Anda di halaman 1dari 16

Cerebral Palsy Febelia C.W.

(07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

Daftar Isi
Daftar Isi..................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................2 Definisi........................................................................................................................ 4 Klasifikasi....................................................................................................................6 Insidensi.....................................................................................................................6 Etiology.......................................................................................................................9 Faktor resiko............................................................................................................... 9 Differential Diagnosis...............................................................................................10 Diagnosis.................................................................................................................. 11 a. Anamnesis.........................................................................................................11 b. Pemeriksaan Fisik..............................................................................................12 c. Pemeriksaan Penunjang....................................................................................12 Pathophysiology....................................................................................................... 13 Komplikasi................................................................................................................13 Prognosis.................................................................................................................. 13 Penatalaksanaan......................................................................................................14 Pencegahan.............................................................................................................. 15 Follow Up selama dirumah.......................................................................................15 Daftar Pustaka.......................................................................................................... 16

11

Cerebral Palsy Febelia C.W. (07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

PENDAHULUAN
Cerebral palsy bukanlah suatu penyakit yang baru. Cerebral palsy terjadi dimulai dari masa kanak-kanak dan tidak dapat disembuhkan. Penyakit ini menetap dan tidak bertambah parah. Dapat disembuhkan dengan edukasi, terapi dan teknologi yang ada. Cerebral palsy sudah ada sejak dahulu kala. Selama masih ada anakanak maka cerebral palsy dapat terjadi. Penelitian mengenai cerebral palsy dimulai pada tahun 1861. Pada tahun tersebut seorang dokter bedah tulang yang bernama Dr. William John Little mempublikasin laporan pertama yang mendeskripsikan mengenai masalah neurologis pada anak-anak dengan spastic diplegia. Spastic diplegia juga kadang disebut sebagai Little disease. Ini merupakan penyakit yang diartikan sebagai gangguan perkembangan anak pada tahun pertama kehidupan anak tersebut. Dengan gejala seperti kaku, spastic otot di daerah tangan dan kaki. Anak-anak ini mempunyai kesulitan didalam memegang objek,merangkak dan berjalan. Mereka tidak mempunyai perbaikan gejala ataupun perburukan dari gejala yang ada. Kata cerebral palsy pertama kali muncul pada akhir tahun 1800. Sir William Osler, yang merupakan seorang dokter british, mempercayai bahwa cerebral palsy merupakan diagnosis yang tepat untuk gejala yang ada pada anak-anak tersebut. Dr Sigmund Freud yang merupakan seorang spesialis saraf dari Austria, yang lebih dikenal dibidang psikiatri, mempublikasikan beberapa laporan mengenai cerebral palsy. Pada permulaan tahun, Dr Little percaya bahwa kebanyakan kasus dari cerebral palsy disebabkan oleh komplikasi yang terjadi selama kehamilan, baik itu sebelum melahirkan, selama melahirkan ataupun sesudah melahirkan. Ia mengatakan bahwa anak yang dilahirkan dengan cerebral palsy dilahirkan dengan adanya komplikasi selama kehamilan dan kondisi tersebut disebabkan oleh kurangnya suplai oksigen keotak. Dr Little mengatakan bahwa kekurangan oksigen ini memicu kerusakan jaringan otak yang juga mempengaruhi motorik. Tetapi pada tahun 1800an, Freud tidak setuju. Tidak ada anak-anak dengan cerebral palsy juga mengalami retardasi mental, gangguan penglihatan, dan kejang. Freud mengatakan bahwa gangguan ini dapat disebabkan pada awal masa kehidupan, yaitu ketika awal mulanya terbentuk otak didalam rahim.

11

Cerebral Palsy Febelia C.W. (07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

Meskipun penelitian Freud mengenai cerebral palsy, kepercayaan mengenai adanya komplikasi dari kehamilan masih merupakan kasus yang luas untuk menegakkan diagnosis. Pada tahun 1980an, peneliti menganalisa data dari penelitian di pemerintahan lebih dari 35.000 kelahiran dengan trauma merupakan penyebab dari ribuan cerebral palsy. Pada dekade sekarang ini telah banyak penelitian mengenai serebral palsy, baik itu mengenai pengobatan dan juga penyebabnya. Dan terus berkembang dari tahun ke tahun. Anak-anak dengan serebral palsy pun dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

11

Cerebral Palsy Febelia C.W. (07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

Definisi
Cerebral palsy merupakan sekumpulan penyakit kronik yang melibatkan otak dan fungsi sistem saraf. Gangguan tersebut dapat menyebabkan berbagai macam gejala seperti gannguan pergerakan, belajar, mendengar, melihat, dan berpikir. Hal ini disebabkan oleh karena satu atau lebih kerusakan diarea yang spesifik di otak. Bisa terjadi selama berada dalam kandungan (fetal development) atau pada saat infancy.Hal ini berarti penyakit ini dapat terjadi sebelum, selama, ataupun sesudah melahirkan. Cerebral adalah bagian dari otak.Palsy diartikan sebagai gangguan pergerakan atau posture. Jika seseorang didiagnosis dengan Cerebral Palsy, maka dapat diartikan hal itu terjadi karena adanya perlukaan diotak (cerebral) dan orang tersebut tidak dapat menggerakkan ototnya dibeberapa area di tubuhnya dalam batas normal (palsy). Anak-anak dengan cerebral palsy dapat mempunyai gejala seperti tidak dapat berjalan, tidak dapat berbicara, tidak dapat makan, dan tidak dapat bermain seperti anakanak pada umumnya. Cerebral palsy bukanlah penyakit yang progresif. Cerebral palsy juga tidak dapat dikatakan sebagai penyakit yang dapat disembuhkan. Walaupun dengan berbagai metode penyembuhan seperti edukasi, terapi dan teknologi, seseorang dengan cerebral palsy dapat mempunyai produktifitas hidup yang baik. Cerebral palsy bukanlah sebuah penyakit yang menular dan penyakit ini tidak semakin parah. Anak-anak dengan diagnosis cerebral palsy akan mengidap penyakit ini sepanjang hidupnya. Karakteristik dari cerebral palsy adalah ketidak mampuan untuk mengatur fungsi motorik secara sepenuhnya, khususnya mengatur pergerakan otot dan koordinasi. Tergantung daripada area otak mana yang terkena, seseorang dengan cerebral palsy dapat mempunyai satu atau lebih dari gejala berikut ini:

Otot yang mengencang (tightness) atau spasme Pergerakan yang tidak dapat dikontrol (involuntary movement) Gangguan gait dan mobilisasi Gangguan sensasi dan persepsi Gangguan penglihatan,pendengaran atau berbicara

11

Cerebral Palsy Febelia C.W. (07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

Kejang

11

Cerebral Palsy Febelia C.W. (07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

Klasifikasi
Cerebral palsy merupakan sekumpulan gejala yang mempunyai gangguan pada pergerkan dan posture. Setiap anak-anak dengan cerebral palsy mempunyai masalah pada tonus otot. Tonus otot ini bisa meningkat, berkurang, ataupun kombinasi dari keduanya (tonus fluktuasi). Anak dengan cerebral palsy mempunyai gangguan pada satu atau lebih gangguan dari bagian tubuh yang berefek pada gangguan tonus otot tergantung pada dibagian otak mana yang terkena. Ada 3 tipe utama dari serebral palsy, yaitu :
1.

Spastic Cerebral Palsy Kaku dan kesulitan untuk bergerak

2.

Athetoid Cerebral Palsy Pergerakan yang tidak dapat dikontrol

3.

Ataxic Cerebral Palsy Gangguan keseimbangan dan persepsi

4.

Mixed (campuran)

Insidensi
Karena serebral palsy merupakan gangguan yang menyebabkan gangguan perkembangan maka cerebral palsy juga dapat dikatakan sebagai developmental disability, yang juga termasuk Down syndrome, Epilepsy dan Autism. Hampir 2 dari ribuan bayi yang lahir di US mempunyai gejala seperti cerebral palsy. Penelitian menunjukkan bahwa hampir 5.000 anak-anak didiagnosis serebral palsy dan 1.200-1.500 anakanak sebelum sekolah didiagnosa serebral palsy setiap tahunnya.

11

Cerebral Palsy Febelia C.W. (07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

Sampai saat ini belum diketahui angka pasti dari kejadian serebral palsy di US. Masih belum bisa diketahui apakah kejadian serebral palsy meningkat, menurun atau menetap setiap tahunnya. Pemeriksaan kardiotokografi pada masa kehamilan dikatakan tidak berpengaruh untuk terjadinya penurunan insidensi cerebral palsy. Beberapa anak-anak dengan gangguan cerebral palsy dapat terjadi perbaikan sebelum masuk sekolah namun cerebral palsy ini merupakan penyakit yang bertahan sampai lama.

11

Cerebral Palsy Febelia C.W. (07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

11

Cerebral Palsy Febelia C.W. (07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

Etiology
Cerebral palsy terjadi dikarenakan adanya kerusakan pada otak. Kerusakan pada otak dapat terjadi karena berbagai hal. Dan kerusakan ini dapat terjadi selama : Sebelum melahirkan (fetal development) Selama melahirkan Sesudah melahirkan

Pada cerebral palsy masih belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kerusakan otak dan bagaimana menghindarinya. Secara umum, ada 2 hal utama penyebab dari cerebral palsy, yaitu a. Kegagalan otak malformation) untuk berkembang (developmental brain

b. Kerusakan saraf yang terjadi ketika otak sedang berkembang Apapun penyebab dari cerebral palsy, derajat keburukannya ditentukan dari tipe dan waktu dari injury. Contohnya pada bayi premature, perdarahan diotak (intraventricular hemorrhage) dapat menyebabkan kerusakan yang parah. Dan juga semakin lama otak pada bayi tidak mendapat suplai oksigen, semakin parah pula kerusakan pada jaringan otak. 10-15% cerebral palsy disebabkan oleh kerusakan otak, yang dapat disebabkan oleh infeksi (seperti meningitis), perdarahan pada otak, dan kerusakan lain yang dapat menyebabkan otak kekurangan suplai oksigen.

Faktor resiko
Faktor resiko dapat terjadi baik dari orang tua maupun dari anak. Faktor resiko yang berasal dari orang tua :

11

Cerebral Palsy Febelia C.W. (07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

Ibu usia >40th Ibu usia <20th Ayah usia <20th Ras African-American

Yang dipengaruhi oleh keadaan anak seperti :

Anak pertama atau anak ke lima dan seterusnya Kembar, terutama jika salah satu kembaran meninggal Berat badan lahir rendah, <1.5 Kg Bayi premature, <37 minggu

Beberapa factor resiko lain, seperti : Rhesus atau ABO inkompatibilitas antara ibu dan anak Infeksi pada anak dengan penyakit measles atau penyakit virus yang terjadi pada awal kehamilan Penyakit dengan mikro-organisme yang menyerang saraf pusat pada anak

Kombinasi dari semua factor resiko dapat memperburuk keadaan pasien.

Differential Diagnosis
a. Developmental delay pertumbuhan yang tertunda b. Neuromotor dysfunction Perkembangan yang tertunda dari nervous system c. Motor disability Mengindikasikan gangguan pergerakan yang menetap dalam jangka waktu lama

11

Cerebral Palsy Febelia C.W. (07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

d. CNS dysfunction Otak berfungsi tidak seharusnya e. Static encelopathy Fungsi otak yang abnormal yang tidak memburuk

Diagnosis
a. Anamnesis Anamnesis sangatlah penting untuk menentukan diagnosis dan mengetahui perjalanan penyakit pasien, serta mengetahui penyebab dan faktor resiko yang diderita. Beberapa gejala yang dapat ditanyakan untuk menegakkan diagnosis seperti apakah terdapat :

Lethargy Irritabilitas High pitched cry Gemetaran pada tangan dan kaki Gangguan makan, seperti susah menelan ataupun susah menyusu Tonus otot menurun Posture yang abnormal, seperti anak favoring one side of the body Kejang, mata menatap sambil berbicara tanpa sebab, mata berkedip-kedip, tubuh kedutan Abnormal reflex

Ketika bayi sudah menginjak usia 6 bulan, dapat terlihat dengan jelas bahwa terjadi perlambatan dalam perkembangannya dibandingkan anakanak seusianya. Seperti berjalan, berbicara, rolling over, sitting up, crawling. Orang tua akan mulai menyadari perubahan yang terjadi pada anak mereka terutama jika terjadi perlambatan dalam perkembangan,

11

Cerebral Palsy Febelia C.W. (07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

sikap anak yang tidak normal serta gejala-gejala dari cerebral palsy terutama jika hal ini dialami pada anak sebelumnya.

b. Pemeriksaan Fisik
Selama masa perkembangan 6 bulan pertama, gejala pada cerebral palsy dapat terlihat dari tonus otot maupun posture. Gejala-gejala tersebut dapat terlihat seperti :

Tonus otot yang dapat berubah dari penurunan tonus hingga peningkatan tonus. Bayi dapat berubah dari lembek hingga kaku. Bayi dapat menggenggam tangannya Dapat ditemukan adanya pergerakan yang berbeda dari sisi tubuh yang satu dengan yang lainnya. Seperti sisi tubuh yang berlawanan lebih gampang digerakkan dibandingkan dengan sisi tubuh yang lain Ketika diberi makanan, bayi akan mengeluarkannya lagi

c. Pemeriksaan Penunjang

CT Scan MRI kepala Blood tests Electroencephalogram (EEG) Hearing screen Vision testing

Ada beberapa hal mengapa seorang dokter menegakkan diagnosis cerebral palsy, seperti :

menunda

untuk

Dokter menganggap bahwa semakin muda seseorang maka

akan semakin mudah sembuh. Seperti itupun yang terjadi pada anak-anak jika terjadi kerusakan diotak maka akan cepat ada

11

Cerebral Palsy Febelia C.W. (07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

perbaikan, dan juga sisi otak yang lain dapat menggantikan otak yang rusak Sistem saraf pada anak dapat dengan mudahnya mengalami perbaikan, seperti dengan ada gejala motorik, tonus otot meningkat atau menurun, dan pergerakan yang tidak bisa dikendalikan dapat kembali diperbaiki oleh tubuh. Gejala motorik dapat kembali stabil pada usia 2-3 tahun.

Pathophysiology
Cerebral palsy disebabkan oleh karena kerusakan dari otak yang belum mature. Beberapa mengklasifikasikan cerebral palsy sebagai hasil dari kerusakan di otak sebelum usia mencapai 3 tahun. Setelah periode postnal, cerebral palsy sering diidentifikasikan dengan berbagai macam penyebab ( contoh : ischemic encephalopathy). Kerusakan cerebral mengubah tonus otot, reflex,primitive reflex dan reaksi postural. Beberapa gejala lain mungkin dikarenakan kerusakan sekunder (sebagai contoh retardasi mental, vision and hearing problems, seizures)

Komplikasi
Bone thinning or osteoporosis Bowel obstruction Hip dislocation and arthritis in the hip joint

Injuries from falls Joint contractures Pneumonia caused by choking Poor nutrition Reduced communication skills (sometimes) Reduced intellect (sometimes) Scoliosis Seizures (in about half of patients) Social stigma

Prognosis
Cerebral palsy merupakan penyakit jangka panjang. Pengobatan jangka panjang mungkin juga diperlukan. Gangguan ini tidak ada hubungannya

11

Cerebral Palsy Febelia C.W. (07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

dengan memperpendek atau memperpanjang umur seseorang. Cerebral palsy mempunyai berbagai macam gejala. Banyak orang dengan cerebral palsy setelah dewasa mempunyai hidup sosial yang baik, dan mempunyai kualitas yang baik ditengah komunitas atau masyarakat. Ada yang sudah mandiri, ada yang membutuhkan beberapa bantuan, dalam kasus yang berat pasien harus dititipkan dipanti khusus serebral palsy.

Penatalaksanaan
Karena setiap anak dengan cerebral palsy berbeda-beda, penatalaksaan untuk setiap anak juga tidak sama. Tetapi karena semua gejala serebral palsy adalah gangguan pergerakan, exercise program merupakan salah satu pilihan dalam penatalaksanaan cerebral palsy. Tergantung daripada kebutuhan pasien, beberapa anak akan membutuhkan terapi fisik, terapi berbicara, terapi occupational. Terapi ini dapat membantu posture dan pergerakan pada anak dengan cerebral palsy. Pertemuan dengan terapi juga harus sesering mungkin, dapat dilakukan selama 2 kali seminggu. Seiring dengan pertumbuhan anak, intensitas pertemuan dengan terapi dapat dikurangi. Para terapi juga akan mengajarkan mengenai beberapa hal agar orang tua juga dapat mempraktekkannya sendiri dirumah ketika therapist tidak ada. Sangat dianjurkan untuk melakukan terapi pada usia kurang dari 6 bulan. Kebanyakan anak di bawa untuk dilakukan pengobatan ketika berusia 1 tahun atau 2 tahun dikarenakan orang tua baru menyadari adanya kelainan pada usia tersebut. Kesimpulannya, beberapa pengobatan yang dapat dilakukan seperti : Physical therapy Occupational therapy Speech therapy Obat-obatan untuk seizures, muscle spasms, dan rasa sakit Operasi untuk struktur tubuh yang abnormal atau untuk melepaskan otot yang kencang Alat-alat seperti : braces, kursi roda

11

Cerebral Palsy Febelia C.W. (07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

Bahkan ada penelitian yang terbaru mengatakan bahwa stem cell juga merupakan penatalaksanaan bagi serebral palsy5 . Hal ini telah dilakukan terhadap dua orang anak diCina dan mendapat hasil yang bagus 3,4 .

Pencegahan
Dengan mempunyai program preantenatal care dapat mengurangi resiko yang dapat menyebabkan cerebral palsy. Walau bagaimanapun dengan adanya program preantenatal yang semakin membaik selama 15 tahun terakhir ini, tidak dapat mengurangi factor resiko terjadinya serebral palsy.

Follow Up selama dirumah


Makan makanan yang bergizi Tetap menjaga keamanan rumah Latihan lagi dirumah apa yang sudah diajarkan oleh therapist Tetap menjaga agar BAB tetap lancar dengan pemberian obat pencahar Melindungi sendi dari trauma

11

Cerebral Palsy Febelia C.W. (07120070039) Fakultas Kedokteran UPH

Daftar Pustaka
1. Johnston MV. Encephalopathies. In: Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, eds. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2011: chap 591

2. Ashwal S. et al. Practice parameter: diagnostic assessment of the child with cerebral palsy: report of the Quality Standards Subcommittee of the American Academy of Neurology and the Practice Committee of the Child Neurology Society. Neurology. 2004;62:851-863.
3. http://www.stemcellschina.com/index.php/en/patient-

experiences/cerebral-palsy/1331-kaelyn-cp 4. http://www.cerebralpalsy.org/cerebral-palsy-medical-news-andbreakthroughs/cerebral-palsy-and-stem-cell-treatment-dramaticresults-in-china/ 5. http://osggeneticsspring2010.wikispaces.com/MichelleC


6. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001734/ 7. http://www.about-cerebral-palsy.org/diagnosis/index.html 8. Sakzewski L, Ziviani J, Boyd R. Systematic review and meta-analysis of

therapeutic management of upper-limb dysfunction in children with congenital hemiplegia. Pediatrics. 2009;123:e1111-1122.

11

Anda mungkin juga menyukai