Anda di halaman 1dari 27

Anatomi sistem rangka

Sistem skeletal adalah sistem yang terdiri dari tulang (rangka) dan struktur yang membangun hubungan (sendi) di antara tulang-tulang tersebut. Secara umum fungsi dari sistem skeletal adalah: 1. 2. 3. 4. Menyediakan bentuk untuk menopang tubuh, Sebagai alat gerak pasif, Melindungi organ-organ internal dari trauma mekanik, Menyimpan dan melindungi sumsum tulang selaku sel hemopoietic (red bone marrow), 5. Menyediakan tempat untuk menyimpan kelebihan kalsium, dan 6. Menyimpan lemak (yellow bone marrow).

Pada manusia, rangka dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu rangka aksial (membentuk sumbu tubuh, meliputi tengkorak, kolumna vertebra, dan toraks) dan rangka apendikular (meliputi ekstremitas superior dan inferior). Berdasarkan bentuknya dan ukurannya, tulang dapat dibagi menjadi beberapa penggolongan:

1. Tulang panjang, yaitu tulang lengan atas, lengan bawah, tangan, tungkai, dan kaki (kecuali tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki). Badan tulang ini disebut diafisis, sedangkan ujungnya disebut epifisis. 2. Tulang pendek, yaitu tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki. 3. Tulang pipih, yaitu tulang iga, bahu, pinggul, dan kranial. 4. Tulang tidak beraturan, yaitu tulang vertebra dan tulang wajah 5. Tulang sesamoid, antara lain tulang patella dan tulang yang terdapat di metakarpal 1-2 dan metatarsal 1. Rangka aksial -Tengkorak

Tengkorak tersusun atas tulang kranial dan tulang wajah. Tulang kranial tersebut meliputi:

Tulang frontal

Tulang frontal merupakan tulang kranial yang berada di sisi anterior, berbatasan dengan tulang parietal melalui sutura koronalis. Pada tulang frontal ini terdapat suatu sinus (rongga) yang disebut sinus frontalis, yang terhubung dengan rongga hidung.

Tulang temporal

Terdapat dua tulang temporal di setiap sisi lateral tengkorak. Antara tulang temporal dan tulang parietal dibatasi oleh sutura skuamosa. Persambungan antara tulang temporal dan tulang zigomatikum disebut sebagai prosesus zigomatikum. Selain itu terdapat prosesus mastoid (suatu penonjolan di belakang saluran telinga) dan meatus akustikus eksternus (liang telinga).

Tulang parietal

Terdapat dua tulang parietal, yang dipisahkan satu sama lain melalui sutura sagitalis. Sedangkan sutura skuamosa memisahkan tulang parietal dan tulang temporal.

Tulang oksipital

Tulang oksipital merupakan tulang yang terletak di sisi belakang tengkorak. Antara tulang oksipital dan tulang parietal dipisahkan oleh sutura lambdoid. Di dasar tulang oksipital terdapat foramen magnum, suatu foramen yang menghubungkan otak dan medula spinalis. Di sisi foramen magnum terdapat condyles, suatu penonjolan yang menghubungkan oksipital dengan tulang atlas (C1).

Tulang sphenoid

Tulang sphenoid merupakan tulang yang membentang dari sisi fronto-parieto-temporal yang satu ke sisi yang lain. Secara umum tulang sphenoid dibagi menjadi greater wing dan lesser wing, di mana greater wing berada lebih lateral dibanding lesser wing. Kanalis optikus dibentuk oleh tulang ini (lesser wing). Selain itu terdapat juga sella turcica (yang melindungi kelenjar hipofisis) dan sinus sphenoid (suatu sinus yang membuka ke rongga hidung).

Tulang ethmoid

Tulang ethmoid merupakan tulang yang berada di belakang tulang nasal dan lakrimal. Beberapa bagian dari tulang ethmoid adalah crista galli (proyeksi superior untuk perlekatan meninges), cribriform plate (dasar crista galli, dengan foramen olfaktori yang melewatkan nervus olfaktori), perpendicular plate (bagian dari nasal septum) dan konka. Selain itu terdapat juga sinus ethmoid, yang membuka ke rongga hidung. Sedangkan tulang wajah meliputi:

Tulang mandibula

Mandibula merupakan tulang rahang bawah, yang berartikulasi dengan tulang temporal melalui prosesus kondilar.

Tulang maksila

Tulang maksila merupakan tulang rahang atas. Maksila meliputi antara lain prosesus palatin yang membentuk bagian anterior palatum dan prosesus alveolar yang memegang gigi bagian atas.

Tulang nasal

Tulang nasal merupakan tulang yang membentuk jembatan pada hidung dan berbatasan dengan tulang maksila.

Tulang lakrimal

Tulang lakrimal merupakan tulang yang berbatasan dengan tulang ethmoid dan tulang maksila, berhubungan duktus nasolakrimal sebagai saluran air mata.

Tulang zigomatikum

Tulang zigomatikum merupakan tulang pipi, yang berartikulasi dengan tulang frontal, temporal dan maksila.

Tulang palatin

Tulang palatin merupakan tulang yang membentuk bagian posterior palatum.

Tulang vomer

Tulang vomer merupakan bagian bawah nasal septum (sekat hidung). Kolumna vertebra

Kolumna vertebra terbentuk dari tulang-tulang individual yang disebut sebagai vertebra. Terdapat sekitar 26 vertebra, meliputi 7 vertebra servikal, 12 vertebra torakal, 5 vertebra lumbar, 1 vertebra sakral (yang terdiri atas 5 vertebra individual) dan 1 vertebra koksigeal (yang terdiri atas 4-5 koksigeal kecil). Secara umum, bentuk vertebra terdiri atas korpus vertebra, lengkung vertebra, foramen vertebra, prosesus transversus, prosesus spinosa, prosesus artikular inferior, prosesus artikular posterior, pedikulus dan lamina. Terdapat sedikit perbedaan antara vertebra segmen servikal, torakal, dan lumbar:

Pada vertebra segmen servikal, korpus berukuran relatif lebih kecil

dibandingkan segmen torakal dan lumbar. Pada prosesus transversus terdapat foramen (lubang) transversus, yang fungsinya untuk melewatkan arteri vertebralis. Artikulasi antara satu vertebra servikal dengan vertebra servikal lainnya (melalui sendi apophyseal) membentuk sudut sekitar 45 derajat. Khusus untuk segmen C1 (atlas), terdapat facies artikulasi untuk dens axis (C2) serta facies artikulasi yang agak besar untuk perlekatan dengan oksipital. Sedangkan pada segmen C2 (axis), terdapat dens axis yang akan berartikulasi dengan atlas (C1).

Pada vertebra segmen torakal, korpus berukuran relatif lebih besar dibandingkan segmen servikal namun lebih kecil dibandingkan dengan segmen lumbar. Tidak ada foramen transversus. Khas pada vertebra segmen torakal adalah adanya facies untuk artikulasi dengan tulang iga (kostal). Facies ini ada yang terletak di prosesus transversus dan ada yang terletak di prosesus spinosa. Pada vertebra segmen lumbar, korpus berukuran relatif lebih besar dibandingkan dengan korpus pada segmen servikal dan torakal. Adanya prosesus asesorius pada prosesus transversus dan prosesus mamilaris pada prosesus artikulasi superior menjadi ciri khas pada segmen lumbar. Pada vertebra segmen sakral, bentuknya khas seperti sayap yang melebar dengan penonjolan ke depan pada artikulasi lumbo-sakral yang disebut sebagai promontory. Vertebra segmen sakral terdiri atas 5 vertebra individual, yang dihubungkan satu sama lain melalui celah transversus dan memiliki 8 foramen sakral. Di bagian posterior terdapat celah yang disebut hiatus sakralis. Pada vertebra segmen koksigeal, terdiri atas 4-5 segmen koksigeal individual yang terhubung dengan vertebra segmen sakralis.

Dilihat secara lateral, kolumna vertebra yang tersusun mulai dari servikal hingga koksigeal membentuk lengkung yang khas, yaitu lordosis servikal, kyphosis torakal, lordosis lumbar dan kyphosis sakral. Lordosis servikal terbentuk ketika seorang bayi mulai belajar menegakkan kepalanya (usia 3 bulan), sedangkan lordosis lumbar terbentuk ketika seorang anak mulai belajar berdiri.

Toraks

Toraks merupakan rangka yang menutupi dada dan melindungi organ-organ penting di dalamnya. Secara umum toraks tersusun atas klavikula, skapula, sternum, dan tulang-tulang kostal.

Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior, dan berartikulasi dengan klavikula melalui akromion. Selain itu, skapula juga berhubungan dengan humerus melalui fossa glenoid. Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula melalui akromion, dan di ujungnya yang lain berartikulasi dengan manubrium sternum. Sternum merupakan suatu tulang yang memanjang, dari atas ke bawah, tersusun atas manubrium, korpus sternum, dan prosesus xyphoideus. Manubrium berartikulasi dengan klavikula , kostal pertama, dan korpus sternum. Sedangkan korpus stenum merupakan tempat berartikulasinya kartilago kostal ke-2 hingga kostal ke-12. Tulang-tulang kostal merupakan tulang yang berartikulasi dengan vertebra segmen torakal di posterior, dan di anterior berartikulasi dengan manubrium dan korpus sternum. Ada 12 tulang kostal; 7 kostal pertama disebut kostal sejati (karena masingmasing secara terpisah di bagian anterior berartikulasi dengan manubrium dan korpus sternum), 3 kostal kedua disebut kostal palsu (karena di bagian anterior ketiganya melekat dengan kostal ke-7), dan 2 kostal terakhir disebut kostal melayang (karena di bagian anterior keduanya tidak berartikulasi sama sekali).

Rangka apendikular Ekstremitas atas

Ekstremitas atas terdiri atas tulang skapula, klavikula, humerus, radius, ulna, karpal, metakarpal, dan tulang-tulang phalangs.

Skapula

Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior tulang kostal dan berbentuk pipih seperti segitiga. Skapula memiliki beberapa proyeksi (spina, korakoid) yang melekatkan beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan atas dan lengan bawah. Skapula berartikulasi dengan klavikula melalui acromion. Sebuah depresi (cekungan) di sisi lateral skapula membentuk persendian bola-soket dengan humerus, yaitu fossa glenoid.

Klavikula

Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula di sisi lateral dan dengan manubrium di sisi medial. Pada posisi ini klavikula bertindak sebagai penahan skapula yang mencegah humerus bergeser terlalu jauh.

Humerus

Humerus merupakan tulang panjang pada lengan atas, yang berhubungan dengan skapula melalui fossa glenoid. Di bagian proksimal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain leher anatomis, leher surgical, tuberkel mayor, tuberkel minor dan sulkus intertuberkular. Di

bagian distal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain condyles, epicondyle lateral, capitulum, trochlear, epicondyle medial dan fossa olecranon (di sisi posterior). Tulang ulna akan berartikulasi dengan humerus di fossa olecranon, membentuk sendi engsel. Pada tulang humerus ini juga terdapat beberapa tonjolan, antara lain tonjolan untuk otot deltoid.

Ulna

Ulna merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi anatomis. Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak fleksi-ekstensi. Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk sendi kisar, memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus styloid.

Radius

Radius merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi lateral pada posisi anatomis. Di daeraha proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang lunate.

Karpal

Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. Antara tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan hamate.

Metakarpal

Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan

menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang sesamoid.

Tulang-tulang phalangs

Tulang-tulang phalangs adalah tulang-tulang jari, terdapat 2 phalangs di setiap ibu jari (phalangs proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari lainnya (phalangs proksimal, medial, distal). Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu. Ekstremitas bawah

Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan tulang-tulang phalangs.

Pelvis

Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih. Masingmasing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium. Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di bagian

pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum, fungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.

Femur

Femur merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah proksimal terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan oleh garis intertrochanteric. Di bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk artikulasi dengan tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal posterior terdapat fossa intercondylar.

Tibia

Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus medial.

Fibula

Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.

Tarsal

Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia

di proksimal dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid, navicular, dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang penyanggah berdiri.

Metatarsal

Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang sesamoid.

Phalangs

Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan. Referensi:

OSTEOMIOLOGI
Posted by yanpyuh pada 24 Maret 2009

OTOT DAERAH KEPALA a. m. frontalis (kening) b. m. orbicularis okuli (mata) c. m. corugator supercilii d. m. nasalis (hidung) e. m. zigomaticus f. m. masseter (utk mengunyah) g. m. gucinator (utk mengunyah) h. m. orbicularis oris (mulut) i. m. mentalis OTOT DAERAH LEHER a. m. sternocleidomastoideus b. m. platisna OTOT DAERAH DADA DAN PERUT a. m. pectoralis mayor b. m. pectoralis minor c. m. intercostalis d. m. seratus anterior e. m. obliquus abdominis externus f. m. obliquus abdominis internus g. m. tranvesus abdominis h. m. rectus abdominis

OTOT DAERAH PUNGGUNG a. m. trapezius b. m. latisimus dorsi c. m. piramidalus d. m. ramboideus mayor e. m. ramboideus minor f. m. trigonum auskultasi

Ekstremitas atas

Extremitas Bawah

Sistem Skelet (Rangka) Pada Manusia di 01:56 Diposkan oleh agus_wazza 0 komentar

Rangka manusia terdiri dari 206 tulang dan dibagi menjadi axial skeleton dan appendicular skeleton. 1. Axial skeleton (rangka poros, 80 tulang) yaitu costa, sternum, tulang-tulang kepala, dan tulangtulang vertebrae, tulang-tulang ini membentuk sumbu tubuh. 2. Apendicular skeleton (rangka tambahan, 126 tulang)yaitu tulang-tulang gelang bahu, ekstremis atas, gelang panggul, dan ekstremis bawah. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut: 1. Axial Skeleton A. Tulang-tulang kepala (tengkorak), terdiri dari Tulang tulang tempurung, melindungi otak, organ pendengaran dan penglihatan, yaitu Os. frontalis (t. dahi) 1, Os. Parietalis (t. ubun-ubun) 2, Os. Temporalis (t. pelipis) 2, Os. Occipitalis (t. kepala belakang)1, Os. Spheinodalis (t. baji) 1, Os. Ethmoidalis (t. tapis) 1 Tulang muka, pemberi bentuk wajah terdiri dari Os. Maxillaris (t. rahang atas) 2, Os. nasalis (t. hidung) 2, Os. zygomaticus (t. pipi) 2, Os. Lacrimalis (t. air mata) 2, Os. Palatinus (t. langit-langit) 2 , Os. Concha nasalis inferior 2, Os. Mandibula (t rahang bawah) 1, Os. Vomer 1 Sewaktu lahir proses penulangan belum sempurna, beberapa tulang masih dalam bentuk membran fibrosa sehingga membentuk bagian lunak dibagian kepala yang disebut fontanel. 1. Fontanel anterior (1), berbentuk belah ketupat, terletak antara 2 tulang parietal dan 2 tulang frontal (pada bayi ada 2 tulang frontal). Fontanel ini menutup setelah bayi berumur 18 bulan. 2. Fontanel posterior (1), berbentuk segitiga terletak diantara 2 tulang parietal dan 1 tulang occipital, menutup setelah bayi berumur 2-4 bulan. 3. Fontanel sphenoidalis (2), terletak dibelakang os. Temporalis, menutup setelah bayi 2-4 bulan

4. Fontanel matoideus (2), terletak dibelakang os. Temporalis, menutup setelah bayi berumur 2-12 bulan. Adanya fontanel ini sangat penting karena memungkinkan kepala bayi berubah bentuk sewaktu proses persalinan untuk menyesuaikan dengan jalan lahir panggul ibu. Juga memungkinkan perkembangan otak yang cepat pada bayi. Bila prosessus palatin pada tulang maxilla tidak bersatu setelah lahir, maka akan terbentuk palatin sumbing (langit-langit sumbing), sering disertai bibir sumbing. Sinus para nasalis adalah rongga yang terletak didalam tulang, yaitu sinus frontalis, sphenoidaus, ethmoidaus dan maxillaris. Rongga-rongga ini dialpisi oleh membran mukosa dan terhubung dengan rongga hidung, fungsinya adalah untuk menghasilkan lendir yang membantu dalam membasahi udara pernafasan, meringankan berat kepala, dan membentuk rongga resonansi suara. Peradangan yang terjadi pada sinus-sinus ini biasa disebut sinusitis. B. Columna vertebralis Terdiri dari jajaran vertebrae (26 pada orang dewasa, 33 pada bayi). Diantara tulang-tulang vertebrae terdapat discus intervertebralis yang terdiri dari tulang rawan fibrosa. Discus ini membentuk sendi yang kuat dan elastis, memungkinkan columna vertebralis bergerak ke segala arah. Diantara tulang vertebtrae terdapat foramen intervertebrae, melalui lubang-lubang inilah saraf perifer keluar dari vertebralis. Didalam columna vertebralis terdapat medulla spinalis yang merupakan bagian dari susunan saraf pusat. C. Sternum dan costa Sternum (tulang dada) terdiri dari manubrium sterni diatas corpus (badan) ditengah dan prosessus xyphoideus (taju pedang) di bawah. Sternum bersendi dengan tulang selangka (clavicula) dan 7 tulang costa teratas. prosessus xyphoideus terdiri dari tulang rawan dan akan menjadi tulang setelah 40 tahun. Karena terdiri dari sumsum merah dan mudah dicapai sternum sering dijadikan tempat pengambilan sumsum tulang pada pemeriksaan berbagai penyakit darah (biopsi sumsum tulang) Costa (iga) terdiri dari 12 pasang tulang, costa 1-10 mempunyai tulang rawan, yang disebut tulang rawan costa. Costa 1-7 disebut costa sejati (vera) karena melekat langsung dengan sternum sedangkan costa 8-12 tidak melekat pada sternum sehingga disebut costa palsu (spuria). Costa 8-10 melekat pada costa ke-7 disebut costa vertebrachondral dan costa 11-12 disebut costa melayang. Ruang antara costa disebut intercosta diisi oleh otot dan pembuluh darah. 2. Apendicular Skeleton A. Gelang bahu Ada 2, kanan dan kiri, masing-masing terdiri dari tulang clavicula (selangka) dan scapula (belikat). Clavicula bersendi dengan manubrium sterni, sedangkan scapula dibelakang bergantung bebas melekat pada otot punggung. Ujung lateralnya bersendi dengan clavicula dan humerus (tulang lengan atas). B. Ekstremitas atas Ada 2 dikanan dan kiri, masing-masing terdiri dari tulang humerus, tulang ulna, tulang radius, tulang carpalia, tulang metacarpalia,dan tulang phalanges. C. Gelang panggul Terdiri dari 2 tulang coxae (t. pinggul) dikanan dan kiri. Gelang panggul sangat stabil yang berfungsi untuk menahan berat tubuh. Gelang panggul dibelakang bersendi denagan sacrum, didepan coxae bersendi dengan sesamanya pada simpisis pubis, sehingga terbentuklah suatu rongga yang menyerupai baskom disebut panggul. Panggul sendiri dibagi menjadi panggul besar (pelvis mayor) disebelah atas dan panggul kecil disebelah bawah (pelvis minor) disebelah bawah dengan garis batas

sebelah belakang yaitu promontorium (sacrum bagian atas) sebelah samping garis innominata dan sebelah depan simpisis pubbis D. Ekstremitas bawah Terdapat disebelah kanan dan kiri yang terdiri dari tulang femur, tulang patella, tulang tibia, tulang fibula, tulang tarsalia, tulang metatarsus, dan tulang phalanges. Telpak kaki manusia melengkung dan tidak kaku sehingga berfungsi sebagai pegas sewaktu berjalan. Kalau ligamen-ligamen yang mempertahankan tulang-tulang telapak kaki melemah, lengkungan telapak kaki berkurang disebut telapak datar. Semoga bermanfaat

Sistem Rangka
14 Jul

PENDAHULUAN Sistem rangka melakukan banyak fungsi penting diantaranya menyusun bentuk tubuh, perlindungan, gerakan tubuh, membentuk sel-sel darah, dan tempat penyimpanan mineral.

FUNGSI - Rangka tubuh manusia dibentuk oleh tulang-tulang yang berjumlah 206 buah, membentuk kerangka yang kaku dengan jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya - Sistem rangka melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk - gerakan tubuh terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya sering dikelompokkan menjadi satu nama yaitu sistem musculo-skeletal - rangka merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen. Hubungan antara dua tulang disebut sendi Sendi atau artikulasi adalah hubungan antara dua tulang. berdasarkan gerakannya sendi dibedakan menjadi 3 jenis: sendi mati, sendi kaku dan sendi gerak Sendi mati (sinarthrosis), karakter dari sendi ini adalah hubungan antara tulang yang satu dengan

tulang yang lain sangat dekat, dan hanya dipisahkan oleh serabut jaringan ikat. Sendi sinarthrosis ini terdapat pada hubungan antara tulang-tulang tengkorak yang dikaitkan oleh sutura Sendi kaku (Amfiathrosis), karakterisitik dari sendi ini adalah tulang-dengan tulang dihubungkan oleh tulang rawan hialin. Contoh sendi ini terdapat pada hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada yang dihubungkan oleh tulang rawan hialin. Sendi gerak (Diarthrosis), sebagian besar sendi yang terdapat dalam tubuh manusia adalah sendi gerak. Terdapat enam jenis sendi yang termasuk sendi gerak yaitu: 1. Sendi engsel Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu. gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Contoh sendi pada siku (hubungan antara tulang humerus/lengan atas dengan tulang radius ulna/pengumpil hasta, dan hubungan antara tulang femur/paha dengan tulang tibia fibula /kering betis) sendi pada mata kaki, dan sendi antar ruas jari 2. Sendi putar Pada sendi putar, ujung tulang satu mengitari ujung tulang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Contoh sendi antara tulang hasta/ulna dengan tulang pengumpil/radius 3. Sendi Pelana atau sendi sela Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua,tetapi dapat bergerak lebih bebas seperti gerakan orang naik kuda. Contoh sendi antara tulang telapak tangan dengan tulang pergelangan tangan. 4. Sendi kondiloid atau elipsoid Sendi kondiloid memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan ke kiri dan ke kanan,ke depan dan ke belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan masuk kedalam suatu lekuk berbentuk elips. Contoh sendi antara tulang pengumpil dengan tulang pergelangan tangan 5. Sendi peluru Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bonggol. Bentuk ini memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan dapat berporos tiga. Contoh sendi antara tulang humerus/lengan atas dengan tulang gelang bahu, dan sendi antara tulang gelang panggul dengan tulang femur /paha 6. Sendi luncur Pada sendi ini, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos. Contoh sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang pergelengan kaki, antar tulang selangka, dan antar tulang belikat

Otot yang menyebabkan pergerakan sendi, melakat pada dua buah tulang yang berbeda dengan perantaraan tendon.Contoh otot melekat pada satu ujung di pangkal tulang humerus, dan ujung lainnya melekat pada tulang pengumpil hasta. Jika otot bisep berkontraksi, maka otot trisep relaksasi. Aktivitas kedua jenis otot ini menimbulkan gerakan menekuk di sikusiku. Jika otot trisep berkontraksi dan otot bisep relaksasi, aktivitas kedua otot tersebut meluruskan kembali lengan. Sel-sel darah merah (eritrosist) diproduksi di sumsum tulang. Setiap menit dihasilkan ratarata 2,6 juta sel darah merah baru untuk menggantikan sel darah merah yang telah tua dan dihancurkan di hati. Tulang merupakan tempat penyimpanan mineral seperti kalsium dan pospor. bila kadar mineral dalam darah tinggi maka akan disimpan di sumsum tulang, demikian sebaliknya bila

kadar mineral dalam darah kurang maka akan diambil dari cadangan mineral yang ada dalam tulang PEMBAGIAN RANGKA TUBUH MANUSIA Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu: A. Skeleton aksial Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan Skeleton aksial terdiri dari: 1. Tulang Tengkorak 2. Tulang dada 3. Tulang rusuk 4. ruas-ruas tulang belakang

(http://www.fergusonstchiro.com.au) Tulang Tengkorak Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak.

(http://www.face-and-emotion.com)

Jenis-jenis tulang tengkorak adalah: 1. Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari: * bagian parietal > tulang dahi * bagian temporal > tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga * bagian occipitas > daerah belakang daritengkorak * bagian spenoid > berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji * bagian ethmoid > tulang yang menyususn rongga hidung Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura. 2. Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari: * rahang bawah > menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih bebas * Rahang bawah > menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit * palatinum (tulang langit0langit) > menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian atas dari atap rongga mulut * zigomatik > tulang pipi * tulang hidung * Tulang lakrimal > sekat tulang hidung Tulang dada Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan

(http://img.tfd.com) Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu: * tulang hulu / manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua * Tulang badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh. * Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan

Tulang Rusuk

(http://www.hpssandiego.com)

Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu: * Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan * Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada * Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas. Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya 1). melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan. 2). melindungi lambung, limpa dan ginjal. 3). membantu pernapasan. Ruas-ruas tulang belakang

(http://www.rtiics.org)

Ruas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 uah tulang dengan bentuk tidak beraturan. ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian yaitu: * tujuh ruas pertama disebut tulang leher. ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan atau goyangan ya atau goyangan tidak * Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk * Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot * Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang. * bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx), tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu. Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga keseimbangan. menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ B. Skeleton apendikular Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial terdiri dari : * Anggota gerak atas * anggota gerak bawah * gelang panggung * bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx Tulang anggota gerak atas (extremitas superior)

(http://www.dentalarticles.com/)

Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas: 1. Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna 2. Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna. 3. karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligamen 4. metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges) 5. Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang. Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior)

(http://image.tutorvista.com)

Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang: 1. Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut. 2. Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot 3. Patela / tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut 4. Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit. 5. Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar. 6. Palanges / tulang jari-jari tangan. Tersusunetiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tualng. Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka) Tulang gelang bahu disebut juga tulang pectoral bahu tersusun atas 4 buah tulang yaitu 2 tulang belikat (skapula) dan 2 tulang selangka ( klavikula). Tulang selangka berbentuk seperti huruf S, berhubungan dengan tulang lengan atas (humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan tulang belikat. Tulang belikat (skapula) berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada bagian belakang dari tulang rusuk. Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan terjadinya gerakan pada sendi Gelang Panggul Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggung. Pada anak anak tulang pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas), tulang ischiun (bagian bawah) dan tulang pubis (di bagian tengah). (Lihat gambar) Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang sakrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis. Fungsi gelang panggung terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang. melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin. JENIS TULANG Jenis tulang yang menyusun tubuh manusia secara umum dibedakan atas 4 kelompok yaitu: * Tulang panjang : terdapat pada t. lengan atas (humerus), t. radius / pengumpil, t. ulna / hasta, t. metakarpal / telapak tangan * Tulang pendek: terdapat pada tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki * Tulang pipih : terdapat pada tulang rusuk, t. dada, t. tengkorak, dan gelang bahu * Tulang tidak beraturan: terdapat pada beberapa tulang tengkorak, dan ruas-ruas tulang belakang. STRUKTUR TULANG Tulang keras memiliki dua macam bentuk yaitu tulang kompak yang padat dan keras dan

tulang spons yang berlubang-lubang dan rapuh. Tulang kompak bentuknya padat, keras dan membentuk perlindungan luar untuk jaringan tulang lainnya. Tulang spons terletak di bagian dalam dari tulang kompak, rapuh dan memiliki banyak pori atau rongga-rongga. tulang spons terdapat pada ujung-ujung dari tulang kompak. Jaringan tulang disusun oleh beberapa bentuk sel tulang, yang terdapat dalam cairan ekstraseluler (matriks) berupa garam-garam anorganik (sebagain besar berupa kalsium dan fosfor). garam-garam organik inilah yang memberikan kekuatan pada tulang dan serabut kolagen yang memberikan sifat elastis pada tulang. SEL TULANG Ada lima jenis sel tulang dalam jaringan tulang, yaitu: * Sel Osteogenik: yang memberikan tanggapan terhadap trauma, seperti fraktura (patah tulang). Sel ini memberikan perlindingan pada tulang dan membentuk sel-sel baru, sebagai pengganti sel-sel yang rusak * Sel osteoblast: merupakan sel-sel pembentuk sel tulang. Cel ini melakukan kegiatan sintesis dan sekresi mineral-mineral keseluruh subtansi dasar dan subtansi pada daerah yang memiliki kecepatan metabolisme yang tinggi * Sel osteosit: merupakan sel tulang dewasa yang terbentuk dari sel osteoblas. Sel-sel tulang ini membentuk jaringan tulang disekitarnya. Sel osteosit memelihara kesehatan tulang, menghasilkan enzim dan mengendalikan kandungan mineral dalam tulang, juga mengontrol pelepasan kalsium dari tulang ke darah. * Sel osteoklas: merupakan sel tulang yang besar, berfungsi untuk menghancurkan jaringan tulang. Sel osteoklas berperan penting dalam pertumbuhan tulang, penyembuhan, dan pengaturan kembali bentuk tulang * sel pelapis tulang: dibentuk oleh osteoblas disepanjang permukaan tulang orang dewasa. sel tulang ini mengatur pergerakan kalsiun dan fosfat dari dan kedalam tulang. OSIFIKASI Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari tulang rawan (kartilago). Ada dua jenis osifikasi yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. Tulang keras dapat terbentuk baik melalui proses osifikasi intamembran, osifikasi endokondral atau kombinasi keduanya.

(http://wpcontent.answcdn.com)

osifikasi intra membran berasal dari mesenkim yang merupakan cikal bakal dari tulang. pada proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga yaitu ektoderm, medoderm, dan endoderm. mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembran. Osifikasi endokondral adalah pergantian tulang rawan menjadi tulang keras selama proses

pertumbuhan. proses osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang manusia. Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul dibagian tengah dari tulang rawan yang disebut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang. Sebagian besar tulang juga dapat terbentuk dari gabungan osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. pada proses ini sel mesenkim berkembang menjadi kondroblast yang aktif membelah. sel-sel kondroblas yang besar mensekresikan matriks yang berupa kondrin. kondroblas berubah menjadi osteoblas yang menghasilkan osteosit dan menghasilkan mineral untuk membentuk matriks tulang. Tulang keras dewasa merupakan jaringan hidup yang tersusun atas komponen organik dan komponen mineral. Komponen organik terdiri atas protein berupa serabut kolagen, matriks ekstraseluler dan fibroblast, dengan sel-sel hidup yang menghasilkan kolagen dan matriks. komponen mineral tersusun atas kalsium karbonat yang memberikan kekuatan dan kekakuan pada tulang. Selama kehidupan individu, osteoblas terus mensekresikan mineral, sedangkan osteoklast terus mengabsorb mineral. pasien rawat inap dan astronot, tulangnya serikali rapuh disebabkan proses reabsorbsi oleh osteoklast lebih cepat dibandingkan proses sekresi oleh osteoblast. Tulang-tulang orang yang telah berumur rapuh disebabkan komponen mineral dalam tulang tersebut mulai menurun produksinya
Patah Tulang ?

Patah tulang, termasuk keretakan tulang yang secara alami bisa tersambung sendiri. Penanganan yang tepat sejak terjadi trauma mempercepat proses penyambungan tulang. Beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan tulang menyambung, yakni meliputi lokasi patah tulang, usia, dan ada-tidaknya penyakit yang mengikuti. Penyembuhan patah tulang (fraktur) yang berlokasi di ekstremitas superior (lengan, tangan) lebih cepat daripada tulang-

tulang ekstremitas inferior (tungkai, kaki). Sebab tulang ekstremitas superior memiliki fungsi mengangkat beban, makan, dan minum. Sedangkan tulang tungkai dan kaki memiliki beban lebih berat. Itu sesuai dengan fungsinya sebagai penopang berat badan. Untuk mengembalikan kekuatan tulang tungkai dan kaki, dibutuhkan waktu lebih lama. Dilihat dari faktor usia, semakin muda saat patah tulang terjadi, semakin cepat proses penyembuhannya. Hal tersebut terkait dengan kemampuan regenerasi sel pada usia muda yang lebih baik.

gips patah tulang

Jika ada penyakit yang mengikuti kejadian patah tulang. Proses penyembuhannya lebih lama. Ada beberapa penyakit penghambat pemulihan tulang. Di antaranya, kanker tulang, Pagets disease, dan infeksi tulang. Infeksi terbanyak adalah osteomyelitis. Infeksi jenis ini terjadi pada patah tulang terbuka yang mengakibatkan kuman dari luar bias masuk ke jaringan di sekitar lokasi patah tulang.

Jika tak ada factor penghambat, tulang dapat tersambung secara sempurna. Begitu pula kekuatannya. Tulang mungkin saja tak tersambung secara sempurna (mal union). Pada kondisi itu, kekuatan tulang yang sudah tersambung berkurang. Pada kasus mal union berat, sambungan tulang membentuk sudut yang mengakibatkan tonjolan di kulit. Otot di sekitar tulang yang membentuk sudut menjadi tidak seimbang sehingga memunculkan rasa ngilu saat otot beraktifitas. Kekuatan tulang menjadi tak seimbang. Sebab, di perlekatan otot yang menempel pada tulang bersudut itu, ada yang kencang dan ada yang kendur. Kasus lain yang berdampak nyeri pada tulang yang patah adalah non union (tulang gagal tersambung) dan delayed union (tulang terlambat menyambung). Kondisi itu mungkin berkaitan dengan kurangnya nutrisi pada jaringan pembentuk tulang. Normalnya, patah tulang pada bayi akan tersambung selama 15-30 hari. Anak-anak mem butuhkan waktu 1-2 bulan, dan dewasa 2-3 bulan. Kerusakan tersebut sering diperparah dengan pemijatan saat patah tulang. Padahal, pijat yang menekan saraf dan otot di sekita tulang yang patah rawan menimbulkan perdarahan di bawah kulit. Jika tejadi perdarahan, secara otomatis saraf dan otot membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Nutrisi untuk pembentukan tulang tertunda karena otot dan saraf harus menyembuhkan diri dulu.

Anda mungkin juga menyukai