Anda di halaman 1dari 19

Wali Pitue

Wali Pitue Masyarakat Sulawesi Selatan Siapakah dia ?


Syeck Yusuf (1oanta Salamaka), Petta Lasinrang (Petta Lolo), Arung Palakka (Petta to
malampe gemmena), KH. Harun, Pettabarang, Imam Lapeo, Dt. Sangkala
Syech Yusuf (toanta Salamaka) Seorang Penyebar agama islam dari tanah mekkah sampai
Banten, Petta Lasinrang Seorang Raja dari Tanah Pinrang yang ariI nan bijak sana dan
gencar menyebarkan agama islam. yang terpenting Beliau Pemberani, Arung Palakka
Seorang Raja Bone yang bisa membebaskan Masyarakat bone dari penindasan oleh kerajaan
Gowa dan beliau di Juluki Sang Pembebas, KH. Harun : inIormasi yang saya dapat beliau
berasal dari Kerajaan Tallo, Petta Barang atau petta To risappae konon beliau mallajang
diatas kudanya dan penunggu kudanya hingga sekarang masih ada. beliau adalah keturunan
raja barru yang kuat akan agama, Imam Lapeo : seorang imam di desa lapeo yang sederhana
dan menyebarkan agama islam sampai ketanah bugis. sering memperlihatkan mukzisat dari
sang Kuasa, Dt. Sangkala : InIonya belum jelas ~~~ mungkin saya bisa dibantuMohon
Tambahan dan masukkannya sapa tau ada yang salahSemoga BermanIaat
merekalah ke tujuh wali yang diyakini oleh Masyarakat sulwesi selatan. Selain itu terdapat
beberapa wali lagi yang di yakini oleh masyarakat indonesia yakni Wali songo, dan Wali Pitu
yang berada di Bali. Wali pitu di bali ini juga saya baru dengar inIormasinya saya dapat pada
internet. Terus siapa saja wali pitu yang ada di bali ? Mas Sepuh Raden Raden
Amangkuningrat di Kabupaten Badung, Chabib Umar Bin Maulana Yusuf Al Magribi di
Tabanan, Chabib Ali Bin abu Bakar Bin Umar Bin Abu Bakar Al Khamid di Klungkung,
Chabib Ali Zaebal Abidin Al Idrus di Karangasem, Syech Maulana Yusuf Al Baghdi Al
Magribi di Karangasem, The Kwan Lie di Buleleng, dan Chabib Ali Bin Umar Bin Abu
Bakar Bafaqih di Jembrana.
Wali Pitue Di Sul-Sel


sal Muasal Manusia
Kepercayaan Masyarakat Bugis tentang kejadian-kejadian yang terjadi pada Naskah La
Galigo sangatlah kuat. Sampai-sampai ada sebuah desa di bugis sendiri yang masih memakai
kepercayaan tersebut menyembah Dewata yang di ceritakan pada Naskah La Galigo dan kitab
suci mereka adalah naskah La Galigo, Agama tersebut adalah Agama To Lontang.
Kalau begitu mari kita sedikit menyeberang ke jaman yang di tuliskan pada naskah La
Galigo. Bagaimana adanya manusia pertama yang turun ke Bumi. Jika hal ini dikembalikan
pada kepercayaan Islam memang tidak bisa ditangkap oleh akal sehat kita. Tetapi sebagai
Masyarakat Bugis patut untuk di inIormasikan.
Di kehidupan ini mempunyai tiga tempat yakni Botting Langit yakni Kerafaan Langit dan
Buri Liu yakni kerafaan bawah laut. Dewata yang memengang Kerajaan Boting langit yakni
Datu Patoto dan Datu Palinge yang memiliki seorang anak sulung yang bernama Batara
Curu sedangkan Dewata yang berkuasa di Kerjaan Bawah laut yakni Curu Risalle dan
Sinau 1oja. Kedua Dewata di tiap masing-masing kerajaan mengutus anak mereka agar turun
kebumi untuk memimpin Kerajaan Bumi. atu Patoto dan atu Palinge Dari kerajaan
Langit mengutus Batara Guru untuk memimpin Bumi sedangkan Guru Risalle dan Sinau
Tofa Dari Kerajaan bawah air mengutus putrinya e Ayili untuk mendampingi Batara Guru
memimpin Kerajaan Bumi. Dari sinilah asal muasal Naskah La Galigo, Dari 7 keturunan
Batara Guru ini yang nantinya ditelan Bumi dikembalikan ke asalnya masing-masing
Kerafaan langit an Kerafaan Bawah Air).
Bonting langit
Dalam kepercayaan masyarakat bugis klasik mereka mempercayai adanya kehidupan
didunia langit yang biasa disebut bonting langit (kerajaan langit). Tempatnya diatas langit
dan yang bertahta adalah dewa Boting langit biasa juga disebut Ruallette yang berarti pusat
guntur. Disana lah bertahtah dewa tertinggi yang bernama Patotoe yang berarti sang penentu
nasib. Dialah dewa yang disembah oleh manusia bugis klasik dahulu kala. Dewa tersebut
berkembang biak juga seperti halnya didunia dan memiliki kehidupan pada kerajaan langit.
Semua nama tempat dan istana langit mengambil nama planet-planet dan cuaca untuk
penamaaannya. Istana Patotoe disebut Sao kutta pareppaqe yang berarti istana guntur yang
menggelegar atau Sao wero pareppaqe yang berarti istana bintang yang menggelegar.
Sedangkan istana We Tenriabeng dan suaminya Remmangrilangi disebut tanra tellu yang
berarti istana bintang yang besusun tiga.
Sementara untuk cuaca dibumi dikendalikan oleh istana bonting langi disanalah dinyalakan
api dewata. Tempat guntur diadu, tempat bintang-bintang, matahari. Penamaan cuaca ini juga
selalu menjadi indeks tentng karakteristik yang dimilikinya. Misalnya guntur disebut guttu
pareppa yakni guntur yang memecah, guntur yang menggelegar, kilat yang disebut api dewa
Bontong langit merupakan lembaga kehidupan yang paling tinggi tingkatannya setlah itu di
susul dengan buri liu dan terakhir yakni kehidupan manusia atau bumi.
Buri Liu
Seperti halnya di botting langit Pada Postingan Sebelumnya, di buri liu atau dunia
kehidupan di bawah air juga terdapat kehidupan yang dinamis. Disana pula bertahta para
dewa sama dengan di kerafaan botting langit. Pada dasarnya yang menjadi pasangan dari
dewa-dewa botting langit selalu berasal dari kerajaan buri liu. Misalnya Patotoe istrinya dari
buri liu demikian pula dengan batara guru dan batara luttu.
Di buri liu juga terdapat penghuni seperti halnya di botting langit. Penghuni dari buri liu ini
biasa di sebut punae wae (yang berkuasa di air) apa bila sang punae wae ini naik kedunia
atau kedarat dia akan menggunakan larukkodo atau sejenis pakaian yang berupa buaya. Jadi
masyaraat bugis ini punya kepercayaan bahwa jikalau buaya yang berjari-jari 5 maka itu
adalah keturunan buri liu sedangkan buaya biasa berjari-jari 4.
Hal ini diceritakan pada peristiwa kakek settia bonga yakni I La Bulisa dan kakek
Sawerigading pada saat I La Bulisa menyembunyikan Larekkodo kakek sawerigading dan I
La Bulisa di janjikan kedudukan apa bila mengembalikan larekoddo nenek sawerigading di
tanah jawa.
Epos Lagaligo
La galigo sebagai salah satu karya sastra yang mempunyai
stuktur cerita yang besar, yang juga memuat beberapa sub-sub cerita yang terkandung
didalamnya. Setiap sub cerita yang selanjutnya disebut episode, dapat dilihat dalam dua
dimensi. Di satu sisi ia merupakan bagian cerita dari keseluruhan konstruksi la galigo, namun
disatu sisi lain ia juga mempunyai cerita tersendiri dalam bingkai La Galigo. Jadi La Galigo
mempunyai satu alur yang besar, yang didalamnya terdiri atas kumpulan beberapa episode,
yang setiap episode juga mempunyai alur tersendiri, yang merupakan sub alur dari la galigo
secara keseluruhan.
Hal ini disebabkan antara lain karena panjangnya cerita yang melingkupi setiap tokoh,
sehingga kadang-kadang tidak tertampung hanya dalam satu episode. Kadang kadang satu
cerita terdapat pada dua atau tiga episode, hal itu tergantung banyaknya peristiwa yang
diceritakan
Alur Cerita Dari
Epos La Galigo Dari Tanah Bugis
lur Cerita pada Bagan Diatas :
Pada episode sebelumnya, yakni episode ritumpanna welenrengnge (Penebangan pohon
welenrenge) diceritakan bahwa Sawerigading putra mahkota dari raja luwuq ketika lahir,
dalam keadaan kembar emas yakni kembar laki-laki dan perempuan. Karena dikhawatirkan
akan saling jatuh cinta pada saat dewasa mereka berdua pun dipisahkan pada saat kecil dan
tidak diperkenankan untuk bertemu.
Malang tak dapat ditolak, semua kekhawatiran yang selama ini ditakutkan tiba-tiba menjadi
kenyataan dalam sebuah pesta besar di istina luwuq. Tanpa sengaja sawerigading melihat
adik kembarnya We Tenriabeng. Saat itulah perasaan dan pikiran Sawerigading tidak pernah
tentram lagi siang dan malam yang terbayang hanyalah adik kembarnya we tenriabeng.
Akhirnya perasaan itu ditumpahkannya dengan memberitahukannya dengan batara luwuq
(Raja Luwuq). Dalam waktu sekejap batara Luwuq mengadakan rapat dewan adat untuk
membicarakan masalah ini. Dan kesimpulannya peristiwa tersebut dianggap suatu
pelanggaran adat yang sangat memalukan. Sebagai hukuman atas kelakuan sa werigading
tersebut adalah pembuangan. Dan atas anjuran kembarnya we tenriabeng maka negeri yang
dituju dalam pembuangan itu adalah negeri Cina. Karena di negeri cina terdapat putrid raja
yang bernama I we cudai yang kecantikan dan kelembutannya tidak jauh beda dengan dirinya
(we tenriabeng).
Dari sini lah bermula awal cerita inti dari la galigo yakni saat pelepasan sawerigading menuju
negeri cina sampai tibanya dinegeri cina. Sementara itu seletah sawerigading pergi berlayar
ke negeri cina, We Tenriabeng pun gaib ke botting langiq dan disana persta perkawinan We
Tenriabeng menikah dengan Remmang Ri Langiq yang berlangsung dengan meriah dan
tanpa di hadiri kedua orang tua We Tenriabeng.
Episode setelah Sawerigading tiba di cina, Menggambarkan Bagaimana Sawerigading
Menyamar menjadi Ono (Hamba) Dan menyamar menjadi Penjual-Jual. Menyamaran
tersebut dimaksudkan hanya untuk melihat Wajah We Cudai. Setelah melihat wajah We
Cudai Sawerigading pun melamarnya. Tapi saying sekali lamaran Sawerigading ditolok oleh
raja cina. Maka peperangan pun tak bias dielakkan. Setelah Sawerigading mengalahkan
pasukan raja cina. Barulah perkawinan dilangsungkan antara Sawerigading dan We Cudai.
Dari Perkawinan Sawerigading dan We Cudai ini Lahirlah Putera Sawerigading yang
Bernama I La Galigo, yang selanjutnya menjadi sangat terkenal dan menjadi Judul dari Epik
Besar La Galigo.
Sureq Galigo, atau Galigo, atau disebut juga La Galigo adalah sebuah epik mitos penciptaan
dari peradaban Bugis di Sulawesi Selatan (sekarang bagian dari Republik Indonesia) yang
ditulis di antara abad ke-13 dan ke-15 dalam bentuk puisi bahasa Bugis kuno, ditulis dalam
huruI Lontara kuno Bugis.
|1|
Puisi ini terdiri dalam sajak bersuku lima dan selain
menceritakan kisah asal-usul manusia, juga berIungsi sebagai almanak praktis sehari-hari.
|1|

|2|

Epik ini dalam masyarakat Bugis berkembang sebagian besar melalui tradisi lisan dan masih
dinyanyikan pada kesempatan-kesempatan tradisional Bugis penting. Versi tertulis hikayat ini
yang paling awal diawetkan pada abad ke-18, di mana versi-versi yang sebelumnya telah
hilang akibat serangga, iklim atau perusakan.
|1|
Akibatnya, tidak ada versi Galigo yang pasti
atau lengkap, namun bagian-bagian yang telah diawetkan berjumlah 6.000 halaman atau
300.000 baris teks, membuatnya menjadi salah satu karya sastra terbesar.
|3|

sunting] Latar belakang dan usaha pelestarian
Ada dugaan pula bahwa epik ini mungkin lebih tua dan ditulis sebelum epik Mahabharata
dari India. Isinya sebagian terbesar berbentuk puisi yang ditulis dalam bahasa Bugis kuno.
Epik ini mengisahkan tentang Sawerigading, seorang pahlawan yang gagah berani dan juga
perantau.
La Galigo bukanlah teks sejarah karena isinya penuh dengan mitos dan peristiwa-peristiwa
luar biasa. Namun demikian, epik ini tetap memberikan gambaran kepada sejarawan
mengenai kebudayaan Bugis sebelum abad ke-14.
Versi bahasa Bugis asli Galigo sekarang hanya dipahami oleh kurang dari 100 orang.
|3|

Sejauh ini Galigo hanya dapat dibaca dalam versi bahasa Bugis aslinya. Hanya sebagian saja
dari Galigo yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dan tidak ada versi
lengkapnya dalam bahasa Inggris yang tersedia.
|1|
Sebagian manuskrip La Galigo dapat
ditemui di perpustakaan-perpustakaan di Eropa, terutama di Perpustakaan Koninklifk Instituut
voor Taal- Land- en Jolkenkunde Leiden di Belanda. Terdapat juga 600 muka surat tentang
epik ini di Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan dan Tenggara, dan jumlah muka surat yang
tersimpan di Eropa dan di yayasan ini adalah 6000, tidak termasuk simpanan pribadi pemilik
lain.
Hikayat La Galigo telah menjadi dikenal di khalayak internasional secara luas setelah
diadaptasi dalam pertunjukan teater I La Galigo oleh Robert Wilson, sutradara asal Amerika
Serikat, yang mulai dipertunjukkan secara internasional sejak tahun 2004.

sunting] Isi hikayat La Galigo
Epik ini dimulai dengan penciptaan dunia. Ketika dunia ini kosong (merujuk kepada
Sulawesi Selatan), Raja Di Langit, La Patiganna, mengadakan suatu musyawarah keluarga
dari beberapa kerajaan termasuk Senrijawa dan Peretiwi dari alam gaib dan membuat
keputusan untuk melantik anak lelakinya yang tertua, La Toge' langi' menjadi Raja Alekawa
(Bumi) dan memakai gelar Batara Guru. La Toge' langi' kemudian menikah dengan
sepupunya We Nyili'timo', anak dari Guru ri Selleng, Raja alam gaib. Tetapi sebelum Batara
Guru dinobatkan sebagai raja di bumi, ia harus melalui suatu masa ujian selama 40 hari, 40
malam. Tidak lama sesudah itu ia turun ke bumi, yaitu di Ussu', sebuah daerah di Luwu',
sekarang wilaya Luwu Timur dan terletak di Teluk Bone.
Batara Guru kemudian digantikan oleh anaknya, La Tiuleng yang memakai gelar Batara
Lattu'. Ia kemudian mendapatkan dua orang anak kembar yaitu Lawe atau La Ma'dukelleng
atau Sawerigading (Putera Ware') dan seorang anak perempuan bernama We Tenriyabeng.
Kedua anak kembar itu tidak dibesarkan bersama-sama. Sawerigading ingin menikahi We
Tenriyabeng karena ia tidak tahu bahwa ia masih mempunyai hubungan darah dengannya.
Ketika ia mengetahui hal itu, ia pun meninggalkan Luwu' dan bersumpah tidak akan kembali
lagi. Dalam perjalannya ke Kerajaan Tiongkok, ia mengalahkan beberapa pahlawan
termasuklah pemerintah Jawa Wolio yaitu Setia Bonga. Sesampainya di Tiongkok, ia
menikah dengan putri Tiongkok, yaitu We Cudai.
Sawerigading digambarkan sebagai seorang kapten kapal yang perkasa dan tempat-tempat
yang dikunjunginya antara lain adalah Taranate (Ternate di Maluku), Gima (diduga Bima
atau Sumbawa), Jawa Rilau' dan Jawa Ritengnga, Jawa Timur dan Tengah), Sunra Rilau' dan
Sunra Riaja (kemungkinan Sunda Timur dan Sunda Barat) dan Melaka. Ia juga dikisahkan
melawat surga dan alam gaib. Pengikut-pengikut Sawerigading terdiri dari saudara-maranya
dari pelbagai rantau dan rombongannya selalu didahului oleh kehadiran tamu-tamu yang
aneh-aneh seperti orang bunian, orang berkulit hitam dan orang yang dadanya berbulu.
Sawerigading adalah ayah I La Galigo (yang bergelar Datunna Kelling). I La Galigo, juga
seperti ayahnya, adalah seorang kapten kapal, seorang perantau, pahlawan mahir dan perwira
yang tiada bandingnya. Ia mempunyai empat orang istri yang berasal dari pelbagai negeri.
Seperti ayahnya pula, I La Galigo tidak pernah menjadi raja.
Anak lelaki I La Galigo yaitu La Tenritatta' adalah yang terakhir di dalam epik itu yang
dinobatkan di Luwu'.
Isi epik ini merujuk ke masa ketika orang Bugis bermukim di pesisir pantai Sulawesi. Hal ini
dibuktikan dengan bentuk setiap kerajaan ketika itu. Pemukiman awal ketika itu berpusat di
muara sungai dimana kapal-kapal besar boleh melabuh dan pusat pemerintah terletak
berdekatan dengan muara. Pusat pemerintahannya terdiri dari istana dan rumah-rumah para
bangsawan. Berdekatan dengan istana terdapat Rumah Dewan (Baruga) yang berIungsi
sebagai tempat bermusyawarah dan tempat menyambut pedagang-pedagang asing. Kehadiran
pedagang-pedagang asing sangat disambut di kerajaan Bugis ketika itu. Setelah membayar
cukai, barulah pedagang-pedagang asing itu boleh berniaga. Pemerintah selalu berhak
berdagang dengan mereka menggunakan sistem barter, diikuti golongan bangsawan dan
kemudian rakyat jelata. Hubungan antara kerajaan adalah melalui jalan laut dan golongan
muda bangsawan selalu dianjurkan untuk merantau sejauh yang mungkin sebelum mereka
diberikan tanggung jawab. Sawerigading digambarkan sebagai model mereka.
sunting] La Galigo di Sulawesi Tengah
Nama Sawerigading I La Galigo cukup terkenal di Sulawesi Tengah. Hal ini membuktikan
bahwa kawsan ini mungkin pernah diperintah oleh kerajaan purba Bugis yaitu Luwu'.
Sawerigading dan anaknya I La Galigo bersama dengan anjing peliharaanya, Buri, pernah
merantau mengunjungi lembah Palu yang terletak di pantai barat Sulawesi. Buri, yang
digambarkan sebagai seekor binatang yang garang, dikatakan berhasil membuat mundur laut
ketika I La Galigo bertengkar dengan Nili Nayo, seorang Ratu Sigi. Akhirnya, lautan
berdekatan dengan Loli di Teluk Palu menjadi sebuah danau iaitu Tasi' Buri' (Tasik Buri).
Berdekatan dengan Donggala pula, terdapat suatu kisah mengenai Sawerigading. Bunga
Manila, seorang ratu Makubakulu mengajak Sawerigading bertarung ayam. Akan tetapi,
ayam Sawerigading kalah dan ini menyebabkan tercetusnya peperangan. Bunga Manila
kemudian meminta pertolongan kakaknya yang berada di Luwu'. Sesampainya tentara Luwu',
kakak Bunga Manila mengumumkan bahwa Bunga Manila dan Sawerigading adalah
bersaudara dan hal ini mengakhiri peperangan antara mereka berdua. Betapapun juga, Bunga
Manila masih menaruh dendam dan karena itu ia menyuruh anjingnya, Buri (anjing hitam),
untuk mengikuti Sawerigading. Anjing itu menyalak tanpa henti dan ini menyebabkan semua
tempat mereka kunjungi menjadi daratan.
Kisah lain yang terdapat di Donggala ialah tentang I La Galigo yang terlibat dalam adu ayam
dengan orang Tawali. Di Biromaru, ia mengadu ayam dengan Ngginaye atau Nili Nayo.
Ayam Nili Nayo dinamakan Calabae sementara lawannya adalah Baka Cimpolo. Ayam I La
Galigo kalah dalam pertarungan itu. Kemudian I La Galigo meminta pertolongan dari
ayahnya, Sawerigading. Sesampainya Sawerigading, ia mendapati bahwa Nili Nayo adalah
bersaudara dengan I La Galigo, karena Raja Sigi dan Ganti adalah sekeluarga.
Di Sakidi Selatan pula, watak Sawerigading dan I La Galigo adalah seorang pencetus
tamadun dan inovasi.
sunting] La Galigo di Sulawesi Tenggara
Ratu Wolio pertama di Butung (Butuni atau Buton) di gelar Wakaka, dimana mengikut
lagenda muncul dari buluh (bambu gading). Terdapat juga kisah lain yang menceritakan
bahwa Ratu Wolio adalah bersaudara dengan Sawerigading. Satu lagi kisah yang berbeda
yaitu Sawerigading sering ke Wolio melawat Wakaka. Ia tiba dengan kapalnya yang digelar
almahera dan berlabuh di Teluk Malaoge di Lasalimu.
Di Pulau Muna yang berdekatan, pemerintahnya mengaku bahwa ia adalah keturunan
Sawerigading atau kembarnya We Tenriyabeng. Pemerintah pertama Muna yaitu Belamo
Netombule juga dikenali sebagai Zulzaman adalah keturunan Sawerigading. Terdapat juga
kisah lain yang mengatakan bahwa pemerintah pertama berasal dari Jawa, kemungkinan dari
Majapahit. Permaisurinya bernama Tendiabe. Nama ini mirip dengan nama We Tenyirabeng,
nama yang di dalam kisah La Galigo, yang menikah dengan Remmangrilangi', artinya, 'Yang
tinggal di surga'. Ada kemungkinan Tendiabe adalah keturunan We Tenyirabeng. Pemerintah
kedua, entah anak kepada Belamo Netombule atau Tendiabe atau kedua-duanya, bernama La
Patola Kagua Bangkeno Fotu.
Sementara nama-nama bagi pemerintah awal di Sulawesi Tenggara adalah mirip dengan
nama-nama di Tompoktikka, seperti yang tercatat di dalam La Galigo. Contohnya Baubesi
(La Galigo: Urempessi). Antara lainnya ialah Satia Bonga, pemerintah Wolio(La Galigo:
Setia Bonga).
sunting] La Galigo di Gorontalo
Legenda Sawerigading dan kembarnya, Rawe, adalah berkait rapat dengan pembangunan
beberapa negeri di kawasan ini. Mengikut legenda dari kawasan ini, Sarigade, putera Raja
Luwu' dari negeri Bugis melawat kembarnya yang telah hidup berasingan dengan
orangtuanya. Sarigade datang dengan beberapa armada dan melabuh di Tanjung
Bayolamilate yang terletak di negeri Padengo. Sarigade mendapat tahu bahwa kembarnya
telah menikah dengan raja negeri itu yaitu Hulontalangi. Karena itu bersama-sama dengan
kakak iparnya, ia setuju untuk menyerang beberapa negeri sekitar Teluk Tomini dan
membagi-bagikan kawasan-kawasan itu. Serigade memimpin pasukan berkeris sementara
Hulontalangi memimpin pasukan yang menggunakan kelewang. Setelah itu, Sarigade
berangkat ke Tiongkok untuk mencari seorang gadis yang cantik dikatakan mirip dengan
saudara kembarnya. Setelah berjumpa, ia langsung menikahinya.
Terdapat juga kisah lain yang menceritakan tentang pertemuan Sawerigading dengan Rawe.
Suatu hari, Raja Matoladula melihat seorang gadis asing di rumah Wadibuhu, pemerintah
Padengo. Matoladula kemudian menikahi gadis itu dan akhirnya menyadari bahwa gadis itu
adalah Rawe dari kerajaan Bugis Luwu'. Rawe kemudiannya menggelar Matoladula dengan
gelar Lasandenpapang.
sunting] La Galigo di Malaysia dan Riau
Kisah Sawerigading cukup terkenal di kalangan keturunan Bugis dan Makasar di Malaysia.
Kisah ini dibawa sendiri oleh orang-orang Bugis yang bermigrasi ke Malaysia. Terdapat juga
unusur Melayu dan Arab diserap sama.
Pada abad ke-15, Melaka di bawah pemerintahan Sultan Mansur Syah diserang oleh 'Keraing
Semerluki' dari Makassar. Semerluki yang disebut ini berkemungkinan adalah Karaeng
Tunilabu ri Suriwa, putera pertama kerajaan Tallo', dimana nama sebenarnya ialah
Sumange'rukka' dan beliau berniat untuk menyerang Melaka, Banda dan Manggarai.
Perhubungan yang jelas muncul selepas abad ke-15. Pada tahun 1667, Belanda memaksa
pemerintah Goa untuk mengaku kalah dengan menandatangani Perjanjian Bungaya. Dalam
perjuangan ini,Goa dibantu oleh Arung Matoa dari Wajo'. Pada tahun berikutnya, kubu
Tosora dimusnahkan oleh Belanda dan sekutunya La Tenritta' Arung Palakka dari Bone. Hal
ini menyebabkan banyak orang Bugis dan Makassar bermigrasi ke tempat lain. Contohnya,
serombongan orang Bugis tiba di Selangor di bawah pimpinan Daeng Lakani. Pada tahun
1681, sebanyak 150 orang Bugis menetap di Kedah. Manakala sekitar abad ke-18, Daeng
Matokko' dari Peneki, sebuah daerah di Wajo', menetap di Johor. Sekitar 1714 dan 1716,
adiknya, La Ma'dukelleng, juga ke Johor. La Ma'dukelleng juga diberi gelar sebagai
pemimpin bajak laut oleh Belanda.
Keturunan Opu Tenriburong memainkan peranan penting dimana mereka bermukim di Kuala
Selangor dan Klang keturunan ini juga turut dinobatkan sebagai Sultan Selangor dan Sultan
Johor. Malahan, kelima-lima anak Opu Tenriburong memainkan peranan yang penting dalam
sejarah di kawasan ini. Daeng Merewah menjadi Yang Dipertuan Riau, Daeng Parani
menikah dengan puteri-puteri Johor, Kedah dan Selangor dan juga ayanhanda kepada Opu
Daeng Kamboja (Yang Dipertuan Riau ketiga), Opu Daeng Manambung (menjadi Sultan
Mempawah dan Matan), Opu Daeng Cella' (menikah dengan Sultan Sambas dan
keturunannya menjadi raja di sana).
Pada abad ke-19, sebuah teks Melayu yaitu TuhIat al-NaIis mengandung cerita-cerita seperti
di dalam La Galigo. Walaubagaimanapun, terdapat perubahan-perubahan dalam TuhIat al-
NaIis seperti permulaan cerita adalah berasal dari Puteri Balkis, Permaisuri Sheba dan tiada
cerita mengenai turunnya keturunan dari langit seperti yang terdapat di dalm La Galigo. Anak
perempuannya, Sitti Mallangke', menjadi Ratu Selangi, sempena nama purba bagi pulau
Sulawesi dan menikah dengan Datu Luwu'. Kisah ini tidak terdapat dalam La Galigo. Namun
demikian, anaknya, yaitu Datu Palinge' kemungkinan adalah orang yang sama dengan tokoh
di dalam La Galigo.
Mengenal Sawerigading
Sawerigading adalah tokoh utama dalam naskah la galigo meskipun bukan sebagai tokoh
yang paling banyak berperan dalam pengisi alur dari awal sampai akhir dalam epos la galigo.
Tetapi Sawerigading lah awal dari segala penyebab terjadinya semua peristiwa dan kejadian
dalam epos la galigo.
Berdasarkan silsilah menerangkan bahwa Sawerigading adalah Cucu dari bataraguru yang
mempunyai nama asli la togeq langiq penguasa bumi Sedangkan Nenek Sawerigading
berasal dari kerajaan Buriq Liu Kerafaan Bawah Laut/Air) Ketika Batara guru pertama kali
Turun Ke bumi ia ditempatkan di atas bamboo Betung nah dari sinilah asal muasal Nama
Sawerigading yang dimana terdiri dari 2 kosa Kata yakni Sawe dan ri rading yang dimana
Sawe Artinya Menetas Dan Ri Gading yang artinya Di atas bambu betung. jadi Arti
Sawerigading yakni Keturunan Dari Orang Yang menetas diatas Mambu Betung. Kemudian
bataraguru mempunyai anak yang bernama batara lattuq yakni Bapak Sawerigading yang
selanjutnya menjadi Cikal bakal Raja-raja Dibumi (kerajaan luwuq/bugis)
Nama-nama lain Sawerigading yang sering muncul dalam Epos La Galigo yakni, To
ppanyompa (Orang yang disembah), La Maddukelleng, Langiq paewang (sang
penggoyah langit), pamadeng lette (Pemadam halilintar), Sawe Ri sompa (Keturunan Orang
yang disembah), La Pura Eloq (Orang Yang tak terbantahkan kemauannya), La Datu Lolo
(Raja Muda), La Oro Kelling (Orang Oro kelling), La Tenritappuq (orang yang tak
terkalahkan)
Karena itu dalam diri Sawerigading memiliki darah murni sang dewata sebagai perpaduan
antara Dewa Langit (Bonting Langiq) dan Dewa bawah laut (Buriq Liu) yang ditempatkan di
bumi sebagai penguasa. Karena anak dewa ini telah menjelma menjadi manusia maka seluruh
kegiatannya dimuka bumi dilakukan dalam bentuk kehidupan manusia secara normal.
Dengan demikian seorang tokoh Sawerigading mempunyai dua SiIat yakni SiIat nya sebagai
anak dewa yang memiliki kemahakuasaan dan siIat kemanusiaannya yang nampak dalam
aktiIitas kesehariannya sebagai manusia
Kisah Kepulangan La Galigo Ke Cina Dan
terpikatnya kepada I Da`Batangeng
Sesudah mengadakan pembicaraan dengan cucu saudari saudaranya (cucu dari Batara Lattu
yaiu sodaranya La Pangoriseng) maka La PAngoriseng bersaudara menuju istana Lakko
Manurungnge ri Ale Luwu. Diperintahkannya kepada segenap rakyat, untuk berkumpul di
depan istana. Setelah seluruhnya berkumpul, mereka kemudian bersama-sama berangkat
menuju pelabuhan menjemput paduka yang dipertuan (I Lagaligo) untuk mendarat,
menjejakkan kaki dipusat Kerajaan Luwu.
Namanya titah Raja, perintah Sang Penguasa maka dalam sekejap mata saja terlaksanalah
seluru titah baginda La Pangoriseng. Berdatanganlah segenap rakyat di negeri Luwu,
memenuhi halaman istana raja Luwu.
Rakyat banyak itu riuh rendah, karena bersuka cita atas kedatangan Baginda Yang Mulia
yang sebentar lagu akan dijemput dipelabuhan.
Timbullah kembali semangat hidup rakyat luwu, karena datangnya putra mahkota (I La
Galigo) Opunna Ware. Lalu berangkatlah I La Galigo sampai ke istana Lakko Manurungnge
Mai ri Luwu. Setelah tiba dilihatnya jamuan lengkap, ditunggui oleh puluhan dayang-dayang.
Bertanyalah I La Galigo :
'Apa gerangan yang telah terjadi wahai para dayang-dayang, sehingga di sini tersedia jamuan
lengkap yang kalian tunggui, padahal tidak ada raja yang duduk dihadapan kalian ?
Para dayang-dayang lalu menjawab:
'Santapan sehari-hari wahai Paduka yang mulia untuk Baginda (Sawerigading) yang pergi
berlayar, mengasingkan dirinya dinegeri yang jauh. Seorang pula yang telah gaib, melayang
naik ke Botting-Langi` (Tenriabeng, adik kembar Sawerigading), menemukan jodoh di Ruwa
Lette. Beliaulah yang disiapkan santapannya.
Berkata I La Galigo:
'Kumpulkan segenap dayang-dayang ini wahai Ina! Janganlah kalian menunggui jamuan,
padahal di hadapan kalian tidak ada seorangpun raja yang bersantap.
Sesudah itu I La Galigo meneruskan langkahnya hingga ke ruangan tempat penyimpanan
Genrang mpulaweng Manurungnge Mai ri Luwu. Lalu diraihnya Genrang itu, kemudian
ditabuhnya bersama-sama dengan La Sulolipu, suara
genrangnya bertalu-talu. Tak ubahnya bunyi genrang apabila Sawerigading yang menabuh
bersama La Pananrang.
Maka bangkitlah Sawerigading di tepat tidurnya, sembari berkata:
'Telah tiba wahai adinda Cudai, putramu di Luwu. Kanda dapat mendengarkan bunyi
gendangnya sampai kemari.
Batara Lattu` pun menggeliat diatas pembaringannya sambil berkata:
'Telah tiba nian putranda di Luwu, bermukim di tanah leluhurnya Wattang mpare sambil
menabuh genrang mpluaweng manurungnge, bersama-sama La Pananrang.
Berkatalah sang pengiring/pengawal Batara Lattu sambil menghaturkan sembah sujud:
'Konon kabarnya wahai Paduka yang mulia! Dia adalah putranda dari ananda Sawerigading
yang berbalasan dengan putranya La Pananrang menabuh genderang di luar.
Batara Lattu, berkata:
'Suruhlah ia masuk ke dalam kamarku, agar aku bertutur sapa dengan bocah itu.
Maka berjalanlah I Lagaligo memasuki kamar kakeknya, Batara Lattu. Iapun menghaturkan
sembah sujud sebanyak tiga kali, kemudian mengambil tempat duduk dihadapan Batara
Lattu. Berkatalah Batara Lattu:
'Tinggallah dikau di Luwu wahai ananda Galigo, menemaniku, selaku oenggati ayahandamu
sebagai Pangeran Mahkota di ibu kota kerajaan Luwu.
I La Galigo menghaturkan sembah sujud sambil berkta:
'Tapak tangan hamba hanya sekedar gumpalan darah, tenggorokan hamba pun tak ubahnya
kulit bawang. Semoga nian hamba tidak kualat dalam menjawab titah paduka.
lanjut La Galigo:
'Mohon restu paduka yang mulia. Hamba tidak dapat tinggal menetap di Luwu ini, sebab
adinda We Tenridio` sedang terserang penyakit parah. Ia mengidap penyakit yang menuntut
diadakannya upacara tradisi di negeri Luwu, sebagaimana halnya yang pernah dilakukan bagi
Baginda Ratu yang mulia, Mallajangnge ri Kalempi`na. Demikianlah waha Paduka yang
mulia, sehingga ayahanda tercinta Opunna Ware menitahkan hamba untuk menjemput
Genrang mpulaweng anurungngE di Luwu ini.
Berkatalah Batara Lattu:
'Kalaupun demikian berangkatlah ke tanah Ugi wahai ananda Galigo untuk mengantarkan
Genrang pluaweng ManurungngE. Kelak, setelah selesai penyelenggaraan upacara selamatan
bagi We Dio`, kembalilah kemari, untuk menggantikan ayahandamu sebagai penguasa di
Wattang mpare.
Sesudah selesai bertutur sapa dengan kakeknya, I Lagaligo pun melangkah ke luar. Berkisar
satu tahun lamanya I Lagaligo tinggal di Luwu menunggui kakek dan ibu-ibu tirinya, barulah
I Lagaligo bersama segenap sepupunya dan seluruh pengiringnya berlayar kembali menuju
Cina. Diboyonglah Genrang mpulaweng ManurungngE ri Luw bersamanya.
Upacara selamaan We Dio` pun diselenggarakan. Sudah empat puluh hari empat puluh
malam lamanya penduduk bergembira ria di Latanete sambil memanggang kerbau.
Berdatanganlah segenap sepupu I Lagaligo yang perempuan untuk menyaksikan keramaian di
Latanete.
Pendopo penuh sesak dengan penduduk yang berdatanagan dari seganap penjuru. Tiada
terkatakan ramainya suasana di Cina. Para anak-anak Datu yang tujuh puluh orang itu saling
bergantian menabuh genderang, sehingga bunyinya pun bertalu-talu tiada hentinya. Tiada
sekejappun genderang itu berhenti ditabuh silih berganti. I Lagaligo berpasangan dengan I La
Sulolipu, La Pawennari dengan Sida`Manasa To Bulo`E, La Patenrongi dengan I La
Pallajareng, dan berpasanganlah La Tenripale To Lamuru`E dengan La Pammusureng.
Para anak datu yang tujuh puluh orang itu tidak kunjung terlelap. Ingin pulalah I
Da`Batangeng, Punna Lipu`E Cina Rilau, puteri La Makkasau menyaksikan keramaian di
Latanete, maka bertitahlah ibundanya:
'Wahai anada I Da`Batangeng! Janganlah hendaknya ananda berkunjung ke Cina, hanya
untuk menyaksikan keramaian di Latanete/Sinukkerenna I La Galigo/dari Luwu/Cobo`-
cobonna maccariwakka I La Semmaga, tidak menyegani sesamanya raja, dianggapnya bahwa
hanya dirinyalah raja yang berkuasa di kolong langit. Jangan sampai ditahannya usungan
tumpanganmu dan tidak dibiarkannya dikau pulang kembali ke negerimu Cina Rilau.
Berkatalah La Makkasau, ayahanda I Da`Batangeng, bahwa:
'Mengapakah gerangan wahai ibundanya I Da`Batangeng, maka dikau tidak
memperkenankan keinginan putrimu pergi ke Cina, untuk menyaksikan keramaian di
Latanete.
Berkata pula Punna Lipu`E Cina Rilau (La MAkkasau):
'Kalaupun ternyata usungannya ditahan I La Galigo pakah salahnya jikalau ia dijodohkan
dengan sepupunya itu. Biarlah putri kita pergi ke Cina, menyaksikan keramaian di Latanete.
Maka berdandanlah I Da`Batangeng, bersalin pakaian yang indah lalu berangkatlah menuju
Cina untuk menyaksikan keramaian di Latanete. Hanya dalam sekejap saja maka tibalah
usungan yang membawa I Da`Batangeng. Ia lalu turun di depan istana. Ketika itu I La Galigo
sedang mengadu ayam di atas arena adu ayam.
Ketika La Galigo menoleh, dilihatnya sepupunya yang sedang turun dari usungan, lalu
melangkahkan kaki naik ke istana. Berkatalah La Galigo:
'Siapakah gerangan putri mahkota nan cantik jelita yang barusan tadi tiba dengan usungan ?
La Pallajareng, menyahut:
'Rupanya dinda Galigo tidak mengenal sepupu kita Punna Lipu`E Cina Rilau. Ia bernama I
Da`Batangeng, puteri Baginda La Makkasau.
Serta merta I La Galigo mencampakkan ayam jagonya lalu bergegas melangkah ke istana
untuk menyusul I Da`Batangeng. La Galigo langsung menuju ke atas pelaminan (lamming)
menabuh genderang, berpasangan dengan La Sulolipu. Tabuhan genderangnya berbunyi
seperti suara manusia:
'Dahului-dahuluilah si orang Walana itu. Cegat, cegatlah si orang Solo`. Dahuluilah
bersanding di atas pelaminan emas. Sungguh takkan kubiarkan Punna Lipu`E Cina Rilau
kebali kenegerinya. Saya berkeinginan menyandera usungan putri juwita dari Cina Rilau.
Bergantian pamandanya menasehati La Galigo, demikian pula ayahandanya turut
menasehatkan, bahwa:
'Janganlah wahai ananda Semmagga engkau menyandera usungan dari Cina Rilau. Jangan
sampai hal itu menurunkan martabat pamndamu La Makkasau. Jikalau susungan putrinya
tersandera. Biarkalah sepupumu itu kembali ke kampung halamannya.
I La Galigo tidak sudi mendengarkan nasehat ayahnya, lalu berkata:
'Perkenankanlah wahai ayahanda adindaku I Da`batangeng tetap tinggal di istana Latanete,
sementara itu ayahanda mengirimkan utusan untuk meminangnya pada baginda La Makkasau
di Cina Rilau.
Berbalaslah Sawerigading:
'Mengapakah gerangan wahai ananda Galigo engkau berkeinginan menyandera usungan dari
Cina Rilau, padahal kita tidak menguasai wilayah kekuasaan pamandamu. Kita tidak dapat
memaksakan kehendak sendiri terhadapnya.
Namun I La Galigo sudah lupa diri, tidak sudi lagi mendengarkan nasehat.





Syeikb Abdul Qadir )aelani
Syelkh Abdul Codlr !aelanl (bernama lengkap Muhy aluln Abu Muhammad Abdul Codlr lbn Abl
Shallh Zango uosL al!aelanl) lahlr dl !allan aLau kallan Lahun 470 P/1077 M sehlngga dlakhlr nama
bellau dlLambahkan kaLa Al !allanl aLau Al kallanl aLau [uga Al !lllydan
(8lografl bellau dlmuaL dalam klLab Adz uzall 'Ala 1habaqll Panabllah l/301390 nomor 134 karya
lmam lbnu 8a[ab Al Pamball 8uku lnl belum dlLer[emahkan ke dalam bahasa lndonesla) 8ellau
wafaL pada harl SabLu malam seLelah maghrlb pada Langgal 9 8abl'ul Akhlr dl daerah 8abul
Aza[wafaL dl 8aghdad pada 361 P/1166 M
ualam usla 8 Lahun la sudah menlnggalkan !llan menu[u 8aghdad pada Lahun 488 P/1093 M karena
Lldak dlLerlma bela[ar dl Madrasah nlzhamlyah 8aghdad yang wakLu lLu dlplmpln Ahmad alChazall
yang mengganLlkan saudaranya Abu Pamld alChazall
Masa muda
8ellau menlnggalkan Lanah kelahlran dan meranLau ke 8aghdad pada saaL bellau maslh muda ul
8aghdad bela[ar kepada beberapa orang ulama' seperLl Ibnu Aq|| Abu| khatthat Abu| nuse|n A|
Iarra' dan [uga Abu Sa'ad A| Muharr|m| 8ellau bela[ar sehlngga mampu menguasal llmullmu ushul
dan [uga perbedaanperbedaan pendapaL para ulama' SuaLu keLlka Abu Sa'ad Al Mukharrlml
membangun sekolah kecllkecllan dl daerah yang bernama 8abul Aza[ engelolaan sekolah lnl
dlserahkan sepenuhnya kepada Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl 8ellau mengelola sekolah lnl dengan
sungguhsungguh 8ermuklm dlsana sambll memberlkan nasehaL kepada orangorang yang ada
LersebuL 8anyak sudah orang yang berLaubaL seLelah mendengar nasehaL bellau 8anyak orang yang
berslmpaLl kepada bellau lalu daLang ke sekolah bellau sehlngga sekolah lLu Lldak muaL
menampungnya
Mur|dmur|d
Murldmurld bellau banyak yang men[adl ulama' Lerkenal SeperLl Al Pafldz Abdul Chanl yang
menyusun klLab umdaLul Ahkam ll kalaml khalrll Anam !uga Syelkh Cudamah penyusun klLab flqh
Lerkenal Al Mughnl
erkaLaan ulama LenLang bellau Syelkh lbnu Cudamah rahlmahullah keLlka dlLanya LenLang Syelkh
Abdul Cadlr bellau men[awab " kaml sempaL ber[umpa dengan bellau dl akhlr masa kehldupannya
8ellau menempaLkan kaml dl sekolahnya 8ellau sangaL perhaLlan Lerhadap kaml kadang bellau
menguLus puLra bellau yang bernama ?ahya unLuk menyalakan lampu buaL kaml 8ellau senanLlasa
men[adl lmam dalam shalaL fardhu"
Syelkh lbnu Cudamah sempaL Llnggal bersama bellau selama saLu bulan sembllan harl kesempaLan
lnl dlgunakan unLuk bela[ar kepada Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl sampal bellau menlnggal dunla
(Slyar A'lamln nubalaxx/442) 8ellau adalah seorang 'allm 8eraqldah Ahlu Sunnah menglkuLl [alan
Salafush Shallh ulkenal banyak memlllkl karamahkaramah 1eLapl banyak (pula) orang yang
membuaLbuaL kedusLaan aLas nama bellau kedusLaan lLu balk berupa klsahklsah perkaLaan
perkaLaan a[arana[aran Lharlqah" yang berbeda dengan [alan 8asulullah para sahabaLnya dan
lalnnya ulanLaranya dapaL dlkeLahul darl perkaLaan lmam lbnu 8a[ab "
Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl adalah seorang yang dlagungkan pada masanya ulagungkan oleh
banyak para syelkh balk 'ulama dan para ahll zuhud 8ellau banyak memlllkl keuLamaan dan
karamah 1eLapl ada seorang yang bernama Al Muqrl' Abul Pasan Asy SyaLhnufl Al Mlshrl (nama
lengkapnya adalah All lbnu ?usuf bln !arlr Al Lakhml Asy SyaLhnufl Lahlr dl kalro Lahun 640 P
menlnggal Lahun 713 P ula dlLuduh berdusLa dan Lldak berLemu dengan Syelkh Abdul Cadlr Al
!allanl) mengumpulkan klsahklsah dan keuLamaankeuLamaan Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl dalam
Llga [llld klLab ula Lelah menulls perkaraperkara yang aneh dan besar (kebohongannya ) Cukuplah
seorang lLu berdusLa [lka dla mencerlLakan yang dla dengar Aku Lelah mellhaL sebaglan klLab lnl
LeLapl haLlku Lldak LenLram unLuk berpegang dengannya sehlngga aku Lldak merlwayaLkan apa yang
ada dl dalamnya kecuall klsahklsah yang Lelah masyhur dan Lerkenal darl selaln klLab lnl karena
klLab lnl banyak berlsl rlwayaL darl orangorang yang Lldak dlkenal !uga LerdapaL perkaraperkara
yang [auh ( darl agama dan akal ) kesesaLankesesaLan dakwaandakwaan dan perkaLaan yang baLll
Lldak berbaLas (SeperLl klsah Syelkh Abdul Cadlr menghldupkan ayam yang Lelah maLl dan
sebagalnya) semua lLu Lldak panLas dlnlsbaLkan kepada Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl rahlmahullah
kemudlan aku dapaLkan bahwa Al kamal !a'far Al Adfwl (nama lengkapnya lalah !a'far bln 1sa'lab bln
!a'far bln All bln MuLhahhar bln naufal Al Adfawl Seoarang 'ulama bermadzhab Syafl'l ullahlrkan
pada perLengahan bulan Sya'ban Lahun 683 P WafaL Lahun 748 P dl kalro 8lografl bellau dlmuaL
oleh Al Pafldz dl dalam klLab Ad uurarul kamlnah blografl nomor 1432) Lelah menyebuLkan bahwa
Asy SyaLhnufl sendlrl LerLuduh berdusLa aLas klsahklsah yang dlrlwayaLkannya dalam klLab
lnl"(ulnukll darl klLab AL 1ashawwuf lll Mlzanll 8ahLsl WaL 1ahqlq hal 309 karya Syelkh Abdul
Cadlr bln Pablbullah As Slndl enerblL uarul Manar CeL ll 8 uzulqa'dah 1413 P / 8 Aprll 1993 M)
lmam lbnu 8a[ab [uga berkaLa " Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl rahlmahullah memlllkl pemahaman
yang bagus dalam masalah Lauhld slfaLslfaL Allah Lakdlr dan llmullmu ma'rlfaL yang sesual dengan
sunnah 8ellau memlllkl klLab Al Chunyah Ll 1hallbl 1harlqll Paq klLab yang Lerkenal 8ellau [uga
mempunyal klLab luLuhul Chalb Murldmurldnya mengumpulkan perkaraperkara yang berkalLan
dengan nasehaL darl ma[ellsma[ells bellau ualam masalahmasalah slfaL Lakdlr dan lalnnya la
berpegang dengan sunnah 8ellau membanLah dengan keras Lerhadap orangorang yang menyellslhl
sunnah"
Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl menyaLakan dalam klLabnya Al Chunyah " ula (Allah ) dl arah aLas
berada dlaLas 'arsynya mellpuLl seluruh kera[aannya llmunya mellpuLl segala sesuaLu" kemudlan
bellau menyebuLkan ayaLayaL dan hadlsLhadlsL lalu berkaLa " SepanLasnya meneLapkan slfaL
lsLlwa' ( Allah berada dlaLas 'arsynya ) Lanpa Lakwll ( menylmpangkan kepada makna laln ) uan hal
lLu merupakan lsLlwa' dzaL Allah dlaLas arsy" (AL 1ashawwuf lll Mlzanll 8ahLsl WaL 1ahqlq hal 313)
All bln ldrls pernah berLanya kepada Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl " Wahal Luanku apakah Allah
memlllkl wall (kekaslh ) yang Lldak berada dl aLas aqldah ( lmam ) Ahmad bln Pambal?" Maka bellau
men[awab " 1ldak pernah ada dan Lldak akan ada"( AL 1ashawwuf lll Mlzanll 8ahLsl WaL 1ahqlq
hal 316)
erkaLaan Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl LersebuL [uga dlnukllkan oleh Syelkhul lslam lbnu 1almlyah
dalam klLab Al lsLlqamah l/86 Semua lLu menun[ukkan kelurusan aqldahnya dan penghormaLan
bellau Lerhadap manha[ Salaf
Sam'anl berkaLa " Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl adalah penduduk koLa !allan 8ellau seorang lmam
bermadzhab Pamball Men[adl guru besar madzhab lnl pada masa hldup bellau" lmam Adz uzahabl
menyebuLkan blografl Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl dalam Slyar A'lamln nubala dan menukllkan
perkaLaan Syelkh sebagal berlkuL"Leblh darl llma raLus orang masuk lslam lewaL Langanku dan leblh
darl seraLus rlbu orang Lelah berLaubaL"
lmam Adz uzahabl menukllkan perkaLaanperkaLaan dan perbuaLanperbuaLan Syelkh Abdul Cadlr
yang anehaneh sehlngga memberlkan kesan seakanakan bellau mengeLahul halhal yang ghalb
kemudlan mengakhlrl perkaLaan "lnLlnya Syelkh Abdul Cadlr memlllkl kedudukan yang agung
1eLapl LerdapaL krlLlkankrlLlkan Lerhadap sebaglan perkaLaannya dan Allah men[an[lkan (ampunan
aLas kesalahankesalahan orang berlman ) namun sebaglan perkaLaannya merupakan kedusLaan
aLas nama bellau"( Slyar xx/431 ) lmam Adz uzahabl [uga berkaLa " 1ldak ada seorangpun para
klbar masyasyelkh yang rlwayaL hldup dan karamahnya leblh banyak klsah hlkayaL selaln Syelkh
Abdul Cadlr Al !allanl dan banyak dlanLara rlwayaLrlwayaL lLu yang Lldak benar bahkan ada yang
musLahll Ler[adl
Syelkh 8abl' bln Padl Al Madkhall berkaLa dalam klLabnya Al Paddul lashllhal136 " Aku Lelah
mendapaLkan aqldah bellau ( Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl ) dldalam klLabnya yang bernama Al
Chunyah (LlhaL klLab AlChunyah l/8394) Maka aku mengeLahul bahwa dla sebagal seorang Salafl
8ellau meneLapkan namanama dan slfaLslfaL Allah dan aqldahaqldah lalnnya dl aLas manha[ Salaf
8ellau [uga membanLah kelompokkelompok Syl'ah 8afldhah!ahmlyyah !abarlyyah Sallmlyah dan
kelompok lalnnya dengan manha[ Salaf" (AL 1ashawwuf lll Mlzanll 8ahLsl WaL 1ahqlq hal 309
karya Syelkh Abdul Cadlr bln Pablbullah As Slndl enerblL uarul Manar CeL ll 8 uzulqa'dah 1413 P
/ 8 Aprll 1993 M)
lnllah LenLang bellau secara rlngkas Seorang 'allm Salafl Sunnl LeLapl banyak orang yang
menyan[ung dan membuaL kedusLaan aLas nama bellau Sedangkan bellau berlepas dlrl darl semua
kebohongan lLu Wallahu a'lam blshshawwab
keslmpulannya bellau adalah seorang 'ulama besar Apablla sekarang lnl banyak kaum musllmln
menyan[ungnyan[ungnya dan menclnLalnya maka lLu adalah suaLu kewa[aran 8ahkan suaLu
keharusan Akan LeLapl kalau menlngglnlngglkan dera[aL bellau dl aLas 8asulullah shollallahu'alalhl
wasalam maka hal lnl merupakan kekellruan yang faLal karena 8asulullah shollallahu 'alalhl
wasalam adalah rasul yang pallng mulla dlanLara para nabl dan rasul uera[aLnya Lldak akan
Lerkalahkan dlslsl Allah oleh manusla manapun Adapun sebaglan kaum musllmln yang men[adlkan
Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl sebagal wasllah ( peranLara ) dalam do'a mereka berkeyaklnan bahwa
do'a seseorang Lldak akan dlkabulkan oleh Allah kecuall dengan peranLaranya lnl [uga merupakan
kesesaLan Men[adlkan orang yang menlnggal sebagal peranLara maka Lldak ada syarl'aLnya dan lnl
dlharamkan Apalagl kalau ada orang yang berdo'a kepada bellau lnl adalah sebuah kesylrlkan
besar Sebab do'a merupakan salah saLu benLuk lbadah yang Lldak dlberlkan kepada selaln Allah
Allah melarang mahluknya berdo'a kepada selaln Allah uan sesungguhnya mes[ldmes[ld lLu adalah
kepunyaan Allah Maka [anganlah kamu menyembah seseorang pun dl dalamnya dlsamplng
(menyembah ) Allah ( CS Al!ln 18 )"
!adl sudah men[adl keharusan bagl seLlap musllm unLuk memperlakukan para 'ulama dengan sebalk
mungkln namun LeLap dalam baLasbaLas yang Lelah dlLeLapkan syarl'ah Akhlrnya mudahmudahan
Allah senanLlasa memberlkan peLun[uk kepada klLa sehlngga Lldak LersesaL dalam kehldupan yang
penuh dengan flLnah lnl
ada Lahun 321 P/1127 M dla menga[ar dan berfaLwa dalam semua madzhab pada masyarakaL
sampal dlkenal masyarakaL luas Selama 23 Lahun Abdul Cadlr !aelanl menghablskan wakLunya
sebagal pengembara sufl dl adang aslr lraq dan akhlrnya dlkenal oleh dunla sebagal Lokoh sufl
besar dunla lslam Selaln lLu dla memlmpln madrasah dan rlbaLh dl 8aghdad yang dldlrlkan se[ak 321
P sampal wafaLnya dl Lahun 361 P Madrasah lLu LeLap berLahan dengan dlplmpln anaknya Abdul
Wahab (332393 P/11311196 M) dlLeruskan anaknya Abdul Salam (611 P/1214 M) !uga dlplmpln
anak kedua Abdul Cadlr !aelanl Abdul 8azaq (328603 P/11341206 M) sampal hancurnya 8aghdad
pada Lahun 636 P/1238 M
Syelkh Abdul Cadlr !aelanl [uga dlkenal sebagal pendlrl sekallgus penyebar salah saLu LarekaL
Lerbesar dldunla bernama 1arekaL Codlrlyah Awal kemasyhuran Al!aba'l berkaLa bahwa Syalkh
Abdul Cadlr Al!allanl [uga berkaLa kepadanya Lldur dan bangunku sudah dlaLur ada suaLu saaL
dalam dadaku Llmbul kelnglnan yang kuaL unLuk berblcara 8eglLu kuaLnya sampal aku merasa
Lerceklk [lka Lldak berblcara uan keLlka berblcara aku Lldak dapaL menghenLlkannya ada saaL lLu
ada dua aLau Llga orang yang mendengarkan perkaLaanku kemudlan mereka mengabarkan apa yang
aku ucapkan kepada orangorang dan merekapun berduyunduyun mendaLanglku dl mas[ld 8ab Al
Palbah karena Lldak memungklnkan lagl aku dlplndahkan ke Lengah koLa dan dlkellllngl dengan
lampu Crangorang LeLap daLang dl malam harl dan memakal lllln dan obor dan memenuhl LempaL
LersebuL kemudlan aku dlbawa keluar koLa dan dlLempaLkan dl sebuah mushalla namun orang
orang LeLap daLang kepadaku dengan mengendaral kuda unLa bahkan keledal dan menempaLl
LempaL dlsekellllngku SaaL lLu hadlr seklLar 70 orang para wall 8adhlAllahu anhum
kemudlan Syalkh Abdul Cadlr melan[uLkan Aku mellhaL 8asululloh SAW sebelum dzuhur bellau
berkaLa kepadaku 'anakku mengapa engkau Lldak berblcara ?' 'Ayahku bagalmana aku yang non
arab lnl berblcara dl depan orangorang faslh darl 8aghdad?' 8ellau berkaLa 'buka muluLmu' lalu
bellau menlup 7 kall ke dalam muluLku kemudlan berkaLa "blcaralah dan a[ak mereka ke [alan Allah
dengan hlkmah dan perlngaLan yang balk" SeLelah lLu aku shalaL dzuhur dan duduk dan mendapaLl
[umlah yang sangaL luar blasa banyaknya sehlngga membuaLku gemeLar kemudlan aku mellhaL All
ra daLang dan berkaLa 'buka muluLmu' 8ellau lalau menlup 6 kall kedalam muluLku dan keLlka aku
berLanya kepadanya mengapa bellau Lldak menlup 7 kall seperLl yang dllakukan 8asululloh SAW
bellau men[awab bahwa bellau melakukan lLu karena rasa hormaL bellau kepada 8asuluLloh SAW
kemudlan akku berkaLa 'lklran sang penyelam mencarl muLlara ma'rlfah dengan menyelaml lauL
haLl mencampakkannya ke panLal dada dllelang oleh lldah sang calo kemudlan dlbell dengan
permaLa keLaaLan dalam rumah yang dllzlnkan Allah unLuk dlangkaL'" 8ellau kemudlan menylLlr
ldan unLuk wanlLa seperLl Lalla seorang prla dapaL membunuh dlrlnya dan men[adlkan mauL dan
slksaan sebagal sesuaLu yang manls
ualam beberapa manuskrlp saya mendapaLkan Syalkh Abdul Cadlr Al!allanl berkaLa "Sebuah suara
berkaLa kepadaku saaL aku berada dl pengaslngan dlrl 'kemball ke 8aghdad dan ceramahllah orang
orang' Akupun masuk 8aghdad dan menemukan para penduduknya dalam kondlsl yang Lldak aku
sukal dan karena lLulah aku Lldak [adl menglkuLl mereka' 'sesungguhnya' kaLa suara LersebuL
'mereka akan mendapaLkan manfaaL darl keberadaan dlrlmu'
'Apa hubungan mereka dengan keselamaLan agamaku / keyaklnanku' Lanyaku
'kemball (ke 8aghdad) dan engkau akan mendapaLkan keselamaLan agamamu' [awab suara lLu
Akupun menbuaL 70 per[an[lan dengan Allah ulanLaranya adalah Lldak ada seorangpun yang
menenLangku dan Lldak ada seorang murldku yang menlnggal kecuall dalam keadaan berLaubaL
SeLelah lLu aku kemball ke 8aghdad dan mulal berceramah SuaLu keLlka saaL aku berceramah aku
mellhaL sebuah cahaya Lerang benderang mendaLangl aku 'Apa lnl dan ada apa?'Lanyaku
'8asululloh SAW akan daLang menemulmu unLuk memberlkan selamaL' [awab sebuah suara Slnar
LersebuL makln membesar dan aku mulal masuk dalam kondlsl splrlLual yang membuaLku seLengah
sadar Lalu aku mellhaL 8asuLulloh SAW dl depan mlmbar mengambang dl udara dan memanggllku
'wahal Abdul Cadlr' 8eglLu gemblranya aku dengan kedaLangan 8asuluLloh SAW aku melangkah
nalk ke udara menghamplrlnya 8ellau menlup ke dalam muluLku 7 kall kemudlan All daLang dan
menlup ke dalam muluLku 3 kall 'mengapa engkau Lldak melakukan seperLl yang dllakukan
8asuluLloh SAW?' Lanyaku kepadanya 'sebagal rasa hormaLku kepada 8asulullah SAW' [awab bellau
8asuluLlah SAW kemudlan memakalkan [ubah kehormaLan kepadaku 'apa lnl ?' Lanyaku 'lnl' [awab
8asulullah 'adalah [ubah kewallanmu dan dlkhususkan kepada orangorang yang mendapaL dera[ad
CuLb dalam [en[ang kewallan' SeLelah lLu akupun Lercerahkan dan mulal berceramah
SaaL khldlr as uaLang hendak mengu[lku dengan u[lan yang dlberlkan kepada para wall sebelumku
Allah membukakan rahaslanya dan apa yang akan dl kaLakannya kepadaku Aku berkaLa kepadanya
"Wahal khldlr apablla engkau berkaLa kepadaku 'Lngkau Lldak akan sabar kepadaku' maka aku akan
berkaLa kepadamu 'Lngkau Lldak akan sabar kepadaku' Wahal khldlr Lngkau Lermasuk golongan
lsrael sedangkan aku Lermasuk golongan Muhammad maka lnllah aku dan engkau Aku dan engkau
seperLl sebuah bola dan lapangan yang lnl Muhammad dan yang lnl Ar8ahman lnl kuda berpelana
busur LerenLang dan pedang Lerhunus" AlkhaLLab pelayan Syalkh Abdul CAdlr merlwayaLkan
bahwa suaLu harl keLlka bellau sedang berceramah LlbaLlba bellau ber[alan nalk ke udara dan
berkaLa Pal orang lsrael dengarkan apa yang dlkaLakan oleh kaum Muhammad" lalu kemball ke
LempaLnya SaaL dlLanya mengenal hal LersebuL bellau men[awab "1adl Abu Abbas Alkhldlr as
lewaL maka akupun berblcara kepadanya seperLl yang kallan dengar Ladl dan la berhenLl"
Curu dan Leladan klLa Syalkh Abdul Cadlr Al!llll berkaLa" seorang Syalkh Lldak dapaL dlkaLakan
mencapal puncak splrlLual kecuall apablla 12 karakLer berlkuL lnl Lelah mendarah daglng dalam
dlrlnya yalLu
uua karakLer darl Allah yalLu dla men[adl seorang yang SaLLar (menuLup alb) dan Chaffar (Maha
pemaaf)
uua karakLer darl 8asuluLlah SAW yalLu penyayang dan lembuL
uua karakLer darl Abu 8akar yalLu [u[ur dan dapaL dlpercaya
uua karakLer darl umar yalLu amar ma'ruf nahl munkar
uua karakLer darl uLsman yalLu dermawan dan bangun (Laha[[ud) pada wakLu orang laln sedang
Lldur
uua karakLer darl All yalLu aallm (cerdas/lnLelek) dan pemberanl
Maslh berkenaan dengan pemblcaraan dl aLas dalam balL syalr yang dlnlsbaLkan kepada bellau
dlkaLakan
8lla llma perkara Lldak LerdapaL dalam dlrl seorang syalkh maka la adalah ua[[al yang menga[ak
kepada kesesaLan ula harus sangaL mengeLahul hukumhukum syarlaL dzahlr mencarl llmu haklkah
darl sumbernya hormaL dan ramah kepada Lamu lemah lembuL kepada sl mlskln mengawasl para
murldnya sedang la selalu merasa dlawasl oleh Allah
Syalkh Abdul Cadlr [uga menyaLakan bahwa Syalkh Al!unald menga[arkan sLandar AlCur'an dan
Sunnah kepada klLa unLuk menllal seorang Syalkh Apablla la Lldak hapal AlCur'an Lldak menulls
dan menghapal PadlLs maka dla Lldak panLas unLuk dllkuLl
MenuruL saya (penulls buku) yang harus dlmlllkl seorang Syalkh keLlka mendldlk seseorang adalah
dla menerlma sl murld unLuk Allah bukan unLuk dlrlnya aLau alasan lalnnya selalu menaslhaLl
murldnya mengawasl murldnya dengan pandangan kaslh Lemah lembuL kepada murldnya saaL sang
murld Lldak mampu menyelesalkan 8lyadhah ula [uga harus mendldlk sl murld bagalkan anak
sendlrl dan orang Lua penuh dengan kaslh dan kelemah lembuLan dalam mendldlk anakknya Cleh
karena lLu dla selalu memberlkan yang pallng mudah kepada sl murld dan Lldak membebanlnya
dengan sesuaLu yang Lldak mampu dllakukannya uan seLelah sang muurlld bersumpah unLuk
berLobaL dan selalu LaaL kepada Allah baru sang syalkh memberlkan yang leblh beraL kepadanya
Sesungguhnya bal'aL bersumber darl hadlLs 8asuluLlah SAW keLlka bellau mengambll bal'aL para
sahabaLnya

kemudlan dla harus menLalqln sl murld dengan zlklr lengkap dengan sllsllahnya Sesungguhnya All ra
8erLanya kepada 8asuluLloh SAW '?aa 8asulullah [alan manakah yang LerdekaL unLuk sampal
kepada Allah pallng mudah bagl hambanya dan pallng afdhal dl slsl nya 8asuluLlah berkaLa'All
hendaknya [angan puLus berzlklr (menglngaL) kepada Allah dalam khalwaL (konLemplaslnya)'
kemudlan All ra kemball berkaLa 'Panya demlklankah fadhllah zlklr sedangkan semua orang
berzlklr' 8asuluLlah berkaLa'1ldak hanya lLu wahal All klamaL Lldak akan Ler[adl dl muka buml lnl
selama maslh ada orang yang mengucapkan Allah" Allah" '8agalmana aku berzlklr?' 1anya All
8asuluLlah bersabda 'dengarkan apa yang aku ucapkan Aku akan mengucapkannya sebanyak Llga
kall dan aku akan mendengarkan engkau mengulanglnya sebanyak Llga kall pula' Lalu 8asuluLlah
berkaLa loo lloobo lllollob sebanyak Llga kall dengan maLa Lerpe[am dan suara k[eras ucapan
LersebuL dl ulang oleh All dengan cara yang sama 8asuluLlah lakukan lnllah asal Lalqln kallmaL Laa
llaaha lllallah Semoga Allah memberlkan Lauflknya kepada klLa dengan kallmaL LersebuL"
Syalkh Abdul Cadlr berkaLa kollmot tooblJ okoo sollt boJlt posJo seotooq loJlvlJo yooq belom Jl
tolplo Jeoqoo zlklt betsllsllob kepoJo kosollollob oleb MotsylJoyo soot meoqboJopl sokototll moot
karena lLulah Syalkh Abdul Cadlr selalu mengulangulang syalr yang berbunyl wobol yooq eook
Jlolooq Joo Jlocopkoo (kollmot tooblJ) jooqoo eoqkoo lopokoo oko soot petplsoboo (moot)

Anda mungkin juga menyukai