Anda di halaman 1dari 9

Saluran transmisi overhead dan menara transmisi merupakan pemandangan umum yang

dapat dilihat, khususnya di daerah pedesaan, di Indonesia. Menara transmisi biasanya terbuat
dari bahan baja dan disangga dengan kokoh menggunakan fondasi beton untuk menyangga
konduktor tiga fasa yang biasanya terbuat dari bahan tembaga, alumunium ataupun bahan
campuran. Alumunium memiliki berat yang lebih ringan dan mempunyai harga yang lebih
murah dibandingkan dengan tembaga untuk resistansi yang sama, walaupun untuk tingkat
konduktifitas yang sama, luas penampang yang dibutuhkan menjadi lebih luas.
Konduktor transmisi umumnya terdiri dari sekumpulan konduktor yang dipilin sedemikian
rupa guna membentuk sebuah konduktor dengan kekuatan (strength) yang lebih tinggi. Salah
satu konduktor yang paling umum digunakan adalah Alumunium Conductor, Steel
Reinforced (ACSR). Gambar penampang melintang dari konduktor ACSR dapat dilihat pada
gambar di bawah ini, dimana dapat dilihat pada gambar bahwa inti pusat dari konduktor
tersebut terbuat dari sekumpulan konduktor baja yang dilingkupi dengan dua lapis konduktor
berkas berbahan alumunium.

Gambar 1. Konduktor ACSR
Jenis konduktor lain yang dapat digunakan antara lain All Alumunium Conductor (AAC), All
Alumunium Alloy Conductor (AAAC), dan Alumunium Conductor Alloy Reinforced
(ACAR).
Dari pengetahuan yang didapat dari ilmu fisika, konduktor yang dialiri arus akan
menghasilkan medan magnet dan juga fluks magnet di sekitarnya. Garis-garis fluks magnet
merupakan lingkaran kosentris dengan arah yang ditentukan oleh aturan tangan kanan
Maxwell. Variasi sinusiodal arus menghasilkan variasi sinusoidal pada fluks. Hubungan
antara induktansi, fluks yang terlingkupi dan arus fasa dinyatakan dengan :
) 1 (
I
L

=
Dimana L adalah induktansi, adalah flux linkage dan I adalah arus.
Induktansi seri dari saluran transmisi terdiri dari dua komponen, yaitu induktansi internal dan
induktansi eksternal. Induktansi internal dikarenakan adanya fluks magnetik di dalam
konduktor, sedangkan induktansi eksternal dikarenakan adanya fluks magnetik di luar
konduktor. Untuk menghitung induktansi internal dan eksternal saluran transmisi, fluks
internal dan fluks eksternal harus dihitung dan kemudian dibagi dengan arus yang mengalir.
Induktansi Internal
Melalui penurunan rumus yang telah dijabarkan di berbagai buku, didapatkan perumusan
untuk fluks internal dan induktansi internal sebagai berikut:

Gambar 2. Internal Konduktor
) 4 ( / 10
2
1
1 untuk
) 3 ( / 10
2
1
) 2 ( / 10
2
7
int
7
int
7
int
m H L
m H L
m Wbt
I
r

= =
=
=

dengan
r
adalah permeabilitas relatif bahan.
Sedangkan untuk fluks ekternal dan juga induktansi eksternal diantara dua titik D1 dan D2
dapat dirumuskan sebagai :

Gambar 3. Eksternal Konduktor
) 6 ( / ln 10 2
) 5 ( / ln 10 2
1
2 7
1
2 7
m H
D
D
L
m Wbt
D
D
I
ext
ext

=
=

Dan dengan menganggap D
1
sama dengan jari-jari konduktor r dan D
2
sama dengan D, maka
persamaan (6) akan menjadi:
) 7 ( / ln 10 2
7
m H
r
D
L
ext

=
Dari persamaan (4) dan (7) maka induktansi konduktor karena fluks internal dan eksternal
dapat ditentukan sebagai berikut:
) 8 ( ln 10 2 ln ln 10 2 ln
4
1
10 2
/ 10 ln 2
2
1
4 /
7 4 / 7 7
7
|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|
+ =
|
.
|

\
|
+ =

|
.
|

\
|
+ =

r
r
re
D
r
D
e
r
D
L
m H
r
D
L
r
r


Dengan mensubstitusikan r = re
-r/4
, maka :
) 9 (
'
ln 10 2
7
|
.
|

\
|
=

r
D
L
Jika persamaan (9) dan persamaan (7) saling dibandingkan, maka nilai r dapat dikatakan
sebagai jari-jari fiktif konduktor berketebalan nol, sehingga tidak mempunyai fluks internal.
Namun, tetap mempunyai induktansi yang sama dengan konduktor berjari-jari r.
Induktansi komposit hantaran
Sebagaimana yang telah dijelaskan diawal, konduktor yang tebuat dari sekumpulan
konduktor (konduktor berkas) sangat umum digunakan sebagai saluran transmisi. Oleh
karena itu, persamaan-persamaan sebelumnya perlu dimodifikasi untuk mengakomodasi
dalam mencari parameter-parameter konduktor berkas.
Gambar 4 menunjukkan kelompok konduktor yang terdiri dari kelompok konduktor x
dengan n-berkas konduktor identik berjari-jari r
x
dan kelompok konduktor y dengan m-
berkas konduktor identik berjari-jari r
y
. Konduktor x mengalirkan arus I dengan return
path melalui konduktor y, sehingga menyebabkan arus yang mengalir di konduktor y bernilai
I


Gambar 4. Konduktor Komposit
Karena berkas-berkas konduktor yang digunakan identik, arus total yang mengalir akan
terbagi sama rata diantara berkas-berkas konduktor tersebut. Sehingga arus yang mengalir
melalui satu konduktor pada kelompok konduktor x adalah I/n dan arus yang mengalir
melalui satu konduktor pada kelompok konduktor y adalah I/m. Fluks total yang melingkupi
konduktor a pada kelompok konduktor x yang dipengaruhi oleh konduktor-konduktor pada
kelompok konduktor x dan kelompok konduktor y adalah:
) 10 (
1
ln ........
1
ln
1
ln
1
ln 10 2
1
ln ........
1
ln
1
ln
'
1
ln 10 2
' ' ' '
7
7
|
|
.
|

\
|
+ + + +
|
|
.
|

\
|
+ + + + =

am ac ab aa
an ac ab x
a
D D D D m
I
D D D r n
I


Persamaan (9) dapat disederhanakan menjadi
) 11 (
.......... '
......
ln 10 2
' ' ' ' 7
n
an ac ab x
m
am ac ab aa
a
D D D r
D D D D
I

=

Induktansi pada konduktor a dapat dicari dengan:
) 12 (
.......... '
......
ln 10 2
) / (
' ' ' ' 7
n
an ac ab x
m
am ac ab aa
a
a
D D D r
D D D D
n
n I
L

= =


Conductor x Conductor y
I
-I
Induktansi konduktor lain (L
b
, L
c
,.L
n
) dapat didapat juga dengan menggunakan cara yang
sama. Sedangkan induktansi rata-rata dari salah satu berkas pada kelompok konduktor x
dinyatakan sebagai:
) 13 (
......
,
n
L L L L
L
n c b a
x av
+ + + +
=

Konduktor x terdiri dari n-berkas konduktor yang terhubung secara paralel. Meskipun
induktansi dari berkas yang berbeda bernilai tidak sama, induktansi rata-rata dari masing-
masing berkas tersebut bernilai sama dengan L
av,x
. Dengan mengasumsikan bahwa induktansi
rata-rata yang diberikan di atas merupakan induktansi dari n-berkas yang diparalelkan, maka
total induktansi pada konduktor x adalah
) 14 (
......
2
,
n
L L L L
n
L
L
n c b a
x av
x
+ + + +
= =

Dengan mensubstitusikan nilai L
a
, L
b
, dan seterusnya pada persamaan (13), maka total
induktansi pada kelompok konduktor x adalah:
) 15 ( ln 10 2
7
x
x
GMR
GMD
L

=

Dimana Geometric Mean Distance (GMR) dan Geometric Mean Radius (GMR) diberikan
oleh persamaan berikut:
( ) ( )
( ) ( ) ) 17 ( ....... ' ...... .......... .......... ....... '
) 16 ( ....... ...... .......... .......... .......
2
1
' ' ' ' ' ' ' '
n
nn nb na x an ac ab x x
mn
nm nc nb na am ac ab aa
D D D r D D D r GMR
D D D D D D D D GMD

=
=

Induktansi konduktor y dapat dicari dengan cara yang sama. Geometric Mean Radius GMR
y

akan berbeda nilai dengan GMR
x
. Akan tetapi, nilai GMD-nya akan tetap sama.
Dan jika persamaan (7) dan (15) yaitu:
) 7 ( ln 10 2
7
r
D
L
ext

=
) 15 ( ln 10 2
7
GMR
GMD
L

=

saling dibandingkan dan dengan mengacu pada penjelasan yang dijabarkan di atas maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa:
- GMR (Geometric Mean Radius) merupakan jari-jari fiktif konduktor berketebalan
nol, sehingga tidak mempunyai fluks internal. Namun, tetap mempunyai induktansi
yang sama dengan konduktor berjari-jari r.
- Sedangkan GMD (Geometric Mean Distance) merupakan suatu nilai yang
menggantikan konfigurasi asli konduktor-konduktor dengan sebuah jarak rata-rata
hipotesis (hypothetical mean distance) sehingga induktansi bersama dari konfigurasi
tersebut tetap sama.
Menghitung GMD untuk saluran transmisi tiga fasa
Pada saluran transmisi tiga fasa, untuk mendapatkan induktansi yang seimbang (sama pada
tiap phasa), saluran transmisi perlu ditransposisikan sebanyak tiga kali




Fluks yang melingkupi hantaran a, yaitu:
|
|
.
|

\
|
+ + =
|
|
.
|

\
|
+ + =
|
|
.
|

\
|
+ + =

23 31
7
12 23
7
31 12
7
1
ln
1
ln
'
1
ln 10 2
1
ln
1
ln
'
1
ln 10 2
1
ln
1
ln
'
1
ln 10 2
3
2
1
D
I
D
I
r
I
D
I
D
I
r
I
D
I
D
I
r
I
c b
a
a a
c b
a
a a
c b
a
a a


3
2
b
1
a

c
3
2
a

1
c


b

3
2
c

1
b


a

|
|
.
|

\
|
+ +

=
+ +
=

31 23 12 31 23 12
7
1
ln
1
ln
'
1
ln 3
3
10 2
3
3 2 1
D D D
I
D D D
I
r
I
c b
a
a
a a a
a
rata rata


Dalam sistem tiga fasa yang seimbang, maka:
a c b c b a
I I I I I I = + = + + 0
( )
( )
( )
( )
(18)
'
ln 10 2
ln
'
1
ln 10 2
1
ln
'
1
ln 10 2
1
ln
'
1
ln 3
3
10 2
3
1
31 23 12 7
3
1
31 23 12
7
3
1
31 23 12
7
31 23 12
7
(
(

=
|
|
.
|

\
|
+ =
|
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
+ +

a
a
a
a
a
a
a
a
c b
a
a a
r
D D D
I
D D D I
r
I
D D D
I
r
I
D D D
I I
r
I
rata rata


Jadi GMD untuk saluran transmisi tiga fasa adalah:
( ) (19)
3
1
31 23 12
D D D GMD=
Contoh soal
Untuk memperjelas konsep di atas, berikut adalah contoh perhitungan untuk menghitung
GMR, GMD dan juga induktansi konduktor per meter per fasa
Jika saluran transmisi tiga fasa dengan masing-masing satu fasa terdiri dari empat kawat
dengan konfigurasi sebagai berikut:

Dengan nilai permeabilitas
r
= 1, maka:
in 7788 , 0
4
1
'
= =

re r
GMR dapat dicari dengan menggunakan persamaan (17)


465 , 25 456 , 25 18 18
18 18
18 18
24
2 2
13
23 14
21 12
= = + =
= =
= =
D D
D D
D D

465 , 25 456 , 25
18 18
18 18
42 31
43 34
41 32
= =
= =
= =
D D
D D
D D

( )( )( )( )
( )
ft 0,7458 in 95 , 8
456 , 25 18 18 7788 . 0
' ' ' '
2
2
4
4
43 42 41 34 32 31 24 23 21 14 13 12
= =
- - - =
=
GMR
GMR
D D D r D D D r D D D r D D D r GMR
n

GMD dapat dicari dengan menggunakan persamaan (19)

karena 18 in 20 ft (bisa diabaikan), maka nilai GMD adalah:
D
ab
= 20 ft
D
bc
= 20 ft
D
ac
= 40 ft
ft 198 , 25 40 20 20
3
= - - = GMD
Dan menggunakan persamaan (15), induktansinya adalah:
1 2
4 3
a b
c
phase m H
GMR
GMD
L / / 10 04 , 7
7458 , 0
198 , 25
ln 10 2 ln 10 2
7 7 7
= = =

Anda mungkin juga menyukai