.4. Bentuk dan dimensi Part Sliding Jaw Machine Vise

56
c. Part Jaw Plate
Setelah Anda membuat Part Sliding Jaw maka selanjutnya anda membuat part Jaw Plate. Bentuk dan dimensi Part Jaw Plate
yang akan anda gambar dapat dilihat pada Gambar 5.5

Gambar 5.5. Bentuk dan dimensi Part Jaw Plate Machine Vise

57
d. Part Vise Screw
Setelah Anda membuat Part Jaw Plate maka selanjutnya anda membuat Part Vise Screw. Bentuk dan dimensi Part Vise Screw
yang akan anda gambar dapat dilihat pada Gambar 5.6.

Gambar 5.6. Bentuk dan dimensi Part Vise Screw Machine Vise

58
e. Part Handle Rod
Setelah Anda membuat Part Vise Screw maka selanjutnya anda membuat Part Handle Rod. Bentuk dan dimensi Part Handle Rod
yang akan anda gambar dapat dilihat pada Gambar 5.7.

Gambar 5.7. Bentuk dan dimensi Part Handle Rod Machine Vise

59
f. Part Handle Ball
Setelah Anda membuat Part Handle Rod maka selanjutnya anda membuat Part Handle Ball. Bentuk dan dimensi Part Handle
Ball yang akan anda gambar dapat dilihat pada Gambar 5.8.

.
Gambar 5.8. Bentuk dan dimensi Part Handle Ball Machine Vise

60
Setelah ke-enam part tersebut selesai digambar, maka langkah selanjutnya adalah
merakit part-part tersebut. Langkah-langkah proses perakitan beberapa part akan
dijelaskan sebagi berikut:

Membuat dokumen baru Assembly


Untuk memulai Assembly, anda dapat masuk ke Solidworks dengan: Klik icon
shortcut Solidworks 2019 Silahkan tunggu beberapa saat, setelah itu akan
muncul tampilan interface Solidworks ”(ditunjukan pada Gambar 5.9). Klik icon
“new document” (ctrl+N) selanjutnya anda klik / pilih “Assembly, maka muncul
tampilan interface Assembly akan seperti pada Gambar 5.10.

Gambar 5.9. Menu pilihan dokumen baru Solidworks Assembly

Gambar 5.10. Tampilan interface Assembly


61
5.2. Merakit Part Base dengan Sliding Jaw
Tahap pertama Anda akan merakit Part Base dengan part Sliding Jaw yang
telah dibuat sebelumnya. Pada saat muncul tampilan interface Assembly
(Gambar 5.10) akan keluar “Begin Assembly property manager” > klik
“browse” > pilih “Part Base” > open (seperti Gambar 5.11)

Base

Gambar 5.11. Membuka Part Base untuk perakitan

Part selanjutnya yang akan dirakit adalah Sliding Jaw. Adapun langkahnya
adalah klik “Assembly” pada toolbar > klik icon “Insert Components”
(ditunjukkan pada Gambar 5.12. > klik “Browse“ pada Insert Componen
Property manager > pilih Part Sliding Jaw> klik Open (Gambar 5.13.)

Gambar 5.12. Memasukkan Part baru

62
Sliding Jaw

Gambar 5.13. Memasukkan Part Sliding Jaw

Selanjutnya anda akan menggabungkan antara Part Base dengan Part Sliding
Jaw dengan menggunakan fitur “Mate”. Adapun langkahnya sebagai berikut

Klik “Mate” pada “Assembly” Toolbar > akan keluar Mate Property manager
(seperti Gambar 5.14).

Gambar 5.14. Mate Property manager

63
Mate yang pertama yaitu untuk meletakkan Part Sliding Jaw pada Part base,
maka lubang poros pada kedua part itu dihubungkan sebagi satu garis sumbu.
Oleh karena itu klik daerah lubang poros tersebut (lihat Gambar 5.15).

Klik

Klik

Gambar 5.15. Pemiihan Mate

Setelah itu Pilih “Concentric” >Klik ceklish hijau (Ok) untuk keluar pada
Property manager seperti pada Gambar 5.16

Pilih

Gambar 5.16. Mate pertama (“Concentric”)

64
Setelah itu, Anda akan membuat Mate yang kedua > klik “Parallel” pada
kolom Standar Mates > pada “Mate Selection” Pilih kedua sisi Part Base dan
Part Sliding Jaw yang berhadap-hadapan, Seperti ditunjukkan Gambar 5.17

Klik 1

Klik 2

Pilih

Gambar 5.17. Pemiihan Mate kedua (“Parallel”)

Klik Ceklish untuk keluar dari Mate Property Manager.

Gambar 5.18. Hasil Mate kedua

65
Mate yang ketiga yaitu menggunakan “LimitDistance” dengan tujuan agar
Part Sliding Jaw bisa digerakan maksimal sejauh 33 mm dari sumbu
pusat/putar. Adapun langkahnya sebagai berikut:
Klik “Mate”> Pada bagian Mates selection klik/pilih kedua sisi Part Base dan
Part Sliding Jaw yang berhadap-hadapan, Seperti ditunjukkan Gambar 5.19.
Pada bagian Mates property manager klik “Advanced Mates” > klik
“Distance” masukkan nilai “33” mm

Sumbu Putar
(Klik 2)

Klik 1

Pilih
“Advance Mates”

Distance “33 mm”

Gambar 5.19. Hasil Mate ketiga (“LimitDistance”)

Setelah selesai maka anda akan menguji apakah Mate yang anda lakukan sudah
benar? untuk Melihat Gerak dari Part Sliding Jaw maka: klik icon Move
Component (ditunjukkan pada Gambar 5.20) > klik dan drag (ke kiri dan ke
kanan) Part Sliding Jaw .

Gambar 5.20. Icon “Move Componen”

66
Jika Mates yang anda lakukan sudah benar maka anda akan hanya melihat Part
Sliding Jaw hanya dapat bergerak lurus segaris dengan bidang atas dari Part
Base dapat dilihat pada Gambar 5.21 dan Gambar 5.22

Gambar 5.21. Pengecekan posisi awal Part Sliding Jaw

Gambar 5.22. Pengecekan posisi akhir Part Sliding Jaw

67
5.3. Merakit Part Jaw Plate 1 dengan Part Base
Tahap yang kedua anda akan Merakit Part Jaw Plate dengan Part Base
Adapun langkahnya adalah klik “Assembly” pada toolbar > klik icon “Insert
Components” (ditunjukkan pada Gambar 5.12. > klik “Browse“ pada Insert
Componen Property manager > pilih Part Jaw Plate> klik Open (Gambar
5.23.)

Jaw Plate 1

Gambar 5.23. Insert Components Jaw Plate

Mate pertama klik sisi Part Jaw Plate yang saling berhadapan dengan Part
Base (Seperti pada gambar 5.24) > klik “Mate” pada “Assembly” Toolbar >
akan keluar Mate Property manager > pilih “Consident”> klik Ceklish

Klik 1
(sisi Jaw Plate)
Klik 2
Sisi Base

Gambar 5.24. Mate pertama Part Base dengan Jaw Plate

68
Mate kedua, klik lubang pada Part Jaw Plate yang saling berhadapan dengan
Part Base (Seperti pada gambar 5.25.) > pada Mate Property manager Pilih
“Concentric” > klik Ceklish

Lubang
(klik 1)

Lubang
(klik 2)

"Mate Pertama

Mate kedua

Gambar 5.25. Mate kedua Part Base dengan Jaw Plate

Gambar 5.26. Hasil Mate kedua Part Base dengan Jaw Plate

69
5.4. Merakit Part Jaw Plate 2 dengan Part Sliding Jaw
Tahap berikutnya adalah anda akan Memasukan Part Jaw Plate 2, ke Part
Sliding Jaw, Adapun langkahnya adalah klik “Assembly” pada toolbar > klik
icon “Insert Components” > klik “Browse“ pada Insert Componen Property
manager > pilih Part Jaw Plate> klik Open (Gambar 5.27.)

Jaw Plate 2

Gambar 5.27. Memasukkan Jaw Plate kedua dengan Part Sliding Jaw

Kemudian lakukan langkah yang sama seperti langkah sebelumnya (“Mate


pertama” dan “Mate kedua”) lihat pada halaman 68 dan 69, sehingga hasilnya
akan seperti pada Gambar 5.28.

Gambar 5.28. Hasil merakit Part Jaw Plate 2 dengan Part Sliding Jaw

70
5.5. Merakit Part Vise Screw dengan Part Base
Pada tahap ini anda akan merakit Vise Screw dengan Part Base dengan cara:
klik “Assembly” pada toolbar > klik icon “Insert Components> klik “Browse“
pada Insert Componen Property manager > pilih Part Vise Screw > klik Open
(Gambar 5.29.)

Gambar 5.29. Memasukkan Part Vise Screw

Mate pertama klik poros Part Vise Screw dan poros Part Base (Seperti pada
gambar 5.30)

Gambar 5.30. Poros Part Vise Screw dan poros Part Base

71
Klik “Mate” pada “Assembly” Toolbar > akan keluar Mate Property manager
> pilih “Consident”. Kemudian akan muncul kotak dialog dan pilih “Plip Mate
Aligment” maka hasilnya Part Vise Screw akan pindah posisi menjadi terbalik
dari posisi sebelumnya (ditunjukan pada Gambar 5.31).

Gambar 5.31. kotak dialog “Mate”

Gambar 5.32. Hasil Plip Mate Aligment

72
Mate kedua Klik pada Part Sliding Jaw> klik kanan> klik icon “hide
components” (seperti pada Gambar 5.33), maka Part Sliding Jaw akan tidak
terlihat (Gambar 5.34)

Hide components

Gambar 5.33. Cara meng-hide Part Sliding Jaw

Gambar 5.34. Hasil meng-hide Part Sliding Jaw

73
klik sisi ujung poros Part Vise Screw dan sisi Part Jaw Plate (Seperti pada
gambar 5.35.)

Klik 1
sisi Part Jaw Plate

Klik 2
sisi ujung poros Part
Vise Screw

Gambar 5.35. Mate kedua Part Vise Screw dengan Part Sliding Jaw

Klik “Mate” pada “Assembly” Toolbar > akan keluar Mate Property manager
> pilih “Consident”. (seperti pada Gambar 5.36.)

Gambar 5.36. Hasil Mate kedua Part Vise Screw dengan Part Sliding Jaw

74
Mate ketiga, dilakukan pada ulir (screw) pada Part Vise Screw. Klik pada ulir
(screw) pada Part Vise Screw dan poros dalam bagian Part Base (ditunjukkan
pada Gambar 5.37.)

Klik 2
Klik 1
Poros dalam
Ulir (Screw)

Gambar 5.37. Ulir Part Vise Screw dengan poros dalam Part Base

Klik “Mate” pada “Assembly” Toolbar > akan keluar Mate Property manager
> pilih “Mechanical Mates” > klik icon Screw > klik “Revolution/mm” = “1”
mm. (seperti pada Gambar 5.38.)

Gambar 5.38. Mate ketiga Part Vise Screw dengan Part Base

75
Sekarang anda harus menampilkan kembali (un-hide) Part Sliding Jaw yang
telah di Hide (sembunyikan) sebelumnya, yaitu dengan cara klik Part Sliding
Jaw> Pilih icon “Show Component” (seperti Gambar 5.39)

Klik 1
“Show component”

Gambar 5.39. Cara men-Unhide part Sliding Jaw

Gambar 5.40. Hasil setelah men-Unhide part Sliding Jaw

Setelah selesai maka anda akan menguji apakah Mate yang anda lakukan sudah
benar? untuk Melihat Gerak dari Part Vise Screw maka: klik icon Move
Component > klik dan drag (ke kiri dan ke kanan) Part Vise Screw. Jika Mates
76
yang anda lakukan sudah benar maka anda akan hanya melihat Part Vise Screw
hanya dapat bergerak memutar lurus segaris poros Part Base dapat dilihat
pada Gambar 5.41. dan Gambar 5.42.

Gambar 5.41. Pengecekan posisi awal Part Vise Screw

`
Gambar 5.42. Pengecekan posisi akhir Part Vise Screw

77
5.6. Merakit Part Handle Rod dengan Part Vise Screw
Pada tahap ini anda akan merakit Handle Rod dengan Part Vise Screw dengan
cara: klik “Assembly” pada toolbar > klik icon “Insert Components> klik
“Browse“ pada Insert Componen Property manager > pilih Part Handle Rod >
klik Open (Gambar 5.43.)

Gambar 5.43. Memasukkan Part Handle Rod

Mate pertama klik permukaan luar Part Handle Rod dan poros (permukaan
dalam) Part Vise Screw Seperti pada Gambar 5.44.

Klik 2
Klik 1 Poros (permukaan dalam)
Permukaan luar

Gambar 5.44. Permukaan luar Part Handle Rod dan poros (permukaan dalam)
Part Vise Screw

78
Klik “Mate” pada “Assembly” Toolbar > akan keluar Mate Property manager
> pilih “Consident”> Klik ceklish (ditunjukan pada Gambar 5.45).

Gambar 5.45. Hasil Mate pertama pada Part Handle Rod dengan Part Vise
Screw

Mate kedua yaitu menggunakan “LimitDistance” klik “Front Plane” pada


Part Vise Screw dan “Right Plane” pada Part Handle Rod dan Seperti pada
Gambar 5.46.

“Front Plane”

“Right Plane”

Gambar 5.46. Mate kedua pada Part Handle Rod dengan Part Vise Screw

79
Klik “Mate”> Pada bagian Mates property manager klik “Advanced Mates” >
klik “Distance” masukkan nilai 20 mm dan 100 mm (seperti pada Gambar
5.47)

Distance = 20 mm

Max value = 100 mm

Gambar 5.47. Memasukan nilai “Distance”

Gambar 5.48. Hasil Mate kedua pada Part Handle Rod dengan Part Vise Screw

80
5.7. Merakit Part Handle Ball 1 dengan Part handle Rod
Pada tahap ini anda akan merakit Handle Ball 1 dengan Part Handle Rod
dengan cara: klik “Assembly” pada toolbar > klik icon “Insert Components>
klik “Browse“ pada Insert Componen Property manager > pilih Part Handle
Ball > klik Open (Gambar 5.49.)

Part Handle Ball 1

Gambar 5.49. Memasukkan Part Handle Ball

Mate pertama klik permukaan luar Part Handle Rod dan poros (permukaan
dalam) Handle Ball Seperti pada Gambar 5.50.

Poros

Permukaan luar

Gambar 5.50. Permukaan luar Part Handle Rod dan poros Part Handle Ball
81
Klik “Mate” pada “Assembly” Toolbar > akan keluar Mate Property manager
> pilih “Consident”> Klik ceklish (ditunjukan pada Gambar 5.51).

Gambar 5.51. Mate Pertama Part Handle Rod dan poros Part Handle Ball

Gambar 5.52. Hasil Mate Pertama Part Handle Rod dan poros Part Handle
Ball

82
Mate kedua klik ujung poros Handle Ball dan ujung poros Handle Rod Seperti
pada Gambar 5.53. > klik Ceklsih

Klik 1
Ujung poros

Klik 2
Ujung poros

Gambar 5.53. Ujung poros Handle Ball dan ujung poros Handle Rod

Gambar 5.54. Hasil Mate kedua Part Handle Rod dan poros Part Handle Ball

83
5.8. Merakit Part Handle Ball 2 dengan Part handle Rod
Tahap berikutnya adalah anda akan Memasukan Part Handle Ball 2, ke Part
handle Rod, Adapun langkahnya adalah klik “Assembly” pada toolbar > klik
icon “Insert Components” > klik “Browse“ pada Insert Componen Property
manager > pilih Part Handle Ball > klik Open (Gambar 5.55.)

Handle Ball 2

Gambar 5.55. Memasukkan Handle Ball 2

Kemudian lakukan langkah yang sama seperti langkah sebelumnya (“Mate


pertama” dan “Mate kedua”) lihat pada halaman 81 dan 83, sehingga hasil
akhir dari perakitan Part Handle Ball 2 dengan Part handle Rod dapat dilihat
seperti pada Gambar 5.56.

Gambar 5.56. Hasil akhir Mate Handle Ball 2 dengan Part Handle rod
84
PERTEMUAN 6
Pencetakan Gambar Teknik (drawing)

Dalam pertemuan terakhir ini anda akan mempelajari tentang pembuatan suatu
sheet drawing dari komponen atau parts dan perakitan (assembly). Jika anda ingin
mencetak gambar yang telah anda buat maka anda bisa menggunakan mode
“Drawing” pada SolidWorks. Mode drawing ditandai dengan ekstensi file berupa
*idw atau *Dwg. Gambar teknik atau gambar kerja dapat dibuat pada mode
drawing berdasarkan model 3D dari part atau assembly yang sudah ada
sebelumnya. Yang perlu diatur dalam suatu dokumen gambar adalah standar
gambar, jenis proyeksi, gambar pandangan dan anotasi gambar (termasuk di
dalamnya pemberian ukuran).
Materi pada pertemuan ini meliputi:
1. Membuat dokumen baru drawing
2. Memasukkan Part pada drawing
3. Memberikan anotasi gambar
4. Memberikan keterangan gambar potongan dan detail
5. Menyimpan file drawing dan mencetak drawing

Gambar 6.1. Contoh drawing Ragum

85
6.1. Membuat Dokumen Baru Drawing
Untuk membuat “Drawing”, anda dapat masuk ke Solidworks dengan: Klik icon
shortcut Solidworks 2019 Silahkan tunggu beberapa saat, setelah itu akan
muncul tampilan interface Solidworks ”(ditunjukan pada Gambar 6.2). Klik icon
“new document” (ctrl+N) selanjutnya anda klik / pilih “Drawing”, maka muncul
tampilan interface Assembly akan seperti pada Gambar 6.3.

Gambar 6.2. Menu pilihan dokumen baru Solidworks Assembly

Gambar 6.3. Tampilan interface Drawing


86
Untuk memilih jenis “ format kertas” (etiket), anda dapat meng-klik “Browse”
kemudian pilih sesuai dengan yang anda inginkan (ditunjukan dalam Gambar
6.4), tetapi dalam pertemuan ini kita akan membuat sheet drawing jenis “a4 -
landscape.slddrt”

Gambar 6.4. Jenis Sheet format drawing

Selanjutnya dalah proses pengeditan format kertas (etiket) dengan mengubah


beberapa property teks. Caranya adalah: Klik kanan dalam kertas gambar
(sheet drawing),> klik “Edit Sheet Format” (seperti pada Gambar 6.5).

Gambar 6.5. Edit Sheet Format

87
Sehingga tampilan garis pada kertas gambar akan warna biru (Gambar 6.6)

Gambar 6.6. Garis pada kertas gambar warna biru

Untuk merubah judul atau teks, klik dua kali teks tersebut (akan muncul dalam
suatu edit box) dalam “Formatting”, klik font dan ubah font, size atau style dan
kemudian klik OK > untuk menyimpan perubahan yang sudah dilakukan klik
bagian luar dari teks tersebut.

Formatting

Gambar 6.7. Mengubah drawing template

`
Gambar 6.8. Contoh yang sudah diubah drawing template
88
Setelah mengubah drawing template , klik kanan dalam kertas gambar
(drawing sheet) > pilih “Edit Sheet” untuk keluar dari mode “Edit Sheet
Format” dapat dilihat pada Gambar 6.9.

Gambar 6.9. Keluar dari mode “Edit Sheet Format”.

Selanjutnya simpan sheet format yang sudah diperbaiki. Hal ini berbeda
dengan menyimpan dokumen drawing itu sendiri. Langkah-langkah
penyimpanan sheet format yang sudah diperbaiki adalah sebagai berikut:

Klik menu file > klik “Save Sheet Format” (Gambar 6.10) > berikan nama
sheet format tersebut misal “a4 - landscape-edit” > klik “Save “

Gambar 6.10. Cara menyimpan Sheet Format yang telah perbaiki


89
6.2. Memasukkan Part pada Drawing
Untuk menambahkan atau memasaukkan Part yang telah dibuat, yaitu dengan
cara:
Klik model View pada drawaing toolbar (seperti dalam Gambar 6.11)

Gambar 6.11. Cara menyimpan Sheet Format yang telah perbaiki

Dalam Property Manager, Klik “Browse” > pilih part yang akan di masukan
(dalam contoh ini adalah Part Base Ragum yang telah dibuat dipertemuan
sebelumnya) > klik “Open”.

Gambar 6.12. Memasukkan Part dalam drawing


90
Front

Klik
Preview

Gambar 6.13. Property Manager Model View 1

 Pada “Orientation” > klik “front” pada standar views > klik kolom
“Preview” (untuk menampilkan suatu preview)
 klik ceklis pada kolom “Options” (Auto-start project view) dengan tujuan
untuk menempatkan tampilan model orthogonal
 Pada “Scale” pilih “Use costume scale” > pilih “User defined” dan atur
menjadi 1: 3 (lihat Gambar 6.14)

Kolom
Options

Pengaturan
Skala

Gambar 6.14. Property Manager Model View 2


91
Pindahkan pointer kedalam daerah grafik (kertas gambar) > geser pointer ke
kiri, ke atas dan serong kanan atas > klik tanda ceklish (Ok) sehingga seperti
Gambar 6.15.

Gambar 6.15. Hasil Drawing View

Note: Apabila anda ingin memindahkan tampilan drawing arahkan kurso


sampai Tanya cursor berbentuk panah> klik dan drag gambar yang mau anda
pindahkan

92
6.3. Memberikan Anotasi Gambar
Suatu gambar teknik belum memiliki makna atau belum dapat
mengkomunikasikan gagasan apabila tidak ada ukuran, anotasi, simbol-simbol
dan keterangan gambar. Ini semua dapat diakses dari menu “Annotate” pada
mode Drawing, seperti ditunjukkan pada Gambar 6.16.

Gambar 6.16. Menu “Annotate” pada mode Drawing

Perintah-perintah pada bagian Dimesion yaitu:


 Smart Dimension: memberikan ukuran, termasuk garis ukur, garis ekstensi,
dan angka ukur. Karakteristik masing-masing ditentukan dari Style Editor
pada bagian Dimension. Meskipun secara default style tersebut mengacu
standar ISO, namun beberapa aturan perlu anda sesuaikan sendiri supaya
lebih sesuai standar. Ukuran dapat dibuatdengan memilih dua titik, atau
memilih entitas seperti garis, busur atau kurva.
 Model Items: memberikan ukuran secara otomatis
 Note : untuk memberikan catatan/tulisan
 Balloon : memberikan simbol angka
 Surface : memberikan keteranagn terkait permukaan
 Weld Symbol: memberikan keterangan jenis sambungan

Gambar 6.17. Contoh penggunaan anotasi


93
Untuk memberikan ukuran secara manual, Anda bisa menggunakan Smart
Demension, klik icon “Smart Dimension”> klik gambar / garis yang akan
diberikan ukuran (seperti Gambar 6.18.).

Gambar 6.18. Memberikan ukuran menggunakan Tools “Smart Dimension”

Silahkan anda memberikan anotasi (ukuran) seperti pada Gambar 6.19.

Gambar 6.19. Fully defined (Part Base)

94
6.4. Memberikan Keterangan Gambar Potongan dan Detail
Untuk menggambar bagian benda yang tidak terlihat (tersembunyi) digunakan
garis putus-putus Jika bagian yang tidak terlihat tersebut mempunyai bentuk
yang rumit, maka digunakan cara potongan (irisan). Bagian benda yang
menghalangi seolah-olah dipotong. Hasil gambarnya disebut gambar
potongan. Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar, tetapi
jika diperlukan bidang potong dapat dibuat di luar sumbu dasar. Untuk hal
tersebut bidang potongnya harus diberi tanda, dan arah penglihatannya
dinyatakan dengan anak panah.
Untuk membuat gambar potongan dapat diakses dari menu “View Layout”
pada mode Drawing, seperti ditunjukkan pada Gambar 6.20.

Gambar 6.20. Menu “View Layout” pada mode Drawing

 Section View: memotong gambar


 Detail View: memperbesar gambar tertentu

a. Tools Section View


Berikut langkahnya : klik menu “View Layout”> klik “Section View” maka
cursor akan menjadi seperti Gambar 6.21 > arahkan cursor ke gambar yang
akan dipotong.

Cursor

Gambar 6.21. Penggunaan tools “Section view”


95
> klik pada bagaian tengah/ poros gambar tersebut sehingga akan membuat
gambar baru yang telah dipotong > geser cursor kearah kanan seperti Gambar
6.22

Gambar 6.21. Hasil penggunaan tools “Section view”

Silahkan anda membuat kertas gambar baru (drawing template), masukan Part
“Sliding Jaw” (Ragum) yang pernah dibuat pada pertemuan sebelumnya dan
berikan anotasi (ukuran) serta gambar potongan (section view) seperti pada
Gambar 6.22.

Gambar 6.22. Drawing template Part Sliding Jaw


96
b. Tools Detail View
Berikut langkahnya: klik menu “View Layout”> klik “Detail View” arahkan
cursor ke daerah yang akan anda “Detail View” (Gambar 6.23) sehingga
menjadi seperti Gambar 6.24

Daerah yang
akan dilakukan
detail view

Gambar 6.24. Sebelum dilakukan detail view

Pada bagian Detail View Property Manager anda bisa merubah atau mengedit
hasil detail view yang telah anda lakukan (seperti pada Gambar 6.25)

Detail View
Property Manager

Gambar 6.25. Setelah dilakukan detail view

97
Contoh lainya pada penggunaan Tools “Detail View” yaitu pada Part Vise
Screw yang sebelumnya di buat pada pertemuan ke-5 (lihat pada Gambar 6.26).

`
Gambar 6.26. Contoh Part Vise srew dengan detail drawing

6.5. Menyimpan file Drawing dan mencetak Drawing


Untuk menyimpan file drawing bisa menggunakan ekstensi *drw, *jpg,*png
atau *pdf, pilih sesuai dengan ke inginan anda.
Untuk mencetak drawing ke kertas, maka Klik menu File > Klik Print (Dialog
box print akan muncul)> pada print range pilih “All Sheets”> Ok.

Gambar 6.27. Dialog Box Print


98
REFERENSI
Anwar. 1979. Menggambar Teknik Mesin 2.Jakarta: Departemen pendidikan &
Kebudayaan.
Dradjad, K. 2009. Gambar Teknik 1. Depok: PT Intergrate Quality.
Giesecke, F. A., A. Mitchel, H.C. Spencer, I.L. Hill, J.T.Dygdon, dan J.E.. Novak.
2001. Gambar Teknik Jilid 2. Diterjemahkan oleh: Rahim Gussito dan
Zulkifli Harahap. Edisi ke-11. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Heij, L. A. & L. A. De Bruijn. 1991. Ilmu Menggambar Bangunan Mesin. Jakarta:
PT pradnya Paramita.0
Luzadder, W. J. 1999. Menggambar Teknik. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Nelson, J. A. 1979. Drafting for Trade & Industry Basic Skill. Albany, New York:
Delmar Publishers.
Reddy, K. V. 2008.Textbook of Engineering Drawing. 2nd. Hyderabad: BS
Publications.
Sato, G. T. & N. S. Hartanto. 1981. Menggambar Mesin Menurut Standar ISO,
Edisi pertama. Jakarta: PT Pradya Paramitha.

99
LAMPIRAN

100
CAD (Autodesk Inventor)
Sebelumanda memulai menggunakan
aplikasi CAD (dalam mata kuliah ini
digunakan Autodesk-Inventor – student
version), maka perlu diperkenalkan
terlebih dahulu mengenai lingkungan
tatap muka (interface environment) dari piranti tersebut. Yang perlu anda ketahui juga
bahwa Autodesk setiap tahunnya mengeluarkan versi terbaru dari piranti Inventor,
sehingga bisa jadi tampilannya sedikit berbeda untuk setiap versinya. Namun
perbedaan-perbedaan tersebut tidak terlalu mencolok, dan jika anda menguasai salah
satu versi, maka tidak sulit untuk beradaptasi dengan versi lainnya. Berikut ini didalam
buku ini akan di ajarkan menggunkan aplikasi Inventor dalam membuat beberapa part,
yuk disimak.

A. SAMBUNGAN PIPA

1. Membuat Sketsa
Sebelum memulai membuat benda atau model Part 2 dimensi anda diharuskan
untuk membuat terlebih dahulu sketsa dalam bentuk 2 dimensi. Pada Pertemuan
ini anda terlebih dahulu membuat sketsa seperti pada Gambar 1.

101
Gambar 1. Sketsa part 1

2. Circular

Circular adalah fitur yang digunakan untuk memperbanyak suatu fitur dengan
jumlah dan jarak tertentu. Pada “Circular Pattern” berfungsi untuk
memperbanyak fitur secara circular dengan jarak (angle) yang sama dari pusat
(axis) biasanya digunakan pada part cyrcle

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: klik “geometry cyrcle”> pilih icon


“Circular ” (seperti Gambar 1) maka akan muncul CirPattern property managers
seperti Gambar 2 > klik cyrcle yang telah dibuat kemudian pilih sumbu axis (garis
cyrcle berwarna kuning) masukan jumlahnya 6> Klik Ok.

Gambar 2. muncul CirPattern property managers


102
3. Fitur Extrude
Setelah membuat sketsa seperti pada Gambar 1. maka langkah selanjutnya ialah
membuat sketsa tersebut menjadi bentuk 3 dimensi, dengan cara klik “3D
Models”> pilih icon “Extruded” > (maka akan muncul Extrude property managers
seperti gambar 3) arah extuded menjadi ke atas) > masukan nilai “3” mm pada
“Extruded Extents”> klik Ok

Gambar 3. Hasil extrude

4. Membuat Sketsa 2
Langkah Selanjutnya adalah membuat sketsa pada part yang telah di buat (seperti
gambar 3) dengan cara klik bagian atas pada part tersebut (akan ditandai dengan
warna biru seperti Gambar 3) kemudian pilih icon sketch. Kemudian anda
membuat sketsa seperti Gambar 3.

Gambar 3. Skesta circle


103
Gambar 4. Skesta line

5. Fitur Sweep

Sweep merupakan sebuah perintah yang digunakan untuk membentuk objrk ke


mode 3D menggunakan fungsi path Untuk menjalankan peintah klik skesta cyrcle
sebagai profile kemudian klik sketsa line sebagai path. Klik Ok maka hasilnya akan
terlihat seperti pada gambar 6

Gambar 5. Sweep property managers

104
Gambar 6. Hasil Sweep

6. Membuat Skesta 3

Langkah Selanjutnya adalah membuat sketsa pada part yang telah di buat (seperti
gambar 6) dengan cara klik bagian atas pada part tersebut (akan ditandai dengan
warna biru seperti Gambar 7) kemudian pilih icon sketch. Kemudian anda
membuat sketsa seperti Gambar 7.

Gambar 7. Skesta

105
7. Fitur Revolve

Revolved boss/base adalah suatu fitur yang dapat digunakan untuk membuat
suatu part dengan memutar sktesa terhadap suatu sumbu atau axis. Fitur ini
digunakan untuk membuat part berbentuk silindris dan sebagainya.

Adapun langkah-langkah penggunaannya sebagai berikut: klik menu “3D Models”>


klik icon “Revolve” (maka akan muncul Revolve property managers seperti
gambar 8) > pada “Axis of revolution” klik panah untuk geometry kemudian klik
panah untuk axis (maka sketsa anda akan otomatis seperti gambar 9) setelah
selesai klik Ok.

Gambar 8. Revolve property managers

Gambar 9. Hasil Revolve


106
8. Fitur Fillet

Fillet” berfungsi untuk menumpulkan sudut lancip kita dengan ukuran jari-jari
tertentu. Pembuatan objek yang di fillet bisa terbentuk dari dua garis line,
polyline, rectangle dan lain-lain yang terhubung membentuk sudut. Dengan
gambar icon. Untuk membuat Fillet caranya dalah sebagai berikut: klik “3D
Model”> pilih icon “Fillet > Fillet (seperti Gambar 10.) maka akan muncul Fillet
property managers > pada “Item To Fillet“ klik yang akan dilakukan Fillet yaitu
pada bagian ujung garis lingkaran bawah seperti pada Gambar 11 pada “Fillet
Parameters” masukan Radius “5” mm > klik Ok

Gambar 10 Fillet property managers

Gambar.11 Hasil Filet


107
9. Membuat Skesta 4

Langkah Selanjutnya adalah membuat sketsa pada part yang telah di buat (seperti
gambar 11) dengan cara klik bagian atas pada part tersebut (akan ditandai dengan
warna biru seperti Gambar 12) kemudian pilih icon sketch. Kemudian anda
membuat sketsa seperti Gambar 12.

Gambar 12. Skesta

10. Circular

Patern adalah fitur yang digunakan untuk memperbanyak suatu fitur (Extruded,
Extruded Cut, Swept Boss dan sebagainya) dengan jumlah dan jarak tertentu. Pada
“Circular Pattern” berfungsi untuk memperbanyak fitur secara circular dengan
jarak (angle) yang sama dari pusat (axis) biasanya digunakan pada part Silindris.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: klik “3D Models”> pilih icon “Circular
pattern” (seperti Gambar 13) maka akan muncul CirPattern property managers
seperti Gambar 13 > klik circle yang telah dibuat kemudian pilih sumbu axis (garis
circle berwarna kuning) masukan jumlahnya 6> Klik Ok.

108
Gambar 13. Circular property manager

11. Fitur Extrude

Setelah membuat sketsa seperti pada Gambar 13. maka langkah selanjutnya ialah
membuat sketsa tersebut menjadi bentuk 3 dimensi, dengan cara klik “3D
Models”> pilih icon “Extruded” > (maka akan muncul Extrude property managers
seperti gambar 14) arah extuded menjadi ke atas) > masukan nilai “8 ” mm pada
“Extruded Extents”> kilik Ok

Gambar 14. Extrude property managers

109
Gambar 15. Hasil Exctrude

Hasil Akhir

110
B. OBENG

1. Membuat Sketsa
Sebelum memulai membuat benda atau model Part 1 dimensi anda diharuskan
untuk membuat terlebih dahulu sketsa dalam bentuk 2 dimensi. Pada Pertemuan
ini anda terlebih dahulu membuat sketsa seperti pada Gambar 1

Gambar 1. Sketsa part 1

2. Fitur Revolve
Revolved boss/base adalah suatu fitur yang dapat digunakan untuk membuat
suatu part dengan memutar sktesa terhadap suatu sumbu atau axis. Fitur ini
digunakan untuk membuat part berbentuk silindris dan sebagainya.

111
Adapun langkah-langkah penggunaannya sebagai berikut: klik menu “3D Models”>

klik icon “Revolve” (maka akan muncul Revolve property managers seperti
gambar 2) > pada “Axis of revolution” klik panah untuk geometry kemudian klik
panah untuk axis (maka sketsa anda akan otomatis seperti gambar 2) setelah
selesai klik Ok.

Gambar 2. Revolve property managers

Gambar 3. Hasil Revolve

112
3. Fitur Fillet
Fillet” berfungsi untuk menumpulkan sudut lancip kita dengan ukuran jari-jari
tertentu. Pembuatan objek yang di fillet bisa terbentuk dari dua garis line,
polyline, rectangle dan lain-lain yang terhubung membentuk sudut. Dengan

gambar icon .
Untuk membuat Fillet caranya dalah sebagai berikut: klik “3D Model”> pilih icon
“Fillet > Fillet (seperti Gambar 4.) maka akan muncul Fillet property managers >
pada “Item To Fillet“ klik yang akan dilakukan Fillet yaitu pada bagian ujung garis
lingkaran bawah seperti pada Gambar 4 pada “Fillet Parameters” masukan Radius
“10” mm > klik Ok

Gambar 4. Hasil Filet

113
4. Membuat Skesta 2
Langkah Selanjutnya adalah membuat sketsa pada part yang telah di buat (seperti
gambar 6) dengan cara klik bagian atas pada part tersebut (akan ditandai dengan
warna biru seperti Gambar 6.) kemudian pilih icon sketch. Kemudian anda
membuat sketsa seperti Gambar 7.

Gambar 6. Langkah awal membuat sketsa 2

Gambar 7. Sketsa

114
5. Circular
Patern adalah fitur yang digunakan untuk memperbanyak suatu fitur (Extruded,
Extruded Cut, Swept Boss dan sebagainya) dengan jumlah dan jarak tertentu. Pada
“Circular Pattern” berfungsi untuk memperbanyak fitur secara circular dengan
jarak (angle) yang sama dari pusat (axis) biasanya digunakan pada part Silindris.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: klik “3D Models”> pilih icon “Circular
pattern” (seperti Gambar 8.) maka akan muncul CirPattern property managers
seperti Gambar 8 > klik circle yang telah dibuat kemudian pilih sumbu axis (garis
circle berwarna kuning) masukan jumlahnya 9> Klik Ok.

Gambar 8. Circular property managers

6. Fitur Extrude
Setelah membuat sketsa seperti pada Gambar 9. maka langkah selanjutnya ialah
membuat sketsa tersebut menjadi bentuk 3 dimensi, dengan cara klik “3D
Models”> pilih icon “Extruded” > (maka akan muncul Boss-Extrude property
managers seperti gambar 9) arah extuded menjadi ke atas) > masukan nilai “500”
mm pada “Extruded Depth”> kilik Ok

115
Gambar 9. Hasil Exctrude

7. Membuat Skesta 3
Langkah Selanjutnya adalah membuat sketsa pada part yang telah di buat (seperti
gambar 9) dengan cara klik bagian atas pada part tersebut (akan ditandai dengan
warna biru seperti Gambar 10) kemudian pilih icon sketch. Kemudian anda
membuat sketsa seperti Gambar 11.

Gambar 10. Membuat sketsa pada warna biru

116
Gambar 11. Skesta Baru

8. Fitur Extrude
Setelah membuat sketsa seperti pada Gambar 11. maka langkah selanjutnya ialah
membuat sketsa tersebut menjadi bentuk 3 dimensi, dengan cara klik “3D
Models”> pilih icon “Extruded” > (maka akan muncul Extrude property managers
seperti gambar 12) arah extuded menjadi ke atas) > masukan nilai “600” mm pada
“Extruded Depth”> kilik Ok

Gambar 12. Hasil Extrude

117
9. Work Plane
Plane merupakan dasar atau tempat untuk membuat skesta pada inventor.Untuk
membuat plane sesuai keinginan kita atau ingin membuat koordinat dari plane
kita dapat menggunakan work plane dan mengatur jarak koordinat dari plane
yang kita pilih. Seperti pada gambar 13 langkah awal menggunakan work plane

klik plane yang akan kita gunakan kemudian pilih icon offset plane
masukan jarak koordinat 25 mm. Klik Ceklist

Gambar 13. Langkah awal work plane

Gambar 14. Menentukan jarak koordinat

118
10.Membuat Skesta 4
Langkah Selanjutnya adalah membuat sketsa pada part yang telah di buat (seperti
gambar 13) dengan cara klik bagian atas pada part tersebut (akan ditandai dengan
warna biru seperti Gambar 14) kemudian pilih icon sketch. Kemudian anda
membuat sketsa seperti Gambar 15.

Gambar 15. Membuat Skesta 4

11.Fitur Extrude
Setelah membuat sketsa seperti pada Gambar 15. maka langkah selanjutnya ialah
membuat sketsa tersebut menjadi bentuk 3 dimensi, dengan cara klik “3D
Models”> pilih icon “Extruded” > (maka akan muncul Extrude property managers
seperti gambar 16) arah extuded menjadi ke samping) > masukan nilai “55” mm
sesuai diameter circle kemudian klik pada “Extruded > lalu kilik Ok

Gambar 16. Extrude property managers

119
Hasil Akhir

120
Ahmad Yonanda, S.T., M.T 121

Anda mungkin juga menyukai