Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN BIOKIMIA METABOLISME LIPID

DISUSUN OLEH : Visofianit Kathrina A. P (10/299899/KG/8735) Silvi Aninda R. A (10/300486/KG/8737) Nindy Revita Laurentia (10/302198/KG/8745) R. A Sapto Rini D. T. S (10/30231/KG/8747) Tiara Oktavia Saputri (10/302473/KG/8751) Low Xin Yi (10/304722/KG/8755) Lee Zhi Jian (10/304738/KG/8759) Frayda Cempaka Sari (10/ 304397/KG/8769)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2011

BAB I DASAR TEORI

A. Penyusun dan Sifat Lipid Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen meliputi lemak, minyak, steroid, malam (wax), dan senyawa terkait, yang berkaitan lebih karena sifat fisiknya daripada sifat kimianya (Botham, 2006). Adapun menurut Lehninger (2000), lipid adalah senyawa organik yang berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar, seperti kloroform atau etan. Lipid meliputi senyawa heterogen, termasuk lemak dan minyak, yang umum dikenal dalam makanan. Malam, fosfolipid, sterol, dan ikatan lain sejenis yang terdapat pada makanan dan tubuh manusia. Lipid mempunyai sifat yang sama, yaitu larut dalam pelarut non polar seperti eter, etanol, kloroform, dan benzene (Almatzier, 2004). Komponen pembangun hamper semua lipid adalah asam lemak. Asam lemak adalah asam organic berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari empat sampai duapuluh empat. Asam lemak ada yang jenuh da nada yang tidak jenuh. Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan rangkap diantara atom karbonnya. Asam lemak tidak jenuh mengandung ikatan rangkap diantara atom karbonnya. Semakin banyak ikatan rangkap yang ada, menandakan asam lemak tersebut semakin tidak jenuh. Menurut Botham&Mayes, (2006), Lipid memiliki sifat umum berupa : 1. Relatif tidak larut dalam air 2. Larut dalam pelarut nonpolar, misalnya eter dan kloroform B. Klasifikasi Lipid Menurut Hardjosasmito, (2000) lemak diklasifikasikan seperti berikut : 1. Lipid Sederhana Ester asam lemak dengan alkohol berupa gliserol membentuk triasilgliserol atau alcohol monohidrat yang lebih tinggi, membentuk lilin. 2. Lipid Gabungan (kompleks)

Selain ester asam lemak dengan alcohol masih terdapat komponen lainnya seperti fosfat (fosfolipid), karbohidrat (glikolipid), sulfolipid, aminolipid, lipoprotein. 3. Derivat Lipid/Lipid Turunan Komponen produk hidrolisis kedua golongan lipid sederhana dan lipid gabungan. Adapun menurut Botham (2006) adalah sebagai berikut :
1. Lipid sederhana a. Lemak (fat)

: Ester asam lemak dengan berbagai alkohol. : Ester asam lemak dengan gliserol. Minyak (oil) adalah lemak

dalam keadaan cair. b. Minyak (oil) : lemak dalam keadaan cair.


c. Wax (malam) : Ester asam lemak dengan alcohol monohidrat berberat molekul

tinggi.
2. Lipid Kompleks

: Ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus selain alcohol

dan asam lemak.


a. Fosfolipid

: lipid yang mengandung suatu residu asam fosfor, selain asam

lemak dan alkohol. Lipid ini sering memiliki basa yang mengandung nitrogen dan substituent lain, misalnya alcohol pada gliserofosfolipid adalah gliserol dan alkohol pada sfingofosfolipid adalah sfingosin. b. Glikolipid (glikosfingolipid) : lipid yang mengandung asam lemak, sfingosin, dan karbohidrat. c. Lipid Kompleks lain : Lipid seperti sulfolipid dan aminolipid. Lipoprotein juga dapat dimasukkan ke dalam kelompok ini.
3. Prekusor dan Lipid Turunan : kelompok ini mencakup asam lemak, gliserol, steroid,

alkohol lain, aldehida lemak, dan badan keton, hidrokarbon, vitamin larut lemak, dan hormon.

Karena tidak bermuatan , asilgliserol (gliserida), kolesterol, ester kolesteril disebut lipid netral. Jenis lipid yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol yang merupakan bahan bakar utama pada beberapa organisme. Golongan ini adalah bentuk energi kimia simpanan yang paling penting. Contoh golongan lipid lain adalah lipid polar yang merupakan komponen utama membrane sel (Lehninger, 2000). C. Fungsi Lipid Lemak disimpan di jaringan adipose, tempat senyawa ini juga berfungsi sebagai insulator panas di jaringan subkutan dan di sekitar organ tertentu. Lipid non polar berfungsi sebagai insulator listrik dan memungkinkan penjalaran gelombang depolarisasi di sepanjang saraf bermielin (Botham&Mayes, 2006)

BAB II PEMBAHASAN Lipid adalah senyawa organik yang berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air. Lipid meliputi senyawa heterogen, termasuk lemak dan minyak, yang umum dikenal dalam makanan. Komponen pembangun lipid adalah asam lemak yang mempunyai sefat ada yang jenuh ada yang tidak jenuh. Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap diantara atom karbonnya. Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan rangkap diantara atom karbonnya. Semakin banyak ikatan rangkap yang ada diantara atom karbonnya, asam lemak tersebut semakin tidak jenuh. Lipid memiliki sifat umum yaitu relatif tidak larut dalam air, dan hanya larut dalam pelarut nonpolar seperti eter dan kloroform. Lipid diklasifikasikan menjadi tiga yaitu lipid sederhana, lipid gabungan atau kompleks dan prekusor lipid atau turunan dari lipid. Yang merupakan lipid sederhana adalah lemak, minyak dan malam. Yang termasuk lipid kompleks atau lipid gabungan adalah fosfolipid, glikolipid, sufolipid. Yang termasuk turunan lipid adalah gliserol, steroid. Fungsi lipid adalah sebagai pengatur suhu tubuh, jaringan penyusun bagian tubuh seperti lapisan subkutan. Lipid juga dapat digunakan sebagai cadangan energi yang dapat dipecah menjadi energi apabila tubuh kekurangan asupan karbohidrat.

BAB III KESIMPULAN

1. Lipid adalah senyawa organic yang tidak dapat larut dalam air.
2. Lipid bersifat relatif tidak larut dalam air dan hanya larut dalam pelarut nonpolar.

3. Lipid diklasifikasikan menjadi lipid sederhana, lipid kompleks dan turunan lipid. 4. Lipid berfungsi untuk pengaturan suhu tubuh, sebagai cadangan makanan dan sebagai komponen penyusun jaringan.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

Almatzier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Botham, Kathleen M & Mayes, Peter A. 2006. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta : EGC. Hardjosasmita, H. Panjaitan. 2000. Ikhtisar Biokimia Dasar B. Jakarta : Balai Penerbit FK UI Lehninger, Naygy T. 2000. Dasar- Dasra Biokimia. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai