Anda di halaman 1dari 44

PENGERTIAN, MONITORING, DAN EVALUASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)

OLEH: DIREKTUR OTONOMI DAERAH BAPPENAS

PENGERTIAN DAK

PENGERTIANDANAALOKASIKHUSUS(DAK)

DanaAlokasiKhusus(DAK)adalahdana Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yangbersumberdariPendapatanAPBN yangbersumberdariPendapatanAPBN yang dialokasikankepada daerahtertentu daerahtertentu dengantujuanuntukmembantu mendanai dengantujuanuntukmembantu kegiatankhusus
yangmerupakan urusan daerah d dansesuaidengan prioritasnasional id i i i l
3

KRITERIA ALOKASI DAK KE DAERAH

(1)

Kriteria Umum. Kriteria umum ditetapkan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah yang dicerminkan dari penerimaan umum APBD setelah dikurangi belanja pegawai negeri sipil daerah. Kemampuan keuangan daerah tersebut dihitung berdasarkan indeks fiskal netto (IFN) yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Kriteria Khusus Kriteria khusus dirumuskan berdasarkan peraturan Khusus. perundangundangan yang mengatur penyelenggaraan otonomi khusus, dan karakteristik daerah, yaitu:
a. Peraturan perundangan: Daerah-daerah yang menurut ketentuan peraturan perundangan diberi status otonomi khusus, diprioritaskan mendapat alokasi DAK. Seluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat alokasi DAK. b. Karakteristik daerah: Daerah pesisir dan kepulauan, daerah perbatasan dengan negara lain, daerah tertinggal/terpencil, serta daerah yang termasuk kategori daerah ketahanan pangan, daerah rawan bencana, dan daerah pariwisata, diprioritaskan mendapat alokasi DAK. c..K it i kh Kriteria khusus: Dirumuskan melalui indeks kewilayahan oleh Menteri Keuangan dengan mempertimbangkan masukan dari Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri/Pimpinan 4 Lembaga terkait.

KRITERIA ALOKASI DAK KE DAERAH

(2)

Kriteria Teknis Kriteria teknis disusun berdasarkan Teknis. indikator-indikator yang dapat menggambarkan kondisi sarana dan prasarana, kinerja pelaksanaan kegiatan DAK di d daerah, d i h dan insentif bagi daerah yang tif b i d h mengalokasikan dana daerah diluar DAK untuk membiayai kegiatan serupa sesuai bidang DAK. Kriteria teknis dirumuskan berdasarkan indeks teknis yang ditetapkan oleh menteri/kepala lembaga teknis terkait.

KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH (IFN < 1) YES

NO

PERATURAN PERUNDANGAN

YES

INDIKATOR KEBUTUHAN TEKNIS

NO INDEKS TEKNIS IT = f (Indikator Teknis) INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS (IFWT) = f(IFN.IKW.IT) IFWT > 1 YES DAERAH LAYAK DAERAH TIDAK LAYAK

KARAKTERISTIK DAERAH (IKW) INDEKS FISKAL DAN WILAYAH (IFW) = f (IFN.IKW) IFW > 1 YES NO

NO

DAERAH YANG LAYAK MENDAPAT DAK INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS (IFWT) = f(IFN;IKW;IT) INDEKS TEKNIS IT = f (Indikator Teknis) IT > 0 YES DAERAH TIDAK LAYAK UNTUK BIDANG TERTENTU

NO

BOBOT DAK (BD) = IFWT * IKK

ALOKASI DAK per BIDANG (ADB) = (BD) * PAGU per BIDANG

ALOKASI DAK (AD) = (ADB1)+(ADB2)+.(ADBn)

TAHAPANPENGELOLAANDAKMENURUTPP 55/2005
1. 1 2. 3. 3 4. 5. 6. 7. PenetapanProgram&KegiatanDAK(Bappenas,K/L) Penetapan Program & Kegiatan DAK (Bappenas K/L) PenghitunganDAK(Depkeu) PenetapanalokasidanpenggunaanDAK(Depkeu,K/L) Penetapan alokasi dan penggunaan DAK (Depkeu K/L) Penganggarandidaerah(PemdaSKPD) PenyaluranDAK(Depkeu) Penyaluran DAK (Depkeu) Pelaporan(SKPD,K/L) Pemantauan&evaluasi (BappenasbersamaK/L, ( pp / , Depkeu)

KOORDINASI PENGELOLAAN DAK


NO PROSES BAPPENAS DEP TEKNIS DEP DAGRI DEP KEUANGAN

1 2 3 4 5 7 8 9

Perencanaan Penyedia Data Fiskal Penyedia Data Teknis Koordinasi Petunjuk Teknis Penyusunan Petunjuk Teknis Penetapan Alokasi Penyalur Dana Monev
9

10 Audit

MONEV DAK

Latar Belakang
1. Menindaklanjuti PP 55/2005 tentang Dana Perimbangan khususnya mengenai pengaturan pelaksanaan pemantauan teknis pelaksanaan dan evaluasi terhadap pemanfaatan DAK serta dalam upaya mengkoordinasikan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi DAK. 2. Petunjuk Pelaksanaan diharapkan dapat dijadikan perangkat untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan pemantauan teknis p pelaksanaan dan evaluasi pemanfaatan kegiatan yang dibiayai p g y g y DAK, baik di Pusat maupun di daerah.

Maksud dan Tujuan


1. Memberikan landasan untuk melakukan pemantauan dan d evaluasi pelaksanaan DAK l i l k DAK. 2. Memberikan landasan bagi pelaksanaan koordinasi antar instansi pengelola DAK di Pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi DAK DAK. 3. Memberikan landasan bagi konsistensi dan pelaksanaan koordinasi antara P k di i t Pusat d t dan d daerah d l h dalam pengelolaan l l DAK.

Substansi Yang Dijelaskan Dalam Juklak


1. Pemantauan Teknis Pelaksanaan 2. Evaluasi Pemanfaatan 3. Sistem Pelaporan 4. Organisasi Pelaksana

PEMANTAUAN TEKNIS PELAKSANAAN

Tujuan pemantauan teknis pelaksanaan DAK: T j t t k i l k DAK


1. 1 Memastikan pelaksanaan DAK di daerah tepat waktu dan tepat sasaran sesuai dengan penetapan alokasi DAK dan petunjuk teknis masing-masing bidang DAK. 2. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan dalam rangka perbaikan pelaksanaan DAK t h b j l l k tahun berjalan.

Ruang lingkup pemantauan dari aspek teknis adalah:


1. Kesesuaian antara kegiatan DAK dengan usulan kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). 2. Kesesuaian pemanfaatan DAK dalam Dokumen Pelaksana AnggaranSatuan Kerja Anggaran Satuan Perangkat Daerah (DPA-SKPD) dengan petunjuk teknis dan pelaksanaan di lapangan. 3. Realisasi waktu pelaksanaan, lokasi, dan sasaran pelaksanaan dengan perencanaan.

Ruang lingkup pemantauan dari aspek keuangan adalah:


1. Penyediaan dana pendamping. 2. 2 Realisasi penyerapan yang meliputi realisasi keuangan dari rekening kas umum negara ke rekening kas umum daerah. 3. Realisasi pembayaran dari rekenening kas umum daerah Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) kepada pihak ketiga ketiga.

Tata Cara Pemantauan:


1. 1 Review Laporan
Review laporan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menelaah data dan informasi pelaksanaan DAK yang diperoleh dari daerah. Review akan dilakukan terhadap hal-hal sebagaimana diatur dalam ruang lingkup pemantauan teknis pelaksanaan DAK.

2. Kunjungan lapangan
Kunjungan lapangan merupakan kegiatan pemantauan yang dilakukan secara langsung dan bertujuan untuk mengetahui informasi yang lebih rinci berkaitan dengan perkembangan pelaksanaan DAK di daerah. Kunjungan lapangan dapat dilaksanakan secara berkala atau insidental sesuai kebutuhan Kunjungan lapangan dapat dilakukan kebutuhan. secara bersama-sama dengan pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pelaksanaan DAK, sehingga permasalahan-permasalahan yang ada dapat diselesaikan.

3. 3 Forum Koordinasi
Forum koordinasi bertujuan untuk menindaklanjuti hasil review laporan dan/atau kunjungan lapangan. Forum ini dilaksanakan oleh organisasi pelaksana pusat, provinsi, dan d kabupaten/kota k b t /k t dan d dapat d t mengikutsertakan ik t t k pemangku k kepentingan k ti (stakeholders) apabila terdapat permasalahan yang bersifat khusus.

Jadwal Pemantauan:
1. 1 Review laporan dilaksanakan setiap triwulan pada tahun berjalan. 2. Kunjungan lapangan dilaksanakan antara bulan Juli-Oktober pada tahun berjalan. 3. Forum koordinasi dilaksanakan antara bulan AprilNovember pada tahun berjalan.

Pelaksana:
1. Pemantauan teknis pelaksanaan DAK untuk review laporan dilakukan oleh organisasi pelaksana pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. 2. Kunjungan lapangan dilakukan oleh organisasi pelaksana p pusat, provinsi, dan kabupaten/kota secara terpadu. p p p 3. Forum koordinasi nasional dilaksanakan oleh organisasi pelaksana pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Jadwal pelaksanaan forum koordinasi di provinsi ditetapkan oleh organisasi pelaksana provinsi, dan di kabupaten/kota ditetapkan oleh organisasi pelaksana kabupaten/kota.

EVALUASI PEMANFAATAN

Tujuan Evaluasi Pemanfaatan DAK: ujua a uas e a aata

1. Memastikan pelaksanaan DAK bermanfaat bagi masyarakat di daerah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang t l h dit t k telah ditetapkan d l dalam d k dokumen perencanaan pembangunan nasional. 2. Memberikan masukan untuk penyempurnaan kebijakan dan pengelolaan DAK yang meliputi aspek perencanaan, pengalokasian, pelaksanaan, pengalokasian pelaksanaan dan pemanfaatan DAK ke depan

Ruang Lingkup Evaluasi Pemanfaatan DAK:


1. Pencapaian sasaran kegiatan DAK berdasarkan masukan (input), proses (process), keluaran (output), dan hasil (outcome). 2. Pencapaian manfaat (benefit) yang diperoleh dari pelaksanaan DAK. 3. Dampak (impact) yang ditimbulkan dari pelaksanaan DAK.

Alur Evaluasi Pemanfaatan DAK

Perencanaan

Pelaksanaan

(planning)
MASUKAN (INPUT)

(actuating)
PROSES
(AKTIVITAS)

Hasil (result)
KELUARAN (OUTPUT) HASIL (OUTCOMES) DAMPAK (IMPACT)

Tata Cara Evaluasi:


1. Review Laporan Akhir
Review laporan akhir merupakan kegiatan untuk menelaah seluruh laporan pelaksanaan DAK yang b t j l k bertujuan untuk menilai k t k il i kesesuaian antara masukan (i i t k (input), t) proses (process), dan keluaran (output).

2. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui pencapaian hasil, kemajuan, dan kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan DAK dalam rangka penyempurnaan kebijakan dan pengelolaan DAK F k l l DAK. Fokus utama evaluasi di hk t l i diarahkan pada pencapaian k l d i keluaran (outputs), hasil (outcomes), dan dampak (impacts) dari pelaksanaan DAK.

3. Forum Koordinasi
Forum koordinasi bertujuan untuk membahas dan menindaklanjuti hasil pemantauan dan/atau evaluasi pemanfaatan DAK. Forum ini dilaksanakan oleh organisasi pelaksana pusat, pusat organisasi pelaksana provinsi dan organisasi pelaksana kabupaten/kota provinsi, kabupaten/kota. Organisasi pelaksana dapat mengikutsertakan pihak-pihak lain yang terkait.

Jadwal Evaluasi:
1. Review laporan akhir pelaksanaan DAK dilaksanakan pada bulan Maret pada tahun p p berikutnya. 2. 2 Evaluasi dilaksanakan setiap 3 (tiga) tahun sekali sekali. 3. Forum koordinasi dilaksanakan sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam satu tahun.

Pelaksana:
1. Review laporan akhir dilakukan oleh organisasi pelaksana pusat, pusat organisasi pelaksana provinsi dan organisasi provinsi, pelaksana kabupaten/kota. 2. Pelaksanaan kegiatan evaluasi dilakukan oleh organisasi g g pelaksana pusat yang dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara bersama-sama dengan perguruan tinggi, lembaga penelitian/kajian, dan/ atau konsultan. 3. Forum koordinasi nasional dilaksanakan oleh organisasi pelaksana pusat, tingkat provinsi dilaksanakan oleh organisasi pelaksana provinsi, d i i l k i i dan ti k t k b tingkat kabupaten/kota t /k t oleh organisasi pelaksana kabupaten/kota. Jadwal pelaksanaan forum koordinasi di provinsi ditetapkan oleh organisasi pelaksana provinsi dan di kabupaten/kota provinsi, ditetapkan oleh organisasi pelaksana kabupaten/kota.

SISTEM PELAPORAN

Pelaporan p
1. Kepala daerah menyampaikan laporan triwulan yang memuat laporan p y p p y g p pelaksanaan kegiatan dan penggunaan DAK kepada Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri teknis terkait. 2. Penyampaian laporan triwulan di atas dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. 3. Kepatuhan d 3 K t h daerah d l h dalam menyampaikan l ik laporan t i l triwulanan d dapat t dijadikan pertimbangan dalam pengalokasian DAK tahun berikutnya sesuai peraturan perundang-undangan. 4. Menteri teknis menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK setiap akhir tahun anggaran kepada Menteri Keuangan, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Bappenas, Dalam Negeri.

Jenis Laporan
1. Laporan triwulanan, memuat perencanaan pemanfaatan DAK, kesesuaian DPA SKPD dengan petunjuk teknis perkembangan DPA-SKPD teknis, pelaksanaan kegiatan, dan permasalahan yang timbul. 2. Laporan penyerapan DAK, merupakan laporan yang disampaikan kepada Menteri Keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 04/PMK.07/2008 tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah. gg gj gg 3. Laporan akhir merupakan laporan pelaksanaan akhir tahun.

SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)


I. PENDAHULUAN a. Latar belakang b. Tujuan penulisan laporan II. HASIL PELAKSANAAN DAK a. Umum b. Per bidang DAK III. III PERMASALAHAN DAN KENDALA PELAKSANAAN DAK a. Umum i. Perencanaan ii. Penganggaran iii. Pelaksanaan iv. Pemantauan, dan v. Evaluasi b. Khusus i. i Keberadaan dan peran tim koordinasi ii. Proses dan mekanisme koordinasi c. Per Bidang DAK IV. PENUTUP a. Saran dan masukan daerah b. Rekomendasi kebijakan untuk pemerintah pusat LAMPIRAN

Sistem Pelaporan DAK

Alur Pelaporan DAK Dari Kabupaten/Kota (Laporan Triwulan)

MENTERI KEUANGAN

MENTERI DALAM NEGERI

MENTERI TEKNIS

GUBERNUR BUPATI/ WALIKOTA


REKAPITULASI

SEKDA KAB./KOTA

REKAPITULASI

SKPD KAB./KOTA

LAPORAN TRIWULAN

Alur Pelaporan DAK Dari Provinsi (Laporan Triwulan)

MENTERI KEUANGAN

MENTERI DALAM NEGERI

MENTERI TEKNIS

GUBERNUR

REKAPITULASI

SEKDA PROVINSI

REKAPITULASI

SKPD PROVINSI

LAPORAN TRIWULAN

LAPORAN KEMAJUAN PER TRIWULAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN . / . Provinsi SKPD Bidang : : :
Perencanaan Kegiatan No. Jenis Jumlah Kegiatan Satuan Volume Penerima DAK (*) Manfaat (Rp.juta) 2 3 4 5 6 Pelaksanaan Kegiatan Realisasi

Kota/Kabupaten :

Form I
Kesesuaian sasaran Kesesuaian antara dan lokasi dengan DPA-SKPD dengan Kodefikasi Jumlah RKPD Petunjuk Teknis Pendamping Total Biaya Swakelola Kontrak Fisik Keuangan p g y g Masalah (Rp.juta) 7 (Rp.juta) 8 (Rp- juta) (Rp-juta) 9 10 (%) 11 (%) 12 YA 13a TIDAK 13b YA 14a TIDAK 14b 15

Total

Kodefikasi Masalah : Kode Masalah 1 Permasalahan terkait dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 2 Permasalahan terkait dengan Petunjuk Teknis 3 P Permasalahan tterkait d l h k it dengan R Rencana K j dan Anggaran SKPD Kerja d A 4 Permasalahan terkait dengan DPA-SKPD 5 Permasalahan terkait dengan SK Penetapan Pelaksana Kegiatan 6 Permasalahan terkait dengan Pelaksanaan Tender Pekerjaan Kontrak 7 Permasalahan terkait dengan Persiapan Pekerjaan Swakelola 8 Permasalahan terkait dengan Penerbitan SP2D 9 Permasalahan terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Kontrak 10 Permasalahan terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Swakelola Keterangan 1 Pelaksana DAK adalah SKPD Kabupaten/Kota terkait yang bertanggung jawab terhadap bidang DAK masing-masing masing masing 2 Bidang DAK sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 3 Kegiatan sesuai dengan Petunjuk Teknis masing-masing bidang DAK 4 Kolom 14 diisi dengan masalah-masalah yang terjadi di lapangan yang terkait dengan kode masalah yang tersedia (*) Satuan penerima manfaat disesuaikan dengan kegiatan di masing-masing bidang DAK

LAPORAN KEMAJUAN PER TRIWULAN CHECKLIST DOKUMEN DAN KEGIATAN PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN . / .

Form II

No.

Dokumen/Kegiatan

Waktu

Keterangan

(1) I 1 2 3 4 PERENCANAAN

(2)

(3)

(4)

PMK (Alokasi dan Pedoman Umum) Petunjuk Teknis (Juknis) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD Penetapan DPA-SKPD

II 5 6 7 8 9 10 11 12

PELAKSANAAN SK Penetapan Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan Tender Pekerjaan Kontrak Persiapan P k j P i Pekerjaan S k l l Swakelola Pelaksanaan Pekerjaan Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan Swakelola Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

Keterangan Kolom 3 Nomor 1 Diisi tanggal diterimanya PMK oleh Daerah 1, Kolom 3 Nomor 2, Diisi tanggal diterimanya Juknis oleh Daerah Kolom 3 Nomor 3, Diisi tanggal Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD Kolom 3 Nomor 4 Diisi tanggal diterbitkannya DPA SKPD 4, DPA-SKPD Kolom 3 Nomor 5, Diisi tanggal ditetapkannya SK Penetapan Pelaksana Kegiatan Kolom 3 Nomor 6, Diisi tanggal (range) dilaksanakannya kegiatan tender untuk pekerjaan kontrak Kol N 7, t ( K lom 3 Nomor 7 Diisi tanggall (range)) dilaksanakannya persiiapan swakellola k k k Kolom 3 Nomor 8, Diisi tanggal Dilaksanakannya Pekerjaan Kontrak Kolom 3 Nomor 9, Diisi tanggal dilaksanakannya pekerjaan swakelola Kolom 3 Nomor 10, Diisi tanggal diterbitkannya S oleh Pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan/bendahara pengeluaran SPP / Kolom 3 Nomor 11, Diisi tanggal diterbitkannya SPM yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran Kolom 3 Nomor 12, Diisi tanggal diterbitkannya SP2D diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah berdasarkan SPM

ORGANISASI PELAKSANA

Organisasi Pelaksana Pusat


1. Organisasi pelaksana pusat dikoordinasikan oleh Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dengan melibatkan Departemen Keuangan, Departemen Dalam Negeri, dan Kementerian/Lembaga teknis terkait terkait. 2. Organisasi pelaksana pusat mempunyai tugas: Melakukan pemantauan teknis pelaksanaan dan evaluasi p p pemanfaatan DAK. Melakukan koordinasi dengan organisasi pelaksana provinsi dan kabupaten/kota melalui forum koordinasi. M Mensosialisasikan P t j k P l k i li ik Petunjuk Pelaksanaan P Pemantauan T k i t Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan DAK kepada provinsi dan kabupaten/kota. Mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan laporan pemantauan teknis pelaksanaan dan evaluasi pemanfaatan DAK. Menyampaikan laporan hasil pemantauan teknis pelaksanaan dan evaluasi pemanfaatan DAK dan rekomendasi kebijakan kepada menteri terkait. Organisasi pelaksana dapat menugaskan kepada aparat pengawas fungsional untuk menindaklanjuti hasil pemantauan evaluasi.

Tugas dan fungsi masing-masing kementerian/lembaga teknis adalah sebagai berikut: 1. Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas melakukan pemantauan teknis pelaksanaan dan evaluasi pemanfaatan DAK dari aspek pencapaian sasaran prioritas nasional. 2. Departemen Keuangan melakukan pemantauan teknis pelaksanaan dan p g p p evaluasi pemanfaatan DAK dari aspek keuangan terutama yang terkait dengan penyaluran DAK dari rekening kas umum negara ke rekening kas umum daerah dan penyerapan anggaran dari rekening kas umum daerah. 3. Departemen Dalam Negeri melakukan pemantauan teknis pelaksanaan dan evaluasi pemanfaatan DAK d i aspek pelaksanaan, administrasi d l i f t dari k l k d i i t i keuangan, dan kepatuhan daerah dalam pelaporan DAK. 4. 4 Kementerian/Lembaga teknis melakukan pemantauan pelaksanaan dan evaluasi pemanfaatan DAK dari aspek teknis. teknis

Organisasi Pelaksana Provinsi


Organisasi pelaksana provinsi dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah dengan melibatkan Bappeda, Biro Administrasi Pembangunan/sebutan lain, Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD), dan SKPD j g g ( ) terkait. Organisasi pelaksana provinsi mempunyai tugas: 1. Melakukan pemantauan teknis pelaksanaan DAK. 2. Melakukan k di 2 M l k k koordinasi d i dengan organisasi pelaksana pusat d i i l k t dan kabupaten/kota melalui forum koordinasi. 3. 3 Mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan laporan pemantauan teknis pelaksanaan DAK dari SKPD provinsi dan laporan yang diterima dari bupati/walikota. 4. Menyampaikan laporan hasil pemantauan teknis pelaksanaan DAK dan rekomendasi kebijakan kepada gubernur.

Organisasi Pelaksana Kabupaten/Kota


Organisasi pelaksana kabupaten/kota dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah dengan melibatkan Bappeda, Bagian Administrasi Pembangunan/sebutan lain, SKPKD, dan SKPD terkait. Organisasi pelaksana kabupaten/kota mempunyai tugas: 1. Melakukan pemantauan teknis pelaksanaan DAK. 2. Melakukan k di 2 M l k k koordinasi d i dengan organisasi pelaksana pusat d i i l k t dan organisasi i i pelaksana provinsi melalui forum koordinasi. 3 3. Mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan laporan pemantauan teknis e g oo d as a da e g o so das a apo a pe a taua te s pelaksanaan DAK dari SKPD. 4. Menyampaikan laporan hasil pemantauan teknis pelaksanaan rekomendasi kebijakan kepada bupati/walikota bupati/walikota. DAK dan

Tim Koordinasi
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas organisasi pelaksana di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dapat dibentuk tim koordinasi.

PENUTUP

1. Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi P E l i Pemanfaatan DAK i i merupakan acuan d l f t ini k dalam pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK di daerah. 2. Petunjuk Pelaksanaan ini tidak meniadakan mekanisme pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh masing-masing Kementerian/Lembaga teknis terkait terkait.

SEKIAN, TERIMA KASIH, DAN SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai