Anda di halaman 1dari 2

Senyum

Bertambahnya usia seseorang, meningkatkan pula risikonya akan kehilangan gigi. Berdasarkan penelitian, kehilangan gigi paling banyak terjadi pada rentang usia 5564 tahun. Untuk itu, simak paparan Dr. M. Lindawati S. Kusdhany, drg, Sp.Pros (K).

Gigi Tiruan, Kapan Anda Memerlukannya ?


K
ehilangan gigi tidak hanya memberi cela pada estetika, tetapi juga membuat fungsi mengunyah menurun dan mempengaruhi asupan nutrisi. Akhirnya, hal ini akan mempengaruhi kondisi kesehatan umum dan kualitas hidup seseorang. Bila Anda kehilangan gigi, maka pembuatan gigi tiruan hendaknya segera dilakukan. Sebab, ruang kosong pada rahang yang tidak digantikan akan diisi oleh geligi di sebelahnya serta geligi lawannya. Susunan gigi yang tidak beraturan akibat pergerakan gigi tadi akan menimbulkan masalah yang lebih kompleks, seperti radang gusi atau kelainan jaringan periodontal akibat terjebaknya makanan di sekitar gigi yang tidak beraturan tadi. Tak hanya itu, keadaan geligi yang tidak beraturan juga memicu benturan yang tidak normal saat gigi atas dan bawah bertemu. Hal ini akan memicu kelainan pada sendi rahang atau Temporo Mandibular Joint (TMJ). Salah satu gejala kelainan sendi rahang adalah sakit dan kaku saat membuka mulut, tidak dapat membuka mulut lebar, dan adanya bunyi pada sendi saat membuka dan menutup mulut. Bahkan, kelainan TMJ seringkali memberikan gambaran klinis, seperti migrain, sakit kepala, kesemutan di sekitar wajah, sakit pada sekitar rahang, leher, pundak, dan punggung yang perlu penanganan dini dokter gigi ahli TMJ atau prostodontis. Dampak lain dari kehilangan gigi adalah berkurangnya dukungan terhadap bibir dan pipi, sehingga wajah tampak lebih tua serta masalah pengucapan. Gigi tiruan adalah alat yang dibuat untuk menggantikan gigi yang hilang dan jaringan lunak di sekitarnya. Seiring majunya teknologi, bahan dan alat dalam bidang kedokteran gigi, jenis gigi

26

Senyum
tiruan kini semakin bervariasi. Secara garis besar, gigi tiruan terbagi dalam kelompok: 1. gigi tiruan lepas Gigi yang pemakaiannya dapat dilepas dan dapat digunakan untuk menggantikan kehilangan beberapa gigi (gigi tiruan sebagian) atau semua gigi di rahang atas dan rahang bawah (gigi tiruan penuh). 2. gigi tiruan cekat Gigi tiruan yang direkatkan secara permanen dengan bantuan semen ke gigi asli atau akar gigi asli. Mahkota dan jembatan (crown dan bridge) merupakan jenis gigi tiruan cekat. Mahkota tiruan (crown) adalah restorasi yang menutupi permukaan luar mahkota gigi. Fungsi crown adalah mengembalikan fungsi dan melindungi jaringan gigi. Pembuatan crown dilakukan bila gigi sudah tidak mungkin direstorasi menggunakan bahan tambal biasa akibat kerusakannya. Atau, akibat gigi tidak lagi didukung oleh struktur gigi sehat yang kuat untuk menahan beban kunyah. Jembatan (bridge) adalah gigi tiruan cekat yang menggantikan satu atau lebih gigi yang didukung beberapa gigi penyangga di sebelah gigi yang hilang. 3. gigi tiruan implan Akar gigi buatan yang ditanamkan di rahang dan berfungsi menyangga gigi tiruan. Implan memberikan fondasi yang stabil bagi gigi tiruan. Pada kasus-kasus kehilangan gigi yang banyak, gigi tiruan implan memberikan hasil terbaik. Sejalan dengan perkembangan teknologi, bahan gigi tiruan kini berkembang pesat. Pada pembuatan gigi tiruan lepas, selain akrilik dan bahan metal, ada pula nilon termoplastik resin. Kelebihannya adalah dari segi estetika. Sebab, tidak menggunakan pegangan (cengkram) logam pada gigi penyangga. Bahan bridge juga beragam. Ada yang seluruhnya terbuat dari porselen, ada logam berlapis porselen, ada pula porselen dengan kekuatan tinggi. 4. gigi tiruan immediate Biasanya digunakan bagi pasien yang tidak ingin terlihat ompong setelah pencabutan gigi (dibuat sebelum gigi dicabut). Gigi tiruan ini mencegah pembengkakan serta perdarahan setelah pencabutan gigi. Namun, perlu diperbaiki setelah 3 bulan pemakaian sebab daerah bekas pencabutan akan berubah akibat penyusutan tulang rahang. 5. overdenture Biasanya untuk kasus dengan penyusutan tulang rahang yang hanya tersisa sedikit gigi asli perbandingan mahkota dan akar yang tertanam kurang memadai. Pertama, saluran akar gigi (root canal treatment) asli dirawat. Kemudian, dipotong pendek dan diberi selubung. Setelah itu, di atas gigi dibuatkan gigi tiruan lepas. Tujuan dipertahankannya akar gigi asli adalah untuk mencegah penyusutan tulang rahang lebih lanjut. Bila diperlukan, selubung gigi dipasangkan magnet agar tetap stabil saat digunakan.

Kebersihan mulut yang optimal mencegah terjadinya kelainan di sekitar implan.

Untuk setiap kasus kehilangan gigi, dokter gigi akan memilihkan gigi tiruan yang tepat. Namun, setelah gigi tiruan dipasang, Anda tetap harus menjaga kebersihan mulut secara optimal. Pada pemakai gigi tiruan implan, kebersihan mulut mencegah kelainan di sekitar implan. Sementara, untuk pemakai gigi tiruan lepas, setiap malam perlu membersihkan gigi dengan sikat dan sabun lembut agar tidak terjadi penumpukan plak. Pada malam hari, gigi tiruan lepas harus direndam dalam air biasa. Penelitian menunjukkan bahwa gigi tiruan lepas sebaiknya dilepas minimal 8 jam perhari untuk mengistirahatkan jaringan pendukung gigi tiruan.

Sumber: Drg. Jonan Angkawidjaja www.edentistry.org www.drkeithgilbert.com Restorasi Mahkota dan Jembatan Cekat dengan Bahan Keramik (all porcelain Crown & bridge).

42

27

Anda mungkin juga menyukai