4,3203545
3. Menghitung densitas pada 0
o
C(
o
) satuan
o
= Kg/m
3
o
= - 0,093+(0,8149 x 33,0047)-(0,000482 x 33,0047
2
)+(0,0000068 x 33,0047
3
)
= 26,5219585
4. Menghitung expansi air laut perubahan densitas terhadap temperatur (
T ) menggunakan interplasi antara
o
dan t dari apendik 2
o
T 26 26,5219585 27
25 4,63 4,69
28,8123 X D Y
30 6,23 6,3
Mencari nilai X
( ) ( )
( )
5,849936
Mencari nilai Y
( ) ( )
( )
= 5,917561
Mencari nilai D
( ) ( )
( )
5,885233
5.Menghitung densitas pada tekanan atmosfir = 0 (t)
Apabila anda nilai D (ekspansi air laut ) gunakan rumus :
t
1
=
o
D ; D konstanta
= 26,5219585 5,885233
= 20,6367253
A
T
= T ( 4,78670 0,098185 T + 0,0010843 T
2
) 10
-3
( () ())
= 0,0823716
B
T
= T ( 18,030 0,8164 T + 0,0166 T
2
) 10
-6
( () ())
= 0,000238799
()
()
()
=
()
()
()
= - 3,974377341
Apabila tidak diketahui nilai d , maka gunakan rumus :
t 2
=
T
+ (
o
+ 0,1324 ) [ 1- A
T
+ B
T
(
o
0,1334)]
= - 3,974377341+ (26,5219585+ 0,1324) [1- 0,0823716 + 0,000238799
(26,5219585 0,1334)]
= 20,65238422
6. Menghitung faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada tekanan
(
S, t
) satuan Kg/m
3
S, t
= 0,02736 10
-3
t
1-10
-3
t
= 0,02736 10
-3
x 20,65238422
1-(10
-3
x20,65238422)
= 0,004633571
7. Menghitung faktor animali densitas yang tidak tergantung pada
temperature (
s,p
) menggunakan interpolasi antara s dan p dari apendik 4
hasilnya di kalikan 10
-5
satuan Kg/m
3
S
P 32 33,0047 33
0 0 0
4,3203545 X s,p y
100 -0,5 -0,3
Nilai X
( ) ( )
( )
- 0,022577
Mencari nilai Y
( ) ( )
( )
= -0,019344871
Mencari nilai
s,p
s,p
(( ) ()
()( )
x 10
-5
-0,0000001933
8. Menggunakan faktor anomaly densitas yang tidak bergantung pada
salinitas (
t,p
) menggunakan interpolasi antara t dan p dari apendik
5.Hasilnya dikalikan 10
-5
satuan Kg/m
3
.
T
P 25 28,8123 30
0 0 0
4,3203545 X t,p y
100 3,9 4,2
Nilai X
( ) ( )
( )
0,561646085
Mencari nilai Y
( ) ( )
( )
= 0,181454889
Mencari nilai
T,P
T,P
( ) ()
()
x 10
-5
0,0000027177
9. Menghitung anomaly densitas () satuan Kg/m
3
=
S,t
+
s,p
+
t,p
= 0,006288426 +(-0,0000001933)+ 0,0000027177
=0,0062909508
10. Menghitung volume spesifik air laut standar (
35,0,p
)
35,0,p
= 97.264 0,44 p
10
5
= 97.264 (0,44 x4,3203545)
10
5
= 0,972621
11. Menghitung volume spesifik insitu (
S,t,p
)
S,t,p
=
35,0,p
+
= 0,972621+ 0,0062909508
=0,9789119412
12.Menghitung nilai densitas spesifik insitu (
S,t,p
) satuan Kg/m
3
S,t,p
= 1 /
S,t,p
= 1 / 0,9789119412
= 1,021542
13. Menghitung faktor densitas (
S,t,p
)
S,t,p
= (
S,t,p
- 1) x 10
-3
= (1,021542-1) x 10
-3
= 21,54235
3.1.2 STASIUN 14
1. Input data salinitas (s), temperature (t), kedalaman (d).Satuan s = , d =
m, T =
o
C.
Data asli (Data ke-3 dari 003 dan nim 3 digit terakhir di balik 003=300)
Depth Temperatur Salinity
36 27,5325
33,6968
Data Pengolahan
Untuk pengolahan data Depth(d),Temperatur(T),Salinity(S)
36,31
27,5325
27,8425
33,6968
34,0068
2. Menghitung data P(tekanan berdasarkan harga kedalaman ((z)) dengan
rumus di gunakan
Dimana p= 1025 kg/m
g= 9,8 m/s
2
p= 1 N/m
2
=10
-4
db
Penyelesaian :
36,473395
3. Menghitung densitas pada 0
o
C(
o
) satuan
o
= Kg/m
3
Depth Temperatur Salinity
36,31 27,8425 34,0068
o
= - 0,093+(0,8149 x 34,0068)-(0,000482 x 34,0068
2
)+(0,0000068 x 34,0068
3
)
= 27,32915401
4. Menghitung expansi air laut perubahan densitas terhadap temperatur (
T ) menggunakan interplasi antara
o
dan t dari apendik 2
o
T 27
27,32915401
28
25 4,69 4,76
27,8425 X D Y
30 6,3 6,37
Nyari nilai X
( ) ( )
( )
5,605285
Mencari nilai Y
( ) ( )
( )
= 5,675285
Mencari nilai D
( ) ( )
( )
5,628325781
5. Menghitung densitas pada tekanan atmosfir = 0 (t)
Apabila anda nilai D (ekspansi air laut ) gunakan rumus :
t
1
=
o
D ; D konstanta
=27,32915401 5,628325781
= 21,70082823
A
T
= T ( 4,78670 0,098185 T + 0,0010843 T
2
) 10
-3
( () ())
=0,080563352
B
T
= T ( 18,030 0,8164 T + 0,0166 T
2
) 10
-6
( () ())
=0,000227411
()
()
()
=
( )
( )
( )
= -3,695902393
Apabila tidak diketahui nilai d , maka gunakan rumus :
t 2
=
T
+ (
o
+ 0,1324 ) [ 1- A
T
+ B
T
(
o
0,1334)]
= -3,695902393+ (27,32915401+ 0,1324) [1- 0,080563352+ 0,000227411
(27,32915401 0,1334)]
= 21,72309664
6. Menghitung faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada tekanan
(
S, t
) satuan Kg/m
3
S, t
= 0,02736 10
-3
t
1-10
-3
t
= 0,02736 10
-3
x 21,70082823
1-(10
-3
x21,70082823)
=0,0051778
7. Menghitung faktor animali densitas yang tidak tergantung pada
temperature (
s,p
) menggunakan interpolasi antara s dan p dari apendik 4
hasilnya di kalikan 10
-5
satuan Kg/m
3
S
P 34 34,0068 35
0 0 0
36,473395 X s,p y
100 -0,2 0
Nilai X
( ) ( )
( )
-0,114828724
Mencari nilai Y
( ) ( )
( )
= 0
Mencari nilai
s,p
s,p
(()) ()
() ()
x 10
-5
-0,000001140
8. Menggunakan faktor anomaly densitas yang tidak bergantung pada
salinitas (
t,p
) menggunakan interpolasi antara t dan p dari apendik
5.Hasilnya dikalikan 10
-5
satuan Kg/m
3
.
T
P 0 27,8425 100
25 0 3,9
36,473395 X t,p y
30 0 4,2
Nilai X
( ) ( )
( )
0
Mencari nilai Y
( ) ( )
( )
= 4,07055
Mencari nilai
T,P
T,P
( ) ()
()
x 10
-5
0,000011333
9. Menghitung anomaly densitas () satuan Kg/m
3
=
S,t
+
s,p
+
t,p
= 0,0051778+(-0,000001140)+ 0,000011333
=0,005187993
10. Menghitung volume spesifik air laut standar (
35,0,p
)
35,0,p
= 97.264 0,44 p
10
5
= 97.264 (0,44 x36,473395)
10
5
=0,972479517
11. Menghitung volume spesifik insitu (
S,t,p
)
S,t,p
=
35,0,p
+
= 0,972479517+ 0,005187993
=0,977667510
12.Menghitung nilai densitas spesifik insitu (
S,t,p
) satuan Kg/m
3
S,t,p
= 1 /
S,t,p
= 1 / 0,977667510
=1,022842623
13. Menghitung faktor densitas (
S,t,p
)
S,t,p
= (
S,t,p
- 1) x 10
-3
= (1,022842623-1) x 10
-3
= 22,842623
3.1.3 STASIUN 17
1. Input data salinitas (s), temperature (t), kedalaman (d).Satuan s = , d =
m, T =
o
C.
Data asli (Data ke-3 dari 003 dan nim 3 digit terakhir di balik 003=300)
Depth Temperatur Salinity
46 26,4601 33,9307
Data Pengolahan
Untuk pengolahan data Depth(d),Temperatur(T),Salinity(S)
46,31
26,7701
34,2407
2. Menghitung data P(tekanan berdasarkan harga kedalaman ((z)) dengan
rumus di gunaka
Dimana p= 1025 kg/m
g= 9,8 m/s
2
p= 1 N/m
2
=10
-4
db
Penyelesaian :
46,518395
Depth Temperatur Salinity
46,31 26,7701 34,2407
3. Menghitung densitas pada 0
o
C(
o
) satuan
o
= Kg/m
3
o
= - 0,093+(0,8149 x 34,2407)-(0,000482 x 34,2407
2
)+(0,0000068 x 34,2407
3
)
= 27,51762108
4. Menghitung expansi air laut perubahan densitas terhadap temperatur (
T ) menggunakan interplasi antara
o
dan t dari apendik 2
o
T 27 27,51762108 28
25 4,69 4,76
26,7701 X D Y
30 6,3 6,37
Mencari nilai X
( ) ( )
( )
5,2599722
Mencari nilai Y
( ) ( )
( )
= 5,3299722
Mencari nilai D
( ) x ( )
( )
5,296205676
5.Menghitung densitas pada tekanan atmosfir = 0 (t)
Apabila anda nilai D (ekspansi air laut ) gunakan rumus :
t
1
=
o
D ; D konstanta
= 27,51762108 5,296205676
= 22,22141541
A
T
= T ( 4,78670 0,098185 T + 0,0010843 T
2
) 10
-3
( () ())
= 0,07857904
B
T
= T ( 18,030 0,8164 T + 0,0166 T
2
) 10
-6
( ( ) ( ))
= 0,000216064
(398)
2
503570
()
(6726)
=
(398)
2
503570
()
(6726)
= -3,397857883
Apabila tidak diketahui nilai d , maka gunakan rumus :
t 2
=
T
+ (
o
+ 0,1324 ) [ 1- A
T
+ B
T
(
o
0,1334)]
= -3,397857883+ (27,51762108 + 0,1324) [1- 0,07857904+ 0,000216064
(27,51762108 0,1334)]
= 22,24304938
6. Menghitung faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada tekanan
(
S, t
) satuan Kg/m
3
S, t
= 0,02736 10
-3
t
1-10
-3
t
= 0,02736 10
-3
x 22,24304938
1-(10
-3
x 22,24304938)
= 0,004633571
7. Menghitung faktor animali densitas yang tidak tergantung pada
temperature (
s,p
) menggunakan interpolasi antara s dan p dari apendik 4
hasilnya di kalikan 10
-5
satuan Kg/m
3
S
P 34 34,2407 35
0 0 0
46,518395
X s,p y
100 -0,2 0
Mencari Nilai X
( ) x ( )
( )
-0,09303679
Mencari nilai Y
( ) x ( )
( )
= 0
Mencari nilai
s,p
s,p
(( ) x ()
() ()
x 10
-5
- 0,000000706
8. Menggunakan faktor anomaly densitas yang tidak bergantung pada
salinitas (
t,p
) menggunakan interpolasi antara t dan p dari apendik
5.Hasilnya dikalikan 10
-5
satuan Kg/m
3
.
T
P 0 26,7701 100
25 0 3,9
46,518395 X t,p y
30 100 4,2
Nilai X
( ) x ( )
( )
Mencari nilai Y
( ) x ( )
( )
=4,006206
Mencari nilai
T,P
T,P
( ) x ()
()
x 10
-5
0,000010725
9. Menghitung anomaly densitas () satuan Kg/m
3
=
S,t
+
s,p
+
t,p
= 0,004633571+(-0,000000706)+ 0,000010725
=0,004643589
10. Menghitung volume spesifik air laut standar (
35,0,p
)
35,0,p
= 97.264 0,44 p
10
5
= 97.264 (0,44 x46,518395)
10
5
= 0,972435319
11. Menghitung volume spesifik insitu (
S,t,p
)
S,t,p
=
35,0,p
+
= 0,972435319+ 0,004643589
=0,977078908
12.Menghitung nilai densitas spesifik insitu (
S,t,p
) satuan Kg/m
3
S,t,p
= 1 /
S,t,p
= 1 / 0,977078908
= 1,023458793
13. Menghitung faktor densitas (
S,t,p
)
S,t,p
= (
S,t,p
- 1) x 10
-3
= (1,023458793-1) x 10
-3
= 23,45879267
3.1.4 STASIUN 18
1. Input data salinitas (s), temperature (t), kedalaman (d).Satuan s = , d =
m, T =
o
C.
Data asli (Data ke-3 dari 003 dan nim 3 digit terakhir di balik 003=300)
Depth Temperatur Salinity
49 27,4665 33,933
Data Pengolahan
Untuk pengolahan data Depth(d),Temperatur(T),Salinity(S)
49
49,31
27,7765
33,933
34,243
2. Menghitung data P(tekanan berdasarkan harga kedalaman ((z)) dengan
rumus di gunakan
Dimana p= 1025 kg/m
g= 9,8 m/s
2
p= 1 N/m
2
=10
-4
db
Penyelesaian :
x x
49,531895
Depth Temperatur Salinity
49,31 27,7765 34,243
3. Menghitung densitas pada 0
o
C(
o
) satuan
o
= Kg/m
3
o
= - 0,093+(0,8149 x34,243)-(0,000482 x 34,243
2
)+(0,0000068 x 34,243
3
)
= 27,51947445
4. Menghitung expansi air laut perubahan densitas terhadap temperatur (
T ) menggunakan interplasi antara
o
dan t dari apendik 2
o
T 27 27,51947445 28
25 4,69 4,76
27,7765 X D Y
30 6,3 6,37
Mencari nilai X
( ) x ( )
( )
5,584033
Mencari nilai Y
( ) x ( )
( )
= 5,654033
Mencari nilai D
( ) x ( )
( )
5,620396211
5. Menghitung densitas pada tekanan atmosfir = 0 (t)
Apabila anda nilai D (ekspansi air laut ) gunakan rumus :
t
1
=
o
D ; D konstanta
=27,51947445 5,620396211
= 21,89907824
A
T
= T ( 4,78670 0,098185 T + 0,0010843 T
2
) 10
-3
( () ())
= 0,080441817
B
T
= T ( 18,030 0,8164 T + 0,0166 T
2
) 10
-6
( ( ) ( ))
=0,000226676
(398)
2
503570
()
(6726)
=
(398)
2
503570
()
(6726)
= -3,677257643
Apabila tidak diketahui nilai d , maka gunakan rumus :
t 2
=
T
+ (
o
+ 0,1324 ) [ 1- A
T
+ B
T
(
o
0,1334)]
= -3,677257643+ (27,51947445 + 0,1324) [1- 0,080441817+ 0,000226676
(27,51947445 0,1334)]
= 21,9219069
6. Menghitung faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada
tekanan (
S, t
) satuan Kg/m
3
S, t
= 0,02736 10
-3
t
1-10
-3
t
= 0,02736 10
-3
x 21,89907824
1-(10
-3
x21,89907824)
= 0,004970615
7. Menghitung faktor animali densitas yang tidak tergantung pada
temperature (
s,p
) menggunakan interpolasi antara s dan p dari apendik 4
hasilnya di kalikan 10
-5
satuan Kg/m
3
S
P 34 34,243 35
0 0 0
49,531895 X s,p y
100 -0,2 0
Mencari Nilai X
( ) x ( )
( )
-0,09906379
Mencari nilai Y
( ) x ()
( )
= 0
Mencari nilai
s,p
s,p
(( ) x ()
() ()
x 10
-5
-0,000000750
8. Menggunakan faktor anomaly densitas yang tidak bergantung pada
salinitas (
t,p
) menggunakan interpolasi antara t dan p dari apendik
5.Hasilnya dikalikan 10
-5
satuan Kg/m
3
.
T
P 0 27,7765 100
25 0 3,9
49,531895 X t,p y
30 100 4,2
Nilai X
( ) x ( )
( )
Mencari nilai Y
( ) x ( )
( )
=4,06659
Mencari nilai
T,P
T,P
( ) x ()
()
x 10
-5
0,000011296
9. Menghitung anomaly densitas () satuan Kg/m
3
=
S,t
+
s,p
+
t,p
= 0,004970615+(-0,000000750)+ 0,000011296
=0,004981161
10. Menghitung volume spesifik air laut standar (
35,0,p
)
35,0,p
= 97.264 0,44 p
10
5
= 97.264 (0,44 x49,531895)
10
5
= 0,97242206
11. Menghitung volume spesifik insitu (
S,t,p
)
S,t,p
=
35,0,p
+
= 0,97242206 + 0,004981161
=0,977403220
12.Menghitung nilai densitas spesifik insitu (
S,t,p
) satuan Kg/m
3
S,t,p
= 1 /
S,t,p
= 1 / 0,977403220
=1,023119199
13. Menghitung faktor densitas (
S,t,p
)
S,t,p
= (
S,t,p
- 1) x 10
-3
= (1,023119199-1) x 10
-3
= 23,11919928
BAB IV
ANALISA
4.1 ANALISA TIAP STASIUN
4.1.1 STASIUN 9
Setelah dilakukan pengolahan data,dari data kedalaman,suhu dan
salinitas kita dapat menentukan nilai densitas,perubahan densitas terhadap
temperatur ,faktor anomali densitas, anomali densitas, volume spesifik air laut,
hingga faktor densitas itu sendiri.
Pada stasiun 9 di dapatkan data dari perhitungan antara temperatur,
densitas, salinitas dan kedalaman yang secara berurutan nilainya adalah 28,81
0
c,
26,521, 33,00
0
/
00
, 4,30m , Dari ketiga sampel di hitung, pada stasiun 9 dengan data
yang sudah di olah diketahui bahwa expansi air laut berkisar nilai 5,88, densitas
pada tekanan atmosfer yaitu = 0 sebesar 20,6, setelah itu di dapatkan data faktor
anomali densitas yang tidak bergantung pada tekanan sebesar
6,2x10
-3
kg/m
3
, faktor anomali densitas yang tidak tergantung pada temperatur
sebesar -1,93 x10
-7
dan faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada
salinitas yaitu sebesar 2,71x10
-6
kg/m3, sedangkan anomali densitas pada
stasiun ini sebesar 2,71x10
-3
, dari data yang didapatkan kita ingin mencari
volume spesifik air laut standar pada kedalaman yang telah di tentukan dan
didapatkan nilai 0,972 dan nilai volume spesifik insitu sebesar 0,978, dari nilai
spesifik insitu diketahui nilai densitas insitu sebesar 1,021kg/m
3
, dan akhirnya di
temukanlah nilai untuk faktor densitas pada stasiun 9 sebesar 21,54. Jadi
kesimpulannya terjadi hubungan yang berkesinambungan antara beberapa
variabel pada stasiun pengolah data, dimana antara kedalaman dengan
suhu/temperatur berbanding terbalik antara keduanya. Semakin dalam suatu
perairan maka kondisi suhu semakin turun atau semakin dingin. Kemudian
hubungan antara salinitas dengan temperatur dimana hubungan keduanya
berbanding terbalik, yaitu semakin tinggi temperatur maka salinitasnya makin
kecil. Sedangkan antara salinitas dengan densitas,diantara keduanya berbanding
lurus yaitu semakin besar nilai salinitas maka nilai densitasnya pun semakin
besar. Dari perhitungan diperoleh nilai faktor densitas akan semakin besar
terhadap kedalaman, artinya jika semakin dalam kedalaman suatu perairan maka
nilai faktor densitas akan semakin besar. Jadi diantara keempat element
tersebut, memiliki ikatan yang menentukan besar kecilnya nilai salah satu elemen
tersebut.
4.1.2 STASIUN 14
Pada stasiun 14 di dapatkan data dari perhitungan antara temperatur,
densitas, salinitas dan kedalaman yang secara berurutan nilainya adalah
27,8425
0
c , 27,3291 , 34,0068
0
/
oo
, 36,31m , Dari ketiga sampel di hitung, pada
stasiun 14 dengan data yang sudah di olah diketahui bahwa expansi air laut
berkisar nilai 5,62, densitas pada tekanan atmosfer yaitu = 0 sebesar 21,7,
setelah itu di dapatkan data faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada
tekanan sebesar 5,1x10
-3
kg/m
3
, faktor anomali densitas yang tidak tergantung
pada temperatur sebesar 1,14 x10
-6
dan faktor anomali densitas yang tidak
bergantung pada salinitas yaitu sebesar 1,13x10
-5
kg/m3, sedangkan anomali
densitas pada stasiun ini sebesar 5,18x10
-3
, dari data yang didapatkan kita ingin
mencari volume spesifik air laut standar pada kedalaman yang telah di tentukan
dan didapatkan nilai 0,97 dan nilai volume spesifik insitu sebesar 0,977, dari nilai
spesifik insitu diketahui nilai densitas insitu sebesar 1,02kg/m
3
, dan akhirnya di
temukanlah nilai untuk faktor densitas pada stasiun 14 sebesar 22,84. Jadi
kesimpulannya terjadi hubungan yang berkesinambungan antara beberapa
variabel pada stasiun pengolah data, dimana antara kedalaman dengan
suhu/temperatur berbanding terbalik antara keduanya. Semakin dalam suatu
perairan maka kondisi suhu semakin turun atau semakin dingin. Kemudian
hubungan antara salinitas dengan temperatur dimana hubungan keduanya
berbanding terbalik, yaitu semakin tinggi temperatur maka salinitasnya makin
kecil. Sedangkan antara salinitas dengan densitas,diantara keduanya berbanding
lurus yaitu semakin besar nilai salinitas maka nilai densitasnya pun semakin
besar. Dari perhitungan diperoleh nilai faktor densitas akan semakin besar
terhadap kedalaman, artinya jika semakin dalam kedalaman suatu perairan maka
nilai faktor densitas akan semakin besar. Jadi diantara keempat element
tersebut, memiliki ikatan yang menentukan besar kecilnya nilai salah satu elemen
tersebut.
4.1.3 STASIUN 17
Pada stasiun 17 di dapatkan data dari perhitungan antara temperatur,
densitas, salinitas dan kedalaman yang secara berurutan nilainya adalah
26,7701
0
c, 46,51, 34,2407
0
/
00
46,31m , Dari ketiga sampel di hitung, pada
stasiun 17 dengan data yang sudah di olah diketahui bahwa expansi air laut
berkisar nilai 5,29, densitas pada tekanan atmosfer yaitu = 0 sebesar 22,2,
setelah itu di dapatkan data faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada
tekanan sebesar 4,6x10
-3
kg/m
3
, faktor anomali densitas yang tidak tergantung
pada temperatur sebesar -7,06 x10
-7
dan faktor anomali densitas yang tidak
bergantung pada salinitas yaitu sebesar 1,07x10
-6
kg/m3, sedangkan anomali
densitas pada stasiun ini sebesar 4,6x10
-3
, dari data yang didapatkan kita ingin
mencari volume spesifik air laut standar pada kedalaman yang telah di tentukan
dan didapatkan nilai 0,972 dan nilai volume spesifik insitu sebesar 0,977, dari
nilai spesifik insitu diketahui nilai densitas insitu sebesar 1,021kg/m
3
, dan
akhirnya di temukanlah nilai untuk faktor densitas pada stasiun 17 sebesar 23,45.
Jadi kesimpulannya terjadi hubungan yang berkesinambungan antara beberapa
variabel pada stasiun pengolah data, dimana antara kedalaman dengan
suhu/temperatur berbanding terbalik antara keduanya. Semakin dalam suatu
perairan maka kondisi suhu semakin turun atau semakin dingin. Kemudian
hubungan antara salinitas dengan temperatur dimana hubungan keduanya
berbanding terbalik, yaitu semakin tinggi temperatur maka salinitasnya makin
kecil. Sedangkan antara salinitas dengan densitas,diantara keduanya berbanding
lurus yaitu semakin besar nilai salinitas maka nilai densitasnya pun semakin
besar. Dari perhitungan diperoleh nilai faktor densitas akan semakin besar
terhadap kedalaman, artinya jika semakin dalam kedalaman suatu perairan maka
nilai faktor densitas akan semakin besar. Jadi diantara keempat element
tersebut, memiliki ikatan yang menentukan besar kecilnya nilai salah satu elemen
tersebut. Namun pada stasiun ini didapat sebuah fenomena dimana kondisi
perubahan temperatur terhadap kedalaman sangat mencolok tidak seperti
dengan salinitas dan densitas,nilai perubahan diantara keduanya tidak mencolok
atau cenderung stabil.
4.1.4 STASIUN 18
Pada stasiun 18 di dapatkan data dari perhitungan antara temperatur,
densitas, salinitas dan kedalaman yang secara berurutan nilainya adalah
27,7765
0
c, 5,62, 34,243
0
/
00
, 49,31m , Dari ketiga sampel di hitung, pada stasiun
17 dengan data yang sudah di olah diketahui bahwa expansi air laut berkisar nilai
5,6, densitas pada tekanan atmosfer yaitu = 0 sebesar 21,8, setelah itu di
dapatkan data faktor anomali densitas yang tidak bergantung pada tekanan
sebesar 4,9x10
-3
kg/m
3
, faktor anomali densitas yang tidak tergantung pada
temperatur sebesar -7,50 x10
-7
dan faktor anomali densitas yang tidak
bergantung pada salinitas yaitu sebesar 1,12x10
-5
kg/m3, sedangkan anomali
densitas pada stasiun ini sebesar 4,98x10
-3
, dari data yang didapatkan kita ingin
mencari volume spesifik air laut standar pada kedalaman yang telah di tentukan
dan didapatkan nilai 0,972 dan nilai volume spesifik insitu sebesar 0,977, dari
nilai spesifik insitu diketahui nilai densitas insitu sebesar 1,023kg/m
3
, dan
akhirnya di temukanlah nilai untuk faktor densitas pada stasiun 18 sebesar
23,119. Jadi kesimpulannya terjadi hubungan yang berkesinambungan antara
beberapa variabel pada stasiun pengolah data, dimana antara kedalaman
dengan suhu/temperatur berbanding terbalik antara keduanya. Semakin dalam
suatu perairan maka kondisi suhu semakin turun atau semakin dingin. Kemudian
hubungan antara salinitas dengan temperatur dimana hubungan keduanya
berbanding terbalik, yaitu semakin tinggi temperatur maka salinitasnya makin
kecil. Sedangkan antara salinitas dengan densitas,diantara keduanya berbanding
lurus yaitu semakin besar nilai salinitas maka nilai densitasnya pun semakin
besar. Dari perhitungan diperoleh nilai faktor densitas akan semakin besar
terhadap kedalaman, artinya jika semakin dalam kedalaman suatu perairan maka
nilai faktor densitas akan semakin besar. Jadi diantara keempat element
tersebut, memiliki ikatan yang menentukan besar kecilnya nilai salah satu elemen
tersebut. Namun pada stasiun ini didapat sebuah fenomena dimana kondisi
perubahan temperatur terhadap kedalaman sangat mencolok tidak seperti
dengan salinitas dan densitas,nilai perubahan diantara keduanya tidak mencolok
atau cenderung stabil.
4.2 SEBARAN STASIUN
Dari sebaran data stasiun 9,14,17 dan18,jika dilihan melalui peta sebaran yang
tersedia bahwasanya sebarannya horizontal diperairan.Pertama kita analisis satu
persatu parameter yang ada yaitu salinitas,temperatur dan densitas.
Salinitas,persebaran salinitas secara horizontal yang terjadi di perairan kendari
dengan nilai pada tiap stasiun 9(33,00),(34,0068),(34,2407) dan ,
34,243 ().Dari keempat data diatas Nilai salinitas pada stasiun dan lebih
besar dibandingkan stasiun lainnya hal ini disebabkan pengaruh dari
arus,gelombang yang banyak terjadi disekitar wilayah tersebut. Secara topografi
wilayah disekitar stasiun tersebut terbuka sehingga banyak dipengaruhi angin
yang menyebabkan terjadinya gelombang dan arus kemudian terjadi
pengadukan dikolom air dan mempengaruhi besar nilai salinitas itu
sendiri.Sedangkan pada stasiun 9,nilai salinitas juga cukup besar akibat dari
posisi stasiun yang berada diperairan yang cukup tertutup oleh pulau.Hal ini
mengakibatkan kadar garam terlarut banyak terjebak namun terus terjadi
penambahan konsentrasi kadar garam terlarut sehingga nilai salinitas cukup
besar.
Temperatur,persebaran temperatur secara horizontal yang terjadi diperairan
kendari yaitu pada stasiun 9(28,81
0
c),14(27,8425
0
c),17(26,7701
0
c) dan
(27,7765
0
c).Dapat diketahui bahwa kondisi temperatur paling besar atau tinggi
terjadi pada stasiun 9 sedangkan pada stasiun lainnya ccenderung kondisi
homogen.Hal ini diakibatkan pengaruh dari buangan limbah sungai dari
daratan.dimana adanya limbah industri yang biasanya bertemperatur tinggi
sehingga mempengaruhi kondisi perairan.
4.3 ANALISA GRAFIK
4.3.1 GRAFIK T Vs H
VS
Pada grafik T VS h terlihat pada setiap stasiun menunjukan perubahan
yang hampir sama, dikarenakan perubahan temperatur juga di sertai dengan
perubahan kedalaman, semakin dalam suatu perairan maka akan semakin kecil
nilai dari suhu, atau bisa dikatakan semakin dalam suatu perairan maka suhu
akan lebih dingin.
4.3.2 GRAFIK S Vs H
Pada grafik S VS h terlihat pada setiap stasiun menunjukan perubahan
yang hampir sama, dikarenakan perubahan Salinitas juga di sertai dengan
perubahan kedalaman, semakin dalam suatu perairan maka akan semakin besarl
nilai dari salinitas suatu perairan.
4.3.3 GRAFIK FAKTOR DENSITAS Vs H
Pada grafik s,t,p V h terlihat pada setiap stasiun menunjukan
perubahan yang hampir sama, dikarenakan perubahan faktor densitas juga di
pengaruhi oleh perubahan kedalaman, semakin dalam suatu perairan maka akan
semakin kecil nilai dari densitas, atau bisa dikatakan semakin dalam suatu
perairan maka densitasnya akan semakin besar.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Diktat Oeanografi Fisika, Nining Sari Ningsih, ITB: Bandung.2002
oceanography a view of the earth, by: M. Grant Gros, Prentice-hall,Inc.,1977.
pendahuluan Oseanografi, Diktat Kuliah, oleh: Dadang, K.M., oenaryo, M.Ali,
Jur. Geofisika dan Meteorologi, ITB, 1982.
http://lauteliandi.blogspot.blogspot.com/2011/03/suhu-adalah-suatu -respon-
benda-terhadap.html
http://jun13-oseanografidanilmukelautan.blogspot.com/
http://pobersonaibaho.wordpress.com/2011/02/21/tugas-oseanografi-anomali-air-
temperatur-salinitas-thermocline-halocline-pycnocline/
http://www.gewater.com/what_we_do/water_scarcity/desalination.jsp
http://www.oas.org/dsd/publications/Unit/oea59e/ch20.htm#TopOfPage
www.oseanografi.blogspot.com/200/07/salinitas-air-laut.html
http://dhamadharma.wordpress.com/2010/02/11/salinitas-laut/
http://muhminanurrdoridorikun.wordpress.com/2011/03/20/grafik-hubungan-
tekanan-densitas-air-laut/
http://zhulmaydin.blogspot.com/2011/01/sifat-fisik-air-laut.html