Anda di halaman 1dari 1

Penyakit skabies merupakan infestasi dari tungau sarcoptes scabiei yang dapat menimbulkan lesi awal (papula, nodul,

vesikel eritematosa) yang terasa gatal. Rasa gatal ini menimbulkan refleks mnggaruk yang dapat memperparah lsi tersebut. Lesi dapat pecah dan menimbulkan permukaan kulit yang terbuka, prmukaan kulit yang tterbuka ini dapat memicu terjadinya infeksi oleh mikroorganisme yang dapat menuju infeksi sekunder. Infeksi sekunder ini dapat disebabkan oleh berbagai mikrobiologi. S. aureus merupakan bakteri aerobik yang paling banyak ditmukan dismua daerah predileksi. Bakteri gram-negatif, streptococcus grup D, grup B. fragilis, dan Clostiridium sp. Sering ditemukan pada lesi bagian kaki. Kemungkinan terbesar bakteri tersebut menyebar dari daerah rectum dan vagina dimana merupakan daerah normal mereka tumbuh. Streptococcus grup A, prevotella, Porphyromonas,dan Fusobacterium merupakan bakteri yang bannyak ditemukan di lesi bagian jari. Organisme ini menyebar dari mulut yang merupakan tempat hidup mereka. Penyebaran mikroorganisme pada infeksi sekunder ini juga ditemukan pada korban trauma luka bakar. Infeksi sekunder yang melibatkan lebih dari satu mikrobiologi pada sebuah percobaan pada hewan diketahui lebih patogen daripada infeksi sekunder dengan satu mikrobiologi saja. Pada sebuah studi diketahui bahwaditemukan organisme yang dapat menghasilkan beta lactamase pada lesi skabies yang terkena infeksi sekunder. Organisme tersebut tidak hanya dapat bertahan dari terapi pennicilin tetapi juga dapat melindungi bakteri lain dari penncilin dengan cara melepaskan sebuah enzim menuju jaringan yang terinfeksi ataupun nanah. Walaupun terapi local yang diberikan untuk membunuh tungau skabies penting dilakukan, namun penanganan terhadap infeksi sekunder oleh bakteri juga harus dilakukan. Pada saat lesi awal skabies terkena infeksi sekunder, maka penanganan yang dilakukan adalah untuk membunuh bakteri penginfeksi tersebut. Pembersihan lesi dan juga nanah pada infeksi sekunder skabies merupakan hal penting yang harus dilakukan sebelum memberikan terapi obat berupa antibiotik sistemik . pemberian antibiotik sistemik ini penting untuk dilakukak untuk mencegah penyebarannya.

Anda mungkin juga menyukai