Oleh:
RAHMA WISNU WARDANA
7203.030.041
JURUSAN TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
JULI 2006
PEMBUATAN PETUNJUK MODUL PRAKTIKUM
PENGATURAN OTOMATIS MENGGUNAKAN KIT TRAINER
LEYBOLD COM3LAB
Oleh:
RAHMA WISNU WARDANA
7203.030.041
3. Haniah Mahmudah, ST
NIP. 132 297 803
Mengetahui:
Ketua Jurusan Telekomunikasi
ii
Abstrak
Abstrak
iii
Abstract
Abstract
iv
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Penulis
v
Ucapan Terima Kasih
UCAPAN TERIMAKASIH
vi
Daftar Isi
DAFTAR ISI
Lembar Judul...................................................................................... i
Lembar Pengesahan............................................................................ ii
Abstrak................................................................................................ iii
Abstract............................................................................................... iv
Kata Pengantar.................................................................................... v
Ucapan Terima Kasih......................................................................... vi
Daftar Isi............................................................................................. vii
Daftar Gambar.................................................................................... x
Daftar Tabel........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………........ 1
1.2 Perumusan Masalah.................................................... 2
1.3 Batasan Masalah......................................................... 2
1.4 Tujuan......................................................................... 3
1.4.1 Tujuan Umum............................................... 3
1.4.2 Tujuan khusus............................................... 3
1.5 Metodologi................................................................. 3
1.6 Sistematika Pembahasan............................................. 4
vii
Daftar Isi
viii
Daftar Isi
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................... 79
5.2 Saran......................................................................... 79
ix
Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2-1 Diagram blok kontroler ”on-off”............................................ 8
2-2 diagram blok kontroler on-off dengan celah differensial…. 8
2-3 blok diagram kontroler proporsional...................................... 9
2-4 blok diagram kontroler integral.............................................. 9
2-5 blok diagram kontroler PID................................................... 10
2-6 karakteristik kontroler proporsional....................................... 11
2-7 Kurva karakteristik kontroler integral................................... 11
2-8 Kurva karakteristik sensor temperatur................................... 12
2-9 Diagram blok setting kontroler.............................................. 13
2-10 kurva respon tangga satuan.................................... 15
2-11 Experiment board sistem kontrol temperatur........................ 16
2-12 Sistem pemanasan ruangan otomatis..................................... 17
2-13 Aplikasi sistem kontrol motor............................................... 18
2-14 Experiment board sistem kontrol kecepatan.......................... 19
3-1 Diagram blok sistem kontrol temperatur............................... 14
3-2 Rangkaian sistem kontrol temperatur pada com3lab
dengan kontroler analog........................................................ 14
3-3 Diagram blok sistem kontrol kecepatan................................ 19
3-4 Rangkaian sistem kontrol kecepatan pada com3lab
Dengan kontroler................................................................... 20
4-1 Rangkaian sistem konrol proporsional.................................. 24
Grafik karakteristik dengan setpoint 0V-1V, durasi 5 detik
(a) Grafik dengan Kp = 1............................................... 25
(b) Grafik dengan Kp = 10............................................. 25
(c) Grafik dengan Kp = 50............................................. 26
4-2 Rangkaian sistem kontrol integral....................................... 26
Grafik karakteristik dengan setpoint 0V-1V, durasi 10 detik
(a) Grafik dengan Kp = 1................................................ 27
(b) Grafik dengan Kp = 10.............................................. 27
(c) Grafik dengan Kp = 50.............................................. 28
4.3 Rangkaian sistem kontrol diferensial................................. 29
Grafik karakteristik dengan setpoint 0V-1V, durasi 10 detik
(a) Grafik dengan Kp = 1................................................ 29
(b) Grafik dengan Kp = 10.............................................. 30
(c) Grafik dengan Kp = 50.............................................. 30
x
Daftar Gambar
xi
Daftar Gambar
xii
Daftar Gambar
xiii
Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Karakteristik sensor temperatur KTY 10............................. 43
4.2 Tabel algoritma PID............................................................. 75
xiii
BAB І Pendahuluan
BAB1
PENDAHULUAN
1
2 BAB І Pendahuluan
satu dari beberapa sistem yang bekerja menjadi desain satu sistem
optimal dalam suatu pengertian yang berarti.
Karena “plant” modern dengan multi-masukan dan multi-keluaran
menjadi semakin kompleks , maka deskripsi sistem kontrol modern
memerlukan banyak kesamaan . Teori kontrol klasik , yang hanya
membahas sistem satu masukan satu keluaran ,sama sekali tidak bisa
digunakan untuk sistem satu masukan satu keluaran. Semenjak sekitar
tahun 1960,teori kontrol modern telah dikembangkan untuk mengatasi
bertambah kompleksnya “plant” modern dan persyaratan yang keras
pada ketelitian , berat, dan biaya untuk kebutuhan militer , ruang
angkasa , dan industri.
Dengan adanya komputer elektronik analog, digital, dan hybrid
yang dapat digunakan pada perhitungan-perhitungan yang kompleks,
maka penggunaan computer dalam desain sistem kontrol dan
penggunaan computer yang dipasang langsung pada sistem kontrol
sekarang menjadi praktis dan umum.
Sebagian besar perkembangan baru dalam teori kontrol modern
dapat dikatakan menuju pada kontrol optimal untuk sistem deterministik
dan stokastik , maupun kontrol adaptif dan kontrol dengan penalaran
(learning control) untuk sistem yang kompleks. Penerapan teori
kontrol modern dalam bidang non-teknik seperti biologi , ekonomi,
kedokteran, dan sosiologi sekarang banyak dilakukan , dan hasil-hasil
yang menarik dan berarti akan dapat diperoleh dimasa yang akan
datang.
1.4 METODOLOGI
Untuk menyelesaikan proyek akhir ini, dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
♦ Mempelajari konsep tentang sistem kontrol otomatis. Dengan
mempelajari konsep kontrol otomatis, maka akan mempermudah
kita dalam memahami modul com3lab ini.
♦ Mengobservasi atau mempelajari modul trainer com3lab
(peripheral trainer com3lab)
4 BAB І Pendahuluan
BAB I. PENDAHULUAN
Menjelaskan secara singkat latar belakang, tujuan,
permasalahan, batasan masalah, dan metodologi.
BAB V. PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan
bab–bab sebelumnya dan saran-saran serta beberapa
kemungkinan pengembangan dan penyempurnaan
proyek akhir ini.
BAB ІΙ Teori Penunjang
BAB 2
TEORI PENUNJANG
2.1 UMUM
Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar teori tentang hal-
hal yang berhubungan dengan kontrol otomatis diantaranya adalah:
Kontrol merupakan metode pengendalian parameter atau variabel di
dalam proses (lingkungan). Sistem kontrol merupakan integrasi
seluruh komponen yang dibutuhkan dalam proses kontrol. Sistem
kontrol dikategorikan menjadi dua jenis yaitu ; sistem kontrol loop
terbuka dan sistem kontrol loop tertutup. Tujuan proses kontrol
adalah mengatur atau mempertahankan nilai sebuah kuantitas
(variabel terkontrol) pada setpoint yang diinginkan dengan
memanipulasi nilai variabel lain dalam sistem kontrol, dan terbebas
dari faktor eksternal.Pengendalian variabel dilakukan dengan
memanfaatkan informasi (sinyal) yang dibangkitkan oleh variabel
yang akan dikendalikan dalam suatu proses kontrol. Pengolahan
sinyal input dapat dikelompokkan menjadi ; pengolahan secara
analog dan pengolahan secara digital.
2.2 DEFINISI-DEFINISI
Pada bagian ini kita akan mendefinisikan istilah-istilah yang
diperlukan unutk menjelaskan sistem control.
5
6 BAB ІΙ Teori Penunjang
2.4 KONTROLER P
Untuk kontroler dengan aksi kontrol proporsional, hubungan
antara keluaran kontroler m(t) dan sinyal kesalahan penggerak e(t)
adalah
2.5 Kontroler I
Pada kontroler dengan aksi integral, harga keluaran kontroler
m(t) diubah dengan laju yang sebanding dengan sinyal kesalahan
penggerak e(t).jadi,
dm(t )
= K i e(t ) ....................................(5)
dt
Atau
t
m(t ) = K i ∫ e(t )dt ...............................(6)
0
de(t ) K p t
m(t ) = K p e(t ) + K p Td
dt
+
T1 ∫ e(t )dt .....(7)
0
M ( s) ⎛ 1 ⎞
= K p ⎜⎜1 + Td s + s ⎟⎟ .................................(8)
E ( s) ⎝ Ti ⎠
1 ∆x 1
Ki = = .......................................(10)
T1 ∆t y0
12 BAB ІΙ Teori Penunjang
Keterangan:
Kurva karakteristik sensor temperatur mempunyai dua
konstanta, waktu mati (time delay) Tu dan waktu tunda Tg. Dari
gambar 2-8 terlihat bahwa kurva reaksi berubah naik, setelah selang
waktu Tu. Sedangkan waktu tunda menggambarkan perubahan
kurva setelah mencapai 66% dari keadaan mantapnya. Pada kurva
dibuat suatu garis yang bersinggungan dengan garis kurva. Garis
singgung itu akan memotong dengan sumbu absis dan garis
maksimum. Perpotongan garis singgung dengan sumbu absis
merupakan ukuran waktu mati, dan perpotongan dengan garis
maksimum merupakan waktu tunda yang diukur dari titik waktu Tg
Parameter dari sistem kontrol temperatur harus kita cari untuk
melakukan setting kontroler, pada gambar 2-8 dapat kita dapatkan
nilai dari parameter Ks (koefisien aksi proporsional), Tu (time
delay), dan Tg (waktu imbal-balik), dari sistem kontrol temperatur
com3lab berdasarkan step response. Menggunakan parameter ini
kemudian kita harus merancang berbagai macam kontroler untuk
sistem kontrol temperatur berdasarkan petunjuk optimasi oleh
chien, hrones dan reswick
BAB ІΙ Teori Penunjang
13
c (t p ) − c ( ∞ )
= × 100 %
c (∞ )
BAB 3
PEMODELAN SISTEM
3.1 PENDAHULUAN
Pada bab 3 ini kita akan membahas tentang pemodelan dua sistem
kontrol, yaitu ;
19
20 BAB ІΙΙ Pemodelan Sistem
BAB 4
HASIL ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM
Pada bab ini dibahas tentang pengujian dan analisa sistem kontrol
temperatur dan sistem kontrol kecepatan. Dimana masing-masing
pengujian itu adalah sebagai berikut;
4.1 pengujian karakteristik kontroler
4-1.1 Kontroler Proporsional ( P )
4-1.2 Kontroler Integral ( I )
4-1.3 Kontroler Proporsional plus Integral ( PI )
4-1.4 Kontroler proporsional plus Integral plus Turunan ( PID )
23
24 BAB ІV Hasil Analisa dan Pengujian Sistem
4.2.1.3 Kontroler D
Karakteristik kontroler diferensial adalah sebagai berikut:
Kontroler ini tidak dapat menghasilkan keluaran bila tidak ada
perubahan pada masukannya (berupa sinyal kesalahan). Jika
sinyal kesalahan berubah terhadap waktu, maka keluaran yang
BAB ІV Hasil Analisa dan Pengujian Sistem 49
4.2.1.4 Kontroler PI
4.2.1.5 Kontroler PD
¾ Ks = ∆x0 / ∆y0
Tg
¾ Kp = 0.35 ( tanpa overshoot )
KsTu
¾ Tn = 1.2Tg
Tg
¾ Kp = 0.6 ( dengan overshoot )
KsTu
¾ Tn = Tg
4.2.2.2.1 Kontroler P
Pada kontroler digital ini, hal yang perlu dilakukan adalah
membandingkan antara kontroler P, PI dan PID karena
koontroler digital yang ada pada modul com3lab sudah diatur
sedemikian rupa sehigga hal yang perlu dilakukan adalah ,
pertama setting terhadap kontroler kemudian , bisa mencari
variabel-variabel yang dibutuhkan untuk merancang kontroler
tersebut untuk sekanjutnya diuji dengan ketiga jenis kontroler
yang berbeda yaitu; kontroler P, kontroler PI, dan juga kontroler
PID. Pertama kta dilakukan running program dengan tanpa
gangguan dan , lihat hasil keluaran yang dihasilkan, lalu pada
percobaan yang kedua , memasukkan gangguan berupa kipas
yang sudah ter-integrasi pada modul, dan , lihat hasil yang
ditunjukkan pada response step plotter yang sudah dijalankan.
BAB ІV Hasil Analisa dan Pengujian Sistem 59
4.2.2.2.2 Kontroler PI
Kontroler PI merupakan gabungan antara kontroler P dan
kontroler I yang secara teori , apabila digunakan pada sistem
pengontrolan maka akan mempunyai keluaran yang lebih baik
karena Setiap kekurangan dan kelebihan dari masing-masing
kontroler P dan I akan dapat saling menutupi.
Pada kontroler digital jelas terlihat bahwa hasil keluaran yang dihasilkan
lebih baik dari kontroler analog , tetapi pada kontroler digital , perlu
mengatur dan mencari variabel-variabel yang dibutuhkan dalam sistem
kerja kontroler digital agar bisa mendapatkan setting kontoler yang
tepat.
BAB V Penutup
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Dari pengujian sistem dan analisa yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Dalam modul com3lab terdapat berbagai jenis kontroler yang sudah
terintegrasi didalam modul com3lab , jenis kontroler itu adalah
kontroler analog dan kontroler digital baik untuk kontrol P, I, PID.
Kedua jenis kontroler tersebut (analog dan digital ) dipergunakan
pada sistem kontrol temperatur dan sistem kontrol kecepatan motor
dc.
2. Untuk setting kontroler yang optimal dilakukan dengan jalan
mendapatkan respon keluaran open loop terlebih dahulu dari sistem
tersebut. Pada saat sistem kontrol temperatur nilai Ks=0.8, Tu=3.68,
Tg=93.48. Pada saat sistem kontrol kecepatan nilai Ks=0.597,
Tu=0.42, Tg=0.74. Kemudian didapatkan nilai konstanta kontrol
PID yaitu; Untuk sistem kontrol temperatur Kp=11.11, Tn=112.2
dan untuk sistem kontrol kecepatan Kp=2.804, Tn=0.99.
3. Petunjuk praktikum yang telah selesai dibuat adalah;
¾ Kontrol open loop pada sistem kontrol temperatur
¾ Kontrol closed loop pada sistem kontrol temperatur
¾ Karakteristik kontroler
¾ Kontrol sistem temperatur menggunakan kontroler analog
¾ Kontrol sistem temperatur menggunakan kontroler digital
¾ Kontrol sistem kecepatan menggunakan kontroler analog
¾ Kontrol sistem kecepatan menggunakan kontroler digital
¾ Karakteristik performansi sistem
5.2. SARAN
Mengingat masih banyaknya hal-hal yang belum dapat dicapai
dengan hasil yang diharapkan . Maka kami mempertimbangkan
beberapa saran untuk perbaikan –perbaikan proyek akhir kami ini dalam
hal :
1. Nilai pengaturan Kp pada kontroler analog bisa bervariasi agar
nantinya bisa dilakukan penelitian terhadap hasil keluaran sistem
kontrol yang lebih bervariasi.
79
80 BAB V Penutup
2. Data yang diambil secara praktek bisa lebih baik dan lebih bisa
dipertanggungjawabkan secara teori .
3. Dapat dibuat suatu modul untuk aplikasi bidang ilmu yang lain
karena pada proyek akhir ini hanya dibatasi untuk pembuatan
petunjuk pengoperasian saja tanpa melibatkan pembuatan
hardware.
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
81
82
PROFIL PENULIS
185