Anda di halaman 1dari 9

Daftar isi Kata pengantar BabI Latar belakang Pendahuluan Pembenihan Sistem budidaya Tahap proses budidaya Bab

II Data perhitungan Modal Laba Bab III Penutup Kesimpulan

Usaha lele tidak pernah ada matinya. Permintaan lele, baik konsumsi maupun benih terus meningkat. Maklum saja, lele telah menjadi salah satu ikan konsumsi favorit masyarakat kita. Tengok saja warung tenda pecel lele, berjamur di setiap kota. Petani pun senang membudidayakan lele lantaran postur tubuhnya lebih cepat bongsor dan pasarnya menganga. Kebutuhan lele konsumsi didalam negeri terus mengalami peningkatan sejalan dengan semakin populernya lele sebagai hidangan yang sangat lezat. Permintaan lele untuk konsumsi memang lumayan besar. Untuk pasar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) saja, setiap hari tak kurang membutuhkan pasokan 75 ton. Sementara pasar Jateng dan Yogyakarta menyerap 20 ton sehari. Demikian pula di Jatim. Seorang petani lele di Desa Kromasan, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa tak kurang dari 30 ton lele segar per hari di produksi petani ikan di Kabupaten Tulungagung. Produksi itu dikirim ke berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tak heran jika Tulungagung menjadi salah satu sentra produksi lele terbesar di Jawa Timur. Tidak ada spesifikasi khusus yang diminta oleh pedagang. Yang penting kondisi sehat dan segar. lele dalam

Harga lele tahun ini lumayan stabil. Sampai dengan akhir Juli lalu, harga di tingkat petani rata-rata Rp8.500 per kg. Diperkirakan, sampai akhir tahun ini harga lele masih tetap tinggi akibat adanya kesulitan di sektor produksi sehingga pasokan menurun. Meskipun pasar terbuka lebar, ternyata bertani lele tidak mudah. Tingginya harga pakan dan berkembangnya berbagai jenis penyakit menjadi kendala petani. Dan, usaha tani lele saat ini sangat bergantung pada sediaan bibit berkualitas, pakan, dan obat-obatan. Jika petani tidak menggunakan pakan jadi, alamat si lele tak bakal naik bobotnya. Jadi, bertani lele tidak bisa lagi dengan sistem sambilan seperti dulu, harus intensif dan dalam skala usaha yang memadai.(Dadang WI)

I. Pendahuluan. Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu petani lele dengan paket produk dan teknologi. II. Pembenihan Lele. Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele. III. Sistem Budidaya. Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu : 1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung

pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya. 2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk. 3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi). Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele. IV. Tahap Proses Budidaya. A. Pembuatan Kolam. Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai : Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain. Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma. Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina. Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya

B. Pemilihan Induk Induk jantan mempunyai tanda : - tulang kepala berbentuk pipih - warna lebih gelap - gerakannya lebih lincah - perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung - alat kelaminnya berbentuk runcing. Induk betina bertanda : - tulang kepala berbentuk cembung - warna badan lebih cerah - gerakan lamban - perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat. C. Persiapan Lahan. Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi : - Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit. - Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan. - Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan. - Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele. Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah : - Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya. - Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama D. Pemijahan. Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas

menjadi anakan lele. E. Pemindahan. Cara pemindahan : - kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm. - siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang. - samakan suhu pada kedua kolam - pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring. - pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air. F. Pendederan. Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 - 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini. V. Manajemen Pakan. Pakan anakan lele berupa : - pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 - 4 hari. - Pakan buatan untuk umur diatas 3 - 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya. - Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal. VI. Manajemen Air. Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik : - air harus bersih - berwarna hijau cerah - kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm).

Ukuran kualitas air secara kimia : - bebas senyawa beracun seperti amoniak - mempunyai suhu optimal (22 - 26 0C). Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2. VI. Manajemen Kesehatan. Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai. Memilih usaha ternyata tidak harus dari sesuatu yang wah. Banyak peluang besar bisa Anda peroleh justru dari sesuatu yang nampak sepele. Semisal beternak ikan lele.Ikan berkumis ini memang masih dipandang sebelah mata oleh pebisnis. Padahal, rejeki yang ia janjikan cukup besar. Gerai supermerket besar hingga warung tenda di pinggir jalan butuh pasokan lele dalam jumlah banyak secara rutin. Mungkin kita tak pernah menggubris warung tenda yang menjajakan menu pecel lele yang berderet di sepenjang jalan. Padahal, kontinuitas kebutuhan lele di warung tenda umumnya lebih pasti bila dibanding dengan kebutuhan lele di supermarket. Warung-warung seperti itu banyak tersebar di setiap kota.

Memulai bisnis lele tidah harus selalu diawali dengan hitungan yang jelimet serta bikin pusing. Anda bisa memualinya dengan sekedar bejlan-jalan santai, nongkrong sambil iseng mencicipi menu ikan lele. Dari kegiatan itu Anda bisa memetakan pasar ikan lele. Jumlah kebutuhan ikan lelepun bisa Anda peroleh secara pasti. Ya. Kira-kira saya bisa habis lele 7 8 kg setiap malam, begitulah pengakuan Sarah pedagang pecel lele di bilangan Jakarta Barat. Ikan saya beli dari pasar Kebayoran Lama. Tiap kilo harganya Rp 12.000. Jika dihitung-hitung, Sarah butuh lele yang tidak sedikit. Paling tidak ia harus mendapat pasokan 210 240 kg lele segar secara rutin. Keterangan di atas bisa memberi gambaran kasar bagi Anda bahwa peluang berbisnis lele berprospek cerah. Pengalaman manis berbisnis lele juga dimiliki oleh Ivan, peternak lele di Parung. Usaha ini mulai ia tekuni sekitar dua tahun yang lalu. Awalnya usaha itu ditekuni oleh kakaknya. Karena saudaranya harus bertugas keluar negeri lantas usaha kolam lele itu dihibahkan kepada Vian. Pemuda yang masih kuliah di salah satu Universitas Suwasta di Jakarta itu merasa masih perlu banyak belajar di bidang perlelean. Saat ini ia dibimbing oleh Sueb, orang kepercayaan kakaknya. Berkat ikan bernama latin Clarias sp itu, Vian bisa menanggung biaya kulah secara mandiri. Saat ini Vian memiliki kolam sebanyak 15 petak. Tiap kolam berukuran luas 300m. Menurut Sueb, menjual ikan lele itu enak. Kita tidak perlu lagi repot-repot mencari keterangan pasar. Pembibitan memang lebih cepat untung. Tapi, kapasitas keuntungannya lebih kecil bila dibanding dengan pembesaran. Usaha pembesaran memang butuh modal lebih besar bila dibandingkan dengan pembibitan. Namun, untung yang bisa diraup lebih menjanjikan. Masa panen ikan lele memang relatif lebih cepat bila dibandingkan dengan jenis ikan konsumsi yang lain. Kalau gurami baru bisa dipanen sekitar 8 bulan. Sedangkan lele sudah bisa dipanen sekitar 50 hari, terang Vian sambil memegangi serokan yang dipenuhi ikan lele siap panen. Kondisi pasar ikan lele mamang cenderung lebih tidak stabil bila dibanding dengan kondisi pasar ikan jenis lain. Kadang-kadang harganya naik sangat tinggi, Tapi kadang-kadang pula merosot, ungkap Sueb. Pokoknya jangan jual lele pada bulan-bulan yang tidak ada huruf Rnya (Mei, Juni, Juli, dan Agustus),sahut Vian memaparkan pengalamannya. Sebab. Pada kisaran bulan itu banyak petani lele yang mengobral lelenya dengan harga murah. Alasannya, mereka sangat butuh biaya untuk keperluan sekolah anak-anak mereka. Harga jual ikan lele akan mencapai puncak termahal pada bulan Januari. Sebab, pada waktu itu pasokan ikan lele cenderung berkurang. Hal itu disebabkan karena pada bulan itu pembibitan lele banyak yang gagal. Banyak telur yang gagal menetas lantaran pengaruh musim hujan. Menurut pengalaman Vian, air hujan bisa menurunkan derajan keasaman (pH) air kolam. Jika Anda memiliki jumlah kolam lebih dari satu, Maka periode panen bisa dirancang bergantian. Berkat cara seperti ini, periode panen bisa menjadi lebih cepat dari 50 hari. =Budidaya lele tidak direpotkan dengan masalah air. Daya tahan ikan lele sangat baik Asal air selalu penuh dan cukup pangan, itu sudah beres,jelas Sueb di dalam saung tempat menjaga kolam lele. Supaya bisa untung, ikan yang dipelihara minimal haru berjumlah 10.000 ekor. Jumlah ikan sebanyak itu butuh paka sebanyak 35 karung. Setok pakan sebanyak itu dipakai dalam satu kali periode usaha. Setiap karung berisi pakan seberat 30 kg. Harga pakan perkarung adalah Rp 160.000.

Masalah pakan bisa diatasi dengan oplosan pakan yang berasal dari jerohan ayam. Harganya Cuma Rp 1500/ kg. kwintal jerohan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pakan lele selama 1 1,5 hari. Satu kolam butuh 2 karung pelet setiap hari. Pemberian pakan dilakukan 2 kali dalam sehari. Jadi, satu karung pelet digunakan untuk sekali pemberian pakan. Berkat menu tambahan, ukuran ikan bisa semakin besar. Kalau biasanya ikan sekilo ada 7 ekor, setelah diberi pakan tambahan berat ikan sekilo cima 6 ekor. Keuntungan lain yaitu bisa lebih irit biaya Rp 510.000 setiap bulan. Harga jual ikan lele di tingkat petani saat ini adalah Rp 11.000 / kg. Persentase kematian ikan lele biasanya mencapai 10%. Kondisi seperti itu umumnya terjadi sehabis ikan lele dilepas ke dalam kolam. Terutama ketika cuaca sedang panas. Setiap kolam bisa menghasilkan lele seberat 7 8 kuintal. Kedalaman kolam lele minimal 1 m. Air yang terlalu dangkal menyebabkan ukuran lele menjadi terlalu pendek. Sebab ikan menjadi kurang gerak. Jumlah bibit yang ditaburkan 50.000 ekor dalam setiap kolam. Bibit lele itu masih seukuran rokok. Satu bulan setelah dilepas, iakan lantas disortasi. Ikan yang sudah sebesar batu baterai dipindah kolam yang lain. Tujuannya supaya ukuran ikan seragam. Sebab jika tidak disortir, ikan yang ukurannya lebih kecil akan dimangsa oleh lele yang berbada lebih gede. Biasanya setelah disortir ikan tinggal 12.000 ekor. Atau sekitar 3 kwintal.

Anda mungkin juga menyukai