Anda di halaman 1dari 95

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS II-C

SMP NEGERI 22 SEMARANG

SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang

Oleh Eko Purwantoro NIM. 4101401048

FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA 2005

ABSTRAK Purwantoro, Eko. 2005: Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas II-C SMP Negeri 22 Semarang. Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Drs. Amin Suyitno, M.Pd; II. Isnaini Rosyida, M.Si. Pentingnya kreativitas dalam kehidupan seseorang perlu dikembangkan. Jika pembelajaran berbasis masalah diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar maka siswa dapat berlatih keterampilan berpikir, keterampilan pemecahan masalah yang bermakna dan berkualitas sehingga kreativitas siswa dapat muncul dan berkembang. Atas pertimbangan di atas maka diambil judul skripsi Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas II-C SMP Negeri 22 Semarang. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh jawaban atas masalah Apakah melalui pembelajaran berbasis masalah pokok bahasan persamaan garis lurus dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas II-C SMP Negeri 22 Semarang.. Untuk membahas permasalahan di atas, dilakukan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dua siklus, masing-masing siklus dengan tahapan perencanaan, implementasi, observasi, refleksi, diambil data kreativitas dari observasi sikap kreatif, observasi berpikir kreatif dengan metode observasi tes dan hasil pekerjaan rumah, dan angket kreativitas yang terdiri dari angket motivasi, sikap kreatif, berpikir kreatif, minat dan perilaku siswa dalam pembelajaran. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas II-C SMP Negeri 22 Semarang Tahun pelajaran 2005/2006 yang berjumlah 42 siswa, terdiri dari 17 siswa putra dan 25 siswa putri. Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah skor rata-rata pengamatan berbasis masalah untuk guru 2,5 dari Skala maksimum 4, dengan 65% siswa berada dalam kategori kreatif, dan terjadi peningkatan kreativitas siswa dari siklus I ke siklus II yang dilihat dari peningkatan skor ratarata dari rata-rata skor observasi sikap kreatif, observasi berpikir kreatif, dan angket kreativitas. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skor rata-rata pengamatan berbasis masalah untuk guru adalah 2, 2 pada siklus I dan 2, 83 pada siklus II dari skala maksimum 4, dengan 33, 33% siswa cukup kreatif, 66, 67% siswa kreatif pada siklus I dan 30, 95% siswa cukup kreatif, 69, 05% s iswa kreatif pada siklus II, dan skor rata-rata dari rata-rata skor kreativitas siswa adalah 2, 66 pada siklus I menjadi 2, 76 pada siklus II dari skala maksimum 4. Simpulan dalam penelitian ini adalah penerapan pembelajaran berbasis masalah pokok bahasan persamaan garis lurus yang telah dilaksanakan di kelas II-C SMP Negeri 22 Semarang dapat meningkatkan kreativitas siswa. Hal ini dapat terlihat dari skor rata-rata dari rata-rata skor kreativitas siswa dari siklus I adalah 2, 67 sedangkan pada siklus II adalah 2, 76 dari skala maksimum 4. Saran dari peneliti adalah guru perlu menerapkan pembelajaran berbasis masalah untuk

meningkatkan krativitas siswa, kerja sama siswa, kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan juga membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

BAB 1 PENDAHULUAAN

Alasan Pemilihan Judul


Dalam kehidupan, kreativitas sangat penting karena kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia. Dengan kreativitas, seseorang dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dan memiliki bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu persoalan. Dengan kreativitas, seseorang dapat menunjukkan hasil perbuatan, kinerja atau karya, baik dalam bentuk barang maupun gagasan secara bermakna dan berkualitas. Dalam tujuan pembelajaran matematika diantaranya untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, mengembangkan

aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan pemikiran divergen, orisinal, rasa ingin tahu, membuat prediksi atau dugaan, serta mencoba-coba (Depdiknas, 2004: 6). Aspek kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah yang harus dikembangkan ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas sangat penting sebagai bekal bagi siswa untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Agar tujuan pembelajaran matematika dapat terwujud, maka perlu suatu perencanaan dalam pembelajaran matematika di kelas dan metode pembelajaran yang sesuai.

Dari ciri-ciri pembelajaran berbasis masalah yaitu, pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama dan menghasilkan karya, maka pembelajaran berbasis masalah ini sesuai jika diterapkan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran matematika di antaranya aktivitas kreatif dan kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan tahapan-tahapan dalam pembelajaran berbasis

masalah yang di antaranya adalah membimbing penyelidikan individu atau kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah. Maka dimungkinkan munculnya ideide siswa dalam menanggapi dan menyelesaikan permasalahan yang

bermakna dan berkualitas sehingga kreativitas siswa dapat muncul dan berkembang. Dari hasil wawancara singkat dengan salah satu guru pengampu pelajaran matematika SMP Negari 22 Semarang yang telah mengamati perilaku dan sikap siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar menunjukkan bahwa masih perlu meningkatkan aspek-aspek lain selain hasil belajar siswa, yaitu salah satunya adalah kreativitas siswa. Oleh karena itu, SMP Negeri 22 Semarang dipilih sebagai lokasi penelitian. Peneliti memilih pokok bahasan persamaan garis lurus karena materi tersebut banyak sekali hubungannya dengan dunia nyata dalam kehidupan siswa baik yang disadari maupun tidak, selain itu untuk memahami materi persamaan garis lurus diperlukan ketelitian dan analisis masalah walaupun persamaan garis lurus relatif sederhana.

Berdasarkan pentingnya kreativitas seperti yang telah diuraikan, maka perlu adanya upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kreativitas. Dan berdasar ciri serta tahap pembelajaran berbasis masalah, maka peneliti memilih pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kreativitas siswa.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka masalah dalam penelitian ini adalah Apakah pengajaran dengan

menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Masalah pokok bahasan persamaan garis lurus dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas II-C SMP Negeri 22 Semarang.

Pemecahan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka peneliti melakukan tindakan dengan melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dalam pengajaran yang dilakukan 2 siklus, dengan masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, tahap implementasi, tahap observasi, dan tahap refleksi.

Penegasan Istilah
Berdasarkan judul di atas maka perlu diketahui dan dipahami beberapa istilah di bawah ini. Pembelajaran berbasis masalah

Ciri-ciri utama pembelajaran berbasis masalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama, menghasilkan karya dan peragaan. Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.

Pembelajaran berbasis masalah bertujuan untuk (a) membantu siswa mengemukakan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah (b) belajar peranan orang dewasa yang autentik dan (c) menjadi pembelajar yang mandiri. Pada model pembelajaran berbasis masalah terdapat lima tahap utama dimulai dengan tahap memperkenalkan siswa pada masalah dan diakhiri dengan tahap penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Kreativitas Perspektif psikologis lebih melihat kreativitas dari segi kekuatankekuatan pada diri seseorang sebagai penentu kreativitas, seperti inteligansi, bakat, motivasi, sikap, minat dan disposisi-disposisi

kepribadian yang lainnya (Supriadi Dedi, 1997: 22). Inventori kepribadian Inventori kepribadian ditujukan untuk mengetahui kecenderungankecenderungan kepribadian kreatif seseorang atau korelat-korelat

kepribadian yang berhubungan dengan kreativitas. Diartikan secara luas

kepribadian kreatif meliputi sikap, motivasi, minat, gaya berpikir dan kebiasaan-kebiasaan dalam berprilaku (Supriadi Dedi, 1997: 22).

Tujuan dan Manfaat Penelitian


TujuanPenelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan kreativitas siswa jika diterapkan pembelajaran matematika berbasis masalah pada siswa kelas II-C SMP Negeri 22 Semarang. ManfaatPenelitian 1. Bagi siswa Menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah, kemampuan kerjasama, dan kemampuan komunikasi yang dapat melatih dan merangsang kreativitas siswa. 2. Bagi guru Mendapat pengalaman langsung meneliti dengan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan profesi guru serta mengubah pola dan sikap guru dalam mengajar yang semula berperan sebagai pemberi informasi menjadi berperan sebagai fasilitator dan mediator yang dinamis sehingga kegiatan belajar mengajar yang dirancang dan dilaksanakan menjadi lebih efektif, efisien, kreatif dan inovatif. 3. Bagi mahasiswa Akan diperoleh pemecahan masalah dalam penelitian ini dan diperoleh suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas siswa.

PembatasanPenelitiaan Dalam penelitian kreativitas ini peneliti mengukur kreativitas berdasarkan dimensi person, yaitu melalui inventori kepribadian kreatif yang meliputi sikap, motivasi, minat, gaya berpikir, dan kebiasaankebiasaan dalam berperilaku. SistematikaSkripsi Skripsi ini disusun menjadi tiga bagian yang meliputi bagian awal skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir skripsi. Bagian awal skripsi berisi halaman judul, abstrak, lembar pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar lampiran. Bagian isi skripsi terdiri dari 5 Bab. Bab 1: Pendahuluan, berisi: Alasan pemilihan judul, rumusan masalah, pemecahan masalah, penegasan istilah, tujuan dan manfaat penelitian, pembatasan penelitian serta sistematika penulisan skripsi. Bab II: Landasan Teori dan Hipotesis tindakan, Berisi: Hakikat pembelajaran, pengertian, fungsi dan tujuan

matematika, pembelajaran berbasis masalah, kreativitas, uraian materi dan hipotesis tindakan. Bab III: Metode Penelitian, berisi: Lokasi penelitian, subjek penelitian, indikator kinerja, desain penelitian, prosedur

pengumpulan

data,

alat

pengumpulan

data,

tehnik

pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: hasil penelitian siklus 1, hasil penelitian siklus 2 dan pembahasan . Bab V : Penutup, berisi: kesimpulan hasil penelitian dan saransaran dari peneliti. Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiranlampiran yang mendukung skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Hakikat Pembelajaran Menurut Fortana (dalam Suherman Erman, 2001: 8) belajar adalah Proses perubahan individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan pembelajaran merupakan penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Model pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut, strategi, pendekatan, metode, dan tehnik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas (Suherman Erman, 2001: 8). B. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Matematika Akan dijelaskan pengertian matematika, fungsi matematika, dan tujuan pembelajaran matematika sebagai berikut. Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. (Depdiknas, 2004: 5). Kline (dalam Suherman Erman, 2001: 19) mengatakan bahwa matematika itu bukanlah ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk

membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam. Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan berhitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar dan trigonometri. (Depdiknas, 2004: 5). Tujuan pembelajaran matematika dalam (Depdiknas, 2004: 6) adalah sebagai berikut. 1. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten, dan inkonsistensi. 2. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinal, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba. 3. Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. 4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau

mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dan menjelaskan gagasan. C. Pembelajaran Berbasis Masalah Menurut (Tim Pemakalah, 2004: 10) metode pemecahan masalah dipandang sebagai suatu metode yang memerlukan pemikiran tingkat tinggi dari para siswa. Suatu soal matematika dapat dipandang sebagai masalah jika (1) siswa memiliki pengetahuan prasyarat untuk menyelesaikan soalnya (2)

soal terjangkau oleh siswa (3) siswa belum tahu cara menyelesaikannya, (4) siswa punya keinginan menyelesaikan soal tersebut. 1. Masalah dan Pemecahan Masalah. Suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk mengerjakannya. Jika suatu masalah diberikan kepada seorang anak dan anak tersebut langsung mengetahui cara menyelesaikannya dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai masalah. Untuk memperoleh kemampuan dalam memecahkan masalah, seseorang harus memiliki banyak pengalaman dalam memecahkan berbagai masalah. Menurut Polya (dalam Suherman Erman, 2001: 81), dalam memecahkan suatu masalah terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu: (1) memahami masalah, (2) merencanakan masalah, (3)

menyelesaikan masalah sesuai dengan langkah kedua, dan (4) memeriksa kembali hasil yang diperoleh. 2. Ciri-ciri khusus pembelajaran berbasis masalah. a. Pengajuan pertanyaan atau masalah Pembelajaran berbasis masalah mengorganisasikan

pengajaran di sekitar pertanyaan atau masalah yang dua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna bagi siswa. b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin

Masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dirancang benar-benar nyata, agar dalam pemecahannya siswa meninjau masalah tersebut dari banyak mata pelajaran. c. Penyelidikan autentik Dalam pembelajaran berbasis masalah siswa dituntut untuk menganalisis dan mendifinisikan, mengembangkan hipotesis, dan membuat ramalan, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen (jika diperlukan), membuat inferensi, dan merumuskan kesimpulan. d. Menghasilkan produk/karya Dalam pembelajaran brbasis masalah siswa dituntut untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefak dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan. e. Kerja sama Dalam pembelajaran berbasis masalah siswa dituntut untuk bekerja sama satu sama lain, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. 3. Tujuan belajar dan hasil belajar a. Keterampilan berpikir dan pemecahan masalah. b. Pemodelan peranan orang dewasa. c. Pembelajaran yang otonom dan mandiri. 4. Sintak (alur proses)

Sintaks (alur proses) pembelajaran berbasis masalah biasanya terdiri atas 5 tahap (Ibrahim Muslimin, 2001: 13) yang secara rinci disajikan sebagai berikut.

Tahap Tahap- 1 Orientasi siswa pada masalah

Tingkah laku guru Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran, menjelaskan logistik yang siswa dibutuhkan, terlibat memotivasi aktivitas yang

dalam masalah

pemecahan dipilihnya Tahap- 2 Guru

membantu

siswa

untuk dan

Mengorganisasikan siswa untuk mendifinisikan belajar

mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

Tahap- 3 Membimbing

Guru

mendorong

siswa

untuk yang

penyelidikan mengumpulkan

informasi

individu maupun kelompok

sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

Tahap- 4 Mengembangkan menyajikan hasil karya

Guru

membantu dan

siswa

dalam

dan merencanakan

menyiapkan

karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka membagi tugas dengan temannya.

Tahap- 5

Guru

membantu

siswa

dalam

Menganalisis dan mengevaluasi melakukan refleksi atau evaluasi proses pemecahan masalah terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses gunakan. yang mereka

5. Lingkungan belajar dan sistem managemen Tidak seperti lingkungan belajar yang terstruktur secara ketat yang dibutuhkan untuk pembelajaran langsung atau penggunaan yang hati-hati kelompok kecil pada pembelajaran kooperatif, lingkungan belajar dan sistem managemen pada pembelajaran berbasis masalah adalah: terbuka , proses demokratis, dan peranan siswa aktif. 6. Pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah Tugas-tugas perencanaan
Karena pada interaktifnya, pembelajaran berbasis masalah membutuhkan perencanaan seperti halnya model-model pembelajaran yang berpusat pada siswa lain.

(1). Penetapan tujuan Pertama kali kita mendiskripsikan bagaimana pembelajaran berbasis masalah direncanakan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan seperti keterampilan menyelidiki, memahami peranan orang dewasa dan membantu siswa menjadi pembelajar mandiri. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah bisa saja diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah disebutkan tadi.

(2). Merancang situasi masalah Beberapa guru dalam pembelajaran berbasis masalah lebih suka memberikan siswa sesuatu keleluasaan dalam memilih masalah untuk diselidiki karena cara ini meningkatkan motivasi siswa. Situasi masalah yang baik harusnya autentik, mengandung teka-teki dan tidak terdefinisi secara ketat, memungkinkan kerjasama, bermakna bagi siswa dan konsisten dengan tujuan kurikulum. (3). Organisasi sumber daya dan rencana logistik Dalam pembelajaran berbasis masalah siswa dimungkinkan bekerja dalam ragam material, peralatan, dan pelaksanaannya dapat dilakukan di dalam kelas, bisa juga dilaksanakan di laboratorium atau perpustakaan. Bahkan dapat pula dilakukan di luar sekolah. Oleh karena itu tugas mengorganisasi sumber daya yang merencanakan kebutuhan untuk penyelidikan siswa haruslah menjadi tugas perencanaan yang utama bagi guru yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah.

Tugas interaktif (1) Orientasi siswa pada masalah Siswa perlu memahami bahwa tujuan pembelajaran berbasis masalah adalah tidak untuk memperoleh informasi baru dalam jumlah yang besar tetapi untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah penting dan untuk menjadi pembelajar yang mandiri. (2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar Pada model pembelajaran berbasis masalah yang dibutuhkan pengembangan keterampilan kerja sama di antara siswa dan saling membantu untuk menyelidiki masalah secara bersama. Berkenaan dengan hal tersebut, memerlukan bantuan guru untuk

merencanakan penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan bagaimana mengorganisasikan siswa ke dalam pembelajaran berbasis masalah. (3) Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok a. Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka memikir masalah dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Siswa diajarkan untuk menjadi

penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan metode yang sesuai untuk masalah yang dihadapinya. Selain itu diajarkan penyelidikan etika yang benar. b. Guru mendorong pertukaran ide secara bebas dan penerimaan yang sepenuhya. Ide-ide itu merupakan hal penting sekali dalam penyelidikan pembelajaran berbasis masalah. Selama tahap penyelidikan guru memberi bantuan yang dibutuhkan tanpa mengganggu siswa. c. Puncak proyek-proyek pembelajaran berbasis masalah adalah penciptaan dan peragaan artistik seperti laporan, poster, modelmodel fisik, dan video tape. (4) Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah Tahap akhir pembelajaran berbasis masalah meliputi aktivitas yang dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan

mengevaluasi proses berpikir mereka sendiri dan di samping itu juga keterampilan penyelidikan dan keterampilan intelektual. guru meminta siswa untuk melakukan rekonstruksi pemikiran dan aktivitas mereka selama tahap-tahap pelajaran yang telah dilewatinya. D. Kreativitas 1. Pengertian kreativitas Kreativitas merupakan suatu kajian yang kompleks, yang menimbulkan berbagai perbedaan pandangan. Perbedaan tesebut terletak

pada bagaimana kreativitas itu

didefinisikan.

Adapun

kreatifitas

didefinisikan sangat berkaitan dengan penekanan pendefinisian dan bergantung pada dasar teori yang menjadi dasar acuannya. Dari segi penekanannya Rhodes (dalam Supriadi Dedi, 1997: 7) menyatakan bahwa kreativitas dapat di definisikan ke dalam empat dimensi sebagai the Four ps of Creativity, yaitu dimensi person, procces, press dan product. Dalam kaitanya dengan unsur aptitude dan non aptitude, Conny R. Semiawan (dalam Akbar Reni, 2001: 4) mengemukakan bahwa: kreativitas merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan yang baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi, baik ciri aptitude meliputi kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran maupun ciri-ciri (non aptitude), seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru. Utami Munandar (dalam Akbar Reni, 2001: 4), dalam uraiannya tentang pengertian kreativitas menunjukkan ada tiga tekanan kemampuan, yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk atau

mengkombinasi, memecahkan atau dalam menjawab masalah cerminan kemampuan operasional anak kreatif. Ketiga kemampuan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi maupun unsur-unsur yang telah ada.

2. Kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, di mana penekanannya adalah pada kualitas,

ketepatgunaan dan keragaman jawaban. 3. Kemampuan yang secara operasional mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisionalitas dalam brpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (Mengembangkan/memperkaya/memperinci) suatu gagasan. 2. Kriteria Kreativitas Amabile (dalam Supriadi Dedi, 1997: 13) mengemukakan bahwa: Penentuan kriteria kreativitas menyangkut tiga dimensi yaitu dimensi proses, person, dan produk kreatif. Dalam penelitian ini kriteria kreativitas ditentukan berdasarkan dimensi person. Amabile (dalam Supriadi Dedi, 1997: 13)

mengemukakan

bahwa pengertian person sebagai kriteria kreativitas

identik dengan apa yang oleh Guilford (1950) disebut kepribadian kreatif yang pada intinya meliput: dimensi kognitif (yaitu bakat) dan dimensi nonkognitif (minat, sikap dan kualitas temperamental). Menurut teori ini, orang-orang kreatif memiliki ciri-ciri kepribadian yang sangat signifikan berbeda dengan orang-orang yang kurang kreatif. 3. Pengukuran Kreativitas
Ada lima pendekatan dalam menilai kreativitas, yaitu analisis obyektif terhadap produk kreatif, pertimbangan subyektif, inventori kepribadian, inventori biografis, dan tes kreativitas, yang dalam hal ini peneliti menilai kreativitas berdasarkan pendekatan inventori kepribadian. Inventori kepribadian ditujukan untuk mengetahui kecenderugan-kecenderungan kepribadian kreatif seseorang atau korelat-korelat yang berhubungan dengan kreativitas. Diartikan secara luas kepribadian kreatif meliputi sikap, motivasi, minat, gaya berpikir dan kebiasaan-kebiasaan dalam berprilaku.

a. Sikap kreatif Munandar (dalam Supriadi Dedi, 1997: 60) mengemukakan tujuh sikap, kepercayaan, nilai-nilai yang melekat pada orang-orang yang kreatif, yaitu: terbuka terhadap pengalaman baru dan luar biasa, luwes dalam berpikir dan bertindak, bebas dalam mengekspresikan diri, dapat mengapresiasi fantasi, berminat pada kegiatan-kegiatan kreatif, percaya pada gagasan sendiri, dan mandiri. b. Motivasi menurut teori psikoanalitik Dikemukakan adanya beberapa ciri motivasi yang ada pada diri setiap orang yaitu sebagai berikut. 1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). 2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas terhadap prestasi yang telah dicapainya). 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. 4. Lebih senang bekerja mandiri. 5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). 6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). 7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu. 8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

c. Minat dalam kamus umum bahasa Indonesia (Poerwodaminto W.J.S, 1999: 650) diartikan sebagai kesukaan kepada sesuatu hal. Dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai kesukaan terhadap kegiatan. d. Kemampuan berpikir Guilford (dalam Supriadi Dedi, 1997: 7) dengan analisis faktornya menemukan lima ciri yang menjadi sifat kemampuan berpikir kreatif sebagai berikut. 1. Kelancaran (fluency) adalah kemampuan untuk memproduksi banyak gagasan . 2. Keluwesan (fleksibility) adalah kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan dan atau jalan pemecahan terhadap suatu masalah. 3. Keaslian (originalitas) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan-gagasan asli sebagai hasil pemikiran sendiri dan tidak klise. 4. Penguraian (elaboration) adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terperinci. 5. Perumusan kembali (redefinisi) adalah kemampuan untuk mengkaji/menilik kembali suatu persoalan melalui cara dan perspectus yang berbeda dengan apa yang sudah lazim. e. Kebiasaan-kebiasaan dalam berprilaku yang dimaksud adalah dalam kegiatan belajar-mengajar. E. Uraian Materi

1. Menggambar garis pada bidang kartesius yang persamaannya y = mx dan y = mx + c. Untuk menggambar garis yang persamaannya y = mx dan y = mx + c terlebih dahulu dibuat dua titik yang koordinatnya memenuhi persamaanpersamaan tersebut, kemudian menarik garis lurus melalui kedua titik tersebut. Contoh. Gambarlah garis dengan persamaan (a) y = 2x. (b) y = 2x + 1. Penyelesaian (a) y = 2x Untuk x = 1 maka y = 2.1 = 2. Untuk x = 2 maka y = 2.2 = 4. Dalam tabel x 1 2 y 2 4

9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 X y = 2x

(b) y = 2x + 1 Untuk x = 1 maka y = 2.1 + 1 = 3. Untuk x = 2 maka y = 2.2 + 1= 5. Dalam tabel x 1 2 y 3 5 Gambar Y

9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 X y = 2x + 1

2. Gradien sebuah garis Gradien garis yang melalui dua buah titik A dan B dapat dicari dengan menggunakan rumus: m=

Ordinat titik B Ordinat titik A Absis titik B Absis titik A y2 y1 . x2 x1

m=

Contoh. Tentukan gradien garis yang melalui titik (3, 5) dan titik (2, 1). Penyelesaian. m=

y2 y1 . x2 x1
1 5 23

4 1

= 4. Jadi gradien garis yang melalui titik (3, 5) dan titik (2, 1) adalah 4.
3. Persamaan garis yang diketahui gradiennya dan melalui suatu titik

Misal suatu garis mempunyai gradien m dan melalui titik (x1, y1 ) maka persamaan garis tersebut adalah:
y y1 = m( x x1 )

Contoh. Tentukan persamaan garis yang gradiennya 4 dan melalui titik (2, 5) Penyelesaian.
y y1 = m( x x1 )

y 5 = 4 (x - 2) y 5 = 4x 8 y = 4x 3. Jadi persamaan garis yang m gradiennya 4 dan melalui titik (2, 5) adalah y = 4x 3.
4. Menentukan persamaan garis jika diketahui gambarnya

Cara I: Langkah 1: tentukan dua pasang titik yang terletak garis tersebut. Langkah 2: carilah gradien garis tersebut. Langkah 3: tentukan persamaan garis dengan rumus y y1 = m( x x1 ) , dengan (x1, y1) adalah salah satu titik yang melalui garis tersebut dan m adalah gradien. Cara II: Dengan menggunakan rumus Contoh.

y y1 x x1 = y2 y1 x2 x1

Tentukan persamaan garis pada gambar di bawah ini. Y

9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 1 2 (1, 5)

(3, 3)

3 4

Penyelesaian. Cara I: Langkah 1: garis melalui titik (1, 5) dan (3, 3). Langkah 2: m =

y2 y1 x2 x1
35 3 1

2 2

= -1. Langkah 3: tentukan persamaan garis dengan rumus y y1 = m( x x1 ) Pilih titik (3, 3)
y y1 = m( x x1 )

y 3 = 1( x 3) y 3 = x + 3 = x + 3 + 3 y y = x + 6.

Jadi persamaan garis pada gambar di atas adalah y = x + 6.

Cara II: y y1 x x1 = y2 y1 x2 x1

y 5 x 1 = 3 5 3 1
y 5 x 1 = 2 2

-y + 5 = x 1 y = - x + 6. Jadi persamaan garis pada gambar di atas adalah y = x + 6. 5. Menentukan persamaan garis yang melalui 2 buah titik (x1, y1) dan (x2, y2) Tentukan persamaan garis yang melalui titik A (1, 2) dan B (4, 5) ?

Cara I: Langkah 1: tentukan gradien garis l m=


y2 y1 x2 x1

52 4 1 2 2

= 1. Langkah 2: tentukan persamaannya dengan rumus y y1 = m (x x1) y 2 = 1 (x 1 ) y2 =x-1 y = x + 1.

Jadi persamaan garis tersebut adalah y = x + 1. Cara II:


y y1 x x1 = y2 y1 x2 x1 y 2 x 1 = 5 2 4 1 y 5 x 1 = 3 3

y-2=x1 y = x + 1. Jadi persamaan garis tersebut adalah y = x + 1.


F. KERANGKA BERPIKIR

Dalam kehidupan, kreativitas sangat penting karena kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia. Dengan kreativitas, seseorang dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dan memiliki bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu persoalan. Dengan kreativitas, seseorang dapat menunjukkan

hasil perbuatan, kinerja atau karya, baik dalam bentuk barang maupun gagasan secara bermakna dan berkualitas. Dalam tujuan pembelajaran matematika diantaranya untuk menggembangkan kemampuan memecahkan masalah, menggembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi atau dugaan, serta mencoba-coba. Salah satu alternatif yang dapat diterapkan adalah dengan pembelajaran yang mampu mengkondisikan siswa sedemikian rupa sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran,mampu bekerja sama di antara siswa, serta melatih keterampilan siswa sehingga kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah siswa dapat dikembangkan yaitu dengan pembelajaran berbasis masalah.
G. HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kerangka berpikir yang dikemukakan di atas maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Dengan penerapan pembelajaran berbasis masalah maka kreativitas siswa kelas 2C SMPN 22 Semarang dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti adalah SMP Negeri 22 Semarang yang berada di kecamatan Gunungpati Semarang.
B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti adalah guru matematika dan siswa kelas II-C SMP Negeri 22 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006.
C. Indikator Kinerja

Indikator untuk mengukur keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Apabila diperoleh skor rata-rata observasi kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis masalah 2, 5. 2. Apabila 65% siswa berada dalam kategori kreatif. 3. Apabila siswa mengalami peningkatan kreativitas dari siklus 1 ke siklus II, yang diukur dengan melihat adanya peningkatan skor rata rata dari rata-rata skor siswa dari lembar observasi sikap kreatif, lembar observasi berpikir kreatif, dan angket kreativitas.

30

D. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus dengan tahapan: Perencanaan-Interpretasi-Observasi-Refleksi, partisipatif antara peneliti dengan dan guru

dilaksanakan

kolaborasi

matematika. Masingmasing siklus dilakukan 1 kali pertemuan. Tahapan dalam siklus: a. Tahap perencanaan Siklus 1:
1. Guru menyiapkan rencana pembelajaran (RP) pokok bahasan persamaan garis lurus sub pokok bahasan sifat-sifat garis lurus. Rencana pembelajaran mencakup rumusan indikator pembelajaran. 2. Guru menyiapkan kartu masalah persamaan garis lurus sub pokok bahasan sifat-sifat garis lurus (2 buah) yang berhubungan dengan dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari. 3. 4. 5. 6. Guru menyiapkan soal evaluasi (siklus 1). Guru menyiapkan lembar pengamatan berbasis masalah untuk guru (siklus 1). Guru menyiapkan lembar observasi berpikir kreatif dan sikap kreatif untuk siswa (siklus 1). Guru menyiapkan angket kreativitas yang terdiri dari angket motivasi, angket sikap kreatif, angket berpikir kreatif, angket minat dan perilaku siswa dalam pembelajaran untuk siswa (siklus 1). 7. Guru menyiapkan angket refleksi terhadap pembelajaran untuk siswa (siklus 1).

Siklus 2.
1. Guru menyiapkan rencana pembelajaran (RP) pokok bahasan persamaan garis lurus sub pokok bahasan menentukan persamaan garis lurus. Rencana pembelajaran mencakup rumusan indikator pembelajaran . 2. Guru menyiapkan kartu masalah persamaan garis lurus (1 buah) yang berhubungan dengan dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari. 3. 4. 5. 6. Guru menyiapkan soal evaluasi (siklus 2). Guru menyiapkan lembar pengamatan berbasis masalah untuk guru (siklus 2). Guru menyiapkan lembar observasi berpikir kreatif dan sikap kreatif untuk siswa (siklus 2). Guru menyiapkan angket kreativitas yang terdiri dari angket motivasi, angket sikap kreatif, angket berpikir kreatif, angket minat dan perilaku siswa dalam pembelajaran untuk siswa (siklus 2). 7. Guru menyiapkan angket refleksi terhadap pembelajaran untuk siswa (siklus 2).

b. Tahap Implementasi
Tahap Implementasi yaitu pelaksanaan RP yang telah disiapkan pada tahap perencanaan. 1. 2. 3. 4. 5. Guru membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa (absensi). Guru menyampaikan apersepsi tentang fungsi yang berkaitan dengan persamaan garis lurus. Guru menyampaikan indikator pembelajaran/tujuan pembelajaran. Guru memberikan contoh salah satu masalah kontekstual dengan membagikan kartu masalah. Guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4 5 siswa, kemudian kelompok tersebut diberi nama. 6. Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan, membagikan alat dan

bahan yang ada (papan nama kelompok, kokat, kertas manila, dan spidol) dan meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan melakukan pembagian tugas. 7. Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, menemukan penjelasan dan pemecahan masalah yang diberikan dan mengaktifkan dialog/diskusi antar teman dalam kelompoknya . 8. 9. Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan. Guru memimta siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.

10. Guru menbantu siswa yang kesulitan dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. 11. Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok. 12. Guru membantu siswa mengkaji ulang proses atau hasil pemecahan masalah. 13. Guru memberi penguatan terhadap hasil pemecahan masalah. 14. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi/memberikan kesimpulan. 15. Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok paling kompak, paling banyak bertanya, paling bagus dalam menjawab pertanyaan, paling bagus dalam presentasi. 16. Guru memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan siswa. 17. Guru memberikan PR pada siswa untuk mencari kejadian-kejadian di sekitar siswa sehingga dapat memenuhi suatu persamaan garis. 18. Guru menutup pelajaran.

c. Tahap Observasi
Observasi terhadap proses belajar mengajar yang sedang berlangsung untuk mengetahui kegiatan-kegiatan siswa selama pembelajaran serta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan pembelajaran yang dilaksanakan saat implementasi pembelajaran berlangsung, dalam hal ini mahasiswa peneliti sebagai pengamat.

d. Tahap refleksi

Refleksi merupakan analisis hasil pengamatan dan hasil evaluasi dari tahap-tahap dalam siklus. Refleksi dilaksanakan segera setelah Implementasi dan observasi selesai.

Prosedur kerja tersebut secara garis besar dapat dijelaskan pada bagan di bawah ini:
Revisi Perencanaan

Implementasi Implementasi Pemodelan

Observasi Observasi

Perencanaan Awal

Refleksi Refleksi

Keterangan :Kegiatan awal (siklus I) Kegiatan ulang(siklus II)


E. Prosedur Penelitian

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Data tentang kreativitas diambil dari angket, observasi dan evaluasi. b. Data tentang proses belajar mengajar pada saat dilaksanakan tindakan diambil dengan lembar observasi dan hasil angket. c. Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas diambil dari jurnal harian dan catatan peneliti.

F. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi berbasis masalah untuk guru, lembar observasi sikap kreatif untuk siswa, dan lembar observasi berpikir kreatif untuk siswa. b. Tes tertulis/Evaluasi. c. Angket refleksi terhadap pembelajaran, dan angket kreativitas yang terdiri dari angket motivasi, angket sikap kreatif, angket berpikir kreatif, angket minat dan perilaku siswa dalam pembelajaran.
G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Metode observasi
Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui apakah proses pembelajaran dapat meningkatkan kreativitas siswa.

b. Metode tes
Metode tes berupa evaluasi digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa.

c. Metode angket
Metode angket yang digunakan adalah metode angket langsung yaitu daftar pertanyaan yang diberikan langsung kepada siswa untuk diminta pendapat tentang keadaan diri sehingga di ketahui kreativitas siswa.

H. analisis data

Tahap-tahap analisis datanya adalah sebagai berikut. a. Reduksi data, berupa analisis data yang mengarah pada proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mentransformasikan data mentah yang tertulis pada catatan lapangan dalam bentuk portofolio. b. Paparan data, untuk memunculkan dan menunjukkan kumpulan informasi penelitian tindakan kelas (PTK) yang sudah terorganisasi

dalam portofolio yang memungkinkan peneliti untuk mengambil simpulan atau tindakan. c. Penarikan simpulan dari paparan data, yang berupa hasil dari temuantemuan yang menonjol selama pelaksanaan tindakan kelas sehingga mampu menjawab permasalahan dan tujuan penelitian dapat tercapai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN SIKLUS I

Siklus I dilaksanakan satu kali pertemuan pada hari Kamis, 15 September 2005 selama 3 x 45 menit. Subjek penelitian berjumlah 43 orang yang terdiri dari satu guru matematika, 17 siswa putra, dan 25 siswa putri. Dalam penelitian tindakan kelas ini, pengumpulan data instrumen dilakukan oleh mahasiswa peneliti sendiri yang bekerja sama dengan guru pengampu matematika kelas II-C. Kegiatan belajar mengajar dilakukan guru dengan

menggunakan pembelajaran berbasis masalah dengan membagi siswa menjadi 10 kelompok yang terdiri dari 4 5 siswa. Guru melakukan tahapan-tahapan yang ada dalam pembelajaran berbasis masalah dengan cukup baik, hal ini dapat diketahui dari skor rata-rata pengamatan berbasis masalah untuk guru sebesar 2, 2 (lampiran 19). Namun dalam siklus I ini Guru tidak menyampaikan pendekatan pembelajaran yang akan

digunakan, bimbingan guru terhadap siswa masih kurang merata sehingga ada 2 kelompok dari 10 kelompok yang menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan baik, pengelolaan waktu oleh guru belum baik, guru kurang dalam memotivasi siswa untuk mempresentasikan hasil pemecahan masalah kelompok sehingga siswa tidak ada yang berani

38

mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil pemecahan masalah. Skor rata-rata dari rata-rata skor sikap kreatif siswa hasil observasi yang dilakukan sebesar 2, 06 (lampiran 21) dengan skor ratarata dari rata-rata skor maksimum 4, skor rata-rata dari rata-rata skor berpikir kreatif siswa hasil observasi yang dilakukan sebesar 2, 33 (lampiran 22) dengan skor rata-rata dari rata-rata skor maksimum 4, skor rata-rata dari rata-rata skor motivasi siswa hasil angket adalah 2, 79 (lampiran 23) dengan skor rata-rata dari rata-rata skor maksimum 4, skor rata-rata dari rata-rata skor minat dan perilaku siswa dalam pembelajaran hasil angket adalah 3,02 (lampiran 24) dengan skor rata-rata dari rata-rata skor maksimum 4, skor rata-rata dari rata-rata skor angket kreativitas siswa sebesar 2, 69 (lampiran 25) dengan skor rata-rata maksimum 4. Hasil angket refleksi siswa terhadap pembelajaran, diketahui bahwa siswa merasa pembelajaran berbasis masalah ini menyenangkan dan jelas, mereka senang dengan model kerja kelompok, mereka senang dengan penyajian hasil kerja kelompok, evaluasi yang diberikan kepada mereka menarik sehingga memotivasi siswa untuk lebih maju, mereka lebih berani dalam bertanya dan menyampaikan pendapat (lampiran 27). Dari hasil observasi sikap kreatif, berpikir kreatif dan angket krativitas diperoleh skor rata-rata dari rata-rata skor kreativitas siswa sebesar 2, 66 (lampiran 26) dengan skor rata-rata dari rata-rata skor maksimum 4. dan 33, 33% siswa cukup kreatif, 66, 67 % siswa kreatif (lampiran 26).

B. HASIL PENELITIAN SIKLUS II

Siklus II dilaksanakan satu kali pertemuan pada hari Senin, 19 September 2005 selama 2 x 45 menit. Subjek penelitian berjumlah 43 orang yang terdiri dari satu guru matematika, 17 siswa putra, dan 25 siswa putri. Dalam penelitian tindakan kelas ini , pemgumpulan data instrumen dilakukan oleh mahasiswa peneliti sendiri yang bekerja sama dengan guru pengampu matematika kelas II-C. Kegiatan belajar mengajar dilakukan guru dengan

menggunakan pembelajaran berbasis masalah dengan membagi siswa menjadi 10 kelompok yang terdiri dari 4 5 siswa yang sama pada siklus I. Guru melakukan tahapan-tahapan yang ada dalam pembelajaran berbasis masalah dengan baik, hal ini dapat diketahui dari skor rata-rata pengamatan berbasis masalah untuk guru sebesar 2, 83 (lampiran 20). Guru menyampaikan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,

bimbingan guru terhadap siswa sudah merata sehingga ada 3 kelompok yang dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik, pengelolaan waktu oleh guru sudah baik, guru sudah cukup baik dalam memotivasi siswa untuk mempresentasikan hasil pemecahan masalah kelompok sehingga ada satu siswa yang mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil pemecahan masalah. Skor rata-rata dari rata-rata skor sikap kreatif siswa hasil observasi yang dilakukan sebesar 2, 29 (lampiran 21) dengan skor ratarata dari rata-rata skor maksimum 4, skor rata-rata dari rata-rata skor

berpikir kreatif siswa hasil observasi yang dilakukan sebesar 2, 80 (lampiran 22) dengan skor rata-rata dari rata-rata skor maksimum 4, skor rata-rata dari rata-rata skor motivasi siswa hasil angket adalah 2, 73 (lampiran 23) dengan skor rata-rata dari rata-rata skor maksimum 4, skor rata-rata dari rata-rata skor minat dan perilaku siswa dalam pembelajaran hasil angket adalah 2, 99 (lampiran 24) dengan skor rata-rata dari rata-rata skor maksimum 4, skor rata-rata dari rata-rata skor angket kreativitas siswa sebesar 2, 70 (lampiran 25) dengan skor rata-rata maksimum 4. Hasil angket refleksi siswa terhadap pembelajaran, diketahui bahwa siswa merasa pembelajaran berbasis masalah ini menyenangkan dan jelas, mereka senang dengan model kerja kelompok, mereka senang dengan penyajian hasil kerja kelompok, evaluasi yang diberikan kepada mereka menarik dan memotivasi mereka untuk lebih maju, mereka lebih berani dalam bertanya dan menyampaikan pendapat (lampiran 27). Dari hasil observasi sikap kreatif, berpikir kreatif dan angket kreativitas diperoleh skor rata-rata dari rata-rata skor kreativitas siswa sebesar 2, 76 (lampiran 26) dengan skor rata-rata dari rata-rata skor maksimum 4. dan 30, 95% siswa cukup kreatif, 69, 05 % siswa kreatif (lampiran 26).
C. PEMBAHASAN

Pembahasan dalam penelitian tindakan kelas didasarkan atas hasil penelitian dan catatan peneliti selama melakukan penelitian.

Pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah cukup baik, menurut peneliti adalah 2, 2 dari skor maksimum 4 (lampiran 19). Namun ada beberapa hal yang masih perlu diperbaiki dalam siklus I ini, yaitu penyampaikan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan , karena ini dapat memotivasi siswa dan untuk kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Bimbingan yang diberikan guru kurang merata sehingga ada 2 kelompok dari 10 kelompok yang dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan baik. Guru tidak memberikan bimbingan kepada siswa saat menuliskan hasil pemecahan masalah pada lembar presentasi, sehingga tulisan siswa terlalu kecil dan tidak dapat terbaca dengan baik oleh siswa yang duduk di belakang. Guru kurang dalam memotivasi siswa dalam

mempresentasikan hasil pemecahan masalah kelompok, akibatnya dalam siklus I tidak ada siswa yang berani mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil pemecahan masalah, namun guru sudah mengarahkan dan membimbing siswa untuk menarik kesimpulan pembelajaran yang dilakukan. Menurut peneliti, kerjasama siswa pada siklus 1 masih belum baik, siswa belum terbiasa bekerja kelompok, sehingga siswa masih belum dapat mengorganisasikan tugas kelompok dan diskusi dengan baik. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah masih belum baik, hanya 2 kelompok yang dapat menyelesaikan permasalahan yang

diberikan dengan baik sedangkan kelompok yang lain belum dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan baik. Dalam hal ini faktor yang mempenggaruhi antara lain adalah kemampuan siswa sendiri, bimbingan guru yang belum merata dan bentuk soal cerita. Menurut peneliti, sikap kreatif siswa pada siklus 1 cukup baik, yang diketahui dari kemampuan siswa dalam bekerja kelompok dan hasil pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru, dengan skor rata-rata dari rata-rata skor sikap kreatif siswa hasil observasi yang dilakukan sebesar 2, 06 (lampiran 21) dengan skor rata-rata dari rata-rata skor maksimum 4. Berpikir kreatif siswa pada siklus I sudah cukup baik yang diketahui dari hasil evaluasi yang diberikan dan hasil kerja kelompok dalam mengerjakan permasalahan yang diberikan , dengan Skor rata-rata dari rata-rata skor berpikir kreatif siswa hasil observasi yang dilakukan sebesar 2, 33 (lampiran 22) dengan skor rata-rata dari rata-rata skor maksimum 4. Hasil angket kreativitas siswa menunjukkan motivasi siswa tinggi (lampiran 23), minat siswa dan perilaku siswa dalam kegiatan belajar mengajar baik (lampiran 24), dengan skor rata-rata dari rata-rata skor angket kreativitas siswa sebesar 2, 69 (lampiran 25) dari skor ratarata dari rata-rata skor maksimum 4. Hasil observasi sikap kreatif, berpikir kreatif dan angket krativitas diperoleh skor rata-rata dari rata-rata skor kreativitas siswa sebesar 2, 66 (lampiran 26) dengan skor rata-rata dari rata-rata skor 4. dan 33, 33% siswa cukup kreatif, 66, 67 % siswa kreatif (lampiran 26).

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa indikator kinerja 1 belum tercapai pada siklus I, sedangkan indikator 2 sudah tercapai. Dan untuk indikator kinerja 3 belum dapat diketahui, yang dapat diketahui pada siklus II. Pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah siklus II sudah baik, menurut peneliti adalah 2, 83 dari skor maksimum 4 (lampiran 20). Guru sudah menyampaikan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, bimbingan yang diberikan guru sudah merata sehingga ada 3 kelompok yang dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan baik. Guru memberikan bimbingan kepada siswa saat menuliskan hasil pemecahan masalah pada lembar presentasi, sehingga tulisan siswa terbaca dengan baik oleh siswa yang duduk di belakang. Guru sudah cukup baik memotivasi siswa dalam

mempresentasikan hasil pemecahan masalah kelompok, akibatnya dalam siklus II ada satu siswa yang berani mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil pemecahan masalah, guru sudah mengarahkan dan membimbing siswa untuk menarik kesimpulan pembelajaran yang dilakukan. Menurut peneliti, kerjasama siswa pada siklus II semakin baik, siswa sudah terbiasa bekerja kelompok, sehingga siswa sudah dapat mengorganisasikan tugas kelompok dan berdiskusi dengan baik. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah semakin baik, ada 3 kelompok yang dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan

dengan baik, sedangkan kelompok yang lain belum dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan baik. Dalam hal ini faktor yang mempenggaruhi antara lain; kemampuan siswa sendiri dan bentuk soal cerita. Sikap kreatif siswa semakin baik yang meningkat dengan skor rata-rata dari rata-rata skor 2, 06 pada siklus I menjadi 2, 29 pada siklus II (lampiran 21), berpikir kreatif siswa meningkat dengan skor rata-rata dari rata-rata skor 2, 33 pada siklus I menjadi 2, 80 pada siklus II (lampiran 22), Namun terjadi sedikit penurunan yaitu berupa motivasi siswa dengan skor rata-rata dari rata-rata skor 2, 79 pada siklus I menjadi 2, 73 pada siklus II (lampiran 23) dan minat perilaku siswa dalam pembelajaran dengan skor rata-rata dari rata-rata skor 3, 02 pada siklus I menjadi 2, 99 (lampiran 24), dalam hal ini faktor yang mempengaruhi adalah pengisian angket yang dilakukan oleh siswa sendiri dan waktu pengisian. Namun secara keseluruhan hasil angket kreativitas siswa meningkat. Hasil observasi sikap kreatif, berpikir kreatif dan angket kreativitas meningkat dengan skor rata-rata dari rata-rata skor kreativitas siswa sebesar 2, 66 pada siklus I menjadi 2, 76 pada siklus II (lampiran 26). dan 33, 33% siswa cukup kreatif, 66, 67 % siswa kreatif pada siklus I menjadi 30, 95% siswa cukup kreatif, 69, 05% siswa kreatif (lampiran 27). Menurut peneliti, indikator kinerja dalam penelitian sudah tercapai pada siklus II. Namun demikian setelah penelitian ini guru masih

perlu memberikan latihan-latihan soal pada siswa, dan siswa perlu mendapatkan materi pengayaan sehingga siswa lebih terampil dalam mengerjakan soal persamaan garis lurus.

BAB V PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan bahwa pembelajaran berbasis masalah yang telah dilaksanakan di kelas IIC SMP Negeri 22 Semarang dapat meningkatkan kreativitas siswa, hal ini dapat terlihat dari skor rata-rata dari rata-rata skor kreativitas siswa dari siklus I adalah 2, 67 sedangkan pada siklus II adalah 2, 76.
B. SARAN

Berdasarkan

pengamatan

peneliti

selama

melaksanakan

penelitian tindakan kelas pada kelas II-C SMP Negeri 22 Semarang, peneliti menyajikan saran sebagai berikut. 1. Pembelajaran matematika berbasis masalah perlu dilaksanakan oleh guru karena dengan pembelajaran matematika berbasis masalah siswa terlatih untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi dengan cermat sehingga siswa dapat

mengembangkan kemampuan memecahkan masalah . 2. Untuk meningkatkan kreativitas siswa, kerja sama siswa, kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan juga membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan sehingga memotivasi siswa untuk terus maju maka perlu diterapkan pendekatan pembelajaran matematika berbasis masalah.

47

3. Dalam pembelajaran, guru dituntut untuk lebih kreatif sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. 4. Penerapan hasil karya dan presentasi hasil karya sangat baik diterapkan dengan bantuan guru sebagai fasilitator dan mediator dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Reni, dkk. 2001. Kreativitas. Jakarta: PT GRASINDO ( Gramedia Widiasarana Indonesia ). Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama; Mata Pelajaran Matematika. Jakarta. Depdiknas. Djunaedi, Dedi. 1998. Penuntun Matematika untuk SLTP. Bandung: Mizan. Ibrahim, Muslimin, dkk. 2001. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya : UNESA-Unversity Press. Poerwodaminto W.J.S. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Suherman, Eman. 2001. Strategi Pembelajaran Matenatika Kontemporer. Bandung: JICA. Supriadi, Dedi. 1997. Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan Iptek. Bandung : CV DWI RAMA. Sardiman A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada. Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tim Pemakalah Unnes. 2004. Kumpulan Makalah Seminar Nasional Matematika dalam rangka Konferda X HMI Jateng DIY di UNSOED Purwakerta. Semarang: UNNES-University Press.

Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI BERPIKIR KREATIF Nama : Kelas : No Aspek yang diamati skor 2 3

1 1 2
Keterampilan berpikir lancar 1. Siswa mampu menjawab soal evaluasi Keterampilan berpikir luwes 1. Mampu merubah arah berpikir secara spontan Keaslian 1. Kelompok dapat menggemukakan gagasan (kartu masalah) secara tertulis Elaborasi 1. Siswa mampu mengerjakan soal evaluasi secara runtut Menilai 1. Siswa dapat mengemukakan pendapatnya tentang pembelajaran (angket pembelajaran)

Semarang, September 2005 Pengamat

(Eko Purwantoro) NIM.4101401048

52

Keterangan
No 1 : Skor 1 : jika siswa tidak dapat menjawab poin soal evaluasi. Skor 2 : jika siswa dapat menjawab 1-2 poin soal evaluasi. Skor 3 : jika siswa dapat menjawab 3-4 poin soal evaluasi. Skor 4 : jika siswa dapat menjawab 5-6 poin soal evaluasi. Skor 1 : jika siswa tidak dapat menjawab poin soal evaluasi. Skor 2 : jika siswa dapat menjawab 1-2 poin soal evaluasi. Skor 3 : jika siswa dapat menjawab 3-4 poin soal evaluasi. Skor 4 : jika siswa dapat menjawab 5-6 poin soal evaluasi. Skor 1 : jika siswa tidak dapat menjawab kartu masalah 2. Skor 2 : jika siswa dapat menjawab 1-2 poin kartu masalah 2. Skor 3 : jika siswa dapat menjawab 3-4 poin kartu masalah 2. Skor 4 : jika siswa dapat menjawab lebih dari 5-6 poin kartu masalah 2. Skor 1 : jika siswa tidak dapat menjawab soal evaluasi secara runtut. Skor 2 : jika siswa dapat menjawab 2 soal secara runtut soal evaluasi. Skor 3 : jika siswa dapat menjawab 3 soal secara runtut soal evaluasi. Skor 4 : jika siswa dapat menjawab 4 soal atau lebih secara runtut soal evaluasi. Skor 1 : Nilai angket antara : 0 < Nilai angket Skor 2 : Nilai angket antara 25 < Nilai angket Skor 3 : Nilai angket antara 50 < Nilai angket Skor 4 : Nilai angket antara 75 < Nilai angket

No 2 :

No 3 :

No 4 :

No :5

25. 50. 75. 100.

Penilaian
Skor rata-rata =
Skor Total Jumlah Butir

Kriteria
1 1,75 2,5 3,25
Skor rata-rata Skor rata-rata Skor rata-rata Skor rata-rata

1,75 ( Tidak kreatif ) 2,5 (Cukup kreatif) 3,25 ( Kreatif ) 4 ( Sangat kreatif )

Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI SIKAP KREATIF

No

skor 1 2 3 Terbuka terhadap pengalaman baru dan luar biasa 1. Siswa mau dan mampu berdiskusi dalam kelompok Luwes dalam bertindak 1. Kelompok mampu mengemukakan pendapatnya dalam presentasi Bebas dalam mengekspresikan diri 1. Kelompok berani mengemukakan pendapat Dapat mengapresiasi fantasi 1. Siswa menghargai pendapat dari kelompok lain Berminat dalam kegiatan-kegiatan kreatif 1. Siswa mengerjakan dan mengumpulkan pekerjaan rumah yang diberikan guru (kejadian-kejadian sehari-hari yang memenuhi suatu persamaan garis lurus) Percaya pada gagasan sendiri 1. Siswa percaya diri dalam mengerjakan soal evaluasi Mandiri 1. Siswa mengerjakan sendiri-sendiri soal evaluasi

Aspek yang diamati

Semarang, September 2005 Pengamat

(Eko Purwantoro) NIM.4101401048

54

Keterangan :

No 1 : Skor 1 : ada anggota tidak bekerja dalam kelompok. Skor 2 : jika dalam bekerja kelompok, siswa bekerja secara individual. Skor 3 : jika dalam bekerja kelompok, siswa yang bekerjasama ada 2. Skor 4 : jika dalam bekerja kelompok, siswa yang bekerjasama ada 3 atau lebih. No 2 : Skor 1 : jika tidak ada kelompok yang presentasi. Skor 2 : kelompok yang presentasi ada 1 kelompok. Skor 3 : kelompok yang presentasi ada 2 kelompok. Skor 4 : kelompok yang presentasi ada 3 atau lebih kelompok. No 3 : Skor 1 : jika tidak ada kelompok yang presentasi. Skor 2 : kelompok yang presentasi ada 1 kelompok. Skor 3 : kelompok yang presentasi ada 2 kelompok. Skor 4 : kelompok yang presentasi ada 3 atau lebih kelompok. No 4 : Skor 1 : Tidak ada kelompok yang memberikan tanggapan. Skor 2 : kelompok yang memberikan tanggapan 1. Skor 3 : kelompok yang memberikan tanggapan 2. Skor 4 : kelompok yang memberikan tanggapan 3 atau lebih. No. 5 : Skor 1 : Siswa tidak membuat tugas rumah. Skor 2 : Siswa yang membuat tugas rumah 1 masalah. Skor 3 : Siswa yang membuat tugas rumah 2 masalah. Skor 4 : Siswa yang membuat tugas rumah 3 masalah atau lebih. No 6 Skor 1 : tidak ada soal evaluasi yang tercoba. Skor 2 : jika ada 1-2 soal yang tercoba. Skor 3 : jika ada 3-4 soal yang tercoba. Skor 4 : jika ada 5-6 soal yang tercoba. No 7 Skor 1 : 0% < Banyaknya siswa mengerjakan sendiri soal evaluasi 25% Skor 2 : 25% < Banyaknya siswa mengerjakan sendiri soal evaluasi 50% Skor 3 : 50% < Banyaknya siswa mengerjakan sendiri soal evaluasi 75% Skor 4 : 75% < Banyaknya siswa mengerjakan sendiri soal evaluasi 100%

Penilaian Skor rata-rata = Kriteria .


1 1,75 2,5 3,25
Skor rata-rata Skor rata-rata Skor rata-rata Skor rata-rata
Skor Total Jumlah Butir

1,75 ( Tidak kreatif ) 2,5 (Cukup kreatif) 3,25 ( Kreatif ) 4 ( Sangat kreatif )

Lampiran 4

ANGKETSIKAPKREATIF

Nama : Kelas : Isilah angket di bawah ini dengan memberi tanda silang pada tempat yang tersedia , yaitu : SL (selalu) SR (sering) KD (kadang-kadang) TP (tidak pernah)

No 1

Pernyataan

SL

SR KD TP

Saya senang menyelesaikan masalah-masalah baru yang diberikan guru saya.

Saya senang mengemukakan ide-ide saya pada temanteman saya.

Saya senang mencari penyelesaian masalah-masalah menurut saya sendiri.

Saya senang dan percaya diri terhadap tindakan yang saya lakukan.

Saya senang mengikuti kegiatan-kegiatan ekstra di luar jam sekolah .

Saya yakin dengan fakta-fakta yang saya temukan walau berbeda dengan yang lain.

Saya berusaha keras menyelesaikan pekerjaan rumah yang diberikan guru saya.

Lampiran 5

ANGKETBERPIKIRKREATIF

Nama : Kelas : Isilah angket di bawah ini dengan memberi tanda silang pada tempat yang tersedia , yaitu : SL (selalu) SR (sering) KD (kadang-kadang) TP (tidak pernah)

No 1

Pernyataan

SL

SR KD TP

Saya senang menyatakan pikiran saya meskipun berbeda dengan pandangan guru saya

Saya yakin dengan fakta-fakta saya sebelum saya mengemukakan pendapat saya

Saya suka mencoba cara-cara baru dalam memecahkan masalah dari cara-cara yang lama

4 5

Saya suka memecahkan soal-soal yang sulit dan rumit Saya meneliti kembali hasil pekerjaan yang diberikan guru saya

Lampiran 6
ANGKETMOTIVASI

Nama : Kelas : Isilah angket di bawah ini dengan memberi tanda silang pada tempat yang tersedia , yaitu : SL (selalu) SR (sering) KD (kadang-kadang) TP (tidak pernah)

No 1

Pernyataan

SL

SR KD TP

Saya malas membaca materi yang akan dipelajari keesokan harinya

Saya malas mengerjakan soal-soal yang ada di buku paket saya

Saya tidak suka mencari dan memecahkan soal-soal yang rumit

4 5 6 7

Saya senang pada tugas-tugas rutin yang diberikan guru saya Saat ada waktu luang saya menyempatkan diri untuk belajar Saya suka mencoba hal-hal yang baru Saya tekun menghadapi tugas dan tidak pernah berhenti sebelum tugas saya selesai

8 9 10

Saya tidak suka bekerja mandiri Saya ingin menjadi yang terbaik di antara teman-teman saya Saya terdorong untuk bersaing dengan teman saya yang lebih pintar dari saya

11

Saya yakin dengan pendapat saya walaupun berbeda dengan teman-teman saya

12

Saya senang mempertahankan pendapat saya karena saya

Lampiran 7 yakin
ANGKET MINAT DAN KEBIASAAN PERILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN Nama : Kelas : Isilah angket di bawah ini dengan memberi tanda silang pada tempat yang tersedia , yaitu : SL (selalu) No 1 SR (sering) KD (kadang-kadang) TP (tidak pernah) SL SR KD TP

Pernyataan

Saya senang mendengarkan dengan sungguhsungguh jika guru saya menerangkan

2 3

Saya mencatat hal hal yang saya anggap penting Saya suka berdiskusi dan belajar dengan temanteman saya

Saya bertanya pada guru saya jika saya belum jelas

Lampiran 8
ANGKET REFLEKSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN

Petunjuk : lingkarilah pilihan kamu dari setiap aspek berikut

1. Pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan sebagai pembelajaran metematika berbasis masalah ini a. Sangat tidak menyenangkan b. Tidak menyenangkan c. Ragu-ragu d. Menyenangkan e. Sangat menyenangkan 2. Pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan sebagai pembelajaran berbasis masalah ini membuat saya d. Sangat binggung e. Binggung f.Ragu-ragu g. Jelas h. Sangat jelas 3. Pembelajaran yang dilakukan dengan kerja kelompok a. Sangat tidak menyenangkan b. Tidak menyenangkan c. Ragu-ragu d. Menyenangkan e. Sangat menyenangkan 4. Penyajian hasil kerja kelompok a. Sangat tidak menyenangkan b. Tidak menyenangkan c. Ragu-ragu d. Menyenangkan e. Sangat menyenangkan 5. Masalah yang diselesaikan sebagai evaluasi pembelajaran a. Sangat tidak menarik b. Tidak menarik c. Ragu-ragu d. Menarik e. Sangat menarik 6. Pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan sebagai pembelajaran berbasis masalah membuat saya a. Biasa saja b. Cukup berani c. Ragu-ragu d. Berani e. Sangat berani

Lampiran 9
RENCANA PENGAJARAN ( SIKLUS I )

Satuan pendidikan Mata pelajaran Kelas/Semester Pokok bahasan Sub Pokok bahasan Alokasi waktu

: : : : : :

SMP Matematika II/ I (satu) Persamaan garislurus Menentukan sifat-sifat garis lurus 3 x 45 menit

A. Standar Kompetensi Memahami dan melaksanakan operasi aljabar, fungsi, persamaan garis, dan system persamaan, serta menggunakanya dalam memecahkan masalah. B. Kompetensi dasar Menemukan sifat-sifat persamaan garis lurus. C. Indikator 1. Mengenal persamaan garis lurus dalam berbagai bentuk dan variabel. 2. Menyusun tabel pasangan dan menggambar grafik pada koordinat kartesius. 3. Mengenal pengertian dan menentukan gardien persamaan garis lurus dalam berbagai jenis D. Sumber Pelajaran dan Logistik yang Diperlukan 1. Buku siswa (Matematika paket kelas 2 SLTP ) 2. Kartu masalah 3. Papan nama kelompok (sebanyak 10 buah) 4. Kokat untuk siswa (42 buah) 5. kartu penghargaan, 10 buah 6. kertas karton untuk presentasi, 10 lembar 7. Alat tulis E. Kegiatan Belajar Mengajar 1. Model pembelajaran : Pembelajaran Berbasis Masalah. : Ceramah, diskusi, penemuan terbimbing 2. Metode dan pemberian tugas. 3. Pelaksanaan pembelajaran a. Pendahuluan (1) guru menyampaikan apersepsi Coba kalian ingat !! Jik kalian mempunyai pemetaan f : x y x y

0 1 2 3

0 2 4 6

Lampiran 10

KARTU MASALAH 1
Andi akan pergi jalan-jalan dengan mobil barunya, pada saat di rumah, bensin dalam tangki mobil Andi ada 4 liter, setelah berjalan 20 km, bensin Andi tinggal 3 liter, setelah berjalan 40 km, bensin Andi tinggal 2 liter, setelah berjalan 60 km, bensin Andi tinggal 1 liter, dan setelah berjalan 80 km, bensin dalam tangki mobil Andi habis. a. Buatlah tabel pasangan hubungan jarak yang ditempuh Andi dalam km dengan banyaknya bensin yang dipakai dalam liter jika jarak yang ditempuh Andi dalam km = y dan banyaknya bensin yang dipakai dalam liter = x ! b. Misal y menyatakan jarak yang ditempuh Andi dalam km dan x menyatakan banyaknya bensin yang dipakai dalam liter, nyatakan hubungan jarak yang ditempuh Andi dengan banyaknya bensin yang dipakai! c. Gambarlah setiap pasangan titik (x, y) pada soal a pada bidang kartesius ! d. Buatlah sebuah garis yang menghubungkan pasangan titik-titik padasoal c ! e. Berapakah gradien garis tersebut ? f. Berapakah banyaknya bensin yang dibutuhkan jika Andi

menempuh jarak 150 km ?

KARTU MASALAH 2 Anton mempunyai uang simpanan sebesar Rp. 25.000 pada awal tahun. Dia merencanakan menyimpan Rp. 5.000 setiap minggunya a. Buatlah tabel pasangan dari awal tahun (minggu ke nol) sampai minggu ke empat dengan besarnya tabungan Anton dalam ribu ! b. Rumuskan besar tabungan Anton setelah x minggu, jika besarnya tabungan Anton disebut y ! c. Gambarlah setiap pasangan titik (x, y) pada soal a jika x = minggu ke dan y = besarnya tabungan Anton ! d. Buatlah sebuah garis yang menghubungkan pasangan titik-titik pada soal c ! e. Berapakah gradien garis tersebut ? f. Berapa minggu yang diperlukan Anton sehingga besar uang simpananya sebesar Rp. 125.000 ?

Lampiran 11
EVALUASI

Anto membantu pamannya berdagang sepeda di johar. Sebelum berangkat Anto sudah diberi bonus Rp. 1.000,00 oleh pamannya, anto mendapatkan bonus Rp. 9.000,00 dari pamannya jika Anto berhasil menjual 4 sepeda, mendapatkan bonus Rp. 7.000,00 dari pamannya jika Anto berhasil menjual 3 sepeda, mendapatkan bonus Rp. 5.000,00 dari pamannya jika Anto berhasil menjual 2 sepeda, mendapatkan bonus Rp. 3.000,00 dari pamannya jika Anto berhasil menjual 1 sepeda, a. Buatlah tabel pasangan hubungan banyaknya sepeda terjual dan besarnya bonus Anto (dalam ribuan) ! b. Rumuskan besar bonus Anto setelah menjual x sepeda, jika besarnya bonus Anto disebut y ! c. Gambarlah setiap pasangan pada soal a pada bidang kartesius jika banyaknya sepeda terjual = x dan besarnya bonus anto dalam ribu = y! d. Buatlah sebuah garis yang menghubungkan pasangan titik-titik pada soal c ! e. Berapakah gradien garis tersebut ? f. Berapa banyaknya sepeda yang harus di jual anto agar dia mendapat bonus Rp. 91.000 ?

Lampiran 12
SiklusI KARTU MASALAH 1 Andi akan pergi jalan-jalan dengan mobil barunya, pada saat di rumah, bensin dalam tangki mobil Andi ada 4 liter, setelah berjalan 20 km, bensin Andi tinggal 3 liter, setelah berjalan 40 km, bensin Andi tinggal 2 liter, setelah berjalan 60 km, bensin Andi tinggal 1 liter, dan setelah berjalan 80 km, bensin dalam tangki mobil Andi habis. g. Buatlah tabel pasangan hubungan jarak yang ditempuh Andi dalam km dengan banyaknya bensin yang dipakai dalam liter jika jarak yang ditempuh Andi dalam km = y dan banyaknya bensin yang dipakai dalam liter = x ! h. Misal y menyatakan jarak yang ditempuh Andi dalam km dan x menyatakan banyaknya bensin yang dipakai dalam liter, nyatakan hubungan jarak yang ditempuh Andi dengan banyaknya bensin yang dipakai! i. Gambarlah setiap pasangan titik (x, y) pada soal a pada bidang kartesius ! j. Buatlah sebuah garis yang menghubungkan pasangan titik-titik padasoal c ! k. Berapakah gradien garis tersebut ? l. Berapakah banyaknya bensin yang dibutuhkan jika Andi menempuh jarak 150 km ? Penyelesaian

a. Banyaknya bensin yang dipakai dalam liter (x) 0 1 2 3 4 Jarak yang di tempuh dalam km (y) 0 20 40 60 80

b. Jarak yang ditempuh Andi adalah dua puluh kalinya bensin yang dipakai Jadi y = 20 x

c. Y 100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 5 X

d. Y 100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 5 X

e. Gradien garis tersebut adalah 20 karena y = 20 x. f. y = 20 x

150 = 20 x x = 150/20 =7,5 Jadi bayaknya bensin yang dipakai untuk menempuh jarak 150 km adalah 7,5 liter

KARTU MASALAH 2
Anton mempunyai uang simpanan sebesar Rp. 25.000 pada awal tahun. Dia merencanakan menyimpan Rp. 5.000 setiap minggunya g. Buatlah tabel pasangan dari awal tahun (minggu ke nol) sampai minggu ke empat dengan besarnya tabungan Anton! h. Rumuskan besar tabungan Anton setelah x minggu, jika besar tabungan Anton disebut y ! i. Gambarlah setiap pasangan titik (x, y) pada soal a jika x = minggu ke dan y = besarnya tabungan Anton ! j. Buatlah sebuah garis yang menghubungkan pasangan titik-titik pada soal c ! k. Berapakah gradien garis tersebut ? l. Berapa minggu yang diperlukan Anton sehingga besar uang simpananya sebesar Rp. 125.000 ? Penyelesaian

Siklus I

a. Waktu / minggu ke 0 1 2 3 4 Besar tabungan Anto 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000

b. Jumlah tabungan Anton setelah x minggu adalah 5.000x + 25.000. Maka y = 5.000x + 25.000 c. Y 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0 1 2 3 4 5 X

d. Y 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0 1 2 3 4 5 X

e. Gradien garis tersebut adalah 5 karena y = 5x + 25. f. y = 5 x + 25

125 = 5 x + 25 5x = 125 -25

5x =100 x = 100/5 =20. Jadi agar uang simpanan Anton sebesar Rp. 125.000, 00 maka waktu yang di perlukan adalah 20 minggu.

Lampiran 13
Siklus I

EVALUASI Anto membantu pamannya berdagang sepeda di johar. Sebelum berangkat Anto sudah diberi bonus Rp. 1.000,00 oleh pamannya, anto mendapatkan bonus Rp. 9.000,00 dari pamannya jika Anto berhasil menjual 4 sepeda, mendapatkan bonus Rp. 7.000,00 dari pamannya jika Anto berhasil menjual 3 sepeda, mendapatkan bonus Rp. 5.000,00 dari pamannya jika Anto berhasil menjual 2 sepeda, mendapatkan bonus Rp. 3.000,00 dari pamannya jika Anto berhasil menjual 1 sepeda, g. Buatlah tabel pasangan hubungan banyaknya sepeda terjual dan besarnya bonus Anto! h. Rumuskan besar bonus Anto setelah menjual x sepeda, jika besarnya bonus Anto disebut y ! i. Gambarlah setiap pasangan pada soal a pada bidang kartesius jika banyaknya sepeda terjual = x dan besarnya bonus Anto = y! j. Buatlah sebuah garis yang menghubungkan pasangan titik-titik pada soal c ! k. Berapakah gradien garis tersebut ? l. Berapa banyaknya sepeda yang harus dijual Anto agar dia mendapat bonus Rp. 91.000 ? Penyelesaian

a. Banyaknya sepeda terjual 0 1 2 3 4 Besar bonus Anto 1.000 3.000 5.000 7.000 9.000

b. Besar bonus Anto setelah menjual x sepeda adalah 2.000x + 1000 Maka y = 2.000x + 1.000.

c. Y

9.000 8.000

d.

9.000 8.000 7.000 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 0 1 2 3 4 5 X

e. Gradien garis tersebut adalah 2.000 karena y = 2.000x + 1.000.

f.

= 2.000 x + 1.000

91.000 = 2.000 x + 1.000 2.000 x = 91.000 1.000 2.000 x = 90.000 x = 90.000 / 2.000 = 45.000 Jadi agar bonus Anto sebesar Rp. 91.000, 00 maka sepeda yang harus dijual Anto adalah 45 buah.

Lampiran 14
RENCANA PENGAJARAN ( SIKLUS II ) Satuan pendidikan : SMP

Mata pelajaran Kelas/Semester Pokok bahasan Sub Pokok bahasan Alokasi waktu

: : : :

Matematika II/ I (satu) Persamaan garislurus Menentukan persamaan dan koordinat titik potong dua garis : 2 x 45 menit

1. Standar Kompetensi Memahami dan melaksanakan operasi aljabar, fungsi, persamaan garis, dan system persamaan, serta menggunakanya dalam memecahkan masalah. 2. Kompetensi dasar Menentukan persamaan dan koordinat titik potong dua garis 3. Indikator Menentukan persamaan garis melalui dua titik, melalui sebuah titik dan gradien 4. Sumber Pelajaran dan Logistik yang Diperlukan 1. Buku siswa (Matematika paket kelas 2 SLTP ) 2. Kartu masalah 3. Papan nama kelompok (sebanyak 11 buah) 4. Kokat untuk siswa (43 buah) 5. kartu penghargaan, 11 buah 6. kertas karton untuk presentasi, 11 lembar 7. Alat tulis 5. Kegiatan Belajar Mengajar 1. Model pembelajaran : Pembelajaran Berbasis Masalah. : Ceramah, diskusi, penemuan terbimbing 2. Metode dan pemberian tugas. 3. Pelaksanaan pembelajaran a. Pendahuluan (1) guru menyampaikan apersepsi Pada pertemuan kemarin kita telah mengenal persamaan garis y = mx dan y = mx + c, dengan m gradien garis y dan c adalah ordinat titik potong dengan sumbu y. Coba kalau kalian lihat bentuk dari atap rumah kalian Y Bagaimana bentuknya jika di lihat dari samping?

Garis l

A
Lampiran 15

C X

Ket : skala 1 satuan

KARTU MASALAH 1 Sebuah perusahaan penerbitan majalah mingguan pada tahun 1999 yaitu tahun pertama operasi penerbit mendapat keuntungan bersih Rp. 2.000.000, 00 sedangkan pada tahun 2001 memperoleh keuntungan Rp. 15.000.000,00. misalkan kenaikan tiap tahunnya tetap (konstan) . a. Buatlah tabel yang menunjukkan hubungan antara keuntungan (dalam juta) dan tahun ke ! b. Tentukan persamaan yang menunjukkan hubungan antara keuntungan (dalam juta) dan tahun ke jika keuntungan = y dan x = tahun ke ! c. Tulislah pasangan titik-titik yang sesuai dengan persamaan pada soal b minimal 3 pasang titik, jika keuntungan dalam juta = y dan x = tahun ke ! d. Gambarlah pasangan titik-titik soal c dan

hubungkan pasangan titik-titik tersebut ! e. Berapakah gradien garis soal d ? f. Berapakah keuntungan perusahaan pada tahun 2009.

Lampiran 16
EVALUASI Jumlah pengunjung tempat wisata Gua Kreo mengalami kenaikan sebesar 2.000 pengunjung tiap tahunnya pada tahun 1990 (yang tercatat sebagai tahun pertama dalam statistic) terdapat 5.000 pengunjung . a. Buatlah tabel yang menunjukkan hubungan antara banyaknya pengunjung (y) dan x = tahun ke ! b. Tentukan persamaan garis yang menunjukkan hubungan antara banyaknya pengunjung (dalam juta) dan tahun ke, jika banyaknya pengunjung (y) dan x = tahun ke ! c. Tulislah pasangan titik-titik yang sesuai dengan persamaan pada soal a minimal 4 pasang titik ! d. Gambarlah pasangan titik-titik soal c dan hubungkan pasangan titik-titik tersebut ! e. Berapakah gradien garis tersebut ?

f. Berapakah jumlah pengunjung Goa Kreo pada tahun 2015 ?

Lampiran 17
Siklus II

KARTU MASALAH 1 Sebuah perusahaan penerbitan majalah mingguan pada tahun 1999 yaitu tahun pertama operasi penerbit mendapat keuntungan bersih Rp. 2.000.000, 00 sedangkan pada tahun 2001 memperoleh keuntungan Rp. 15.000.000,00. misalkan kenaikan tiap tahunnya tetap (konstan) . g. Buatlah tabel yang menunjukkan hubungan antara keuntungan dan tahun ke ! h. Tentukan persamaan yang menunjukkan hubungan antara keuntungan dan tahun ke jika keuntungan = y dan x = tahun ke ! i. Tulislah pasangan titik-titik yang sesuai dengan persamaan pada soal b minimal 3 pasang titik, jika keuntungan dalam juta = y dan x = tahun ke ! j. Gambarlah pasangan titik-titik soal c dan hubungkan pasangan titik-titik tersebut ! k. Berapakah gradien garis soal d ? l. Berapakah keuntungan perusahaan pada tahun 2009. Penyelesaian

a. Tahun ke Keuntungan dalam juta 1 3 2 15

b. Pasangan titik-titik pada soal a adalah (1, 2) dan (3, 15) Persamaan garis yang melalui dua titik Langkah 1 : tentukan gradien yang melalui titik (1, 2) dan (3, 15) M=
y2 y1 x2 x1

= =

15 2 3 1 13 2

= 6,5.

Langkah 2 : tentukan persamaannya dengan rumus y y1 = m (x x1) y 2 = 6,5 (x 1 ) y 2 = 6,5x 6,5 y = 6,5x 4,5

jadi persamaan garis tersebut adalah y = 6,5x 4,5. c. Titik-titk tersebut adalah (1,2), (2; 8,5), (3, 15). d. Y 15.000.000 14.000.000 13.000.000 12.000.000 11.000.000 10.000.000 9.000.000 8.000.000 7.000.000 6.000.000 5.000.000 4.000.000 3.000.000 2.000.000 1.000.000 0 1 2 3 4 5 X

e. Gradien garis tersebut adalah 6,5 f. Tahun 2009 adalah tahun ke 17 jadi x = 17 Maka y = 6,5x 4,5 = 6,5 . 17 - 4,5 = 110,5 4,5 = 106. Jadi keuntungan perusahaan pada tahun 2015 adalah Rp. 106. 000.000, 00.

Lampiran 18
Siklus II

EVALUASI
Jumlah pengunjung tempat wisata Gua Kreo mengalami kenaikan sebesar 2.000 pengunjung tiap tahunnya pada tahun 1990 (yang tercatat sebagai tahun pertama dalam statistic) terdapat 5.000 pengunjung . g. Buatlah tabel yang menunjukkan hubungan antara banyaknya pengunjung (y) dan x = tahun ke ! h. Tentukan persamaan garis yang menunjukkan hubungan antara banyaknya pengunjung dan tahun ke, jika banyaknya pengunjung (y) dan x = tahun ke ! i. Tulislah pasangan titik-titik yang sesuai dengan persamaan pada soal a minimal 4 pasang titik ! j. Gambarlah pasangan titik-titik soal c dan hubungkan pasangan titik-titik tersebut ! k. Berapakah gradien garis tersebut ? l. Berapakah jumlah pengunjung Goa Kreo pada tahun 2015 ?

Penyelesaian
a. Tahun ke Banyaknya pengunjung 1 2 3 5.000 7.000 9.000

b. Pasangan titik-titik pada soal a adalah (1, 5.000), (2, 7.000) dan (3, 9.000) Persamaan garis yang melalui dua titik Langkah 1 : tentukan gradien yang melalui titik (1, 5.000) dan (2, 7.000) M=
y2 y1 x2 x1

= =

7.000 5.000 2 1 2.000 1

= 2.000. Langkah 2 : tentukan persamaanya dengan rumus y y1 = m (x x1)

y 5.000 = 2.000 (x 1 ) y 5.000 = 2.000 x 2.000 y = 2.000 x + 3.000.

jadi persamaan garis tersebut adalah y = 2.000 x + 3.000. c. . Pasangan titik-titik pada soal a adalah (1, 5.000), (2, 7.000), (3, 9.000) dan (4, 11.000). d. Y 15.000.000 14.000.000 13.000.000 12.000.000 11.000.000 10.000.000 9.000.000 8.000.000 7.000.000 6.000.000 5.000.000 4.000.000 3.000.000 2.000.000 1.000.000 0 1 2 3 4 5 X

e. Gradien garis tersebut adalah 2.000 f. Tahun 2015 adalah tahun ke 26 jadi x = 26 Maka y = 2.000 x 3.000 = 2.000 .26 3.000 = 52.000 + 3.000 = 55.000. Jadi banyaknya pengunjung gua kreo pada tahun 2005 adalah 55.000 orang.

Lampiran 19
LEMBAR PENGAMATAN BERBASIS MASALAH UNTUK GURU

( SIKLUS I )

Nama Guru : Sulastri Hari/ Tanggal : Kamis/ 15 September 2005 Sekolah/Kelas : SMPN 22 Semarang/ VIII semester 1 Tahapan Tahap 1 Aspek yang diamati 1
Mengorientasikan siswa pada masalah 1. Memunculkan masalah 2. Mengarahkan siswa dan memotivasi siswa menanggapi permasalahan yang diajukan Mengorganisasikan siswa untuk belajar 1. Membimbing siswa dalam mengorganisasikan tugas

skor 2 3

Tahap 2

Tahap 3

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


1. Meminta siswa untuk mengerjakan masalah yang diberikan 2. Mengaktifkan diskusi dalam kelompok 3. Memantau kerja siswa 4. Mengarahkan dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 1. Meminta siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya 2. Membimbing siswa yang mengalami masalah dalam menyajikan hasil 3. Memberi kesempatan siswa lain untuk menanggapi hasil yang disajikan Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 1. Membantu siswa dalam mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah 2. Memberi penguatan terhadap hasil penyelesaian masalah

Tahap 4

Tahap 5

Semarang, 15 September 2005 Pengamat

(Eko Purwantoro) NIM.4101401048

Keterangan
Untuk tahap 1, 2, 3 (kecuali butir 3), dan 5. Skor 1 : Banyaknya siswa yang melakukan reaksi terhadap aksi guru sebesar 0 %< Reaksi Siswa 25%. Skor 2 : Banyaknya siswa yang melakukan reaksi terhadap aksi guru sebesar 25% < Reaksi Siswa 50%. Skor 3 : Banyaknya siswa yang melakukan reaksi terhadap aksi guru sebesar 50% < Reaksi Siswa 75%. Skor 4 : Banyaknya siswa yang melakukan reaksi terhadap aksi guru sebesar 75 %< Reaksi Siswa 100%. Untuk tahap 3 butir 3. Skor 1 : Banyaknya kelompok yang terpantau guru 0 %< Kelompok Terpantau 25%. Skor 2 : Banyaknya kelompok yang terpantau guru 25 %< Kelompok Terpantau 50%. Skor 3 : Banyaknya kelompok yang terpantau guru 50 %< Kelompok Terpantau 75%. Skor 4 : Banyaknya kelompok yang terpantau guru 75 %< Kelompok Terpantau 100%. Untuk tahap 4.
Butir 1 dan butir 2 . Skor 1 : Tidak ada siswa yang melakukan persentasi hasil kerja kelompok. Skor 2 : Ada 1kelompok yang diwakili anggotanya untuk persentasi Skor 3 : Ada 2 kelompok yang diwakili anggotanya masing-masing untuk persentasi Skor 4 : Ada 3 kelompok atau lebih yang diwakili anggotanya masing-masing untuk persentasi Butir3 Skor 1 : Tidak ada siswa yang memberikan tanggapan hasil presentasi. Skor 2 : Ada 1 siswa yang memberikan tanggapan hasil presentasi. Skor 3 : Ada 2 siswa yang memberikan tanggapan hasil presentasi. Skor 4 : Ada 3 siswa yang memberikan tanggapan hasil presentasi.

Penilaian
Skor rata-rata =
Kriteria .
Skor Total 28 = = 2,2 (Pembelajaran cukup baik) Jumlah Butir 12

Skor rata-rata 1,75 (Pembelajaran tidak baik)

1,75 Skor rata-rata 2,5 (Pembelajaran cukup baik) Lampiran 20 Skor rata-rata 3,25 (Pembelajaran baik) 2,5 3,25 Skor rata-rata 4 (Pembelajaran sangat baik) LEMBAR PENGAMATAN BERBASIS MASALAH UNTUK GURU (SIKLUS II) Nama Guru : Sulastri Hari/ Tanggal : Senin / 19 September 2005 Sekolah/Kelas : SMPN 22 Semarang/ VIII semester 1 Tahapan Tahap 1 Aspek yang diamati 1
Mengorientasikan siswa pada masalah 1. Memunculkan masalah 2. Mengarahkan siswa dan memotivasi siswa menanggapi permasalahan yang diajukan Mengorganisasikan siswa untuk belajar 1. Membimbing siswa dalam mengorganisasikan tugas

skor 2 3

Tahap 2

Tahap 3

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


1. Meminta siswa untuk mengerjakan masalah yang diberikan 2. Mengaktifkan diskusi dalam kelompok 3. Memantau kerja siswa 4. Mengarahkan dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 1. Meminta siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya 2. Membimbing siswa yang mengalami masalah dalam menyajikan hasil 3. Memberi kesempatan siswa lain untuk menanggapi hasil yang disajikan Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 1. Membantu siswa dalam mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah 2. Memberi penguatan terhadap hasil penyelesaian masalah

Tahap 4

Tahap 5

Semarang, September 2005 Pengamat

(Eko Purwantoro) NIM.4101401048

Keterangan
Untuk tahap 1, 2, 3 (kecuali butir 3), dan 5. Skor 1 : Banyaknya siswa yang melakukan reaksi terhadap aksi guru sebesar 0 %< Reaksi Siswa 25%. Skor 2 : Banyaknya siswa yang melakukan reaksi terhadap aksi guru sebesar 25% < Reaksi Siswa 50%. Skor 3 : Banyaknya siswa yang melakukan reaksi terhadap aksi guru sebesar 50% < Reaksi Siswa 75%. Skor 4 : Banyaknya siswa yang melakukan reaksi terhadap aksi guru sebesar 75 %< Reaksi Siswa 100%. Untuk tahap 3 butir 3. Skor 1 : Banyaknya kelompok yang terpantau guru 0 %< Kelompok Terpantau 25%. Skor 2 : Banyaknya kelompok yang terpantau guru 25 %< Kelompok Terpantau 50%. Skor 3 : Banyaknya kelompok yang terpantau guru 50 %< Kelompok Terpantau 75%. Skor 4 : Banyaknya kelompok yang terpantau guru 75 %< Kelompok Terpantau 100%. Untuk tahap 4.
Butir 1 dan butir 2 . Skor 1 : Tidak ada siswa yang melakukan persentasi hasil kerja kelompok. Skor 2 : Ada 1kelompok yang diwakili anggotanya untuk persentasi Skor 3 : Ada 2 kelompok yang diwakili anggotanya masing-masing untuk persentasi Skor 4 : Ada 3 kelompok atau lebih yang diwakili anggotanya masing-masing untuk persentasi Butir3 Skor 1 : Tidak ada siswa yang memberikan tanggapan hasil presentasi. Skor 2 : Ada 1 siswa yang memberikan tanggapan hasil presentasi. Skor 3 : Ada 2 siswa yang memberikan tanggapan hasil presentasi. Skor 4 : Ada 3 siswa yang memberikan tanggapan hasil presentasi.

Penilaian
Skor rata-rata =
Skor Total 34 = = 2,83. (Pembelajaran baik) Jumlah Butir 12

Kriteria .

1 Skor rata-rata 1,75 (Pembelajaran tidak baik) 1,75 Skor rata-rata 2,5 (Pembelajaran cukup baik) 2,5 Skor rata-rata 3,25 (Pembelajaran baik) Lampiran 21 3,25 Skor rata-rata 4 (Pembelajaran sangat baik) HASIL OBSERVASI SIKAP KREATIF SISWA
No.Abs 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 Nama siswa Achda Y P Ade Irkham W Adi Pratomo Ahmad Suranto Andi P Anik R Annisak U Ayu Manuwati Danang Defi Septiana Defrio Efrian Eka Layinatus S Eka Maya S Erni Niwa Fahrisin Iana Turrosidah Imroatul Latifah Istiqomah Lia Saraswati Masfufah F Maskun M.Arianto Nahdlotul A S Nasrodin Novella Nur Rochati Nurul S Oktiarini S Panji P Puji Lestari Ryan Septiawan Saiful M Siti Rochana Sofia Yulianingsih S Ilma Navia Titis F P K Siklus I 15 16 14 15 14 15 16 15 14 15 14 15 14 13 17 17 12 14 17 15 12 16 14 15 16 13 14 15 13 14 16 12 12 15 17 14 14 Siklus II 18 18 15 14 16 18 15 17 16 17 14 20 16 13 18 18 12 16 18 15 16 18 15 12 15 16 19 15 16 14 18 12 17 18 17 18 14

40 41 42 43 44 Lampiran 22

Wahyuni Wahyuningsari Wawan Wildan T P Yunni N C Skor rata-rata

14 14 10 16 12 14.4

17 15 15 18 15 16.1

HASIL OBSERVASI BERPIKIR KREATIF


No.Abs 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 Nama siswa Achda Y P Ade Irkham W Adi Pratomo Ahmad Suranto Andi P Anik R Annisak U Ayu Manuwati Danang Defi Septiana Defrio Efrian Eka Layinatus S Eka Maya S Erni Niwa Fahrisin Iana Turrosidah Imroatul Latifah Istiqomah Lia Saraswati Masfufah F Maskun M.Arianto Nahdlotul A S Nasrodin Novella Nur Rochati Nurul S Oktiarini S Panji P Puji Lestari Ryan Septiawan Saiful M Siti Rochana Sofia Yulianingsih S Ilma Navia Titis F P K Siklus I 16 17 17 15 10 7 8 10 16 7 8 16 11 10 10 10 9 16 7 11 11 16 13 10 10 14 13 12 9 18 9 11 14 9 14 8 9 Siklus II 18 17 11 9 17 15 11 15 14 10 17 18 18 9 15 15 18 14 12 9 18 15 10 12 10 19 15 8 16 9 16 11 16 19 14 11 18

40 Wahyuni 41 Wahyuningsari 42 Wawan 43 Wildan T P 44 Lampiran 23 Yunni N C Skor rata-rata

10 10 10 20 9 11.67

10 18 16 15 18 14.2

HASIL ANGKET KREATIVITAS


No.Abs 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 Nama siswa Achda Y P Ade Irkham W Adi Pratomo Ahmad Suranto Andi P Anik R Annisak U Ayu Manuwati Danang Defi Septiana Defrio Efrian Eka Layinatus S Eka Maya S Erni Niwa Fahrisin Iana Turrosidah Imroatul Latifah Istiqomah Lia Saraswati Masfufah F Maskun M.Arianto Nahdlotul A S Nasrodin Novella Nur Rochati Nurul S Oktiarini S Panji P Puji Lestari Ryan Septiawan Saiful M Siti Rochana Sofia Yulianingsih S Ilma Navia Titis F P K Siklus I 76 88 79 69 83 73 72 57 88 55 61 81 81 88 76 77 79 74 76 82 84 74 76 69 63 77 77 69 71 74 75 64 82 82 88 82 71 Siklus II 83 86 79 71 86 81 71 52 90 59 61 76 84 85 83 72 75 76 73 90 85 77 73 71 53 76 71 61 72 70 76 73 76 90 89 67 68

40 41 42 43 44 Lampiran 24

Wahyuni Wahyuningsari Wawan Wildan T P Yunni N C Skor rata-rata

80 71 75 71 73 75.3

69 72 80 64 81 74.9

HASIL ANGKET MOTIVASI SISWA


No.Abs 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 Nama siswa Achda Y P Ade Irkham W Adi Pratomo Ahmad Suranto Andi P Anik R Annisak U Ayu Manuwati Danang Defi Septiana Defrio Efrian Eka Layinatus S Eka Maya S Erni Niwa Fahrisin Iana Turrosidah Imroatul Latifah Istiqomah Lia Saraswati Masfufah F Maskun M.Arianto Nahdlotul A S Nasrodin Novella Nur Rochati Nurul S Oktiarini S Panji P Puji Lestari Ryan Septiawan Saiful M Siti Rochana Sofia Yulianingsih S Ilma Navia Titis F P K Siklus I 39 35 37 31 37 32 32 29 40 27 23 38 38 38 30 35 35 33 39 38 38 31 35 28 28 30 36 32 32 32 33 23 31 36 38 39 33 Siklus II 40 37 36 32 39 33 31 28 40 26 25 33 36 36 33 34 33 33 33 42 38 38 30 23 21 34 32 25 31 31 30 30 35 39 39 31 32

40 41 42 43 Lampiran 25 44

Wahyuni Wahyuningsari Wawan Wildan T P Yunni N C Skor rata-rata

33 34 35 30 34 25.4

31 31 32 27 35 24,6

HASIL ANGKET MINAT DAN PERILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN


No.Abs 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 Nama siswa Achda Y P Ade Irkham W Adi Pratomo Ahmad Suranto Andi P Anik R Annisak U Ayu Manuwati Danang Defi Septiana Defrio Efrian Eka Layinatus S Eka Maya S Erni Niwa Fahrisin Iana Turrosidah Imroatul Latifah Istiqomah Lia Saraswati Masfufah F Maskun M.Arianto Nahdlotul A S Nasrodin Novella Nur Rochati Nurul S Oktiarini S Panji P Puji Lestari Ryan Septiawan Saiful M Siti Rochana Sofia Yulianingsih S Ilma Navia Titis F P K Siklus I 10 12 9 11 13 14 13 9 14 8 12 13 12 14 16 12 14 12 9 13 15 11 11 7 10 14 10 12 11 13 14 13 12 13 14 12 11 Siklus II 11 11 11 12 13 13 12 7 16 9 12 11 14 15 16 12 11 12 10 14 12 13 14 10 8 13 11 11 12 12 12 11 8 14 14 10 9

40 41 42 43 44

Wahyuni Wahyuningsari Wawan Wildan T P Yunni N C Skor rata-rata

12 12 13 14 13 12.1

11 15 11 13 16 12.0

Lampiran 26
HASIL KREATIVITAS SISWA

No.Abs 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Nama siswa Achda Y P Ade Irkham W Adi Pratomo Ahmad Suranto Andi P Anik R Annisak U Ayu Manuwati Danang Defi Septiana Defrio Efrian Eka Layinatus S Eka Maya S Erni Niwa Fahrisin Iana Turrosidah Imroatul Latifah Istiqomah Lia Saraswati Masfufah F

Siklus I Angket Berpikir Sikap kreatif kreatif kretivitas 16 15 76 17 16 88 17 14 79 15 15 69 10 14 83 7 15 73 8 16 72 10 15 57 16 14 88 7 15 55 8 14 61 16 15 81 11 14 81 10 13 88


10 10 9 16 7 11 11 17 17 12 14 17 15 12 76 77 79 74 76 82 84

Skor total
107 121 110 99 107 95 96 82 118 77 83 112 106 111 103 104 100 104 100 108 107

Siklus II Skor Angket total Berpikir Sikap kreatif kreatif kretivitas 18 18 83 119 17 18 86 121 11 15 79 105 9 14 71 94 17 16 86 119 15 18 81 114 11 15 71 97 15 17 52 84 14 16 90 120 10 17 59 86 17 14 61 92 18 20 76 114 18 16 84 118 9 13 85 107
15 15 18 14 12 9 18 18 18 12 16 18 15 16 83 72 75 76 73 90 85 116 105 105 106 103 114 119

23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44

Maskun M.Arianto Nahdlotul A S Nasrodin Novella Nur Rochati Nurul S Oktiarini S Panji P Puji Lestari Ryan Septiawan Saiful M Siti Rochana Sofia Yulianingsih S Ilma Navia Titis F P K Wahyuni Wahyuningsari Wawan Wildan T P Yunni N C Skor rata-rata

16 13 10 10 14 13 12 9 18 9 11 14 9 14 8 9 10 10 10 20 9

16 14 15 16 13 14 15 13 14 16 12 12 15 17 14 14 14 14 10 16 12

74 76 69 63 77 77 69 71 74 75 64 82 82 88 82 71 80 71 75 71 73

106 103 94 89 104 104 96 93 106 100 87 108 106 119 104 94 104 95 95 107 94 101.4

15 10 12 10 19 15 8 16 9 16 11 16 19 14 11 18 10 18 16 15 18

18 15 12 15 16 19 15 16 14 18 12 17 18 17 18 14 17 15 15 18 15

77 73 71 53 76 71 61 72 70 76 73 76 90 89 67 68 69 72 80 64 81

110 98 95 78 111 105 84 104 93 110 96 109 127 120 96 100 96 105 111 97 114 105.2

Lampiran 27
DAFTAR KENAIKAN DAN KRITERIA KREATIVITAS

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Nama siswa Achda Y P Ade Irkham W Adi Pratomo Ahmad Suranto Andi P Anik R Annisak U Ayu Manuwati Danang Defi Septiana Defrio Efrian Eka Layinatus S Eka Maya S Erni Niwa Fahrisin Iana Turrosidah Imroatul Latifah Istiqomah Lia Saraswati

Obs. berpikir kreatif 16 17 17 15 10 7 8 10 16 7 8 16 11 10 10 10 9 16 7 11

Obs. Sikap kreatif 15 16 14 15 14 15 16 15 14 15 14 15 14 13 17 17 12 14 17 15

Angket mot 39 35 37 31 37 32 32 29 40 27 23 38 38 38 30 35 35 33 39 38

Angket sikap kreatif 17 24 20 18 21 19 17 12 22 12 19 19 20 21 20 20 19 18 20 21

Angket Berpikir kreatif 10 17 13 9 12 8 10 7 12 8 7 11 11 15 10 10 11 11 8 10

minat dan Perilaku 10 12 9 11 13 14 13 9 14 8 12 13 12 14 16 12 14 12 9 13

Skor total 107 121 110 99 107 95 96 82 118 77 83 112 106 111 103 104 100 104 100 108

Skor Ratarata

2.675 3.025 2.75 2.475 2.675 2.375 2.4 2.05 2.95 1.925 2.075 2.8 2.65 2.775 2.575 2.6 2.5 2.6 2.5 2.7

Obs berpikir kreatif 18 17 11 9 17 15 11 15 14 10 17 18 18 9 15 15 18 14 12 9

Obs sikap kreatif 18 18 15 14 16 18 15 17 16 17 14 20 16 13 18 18 12 16 18 15

Angket mot 40 37 36 32 39 33 31 28 40 26 25 33 36 36 33 34 33 33 33 42

Angk sikap kreatif 20 21 20 18 21 16 18 10 21 15 15 19 22 19 21 16 19 18 19 21

Angket berpikir kreatif 12 17 12 9 13 19 10 7 13 9 9 13 12 15 13 10 12 13 11 13

minat dan Perilaku 11 11 11 12 13 13 12 7 16 9 12 11 14 15 16 12 11 12 10 14

Skor total 119 121 105 94 119 114 97 84 120 86 92 114 118 107 116 105 105 106 103 114

Skor Ratarata

2.98 3.03 2.63 2.35 2.98 2.85 2.43 2.1 3 2.15 2.3 2.85 2.95 2.68 2.9 2.63 2.63 2.65 2.58 2.85

Ket Meningkat Tetap Menurun Menurun Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat

22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44

Masfufah F Maskun M.Arianto Nahdlotul A S Nasrodin Novella Nur Rochati Nurul S Oktiarini S Panji P Puji Lestari Ryan Septiawan Saiful M Siti Rochana Sofia Yulianingsih S Ilma Navia Titis F P K Wahyuni Wahyuningsari Wawan Wildan T P Yunni N C

11 16 13 10 10 14 13 12 9 18 9 11 14 9 14 8 9 10 10 10 20 9

12 16 14 15 16 13 14 15 13 14 16 12 12 15 17 14 14 14 14 10 16 12

38 31 35 28 28 30 36 32 32 32 33 23 31 36 38 39 33 33 34 35 30 34

21 18 20 19 16 22 19 15 19 20 19 17 26 21 24 18 15 22 14 16 16 16

10 14 10 15 9 11 12 10 9 9 9 11 13 12 12 13 12 13 11 11 11 10

15 11 11 7 10 14 10 12 11 13 14 13 12 13 14 12 11 12 12 13 14 13

107 106 103 94 89 104 104 96 93 106 100 87 108 106 119 104 94 104 95 95 107 94

2.675 2.65 2.575 2.35 2.225 2.6 2.6 2.4 2.325 2.65 2.5 2.175 2.7 2.65 2.975 2.6 2.35 2.6 2.375 2.375 2.675 2.35

18 15 10 12 10 19 15 8 16 9 16 11 16 19 14 11 18 10 18 16 15 18

16 18 15 12 15 16 19 15 16 14 18 12 17 18 17 18 14 17 15 15 18 15

38 38 30 23 21 34 32 25 31 31 30 30 35 39 39 31 32 31 31 32 27 35

23 16 18 20 16 17 18 17 18 19 21 20 20 22 22 15 15 15 12 21 15 18

12 10 11 18 8 12 10 8 11 8 13 12 13 15 14 11 12 12 14 16 9 12

12 13 14 10 8 13 11 11 12 12 12 11 8 14 14 10 9 11 15 11 13 16

119 110 98 95 78 111 105 84 104 93 110 96 109 127 120 96 100 96 105 111 97 114

2.98 2.75 2.45 2.38 1.95 2.78 2.63 2.1 2.6 2.33 2.75 2.4 2.73 3.18 3 2.4 2.5 2.4 2.63 2.78 2.43 2.85

Meningkat Meningkat Menurun Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Menurun Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Menurun Meningkat Menurun Meningkat Meningkat Menurun Meningkat

SIKLUS I

SIKLUS II

Kriteria Kreativitas : 1
Skor rata-rata 1,75 (Tidak Kreatif).

1,75 Skor rata-rata 2,5 (Cukup Kreatif). 2,5 Skor rata-rata 3,25 (Kreatif). 3,25 Skor rata-rata 4 (Sangat Kreatif). Hasil kreativitas siswa kelas 2C SMPN 22 SEMARANG (Siklus 1) 1. 36% siswa cukup Kreatif. 2. 64% siswa Kreatif. Hasil kreativitas siswa kelas 2C SMPN 22 SEMARANG (Siklus 2)
1. 33% siswa cukup Kreatif. 2. 67% siswa Kreatif.

Hasil peningkatan kreativitas siswa kelas 2C SMPN 22 SEMARANG dari siklus 1 ke siklus 2. 1. 21% Kreativitas siswa menurun. 2. 2% Kreativitas siswa tetap. 3. 73% Kreativitas siswa meningkat.

Lampiran 28
HASIL ANGKET REFLEKSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN

SIKLUS I Option jawaban No. soal 1 2 3 4 5 6 a 0.00% 0.00% 4.76% 0.00% 0.00% 9.52% b 0.00% 9.52% 4.76% 0.00% 2.38% 30.95% c 21.43% 19.05% 9.52% 23.81% 23.81% 9.52% d 64.29% 66.67% 59.52% 61.90% 66.67% 42.86% e 14.29% 4.76% 21.43% 14.29% 7.14% 7.14%

SIKLUS II

Option jawaban No.soal 1 2 3 4 5 6 a 0.00% 0.00% 0.00% 2.38% 2.38% 9.52% b 0.00% 9.52% 0.00% 7.14% 2.38% 11.90% c 26.19% 23.81% 9.52% 16.67% 23.81% 19.05% d 66.67% 64.29% 64.29% 64.29% 59.52% 50.00% e 7.14% 2.38% 26.19% 9.52% 11.90% 7.14%

Anda mungkin juga menyukai