Anda di halaman 1dari 5

1 Bilangan Real

Dalam buku ini, diasumsikan telah mengenal cukup baik bil asli, bil bulat,
dan bil rasional. Himpunan semua bil asli dilambangkan dengan N, yakni
N := 1. 2. 3. .... Himpunan semua bil bulat dilambangkan dengan Z, yakni
Z := 0. 1. 2. 3. .... Sementara itu, himpunan semua bil rasional dilam-
bangkan dengan Q, yakni Q :=
p
q
: j Z. N. dan 111(j. ) = 1.
Selain itu, pembaca juga diasumsikan telah mengenal notasi bilangan dalam
bentuk desimal, sebagai contoh 1 = 1.0000 ....
1
2
= 0. 5000... Sebagian bilan-
gan mempunyai bentuk desimal yang berhenti, seperti
1
2
= 0.5, dan sebagian
bil mempunyai bentuk desimal yang berulang, seperti
1
3
= 0.33333.... Bil
rasional senantiasa dapat dinyatakan dalam bentuk desimal yang berhenti
atau berulang. Bil yang mempunyai bentuk desimal tak berhenti ataupun
berulang merupakan bil irasional. Sebagai contoh
_
2.
Himpunan semua bilangan rasional dan bilangan irasional disebut seba-
gai himpunan bilangan real, yang dilambangkan dengan R. Dalam hal ini,
kita mempunyai N Z Q R. Pada pembahasan selanjutnya, kita akan
mempelajari sifat-sifat bilangan real secara lebih mendalam.
Soal: Nyatakan
1
15
dalam bentuk desimal. Apakah bentuk desimalnya beru-
lang atau berhenti?
Nyatakan 0.123123123... sebagai bentuk pecahan
2 Sifat aljabar
Himpunan bilangan real R diasumsikan memenuhi Sifat Aljabar yang terkait
dengan operasi penjumlahan dan perkalian padanya. Persisnya, R terhadap
penjumlahan bersifat komutatif, asosiatif, mempunyai unsur identitas 0, dan
mencakup unsur lawan.Demikian pula R terhadap perkalian bersifat komu-
tatif, asosiatif, mempunyai unsur identitas 1 ,= 0, dan mencakup unsur ke-
balikan. (Catat bahwa sumsi bahwa 1 ,= 0 termasuk bagian yang penting di
sini.) Selain itu, di R berlaku pula sifat distributif, yakni r( +.) = r +r.
untuk setiap r. . . R. Kesembilan sifat ini dikenal pula sebagai Sifat
Lapangan/
Theorem 1 Misalkan r, , dan . adalah bilangan real sembarang.
1. (a) r + . = + . maka r =
2. r. = . dan . ,= 0 untuk setiap r. A dan maka r =
1
Proof. 1. Misalkan r + . = + .. Tambahkan kedua ruas dengan .,
sehingga kita dapatkan
(r + .) + (.) = ( + .) + (.).
Dengan menggunakan sifat asosiatif dan sifat unsur lawan, kita peroleh
r + 0 = + 0.
dan berdasarkan sifat unsur identitas pada penjumlahan, kita sampai pada
kesimpulan bahwa r = .
2. Serupa dengan (1); dapat dicoba sebagai latihan.
Exercise 2
Buktikan Teorema 1 bagian (2).
Diketahui bilangan real c sebarang. Buktikan bahwa c.0 = 0, (c) =
c. dan (1)(1) = 1.
Diketahui bilangan real c dan /. Buktikan jika c/ = 0, maka c = 0
atau / = 0.
Buktikan bahwa tidak ada bilangan rasional r yang memenuhi per-
samaan r
2
= 2. (Petunjuk. Gunakan metode pembuktian tak lang-
sung).
3 Sifat Urutan
Selain memenuhi Sifat Lapangan, R juga diasumsikan memenuhi Sifat Uru-
tan, yang berkaitan dengan ketaksamaan di antara dua bilangan real. Diberikan
dua buah bilangan real c dan / sebarang, terdapat tiga kemungkinan dan
hanya satu di antara tiga kemungkinan tersebut yang benar,yaitu: c /,
atau c = /, atau c < /. Sifat ini dikenal sebagai Hukum Trikotomi.
Jika c. /, dan c adalah bilangan real, maka c < / < c berarti c < / dan / < c.
Sebagai contoh, kita mempunyai 0 <
1
2
< 1. Selanjutnya, c _ / berarti c < /
atau c = /; sementara c _ / berarti c / atau c = /. Sebagai contoh,
1 _ 0 dan 1 _ 1
merupakan dua pernyataan yang benar.
Sifat Urutan lainnya yang dipenuhi oleh bilangan real adalah:
2
1. Jika c / dan / c, maka c c.
2. Jika c / dan c R , maka c + c / + c
3. Jika c / dan c 0, maka cc /c; Jika c / dan c < 0, maka cc < /c
Bilangan r dikatakan bernilai positif jika dan hanya jika r 0. Teo-
rema berikut menyatakan ketertutupan bilangan positif terhadap penjumla-
han dan perkalian.
Theorem 3 Jika c 0 dan / 0, maka c + / 0 dan c/ 0
Proof. Misalkan c. / 0. Maka c + / 0 + / = / dan c/ 0./ = 0.
Example 4 a. Bukti bahwa 1 0 dapat dibuktikan kebenarannya dengan
menggunakan sifat-sifat di atas. Ingat bahwa 1 ,= 0. Karena itu tinggal ada
dua kemungkinan: atau 1 < 0 atau 1 0. Andaikan 1 < 0. Tambahkan
kedua ruas dengan 1, kita peroleh 0 < 1 atau 1 0. Akibatnya, kita
peroleh 1 = (1)(1) 0, bertentangan dengan pengandaian semula. Den-
gan demikian tidak mungkin 1 < 0, dan karena itu mestilah 1 0.
b. Misalkan diketahui c < / + c untuk setiap c 0. Maka dapat dis-
impulkan bahwa c _ /. (Andaikan c /. Maka, untuk c = c /, berlaku
c < / + (c /) = c, sesuatu yang mustahil.)
Exercise 5 Untuk lebih memahami, kerjakan soal2 berikut ini
Buktikan jika c 0, maka
1
a
0
Buktikan jika c / dan c d, maka c + c / + d.
Diketahui r. 0. Buktikan r < jika dan hanya jika r
2
<
2
.
Buktikan jika / c < c < / + c untuk setiap c 0, maka c = /.
4 Akar dan Persamaan Kuadrat
Untuk : N, r
n
= rrr (: kali). Asumsi berikutnya tentang sistem bi-
langan real adalah eksistensi akar ke-:. Persisnya, diberikan _ 0, terdapat
sebuah bilangan r _ 0 (tunggal) sedemikian sehingga = r
n
. Untuk _ 0,
nilai r _ 0 yang memenuhi persamaan = r
n
disebut sebagai akar ke-: dari
dan dilambangkan dengan
r =
1
n
3
Khususnya, untuk : = 2, kita gunakan notasi
_
=
1
2
. Catat bahwa dalam
hal ini senantiasa berlaku
_
= 0. Jika 0, maka tentu saja terdapat
dua buah bilangan yang kuadratnya sama dengan , yaitu
_
yang bernilai
positif dan
_
yang bernilai negatif. Notasi
_
berarti
_
atau
_
.
Jika : =
m
n
adalah suatu bilangan rasional positif dan _ 0, kita den-
isikan

r
= (
m
)
1
n
Jika : adalah suatu bilangan rasional negatif, maka r merupakan bilangan
rasional positif dan karenanya
r
terdenisi. Khususnya, jika 0, maka
kita dapat mendenisikan
r
sebagai

r
:=
1

r
Kita juga mendenisikan
0
= 1. Dengan demikian, jika 0, maka
r
ter-
denisi untuk semua bilangan rasional. (Denisi
x
untuk bilangan irasional
r harus menunggu hingga pembahasan berikutnya). Seperti telah disinggung
di atas, untuk 0, persamaan r
2
= mempunyai dua buah solusi, yaitu
r =
_
. Persamaan r
2
= disini merupakan suatu persamaan kuadrat.
Bentuk umum persamaan kuadrat (dalam r) adalah cr
2
+/r+c = 0, dengan
c ,= 0.
Sebagaimana telah dipelajari di sekolah menengah, persamaan kuadrat
cr
2
+ /r + c = 0 tidak mempunyai solusi atau akar real jika /
2
4cc < 0,
mempunyai sebuah akar real (tunggal) jika /
2
4cc = 0, dan mempunyai
dua buah akar real berbeda jika /
2
4cc 0. Dalam hal /
2
4cc _ 0, akar
persamaan kuadrat di atas diberikan oleh rumus
r =
r
/
2
4cc
2c
Akar persamaan kuadrat merupakan titik potong grak persamaan = cr
2
+
/r + c (yang berbentuk parabola) dengan sumbu-r pada sistem koordinat
Cartesius. (Pembaca diasumsikan telah mengenal sistem koordinat Cartesius
dan grak persamaan padanya.) Ingat bahwa grak persamaan kuadrat
terbuka ke atas jika c 0, atau terbuka ke bawah jika c < 0.
Exercise 6 Misalkan koesien c. / dan c pada persamaan kuadrat cr
2
+/r+
c = 0 merupakan bilangan rasional (dengan, tentu saja, c ,= 0). Buktikan
jika c = : +
_
2: merupakan akar persamaan ini, dengan : dan : rasional,
maka , = :
_
2: juga merupakan akar.
4
5 Nilai Mutlak
Jika r adalah bilangan real, maka nilai mutlak r, ditulis [r[, didenisikan
sebagai
[r[ =

r. jika r _ 0.
r. jika r < 0
Sebagai contoh, [2[ = 2. [0[ = 0, dan [ 5[ = (5) = 5. Jelas bahwa [r[ _ 0
untuk setiap r. Catat pula bahwa [r[ =
_
r
2
untuk setiap r.
Theorem 7 Untuk setiap bilangan real r. berlaku.
1.
[r[ _ r _ [r[
2.
[r[ = [r[ [[
3. (Ketaksamaan Segitiga)
[r + [ _ [r[ +[[
Proof. Perhatikan bahwa untuk setiap r. R berlaku
[r + [
2
= (r + )
2
= r
2
+ 2r +
2
_ [r[
2
+ 2 [r[ [[ +[[
2
= ([r[ +[[)
2
Exercise 8 1. Buktikan Teorema diatas bagian 1 dan 2
2. Buktikan bahwa [c[ < / jika dan hanya jika / < c < /.
3. Buktikan bahwa untuk setiap c. / R berlaku [c /[ _ [c[ [/[ dan
juga [c /[ _ [[c[ [/[[ .
5

Anda mungkin juga menyukai