Anda di halaman 1dari 10

PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PANGAN TERNAK

Oleh: KANDAR HASAN 0905104010044

FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN PETERNAAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


DARUSSALAM_BANDA ACEH
2010-2011

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat allah swt. Sang maha pencipta, atas berkat rahmat, taufiq dan karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul PENGOLAHAN LIMBAH KAKAOMENJADIBAHANPAKANTERNAK. Karya tulis ilmiah ini disusun dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi tugas individu yang diberikan oleh bapak dosen iad. Pada penyusunan karya tulis ilmiah ini, penyusun mencari beberapa referensi dari beberapa media termasuk internet, dimana referensi tersebut ada kaitannya dengan karya ilmiah ini. Tujuan lain dari penyusunan karya ilmiah ini adalah menjelaskan tentang limbah kakao, cara pengolahan limbah kakao beserta pemanfaatannya, dan penggunaan bahan pakan hasil dari pengolahan limbah kakao.penyusun menyadari bahwa karya ilmiah ini tidak sempurna dan banyak kekurangan. Dan apabila ada kata atau kalimat yang tidak berkenan atau dapat menyinggung perasaan pembaca, penyusun memohon maaf. Oleh karena itu, kritik dan saran senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini.. Wassalam.

Darussalam,01 juli 2011

Penulis Kandar Hasan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... DAFTAR ISI...................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1. Latar belakang penelitian ........................................................................ 2. Tujuan penulisan karya ilmiah ................................................................ 3. Rumusan masalah ................................................................................... BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 1. Definisi kulit buah kakao ........................................................................ 2. Pemanfaatan limbah kulit buah kakao .................................................... 1) Proses pengolahan dengan fermentasi .............................................. 2) Proses pengolahan tanpa fermentasi ................................................. 3) Penggunaan hasil olahan ................................................................... BAB III PENUTUP ........................................................................................... 1. Kesimpulan ............................................................................................. 2. Saran ....................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

i ii 1 1 2 2 3 3 3 3 4 4 6 6 6 7

BAB I PENDAHULUAN

Hambatan utama petani ternak khususnya dalam populasi ternak yaitu terbatasnya bahan pakan, perluasan areal untuk penanaman rumput sebagai pakan ruminansia Sangat sulit, karena alih fungsi lahan yang sangat tinggi. Mengingat sempitnya lahan penggembalaan, maka usaha pemanfaatan sisa hasil (limbah) pertanian untuk pakan perlu di padukan dengan bahan lain yang samapi saat ini belum biasa di gunakan sebagai pakan. Limbah tanaman pangan dan perkebunan memiliki peran yang cukup penting dan berpotensi dalam penyediaan pakan hijauan bagi ternak ruminansia seperti: sapi, domba, dan kerba. Terutama pada musim kemarau. Pada musim kemarau hijauan rumput terganggu pertumbuhannya, sehingga pakan hijauan yang tersedia kurang baik dari segi kuantitas maupun kualitas bahkan di derah-daerah tertentu rumput pakan ternak akan kering dan mati sehingga menimbulkan kerisis pakan hijauan. Selaian itu, sistem pemeliharaan ternak ruminansia sebagian besar masih terganggu pada hijauan pakan berupa rumput-rumputan dan pakan hijauan lainnya dengan sedikit atau tidak ada pakan tambahan. Untuk mengatasi masalah kekurangan pakan ini, diharapkan peternak bisa memanfaatkan limbah pertanian yang cukup bnyak tersedia di sekeliling nya antara lain: kulit buah kakao,pucuk tebu, jerami padi, jerami jagung, jerami kedelai dan jerani kacang tanah melalui perlakuan tertentu.

1. Latar belakang penelitian Disini penulis memilih kulit buah kakao, karena memiliki peran yang cukup penting dan berpotensi dalam penyediaan pakan ternak ruminansia khususnya kambing terutama pada musim kemarau. Pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan ternak dapat di berikan dalam bentuk segar maupun dalam bentuk tepung setelah di olah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit buah kakao segar yang di keringkan dengan sinar matahari kemudian di giling selanjutnya dapat di gunakan sebagai bahan pakan terna

2. Tujuan penulisan karya ilmiah Adapun tujuan diadakan penelitian mengenai pengolahan limbah kulit kakao adalah sebagai berikut: a) Memahami dan memperdalam ilmu tentang limbah kulit buah kakao beserta cara pengolahannya yang baik. b) Memahami cara penggunaan bahan pakan hasil dari pengolahan limbah tersebut. c) Untuk memenuhi tugas dari mata kliah Ilmu Alamiah Dasar.

3. Rumusan masalah a) Apa itu buah kakao? b) Bagi mana cara /langkah-langkah pengolahan limbahkulit buah kakao beserta prosesnya? c) Bagaimana cara penggunaan bahan pakan hasil dari pengolahan tersebut?

BAB II PEMBAHASAN

1. Definisi Kulit Buah Kakao Kulit buah kakao merupakan limbah agroindustri yang di hasilkan dari tanaman kakao (Theobroma cacao L.), buah coklatnya terdiri dari 74% kulit buah, 2% plasenta dan 24% biji. Hasil laboratorium menunjukkan mengandung 22% protein dan 3-9% lemak. Pakar lain menyatakan kulit buah kakao kandungan gizinya terdiri dari bahan kering 33%, protein kasar 3%, serat kasar 40,1%, TDN 50%, serta penggunaan nya oleh ternak ruminansia 3040%..

2. Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Kakao Dari hasil penelitian yang di lakukan pada ternak domba, bahwa penggunaan kulit buah kakao dapat di gunakan sebagai pengganti suplemen sebanyak 15% atau 5% dari ransum atau campuran bahan pakan yang di susun untuk memenuhi kebutuhan ternak selama 24 jam. Sebaiknya sebelum di gunakan sebagai pakan ternak, limbah kulit buah kakao perlu di fermentasikan terlebih dahulu untuk menurunkan kadar lignin yang sulit di cerna oleh ternak dan untuk meningkatka kadar protein dari 6-8% menjadi 12-15%. Pemberian kulit buah kakao yang telah dip roses pada ternak sapi dapat meningkatkan berat badan sapi sesar 0,9 kg/hari..

1) Proses pengolahan dengan fermentasi Melalui proses permentasi, nilai gizi limbah kulit buah kakao dapat di tingkatkan, sehingga layak untuk pakan penguat kambing maupun sapi, bahkan untuk ransum babi dan ayam. Salah satu fermentor atau melakukan fermentasi yang cocok untuk limbah kulit buah kakao adalah Aspergilus riger. Manfaat fermentasi dengan teknologi ini antara lain: Meningkatkan kandungan protein Menurunkan kandungan serat kasar Menurunkan kandungan tannin( zat penghambat pencernaan).

Berikut ialah langkah-langkah pengolahan dengan fermentasi secara sederhana antara lain:

a. Kulit buah kakao yang telah di kumpulkan di cingcang sampai menjadi partikel-partikel kecil. Pencingcangan ini bertujuan untuk memudahkan proses pengeringan dan penggilingan. b. Hasil cacahan di ferMentasi dengan larutan Aspergilus niger dengan perbandingan 1 liter aspergilus niger : 10 liter air( untuk 200kg kulit buah kakao). Proses fermentasi berlangsung 5-7 hari, setelah itu di jemur sampai kering. c. Selanjutnya dilanjutkan penggilingan kulit buah kakao yang telah kering dengan menggunakan mesin penggiling atau mesin penghancur. d. Hasil penggilingan dapat berupa tepung atau butiran tergantung ukuran saringan yang di kehendaki kemudian di campur dengan ransum sapi dengan di tambah dedak dan jagung giling untuk menambah bobot badan atau berat badan.

2) Proses pengolahan tanpa menggunakan fermentasi Kumpulan limbah kulit buah kakao dari hasil panen lalu di cingcang kemudian di jemur pada sinar matahari sampai kering yang di tandai dengan cara mudah di patahkan atau mudah dihancurkan kalau di remes. Setelah kering di tumbuk dengan menggunakan lesung atau alat penumbuk lainnya, kemudian di lakukan pengayakan. Untuk meningkatkan mutu pakan ternak, maka tepung kulit buah kakao dapat di campur dengan bekatul dan jagung giling masing-masing 15%, 35%, dan 30%. Ini artinya bahwa ransum tersebut terdiri atas 15% tepung kulit buah kakao, 35% bekatul dan 30% jagung giling. Pengolahan limbah kulit buah kakao tanpa fermentasi adalah sebagai berikut: Kulit buah kakao di jemur dan di panaskan di bawah sinar matahari sampai kering Di keringkan atau di jemur sampai mudah dipatahkan atau mudah di hancurkan Kemudian di tumbuk dengan lesung atau mesin penghancur Setelah itu dilakukan pengayakan Untuk mendapatkan mutu yang baik, maka di tambahkan dedak atau bekatul dan jagung giling Di campurkan kesemuanya Jadilah pakan ternak, sebagai bahan makanan tambahan.

3) Penggunaan hasil olahan a. pada awal pemberian, biasanya ternak tidak mau memakannya secara langsung, karena itu berikanlah pada saat ternak lapar dan bila perlu di tambahsedikit garam atau gula untuk merangsang nafsu makan.

b. Tepung limbah hasil pertanian bisa langsung di berikan kepada ternak, atau di simpan. Penyimpanan harus dengan wadah yang kering dan bersih. c. Untuk ternak ruminansia limbah kakao olahan bisa di jadikan pakan penguat, untuk mempercepat pertumbuhan atau meningkatkan peroduksi susu, bisa juga di berikan sebagai pengganti dedak, yaitu sebanyak 0,7-1,0% dari berat hidup ternak. d. Pada ayam buras bertelur pemberian limbah kakao sebagai pengganti dedak hingga 36% dari total ransum dapat meningkatkan produksi telor. e. Pada ternak kambing menunjukkan bahwa ternak Nampak sehat, warna bulu maengkilat dan pertambahan berat badan ternak dapat mencapai antara 50-150 gram per ekor perhari.

BABIII PENUTUP

I.

Kesimpulan Limbah kakao merupakan limbah yang banyak di hasikan dari sektor pertanian, dimana kulitnya bisa di olah menjadi bahan pakan ternak.. dan proses pembuatanya ada yang menggunakan fermentasi dan ada juga yang tidak.

II.

Saran Demikianlah karya ilmiah tentang pengolahan limbah kulit buah kakaomenjadi bahan pakan ternak ini saya tulis. Penulis juga menyadari bahwa karya ilmiah ini masih banyak kekurangan dan kesalahannya, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Penulis juga mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan dan kurang enak di baca penulis mohon maaf.. Maklumlah yang namanya manusia yang tidak luput dari salah dan khilaf.

DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin Wawo. Mengolah Limbah Kulit Buah Kakao Menjadi Bahan Pakan Ternak. Penyuluh Pertanian Media. Anonym, 2001. Sosialisasi dan Diseminasi Teknologi Pengkajian Ternak Dengan

Pemanfaatan Limbah Kakao. Instalasi pengkajian penerapan teknologi pertanian (IPPTP). Makasar. Hasras juddawi. Albertus sudiro dan amirullah. Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Sebagai Pakan Ternak. Naskah siaran pedesaan. Instalasi pengkajian penerapan teknologi pertanian(IPPTP)> makasar. Nasrullah dan A, Ella, 1993. Limbah Pertanian dan Prospeknya Sebagai Sumber Pakan Ternak di Sulawesi Selatan. Makalah. Ujung pandang.

Anda mungkin juga menyukai