Anda di halaman 1dari 5

B.

Pembahasan
KlasiIikasi katak sawah menurut Radiopoetro (1977) adalah sebagai berikut :

Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Classis : Amphibia
Ordo : Anura
Familia : Ranidae
Genus : Rana
Spesies : Rana cancrivora
Katak merupakan anggota dari kelas amphibi yaitu hewan yang hidup dengan
dua bentuk kehidupan, mula-mula dalam air kemudian dilanjutkan di darat. Fase
kehidupan di air berlangsung sebelum alat reproduksinya masak, keadaan ini
merupakan Iase kecebong. Sedangkan pada tingkat dewasa, hidup di darat dan
bernaIas dengan paru-paru.
Struktur morIologi katak sawah (Rana cancrivora) terdiri atas ekstremitas
anterior dan ekstremitas posterior. Ekstremitas anterior terdiri dari tungkai depan,
dimana tungkai depannya pendek yang terbagi atas tiga bagian yaitu lengan atas
(Brachium), lengan bawah (Ante brachium), tangan (Manus). Dimana tangan
mempunyai empat jari, sedangkan ekstremitas posterior terdiri atas paha (Femur),
betis (Crus), telapak kai (pes), dimana kaki memiliki lima jari kaki diantaranya
selaput renang yang berIungsi untuk berenang (Whitenberg, 1988).
Sistem pencernaan pada katak sawah (Rana canrivora) meliputi saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaannya berturut-turut dari depan
sampai belakang terdiri dari rongga mulut dengan lidah dan gigi maxilla serta gigi
vomer, Iarings (Pharynk) yaitu awal saluran pencernaan tidak jelas batasnya dengan
rongga mulu, kerongkongan yaitu saluran lebar menghubungkan Iarings denga
lambung, lambung berupa tabung lebar berotot yang berwarna putih dan ujung
posterior menyempit, usus besar berupa tabung yang lebar dan lurus yang langsung
bermuara pada kloaka, kloaka merupakan lubang pelepasan, kelenjar pencernaan
pada katak terdiri dari hati (hepar), kantung empedu dan pancreas (Sastra, 1980) .
Katak bernapas dengan bebagai cara. Sistem respirasi terdiri dari paru-paru,
laring, glottis. Pertukaran gasnya terdapat di kulit dan paru-paru. Pembuluh darah
adalah tempat masuknya oksigen dan keluarnya karbondioksida (Manter,1959).
Mekanisme pernapasan meliputi dua Iase,yaitu inspirasi atau menghisap
udara ke dalam pulmo dan ekspirasi atau mengeluarkan udara dari pulmo,keduanya
dilaksanakan dalam keadaan mulut tertutup. Pernapasan melalui kulit pada katak
dapat berlangsung baik di darat maupun di air. Pada stadium larva pernapasan
berlangsung melalui insang yang terbentuk dari perluasan epithelium pharynx
(Radiopoetro,1977). Karena dari lubang hidung ada saluran yang langsung ke rongga
mulut, maka katak sawah (Rana cancrivora) tidak mempunyai Iarink, tetapi langsung
ke laring (Mahardono, 1980). Misalnya dengan kulit tipis dan lembab juga dengan
selaput mulutnya, sehingga katak sering tampak memompa udara ke mulut, dengan
menggerakkan rahang bawah. Cara lain dengan paru-paru. Paru-parunya mirip suatu
percabangan usus belaka. Bentuknya panjang, tipis, dan meruncing ke ujung.
Sistem peredaran darah katak terdiri dari 2 atrium dan 1 ventrikel. Sinus
venosus menampung darah dari pembuluhbesar yang akan masuk ke atrium
kanan.Arah aliran darah. Darah yang kaya O
2
dari paru-paru dan kulit masuk ke
atrium kiri. Darahyang miskin O
2
masuk ke atrium kanan dengan perantaraan
sinusvenosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadipercampuran
darah yang kaya O
2
dan darah yang miskin O
2
. Dariventrikel darah yang kaya O
2

dipompa ke jaringan tubuh dan pada saatdarah yang miskin O
2
dialirkan ke paru-paru
ke kulit untuk memperolehO
2
.Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda
(dalam satu kaliperedarannya, darah melewati jantung 2 kali).
Sistem reproduksi pada Katak sawah (Rana cancrivora) berlangsung dengan
perkawinan eksternal, tubuhnya memiliki sistem urogenital, artinya saluran kelamin
dan saluran ekskresi bergabung menjadi satu dalam kloaka. Alat reproduksi pada
katak sawah betina yaitu sel telur (ovum), dan pada katak sawah jantan alat
reproduksinya adalah testis (Yatim, 1982).
System reproduksi pada katak jantan terdiri atas badan
lemak,testis,oviduk,ginjal dan transIer sperma ke organ reproduksi betina. Pada katak
betina juga ditemukan semacam lekukan pada bagian leher, yang berIungsi sebagai
tempat pegangan bagi katak jantan ketika mengadakan Iertilisasi. Hal ini diimbangi
oleh katak jantan dengan adanya struktur khusus pada kaki depannya, yaitu berupan
telapak yang lebih kasar. Fungsinya untuk memegang erat katak betina ketika terjadi
Iertilisasi.
Ovarium merupakan tempat penghasil sel telur atau ovum sepasang berwarna
putih susu, saluran ini merupakan saluran panjang yang terletak dikanan dan kiri
esophagus, pembuahan ini terjadi di air setelah telur akan dikeluarkan.
(Solomon,1993).





















. ALAT, BAHAN DAN CARA KER1A
A. Alat
Alatalat yang digunakan adalah bak preparat, gunting bedah, pinset, dan alat
penunjuk preparat.
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah Katak Sawah (Rana cancrivora ), air kran,
kloroIorm, Iormalin atau eter, dan tissue.
C. Cara Kerja
Cara kerja praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Katak yang masih hidup mula-mula dibius dengan larutan Iormalin ataueter.
2. Setelah mati lemas katak diletakkan dengan bagian dorsalnya pada bak
preparat.
3. Pengguntingan dimulai dari medio-posterior ke arah anterior kemudian
seluruh kulit ventral dilepaskan.
4. Bagian-bagian tubuh katak diamati dan gambar yang ada diberi keterangan.

Anda mungkin juga menyukai