Anda di halaman 1dari 8

Teori Peplau

Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya
supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia)
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang
progresiI dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan
cara hidup bermasyarakat.
Model konsep dan teori keperawatan peplau berIokus pada individu ,perawat dan
proses interaktiI (peplau .1952). Teori ini menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami
diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup
proses interpersonal, perawatklien ,dan kecemasan yang terjadi akibat sakit. Berdasarkan
teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan ,dan keperawatan adalah proses
interpersonal dan terapeutik.
Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan
menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembanganya hubungan antara
perawat dan klien, perawat dan klien bersamasama mendeIinisikan masalah dan
kemungkinan penyelesain masalahnya, dari hubungan ini klien mendapatkan keunngtungan
dengan memanIaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat
membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah
kesehatannya, teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat
dengan klien membentuk suatu 'kekuatan mendewasakan melalui hubungan yang eIektiI
dalam memenuhi kebutuhan klien ketika kebutuhan dasar telah diatasi kebutuhan yang baru
mungkin muncul (Beeber, Anderson dan Sills, 1990).

2.2 Komponen Sentral Pada Teori Peplau
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan
yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.
Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, Iisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung dipengaruhi oleh
adanya proses interpersonal.
Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien
yang bersiIat pertisipatiI, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini
berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik,
narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan Iase proses
interpersonal. Pendidik atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan
yang progresiI dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan
pribadi dan cara hidup bermasyarakat.

Peran Prawat:
a. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positiI pada pasien. Perawat menghadapi
klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja, hubungan P-K
merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan
sehngga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai antara perawat
dan klien.
b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesiIik terhadap pertanyaan
tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang
memerlukan bantuan. Perawat mampu memberikan inIormasi yang akurat, jelas dan rasional
kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus
berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama
dalam mengatasi masalah kesehatan.
d. Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga
merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk
memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.
e. Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia
sehingga dapat mengatasi konIlik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya
klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna untuk
membantu memenuhi kebutuhannya.
I. Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu
kehidupan yang kreatiI, instruktiI dan produktiI. Perawat harus dapat memberikan bimbingan
terhadap masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal
yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila kominukasi dengan orang lain
mengancam keamanan psikologik (sakit jiwa) dan biologic individu. Dalam model peplau
ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi
sakit. Dalam keadaan sakit biasannya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat
pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan
bahwa kondisi klien semakin membaik.
Fokus Intervensi
Ansietas yang disebabkan oleh hubungan interpersonal yang mempengaruhi perkembangan
kepribadian. 4 komponen sentral yaitu proses interpersonal, perawat, pasien dan ansietas.

2.3 Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal dideIinisikan sebagai proses interaksi
secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang
lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan.
Hubungan interpersonal yang merupakan Iactor utama model keperawatan menurut
Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:
Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya
sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu
merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah
terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan Iaktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
Kesehatan dideIinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang
berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatiI, konstruktiI dan produktiI.
Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal
merupakan materina Iorce dan alat edukatiI yang baik bagi perawat maupun klien.
Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk
memahami klien dan mencapai resolusi masalah.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau ini menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar
hubungan antar manusia yang mencakup proses interpersonal, perawat-klien, dan masalah
kecemasan yang terjadi akibat sakit.
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini memiliki empat
tahap diantaranya:
a. Tahap orientasi, lebih diIokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan
dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara eIektiI dalam
pemberian askep pada klien. Pada tahap ini
perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses
pengumpulan data.
b. Fase identiIikasi, Terjadi ketika perawat memIasilitasi ekspresi perilku pasien dan
memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan
pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan
dan menguatkan bagian yang positiI dan kepribadian pasien. Respon pasien pada Iase
identiIikasi dapat berupa :
a) Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
b) Individu mandiri terpisah dari perwat.
c) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.
Pada tahap identiIikasi ini peran perawat apakah sudah melakukan atau bertindak sebagai
Iasilitator yang memIasilitasi ekspresi perasaan klien serta melaksanakan asuhan
keperawatan.
c. Fase eksplorasi, memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan
sesuai pandangan/persepsi terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses
interpersonal. Dalam Iase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi
klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
d. Fase resolusi, dimana perawat berusaha untuk secara bertahan kepada klien untuk
membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunakan
kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri. Pada model Peplau
ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan interpersonal
atau psikoterapi. Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini
memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan
menyalurkan energi kearah realisasi potensi.


Keempat Iase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana perawat
membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang saling
tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang perawat berusaha mendorong
kemandirian pasien.

2.4 Relevan Teori yang Diterapkan
Pemaparan ini menunjukkan bahwa teori Hildegard E. Peplau (1952) berIokus pada
individu, perawat dan proses interaktiI yang menghasilkan hubungan antara perawat dan
klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Artinya suatu hasil proses kerja sama
manusia dengan manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar
manusia).
Tujuan keperawatn adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu
klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian. Oleh sebab itu, perawat berupaya
mengembangkan hubungan perawat dan klien melalui peran yang diembannya (narasumber,
konselor dan wali).
Adapun kerangka kerja praktik dari teori Peplau memaparkan bahwa keperawatn
adalah proses yang penting, terapeutik, dan interpersonal. Keperawatn berpartisipasi dalam
menyusun struktur system asuhan kesehatan untuk memIasilitasi kondisi yang alami dari
kecenderungan manusia untuk mengembangkan hubungan interpersonal.



2.5 Implementasi Teori Peplau
Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya
terhadap praktik keperawatan 'Custodial Care, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui
tulisannya ia kemudian mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam
keperawatan. Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan
yang bersiIat terapeutik.
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan,
pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia.
Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendeIinisikan
masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan
keuntungan dengan memanIaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya
dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan
masalah kesehatannya.
Teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat klien
membentuk suatu 'kekuatan mendewasakan melalui hubugan interpersonal yang eIektiI
dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar telah diatasi,
kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpesonal perawat klien digambarkan
sebagai Iase-Iase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini orientasi, identiIikasi,
penjelasan dan resolusi.
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik
keperawatan jiwa. Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrument perilaku,
dan instrument untuk mengevaluasi respon verbal dihasilkan dari model konseptual Peplau.
2.6 Tujuan Teori Peplau
Untuk melatih dan mendidik pasien / klien beserta keluarganya dan membantu pasien untuk
mencapai kematangan kepribadian.
Untuk membantu klien dalam gerak yang progresiI dan kepribadian untuk mencapai suatu
kematangan.
Perawat berperan sebagai seorang pendidik dan pelatih pasien / klien

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau
Kelebihan
a. Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
b. Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
c. Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
d. Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.
Kekurangan: Hanya berIokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya

Anda mungkin juga menyukai