Anda di halaman 1dari 10

Judul Film : A Beautiful Mind Resensi : Kisah a beautiful mind ini bercerita tentang kisah perjuangan seorang ahli

matematika genius yang bernama John Forbes Nash yang berasal dari Virginia Barat. Kisah tersebut diawali pada tahun 1948 ketika Nash memulai hari-harinya bersekolah di Univeritas Princeton karena die mendapatkan beasiswa Carniege. Nash adalah orang yang sangat penyendiri, pemalu, rendah diri, dan introvert, orang juga kerap kali menganggapnya sebagai anak yang aneh. Hari-hari Nash di Universitas diawali ketika dia mendapatkan seorang teman sekamar bernama Charles Herman, yang sifatnya sangat berkebalikan dengan Nash. Namun hal tersebut yang justru membuat Nash banyak bicara kepadanya. Nash tidak pernah tertarik dengan kliah dan dia merasa hanya membuang waktu dengan mengikuti kelas, dia menganggap bahwa tidak ada gunanya mempelajari teori orang lain dan hal yang harus dilakukan olehnya adalah menemukan teorinya sendiri. Nash menghabiskan waktunya di perpustakaan untuk menemukan ide originalnya, bahkan dia menulis formula matematika di jendela dengan kapur. Sementara teman-temannya mulai menerbitkan buku dan bekerja untuk memecahkan kode rahasia, Nash tidak mengalami perkembangan dalam pencarian teorinya. Sampai suatu hari Nash menemukan suatu teori yang berlawanaan dengan teori Adam Smith yang telah digunakan selama 150 tahun. Hal ini menyebabkan Nash mendapat promosi pekerjaan pada Laboratorium Wheeler. Lima tahun kemudia Nash masih bekerja di Laboratorium Wheeler dan menjadi ketua tim pemecah kode untuk Pentagon. Pada saat itulah dia merasa diikuti oleh seorang laki-laki misterius bernama William Parcher. Nash juga mulai mengajar di dalam kelas yang akhirnya

mempertemukannya dengan Alicia Larde yang memahami Nash dengan semua keanehannya dan pada akhirnya menikahinya. William Parcher memberikan Nash suatu pekerjaan baru yaitu sebagai matamata. Parcher menunjukan Nash sebuah gudang yang ternyata digunakan sebagai laboratorium rahasia oleh pemerintah yang menangani kode rahasia untuk perang dengan Uni Soviet. Pekerjaan Nash yang baru ini menuntutnya untuk memecahkan kode-kode yang berasal dari majalah. Pekerjaan barunya ini membuat Nash terobsesi sampai ia lupa waktu dan hidup di dunianya sendiri. Nash selalu mengirimkan emua kode rahasia yang telah dipecahkannnya ke sebuah rumah mewah dengan memasukkannya ke dalam kotak pos, di tangan Nash pun diberi dioda yang akan menunjukkan angka-angka sehingga dia dapat mengakses jalan masuk ke rumah tersebut. Dalam kesibukannya memecahkan kode sebagai agen rahasia Nash bertemu lagi dengan teman sekamarnya saat berkuliah di universitas yang baru saja kehilangan kakak perempuannya dan merawat keponakannya, Marcee. Setelah menikah Nash merasa terus berada dalam ancaman bahaya gara-gara pekerjaannya sebagai agen rahasia. Nash semakin hari semakin terlihat aneh dan ketakutan, sampai akhirnya ketika ia sedang membawakan makalahnya di sebuah seminar di Harvard, Dr Rosen seorang ahli jiwa menangkap dan membawanya ke rumah sakit jiwa. Dari situlah terungkap, Nash mengidap paranoid schizophrenia. Beberapa kejadian yang dialami Nash selama ini hanya khayalan belaka. Tak pernah ada teman sekamar, Herman dan keponakannya yang menggemaskan, Marcee ataupun Parcher dengan proyek rahasianya. Alicia merawat Nash yang pada akhirnya tergantung pada obat-obatan penenang. Keadaan Nash mulai membaik dan dia mulai berbicara dengan orang lain sampai dia mulai tidak meminum obatnya karena merasa tidak dapat berpikir jika dia

meminum obat-obatan tersebut dan berbagai macam halusinasi yang dialaminya kembali muncul. Sampai akhirnya dokter menganggapnya dapat membahayakan nyawa istri dan anaknya. Namun Alicia tetap bersikukuh untuk tinggal di sisi Nash, dia meminta Nash untuk bekerja di Princeton lagi. Nash pun mulai berkutat dengan dirinya sendiri dan imaginasinya. Dia mulai memahami dan berkenginan untuk berhenti berhubungan dengan orang-orang yang ada dalam khayalannya. Nash menghabiskan masa tuanya dengan mengajar di Princeton sampai pada tahun 1994 Nash dianugerahi Nobel dalam bidang ilmu ekonomi.

Diagnosa Klinis : Nash dalam film a beautiful mind tersebut mengalami skizofrenia paranoid. Skizofrenia sendiri adalah suatu sindrom dengan variasi penyebab (banyak yang belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tidak selalu bersifat kronik) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetic, fisik, dan sosial budaya. Pada umumnya gangguan ini ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar atau tumpul. Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran tertentu dapat berkembang kemudian. Dalam PPDGJ-III disebutkan beberapa ciri diagnostik dari skizofrenia : 1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):

a. - Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda, atau - Thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (Withdrawal) dan - Thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umumnya mengetahuinya. b. - Delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - Delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - Delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya= secara jelas, merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau kepikiran, tindakan atau penginderaan khusus). - Delusion perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya , biasanya bersifat mistik dan mukjizat. c. Halusional Auditorik ; - Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap prilaku pasien.

- Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara atau - Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh. d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing atau dunia lain) Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas: e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus. f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berakibat inkoherensia atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme. g. Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor. h. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neureptika.

* adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal); * Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan penarikan diri secara sosial. Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan kode lima karakter berikut: F20.X0 Berkelanjutan, F20.X1 Episodik dengan kemunduran progresif, F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil, F20.X3 Episode berulang , F20. X4 remisi tak sempurna, F20.X5 remisi sempurna, F20.X8. lainnya, F20.X9. Periode pengamatan kurang dari satu tahun. Kondisi Nash dalam film tesrebut sangat sesuai dengan beberapa kriteria diagnosis tersebut antara lain, Thought broadcasting yang berarti isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umumnya mengetahuinya. Seperti diketahui bahwa Nash pada akhirnya orang-orang mengetahui bahwa Nash memiliki teman imaginasi, meskipun sebelumnya orang lain tidak mengetahuinya namun mereka sudah menganggap Nash aneh. Delusion of influence adalah waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar, dan halusional auditorik yang berupa suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap prilaku pasien. Hal ini dibuktikan dengan Nash yang selalu merasa sahabat imaginasinya bicara dan mengomtarinya secara terus menerus. Selain itu Nash juga mengalami gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neureptika. Hal inilah yang menyebabkan Nash tidak memiliki banyak teman dan dia dijauhi oleh

banyak orang, selain itu Nash juga berperilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement) dan posisi tubuh tertentu (posturing). Selain itu menurut PPDGJ-III, Nash juga mengalami Skizofrenia Paranoid, gejala Skizofrenia Paranid antara lain : F.20 Skizofrenia Paranoid Pedoman diagnostik 1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia 2. Sebagai tambahan: * Halusinasi dan/ waham arus menonjol; (a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing). (b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual , atau lainlain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol. (c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas; Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata / tidak menonjol.

Diagnosa Banding : - Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan - Keadaan paranoid involusional (F22.8) - Paranoid (F22.0)

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase : 1. fase prodromal : biasanya timbul gejala gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu, bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas. Gejala tersebut meliputi : hendaya fungsi pekerjaan, fungsi sosial, fungsi penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri. Perubahan perubahan ini akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman, mereka akan mengatakan orang ini tidak seperti yang dulu. Semakin lama fase prodromal semakin buruk prognosisnya. 2. fase aktif : gejala positif / psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik, inkoherensi, waham, halusinasi disertai gangguan afek. Hampir semua individu datang berobat pada fase ini, bila tidak mendapat pengobatan gejala gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau terus bertahan. 3. fase residual : dimana gejala gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif / psikotiknya sudah berkurang. Disamping gejala gejala yang terjadi pada ketiga fase diatas, pendenta skizofrenia juga mengalami gangguan kognitif berupa gangguan berbicara spontan, mengurutkan peristiwa, kewaspadaan dan eksekutif (atensi, konsentrasi, hubungan sosial)

Penanganan Kasus : Kasus Nash dapat ditangani dengan terapi realitas. Terapi realitas sendiri adalah merupakan suatu bentuk hubungan pertolongan yang praktis, relatif sederhana dan lngsung. Reality therapi berprinsip bahwa seseorang dapat dengan penuh optimis menerima bantuan dari terapis untuk memenuhi kebutuhan -kebutuhan dasarnya dan mampu menghadapi kenyataan tanpa merugikan siapapun. Teori ini juga lebih menekankan masa kini, maka dalam memberikan alternatif bantuan tidak usah melacak sejauh mungkin pada masa lalunya. Sehingga yang dipentingkan bagaimana klien dapat sukses mencapai hari depannya. Terapis realitas adalah suatu sistem yang difokuskan pada tingkah laku sekarang. Terapis berfungsi sebagai guru dan model serta mengonfrontasikan klien dengan cara-cara yang bisa membantu klien menghadapi kenyataan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tanpa merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Inti terapi realitas adalah penerimaan tanggung jawab yang dipersamakan dengan kesehatan mental. Terapi realitas dikembangkan dari keyakinannya bahwa psikiatri konvensional sebagian besar berdasarkan berlandaskan asumsi-asumsi yang keliru. Terapi realitas, yang menguraikan prinsip-prinsip dan prosedur-prosedur yang dirancang untuk membantu orang-orang dalam mencapai suatu identitas keberhasilan, dapat diterapkan pada psikoterapi, konseling, pengajaran, kerja kelompok, konseling perkawinan, pengelolaan lembaga, dan perkembangan masyarakat. Terapi realitas ini dilakukan oleh istri Nash dalam film tersebut. Istri Nash membenturkan Nash dengan realitas yang ada, bahwa teman khayalan Nash tersebut tidak nyata meskipun Nash dapat melihat mereka. Istri Nash juga meminta Nash untuk bekerja lagi dan mengoptimalkan apapun yang dimilikinya untuk kembali hidup dalam masyarakat. Nash kembali ke Princeton dan kemudian diangkat menjadi

salah satu pengajar di sana. Meskipun dengan skizofrenia yang diderita namun Nash tetap mengajar dan mengoptimalkan hal-hal yang dimilikinya saat itu.

Anda mungkin juga menyukai