E NE
D a c
ND b n1 n0 d
Number of cases
Animal-time at risk
E NE
a c
t1 t0
1. Risk ratio (Relative Risk) Disebut juga Cumulative Incidence Ratio (CIR) atau Incidence Risk Ratio RR = CIR = CI1/CI0 = (a/n1) (c/n0)
2. Incidence Density Ratio (IR)/ Incidence Rate Ratio IR = I1/I0 = (a/t1) (c/t0)
Cumulative Incidence
x x x x x x
Month 1
x
x disease onset
Month12
Population = 12
Diseased = 7
6
Cumulative Incidence
x x x x x x
Month 1
CI = 7/12
Month12
Cumulative Incidence
x x x x x x
Month 1
CI = 7/12
Month12
CI assumes that the entire population at risk is followed up for the same time period
8
Incidence rate
Number of NEW cases of disease Total person - time of observation
Incidence rate
Number of NEW cases of disease Total animal - time of observation Rate
Denominator: - is a measure of time - the sum of each individuals time at risk and free from disease
animal-time
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 Time at risk
A
B
6.0
6.0
C
D E Total years at risk
-- time followed x disease onset
10.0
8.5
x
35.5
5.0
6.0
IR
6.0
C
D E Total years at risk
x disease onset
10.0
= 5.6 cases / 100 animal years = 56 cases / 1000 animal years -- time followed
12
Seorang peneliti tertarik untuk menentukan frekuensi infeksi intramammary (IMI) baru oleh Staph. aureus pada sapi perah. Untuk itu ia mengidentifikasi lima ekor sapi perah di dalam suatu peternakan dan diikuti selama satu periode laktasi (10 bulan). Sampel yang diambil adalah pada bulan ke-0 (calving), 2, 4, 6, 8 dan 10 (kering kandang). Hasilnya disajikan dalam tabel di bawah ini. Seekor sapi dianggap menderita infeksi intramammary (IMI) baru jika hasil pemeriksaan negatif pada sampel sebelumnya.
Semua kasus 6 4 4 10 6
Keterangan: X = Biakan positif = Biakan positif yang menunjukkan IMI baru X 0 = Biakan negatif = Sapi dikeluarkan dari peternakan PAR = Population at risk
Insidensi kumulatif dari IMI pada dua bulan pertama periode laktasi
PAR = 4 ekor IMI baru = 1 ekor Insidensi kumulatif pada dua bulan pertama periode laktasi = = 25%
Interpretasi:
RR = 1 tidak ada efek/asosiasi RR < 1 efek menurunkan risiko (protective effect) RR > 1 efek meningkatkan risiko (harmfull/ destructive effect)
E NE
D a c
m1
ND n1 b n0 d
m0 n
Number of cases
Animal-time at risk
E NE
a c
t1 t0
Z 1-/2 V
Keterangan: = estimasi titik (misal RR) = probabilitas kesalahan tipe I ( menolak H0 yang benar) (1-) = tingkat keyakinan (confidence level)
Z 1-/2 = deviasi normal standar sesuai dengan tingkat V = estimasi varians dari V = estimasi standard error dari
Karena distribusi estimasi rasio (misal RR) tidak normal (dikarenakan skala yang asimetris; nilai 1,0 jauh lebih dekat ke 0,0 dibanding ke ) maka perlu transformasi ke natural log (In) dari RR tersebut dan kemudian mengkonversi kembali ke skala aslinya dengan anti log (exp) Dengan demikian, rumus dari (1-)% confidence limit/ interval adalah sbb:
Exp [ In () Z 1-/2 V
= Exp [ Z 1-/2 V ]
Interpretasi:
CIR = 1.8; 95% CL (1.2 2.7); artinya: 1. Kita dapat memperkirakan bahwa interval ini akan mencakup RR yang sesungguhnya sebanyak 95% kali (95% of the time), jika studi tersebut diulang berkali-kali 2. Kita 95% yakin bahwa interval ini (yaitu interval antara 1.2 2.7) akan mencakup nilai RR yang sesungguhnya di populasi sumber
Pengertian nilai p adalah: Probabilitas menemukan nilai uji statistik yang diamati atau bahkan lebih ekstrim lagi (misal RR = 1.8 atau > 1.8) jika H0nya betul (artinya tidak ada hubungan)
Probabilitas menemukan nilai statistik yang diamati atau bahkan lebih ekstrim lagi (misal RR = 1.8 atau > 1.8) sematamata karena chance (kebetulan)
Tes statistik yang dapat dipakai dalam analisis sederhana ini adalah tes Chi Mantel-Hanzel (M-H) Untuk fixed cohort:
OR IR RR
RR IR OR
RR dan IR
Nilainya akan hampir sama jika pajanan memiliki dampak yang dapat diabaikan terhadap total waktu yang berisiko di dalam populasi studi. Hal ini terjadi jika penyakit jarang terjadi atau nilai IR mendekati 1
Jenis ukuran dampak untuk faktor protektif/preventif adalah: Prevented fraction (untuk populasi terpajan) Population prevented fraction (untuk total populasi)
Ukuran Dampak Potensial 2. Population Attributable Risk Dapat memberikan informasi tentang:
Risiko terkena suatu penyakit pada seluruh populasi studi (terpajan maupun tidak) yang dinisbatkan (attributable) pada suatu pajanan Jumlah kasus penyakit tertentu di seluruh populasi (terpajan maupun tidak) yang dapat dihilangkan jika pajanannya dieliminir dari populasi tersebut Ukuran ini dapat menjadi indikator faktor risiko mana yang paling relevan dengan (memberikan dampak) masalah kesehatan pada masyarakat
Rumus: PAR = It I0
Ukuran Dampak Potensial 3. Attributable Fraction Dapat memberikan informasi tentang: Proporsi risiko terjadinya penyakit di kalangan populasi terpajan yang dinisbatkan pada suatu pajanan Proporsi risiko terjadinya penyakit di kalangan populasi terpajan yang dapat dicegah dengan mengeliminasi pajanannya Rumus AF = AR / I1 x 100 = (I1 I0) / I1 x 100 = (RR 1) / RR x 100
Proporsi risiko terjadinya penyakit di seluruh populasi studi yang dapat dicegah dengan mengeliminasi pajanannya
= PAR / It x 100 = (It I0) / It x 100 = P(E+)(RR 1) / [P(E+)(RR-1) + 1]
Rumus AFp
Ukuran Dampak Potensial 5. Prevented Fraction (untuk populasi terpajan) Proporsi dari kasus baru potensial pada kelompok terpajan yang dapat muncul/ terjadi jika pajanan tidak ada
Proporsi dari kasus baru potensial pada kelompok terpajan yang tercegah oleh pajanan Ukuran ini apabila dipakai pada studi intervensi (misal vaccin trial) sering disebut juga ukuran efficacy
Rumus PFE
= (I0 I1) / I0 = 1 - RR
Proporsi dari kasus baru potensial pada seluruh populasi yang dapat muncul/ terjadi jika pajanan tidak ada
Proporsi dari kasus baru potensial pada seluruh populasi yang tercegah oleh pajanan = (I0 I1) / I0 = P(E+)(1 RR) = P(E+) x PFE
Rumus PF
AFe
PAR
X
X
X
X
X X
AFp
Chaerul Basri Laboratorium Epidemiologi Bagian Kesehatan Masyarakat Veteriner Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet Fakultas Kedokteran Hewan IPB