PENGAKUAN INTERNASIONAL Pengakuan : perbuatan politik dimana suatu ngr menunjukkan kesediaannya utk makui suatu situasi fakta

dan menerima akibat hkm dr pakuan tsb. Pengakuan melibatkan hkm dan politik sekaligus. Tidak ada keharusan untuk mengakui, juga tidak ada keharusan utk tdk mengakui. Pengakuan meliputi brbagai situasi : Lahirnya negara baru, suksesi pemerintahan diluar konstitusi, perubahan wilayah dll. TEORI PENGAKUAN a. Teori Konstitutif Suatu ngr scr hk (mutlak) baru ada, bila telah mendapat pengakuan dr ngr2 lain. b. Teori Deklaratif Pengakuan hnya mrp pengukuhan dr kelahiran suatu ngr baru. Pengakuan bukan mrp syarat mutlak bg kelahiran suatu ngr baru. Pasal 3 Deklarasi Montevideo (27 Des 1933) : Keberadaan politik suatu ngr, bebas dr pengakuannya oleh ngr2 lain. Piagam Bogota dan psl 12 Konferensi Buenos Aires 1967 : lahir dan brahirnya suatu ngr adl soal fakta, pengakuan oleh ngr2 lain hanya mpunyai dmpak deklaratif semata. Pd umumnya, kriteria untuk adanya pengakuan : a. keyakinan adanya stabilitas di negr tsb; b. dukungan umum dr penduduk; c. kesanggupan dan kemauan utk mlksanakan kwjiban2 intl.

akibat pakuan : a. pakuan adl suatu kebijaksanaan individual dan dlm hal ini ngr bebas utk makui suatu ngr tanpa hrs memperhatikan sikap ngr lain; b. pakuan mrp discretionary act yaitu suatu ngr mengakui ngr lain apabila dianggap perlu. BENTUK PENGAKUAN 1. Pengakuan scr individual dan terang2an Dilakukan dg cara pengiriman nota diplomatik, pernyataan, telegram atau dg suatu perjnjian intrl. 2. Pengakuan scr diam-diam 3. Pengakuan scr kolektif 4. Pengakuan scr Prematur Pakuan negara dan pakuan pemerintahan 1. pakuan ngr ialah pengakuan thd entitas br yg tlh mmpyai semua unsur konstitutif negara dan telah menunjukkan kemauannya utk memenuhi kwajiban masy intl. 2. pengakuan pemerintah berisikan kesediaan ngr yg makui utk madakan hub dg pemerintah yg baru. 3. pengakuan thd suatu ngr tdk dapt dicabut, sedg pakuan thd pemerintah dpt dicabut sewkt2. Akibat pakuan thd pemerintahan baru a. pem yg diakui dpt madakan hub resmi dg ngr yg makui. b. Pem yg diakui atas nama ngrnya dpt menuntut ngr yg makui di peradilan2. c. Pem yg makui dpt melibatkan tgg jawab ngr yg diakui utk semua perbuatan interl d. Pem yg diakui berhak memiliki harta benda pemerintah sebelumnya di wilayah neg yg mengakui.

Bagaimana sikap negr lain thd penggantian (suksesi) pem scr non konstitusional, dg jalan revolusioner atau melalui cara2 non yuridik ? Ada 3 doktrin : a. Doktrin Tobar (1907) suatu neg hrs berusaha utk tid makui suatu pem asing, bila pembentukannya berdasar kudeta militer atau pemberontakan. b. Doktrin Stimson (1932) Menolak diakuinya suatu keadaan yg lahir sbg akibat penggunaan kekerasan atau pelanggaran thd perjanjian2. c. Doktrin Estrada Penolakan pakuan adl cara yg tdk baik krn bukan saja brtntangan dg kedaulatan suatu ngr tetapi juga mrp campur tgn thd persoalan dlm negeri negara lain. Pengakuan de Facto dan de Jure Pengakuan de Facto diberikan kpd suatu pem yang blm sah scr konstitusional. Pengakuan de Jure diberikan kpd pem yg tlh memenuhi 3 ciri : a. Efektifitas: kekuasaan yg dakui di selrh wil ngr. b. Regularitas: berasal dr Pemilu atau tlh disahkan o/ konstitusi. c. Eksklusivitas: hnya pem itu sndiri yg berkuasa, tdk ada pem tandingan. Pengakuan thd Belligerency Memberikan kpd pihak belligerent hak dan kewajiban sbg neg selama berlangsungnya peperangan. Ini berarti : a. angkatan perangnya mrp kesatuan yg sah mnrt hukum perang dan bukan para pembajak; b. peperangan antara dua pihak hrs sesuai dg hkm perang; c. Kpal2 perangnya adl kapal2 yg sah, bukan kapal bajak laut; d. Blokade2 yg dilakukannya di laut harus dihormati o/ ngr2 netral.

Pengakuan thd Gerakan Pembebasan Nasional Dalam HI terdapat pengakuan terbatas kpd gerakan2 pembebasan nasional yg memungkinkannya utk ikut dlm PBB atau organisasi2 interl ttt. Namun pengakuan seperti ini belm bersifat universal dan msh ditolak oleh ngr2 barat seperti USA dan Inggris pakuan thd PLO dan SWAPO (South West Africa Peoples Organization)