Disusun Oleh : Nama No Stambuk Kelompok Tutor : Fatimah : 10 777 002 : 1 ( Satu ) : dr. Masita Muchtar dr. Maria Rossa Da Lima dr. Riva Redianita Hapsari
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. SKENARIO 1
Seorang perempuan 35 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan sakit perut mendadak yang mulai 5 jam yang lalu. Sakitnya bersifat datang datang. Penderita merasa mual tapi tidak sampai muntah, tidak ada demam.
1.2.
KATA KUNCI
1.2.2. Sakit perut mendadak. 1.2.3. Dimulai dari 5 jam yang lalu. 1.2.4. Merasa mual. 1.2.5. Tidak muntah. 1.2.6. Tidak ada demam.
1.3.
PERTANYAAN
1.3.1. Apa yang menyebabkan sakit perut mendadak? 1.3.2. Jelaskan mekanisme mual? 1.3.3. Bagaimana mekanisme terjadinya sakit perut mendadak?
1.3.4. Kenapa pada penderita sakit yang di rasakan bersifat datang-datang? 1.3.5. Apa Differential Diagnosis dari skenario ini? 1.3.6. Organ-organ apa saja yang berkaitan dengan skenario yang ada? 1.3.7. Mengapa pada skenario tidak di rasakan demam? 1.3.8. Apakah ada hubungan antara jenis kelamin, usia, dengan keluhan pada skenario? 1.3.9. Jelaskan mekanisme pembentukan batu dan jenis-jenis batu? 1.4. PETA KONSEP
Traktus digestivu s
Traktus Urinarius
Differentia l Diagnosis
BAB II PEMBAHASAN
2.2. DEFINISI BATU EMPEDU ( CHOLESTHIASI ) Batu empedu berbentuk lingkaran, oval, dan facet ditemukan pada saluran empedu. Batu empedu mengandung kolesterol, kalsium bikarbonat, kalsium biliruinat, atau gabungan elemen elemen ini. 2.3. EPIDEMIOLOGI ( CHOLESTHIASI ) Perbandingan pria / wanita adalah 1 : 2. Banyak terjadi pada usia 40 an. Insidensi tinggi batu campuran terjadi di negara negara Barat. Batu pigmen lebih sering terjadi di negara Timur. 2.4. ETIOLOGI, GEJALA, DAN DIAGNOSIS ( CHOLESTHIASI )
ETIOLOGI
GEJALA
DIAGNOSIS Jika pada Jika pada Kandung Empedu duktus biliaris komunis
Kolik Biller
Mungkin Mukokel
kanan bawah. - Nyeri yang menetap. - Mual. - Muntah. - Nyeri tekan kuadran kanan bawah. - Ikterus. - Nyeri. - Mual. - Muntah. - Nyeri tekan kuadran kanan bawah. - Demam meriang. - Takikardi. - Neutrofilia.
Mungkin
Mungkin
Emplema
Kolangitis
Dapat perforasi
- Rigor. Inflamasi / infeksi - Nyeri. - Mual. - Muntah. - Nyeri tekan kuadran kanan bawah. - Demam. - Takikardi. - Neutrofilia.
Kolangitis
2.5. PATOGENESIS
- Batu Kolesterol
kolesterol, garam empedu, dan fosfolipid, menghasilkan empedu litogenik. Keadaan ini berhubungan dengan penyakit inflamasi usus.
- Batu bilirubinat
2.6. PATOLOGI
- Batu empedu yang berjalan melalui system bilier dapat menyebabkan kolil
bilier atau pancreatitis. - Obstruksi akibat batu pada leher kandung kemih yang disertai infeksi akan menyebabkan kolesistitis. - Obstruksi pada duktus biliaris communis yang disertai infeksi menyebabkan kolangitis septic. - Migrasi batu yang berukuran besar ke dalam usus dapat menyebabkan obstruksi usus ( ileum batu empedu )
- Kolik bilier
: nyeri kolik yang berat pada perut bagian atas yang menjalar
ke sekitar batas iga kanan dengan atau tanpa muntah. Terdapat periodisitas waktu, seringkali muncul pada malam hari yang hilang spontan setelah beberapa jam. Diagnosis banding meliputi infark miokard, eksaserbasi ulkus peptikum, GERD.
- Kolesistitis Kronis : diagnosis yang tidak pasti yang ditunjukkan oleh nyeri
abdomen bagian atas yang samar samar dan hilang timbul, kembung, flatulens, dan intoleransi makanan berlemak. Dapat mengindikasikan adanya episode ringan kolesistitis berulang. Diagnosis banding meliputi PUD (penyakit ulkus peptikum) dan GERD kronis. - Kolesistitis Obstruktif akut : nyeri hipokondrial kanan yang menetap, pireksia, mual dengan atau tanpa ikterus. Nyeri tekan pada kuadran kanan atas dengan tanda Murphy positif. Leukositosis. Kasus yang tidak sembuh dapat menyebabkan empiema pada kandung kemih. Diagnosis banding meliputi infark miokard, pneumonia basal, pancreatitis, apendisitis, ulkus peptikum perforasi, emboli paru.
- Kolangitis : nyeri abdomen, demam tinggi / menggigil, ikterus obstruksi
(trias Charcot), nyeri tekan hebat pada kuadran kanan atas. Diagnosis banding meliputi infark miokard, pneumonia basal, pancreatitis, hepatitis akut.
- Ikterus obstruktif : nyeri abdomen bagian atas, feses yang pucat/ seperti
tanah liat, urin berwarna gelap, gatal gatal. Dapat berlanjut kolangitis jika duktus biliaris komunis tetap tersumbat.
- Kolesterol 20 %
- Pigmen empedu 5 %
- Campuran 75 %
DAFTAR PUSTAKA