Anda di halaman 1dari 19

Pengertian Angina Pektoris

Angina pectoris ditemukan oleh Herbeden pada tahun 1772. Dia


menemukan sebuah suatu sindrom gangguan pada dada berupa perasaan
nyeri, terlebih saat sedang berjalan, mendaki, sebelum atau sesudah
makan. Nyeri ini sebenarnya tidak hanya karena kelainan organ didalam
toraks akan tetapi juga dari otot, syaraI, tulang, dan Iactor psikis.
O Angina Pectoris adalah penyakit kejang jantung. Penyakit ini
timbul karena adanya penyempitan pembuluh koroner pada
jantung yang mengakibatkan jantung kehabisan tenaga pada saat
kegiatan jantung dipacu terus menerus karena aktiIitas Iisik atau
mental.
( www.turboimagehost.com)
O Angina pectoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan
episode atau paroksisma nyeri atau perasaan tertekan di dada
depan. ( Brunner and Suddarth, 2005 )
O Angina pectoris adalah nyeri dada khas jantung berupa
sekumpulan gejala dengan gambaran rasa terjepit atau terperas di
dada kiri sering menjalar ke leher, rahang, dan lengan kiri.
Lamanya 1-10 menit terjadi waktu bekerja dan menghilang setelah
istirahat. ( Budiana,SpPD, Dokter di RSUD Atambua, Nusa
Tenggara Timur. )
Kesimpulan
Dari pengertian Angina Pectoris adalah nyeri dada yang
ditimbulkan akibat penyempitan arteri koroner sehingga mengakibatkan
berkurangnya aliran darah ke jantung.

ManiIestasi Klinis
Iskemia otot jantung akan menyebabkan nyeri dengan derajat yang
bervariasi, mulai dari rasa tertekan pada dada atas sampai nyeri hebat yang
disertai dengan rasa takut atau rasa akan menjelang ajal. Nyeri sangat terasa pada
dada di daerah belakang sternum atas atau sternum ketiga tengah (retrosternal).
Meskipun rasa nyeri biasanya terlokalisasi, namun nyeri tersebut dapat menyebar
ke leher, dagu, bahu, dan aspek dalam ekstremitas atas.
Pasien biasanya memperlihatkan rasa sesak, tercekik dengan kualitas yang
terus-menerus. Rasa lemah atau baal di lengan atas, pergelangan tangan, dan
tangan akan menyertai rasa nyeri. Selama terjadi nyeri Iisik, pasien mungkin
merasa akan segera meninggal. Karakteristik utama nyeri angina adalah nyeri
tersebut akan berkurang apabila Iactor presipitasinya dihilangkan.

Diagnostic Angina Pektoris:
Diagnose angina sering dibuat berdasarkan evaluasi maniIestasi klinis
nyeri dan riwayat pasien. Pada angina jenis tertentu, perubahan pola EKG dapat
membantu dalam membuat berbagai diagnose angina. Respon pasien terhadap
kerja berat dan stress juga dapat diuji dengan elektrokardiograIi, pada saat klien
bersepeda atau bersepeda statis.

Komplikasi:
O InIarksi myocardium yang akut (serangan jantung)
O Kematian jantung secara mendadak
O Aritmia cardiac



1. Proses keperawatan angina pectoris
a. Pengkajian
Perawat mengumpulkan inIormasi tentang seluruh aktiIitas pasien,
terutama mereka yang ditemukan beresiko mengalami serangan
jantung atau nyeri angina. Pertanyaan yang sesuai mencakup:
O Kapan cenderung terjadi serangan? Setelah makan?
Swtelah melakukan aktivitas tertentu? Setelah
melakukan aktivvvitas Iisik secara umum? Setelah
mengunjungi angota keluarga atau temen-temen?
O Bagaimana pasien menggambarkan nyerrinya?
O Apakah awitan nyeri mendadak atau bertahap?
O Berapa lama hal itu terjadi- dalam berapa detik?
Menit? Jam?
O Apakah kwalitas nyeri menetap atau terus meberus?
O Apakah rasa tidak nyaman disertai dengan gejala
seperti respirasi yang berlebbihan, sedikit sakit
kepala, mual, palpitasi, dan naIas pendek?
O Berapa menit nyeri berlangsung setelah minum
nitrogliserin?
O Bagaimana nyeri berkurang?



b. Diagnosa keperawatan
Berdassarkan pada pengkajian, diagnose keperawatan utama untuk
klien ini yang mencakup sebagai berikut:

O Nyeri berhubungan dengan iskemia miokardium
O emas berhubungan dengan rasa takut akan kematian
O Kurang pengetahuan berhubungan dengan deIicit knowlage



c. Intervensi
O Pencegahan nyeri, pasien harus memahami gejala
kompleks dan harus menghindari aktivitas yang diketahui
akan menyebabkan nyeri angi seperti latihan mendadak,
pajanan terhadap dingin, dan kegembiraan emosional.
Belajar untuk berubah, menyesuaikan dan beradaptasi
terhadap stress tersebut amatlah penting. Bagi pasien yang
yang serangannya terutama terjadi pada pagi hari perlu
dilakukan pembuatan jadwal kegiatan sehari-hari. Pada
tahap pertama pasien merencanakan bangun lebih awal
setiap pagi agar bisa mandi dan bersantai. Idealnya kegitan
yang tidak terburu-buru ini dilakukan sepanjang hari
sehingga semua tugas dan perjanjian yang direncanakan
dapat dijalankan tanpa terburu-buru
O Mengurangi kecemasan,pasien-pasien ini biasanya
mempunyai rasa takut akan kematian. Untuk pasien rawat
inap, asuhan keperawatan direncanakan sedemikian rupa
sehingga diwaktu dimana ia jauh dari tempat tidur
diusaahakan semin imal mungkin karena perasaan takut
akan meninggal tersebut akan berkurang dengan adanya
tidak terlalu sering dan banyak kehadiran Iisik orang lain.
Pasien rawat jalan harus diberikan inIormasi penting
mengenai penyakitnya dan penjelasan mengenai
pentingnya memenuhi petunjuk yang penting yang telah
diberikan.
O Penyuluhan pasien dan pendekatan asuhan dirumah,
program penyuluhan untuk pasien dengan angina dirancang
untuk menjelaskan siIat dasar penyakit dan menunjukan
data yang diperlikan untuk mengatur kembali kebiasaan
hidup untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
Mengurangi Irekuensi dan beratnya
serangan angina
Memperlambat perkwmbangan penyakit
Memberikan perlindungan dari komplikasi

Program perawatan diri harus disiapkan, berkolaborasi dengan
pasien, davn kluarga dan sahabat. aktitas harus direncanakan untuk
meminimalkan terjadinya episode angina. Pasien harus memahanmi
bahwa setiap nyeri yang tidak dapat dikurangi dengan metode yang biasa,
harus segera dirawat kepusat gawat darurat terdekat.

D. evaluasi

Hasil yang diharapkan:
1 Bebas dari nyeri
2 Menunjukan penurunan kecemasan
Memahami penyakit dan tujuan perawatan.
Mematuhi semua aturan medis
Mengetahui kapan harus meminta bantuan medis
bila nyeri menetap atau siIatnya berubah
Menghindari tinggal sendiri



3. memahami cara mencegah komplikasi dan menunjukan tanda-tanda bebas
dari komplikasi
Menjelaskan proses terjadinya angina
Menjelaskan alasan tindakan pencegahan
komplikasi
EKG dan kadar enzim jantung normal
Bebas dari tanda dan gejsls inIark myocardium acut

4.mematuhi program perawatan diri
Menunjukan pemahaman mengenai terapi
Iarmakologi
Kebiasaan sehari-hari mencerminkan penyesuaian
gaya hidup.









B. KONSEP PENYAKIT INFARK MIOKARD AKUT

1.AKUT MIOKARD INFARK

Umumnya IMA didasari oleh adanya arteroskeloris pembuluh darah
koroner. Nekrosis miokard akut hampir selalu terjadi akibat penyumbatan
total arteri koronaria oleh thrombus yang terbentuk pada plak
ateroskelorosis yang tidak stabil, juga sering mengikuti rupture plak pada
arteri koroner dengan stenosis ringan(50-60).

A pengertian
O InIark miokard akut adalah nekrosis miokard akibat aliran
darah ke otot jantung terganggu ( suyono 1999)
O AMI adalah terjadinya nekrosis miokard yang cepat
disebabkan oleh karna ketidak seimbangan yang kritis
antara aliran darah dan kebutuhan darah miokard( M.
widiastuti samekto,13:2001)
O InIark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan
jantung akibat supali darah yang tidak adekuat sehingga
aliran darah koroner berkurang( Smetzler Suzanne &
Brenda G. Bare, 768:2002)
O InIark miokardium merupakan blok total yang mendadak
dari arteri koroner besar atau cabang-cabangnya. Lamanya
kerusakan myocardial berIariasi dan bergantung kepada
besar daerah yang diperIusi oleh arteri yang tersumba.
InIark myocardium dapat berakibat nekrosis karna parut
atau Iibrosis, dan mendatangkan kematian mendadak.(
Barbara . Long, 568:1996)
O Aritmia timbul akibat perubahan elektroIisiologis sel-sel
miokardium. Perubahan elektroIisiologis ini bermaniIestasi
sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman
graIik aktivitas listrik sel. (Price,1994)
O InIark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringn
jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga
aliran dar ah koroner berkurang. (Brunner & Sudarth 2002)
O InIark miokard akut atau sering juga disebut dengan akut
miokark inIark adalah nekrosis miokard akibat aliran darah
ke otot jantung terganggu. (Suyono,1999)



Kesimpulan
AMI merupakan suatu keadaan dimana terjadi kerusakan atau
kematian otot jantung yang disebabkan oleh kerena berkurangnya atau
terhambatnya aliran darah koroner secara iba-tiba sehingga kebutuhan
oksigen meningkat tanpa disertai perIusi arteri koroner yang cukup.

ManiIestasi Klinis
1. Nyeri
O Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus-menerus tidak
mereda, biasanya diatas region sternal bawah dan abdomen bagian
atas, ini merupakan gejala utama.
O Keparahan nyeri dapat meningkat secara menetap sampai nyeri
tidak tertahankan lagi
O Nyeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk-tusuk yang dapat
menjalar ke bahu dan terus ke bawah menuju lengan (biasanya
lengan kiri).
O Nyeri mulai secara spontan (tidak terjadi setelah kegiatan atau
gangguan emosional), menetap selama beberapa jam atau hari, dan
tidak hilang dengan bantuan istirahat atau nitrogliserin (NTG)
O Nyeri dapat menjalar kea rah rahang dan leher.
O Nyeri sering disertai dengan sesak naIas, pucat, dingin, diaphoresis
berat, pening, atau kepala terasa melayang dan mual muntah.
O Pasien dengan diabetes mellitus tidak akan mengalami nyeri yang
hebat karena neuropati yang menyertai diabetes dapat mengganggu
neuroreseptor(mengumpulkan pengalaman nyeri).
2. Laboratorium
O PK-MB/PK
Enzim konsentrasi tinggi dalam jantung dan otot rangka,
kosentrasi rendah pada jaringan otak, berupa senyawa
nitrogen yang terIosIorisasi dan menjadi katalisator dalam
transIer pospat ke ADP (energy)
Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat
antara 4-6 jam, memuncak dalam 12-24 jam, kembali
normal dalam 36-48 jam
O LDH/HBDH
Merupakan enzim yang melepas hydrogen dari suatu zat
dan menjadi katalisator proses konversi laktat menjadi
piruvat.tersebar luas pada jaringan terutama ginjal, rangka,
hati,dan miokardium.peningkatan LDH menandakan
kerusakan jaringan.
Meningkat dalam 12-24 jam, dalam memakan waktu lama
untuk kembali normal.
O AST/SGOT
Adalah enzim transaminase sering juga disebut juga AST
(aspartat amino transIerase) katalisator perubahan asam
amino menjadi asam alIa ketoglutarat.enzim ini berada
pada jaringan terutama pada hati dan jantung. Pelepasan
enzim yang tinggi kedalam serum menunjukan adanya
kerusakan terutama pada jaringan jantung dan hati.
Meningkat (kurang nyata) terjadi dalam 6-12 jam,
memuncak dalam 24 jam kembali normal dalam 3 dan 4
hari.
O SGPT (serum glutamik pyruvik transminase)
Merupakan enzim transaminase yang dalam keadaan
normal berada dalam jaringan tubuh terutama hati. Sering
disebut juga ALT(alanin aminotransIerase).peningkatan
dalam serum darah mengindikasikan adanya trauma
kerusakan pada hati.
O HBDH (ALFA HIDROXYGUTRIRIK DEHIDROGENASE)
Merupakan enzim yang non spesiIik. Untuk dianostik MI.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk membedakan LDH1,2 dan
LDH34. Peningkatan HBHD biasanya juga menendai
adanya MI dan juga diikuti peningkatan LDH.
O EKG
Perubahan EKG yang terjadi pada Iase awal adanya
gelombang T tinggi dan simetris. Setelah ini terdapat
elevasi segmen ST. perubahan yang terjadi kemudian
adalalah adanya gelombang Q/QS yang menandakan
adanya nekrosis.


3. Komplikasi
O Edema paru akut
Terjadi eningkatan akhir diastole ventrikel kiri dan
peningkatan tekanan vena pulmonal sehingga
meningkatkan tekanan hydrostatic yang mengakibatkan
cairan meremmbes kluar.
O Gagal jantung
Karena adanya kelainan otot jantung menyebabkan
menurunkan kontraktilitas, sehingga jantung tidak mampu
memompa darah dengan adekuat untuk memenuhi
kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi.
O Syok kardiogenetik
Karena adanya kerusakan jantung mengakibatkan
penurunan curah jantung, sehingga menurunkan tekanan
darah arteri keorgan-organ vital.
Adapun tanda-tanda tekanan darah rendah, nadi cepat dan
lemah, hypoxia, kulit dingin dan lembab.
O Trombo emboli
Kurangnya mobilitas pasien dengan sakit jantung dan
adanya gangguan sirkulasi yang menyertai kelainan
iniberperan dalam pembentukan thrombus intracardial dan
intravesikular
O Disrotmia
Gangguan irama jantung akibat penurunan oksigen
kejantung
O Rupture miokardium
Dapat terjadi bila terdapat inIark miokardium, proses inIelsi
dan disIungsi miokardium lain yang menyebabkan otot
jantung melemah.
O EIusi pericardial/ tamponade jantung
Masuknya cairan kedalam kantung pericardium karena
perikarditis dan gagal jantung.





ASUHAN KEPERAWATAN INFARK MIOKARIUM AKUT
PENGKAJIAN

Salah satu aspek penting dari pasien MI adalah pengkajian perawatan.
Pengkajian perawatan harus sistematis dan ditunjukan untuk
mengidentiIikasi kebutuhan jantung pasien dan menentukan prioritas
dalam melakukan tindakan. Pengkajian sistematis pasien mencakup
riwayat yang cermat kususnya yang berhubungan dengan gambaran
gejala:
O Nyeri dada
O Sulit bernaIas(dipnea)
O Palpitasi
O Pingsan(sinkop)
O Keringat dingin(diaphoresis)
Masing-masing gejala harus dievaluasi waktu dan durasinya serta Iactor yang
mencetuskan dan yang meringankan.

TINGKAT KESADARAN, orientasi pasien terhadap waktu dan tempat dan
orang dipantau dengan ketat. Terkadang terjadi perubahan status
pengindraan mental akibat terapi medis atau stok kardiogenetik yang
mengancam. Perubahan pengindraan berarti bahwa jantung tidak mampu
memompa darah yang cukup ke otak.Iungsi motorik dan tingkat
kesadaran dapat diuji secara bersamaan melalui kemampuan berespon
perintah sedehana. Misalnya, respon pasien untuk ` menggenggam tangan
saya`` memungkinkan perawat mengkaji status mental maupun kekuatan
genggaman tangan masing-masing.
NYERI DADA, ada atau tidaknya nyeri dada adalah satu-satunya temuan
terpenting pada pasien dengan MI akut. Pada episode nyeri dada, harus
dicatat EKG dengan 12 lead. Pasien juga bisa ditanya mengenai beret
nyeri dengan skala angka 0-10 dimana 0 tidak merasakan nyeri sedangkan
10 nyeri paling berat.
FREKUENSI DAN IRAMA JANTUNG, Irekuemsi dan irama jantung
dipantau terus-menerus ditempat tidur dengan monitor jantung jarak jauh.
Frekuensi dipantau akan adanya kenaikan dan penurunan yang tidak dapat
dijelaskan, irama dipantau akan adanya deviasi terhadap irama sinus.
Awitan distrimia dapat merupakan petunjuk bahwa jantung tidak cukup
mendapatkan oksigen.
BUNYI JANTUNG, bunyi jantung harus diauskultasi dengan stetoskop yang
baik. atatan bunyi jantung yang tidak normal, mencakup bunyi jantung
tiga yang dikenal sebagai gallop ventrikel dan bunyi jantung empat yang
dikenal sebagai gallop atrial tau presistolik. Bunyi jantung satu dan dua
bersama-sama terdengar `lub-dub``. Bunyi jantung satu lebih keras
diapeks dan bunyi jantung dua lebih keras dibasis.suara bunyi jantung tiga
terdengar setelah bunyi jantung dua seperti bunyi suara puisi pada kata
ken-tuck-v (bunyi jantung 1,2,3). Suara bunyi jantung empat mendahului
bunyi jantung satu seperti irama kata puisi ten-nes-see(bunyi jantung
4,1,2). Biasanya setelah terjadi MI akan timbul bunyi jantung yang ke tiga
yang dihasilkan saat darah dalam ventrikel menghantam dinding yang
tidak lentur dari jantung yang rusak. Bunyi jantung tiga merupakan awal
dari gagal ventrikel kiri yang mengancam,deteksi dinni yang diikoti piata
laksaan medis yang agresiI dapat mencegah edema paru.
TEKANAN DARAH, tekanan darah diukur untuk menentukan respon
terhadap nyeri,dan keberhasilan terapi.kususnya terapi vasodilator yang
dapat menurunkan tekanan darah. Penurunan tekanan nadi juga harus
diperhatikan dengan cermat, penurunan tekanan nadi bisa terjadi setelah
MI. penurunan tekanan nadi artinya terjadi penguranganvolume sekuncup.
DENYUT NADI PERIFER,denyyut nadi dievaluasi Irekuensi dan
volumenya.denyut nadi periIer paing sering dievaluasi untuk menentukan
pencukupan aliran darah ke extermitas. Pasien dengan MI rentan terhadap
pembentukan thrombus diarteri periIer. Denyut nadi yang melemah bisa
merupakan petunjuk bahwa sedang terjadi penyumbatan aliran darah.
TEMPAT INFUSE INTRAVENA, sering diperiksa dan akan adanya tanda-
tanda radang. Berbagai obat diberikan secara intravena untuk mencegah
perubahan kadar enzim serum yang dapat terjadi bila obat diinjeksi secara
intramuscular. Maka penting sekali dipasang 1 atau 2 inIuse intravena
pada pasien yang mengalami nyeri dada agar selalu tersedia akses untuk
pemberian obat.
WARNA KULIT DAN SUHU, kulit dievaluasi untuk mengetahui apakah
warnanya merah muda, hangat dan kering, yang menunjukan sirkulasi
periIer yang baik. Tempat terbaik untuk memeriksa warna kulit adalah
pada kuku, selaput mukosa mulut,dan cuping telinga, pada tempat tersebut
akan tampak biru atau ungu pada pasien yang mengalami kesulitan
mempertahankan kebutuhan oksigen.
NAPAS PENDEK, dengan atau tanpa sesak dan batuk adalahh kunci tanda
klinis yang harus diperatikan, batuk kering dan pendek sering merupakan
tanda gejala jantung. Dada diauskultasi adanya wheezing dan krekel.
Wheezing diakibatkan oleh udara yang melintasi jalan sempit, krekel
terjadi apabila udara bergarak melalui air dan bila terjadi MI akut biasanya
menunjukan gagal jantung.
FUNGSI GASTROINTESTINAL,mual dan muntah dapat terjadi pada AMI.
Jumlah yang dimuntahkan harus dicatat dan muntahan doperiksa akan
adanya darah. Pembatasan asupan makanan hanya berupa makanann cair,
dapat meringnkan kerja jantung dengan cara mengurangi aliran darah yang
diperlukan unntuk mencerna makanan padat. Abdomen dipalpasi adanya
nyeri tekan dikeempat kuadran. Stiap kkuadran diauskultasi adanya bising
usus. Arteri mesentrika sangat rentan terhaadaptrombus ventrikel
sehubungan dengan AMI, hilangnya motilitas usus adalah tanda
kardinlmasalah ini.
STATUS VOLUME AIRAN,pengukuran haluan cairan sangat penting,
terutama dalam hubungan asupan cairan.pada sebagian besar kasus,cairan
yangseimbang atau yang cenderung negative akan lebih baik karna pasien
dengan AMI harus menghindari kelebihan cairan dan kemungkinan
terjadi gagal jantung.pasien harus diperiksa adanya edema.daerah sacrum
dan bagian tubuh lain pada pasien tirah baring harus diamati adanya
edema sehubungan berkurangnya dengan peredaran darah yang statis
perawat harus waspada terhadap berkurangnya haluran urine(oligularia),
suatu tanda awal syok kardiogenetik yaitu merupakan hipotensi yang
disertai dengan oliguria.
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri
ditandai dengan:
Nyeri dada dengan / tanpa penyebaran
Wajah meringis
Gelisah
Delirium
Perubahan nadi, tekanan darah
2. Resiko penurunan berhubungan dengan perubahan Iactor-Iaktor listrik,
penurunan karakteristik miokard
3. Resiko kelebihan volume caira ekstravaskuler berhubungan dengan
penurunan perIusi ginjal, peningkatan natrium, retensi air, peningkatan
tekanan hidrostastik, penurunan protein plasma
4. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan aliran darah ke
alveoli, perubahan membrane alveolar-kapiler ditandai dengan :
Dispnea berat
Gelisah
Sianosis
Perubahan GDA
Hipoxemia
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
oksigen miokard dan kebutuhan. Adanya gangguan Irekuensi jantung,
tekanan darah dalam aktivitas dan disritmia.
6. emas berhubungan dengan ancaman actual terhadap integritas biologis
7. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya inIormasi
tentang Iungsi jantung / implikasi penyakit jantung dan status kesehatan
yang akan datang.


No Intervensi Rasional
1 atat karakteristik nyeri dada
pasien: lokasi, radius, durasi, dan
Iactor-Iaktor yang mempengaruhi
IdentiIikasi karakteristik nyeri dada
secara tepat akan menjadi acuan untuk
melakukan intervensi
2 Ukur dan catat tanda vital tiap jam Supplay O
2
koroner yang adekuet
dapat dimaneIestikan dengan
kestabilan tanda vital
3 Beri posisi semiIowler Posisi semiIowler dapat meningkatkan
ekspansi dada dan sirkulasi darah
meningkat
4 Beri O2 sesuai terapi Pemberian O2 dapat menambah
supplay O2 miokard
5 Anjurkan dan bombing pasien
untuk tarik naIas dalam ( tehnik
relaksasi)tehnik distraksi,dan
bimbingan imajinasi
Tehnik relaksasi dibutuhkan untuk
meminimalkan konsumsi O2 miokard
dan meningkatkan supply O2 jaringan,
tehnik distribusi dan imajinasi
membantu mengalihkan Iocus
perhatian dari rasa nyeri
6 Lakukan pemeriksaan EG tiap
hari dan saat nyeri dada timbul
Pemeriksaan EG tiap hari dan nyeri
dada timbul berguna untuk
mendiagnosa luasnya inIark
7 Berikan terapi tirah baring (bed
rest) selama 24 jam pertama post
serangan
Tirah baring atau istirahat total dapat
mengurangi konsumsi atau
8 iptakan lingkungan yang tenang Stessor dari luar diminimalkan
sehingga kebutuhan O2 miokard
berkurang

NO INTERVENSI RASIONAL
1 Beri penjelasan pentingnya
tiirah baring (bedrest)
Menanbah pengetahuan pasien,
bahwa tirah baring dapat
mengurangi konsumsi oksigen
miokard sehingga pasien dapat
kooperatiI selama perawatan
2 Jelaskan akibat jika pasien
banyak beraktivitas selama 24
jam pertama post serangan
Pada Iase akut supply oksigen
menurun oleh Karena adanya
sumbatan pada miokard aktivitas
dapat memperburuk
hemodinamik
3 Beri kesempatan pada pasien
untuk bertanya tentang hal-hal
yang belum dimengerti
Umpan balik yang positiI dari
pasien dan kluarga menjadi

Anda mungkin juga menyukai