Grafik Fungsi Trigono
Grafik Fungsi Trigono
Persamaan y = f(x) disebut persamaan grafik f. Pada BAB II fungsi trigonometri didefinisikan
sebagai :
= ( , sin ) sin = , = ukuran sudut
y
sinus
r
cosinus = ( , cos ) cos n = , = ukuran sudut
x
r
= ( , tan ) tan = , = ukuran sudut , dan seterusnya.
y
tangen
x
Apabila sudut dinyatakan dengan :
a. Ukuran Radian
= x radian dan y = sin x, maka fungsi sinus (x, y ) y = sin x, x Dditulis : sinus =
(x, y ) y = sin x, x D dengan D = { x rad │x R } dan grafik sinus adalah sedang y =
2) Fungsi Cosinus
Jika = x rad, Jadi domain fungsi cosinus adalah D = { x rad │x R }.
Jika = xo maka domain fungsi cosinus adalah D = { xo│x R }.
3) Fungsi Tangen
Jika = x rad, untuk x = 1
2
→ tan 12 tidak didefinisikan atau tan 12 R .
demikian pula untuk x = 32 , x = 52 , dst x = 12 + n , n B maka :
tan ( 12 + n ) R .
30
Jika = xo maka domain fungsi tangen adalah x o x R, x 90 + n 180, n B
4) Fungsi Cotangen
Apabila = x rad, maka :
x = 0 → cot 0, tidak didefinisikan
x = → cot , tidak didefinisikan
x = 2 → cot 2 tidak didefinisikan, dst.
Jadi untuk x =, n B, cot n R , maka domain fungsi cotangen adalah
D = x x n , n B, x R
5) Fungsi Secan
Apabila = x rad, maka :
x = 12 → sec 12 , tidak didefinisikan
Jadi untuk x = 1
2
+ n , n B, sec (12 + n ) R , maka domain fungsi secan
adalah D = x x R, x 12 (1 + 2n)n , n B,
Tetapi jika = xo maka domain fungsi cotangen adalah
D = x o x R, x 90(1 + 2n), n B
6) Fungsi Cosecan
Apabila = x rad, maka :
x = 0 → csc 0, tidak didefinisikan
x = → csc , tidak didefinisikan
Jadi untuk x = n , n B, csc n R , maka domain fungsi cosecan adalah
D = x x n , n B, x R
31
B. Range Fungsi Trigonometri Sederhana
Yang disebut range dari fungsi adalah himpunan semua nilai fungsi. Range suatu fungsi
dapat sama dengan kodomain tetapi juga dapat merupakan himpunan bagian dari
kodomain.
dengan demikian untuk x D nilai fungsi tangen bervariasi antara − dan +∞.
Jadi untuk x D → tan x R maka - tan x +
atau − y + , y R
32
maka range fungsi tangen adalah { y │y R }
33
Apabila ukuran untuk sudut x dipakai ukuran radian maka domain dan range dari keenam
fungsi trigonometri dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Fungsi Domain Range
{(x , y)│y = sin x } { x rad │x R } y R − 1 y 1
{(x , y)│y = cos x } { x rad │x R }
y R − 1 y 1
{(x , y)│y = tan x } x x 12 (1 + 2n), n B, x R
{ y │y R }
{(x , y)│y = cot x }
x x (1 + 2n), n B, x R
1
2 { y │y R }
{(x , y)│y = sec x }
{(x , y)│y = csc x }
x x R, x 12 (1 + 2n)n , n B, y R y −1 v y 1
x x R, x 12 (1 + 2n)n , n B, y R y −1 v y 1
y 0 1
2
1
3 1 1
3
1
2
0 - 12 1
3 -1 ……
2 2 2
Untuk menunjukkan sifat periodik dari fungsi sinus, disini digambar dengan domain
(x , y ) − 2 x 2 terlihat bahwa periodik fungsi sinus adalal 2 . Selain itu
terlihat pula bahwa range fungsi sinus adalah y − 1 y 1 dan nilai maksimun 1,
nilai minimum 1.
34
1,5
0,5
-2 - 3
- - 1
0 1
3
2
2 2 2 2
-0,5
-1
-1,5
0,5
x
-2 - 2
- 3
2
- 1
2 -0,5
0 1
2
3
2
-1
-1,5
Dari grafik fungsi cosinus dapat dilihat bahwa digambar dengan domain
(x , y ) bahwa periodik fungsi cosinus adalah 2 . Selain itu terlihat
− 2 x 2
pula bahwa range fungsi cosinus adalah y − 1 y 1 dan nilai maksimun 1, nilai
minimum 1.
Dari identitas cos x = sin (12 + x) kita juga dapat menggambar grafik cosinus dari
35
3. Grafik Fungsi Tangen = { (x , y )│y = tan x, x D} dengan Domain D = { x│- ≤ x
≤ , x ≠ - 12 , x ≠ 12 }
Dari domain tersebut memberi keterangan kepada kita bahwa grafik tangen
merupakan garis lengkung yang terputus ( diskontinu) di titik dimana tan 12 dan tan -
1
2
tidak didefinisikan.
y
2
1,5
1
0,5
0 x
- - 2
1 -0,5 1
2
-1
-1,5
-2
Dua garis sejajar yang mesing-masing tegak lurus sumbu x dengan persamaan x = -
1
2
atau x = 12 disebut asimtot.
Untuk 0 ≤ x ≤ ,
Jika x → 12 dari kiri maka tan x → +∞ sehingga disebelah kiri asimtot grafik tangen
naik .
Jika x → 1
2
dari kanan, maka tan x→ - ∞sehingga di kanan asimtot grafik tangen
menurun.
Demikian pula dengan interval - ≤ x ≤ 2 , x ≠ - 12 , x ≠ 12 , disebelah kiri asimtot
nilai minimum.
36
y
2,0
1,5
1,0
0,5
0,0 x
- -
1
2 -0,5
1
2
-1,0
-1,5
-2,0
Dari garik jelas bahwa periode cotangen adalah , sedangkan range y y R dan
y
2,5
2,0
1,5
1,0
0,5
0,0 x
-2 - 3
- - 1
-0,5 1
3
2
2 2 2 2
-1,0
-1,5
-2,0
-2,5
37
Jadi periode secan adalah 2 , range y R y −1 y 1.
38
Contoh 1.
Gambarlah grafik fungsi (x, y ) y = 2 sin x dengan domain x − 2 x 2 untuk
menggambar grafik fungsi ini dilakukan dengan menggambar dulu beberapa titik yang
terletak pada grafik fungsi tersebut.
x -2 − 23 − − 12 0 1
2 2
3 2
y 0 1 1
3 1 1
3 2 0 - 12 1
3
2 2 2
Disini k = 2 jadi k > 1 jika dibandingkan dengan grafik y = sin x maka grafik y = 2 sin x,
terhadap sumbu x bertambah besar, sedang titik y dapat diperoleh dengna mengalikan nya
sebesar 2 kali.
y
2,5
2,0
1,5 →y = 2sin x
1,0
0,5 → y = sin x
0,0 x
-2 - 2
3
-2 1
-2 1
2
3
2
-1,0
-1,5
-2,0
-2,5
Contoh 2.
Gambar grafik (x, y ) y = 1
2 cos x dengan domain x − 2 x 2 .
y
1,5
1,0
→y= 1
2
cos x
0,5
→ y = cos x
0,0 x
-2 - - 2 2
3
-2 1
-0,5
1
2
3
2
-1,0
-1,5
Pada contoh ini k = ½ jadi 0 < k < 1. Bandingkan grafik y =cos x dan y = ½ cos x.n terlihat
disini bahwa grafik y = ½ cos x menyusut atau diperkecil ½ kali terhadap sumbu x.
39
Contoh 3.
Gambar Grafik fungsi (x, y ) y = − 1
2 tan x dengan domain x − 32 x 32 , x 12 .
y
2,0
1,5
1,0 → y = tan x
0,5
→ y = − 12 tan x
0,0 x
3
-
-- 2 - 1
2
-0,5 1
2
3
2
-1,0
-1,5
-2,0
Pada gambar diatas jika k = - ½ atau – 1 < k < 0 dapat dilihat bahwa grafik y = - ½ tan x
berada pada arah yang berlawanan terhadap sumbu x dengan grafik y = tan x atau berputar
180o terhadap sumbu x. adapun bentuknya diperkecil ½ kali terhadap sumbu x .
Contoh 4.
Gambar grafik fungsi (x, y ) y = 1
2 cos x dengan domain x − 2 x 2
y
2,5
2,0
1,5
→ y = cos x
1,0
0,5
→ y = - 12 cos x
0,0 x
-2 - 2
3
-2 - 1
2
-0,5 1
2
3
2
-1,0
-1,5
-2,0
-2,5
Pada contoh ini k = - 2 jadi k < -1. dari gambar dapat dilihat bahwa grafik y = - 2 cos x berada
pada arah yang berlawanan terhadap sumbu x dengan grafik y = cos x atau berputar 180o
terhadap sumbu x. adapun bentuk grafiknya lebih besar 2 kali terhadap sumbu x.
40
E. Grafik Fungsi F(m ), m bilangan real m ≠ 0 atau m ≠ 1
F( )melambangkan salah satu dari keenam fungsi trigonometri sudut . Apabila
sudut dikali dengan sembarang bilangan real m maka fungsi trigonometri disini
dilambangkan dengan F(m ).
Grafik fungsi F(m ) ini dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu :
1
1) Jika m < 0 maka periode dari fungsi F(m ) adalah kali dari periode F( ).
m
1
2) Jika m < 0 maka periode dari fungsi F(m ) adalah kali dari periode F( ).
m
Contoh 1.
Gambar garfik fungsi (x, y ) y = − 1
2 tan x dengan domain x − 12 x 12 , x 14
y
4,0
3,0 → y = tan 2x
2,0
→ y = tan x
1,0
0,0 x
−
1
4
-1,0 1
4
-2,0
-3,0
-4,0
Dengan memperhatikan kedua grafik di atas yaitu y = tan x dan y = tan 2x terlihat bahwa
periode dari tan x adalah 12 , sedang perode dari tan 2x sama dengan ½ kali perode tan x.
Contoh 2.
Gambar grafik fungsi (x, y ) y = sin x dengan domain x − 2 x 2
1
2
kemudian
41
y
1,5
1,0
→ y = sin 12 x
0,5
0,0 x
-2 - 2
-0,5
→ y = sin x
-1,0
-1,5
Dari gambar di atas terlihat bahwa periode untuk fungsi y = sin ½ x adalah 2 x 2 atau 2 kali
periode sin x. jadi untuk fungsi F( ½ x) periodenya 2 kali periode F(x).
Contoh 3.
Gambar grafik fungsi (x, y ) y = sec x dengan domain x − x , x
3
2
1
3
y
2,0
1,5
1,0
0,5
0,0 x
- - 12
1
-0,5 2
-1,0
-1,5
-2,0
Dari ketiga contoh tersebut menunjukkan bahwa m > 0 , maka periode fungsi F(m )
1
adalah kali periode fungsi F( ).
m
Contoh 4.
42
Jika m < 0.Berdasarkan rumus-rumus trigonometri kita tahu bahwa :
F(– m ) = – F(m ) atau F(–m ) = F(m )
Misalnya : sin ( – 2 ) = – sin 2
tan ( – 2 ) = tan
cos ( – ) = cos
cot ( – 2 ) = –cot 2
Ini berarti bahwa periode fungsi sin ( – 2 ) sama dengan periose ( – sin 2 ) yaitu ½ kali
1
periode sin . Jadi pada umumnya :Jika m < 0 periode fungsi F( m ) adalah kali
m
1,5 y
1,0 → y = sin x
0,5 → y = sin − 2 x
0,0 x
- - 12 1
2
-0,5
-1,0
-1,5
Periode fungsi sin ( -2x) adalah atau ½ x 2 , yaitu ½ kali periode sin x. ini berarti periode
1
sin ( - 2x) adalah kali fungsi sin x. karena sin ( - 2x) = - sin 2x maka grafik y = sin ( - 2x)
−2
adalah juga grafik y = - sin 2x. Dengan demikian grafik y = sin ( - 2x) terletak berlawanan
arah terhadap sumbu x dengan grafik y = sin 2x.
Contoh 5.
Gambar grafik (x, y ) y = cos(− x) dengan domain x − 2 x 2 . Bandingkan dengan
1
2
grafik y = cos x.
43
y
1,5
1,0
0,5 → y = cos (- 12 x)
0,0 → y = cos x x
-2 - 2 - - 2 2
3 1
-0,5
1
2
3
2
-1,0
-1,5
Pada grafik y = cos ( - ½ x) periodenya adalah 4 atau 2 x 2 , yaitu 2 kali periode y = cos x.
1
jadi berarti periode fungsi cos ( - ½ x) adalah kali periode cos x.
−2
Contoh 1.
Gambar grafik fungsi (x, y ) y = sin(x + ) dengan domain x −
1
4
9
4 x 74 . Bandingkan
dengan grafik fungsi sin x.
1,0 → y = sin x
→ y = sin (x + 14 )
x 0,0
-2 - 2
− 94 - 2
3
- 2
1 1
2
3
2
-1,0
44
Terlihat bahwa grafik y = sin (x + 1
4 )sama bentuknya dengan grafik y = sin x, tetapi
letaknya bereser ke kiri 14 . Jadi untuk menggambar grafik y = sin (x + 14 ) karena 14 > 0,
dapat dilakukan dengan menggambar grafik y = sin x , tetapi interval pada sumbu x digeser ke
kiri 1
4 .
Contoh 2.
Gambar grafik (x, y ) y = 1
2 cos 2( x − 12 ) dengan domain x − 2 x 2 . Bandingkan
1) = − 12 berarti > 0 mak grafik y = 12 cos 2( x − 12 ) dapat diperoleh dari grafik cos x
2) k = ½ atau 0 < k < 1 , maka grafik y = 12 cos 2( x − 12 ) dapat diperoleh dari grafik cos x
cos x, yaitu ½ 2 .
Lukisan :
1,5
1,0
0,5
→ y = cos x
x 0,0
→ y = ½ cos 2(x- 12 )
-2 - 3
- - 1
1
3
2
2 2 -0,5 2 2
-1,0
-1,5
y
Contoh 1.
Gambar grafik (x, y ) y = 2 + sin x dengan domain x − 2 x 2 . Gambar dahulu grafik
fungsi konstan dengan persamaan y = 2 dan fungsi dengan persamaan y = sin x dalam sistem
koordinat Cartesius dengan domain x − 2 x 2 .Kemudian dengan menjumlahkan
semua koordinat dari titik-titik pada pada kedua grafik tersebut didapat grafik fungsi dengan
persamaan y = 2 + sin x.
3,0
2,0 → y = 2 + sin x
1,0
→ y = sin x
x 0,0
-2 - 3
- - 1
1
3
2
2 2 2 2
-1,0
Contoh 2.
Gambar grafik (x, y ) y = cos x − 1 dengan domain x − 2 x 2
1,0
→ y = cos x
x 0,0
-2 - 2 - - 2 2
3 1 1
2 3
2
-1,0
→ y = cos x – 1
-2,0
H. Grafik Fungsi F( ) = f( ) ± g( )
Apabila f( ) dan g( ) masing-masing fungsi trigonometri dari sudut dengan
domain yang sama maka grafik fungsi F( ) = f ( ) ± g ( ) dapat diperoleh dari
menjumlahkan koordinat y dari tiap-tiap titi pada grafik f ( ) dan g ( ) yang sesuai dengan
domainnya pada satu sumbu salib Cartesius.
Contoh:
46
Gambar grafik fungsi (x, y ) y = sin x + cos x dengan domain x − 2 x 2 .
2,0
1,0
→ y = cos x
x 0,0 → y = sin x
-2 - 2 - - 12 2
3 1
2 3
2
-1,0
→ y = sin x + cos x
-2,0
y
Cara II
Perhatikan fungsi (x, y ) y = A sin x + B cos x dengan A, B masing-masing bilangan konstan
sedang A dan B tidak besama-sama nol.
Persamaan y = A sin x + B cos x
A B
y = A2 + B 2 sin x cos x
A +B A2 + B 2
2 2
Selanjutnya ada dua persamaan yang ekuivalen dengan persamaan diatas yang dapat kita pilih
yaitu :
Kemungkinan I:
A B
Misalkan cos = , sin = dengan 0 2
A2 + B 2 A2 + B 2
Dengan demikian hanya ada satu yang memenuhinya. Sehingga:
Kemungkinan II
47
A B
Misalkan sin = , cos = dengan 0 2 hanya ada satu yang
A +B
2 2
A + B2
2
memenuhinya.
Jadi :
A B
y = A2 + B 2 sin x + cos x
A +B A2 + B 2
2 2
Sesuai cara II :
y = sin x + cos x , maka A = 1 dan B = 1
1 1 1 1
y = 2 sin x + atau y = 2 cos x − karena = dan =
4 4 4 4
grafiknya dapat diperoleh dari grafik y = sin x dengan menggeser interval pada sumbu x
1
sepanjang ke kiri terhadap sumbu x., grafik y = sin x diperbesar 2 kali.
4
2,0
1,5
1,0
0,5 →y= 2 sin( x + 14
x 0,0
-2 - 2 - - 2 2
3 1 -0,5 1
2 3
2
-1,0 → y = sin x
-1,5
-2,0
y
grafiknya dapat diperoleh dari grafik y = cos x dengan menggeser interval pada sumbu x
1
sepanjang ke kiri terhadap sumbu x., grafik y = cos x diperbesar 2 kali.
4
48
1,5
→y= 2 cos( x + 12 )
1,0
0,5
→ y = cos x
x 0,0
-2 - 2 - - 12 2
3 -0,5 0,0 1
2 3
2
-1,0
-1,5
Cara III
Cara III ini pada hakekatnya sama dengan cara II tetapi permulaannya agak berbeda.
Kita perhatikan saja persamaan y = A sin x +B cos x dengan A, B bilangan konstan, A ≠ 0, B
≠ 0.
Misalkan A sin x +cos x = k sin ( x + ), k > 0 sedang 0 2 atau dimisalkan A sin x
+ B cos x = k cos ( x – 0 ), k > 0, 0 0 2 .
Kita ambil pemisalan yang pertama : A sin x + B sin x = k sin ( x + ).
A sin x + cos x = k sin x cos + k sin cos x
A = k cos
B = k sin
Dari kedua persamaan ini diperoleh :
49
= k sin x cos + k sin cos x
1 = k cos → cos 0
Maka tan = 1 atau tan 0
1 = k sin → sin 0
1
Karena 0 2 maka yanag memenuhi di uadran I atau =
4
k = 12 + 12 → k = 2
1 1
Jadi sin x + cos x= 2 sin x + dengan cara yang sama sin x + cos x= 2 cos x −
4 4
1
menggambar grafik fungsi (x, y ) y = 2 sin x + atau fungsi
4
1
( x, y ) y = 2 cos x − seperti pada cara II.
4
Contoh:
Gambar grafik fungsi ( x, y ) y = 3 cos x − sin x dengan domain x − 2 x 2 .
Apabila digunakan cara II maka : y = 3 cos x − sin x disini A = 3, B = 1 → k = 2
y = 3 cos x − sin x
3 1
y = 2 cos x − sin x cos = 1
2
3 , sin = 1
2
2 2
maka tan = 13 3 karena
y = 2cos sin x − sin cos x
cos 0, sin 0 dan
1
y = 2 cos x + tan 0 → = 16
6
1
Jadi fungsi di atas dapat dinyatakan sebagai fungsi : ( x, y ) y = 2 cos x + sehingga
6
grafikbta dapat diperoleh dari grafik y = cos x dengan menggeser interval pada sumbu x, 1
6
ke kiri dan memperbesar dengan 2 kali terhadap sumbu x.
50
2,0
1,0
→ y = cos x
x 0,0
-2 - 3
- - 1
1
3
2
2 2 2 2
-1,0
Gambarlah grafik fungsi-fungsi berikut ini sesuai dengan domain yang telah ditentukan :
1. f (x ) = (x, y ) y = 1 + cos x dengan domain x − x 2
4.
f ( x ) = ( x, y ) y = sin x − 3 cos x dengan domain x 0 x 2
51