Wali Pitue Masyarakat Sulawesi Selatan Siapakah dia ?
Syeck Yusuf (1oanta Salamaka), Petta Lasinrang (Petta Lolo), Arung Palakka (Petta to malampe gemmena), KH. Harun, Pettabarang, Imam Lapeo, Dt. Sangkala Syech Yusuf (toanta Salamaka) Seorang Penyebar agama islam dari tanah mekkah sampai Banten, Petta Lasinrang Seorang Raja dari Tanah Pinrang yang ariI nan bijak sana dan gencar menyebarkan agama islam. yang terpenting Beliau Pemberani, Arung Palakka Seorang Raja Bone yang bisa membebaskan Masyarakat bone dari penindasan oleh kerajaan Gowa dan beliau di Juluki Sang Pembebas, KH. Harun : inIormasi yang saya dapat beliau berasal dari Kerajaan Tallo, Petta Barang atau petta To risappae konon beliau mallajang diatas kudanya dan penunggu kudanya hingga sekarang masih ada. beliau adalah keturunan raja barru yang kuat akan agama, Imam Lapeo : seorang imam di desa lapeo yang sederhana dan menyebarkan agama islam sampai ketanah bugis. sering memperlihatkan mukzisat dari sang Kuasa, Dt. Sangkala : InIonya belum jelas ~~~ mungkin saya bisa dibantuMohon Tambahan dan masukkannya sapa tau ada yang salahSemoga BermanIaat merekalah ke tujuh wali yang diyakini oleh Masyarakat sulwesi selatan. Selain itu terdapat beberapa wali lagi yang di yakini oleh masyarakat indonesia yakni Wali songo, dan Wali Pitu yang berada di Bali. Wali pitu di bali ini juga saya baru dengar inIormasinya saya dapat pada internet. Terus siapa saja wali pitu yang ada di bali ? Mas Sepuh Raden Raden Amangkuningrat di Kabupaten Badung, Chabib Umar Bin Maulana Yusuf Al Magribi di Tabanan, Chabib Ali Bin abu Bakar Bin Umar Bin Abu Bakar Al Khamid di Klungkung, Chabib Ali Zaebal Abidin Al Idrus di Karangasem, Syech Maulana Yusuf Al Baghdi Al Magribi di Karangasem, The Kwan Lie di Buleleng, dan Chabib Ali Bin Umar Bin Abu Bakar Bafaqih di Jembrana. Wali Pitue Di Sul-Sel
sal Muasal Manusia Kepercayaan Masyarakat Bugis tentang kejadian-kejadian yang terjadi pada Naskah La Galigo sangatlah kuat. Sampai-sampai ada sebuah desa di bugis sendiri yang masih memakai kepercayaan tersebut menyembah Dewata yang di ceritakan pada Naskah La Galigo dan kitab suci mereka adalah naskah La Galigo, Agama tersebut adalah Agama To Lontang. Kalau begitu mari kita sedikit menyeberang ke jaman yang di tuliskan pada naskah La Galigo. Bagaimana adanya manusia pertama yang turun ke Bumi. Jika hal ini dikembalikan pada kepercayaan Islam memang tidak bisa ditangkap oleh akal sehat kita. Tetapi sebagai Masyarakat Bugis patut untuk di inIormasikan. Di kehidupan ini mempunyai tiga tempat yakni Botting Langit yakni Kerafaan Langit dan Buri Liu yakni kerafaan bawah laut. Dewata yang memengang Kerajaan Boting langit yakni Datu Patoto dan Datu Palinge yang memiliki seorang anak sulung yang bernama Batara Curu sedangkan Dewata yang berkuasa di Kerjaan Bawah laut yakni Curu Risalle dan Sinau 1oja. Kedua Dewata di tiap masing-masing kerajaan mengutus anak mereka agar turun kebumi untuk memimpin Kerajaan Bumi. atu Patoto dan atu Palinge Dari kerajaan Langit mengutus Batara Guru untuk memimpin Bumi sedangkan Guru Risalle dan Sinau Tofa Dari Kerajaan bawah air mengutus putrinya e Ayili untuk mendampingi Batara Guru memimpin Kerajaan Bumi. Dari sinilah asal muasal Naskah La Galigo, Dari 7 keturunan Batara Guru ini yang nantinya ditelan Bumi dikembalikan ke asalnya masing-masing Kerafaan langit an Kerafaan Bawah Air). Bonting langit Dalam kepercayaan masyarakat bugis klasik mereka mempercayai adanya kehidupan didunia langit yang biasa disebut bonting langit (kerajaan langit). Tempatnya diatas langit dan yang bertahta adalah dewa Boting langit biasa juga disebut Ruallette yang berarti pusat guntur. Disana lah bertahtah dewa tertinggi yang bernama Patotoe yang berarti sang penentu nasib. Dialah dewa yang disembah oleh manusia bugis klasik dahulu kala. Dewa tersebut berkembang biak juga seperti halnya didunia dan memiliki kehidupan pada kerajaan langit. Semua nama tempat dan istana langit mengambil nama planet-planet dan cuaca untuk penamaaannya. Istana Patotoe disebut Sao kutta pareppaqe yang berarti istana guntur yang menggelegar atau Sao wero pareppaqe yang berarti istana bintang yang menggelegar. Sedangkan istana We Tenriabeng dan suaminya Remmangrilangi disebut tanra tellu yang berarti istana bintang yang besusun tiga. Sementara untuk cuaca dibumi dikendalikan oleh istana bonting langi disanalah dinyalakan api dewata. Tempat guntur diadu, tempat bintang-bintang, matahari. Penamaan cuaca ini juga selalu menjadi indeks tentng karakteristik yang dimilikinya. Misalnya guntur disebut guttu pareppa yakni guntur yang memecah, guntur yang menggelegar, kilat yang disebut api dewa Bontong langit merupakan lembaga kehidupan yang paling tinggi tingkatannya setlah itu di susul dengan buri liu dan terakhir yakni kehidupan manusia atau bumi. Buri Liu Seperti halnya di botting langit Pada Postingan Sebelumnya, di buri liu atau dunia kehidupan di bawah air juga terdapat kehidupan yang dinamis. Disana pula bertahta para dewa sama dengan di kerafaan botting langit. Pada dasarnya yang menjadi pasangan dari dewa-dewa botting langit selalu berasal dari kerajaan buri liu. Misalnya Patotoe istrinya dari buri liu demikian pula dengan batara guru dan batara luttu. Di buri liu juga terdapat penghuni seperti halnya di botting langit. Penghuni dari buri liu ini biasa di sebut punae wae (yang berkuasa di air) apa bila sang punae wae ini naik kedunia atau kedarat dia akan menggunakan larukkodo atau sejenis pakaian yang berupa buaya. Jadi masyaraat bugis ini punya kepercayaan bahwa jikalau buaya yang berjari-jari 5 maka itu adalah keturunan buri liu sedangkan buaya biasa berjari-jari 4. Hal ini diceritakan pada peristiwa kakek settia bonga yakni I La Bulisa dan kakek Sawerigading pada saat I La Bulisa menyembunyikan Larekkodo kakek sawerigading dan I La Bulisa di janjikan kedudukan apa bila mengembalikan larekoddo nenek sawerigading di tanah jawa. Epos Lagaligo La galigo sebagai salah satu karya sastra yang mempunyai stuktur cerita yang besar, yang juga memuat beberapa sub-sub cerita yang terkandung didalamnya. Setiap sub cerita yang selanjutnya disebut episode, dapat dilihat dalam dua dimensi. Di satu sisi ia merupakan bagian cerita dari keseluruhan konstruksi la galigo, namun disatu sisi lain ia juga mempunyai cerita tersendiri dalam bingkai La Galigo. Jadi La Galigo mempunyai satu alur yang besar, yang didalamnya terdiri atas kumpulan beberapa episode, yang setiap episode juga mempunyai alur tersendiri, yang merupakan sub alur dari la galigo secara keseluruhan. Hal ini disebabkan antara lain karena panjangnya cerita yang melingkupi setiap tokoh, sehingga kadang-kadang tidak tertampung hanya dalam satu episode. Kadang kadang satu cerita terdapat pada dua atau tiga episode, hal itu tergantung banyaknya peristiwa yang diceritakan Alur Cerita Dari Epos La Galigo Dari Tanah Bugis lur Cerita pada Bagan Diatas : Pada episode sebelumnya, yakni episode ritumpanna welenrengnge (Penebangan pohon welenrenge) diceritakan bahwa Sawerigading putra mahkota dari raja luwuq ketika lahir, dalam keadaan kembar emas yakni kembar laki-laki dan perempuan. Karena dikhawatirkan akan saling jatuh cinta pada saat dewasa mereka berdua pun dipisahkan pada saat kecil dan tidak diperkenankan untuk bertemu. Malang tak dapat ditolak, semua kekhawatiran yang selama ini ditakutkan tiba-tiba menjadi kenyataan dalam sebuah pesta besar di istina luwuq. Tanpa sengaja sawerigading melihat adik kembarnya We Tenriabeng. Saat itulah perasaan dan pikiran Sawerigading tidak pernah tentram lagi siang dan malam yang terbayang hanyalah adik kembarnya we tenriabeng. Akhirnya perasaan itu ditumpahkannya dengan memberitahukannya dengan batara luwuq (Raja Luwuq). Dalam waktu sekejap batara Luwuq mengadakan rapat dewan adat untuk membicarakan masalah ini. Dan kesimpulannya peristiwa tersebut dianggap suatu pelanggaran adat yang sangat memalukan. Sebagai hukuman atas kelakuan sa werigading tersebut adalah pembuangan. Dan atas anjuran kembarnya we tenriabeng maka negeri yang dituju dalam pembuangan itu adalah negeri Cina. Karena di negeri cina terdapat putrid raja yang bernama I we cudai yang kecantikan dan kelembutannya tidak jauh beda dengan dirinya (we tenriabeng). Dari sini lah bermula awal cerita inti dari la galigo yakni saat pelepasan sawerigading menuju negeri cina sampai tibanya dinegeri cina. Sementara itu seletah sawerigading pergi berlayar ke negeri cina, We Tenriabeng pun gaib ke botting langiq dan disana persta perkawinan We Tenriabeng menikah dengan Remmang Ri Langiq yang berlangsung dengan meriah dan tanpa di hadiri kedua orang tua We Tenriabeng. Episode setelah Sawerigading tiba di cina, Menggambarkan Bagaimana Sawerigading Menyamar menjadi Ono (Hamba) Dan menyamar menjadi Penjual-Jual. Menyamaran tersebut dimaksudkan hanya untuk melihat Wajah We Cudai. Setelah melihat wajah We Cudai Sawerigading pun melamarnya. Tapi saying sekali lamaran Sawerigading ditolok oleh raja cina. Maka peperangan pun tak bias dielakkan. Setelah Sawerigading mengalahkan pasukan raja cina. Barulah perkawinan dilangsungkan antara Sawerigading dan We Cudai. Dari Perkawinan Sawerigading dan We Cudai ini Lahirlah Putera Sawerigading yang Bernama I La Galigo, yang selanjutnya menjadi sangat terkenal dan menjadi Judul dari Epik Besar La Galigo. Sureq Galigo, atau Galigo, atau disebut juga La Galigo adalah sebuah epik mitos penciptaan dari peradaban Bugis di Sulawesi Selatan (sekarang bagian dari Republik Indonesia) yang ditulis di antara abad ke-13 dan ke-15 dalam bentuk puisi bahasa Bugis kuno, ditulis dalam huruI Lontara kuno Bugis. |1| Puisi ini terdiri dalam sajak bersuku lima dan selain menceritakan kisah asal-usul manusia, juga berIungsi sebagai almanak praktis sehari-hari. |1|
|2|
Epik ini dalam masyarakat Bugis berkembang sebagian besar melalui tradisi lisan dan masih dinyanyikan pada kesempatan-kesempatan tradisional Bugis penting. Versi tertulis hikayat ini yang paling awal diawetkan pada abad ke-18, di mana versi-versi yang sebelumnya telah hilang akibat serangga, iklim atau perusakan. |1| Akibatnya, tidak ada versi Galigo yang pasti atau lengkap, namun bagian-bagian yang telah diawetkan berjumlah 6.000 halaman atau 300.000 baris teks, membuatnya menjadi salah satu karya sastra terbesar. |3|
sunting] Latar belakang dan usaha pelestarian Ada dugaan pula bahwa epik ini mungkin lebih tua dan ditulis sebelum epik Mahabharata dari India. Isinya sebagian terbesar berbentuk puisi yang ditulis dalam bahasa Bugis kuno. Epik ini mengisahkan tentang Sawerigading, seorang pahlawan yang gagah berani dan juga perantau. La Galigo bukanlah teks sejarah karena isinya penuh dengan mitos dan peristiwa-peristiwa luar biasa. Namun demikian, epik ini tetap memberikan gambaran kepada sejarawan mengenai kebudayaan Bugis sebelum abad ke-14. Versi bahasa Bugis asli Galigo sekarang hanya dipahami oleh kurang dari 100 orang. |3|
Sejauh ini Galigo hanya dapat dibaca dalam versi bahasa Bugis aslinya. Hanya sebagian saja dari Galigo yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dan tidak ada versi lengkapnya dalam bahasa Inggris yang tersedia. |1| Sebagian manuskrip La Galigo dapat ditemui di perpustakaan-perpustakaan di Eropa, terutama di Perpustakaan Koninklifk Instituut voor Taal- Land- en Jolkenkunde Leiden di Belanda. Terdapat juga 600 muka surat tentang epik ini di Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan dan Tenggara, dan jumlah muka surat yang tersimpan di Eropa dan di yayasan ini adalah 6000, tidak termasuk simpanan pribadi pemilik lain. Hikayat La Galigo telah menjadi dikenal di khalayak internasional secara luas setelah diadaptasi dalam pertunjukan teater I La Galigo oleh Robert Wilson, sutradara asal Amerika Serikat, yang mulai dipertunjukkan secara internasional sejak tahun 2004.
sunting] Isi hikayat La Galigo Epik ini dimulai dengan penciptaan dunia. Ketika dunia ini kosong (merujuk kepada Sulawesi Selatan), Raja Di Langit, La Patiganna, mengadakan suatu musyawarah keluarga dari beberapa kerajaan termasuk Senrijawa dan Peretiwi dari alam gaib dan membuat keputusan untuk melantik anak lelakinya yang tertua, La Toge' langi' menjadi Raja Alekawa (Bumi) dan memakai gelar Batara Guru. La Toge' langi' kemudian menikah dengan sepupunya We Nyili'timo', anak dari Guru ri Selleng, Raja alam gaib. Tetapi sebelum Batara Guru dinobatkan sebagai raja di bumi, ia harus melalui suatu masa ujian selama 40 hari, 40 malam. Tidak lama sesudah itu ia turun ke bumi, yaitu di Ussu', sebuah daerah di Luwu', sekarang wilaya Luwu Timur dan terletak di Teluk Bone. Batara Guru kemudian digantikan oleh anaknya, La Tiuleng yang memakai gelar Batara Lattu'. Ia kemudian mendapatkan dua orang anak kembar yaitu Lawe atau La Ma'dukelleng atau Sawerigading (Putera Ware') dan seorang anak perempuan bernama We Tenriyabeng. Kedua anak kembar itu tidak dibesarkan bersama-sama. Sawerigading ingin menikahi We Tenriyabeng karena ia tidak tahu bahwa ia masih mempunyai hubungan darah dengannya. Ketika ia mengetahui hal itu, ia pun meninggalkan Luwu' dan bersumpah tidak akan kembali lagi. Dalam perjalannya ke Kerajaan Tiongkok, ia mengalahkan beberapa pahlawan termasuklah pemerintah Jawa Wolio yaitu Setia Bonga. Sesampainya di Tiongkok, ia menikah dengan putri Tiongkok, yaitu We Cudai. Sawerigading digambarkan sebagai seorang kapten kapal yang perkasa dan tempat-tempat yang dikunjunginya antara lain adalah Taranate (Ternate di Maluku), Gima (diduga Bima atau Sumbawa), Jawa Rilau' dan Jawa Ritengnga, Jawa Timur dan Tengah), Sunra Rilau' dan Sunra Riaja (kemungkinan Sunda Timur dan Sunda Barat) dan Melaka. Ia juga dikisahkan melawat surga dan alam gaib. Pengikut-pengikut Sawerigading terdiri dari saudara-maranya dari pelbagai rantau dan rombongannya selalu didahului oleh kehadiran tamu-tamu yang aneh-aneh seperti orang bunian, orang berkulit hitam dan orang yang dadanya berbulu. Sawerigading adalah ayah I La Galigo (yang bergelar Datunna Kelling). I La Galigo, juga seperti ayahnya, adalah seorang kapten kapal, seorang perantau, pahlawan mahir dan perwira yang tiada bandingnya. Ia mempunyai empat orang istri yang berasal dari pelbagai negeri. Seperti ayahnya pula, I La Galigo tidak pernah menjadi raja. Anak lelaki I La Galigo yaitu La Tenritatta' adalah yang terakhir di dalam epik itu yang dinobatkan di Luwu'. Isi epik ini merujuk ke masa ketika orang Bugis bermukim di pesisir pantai Sulawesi. Hal ini dibuktikan dengan bentuk setiap kerajaan ketika itu. Pemukiman awal ketika itu berpusat di muara sungai dimana kapal-kapal besar boleh melabuh dan pusat pemerintah terletak berdekatan dengan muara. Pusat pemerintahannya terdiri dari istana dan rumah-rumah para bangsawan. Berdekatan dengan istana terdapat Rumah Dewan (Baruga) yang berIungsi sebagai tempat bermusyawarah dan tempat menyambut pedagang-pedagang asing. Kehadiran pedagang-pedagang asing sangat disambut di kerajaan Bugis ketika itu. Setelah membayar cukai, barulah pedagang-pedagang asing itu boleh berniaga. Pemerintah selalu berhak berdagang dengan mereka menggunakan sistem barter, diikuti golongan bangsawan dan kemudian rakyat jelata. Hubungan antara kerajaan adalah melalui jalan laut dan golongan muda bangsawan selalu dianjurkan untuk merantau sejauh yang mungkin sebelum mereka diberikan tanggung jawab. Sawerigading digambarkan sebagai model mereka. sunting] La Galigo di Sulawesi Tengah Nama Sawerigading I La Galigo cukup terkenal di Sulawesi Tengah. Hal ini membuktikan bahwa kawsan ini mungkin pernah diperintah oleh kerajaan purba Bugis yaitu Luwu'. Sawerigading dan anaknya I La Galigo bersama dengan anjing peliharaanya, Buri, pernah merantau mengunjungi lembah Palu yang terletak di pantai barat Sulawesi. Buri, yang digambarkan sebagai seekor binatang yang garang, dikatakan berhasil membuat mundur laut ketika I La Galigo bertengkar dengan Nili Nayo, seorang Ratu Sigi. Akhirnya, lautan berdekatan dengan Loli di Teluk Palu menjadi sebuah danau iaitu Tasi' Buri' (Tasik Buri). Berdekatan dengan Donggala pula, terdapat suatu kisah mengenai Sawerigading. Bunga Manila, seorang ratu Makubakulu mengajak Sawerigading bertarung ayam. Akan tetapi, ayam Sawerigading kalah dan ini menyebabkan tercetusnya peperangan. Bunga Manila kemudian meminta pertolongan kakaknya yang berada di Luwu'. Sesampainya tentara Luwu', kakak Bunga Manila mengumumkan bahwa Bunga Manila dan Sawerigading adalah bersaudara dan hal ini mengakhiri peperangan antara mereka berdua. Betapapun juga, Bunga Manila masih menaruh dendam dan karena itu ia menyuruh anjingnya, Buri (anjing hitam), untuk mengikuti Sawerigading. Anjing itu menyalak tanpa henti dan ini menyebabkan semua tempat mereka kunjungi menjadi daratan. Kisah lain yang terdapat di Donggala ialah tentang I La Galigo yang terlibat dalam adu ayam dengan orang Tawali. Di Biromaru, ia mengadu ayam dengan Ngginaye atau Nili Nayo. Ayam Nili Nayo dinamakan Calabae sementara lawannya adalah Baka Cimpolo. Ayam I La Galigo kalah dalam pertarungan itu. Kemudian I La Galigo meminta pertolongan dari ayahnya, Sawerigading. Sesampainya Sawerigading, ia mendapati bahwa Nili Nayo adalah bersaudara dengan I La Galigo, karena Raja Sigi dan Ganti adalah sekeluarga. Di Sakidi Selatan pula, watak Sawerigading dan I La Galigo adalah seorang pencetus tamadun dan inovasi. sunting] La Galigo di Sulawesi Tenggara Ratu Wolio pertama di Butung (Butuni atau Buton) di gelar Wakaka, dimana mengikut lagenda muncul dari buluh (bambu gading). Terdapat juga kisah lain yang menceritakan bahwa Ratu Wolio adalah bersaudara dengan Sawerigading. Satu lagi kisah yang berbeda yaitu Sawerigading sering ke Wolio melawat Wakaka. Ia tiba dengan kapalnya yang digelar almahera dan berlabuh di Teluk Malaoge di Lasalimu. Di Pulau Muna yang berdekatan, pemerintahnya mengaku bahwa ia adalah keturunan Sawerigading atau kembarnya We Tenriyabeng. Pemerintah pertama Muna yaitu Belamo Netombule juga dikenali sebagai Zulzaman adalah keturunan Sawerigading. Terdapat juga kisah lain yang mengatakan bahwa pemerintah pertama berasal dari Jawa, kemungkinan dari Majapahit. Permaisurinya bernama Tendiabe. Nama ini mirip dengan nama We Tenyirabeng, nama yang di dalam kisah La Galigo, yang menikah dengan Remmangrilangi', artinya, 'Yang tinggal di surga'. Ada kemungkinan Tendiabe adalah keturunan We Tenyirabeng. Pemerintah kedua, entah anak kepada Belamo Netombule atau Tendiabe atau kedua-duanya, bernama La Patola Kagua Bangkeno Fotu. Sementara nama-nama bagi pemerintah awal di Sulawesi Tenggara adalah mirip dengan nama-nama di Tompoktikka, seperti yang tercatat di dalam La Galigo. Contohnya Baubesi (La Galigo: Urempessi). Antara lainnya ialah Satia Bonga, pemerintah Wolio(La Galigo: Setia Bonga). sunting] La Galigo di Gorontalo Legenda Sawerigading dan kembarnya, Rawe, adalah berkait rapat dengan pembangunan beberapa negeri di kawasan ini. Mengikut legenda dari kawasan ini, Sarigade, putera Raja Luwu' dari negeri Bugis melawat kembarnya yang telah hidup berasingan dengan orangtuanya. Sarigade datang dengan beberapa armada dan melabuh di Tanjung Bayolamilate yang terletak di negeri Padengo. Sarigade mendapat tahu bahwa kembarnya telah menikah dengan raja negeri itu yaitu Hulontalangi. Karena itu bersama-sama dengan kakak iparnya, ia setuju untuk menyerang beberapa negeri sekitar Teluk Tomini dan membagi-bagikan kawasan-kawasan itu. Serigade memimpin pasukan berkeris sementara Hulontalangi memimpin pasukan yang menggunakan kelewang. Setelah itu, Sarigade berangkat ke Tiongkok untuk mencari seorang gadis yang cantik dikatakan mirip dengan saudara kembarnya. Setelah berjumpa, ia langsung menikahinya. Terdapat juga kisah lain yang menceritakan tentang pertemuan Sawerigading dengan Rawe. Suatu hari, Raja Matoladula melihat seorang gadis asing di rumah Wadibuhu, pemerintah Padengo. Matoladula kemudian menikahi gadis itu dan akhirnya menyadari bahwa gadis itu adalah Rawe dari kerajaan Bugis Luwu'. Rawe kemudiannya menggelar Matoladula dengan gelar Lasandenpapang. sunting] La Galigo di Malaysia dan Riau Kisah Sawerigading cukup terkenal di kalangan keturunan Bugis dan Makasar di Malaysia. Kisah ini dibawa sendiri oleh orang-orang Bugis yang bermigrasi ke Malaysia. Terdapat juga unusur Melayu dan Arab diserap sama. Pada abad ke-15, Melaka di bawah pemerintahan Sultan Mansur Syah diserang oleh 'Keraing Semerluki' dari Makassar. Semerluki yang disebut ini berkemungkinan adalah Karaeng Tunilabu ri Suriwa, putera pertama kerajaan Tallo', dimana nama sebenarnya ialah Sumange'rukka' dan beliau berniat untuk menyerang Melaka, Banda dan Manggarai. Perhubungan yang jelas muncul selepas abad ke-15. Pada tahun 1667, Belanda memaksa pemerintah Goa untuk mengaku kalah dengan menandatangani Perjanjian Bungaya. Dalam perjuangan ini,Goa dibantu oleh Arung Matoa dari Wajo'. Pada tahun berikutnya, kubu Tosora dimusnahkan oleh Belanda dan sekutunya La Tenritta' Arung Palakka dari Bone. Hal ini menyebabkan banyak orang Bugis dan Makassar bermigrasi ke tempat lain. Contohnya, serombongan orang Bugis tiba di Selangor di bawah pimpinan Daeng Lakani. Pada tahun 1681, sebanyak 150 orang Bugis menetap di Kedah. Manakala sekitar abad ke-18, Daeng Matokko' dari Peneki, sebuah daerah di Wajo', menetap di Johor. Sekitar 1714 dan 1716, adiknya, La Ma'dukelleng, juga ke Johor. La Ma'dukelleng juga diberi gelar sebagai pemimpin bajak laut oleh Belanda. Keturunan Opu Tenriburong memainkan peranan penting dimana mereka bermukim di Kuala Selangor dan Klang keturunan ini juga turut dinobatkan sebagai Sultan Selangor dan Sultan Johor. Malahan, kelima-lima anak Opu Tenriburong memainkan peranan yang penting dalam sejarah di kawasan ini. Daeng Merewah menjadi Yang Dipertuan Riau, Daeng Parani menikah dengan puteri-puteri Johor, Kedah dan Selangor dan juga ayanhanda kepada Opu Daeng Kamboja (Yang Dipertuan Riau ketiga), Opu Daeng Manambung (menjadi Sultan Mempawah dan Matan), Opu Daeng Cella' (menikah dengan Sultan Sambas dan keturunannya menjadi raja di sana). Pada abad ke-19, sebuah teks Melayu yaitu TuhIat al-NaIis mengandung cerita-cerita seperti di dalam La Galigo. Walaubagaimanapun, terdapat perubahan-perubahan dalam TuhIat al- NaIis seperti permulaan cerita adalah berasal dari Puteri Balkis, Permaisuri Sheba dan tiada cerita mengenai turunnya keturunan dari langit seperti yang terdapat di dalm La Galigo. Anak perempuannya, Sitti Mallangke', menjadi Ratu Selangi, sempena nama purba bagi pulau Sulawesi dan menikah dengan Datu Luwu'. Kisah ini tidak terdapat dalam La Galigo. Namun demikian, anaknya, yaitu Datu Palinge' kemungkinan adalah orang yang sama dengan tokoh di dalam La Galigo. Mengenal Sawerigading Sawerigading adalah tokoh utama dalam naskah la galigo meskipun bukan sebagai tokoh yang paling banyak berperan dalam pengisi alur dari awal sampai akhir dalam epos la galigo. Tetapi Sawerigading lah awal dari segala penyebab terjadinya semua peristiwa dan kejadian dalam epos la galigo. Berdasarkan silsilah menerangkan bahwa Sawerigading adalah Cucu dari bataraguru yang mempunyai nama asli la togeq langiq penguasa bumi Sedangkan Nenek Sawerigading berasal dari kerajaan Buriq Liu Kerafaan Bawah Laut/Air) Ketika Batara guru pertama kali Turun Ke bumi ia ditempatkan di atas bamboo Betung nah dari sinilah asal muasal Nama Sawerigading yang dimana terdiri dari 2 kosa Kata yakni Sawe dan ri rading yang dimana Sawe Artinya Menetas Dan Ri Gading yang artinya Di atas bambu betung. jadi Arti Sawerigading yakni Keturunan Dari Orang Yang menetas diatas Mambu Betung. Kemudian bataraguru mempunyai anak yang bernama batara lattuq yakni Bapak Sawerigading yang selanjutnya menjadi Cikal bakal Raja-raja Dibumi (kerajaan luwuq/bugis) Nama-nama lain Sawerigading yang sering muncul dalam Epos La Galigo yakni, To ppanyompa (Orang yang disembah), La Maddukelleng, Langiq paewang (sang penggoyah langit), pamadeng lette (Pemadam halilintar), Sawe Ri sompa (Keturunan Orang yang disembah), La Pura Eloq (Orang Yang tak terbantahkan kemauannya), La Datu Lolo (Raja Muda), La Oro Kelling (Orang Oro kelling), La Tenritappuq (orang yang tak terkalahkan) Karena itu dalam diri Sawerigading memiliki darah murni sang dewata sebagai perpaduan antara Dewa Langit (Bonting Langiq) dan Dewa bawah laut (Buriq Liu) yang ditempatkan di bumi sebagai penguasa. Karena anak dewa ini telah menjelma menjadi manusia maka seluruh kegiatannya dimuka bumi dilakukan dalam bentuk kehidupan manusia secara normal. Dengan demikian seorang tokoh Sawerigading mempunyai dua SiIat yakni SiIat nya sebagai anak dewa yang memiliki kemahakuasaan dan siIat kemanusiaannya yang nampak dalam aktiIitas kesehariannya sebagai manusia Kisah Kepulangan La Galigo Ke Cina Dan terpikatnya kepada I Da`Batangeng Sesudah mengadakan pembicaraan dengan cucu saudari saudaranya (cucu dari Batara Lattu yaiu sodaranya La Pangoriseng) maka La PAngoriseng bersaudara menuju istana Lakko Manurungnge ri Ale Luwu. Diperintahkannya kepada segenap rakyat, untuk berkumpul di depan istana. Setelah seluruhnya berkumpul, mereka kemudian bersama-sama berangkat menuju pelabuhan menjemput paduka yang dipertuan (I Lagaligo) untuk mendarat, menjejakkan kaki dipusat Kerajaan Luwu. Namanya titah Raja, perintah Sang Penguasa maka dalam sekejap mata saja terlaksanalah seluru titah baginda La Pangoriseng. Berdatanganlah segenap rakyat di negeri Luwu, memenuhi halaman istana raja Luwu. Rakyat banyak itu riuh rendah, karena bersuka cita atas kedatangan Baginda Yang Mulia yang sebentar lagu akan dijemput dipelabuhan. Timbullah kembali semangat hidup rakyat luwu, karena datangnya putra mahkota (I La Galigo) Opunna Ware. Lalu berangkatlah I La Galigo sampai ke istana Lakko Manurungnge Mai ri Luwu. Setelah tiba dilihatnya jamuan lengkap, ditunggui oleh puluhan dayang-dayang. Bertanyalah I La Galigo : 'Apa gerangan yang telah terjadi wahai para dayang-dayang, sehingga di sini tersedia jamuan lengkap yang kalian tunggui, padahal tidak ada raja yang duduk dihadapan kalian ? Para dayang-dayang lalu menjawab: 'Santapan sehari-hari wahai Paduka yang mulia untuk Baginda (Sawerigading) yang pergi berlayar, mengasingkan dirinya dinegeri yang jauh. Seorang pula yang telah gaib, melayang naik ke Botting-Langi` (Tenriabeng, adik kembar Sawerigading), menemukan jodoh di Ruwa Lette. Beliaulah yang disiapkan santapannya. Berkata I La Galigo: 'Kumpulkan segenap dayang-dayang ini wahai Ina! Janganlah kalian menunggui jamuan, padahal di hadapan kalian tidak ada seorangpun raja yang bersantap. Sesudah itu I La Galigo meneruskan langkahnya hingga ke ruangan tempat penyimpanan Genrang mpulaweng Manurungnge Mai ri Luwu. Lalu diraihnya Genrang itu, kemudian ditabuhnya bersama-sama dengan La Sulolipu, suara genrangnya bertalu-talu. Tak ubahnya bunyi genrang apabila Sawerigading yang menabuh bersama La Pananrang. Maka bangkitlah Sawerigading di tepat tidurnya, sembari berkata: 'Telah tiba wahai adinda Cudai, putramu di Luwu. Kanda dapat mendengarkan bunyi gendangnya sampai kemari. Batara Lattu` pun menggeliat diatas pembaringannya sambil berkata: 'Telah tiba nian putranda di Luwu, bermukim di tanah leluhurnya Wattang mpare sambil menabuh genrang mpluaweng manurungnge, bersama-sama La Pananrang. Berkatalah sang pengiring/pengawal Batara Lattu sambil menghaturkan sembah sujud: 'Konon kabarnya wahai Paduka yang mulia! Dia adalah putranda dari ananda Sawerigading yang berbalasan dengan putranya La Pananrang menabuh genderang di luar. Batara Lattu, berkata: 'Suruhlah ia masuk ke dalam kamarku, agar aku bertutur sapa dengan bocah itu. Maka berjalanlah I Lagaligo memasuki kamar kakeknya, Batara Lattu. Iapun menghaturkan sembah sujud sebanyak tiga kali, kemudian mengambil tempat duduk dihadapan Batara Lattu. Berkatalah Batara Lattu: 'Tinggallah dikau di Luwu wahai ananda Galigo, menemaniku, selaku oenggati ayahandamu sebagai Pangeran Mahkota di ibu kota kerajaan Luwu. I La Galigo menghaturkan sembah sujud sambil berkta: 'Tapak tangan hamba hanya sekedar gumpalan darah, tenggorokan hamba pun tak ubahnya kulit bawang. Semoga nian hamba tidak kualat dalam menjawab titah paduka. lanjut La Galigo: 'Mohon restu paduka yang mulia. Hamba tidak dapat tinggal menetap di Luwu ini, sebab adinda We Tenridio` sedang terserang penyakit parah. Ia mengidap penyakit yang menuntut diadakannya upacara tradisi di negeri Luwu, sebagaimana halnya yang pernah dilakukan bagi Baginda Ratu yang mulia, Mallajangnge ri Kalempi`na. Demikianlah waha Paduka yang mulia, sehingga ayahanda tercinta Opunna Ware menitahkan hamba untuk menjemput Genrang mpulaweng anurungngE di Luwu ini. Berkatalah Batara Lattu: 'Kalaupun demikian berangkatlah ke tanah Ugi wahai ananda Galigo untuk mengantarkan Genrang pluaweng ManurungngE. Kelak, setelah selesai penyelenggaraan upacara selamatan bagi We Dio`, kembalilah kemari, untuk menggantikan ayahandamu sebagai penguasa di Wattang mpare. Sesudah selesai bertutur sapa dengan kakeknya, I Lagaligo pun melangkah ke luar. Berkisar satu tahun lamanya I Lagaligo tinggal di Luwu menunggui kakek dan ibu-ibu tirinya, barulah I Lagaligo bersama segenap sepupunya dan seluruh pengiringnya berlayar kembali menuju Cina. Diboyonglah Genrang mpulaweng ManurungngE ri Luw bersamanya. Upacara selamaan We Dio` pun diselenggarakan. Sudah empat puluh hari empat puluh malam lamanya penduduk bergembira ria di Latanete sambil memanggang kerbau. Berdatanganlah segenap sepupu I Lagaligo yang perempuan untuk menyaksikan keramaian di Latanete. Pendopo penuh sesak dengan penduduk yang berdatanagan dari seganap penjuru. Tiada terkatakan ramainya suasana di Cina. Para anak-anak Datu yang tujuh puluh orang itu saling bergantian menabuh genderang, sehingga bunyinya pun bertalu-talu tiada hentinya. Tiada sekejappun genderang itu berhenti ditabuh silih berganti. I Lagaligo berpasangan dengan I La Sulolipu, La Pawennari dengan Sida`Manasa To Bulo`E, La Patenrongi dengan I La Pallajareng, dan berpasanganlah La Tenripale To Lamuru`E dengan La Pammusureng. Para anak datu yang tujuh puluh orang itu tidak kunjung terlelap. Ingin pulalah I Da`Batangeng, Punna Lipu`E Cina Rilau, puteri La Makkasau menyaksikan keramaian di Latanete, maka bertitahlah ibundanya: 'Wahai anada I Da`Batangeng! Janganlah hendaknya ananda berkunjung ke Cina, hanya untuk menyaksikan keramaian di Latanete/Sinukkerenna I La Galigo/dari Luwu/Cobo`- cobonna maccariwakka I La Semmaga, tidak menyegani sesamanya raja, dianggapnya bahwa hanya dirinyalah raja yang berkuasa di kolong langit. Jangan sampai ditahannya usungan tumpanganmu dan tidak dibiarkannya dikau pulang kembali ke negerimu Cina Rilau. Berkatalah La Makkasau, ayahanda I Da`Batangeng, bahwa: 'Mengapakah gerangan wahai ibundanya I Da`Batangeng, maka dikau tidak memperkenankan keinginan putrimu pergi ke Cina, untuk menyaksikan keramaian di Latanete. Berkata pula Punna Lipu`E Cina Rilau (La MAkkasau): 'Kalaupun ternyata usungannya ditahan I La Galigo pakah salahnya jikalau ia dijodohkan dengan sepupunya itu. Biarlah putri kita pergi ke Cina, menyaksikan keramaian di Latanete. Maka berdandanlah I Da`Batangeng, bersalin pakaian yang indah lalu berangkatlah menuju Cina untuk menyaksikan keramaian di Latanete. Hanya dalam sekejap saja maka tibalah usungan yang membawa I Da`Batangeng. Ia lalu turun di depan istana. Ketika itu I La Galigo sedang mengadu ayam di atas arena adu ayam. Ketika La Galigo menoleh, dilihatnya sepupunya yang sedang turun dari usungan, lalu melangkahkan kaki naik ke istana. Berkatalah La Galigo: 'Siapakah gerangan putri mahkota nan cantik jelita yang barusan tadi tiba dengan usungan ? La Pallajareng, menyahut: 'Rupanya dinda Galigo tidak mengenal sepupu kita Punna Lipu`E Cina Rilau. Ia bernama I Da`Batangeng, puteri Baginda La Makkasau. Serta merta I La Galigo mencampakkan ayam jagonya lalu bergegas melangkah ke istana untuk menyusul I Da`Batangeng. La Galigo langsung menuju ke atas pelaminan (lamming) menabuh genderang, berpasangan dengan La Sulolipu. Tabuhan genderangnya berbunyi seperti suara manusia: 'Dahului-dahuluilah si orang Walana itu. Cegat, cegatlah si orang Solo`. Dahuluilah bersanding di atas pelaminan emas. Sungguh takkan kubiarkan Punna Lipu`E Cina Rilau kebali kenegerinya. Saya berkeinginan menyandera usungan putri juwita dari Cina Rilau. Bergantian pamandanya menasehati La Galigo, demikian pula ayahandanya turut menasehatkan, bahwa: 'Janganlah wahai ananda Semmagga engkau menyandera usungan dari Cina Rilau. Jangan sampai hal itu menurunkan martabat pamndamu La Makkasau. Jikalau susungan putrinya tersandera. Biarkalah sepupumu itu kembali ke kampung halamannya. I La Galigo tidak sudi mendengarkan nasehat ayahnya, lalu berkata: 'Perkenankanlah wahai ayahanda adindaku I Da`batangeng tetap tinggal di istana Latanete, sementara itu ayahanda mengirimkan utusan untuk meminangnya pada baginda La Makkasau di Cina Rilau. Berbalaslah Sawerigading: 'Mengapakah gerangan wahai ananda Galigo engkau berkeinginan menyandera usungan dari Cina Rilau, padahal kita tidak menguasai wilayah kekuasaan pamandamu. Kita tidak dapat memaksakan kehendak sendiri terhadapnya. Namun I La Galigo sudah lupa diri, tidak sudi lagi mendengarkan nasehat.
Syeikb Abdul Qadir )aelani Syelkh Abdul Codlr !aelanl (bernama lengkap Muhy aluln Abu Muhammad Abdul Codlr lbn Abl Shallh Zango uosL al!aelanl) lahlr dl !allan aLau kallan Lahun 470 P/1077 M sehlngga dlakhlr nama bellau dlLambahkan kaLa Al !allanl aLau Al kallanl aLau [uga Al !lllydan (8lografl bellau dlmuaL dalam klLab Adz uzall 'Ala 1habaqll Panabllah l/301390 nomor 134 karya lmam lbnu 8a[ab Al Pamball 8uku lnl belum dlLer[emahkan ke dalam bahasa lndonesla) 8ellau wafaL pada harl SabLu malam seLelah maghrlb pada Langgal 9 8abl'ul Akhlr dl daerah 8abul Aza[wafaL dl 8aghdad pada 361 P/1166 M ualam usla 8 Lahun la sudah menlnggalkan !llan menu[u 8aghdad pada Lahun 488 P/1093 M karena Lldak dlLerlma bela[ar dl Madrasah nlzhamlyah 8aghdad yang wakLu lLu dlplmpln Ahmad alChazall yang mengganLlkan saudaranya Abu Pamld alChazall Masa muda 8ellau menlnggalkan Lanah kelahlran dan meranLau ke 8aghdad pada saaL bellau maslh muda ul 8aghdad bela[ar kepada beberapa orang ulama' seperLl Ibnu Aq|| Abu| khatthat Abu| nuse|n A| Iarra' dan [uga Abu Sa'ad A| Muharr|m| 8ellau bela[ar sehlngga mampu menguasal llmullmu ushul dan [uga perbedaanperbedaan pendapaL para ulama' SuaLu keLlka Abu Sa'ad Al Mukharrlml membangun sekolah kecllkecllan dl daerah yang bernama 8abul Aza[ engelolaan sekolah lnl dlserahkan sepenuhnya kepada Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl 8ellau mengelola sekolah lnl dengan sungguhsungguh 8ermuklm dlsana sambll memberlkan nasehaL kepada orangorang yang ada LersebuL 8anyak sudah orang yang berLaubaL seLelah mendengar nasehaL bellau 8anyak orang yang berslmpaLl kepada bellau lalu daLang ke sekolah bellau sehlngga sekolah lLu Lldak muaL menampungnya Mur|dmur|d Murldmurld bellau banyak yang men[adl ulama' Lerkenal SeperLl Al Pafldz Abdul Chanl yang menyusun klLab umdaLul Ahkam ll kalaml khalrll Anam !uga Syelkh Cudamah penyusun klLab flqh Lerkenal Al Mughnl erkaLaan ulama LenLang bellau Syelkh lbnu Cudamah rahlmahullah keLlka dlLanya LenLang Syelkh Abdul Cadlr bellau men[awab " kaml sempaL ber[umpa dengan bellau dl akhlr masa kehldupannya 8ellau menempaLkan kaml dl sekolahnya 8ellau sangaL perhaLlan Lerhadap kaml kadang bellau menguLus puLra bellau yang bernama ?ahya unLuk menyalakan lampu buaL kaml 8ellau senanLlasa men[adl lmam dalam shalaL fardhu" Syelkh lbnu Cudamah sempaL Llnggal bersama bellau selama saLu bulan sembllan harl kesempaLan lnl dlgunakan unLuk bela[ar kepada Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl sampal bellau menlnggal dunla (Slyar A'lamln nubalaxx/442) 8ellau adalah seorang 'allm 8eraqldah Ahlu Sunnah menglkuLl [alan Salafush Shallh ulkenal banyak memlllkl karamahkaramah 1eLapl banyak (pula) orang yang membuaLbuaL kedusLaan aLas nama bellau kedusLaan lLu balk berupa klsahklsah perkaLaan perkaLaan a[arana[aran Lharlqah" yang berbeda dengan [alan 8asulullah para sahabaLnya dan lalnnya ulanLaranya dapaL dlkeLahul darl perkaLaan lmam lbnu 8a[ab " Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl adalah seorang yang dlagungkan pada masanya ulagungkan oleh banyak para syelkh balk 'ulama dan para ahll zuhud 8ellau banyak memlllkl keuLamaan dan karamah 1eLapl ada seorang yang bernama Al Muqrl' Abul Pasan Asy SyaLhnufl Al Mlshrl (nama lengkapnya adalah All lbnu ?usuf bln !arlr Al Lakhml Asy SyaLhnufl Lahlr dl kalro Lahun 640 P menlnggal Lahun 713 P ula dlLuduh berdusLa dan Lldak berLemu dengan Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl) mengumpulkan klsahklsah dan keuLamaankeuLamaan Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl dalam Llga [llld klLab ula Lelah menulls perkaraperkara yang aneh dan besar (kebohongannya ) Cukuplah seorang lLu berdusLa [lka dla mencerlLakan yang dla dengar Aku Lelah mellhaL sebaglan klLab lnl LeLapl haLlku Lldak LenLram unLuk berpegang dengannya sehlngga aku Lldak merlwayaLkan apa yang ada dl dalamnya kecuall klsahklsah yang Lelah masyhur dan Lerkenal darl selaln klLab lnl karena klLab lnl banyak berlsl rlwayaL darl orangorang yang Lldak dlkenal !uga LerdapaL perkaraperkara yang [auh ( darl agama dan akal ) kesesaLankesesaLan dakwaandakwaan dan perkaLaan yang baLll Lldak berbaLas (SeperLl klsah Syelkh Abdul Cadlr menghldupkan ayam yang Lelah maLl dan sebagalnya) semua lLu Lldak panLas dlnlsbaLkan kepada Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl rahlmahullah kemudlan aku dapaLkan bahwa Al kamal !a'far Al Adfwl (nama lengkapnya lalah !a'far bln 1sa'lab bln !a'far bln All bln MuLhahhar bln naufal Al Adfawl Seoarang 'ulama bermadzhab Syafl'l ullahlrkan pada perLengahan bulan Sya'ban Lahun 683 P WafaL Lahun 748 P dl kalro 8lografl bellau dlmuaL oleh Al Pafldz dl dalam klLab Ad uurarul kamlnah blografl nomor 1432) Lelah menyebuLkan bahwa Asy SyaLhnufl sendlrl LerLuduh berdusLa aLas klsahklsah yang dlrlwayaLkannya dalam klLab lnl"(ulnukll darl klLab AL 1ashawwuf lll Mlzanll 8ahLsl WaL 1ahqlq hal 309 karya Syelkh Abdul Cadlr bln Pablbullah As Slndl enerblL uarul Manar CeL ll 8 uzulqa'dah 1413 P / 8 Aprll 1993 M) lmam lbnu 8a[ab [uga berkaLa " Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl rahlmahullah memlllkl pemahaman yang bagus dalam masalah Lauhld slfaLslfaL Allah Lakdlr dan llmullmu ma'rlfaL yang sesual dengan sunnah 8ellau memlllkl klLab Al Chunyah Ll 1hallbl 1harlqll Paq klLab yang Lerkenal 8ellau [uga mempunyal klLab luLuhul Chalb Murldmurldnya mengumpulkan perkaraperkara yang berkalLan dengan nasehaL darl ma[ellsma[ells bellau ualam masalahmasalah slfaL Lakdlr dan lalnnya la berpegang dengan sunnah 8ellau membanLah dengan keras Lerhadap orangorang yang menyellslhl sunnah" Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl menyaLakan dalam klLabnya Al Chunyah " ula (Allah ) dl arah aLas berada dlaLas 'arsynya mellpuLl seluruh kera[aannya llmunya mellpuLl segala sesuaLu" kemudlan bellau menyebuLkan ayaLayaL dan hadlsLhadlsL lalu berkaLa " SepanLasnya meneLapkan slfaL lsLlwa' ( Allah berada dlaLas 'arsynya ) Lanpa Lakwll ( menylmpangkan kepada makna laln ) uan hal lLu merupakan lsLlwa' dzaL Allah dlaLas arsy" (AL 1ashawwuf lll Mlzanll 8ahLsl WaL 1ahqlq hal 313) All bln ldrls pernah berLanya kepada Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl " Wahal Luanku apakah Allah memlllkl wall (kekaslh ) yang Lldak berada dl aLas aqldah ( lmam ) Ahmad bln Pambal?" Maka bellau men[awab " 1ldak pernah ada dan Lldak akan ada"( AL 1ashawwuf lll Mlzanll 8ahLsl WaL 1ahqlq hal 316) erkaLaan Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl LersebuL [uga dlnukllkan oleh Syelkhul lslam lbnu 1almlyah dalam klLab Al lsLlqamah l/86 Semua lLu menun[ukkan kelurusan aqldahnya dan penghormaLan bellau Lerhadap manha[ Salaf Sam'anl berkaLa " Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl adalah penduduk koLa !allan 8ellau seorang lmam bermadzhab Pamball Men[adl guru besar madzhab lnl pada masa hldup bellau" lmam Adz uzahabl menyebuLkan blografl Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl dalam Slyar A'lamln nubala dan menukllkan perkaLaan Syelkh sebagal berlkuL"Leblh darl llma raLus orang masuk lslam lewaL Langanku dan leblh darl seraLus rlbu orang Lelah berLaubaL" lmam Adz uzahabl menukllkan perkaLaanperkaLaan dan perbuaLanperbuaLan Syelkh Abdul Cadlr yang anehaneh sehlngga memberlkan kesan seakanakan bellau mengeLahul halhal yang ghalb kemudlan mengakhlrl perkaLaan "lnLlnya Syelkh Abdul Cadlr memlllkl kedudukan yang agung 1eLapl LerdapaL krlLlkankrlLlkan Lerhadap sebaglan perkaLaannya dan Allah men[an[lkan (ampunan aLas kesalahankesalahan orang berlman ) namun sebaglan perkaLaannya merupakan kedusLaan aLas nama bellau"( Slyar xx/431 ) lmam Adz uzahabl [uga berkaLa " 1ldak ada seorangpun para klbar masyasyelkh yang rlwayaL hldup dan karamahnya leblh banyak klsah hlkayaL selaln Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl dan banyak dlanLara rlwayaLrlwayaL lLu yang Lldak benar bahkan ada yang musLahll Ler[adl Syelkh 8abl' bln Padl Al Madkhall berkaLa dalam klLabnya Al Paddul lashllhal136 " Aku Lelah mendapaLkan aqldah bellau ( Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl ) dldalam klLabnya yang bernama Al Chunyah (LlhaL klLab AlChunyah l/8394) Maka aku mengeLahul bahwa dla sebagal seorang Salafl 8ellau meneLapkan namanama dan slfaLslfaL Allah dan aqldahaqldah lalnnya dl aLas manha[ Salaf 8ellau [uga membanLah kelompokkelompok Syl'ah 8afldhah!ahmlyyah !abarlyyah Sallmlyah dan kelompok lalnnya dengan manha[ Salaf" (AL 1ashawwuf lll Mlzanll 8ahLsl WaL 1ahqlq hal 309 karya Syelkh Abdul Cadlr bln Pablbullah As Slndl enerblL uarul Manar CeL ll 8 uzulqa'dah 1413 P / 8 Aprll 1993 M) lnllah LenLang bellau secara rlngkas Seorang 'allm Salafl Sunnl LeLapl banyak orang yang menyan[ung dan membuaL kedusLaan aLas nama bellau Sedangkan bellau berlepas dlrl darl semua kebohongan lLu Wallahu a'lam blshshawwab keslmpulannya bellau adalah seorang 'ulama besar Apablla sekarang lnl banyak kaum musllmln menyan[ungnyan[ungnya dan menclnLalnya maka lLu adalah suaLu kewa[aran 8ahkan suaLu keharusan Akan LeLapl kalau menlngglnlngglkan dera[aL bellau dl aLas 8asulullah shollallahu'alalhl wasalam maka hal lnl merupakan kekellruan yang faLal karena 8asulullah shollallahu 'alalhl wasalam adalah rasul yang pallng mulla dlanLara para nabl dan rasul uera[aLnya Lldak akan Lerkalahkan dlslsl Allah oleh manusla manapun Adapun sebaglan kaum musllmln yang men[adlkan Syelkh Abdul Cadlr Al !allanl sebagal wasllah ( peranLara ) dalam do'a mereka berkeyaklnan bahwa do'a seseorang Lldak akan dlkabulkan oleh Allah kecuall dengan peranLaranya lnl [uga merupakan kesesaLan Men[adlkan orang yang menlnggal sebagal peranLara maka Lldak ada syarl'aLnya dan lnl dlharamkan Apalagl kalau ada orang yang berdo'a kepada bellau lnl adalah sebuah kesylrlkan besar Sebab do'a merupakan salah saLu benLuk lbadah yang Lldak dlberlkan kepada selaln Allah Allah melarang mahluknya berdo'a kepada selaln Allah uan sesungguhnya mes[ldmes[ld lLu adalah kepunyaan Allah Maka [anganlah kamu menyembah seseorang pun dl dalamnya dlsamplng (menyembah ) Allah ( CS Al!ln 18 )" !adl sudah men[adl keharusan bagl seLlap musllm unLuk memperlakukan para 'ulama dengan sebalk mungkln namun LeLap dalam baLasbaLas yang Lelah dlLeLapkan syarl'ah Akhlrnya mudahmudahan Allah senanLlasa memberlkan peLun[uk kepada klLa sehlngga Lldak LersesaL dalam kehldupan yang penuh dengan flLnah lnl ada Lahun 321 P/1127 M dla menga[ar dan berfaLwa dalam semua madzhab pada masyarakaL sampal dlkenal masyarakaL luas Selama 23 Lahun Abdul Cadlr !aelanl menghablskan wakLunya sebagal pengembara sufl dl adang aslr lraq dan akhlrnya dlkenal oleh dunla sebagal Lokoh sufl besar dunla lslam Selaln lLu dla memlmpln madrasah dan rlbaLh dl 8aghdad yang dldlrlkan se[ak 321 P sampal wafaLnya dl Lahun 361 P Madrasah lLu LeLap berLahan dengan dlplmpln anaknya Abdul Wahab (332393 P/11311196 M) dlLeruskan anaknya Abdul Salam (611 P/1214 M) !uga dlplmpln anak kedua Abdul Cadlr !aelanl Abdul 8azaq (328603 P/11341206 M) sampal hancurnya 8aghdad pada Lahun 636 P/1238 M Syelkh Abdul Cadlr !aelanl [uga dlkenal sebagal pendlrl sekallgus penyebar salah saLu LarekaL Lerbesar dldunla bernama 1arekaL Codlrlyah Awal kemasyhuran Al!aba'l berkaLa bahwa Syalkh Abdul Cadlr Al!allanl [uga berkaLa kepadanya Lldur dan bangunku sudah dlaLur ada suaLu saaL dalam dadaku Llmbul kelnglnan yang kuaL unLuk berblcara 8eglLu kuaLnya sampal aku merasa Lerceklk [lka Lldak berblcara uan keLlka berblcara aku Lldak dapaL menghenLlkannya ada saaL lLu ada dua aLau Llga orang yang mendengarkan perkaLaanku kemudlan mereka mengabarkan apa yang aku ucapkan kepada orangorang dan merekapun berduyunduyun mendaLanglku dl mas[ld 8ab Al Palbah karena Lldak memungklnkan lagl aku dlplndahkan ke Lengah koLa dan dlkellllngl dengan lampu Crangorang LeLap daLang dl malam harl dan memakal lllln dan obor dan memenuhl LempaL LersebuL kemudlan aku dlbawa keluar koLa dan dlLempaLkan dl sebuah mushalla namun orang orang LeLap daLang kepadaku dengan mengendaral kuda unLa bahkan keledal dan menempaLl LempaL dlsekellllngku SaaL lLu hadlr seklLar 70 orang para wall 8adhlAllahu anhum kemudlan Syalkh Abdul Cadlr melan[uLkan Aku mellhaL 8asululloh SAW sebelum dzuhur bellau berkaLa kepadaku 'anakku mengapa engkau Lldak berblcara ?' 'Ayahku bagalmana aku yang non arab lnl berblcara dl depan orangorang faslh darl 8aghdad?' 8ellau berkaLa 'buka muluLmu' lalu bellau menlup 7 kall ke dalam muluLku kemudlan berkaLa "blcaralah dan a[ak mereka ke [alan Allah dengan hlkmah dan perlngaLan yang balk" SeLelah lLu aku shalaL dzuhur dan duduk dan mendapaLl [umlah yang sangaL luar blasa banyaknya sehlngga membuaLku gemeLar kemudlan aku mellhaL All ra daLang dan berkaLa 'buka muluLmu' 8ellau lalau menlup 6 kall kedalam muluLku dan keLlka aku berLanya kepadanya mengapa bellau Lldak menlup 7 kall seperLl yang dllakukan 8asululloh SAW bellau men[awab bahwa bellau melakukan lLu karena rasa hormaL bellau kepada 8asuluLloh SAW kemudlan akku berkaLa 'lklran sang penyelam mencarl muLlara ma'rlfah dengan menyelaml lauL haLl mencampakkannya ke panLal dada dllelang oleh lldah sang calo kemudlan dlbell dengan permaLa keLaaLan dalam rumah yang dllzlnkan Allah unLuk dlangkaL'" 8ellau kemudlan menylLlr ldan unLuk wanlLa seperLl Lalla seorang prla dapaL membunuh dlrlnya dan men[adlkan mauL dan slksaan sebagal sesuaLu yang manls ualam beberapa manuskrlp saya mendapaLkan Syalkh Abdul Cadlr Al!allanl berkaLa "Sebuah suara berkaLa kepadaku saaL aku berada dl pengaslngan dlrl 'kemball ke 8aghdad dan ceramahllah orang orang' Akupun masuk 8aghdad dan menemukan para penduduknya dalam kondlsl yang Lldak aku sukal dan karena lLulah aku Lldak [adl menglkuLl mereka' 'sesungguhnya' kaLa suara LersebuL 'mereka akan mendapaLkan manfaaL darl keberadaan dlrlmu' 'Apa hubungan mereka dengan keselamaLan agamaku / keyaklnanku' Lanyaku 'kemball (ke 8aghdad) dan engkau akan mendapaLkan keselamaLan agamamu' [awab suara lLu Akupun menbuaL 70 per[an[lan dengan Allah ulanLaranya adalah Lldak ada seorangpun yang menenLangku dan Lldak ada seorang murldku yang menlnggal kecuall dalam keadaan berLaubaL SeLelah lLu aku kemball ke 8aghdad dan mulal berceramah SuaLu keLlka saaL aku berceramah aku mellhaL sebuah cahaya Lerang benderang mendaLangl aku 'Apa lnl dan ada apa?'Lanyaku '8asululloh SAW akan daLang menemulmu unLuk memberlkan selamaL' [awab sebuah suara Slnar LersebuL makln membesar dan aku mulal masuk dalam kondlsl splrlLual yang membuaLku seLengah sadar Lalu aku mellhaL 8asuLulloh SAW dl depan mlmbar mengambang dl udara dan memanggllku 'wahal Abdul Cadlr' 8eglLu gemblranya aku dengan kedaLangan 8asuluLloh SAW aku melangkah nalk ke udara menghamplrlnya 8ellau menlup ke dalam muluLku 7 kall kemudlan All daLang dan menlup ke dalam muluLku 3 kall 'mengapa engkau Lldak melakukan seperLl yang dllakukan 8asuluLloh SAW?' Lanyaku kepadanya 'sebagal rasa hormaLku kepada 8asulullah SAW' [awab bellau 8asuluLlah SAW kemudlan memakalkan [ubah kehormaLan kepadaku 'apa lnl ?' Lanyaku 'lnl' [awab 8asulullah 'adalah [ubah kewallanmu dan dlkhususkan kepada orangorang yang mendapaL dera[ad CuLb dalam [en[ang kewallan' SeLelah lLu akupun Lercerahkan dan mulal berceramah SaaL khldlr as uaLang hendak mengu[lku dengan u[lan yang dlberlkan kepada para wall sebelumku Allah membukakan rahaslanya dan apa yang akan dl kaLakannya kepadaku Aku berkaLa kepadanya "Wahal khldlr apablla engkau berkaLa kepadaku 'Lngkau Lldak akan sabar kepadaku' maka aku akan berkaLa kepadamu 'Lngkau Lldak akan sabar kepadaku' Wahal khldlr Lngkau Lermasuk golongan lsrael sedangkan aku Lermasuk golongan Muhammad maka lnllah aku dan engkau Aku dan engkau seperLl sebuah bola dan lapangan yang lnl Muhammad dan yang lnl Ar8ahman lnl kuda berpelana busur LerenLang dan pedang Lerhunus" AlkhaLLab pelayan Syalkh Abdul CAdlr merlwayaLkan bahwa suaLu harl keLlka bellau sedang berceramah LlbaLlba bellau ber[alan nalk ke udara dan berkaLa Pal orang lsrael dengarkan apa yang dlkaLakan oleh kaum Muhammad" lalu kemball ke LempaLnya SaaL dlLanya mengenal hal LersebuL bellau men[awab "1adl Abu Abbas Alkhldlr as lewaL maka akupun berblcara kepadanya seperLl yang kallan dengar Ladl dan la berhenLl" Curu dan Leladan klLa Syalkh Abdul Cadlr Al!llll berkaLa" seorang Syalkh Lldak dapaL dlkaLakan mencapal puncak splrlLual kecuall apablla 12 karakLer berlkuL lnl Lelah mendarah daglng dalam dlrlnya yalLu uua karakLer darl Allah yalLu dla men[adl seorang yang SaLLar (menuLup alb) dan Chaffar (Maha pemaaf) uua karakLer darl 8asuluLlah SAW yalLu penyayang dan lembuL uua karakLer darl Abu 8akar yalLu [u[ur dan dapaL dlpercaya uua karakLer darl umar yalLu amar ma'ruf nahl munkar uua karakLer darl uLsman yalLu dermawan dan bangun (Laha[[ud) pada wakLu orang laln sedang Lldur uua karakLer darl All yalLu aallm (cerdas/lnLelek) dan pemberanl Maslh berkenaan dengan pemblcaraan dl aLas dalam balL syalr yang dlnlsbaLkan kepada bellau dlkaLakan 8lla llma perkara Lldak LerdapaL dalam dlrl seorang syalkh maka la adalah ua[[al yang menga[ak kepada kesesaLan ula harus sangaL mengeLahul hukumhukum syarlaL dzahlr mencarl llmu haklkah darl sumbernya hormaL dan ramah kepada Lamu lemah lembuL kepada sl mlskln mengawasl para murldnya sedang la selalu merasa dlawasl oleh Allah Syalkh Abdul Cadlr [uga menyaLakan bahwa Syalkh Al!unald menga[arkan sLandar AlCur'an dan Sunnah kepada klLa unLuk menllal seorang Syalkh Apablla la Lldak hapal AlCur'an Lldak menulls dan menghapal PadlLs maka dla Lldak panLas unLuk dllkuLl MenuruL saya (penulls buku) yang harus dlmlllkl seorang Syalkh keLlka mendldlk seseorang adalah dla menerlma sl murld unLuk Allah bukan unLuk dlrlnya aLau alasan lalnnya selalu menaslhaLl murldnya mengawasl murldnya dengan pandangan kaslh Lemah lembuL kepada murldnya saaL sang murld Lldak mampu menyelesalkan 8lyadhah ula [uga harus mendldlk sl murld bagalkan anak sendlrl dan orang Lua penuh dengan kaslh dan kelemah lembuLan dalam mendldlk anakknya Cleh karena lLu dla selalu memberlkan yang pallng mudah kepada sl murld dan Lldak membebanlnya dengan sesuaLu yang Lldak mampu dllakukannya uan seLelah sang muurlld bersumpah unLuk berLobaL dan selalu LaaL kepada Allah baru sang syalkh memberlkan yang leblh beraL kepadanya Sesungguhnya bal'aL bersumber darl hadlLs 8asuluLlah SAW keLlka bellau mengambll bal'aL para sahabaLnya
kemudlan dla harus menLalqln sl murld dengan zlklr lengkap dengan sllsllahnya Sesungguhnya All ra 8erLanya kepada 8asuluLloh SAW '?aa 8asulullah [alan manakah yang LerdekaL unLuk sampal kepada Allah pallng mudah bagl hambanya dan pallng afdhal dl slsl nya 8asuluLlah berkaLa'All hendaknya [angan puLus berzlklr (menglngaL) kepada Allah dalam khalwaL (konLemplaslnya)' kemudlan All ra kemball berkaLa 'Panya demlklankah fadhllah zlklr sedangkan semua orang berzlklr' 8asuluLlah berkaLa'1ldak hanya lLu wahal All klamaL Lldak akan Ler[adl dl muka buml lnl selama maslh ada orang yang mengucapkan Allah" Allah" '8agalmana aku berzlklr?' 1anya All 8asuluLlah bersabda 'dengarkan apa yang aku ucapkan Aku akan mengucapkannya sebanyak Llga kall dan aku akan mendengarkan engkau mengulanglnya sebanyak Llga kall pula' Lalu 8asuluLlah berkaLa loo lloobo lllollob sebanyak Llga kall dengan maLa Lerpe[am dan suara k[eras ucapan LersebuL dl ulang oleh All dengan cara yang sama 8asuluLlah lakukan lnllah asal Lalqln kallmaL Laa llaaha lllallah Semoga Allah memberlkan Lauflknya kepada klLa dengan kallmaL LersebuL" Syalkh Abdul Cadlr berkaLa kollmot tooblJ okoo sollt boJlt posJo seotooq loJlvlJo yooq belom Jl tolplo Jeoqoo zlklt betsllsllob kepoJo kosollollob oleb MotsylJoyo soot meoqboJopl sokototll moot karena lLulah Syalkh Abdul Cadlr selalu mengulangulang syalr yang berbunyl wobol yooq eook Jlolooq Joo Jlocopkoo (kollmot tooblJ) jooqoo eoqkoo lopokoo oko soot petplsoboo (moot)