Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH KELOMPOK 6:
kelompok, kebutuhan waktu untuk kegiatan non operasi dan pendokumentasian serta penulisan draf laporan audit berisi hasil-hasil pekerjaan lapangan. 7. Metode pekerjaan lapangan - Ada enam metode, yaitu: observasi, konfirmasi, verifikasi, investigasi, analisis, dan evaluasi. 8. Metode pendokumentasian - melibatkan akumulasi bahan bukti dan penyiapan kertas kerja. Bagian ini membutuhkan antisipasi hasil-hasil metode pekerjaan lapangan dan juga penggunaan akhir dari audit. 9. Penyiapan laporan - Laporan harus dirancang dengan mempertimbangkan pembaca dan pengguna. Pertimbangan kemampuan dan tanggapan pembaca haruslah menjadi perhatian utama dalam rancangan dan isinya. 10. Rencana kontinjensi - Rencana harus memuat kondisi terbaik yang bisa dicapai, yang biasa, dan yang terburuk.
Audit Berhenti-Kemudian-Lanjut
Teknik "audit berhenti-kemudian-lanjut" membantu menghilangkan audit dengan pengembalian yang rendah yang melewati proses penyaringan awal. Konsep dasar di balik pendekatan berhenti-kemudian-lanjut adalah untuk memberdayakan auditor lapangan untuk menghentikan audit, jika tidak ada indikasi adanya risiko-risiko yang substansial atau tidak ada temuan-temuan penyimpangan potensial. Saat audit tersebut dihentikan, auditor pindah ke audit selanjutnya yang termasuk dalam rencana audit tahunan departemen. Komite Audit dari Dewan Komisaris di Edison diperkenalkan dengan teknik audit berhenti-kemudian-lanjut dan kemudian menerapkannya karena audit ini: Memaksa tuiuan aktivitas audit untuk memusatkan sumber dayanya pada hal-hal berisiko tinggi dan aktivitas-aktivitas dari perusahaan (yaitu bekerja pada titik tinggi dalam kurva prioritas) dan memberikan Komite Audit keyakinan bahwa rebih banyak upaya audit yang dihabiskan pada hal-hal tersebut daripada bidang-bidang berisiko rendah.
2
Memungkinkan fleksibilitas auditor untuk berhenti-kemudian-lanjut, guna mengurangi atau meningkatkan lingkup audit, dan memotivasi auditor untuk fokus pada aktivitas-aktivitas perusahaan yang akan menghasilkan temuan-temuan yang paling bermanfaat dan bernilai tinggi bagi organisasi. Meningkatkan jumlah audit di atas cakupan audit minimum, karena auditor melakukan lebih banyak audit dengan jangka waktu yang lebih pendek setiap tahun.
Control Self-assessment
Control self-assessmenf merupakan salah safu jenis audit partisipatif. Audit tersebut diterapkan untuk mendapatkan informasi yang terbukti sulit untuk dikumpulkan oleh staf audit tradisional. Bisa jadi kejadian yang mendorong inovasi ini menjadi menonjol adalah pengembangan konsep COSO tentang kontrol internal. Konsep ini mengidentifikasi aspekaspek kontrol internal yang kurang substantif dibandingkan metode tradisional yang sedang dipertimbangkan. Control self-assessment memperbaiki kekurangan ini dengan menggunakan staf untuk mengevaluasi aspek-aspek kontrol internal ini berdasarkan apa yang mereka lihat, alami, dan praktikkan. Metode yang digunakan adalah mengembangkan semacam pertemuan yang dilakukan staf audit, tetapi terdiri dari karyawan klien yang akan mengevaluasi dan mengukur aspekaspek "lunak' dari kontrol internal. Peserta audit interhal membuat pertanyaan dan masalah yang akan didiskusikan. Peserta dari klien membahas bahan-bahan tersebut dan mencapai kesimpulan mengenai diterapkannya aspek-aspek kontrol internal dan efektivitas yang sedang didiskusikan. Mereka juga berusaha mengidentifikasi penyebab masalah dan aktivitas perbaikan yang mungkin.
Audit Smart
Metode audi SMART merupakan gabungan penentuan risiko dan audit analitis. Hal ini dimaksudkan untuk... mencerminkan efektivitas sistem kontrol internal dan
3
memungkinkan auditor untuk dengan segera mengidentifikasi masalah-masalah potensial, tren yang tidak menguntungkan dan fluktuasi-fluktuasi yang tidak normal". Metode ini menggunakan "indikator-indikator kunci sebagai elemen dasar dari proses audit. Terdapat empat tahap yaitu: Pemilihan bidang-bidang kunci untuk pengawasan dan penentuan. Pengembangan indikator-indikator kunci untuk pengawasan dan penentuan. Implementasi. Pemeliharaan teknik-teknik audit SMART.
Pengukuran Kinerja
Untuk melakukan pemeriksaan yang berarti, auditor mencari unit pengukuran dan kemudian standar. Standar bisa ditemukan pada instruksi pekerjaan, arahan organisasi, anggaran, spesifikasi produk, praktik industri, standar minimum kontrol internal, GAAP, kontrak-kontrak, praktik-praktik bisnis yang wajar, atau bahkan dalam tabel perkalian. Jadi, dengan membandingkan temuan mereka dengan standar, mereka bisa membuat kesimpulan yang objektif.
Pengembangan Standar
Standar harus sesuai dengan tujuan-tujuan operasi yang diperiksa. Untuk hal-hal yang bersifat teknis, standar harus divalidasi oleh seorang ahli yang secara teknis memiliki kualifikasi sebelum diterima oleh manajemen klien. Satu contoh pendekatan ini melibatkan audit atas sistem kontrol keselamatan suatu organisasi. Bila tidak ada standar, maka auditor yang akan membuatnya. Kemudian, untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa standar tersebut wajar dan relevan, mereka meminta wakil lokal dari Dewan Keamanan Nasional (National Safety Council) untuk menelaah standar tersebut. Standar yang sudah divalidasi dibahas dengan manajemen klien dan diterima. Auditor kemudian bisa dengan yakin menggunakan standar tersebut untuk dibandingkan dengan hasil pengukuran mereka.
Penggunaan tolok ukur adalah proses audit yang diterapkan pada disiplin ilmu audit internal secara utuh untuk mengidentifikasi metode-metode yang inovatif dan produktif dan akan menghasilkan operasi audit internal yang lebih efisien. Penggunaan tolok ukur dapat digunakan untuk meningkatkan semua tingkatan fungsi audit internal.
Evaluasi
Evaluasi dimaksudkan untuk mencapai pertimbangan yang benar secara matematis, dan unfuk menyatakan pertimbangan tersebut dalam hal apa yang diketahui. Evaluasi jarang digunakan untuk menentukan nilai moneter, tetapi lebih pada menemukan hal-hal sejenis dalam istilah-istilah yang lebih dikenal-seperti 'ketepatan waktu pemrosesan faktur, atau akurasi matematisnya, atau akurasi dalam pemeriksaan penerimaan. Namun, evaluasi melibatkan lebih dari sekadar perbandingan ukuran dengan standar. Hal ini membutuhkan pertimbangan baik pada standar maupun pada hasil-hasil perbandingan. Hal ini juga membutuhkan penerapan konsep yang kongruen dalam standar dan proses pengukuran. Aspek-aspek Operasi Pengukuran yang dilakukan auditor internal biasanya akan diarahkan ke tiga aspek penting organisasi, yaitu kualitas, biaya, dan jadwal.
Pengujian
Tujuan Umum Pengujian Bagi auditor internal, pengujian berarti pengukuran hal-hal yang representatif dan perbandingan hasilnya dengan standar atau kriteria yang ditetapkan. Tujuannya adalah untuk memberi auditor dasar bagi pembentukan opini audit. Pengujian audit biasanya mencakup evaluasi transaksi, catatan, aktivitas, fungsi, dan asersi dengan memeriksa semua atau sebagiannya. Teknik audit berbantuan komputer dalam kondisi-kondisi tertentu dapat menguji keseluruhan populasi. Perangkat lunak tersebut melakukan pengujian dan pengecualian berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya guna pemeriksaan audit. Tujuan Khusus Pengujian Tujuan khusus proses pengujian adalah untuk menentukan: Validitas, yaitu kelayakan, keaslian, kewajaran, Akurasi, yaitu kuantitas, kualitas, klasifikasi. Ketaatan dengan prosedur, regulasi, hukum yang berlaku, dan lain-lain. Kompetensi kontrol, yaitu tingkat kenetralan risiko.
Merencanakan Pengujian Rencana tersebut harus diformalkan dengan dokumentasi dan harus mencakup: Pendefinisian tujuan pengujian. Pengidentifikasian jenis pengujian untuk mencapai suatu tujuan.
Pengidentifikasian kebutuhan pegawai yang mencakup: keahlian dan disiplin ilmu yang dimiliki, kualifikasi pengalaman, dan jumlah. Penentuan urutan proses pengujian. Pendefinisian standar atau kriteria. Pendefinisian populasi pengujian. Keputusan metodologi pengambilan sampel yang akan dilakukan. Pemeriksaan transaksi atau proses terpilih.
Pendefinisian Standar Kinerja atau Kriteria Standar kinerja atau kriteria bisa berbentuk eksplisit dan implisit. Berbentuk eksplisit bila dinyatakan secara jelas dalam arahan, instruksi pekerjaan, spesifikasi, atau hukum. Standar bersifat implisit bila manajemen mungkin telah menetapkan tujuan dan sasaran, atau sedang mengupayakan penetapannya, tetapi tidak menyatakan secara eksplisit bagaimana mencapainya. Pendefinisian Populasi Pengujian Populasi yang akan diuji harus dipertimbangkan sesuai tujuan audit. Jika tujuannya adalah opini atas transaksi yang terjadi sejak audit terakhir, total transaksi mencerminkan populasi. Jika tujuannya adalah memberi opini atas kecukupan, efektivitas, dan efisiensi sistem kontrol yang diterapkan saat ini, populasinya mungkin lebih terbatas. Metodologi Pengambilan Sampel yang Akan Dilakukan Pemilihan sampel harus mengikuti rencana yang paling sesuai dengan tujuan audit: baik melalui pertimbangan maupun menggunakan metode statistik. Pemilihan yang paling andal dilakukan berdasarkan daftar yang terpisah dari catatan transaksi itu sendiri.
Teknik-teknik Terpilih
Pemeriksaan
Transaksi-transaksi
atau
Proses-proses
1. Mengamati. Mengamati berarti melihat, memerhatikan, tidak melewatkan hal-hal yang dianggap penting. Hal ini mengimplikasikan diterapkannya pandangan yang berhati-hati dan berpengetahuan pada orang, fasilitas, proses, dan barang-barang. Hal ini juga berarti pemeriksaan visual yang memiliki tujuan, memiliki nuansa perbandingan dengan standar, dan suatu pandangan yang evaluatif. 2. Mengajukan pertanyaan. Mengajukan pertanyaan mungkin rnerupakan teknik yang paling pervasif bagi auditor yang menelaah operasi. Pertanyaan diajukan selama audit dan bisa secara lisan ataupun tertulis. 3. Menganalisis, berarti memeriksa secara rinci. Artinya kita memecah entitas yang kompleks ke dalam bagian-bagian kecil untuk menentukan karakteristiknya yang sebenarnya. Istilah ini juga berarti melihat lebih dalam beberapa fungsi, aktivitas, atau sekelompok transaksi dan menetukan hubungannya masing- masing. 4. Memverifikasi, berarti mengonfirmasi kebenaran, akurasi, keaslian, atau validitas sesuatu. Cara ini paling sering digunakan untuk mendapatkan kebenaran fakta atau rincian dalam suatu akun atau laporan. Hal ini mengimplikasikan upaya yang
6
disengaja untuk menentukan akurasi atau validitas beberapa laporan atau tulisan dengan mengujinya, seperti membandingkannya dengan fakta yang diketahui, dengan data asli, atau dengan suatu standar. 5. Menginvestigasi, merupakan istilah yang secara umum diterapkan pada pelaksanaan tanya jawab untuk menemukan fakta-fakta yang tersembunyi dan mencari kebenaran. Hal ini mengimplikasikan penelusuran informasi yang sistematis yang diharapkan auditor bisa ditemukan atau perlu diketahui. Cara ini mencakup, tapi tidak terbatas pada, penyidikan-investigasi yang menyelidiki lebih dalam dan ekstensif dengan maksud mendeteksi kesalahan. 6. Mengevaluasi. Mengevaluasi berhubungan dengan melibatkan estimasi nilai. Dalam audit, hal ini berarti menuju suatu pertimbangan. Artinya menimbang apa yang telah dianalisis dan menentukan kecukupan, efisiensi, dan efektivitasnya. Hal ini merupakan langkah yang berada di antara analisis dan verifikasi di satu sisi dan opini audit di sisi yang lain. Hal ini mencerminkan kesimpulan yang dihasilkan auditor berdasarkan fakta-fakta yang telah dikumpulkan.
bisa memberikan pandangan yang luas atas operasi, melebihi yang diperoleh hanya dari pengujian transaksi. Khususnya dalam organisasi yang besar dengan berbagai opersasi dan fungsi, auditornya sebaiknya disarankan untuk menentukan seberapa baik manajemen telah melakukan pengelolaan seberapa baik transaksi mengalir atau mengucur melalui saluran pipa organisasi. Studi dan Konsultasi Manajemen Audit fungsional dan organisasional membentuk kerangka kerja program audit jangka panjang. Setiap organisasi membutuhkan konsultan luar untuk melakukan studi manajemen, membuat evaluasi, dan menawarkan rekomendasi untuk memperbaiki masalah organisasi. Auditor harus menerapkan semua teknik memengaruhi yang mereka miliki sejak permulaan dan disepanjang penugasan. Mereka harus membuat manajemen tetap mengetahui informasi dan memperoleh rekomendasi pada tingkat akar sebelum menyajikan ke manajemen Audit Atas Program Program merupakan istilah umum yang mencakup setiap upaya yang didanai yang seiring dengan aktivitas normal organisasi yang sedang berlangsung. Tujuan auditnya adalah memberikan manajemen informasi mengenai biaya, pelaksanaan, dan hasil-hasil program dan membuat evaluasi yang informatif, bermanfaat, dan objektif. Dalam penelahaan ini, akan membantu semua pihak terkait bila mereka memiliki pemahaman yang sama atas istilahistilah yang digunakan. Auditor internal ingin menentukan tiga hal dalam audit atas program, yaitu: (1) apa yang dicapai? (2) apakah program tersebut berhasil? (3) apakah terdapat sistem yang memadai untuk memastikan keberhasilan di masa yang akan datang? Dalam sektor swasta, pencapaian umumnya diukur dalam pendapatan dan keuntungan. Dalam sektor publik, auditor internal akan memerhatikan keluaran, manfaat, dan dampaknya. Audit Kontrak Kontrak konstruksi atau operasi sering kali melibatkan uang dalam jumlah besar; kontrak konstruksi biasanya bukan merupakan bagian dari bisnis rutin organisasi; kontrak operasi bisa memberikan jasa atau operasi terprogram. Manajemen mungkin tidak begitu memahami biaya konstruksi dan operasi seperti produksi yang dilakukan sendiri. Oleh karena itu auditor internal sangat membantu dalam mengaudit kontrak seperti ini. Kontrak umumnya terdiri atas tiga kategori: 1. Kontrak Biaya sekaligus (lump-sum). Kontraktor setuju melaksanakan pekerjaan dengan harga tetap. Jika pekerjaan dilakukan sesuai perjanjian, hanya sedikit yang bisa diaudit oleh auditor. 2. Kontrak Biaya tambahan (cost-plus). Merupakan cara paling ekonomis untuk proyek konstruksi atau operasi, karena banyaknya ketidakpastian dalam proyek-proyek seperti ini.
8
3. Kontrak Harga per unit (unit-price). Berguna jika suatu proyek membutuhkan pekerjaan yang seragam dalam jumlah yang besar. Audit Terintegrasi Audit terintegrasi mengombinasikan aspek-aspek audit keuangan dengan audit kinerja, sebuah prosedur yang menghasilkan sebagian audit keuangan akhir tahun diselesaikan sebelum audit operasional. Tingkat integrasi tergantung pada: Ukuran staf audit. Keahlian yang dimiliki staf atau yang tersedia melalui sumber-sumber luar. Filosofi audit yang dipagang manajemen organisasi dan organisasi audit. Tingkat aktivitas teknologi di klien dan organisasi audit. Biaya-manfaat dari pengoperasian audit semacam itu.
Konsultan
Suatu evaluasi audit yang mendalam mungkin membutuhkan jasa dari konsultan teknis. Auditor harus ingat bahwa konsultan tersebut membantu, tidak mengambil alih evaluasi atau melindungi tanggung jawab auditor. Konsultan teknis dibutuhkan untuk mengklarifikasi hal-hal teknis atau yang diketahui orang-orang tertentu saja, mengarahkan pemeriksaan ke bidang-bidang tertentu, dan melindungi auditor dari informasi yang tidak akurat atau dari pernyataan sepihak oleh karyawan lini.
Penelaahan Analitis
Penelaahan analitis digunakan untuk menentukan kewajaran data tertentu. Beberapa metodologi yang digunakan yaitu: Analisis Tren pengujian yang dilakukan dengan membandingkan data sekarang dengan data sebelumnya. Analisis rasio digunakan untuk menentukan kewajaran informasi saat ini. Analisis Regresi digunakan untuk mengetahui hubungan-hubungan variabel tertentu
9
Pemeliharaan Aktiva Tetap Auditor menguji kontrol atas aktiva tetap diantaranya dengan menganalisis umur dan manfaat aktiva, biaya pemeliharaan, dan lain-lain. Analisis ini mengungkapkan kebijakan penggantian yang terlalu liberal, biaya perbaikan yang abnormal, atau pemeliharaan pencegahan yang berlebihan.
Statistik Karyawan Laporan bisa dianalisis untuk menunjukan berbagai hubungan antara jumlah karyawan dan tren organisasi lainnya. Laporan untuk cabang yang berbeda bisa dipelajari untuk menemukan penyimpangan dalam prosedur atau efisiensi penyebaran karyawan. Perputaran Persediaan Analisis tingkat perputaran, termasuk catatan barang-barang tertentu, bisa mengungkapkan berapa banyak persediaan yang lebih dari setahun. Analisis tersebut bisa menunjukan kesalahan pembelian yang tersembunyi dalam persediaan dan tertutup oleh rasio perputaran keseluruhan yang memuaskan. Rasio yang terlalu rendah juga bisa menunjukan kecurangan dalam pembebanan persediaan. Biaya-biaya Karyawan dan Perputaran Karyawan Biaya dan waktu yang digunakan untuk merekrut karyawan, tingkat perputaran karyawan per departemen / organisasi harus dianalisis dan dibandingkan dengan organisasi lainnya. Pengiriman Persediaan Hal yang penting dianalisis yaitu perhitungan jarak, rata-rata waktu penggunaan ban mobil (organisasi), perbandingan jumlah tenaga kerja, gudang, galangan kapal, waktu angkut, dan waktu pengiriman. Penyimpangan Perlengkapan dan Alat Tulis Kantor Analisis saldo perlengkapan dengan jumlah karyawan pengguna, bila barang-barang merupakan kebutuhan rumah tangga dan bila kontrol fisik atas persediaan menunjukan barang-barang yang ingin dimiliki karyawan. Catatan Bahan Baku Auditor menganalisis laporan yang menunjukan jumlah permintaan gudang yang diproses. Namun jika harga rata-rata terlalu rendah, maka tidak membutuhkan aliran kertas untuk palaporan yang berlebihan. Telepon dan Komputer Auditor bisa menganalisis rasio jumlah karyawan terhadap jumlah telepon dan penggunaan telepon, sehingga mengahasilkan hasil yang baik dan mengurangi jumlah dan
10
lamanya penggunaan telepon. Auditor harus berhati-hati dalam melakukan analisis ini, hal ini bisa jadi signifikan dan bisa menunjukan cara untuk investigasi labih lanjut dalam menemukan sebab akibat. Jenis analisis serupa bisa dilakukan menggunakan komputer.
Bukti Hukum
Bukti hukum dan bukti audit memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memberikan bukti, untuk mendorong keyakinan tentang kebenaran atau kesalahan setiap pernyataan atas suatu masalah. Fokus bukti audit dan bukti hukum berbeda, bukti hukum sangat mengandalkan pengakuan lisan, bukti audit lebih mengandalkna bukti dokumen. Bukti hukum terdiri dari: Bukti terbaik bukti primer, bukti yang paling alami. Bukti sekunder berada di bawah bukti primer dan tidak dapat disamakan keandalannya. Bukti langsung membuktikan fakta tanpa harus menggunakan pernyataan atau rujukan untuk menetapkan suatu bukti. Bukti tidak langsung membuktikan fakta sementara atau sekumpulan fakta yang dapat dirujuk seseorang untuk mengetahui keadaan beberapa fakta primer yang signifikan atas masalah yang sedang dipertimbangkan. Bukti yang meyakinkan bukti yang tak terbantahkan apapun bentuknya. Bukti yang menguatkan merupakan bukti tambahan dari karakter yang berbeda menyangkut hal yang sama. Bukti opini saksi harus memberikan kesaksian hanya terhadap fakta yang ada. Bukti kabar angin memberikan pernyataan yang tidak dapat diterima yang dibuat seseorang.
Bukti Audit
Bukti audit adalah informasi yang diperoleh auditor internal melalui pengamatan suatu kondisi, wawancara, dan pemeriksaan catatan. Bukti audit terdiri dari: Bukti fisik bukti yang diperoleh dengan mengamati orang, properti, dan kejadian. Bukti pengakuan berbentuk surat atau pernyataan sebagai jawaban atas pertanyaan. Bukti dokumen merupakan bentuk bukti audit yng paling biasa, terdiri dari dokumen internal dan eksternal. Bukti analisis bukti yang berasal dari analisis dan verifikasi.
Standar-standar Bukti Audit: Kecukupan bukti dianggap memadai jika bersifat faktual memadai dan meyakinkan sehingga bisa menuntun orang yang memiliki sifat hati-hati untuk mengambil kesimpulan yang sama dengan auditor. Kompetensi bukti yang andal, baik dari sisi keaslian bukti atau pun pernyataan lisan secara langsung.
11
Relevansi mengacu pada hubungan informasi dengan penggunaannya, dimana merupakan hubungan yang logis dan masuk akal.
otomatis dan pemicu tanda bahaya. Pemicu tanda bahaya ini akan menjadi penanda bagi auditor internal dan manajemen bahwa salah satu hal berikut ini terjadi: Kontrol berfungsi dan mereka telah mengidentifikasi sebuah kesalahan yang harus diinvestigasi dan atau diperbaiki. Kontrol tidak berfungsi berdasarkan informasi yang diidentifikasi.
Masalah-masalah Audit Internal Terkait dengan Risiko Ketika enterprise wide systems dimodifikasi, masalah-masalah pun harus diubah. Perbedaan yang jelas harus dibuat antara apa yang dilaporkan ke manajemen pada tingkat yang mana dan apa yang dilaporkan ke audit internal. Karena enterprise wide systems telah semakin berkembang dan perusahaan bergerak menuju perlengkapan audit berkelanjutan yang konsisten dengan evaluasi risiko mereka, pekerjaan lapangan tradisional yang dilakukan auditor akan berubah, khususnya untuk bidang-bidang berisiko tinggi. Pekerjaan lapangan tidak akan dilakukan dalam periode waktu yang berlainan tetapi dalam periode yang berkelanjutan, laporan yang akan dikeluarkan berupa laporan pengecualian untuk audit yang sedang berjalan dan laporan ringkas di akhir periode tertentu. Perdagangan Elektronik (E-Commerce / E-Business) dan Audit Berkelanjutan Karena perusahaan bergerak menuju E-commerce dan E-business, audit berkelanjutan mungkin diharuskan untuk mengurangi risiko ke tingkat yang dapat diterima. Jika suatu entitas menggunakan e-commerce untuk menjual produk ke palanggan, terdapat beberapa risiko yang harus dipertimbangkan auditor dalam merencanakan pekerjaan lapangannya. Risiko-risiko ini mencakup kemungkinan penjualan dan retur fiktif dan kemungkinan pesaing bisa mengakses informasi yang penting dari perusahaan.
13