Dr. Ir. Reynaldo Zoro School for Electrical Engineering & informatics of Institute of Technology Bandung
Dibutuhkan udara naik (Up-draft) keatas akibat pemanasan permukaan tanah atau sifat orografis permukaan tanah Dibutuhkan partikel aerosol (mengambang) yang hygroskopis (menyerap air) dari garam laut atau partikel industri yang naik bersama up-draft Dibutuhkan udara lembab yang naik keatas untuk pembentukan partikel es (hailstone) di awan
Dr. Reynaldo Zoro - Power Engineering Research Group
School of Electrical Engineering and Informatics, Institute of Technology Bandung
12,5
0C
10,0
-30
7,5
5,0
2,0
28 t
Cumulonimbus
Cumulonimbus
Lightning photography
Lightning photography
Fakta
Setiap sambaran dapat membangkitkan sampai dengan 100 juta volt listrik dan arus mengalir sampai dengan 200 ribu ampere Suhu kanal petir sampai dengan 10,000 OC, lebih panas dari permukaan matahari, namun terbentuk dari es Menyambar dimana saja, setiap detik di permukaan bumi terjadi ribuan sambaran ke tanah dan sambaran itu dapat berasal dari lebih 15 km jaraknya dari awan petir Statistik menunjukkan sambaran petir awan ke awan (intra cloud IC) lebih banyak dari pada sambaran petir ke tanah (cloud to ground CG), namun itu saja sudah cukup banyak menyebabkan masalah di permukaan bumi
Dr. Reynaldo Zoro - Power Engineering Research Group
School of Electrical Engineering and Informatics, Institute of Technology Bandung
13
14
Lightning Detection
1 SENSOR
3 SENSOR
FUZZY CONTROLLER NETWORK ARCHIVE CENTRAL ANALYZER AND FORMAT CENTRAL ANALYZER LE BUFFERS CAP BUFFERS BUFFERS HUB SATION LA STORE DEMO DIAL-IN 14 SENSOR 15 SENSOR CUSTOMER DIAL-IN CUSTOMER BACK-UP MODEM SERVICES 16 TIS PORTS CUSTOMER BACK-UP RECEIVER STATION VIS DISPLAY 1
LINTASARTA
LINTASARTA
RIP
16 SENSOR
DEMODULATOR
MODEM
Kerapatan sambaran
17
Seiring dengan perkembangan teknologi deteksi petir, parameter hari guruh hampir tidak digunakan lagi Kerapatan sambaran (Ground Flash Density GFD atau Number Flash to Ground Ng) adalah jumlah sambaran petir ke tanah per kilometer persegi per tahun Data GFD ini lebih akurat dari hari guruh, yang hanya menghandalkan pengamatan langsung semata Potensi sumber enersi petir yang tinggi dapat diketahui
18
Kerapatan sambaran
Peta GFD
suatu daerah
19
21
22
23
24
Parameter petir
Observation in situ : Natural Lightning Triggered Lightning : Rocket Initiated Lightning Laboratory : Long Sparks Electromagnetic Measurement : Lightning Detection or Location System Modeling : Numerical Simulation
25
26
DYNASPHERE
EFM
27
28
Triggered Lightning
29
Laboratory Test
30
(A)
Oscillogram arus petir negatif dengan 5 petir ikutan (A) dan oscillogram arus petir positif (B) (by Karl Berger, Mt San Salvatore, Switzerland)
31
(B)
Dr. Reynaldo Zoro - Power Engineering Research Group
School of Electrical Engineering and Informatics, Institute of Technology Bandung
(A)
(B)
Oscillogram arus petir positif (A) dan oscillogram arus petir negatif (B) (by Jaringan Deteksi Petir Nasional, Indonesia)
32
Terpa petir standard IEC 60-2/1973 Bentuk terpa dinyatakan dengan tf/th, dimana tf adalah waktu muka dan th adalah waktu punggung Bentuk tegangan terpa petir adalah 1.2/50 s Bentuk arus terpa petir adalah 8/20 s
33
P ro b a b i l i ta s
A ru s Pu n c a k Pe tir
Europe by Karl Berger, measured at Mt San Salvatore, Switzerland : (1) petir pertama total, (2) petir negatif, (3) petir positif. Indonesia by Reynaldo Zoro, measured at Mt Tangkuban Perahu : (4) petir negatif, (5) petir positif
34
Zoro, R., Karakteristik Petir dan Kondisi Cuaca di Daerah Tropis Kasus Gn. Tangkuban Perahu, Disertasi Doktor, Insitut Teknologi Bandung, September 1999.
Karakteristik Petir Polaritas Negatif
Tangkuban Perahu Jawa Barat 280 kA
Polaritas Positif
Arus Puncak ( i )
Maksimum
298 kA
335 kA
392 kA
Probability 50 %
40 kA
18 kA
Rata-rata
41 kA
30 kA
Kecuraman (di/dt)
Maksimum
119 kA/s
120 kA/s
Probability 50 %
35
Kerapatan Sambaran Total (sambaran/km2/tahun) 7,9 15,5 Dr. Reynaldo Zoro - Power Engineering Research Group
School of Electrical Engineering and Informatics, Institute of Technology Bandung
Ng = 40 sambaran/km2/t hn (maksimum)
36
37
38
Enersi petir yang dapat dihasilkan untuk setiap sambaran petir adalah W = U i dt = U . Q [Ws]
Jika sebuah sambaran memiliki muatan petir sebesar 25 As maka dapat menghasilkan enersi sebesar 500 Ws atau 500 J Enersi ini mampu menyalakan bola lampu pijar 50 Watt selama 10 detik Untuk muatan arus petir yang lebih besar dan durasi waktu yang lebih lama maka enersi yang dikumpulkan akan menjadi lebih besar
Dr. Reynaldo Zoro - Power Engineering Research Group
School of Electrical Engineering and Informatics, Institute of Technology Bandung
39
Arus petir tropis lebih panjang durasi nya dan lebih besar amplitudanya, sehingga enersi nya lebih besar Kerapatan sambaran petir lebih tinggi dari sub-tropis & potensi enersi dapat diketahui dengan Sistem Deteksi Petir Petir yang menyebar sambaran nya disuatu daerah dengan kerapatan tinggi, enersinya dapat diperoleh dengan pemasangan banyak tiang seperti wind-turbin farm Melakukan riset material untuk mendapatkan kapasitor & batre yang mampu menyimpan enersi dengan kecepatan tinggi (high transient)
Dr. Reynaldo Zoro - Power Engineering Research Group
School of Electrical Engineering and Informatics, Institute of Technology Bandung
40
DEPOK BOGOR
KUNINGAN
Strokes Flash Density Analysis : All : JAWA BARAT Position : 6.5 S, 107 E Dr. Reynaldo Window : (450 x 450) : Juli 1, 1995 - Juni 31, 1999 Zoro - Power Engineering Research Group
School of Electrical Engineering and Informatics, Institute of Technology Bandung
TERIMAKASIH
Dr. Reynaldo Zoro
LIGHTNING CARNIVAL
43
CV of the Speaker
Dr.Dipl.Ing.Ir. Reynaldo Zoro
Lab. Teknik Tegangan & Arus Tinggi Sekolah Teknik Elektro & Informatika (STEI)- ITB
Riwayat Pendidikan :
1975 - S1 Teknik Tenaga Listrik ITB 1982 - S2 High Voltage Engineering Technical University (TU) Munich Germany 1990 S2 Teknik Tegangan Tinggi Fakultas Pasca Sarjana (FPS) ITB 1999 S3 TU Munich & FPS ITB Lahir di Sawahlunto Sumatra Barat
44
Karir Pendidikan & Penelitian : 1978 Staff Dosen pada Kelompok Keilmuan Ketenagalistrikan STEI ITB 1992 Kepala Stasiun Penelitian Petir -ITB Gn.Tangkuban Perahu 1995 2002 ; Direktur Perusahaan milik ITB 2002 Ketua Himpunan Ahli Listrik Tegangan Tinggi Indonesia (HALTI) 2003 2008 Ketua Lab.Teknik Tegangan Tinggi ITB
Jabatan Profesional :
1996 Angg. Tim Standarisasi DLPE-ESDM 1996 Anggota CIGRE (Himpunan Ahli Teknik Tegangan Tinggi International) France 1996 Angg. Tim Standarisasi IEC TC-81: Lightning, Geneva, Swiss 2007 Angg. Komite Nasional (KomNas) IEC BSN 2008 Chairman of Scentific Committee for Indonesian Lightning Society (ILS) Dr. Reynaldo Zoro - Power Engineering Research Group
School of Electrical Engineering and Informatics, Institute of Technology Bandung
45