Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pseudomonas sp.
Pseudomonas Sp merupakan bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon. Keberhasilan penggunaan bakteri Pseudomonas dalam upaya bioremediasi lingkungan akibat pencemaran hidrokarbon membutuhkan pemahaman tentang mekanisme interaksi antara bakteri Pseudomonas sp dengan senyawa hidrokarbon. Kemampuan bakteri Pseudomonas sp. IA7D dalam mendegradasi hidrokarbon dan dalam menghasilkan biosurfaktan menunjukkan bahwa isolat bakteri Pseudomonas sp IA7D berpotensi untuk digunakan dalam upaya bioremediasi lingkungan akibat pencemaran hidrokarbon. Klasifikasi Ilmiah Kerajaan Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Bacteria : Proteobacteria : Gamma Proteobacteria : Pseudomonadales : Pseudomonadaceae : Pseudomonas : P. abikonensis, P. aminovorans, P. azotocolligans, P.
carboxydohydrogena, P. carboxidovorans, P. compransoris, P. diminuta,P. echinoides, P. extorquens, P. lindneri, P. mesophilica, P. paucimobilis, P. radiora, P. rhodos, P. riboflavina, P. rosea, P. vesicularis, P. acidovorans, P. alliicola, P. antimicrobica, P. avenae, P. butanovorae, P. caryophylli, P. cattleyae, P. cepacia, P. cocovenenans, P. delafieldii, P. facilis, P. flava, P. gladioli, P. glathei, P. glumae, P. graminis, P. huttiensis, P. indigofera, P. lanceolata, P. lemoignei, P. mallei, P. mephitica, P. mixta, P. palleronii, P. phenazinium, P. pickettii, P. plantarii, P. pseudoflava, P. pseudomallei, P. pyrrocinia,P. rubrilineans, P. rubrisubalbicans, P. saccharophila, P. solanacearum, P. spinosa, P. syzygii, P. taeniospiralis, P. terrigena, P. testosteroni,
P. beteli, P. boreopolis, P. cissicola, P. geniculata, P. hibiscicola, P. maltophilia, P. pictorum, P. beijerinckii, P. diminuta, P. doudoroffii, P. elongata, P. flectens, P. halodurans, P. halophila, P. iners, P. marina, P. nautica,P. nigrifaciens, P. pavonacea, P. piscicida, P. stanieri, P. formicans.
menunjukkan gejala. Penyakit busuk buah bakteri disebarkan melaui benih atau transplan yang telah terkontaminasi bakteri, atau melalui jenis tanaman cucurbit dan jenis cucurbit liar yang terinfeksi. Di pertanaman, perkembangan gejala dan penyebaran bakteri A. avenae subsp. citrulli biasanya terjadi pada saat cuaca hangat dan lembab. Kondisi ini umumnya terjadi pada musim semi. Bakteri ini dapat juga disebarkan melalui kontak dengan pekerja lapangan, melaui air irigasi, dan alat-alat pertanian.
Gambar 1. Gejala Penyakit Busuk Buah Bakteri Burdman, S. 2005. APS (The American Phytopathological Society) Pseudomonas stewartii Morfologi: Bakteri P. stewartii merupakan bakteri gram negatif, bersifat anaerob, tidak menghasilkan spora, tidak memiliki flagel sehingga tidak dapat bergerak, berukuran 0,4-0,8 x 0,9-2,2 mm. Koloni P. stewartiipada media yeast axtract-dextrose-calcium carbonate berwarna krem kekuningan hingga jingga kekuningan. Bakteri P. stewartii menghasilkan polisakarida secara ekstraseluler yang berkaitan dengan patogenisitasnya (misalnya virulensi). Beberapa tanaman inang yang sering diserang oleh bakteri ini yaitu Zea mays (jagung, corn, maize), Zea mexicana (teosinte), Saccharum officinarum (tebu, sugarcane), Sorghum bicolor (sorgum, sorghum), Triticum aestivum(gandum, wheat), Vigna radiata (kacang hijau, mungbean), Cucumis sativus (mentimun, cucumber) , Agrotis alba, Avena sativa, Coix lacryma, Echinochloa americana, Trapsacum spp., Panicum spp. Media pembawa dari bakteri ini yaitu oleh benih/biji (seed/grain), bunga (flower/infloresence), daun (leaf), akar (root), batang (stem), Vector:Agrotis
manchus, Chaetocnema denticulata, C.pulicaris, Diabrotica nigricornis, D. undecimpuctata, D. versifera, Hylemya cilicrura. Sementara itu untuk penyebarannya sendiri yaitu di Negara Eropa (Austria), di Asia(PR of China, India, Malaysia, Thailand, Vietnam) di America (Bolivia, Brazil, Canada, Costa Rica, Guyana, Mexico, Peru, Puerto Rico, USA) Biologi: Bakteri P. stewartii dapat disebarkan melalui vektor utamanya, yaitu serangga Chaetocnema pulicaria(corn flea beetle). Di sepanjang musim dingi, bakteri P. stewartii berada di dalam sistem pencernaan makanan kumbang C. pullicaria yang berhibernasi. Selain pada vektor, P. stewartii dapat bertahan hidup pada benih dan tanaman inang yang hidup. Tidak ada keterangan yang menyebutkan bahwa bakteri ini dapat bertahan pada tanah atau sisa-sisa tanaman di musim dingin.
Gambar 2. Gejala Leaf Blight pada jagung yang disebabkan oleh Pseudomonas stewartii http://www.forestryimages.org/browse/detail.cfm?imgnum=1263103 [24 Maret 2009] Pseudomonas rubrisubalbicans North. & Smith Morfologi: Bakteri P. rubrisubalbicans merupakan bakteri gram negatif yang bersifat aerob, tidak membentuk spora, berbentuk batang agak melengkung, berukuran 0,7-2,4 m. Bakteri ini hidup secara tunggal atau berpasangan dan terkadang dalam untaian rantai yang pendek (jarang). Bakteri P. rubrisubalbicans dapat bergerak dengan flagel
polar berjumlah 4-6. Selain itu, bakteri ini juga dapat membentuk kapsul. Beberapa tanaman inang yang diserang oleh bakteri ini yaitu Saccharum officinarum (tebu, sugarcane), Sorghum bicolor (sorgum, sorghum), Zea mays (jagung, corn, maize). Sedangkan media pembawa dari bakteri ini yaitu batang dan daun. Biologi: Bakteri P. rubrisubalbicans dapat menyebabkan penyakit mottled striped pada daun tebu. Epidemiologi penyakit ini belum dipelajari lebih lanjut, tetapi penularannya di lapangan kemungkinan dipengaruhi oleh angin dan hujan. Belum ada keterangan pula mengenai penyebaran bakteri melalui benih. Pseudomonas flaccumflaciens Morfologi: C. flaccumfaciens merupakan bakteri gram negatif yang bersifat aerob, dan berbentuk batang, berukuran 0,3-0,5 x 0,6-3,0 m. Bakteri ini dapat bergerak dengan menggunakan 1-3 flagel di bagian lateral tubuhnya. Pada media biakan Nutrient broth yeast, bakteri ini tumbuh dengan lambat, koloninya berbentuk pipih dengan diameter 1-4 mm. Koloni bakteri tersebut biasanya muncul setelah 2-3 hari, berwarna krem hingga kunig, tergantung pada media biakannya (ada juga yang berwarna jingga dan ungu). Beberapa tanaman inang yang sering diserang oleh bakteri ini yaitu Glycine max (kedelai, soybean), Zea mays (jagung, corn, maize), Vigna radiata (kacang hijau, mungbean), Vigna spp. (buncis, cowpea). Sementara itu untuk media pembawanya sendiri adalah Benih/biji (seed/grain), planlet, buah (fruit), batang (stem). Biologi: C. flaccumfaciens merupakan bakteri tular benih dengan daya tahan hidup yang rendah di dalam tanah. Selama musim dingin, bakteri ini biasanya berada pada gulma atau sisa-sisa tanaman. Benih yang terinfeksi dapat menjadi sumber infeksi sistemik di dalam pembuluh kayu (xilem). Bakteri ini juga bida masuk lewat luka pada akar atau lewat stomata. Penyakit biasanya terjadi pada suhu di atas 30C.
Pseudomonas andropogonis Morfologi: B. andropogonis merupakan bakteri gram negatif, tidak menghasilkan spora, berukuran 0,5-0,7 x 1-2 m (rata-rata 0,6 x 1,7 m). Bakteri ini dapat berpindah tempat dengan menggunakan satu hingga dua flagel (jarang dengan dua flagel). Beberapa tanaman inang yang sering diserang oleh bakteri ini yaitu Zea mays (jagung, corn, maize), Triticum aestivum (gandum, wheat), Sorghum bicolor (sorgum, sorghum), Dianthus spp. (anyelir, carnation), Bougainvillea spp. (bogenvil, baugenville). Sementara itu media pembawa dari bakteri ini adalah bunga (flower/infloresence), tunas (bud), meristem cultures. Biologi: Serasah tanaman diduga dapat menjadi sumber inokulum utama ketika musim dingin. Patogen ini dapat disebarkan oleh angin dan hujan pada kondisi suhu hangat (24-29C) dan kondisi basah. Penularan B. andropogonis secara mekanik dapat terjadi lewat pegawai lapangan dan bantuan angin. Penyebaran penyakit terdiri dari 3 fase, yaitu penyebaran lambat (di sekitar pertanaman), penyebarab yang cepat, dan penyebaran vertikal (berkaitan dengan air hujan dan suhu lingkungan). Meskipun patogen ini relatif memiliki kisaran inang yang luas, tetapi tidak ada perbedaan dalam hal taksonominya maupun patogenisitasnya (berdasarkan studi yang dilakukan terhadap 4 isolat B. andropogonis).
Gambar 3. Gejala Leaf Stripe yang disebabkan oleh Pseudomonas andropogonis Andel, P. http://www.orchideen.ch/SOG/Italienisch/Kultur.htm [24 Maret 2009]
DAFTAR PUSTAKA
Burdman, S. 2005. APS (The American Phytopathological Society).
CABI [Crop Protection Compedium International]. 2005. UK: Wallingford Tsukiboshi, T. Diseases of Corn (1).