Anda di halaman 1dari 16

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

APRON DAN TERMINAL


1. Definisi :
a. Apron adalah suatu area yang digunakan untuk mengakomodasi pesawat terbang dari kegiatan naik turun penumpang dan kargo , tempat parkir, pengisian bahan bakar dan lain lain. Apron juga berfungsi sebagai penghubung atau tempat transisi bagi penumpang untuk transisi dari terminal kepesawat. Dan juga untuk tempat parkir atau menunggunya pesawat sebelum menuju ke run way. Apron biasanya menggunakan lapisan aspal dan direncanakan bersebalahan dengan bangunan terminal. (berdasarkan Referensi dari: Airport Engineering, Sartono Wardhani). b. Teminal Area adalah suatu bagian dari airport yang terdiri dari landing area yang digunakan sebagai tempat aktivitas utama pada airport. Air port terdiri dari terminal dan bangunan operasional. Bangunan operasional disini terdiri dari berbagai macam tempat, seperti : 1) Tempat check in 2) Ruang tunggu (Boarding area) 3) Tempat transit 4) Mother care 5) Restoran 6) Musholla 7) Toilet 8) Tempat pengambilan kargo untuk penumpang 9) Tempat penjemputan 10) Tempat parkir kendaraan 11) Servis hangar pesawat terbang, dll
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

(berdasarkan Referensi dari: Airport Planning and Design, Khanna S. K.).

2.

Jelaskan hubungan antara Apron dan Terminal Area


Hubungan antara apron dan teminal sangat erat. Dikarenakan letak apron dan teminal bersebelahan. Seperti kita ketahui pada definisi apron dan terminal yang sudah dijelaskan diatas. yaitu apron adalah penghubung atau tempat transisi bagi penumpang dari terminal menuju kepesawat terbang. Disini dimaksudkan ketika semua kegiatan dan prosedur didalam terminal sudah dijalani oleh penumpang dan pesawat terbang siap untuk berangkat maka penumpang menuju ke pesawat terbang yang berada di apron area. Begitu pula sebaliknya, ketika pesawat landing dilandasan kemudian parkir di apron area, kemudian penumpang turun dan menuju ke terminal untuk mengambil kargo.

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

3. Jelaskan dan gambarkan konsep terminal area


Konsep pertimbangan terminal area Ada 6 konsep dari pertimbangan terminal area untuk bandara komersial antara lain : Centralization (pemusatan) Desentralization Simple concept Linear concept Transporter concept Hybrid concept Centralization dan Desentralization Pada rencana centralized (pemusatan) , semua penumpang , bagasi dan kargo letaknya pada gedung utama dan kemudian dialihkan ke posisi penerbangan. Pada rencana desentralisasi, penumpang dan bagasi-bagasi yang akan dibongkar muat ketika baru akan datang di point yang dekat dengan pesawat yang akan berangkat. Konsep desentralisasi dan centralisasi yang lebih dikenal dengan sebutan prinsip unit terminal yang sekarang menjadi popular pada desain dari terminal udara diseluruh dunia. Gambar konsep terminal area dapat dilihat pada gambar 3.1 :
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

3.1 Rencana Konsep Terminal Area

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

Simple concept Pesawat terbang diparkir diatas apron dihadapkan/nose-in atau nose-out untuk mempunyai self-taxi didalam dan diluar. Penumpang berjalan menyeberangi farmac keterminal. Diharapkan meminimalkan jarak, pada airport yang memiliki kepadatan yang rendah, penumpang berjalan mengelilingi farmac dengan aman dan nyaman. Linear concept Pesawat terbang diparkir bagian perbagian di sepanjang nose-in pada salah satu bagian terminal. Pada saat parkir penuh mereka mengeluarkan sebagian sayap pesawat dari apron tetapi tidak boleh melebihi ekornya. Transporter concept Pesawat diparkir diremote apron (terkadang disebut remote stand). Penumpang naik bis untuk menuju keterminal. Keuntungan parker model ini untuk mengurangi taxiing dan meningkatkan fleksibilitas pesawat terbang pada saat penumpang melakukan cargo, cek bagasi tidak perlu berpindah terlalu jauh. Hybrid concept Merupakan konsep kombinasi sebagai contoh bandara internasional yang menggunakan konsep. Misalnya di Kuala lumpur Internasional airport menggunakan linear dan finger konsep di terminalnya dan satelit konsep yang digunakan pada remote terminal.
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

3.2 Konsep potensial terminal Area


PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

4. Jelaskan faktor di bawah ini, yang mempengaruhi pada perencanaan apron : A. Surface Gradient
Surface Gradient memiliki pengaruh yang kuat pada saat menjalankan pesawat terbang secara pelan-pelan dengan mobil penarik, penyangga drainase, keperluan tertentu dan bahan bakar. Surface Gradient seharusnya terletak pada tempat yang jauh dari muka terminal untuk menyangga drainase dan keamanan tempat dari tumpahan bahan bakar. (berdasarkan Referensi dari: Airport Engineering, Sartono Wardhani).

B. Size of Gate Position


Posisi pintu masuk merupakan pemuatan area yang diperlukan untuk masing-masing tipe dari pesawat terbang. Ukuran dari posisi pintu masuk bergantung pada hal-hal dibawah ini : Ukuran dari pesawat terbang dan sudut putar minimum. Pada saat pesawat terbang masuk dan meninggalkan landasan, posisi pintu berada dibawah. Konfigurasi parkir pesawat terbang : Nose-in Angle nose-in Nose-out Angle nose-out Parallel

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

Sketsa gambar konfigurasi parkir pesawat terbang dapat dilihat pada gambar 4.b.1 :

4.b.1 Konfigurasi Parkir Pesawat Terbang

Keuntungan dan kerugian konfigurasi parkir pesawat terbang adalah sebagai berikut : 1. Nose-in dan Angle nose-in Keuntungan a. Lebih sedikit berisik , ketika pesawat sedang berjalan pelan-pelan karena tidak perlu memutar b. Peledakan panas tidak diarahkan secara langsung kearah terminal. Kerugian a. Perlu kekuatan besar ketika pesawat terbang bermanuver keluar dari posisi pintu gerbang setelah memuat penumpang.
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

b. Pada pintu pesawat terbang, kegiatan bongkar muat barang letaknya pada ekor pesawat dan dijauhkan dari terminal. 2. Nose-out dan Angle nose-out Keuntungan a. Memerlukan kekuatan yang lebih sedikit ketika pesawat terbang ber maneuver keluar dari posisi pintu gerbang setelah memuat penumpang. b. Pada pintu pesawat terbang kegiatan bongkar muat barang letaknya pada ekor pesawat dan dijauhkan dari terminal. Kerugian a. peledakan panas diarahkan secara langsung kearah terminal. 3. Parallel Keuntungan a. Bagian depan dan bagian belakang pintu pesawat terbang letaknya bersebelahan dengan terminal. Kerugian a. Konfigurasi ini memerlukan banyak ruang. b. Peledakan panas diarahkan bersebelahan dengan posisi pintu masuk.

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

Number of gate positions


Number of gate position ini sebagian besar bergantung pada jam tersibuk dari perpindahan pesawat terbang dan waktu pesawat terbang mulai menunggu di pintu masuk. Saat ini juga diketahui ramp time dan mengalami perubahan beberapa menit untuk pesawat kecil dengan waktu lebih dari 1 jam tergantung pada ukuran. Nomor yang dikehendaki dari pintu masuk dapat diperoleh dari hubungan berikut :
Kapasitas dari landas 60 x 2 pacu

Nomor dari posisi p int u m asuk =

x rata 2 waktu p int u m asuk

Disini kapasitas landas pacu dapat diambil unit pergerakan perjamnya. Pada rumusan diatas diasumsikan bahwa setiap pesawat memiliki posisi pintu sehingga menimbulkan dua perpindahan yaitu landing dan take off tetapi tidak ada ketentuan dalam hal itu pesawat lebih sering menempatkan posisi pintunya pada service hangar. Waktu yang dibutuhkan untuk desain gate occupancy pada pesawat besar diasumsikan kira-kira 60 menit. Untuk pesawat kecil tidak membutuhkan service dan diasumsikan kira-kira 10 menit.

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

Aircraft parking system


Sistem parkir pesawat terbang tidak hanya mempengaruhi ukuran Dari apron, tetapi juga mempengaruhi fasilitas untuk penumpang dan system pengendalian kargo. A. Frontal system Open apron system Fingger system Satelite system Remote parking system Frontal system Sistem parkir pesawat garis ini diparkir diatas system apron ini yang bersebelahan dengan terminal, biasanya Cara parkir pesawat dapat dikelompokan menjadi beberapa system :

digunakan untuk bandara udara kecil yang mimiliki aktivitas yang sedikit pula. Sehingga dibangun dengan ukuran yang kecil dan memiliki pintu yang sedikit. B. Open apron system

Dalam sistem ini pesawat diparkir secara bebas di atas apron dekat dengan terminal tetapi tidak secara langsung bersebelahan dengan terminal. System ini sering digunakan pada bandara udara yang aktivitasnya tidak terlalu banyak, dimana posisi parkirnya kecil, dan dimana penumpang berjalan di atas apron diantara terminal dan pesawat terbang. Sistem ini kebanyakan digunakan pada bandara udara di Indonesia contohnya seperti bandara udara Adisucipto, Ahmad Yani, Adisumarmo, Juanda, DLL.

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

C.

Finger system Sistem ini biasanya digunakan dengan menghubungkan konsep proses pier finger. Dalam perluasan posisi pintu masuk boleh diterapkan tanpa penambahan ukuran dari pintu itu sendiri, juga diijinkan penggunaan hidung gerbang. D. Satellite system Pesawat terbang diparkir dalam beberapa grup mengelilingi terminal kecil .Terminal mempunyai dua piers dimana tiap piersnya dikelilingi 14 posisi muatan yang dibuat relative pendek untuk meminimumkan penumpang berjalan jauh menuju posisi pintu.

Remote parking system System ini bertujuan untuk memperpendek jarak perjalanan yaitu penumpang menggunakan kendaraan transportasi dari terminal menuju pesawat. System ini banyak diterapkan di beberapa bandara udara di Eropa.

Gambar dari system parkir pesawat terbang dengan 5 tipe dapat dilihat pada gambar 4.d.1 :

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

4.d.1 Sistem Parkir Pesawat Terbang

E. Passenger Handling Concept


PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sistem parkir pesawat terbang yang diterapkan dapat dipertanggung jawabkan oleh penumpang. Ada 5 konsep dari sitem pengendalian penumpang yang paling luas diterapkan diairport antara lain : a) Gate arrival b) Pier finger c) Pier satellite d) Remote satellite e) Mobile conveyance Gate arrival Pintu masuk kedatangan atau system garis depan ini sangat sederhana dan ekonomis, tetapi ini hanya digunakan pada airport kecil yang membutuhkan sedikit posisi pintu masuk. Pier finger Ini adalah konsep yang paling utama, Dimana penumpang dan isi bagasi harus diturunkan terlebih dahulu di terminal. Dengan cara pesawat diparkir mendekati terminal dengan sistem finger. Konsep ini dapat memberi efesiensi pada saat penumpang melakukan boarding, jarak perjalanan dari pintu menjadi lebih dekat. Pier satellite Satellite ini adalah bangunan kecil yang lokasinya ada di apron. Ini adalah modifikasi dari dasar konsep pire finger. Pesawat terbang diparkir mengelilingi sat ellite building. Keuntungan dari aturan ini ialah akan banyak tempat yang tersedia untuk aktivitas penumpang dengan memasuki pintu penerbangan. Remote satellite
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

a.

b.

c.

d.

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

Pesawat terbang diparkir mengelilingi unit satellite yang dihubungkan pada terminal dengan terowongan di bawah tanah. Sistem ini mengikuti sebagian dari proses pemusatan aktivitas. Mobile conveyance Pesawat terbang diparkir pada tempat yang jauh dari terminal. Maka penumpang akan dibantu mobile conveyance seperti bus. Bus ini digunakan untuk mengangkut penumpang dari pesawat terbang menuju terminal. Keuntungan secara fleksibel untuk meyesuaikan penukaran karakteristik pesawat terbang seperti ukuran dan maneuvering. Sistem ini digunakan pada lapangan terbang Juanda yang terletak di Kota Surbaya.

e.

4.e.1 Konsep Pengendalian Penumpang

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

Dasar - Dasar Perencanaan Prasarana Transportasi Semester 3 Kelompok III APRON DAN TERMINAL

DAFTAR PUSTAKA
Hill,Mc.Graw. Standart Handbook For Civil Engineering. Khanna,S.K. Airport Planning and Design. Sartono.Wardhani. Airport Engineering.

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai