Anda di halaman 1dari 3

Gross Examination CSF normal adalah jernih dan tidak berwarna serta memiliki viskositas yang sama dengan

air. CSF abnormal bisa terlihat keruh, bernanah, atau adanya pewarnaan pigmen. Kekeruhan akan tampak dengan jumlah leukosit >200 sel/L atau jumlah sel darah merah lebih dari 400 sel/L. Mikroorganisme (bakteri, fungi, amoeba), materi radiograpik kontras, aspirasi lemak epidural, dan protein > 150 mg/dl (1,5 g/L) bisa juga menimbulkan tingkat kekeruhan. Pembentukan bekuan bisa tampak di pasien yang mengalami traumatic tap, complete spinal block (Froin s syndrome), atau suppurative atau tuberculous meningitis. Hal ini tidak terlihat pada pasien dengan subarachnoid hemorrhage. Kekentalan CSF dapat ditemukan pada pasien metastatic mucin-producing adenocarcinomas, cryptococcal meningitis karena capsular polysaccharide, atau cairan nucleus pulposus yang dihasilkan dari tusukan ke annulus fibrosus. Pink-red CSF biasanya mengindikasikan adanya darah dan terlihat bloody ketika jumlah RBC >6000 /L. Ini bisa dimulai dari subarachnoid hemorrhage, intracerebral hemorrhage, cerebral infarct atau traumatic spinal tap. Xanthochromia pada umunya menunjukan warna pink pucat sampai kuning di supernatant setelah CSF disentrifugasi, walaupun warna lain bisa muncul. Untuk mendeteksi xanthochromia, CSF harus disentrifugasi dan cairan supernatant dibandingkan dengan tabung air distilasi. Xanthocromia CSF berwarna pink, orange, atau kuning tergantung lisisnya RBC dan pemecahan hemoglobin. Xanthochrom pink pucat sampai orange dari dikeluarkannya oxyhemoglobin yang biasanya dideteksi dengan lumbar puncture yang dilaksanakan 2-4 jam setelah permulaan subarachnoid hemorrhage, walaupun ini bisa berjalan selama 12 jam. Puncak intensitas terjadi sekitar 24-36 jam dan lalu hilang secara bertahap setelah 4-8 hari. Xanthochrom kuning dihasilkan dari bilirubin. Ini terbentuk seitar 12 jam setelah luka subaracnoid dan memuncak pada 2-4 hari, tapi bisa bertahan 2-4 minggu. Xanthochromia CSF yeng terlihat bisa juga dikarenakan oleh hal-hal berikut : (1) oxyhemoglobin dihasilkan dari artifactual RBC lisis dikarenakan kontaminasi detergen dari jarum atau tabung penyimpan atau penundaan selama lebih dari 1 jam tanpa disimpan di refrigerator sebelum pemeriksaan; (2) bilirubin pada pasien jaundice; (3) protein level pada CSF > 150mg/dl, yang juga muncul pada bloody traumatic tap (> 100 000 RBC/L) atau pada keadaan patologis seperti complete spinal block, polyneuritis dan meningitis; (4) Kontaminasi Merthiolate disinfectant; (5) carotenoid (orange) pada orang dengan hipercarotenemia (contohny hipervitaminosis A); (6) melanin (brownish) dari meningeal metastatic melanoma; dan (7) terapi rifampin (merah orange).

Microscopis Examination Total Cel Count. Jumlah sel leukosit normal dalam CSF pada orang dewasa adalah 0-5 sel/L. Hal ini tinggi pada neonates, yaitu sekitar 0-30 sel/L. Tidak ada RBC dalam CSF normal. Apabila ditemukan RBC (keculi pada traumatic tap), proses patologi mungkin terjadi (seperti trauma, malignancy, infarct, hemorrhage). Differential Cell Count. Jumlah sel normal dalam CSF. Tipe Sel Lymphocytes Monocytes Neutrophils Histiocyte Ependymal cells Eosinophils Dewasa (%) 62 34 36 20 25 Jarang Jarang Jarang Neonates (%) 20 18 72 22 35 54 Jarang Jarang

Pada dewasa, CSF normal mengandung sedikit lymphocyte dan monocyte kira-kira dengan perbandingan 70 : 30, pada anak-anak monosit lebih umum sampai 80 %. Peningkatan netrophil terjadi pada beberapa kondisi seperti : meningitis (bacterial meningitis, early viral meningoencephalitis, early tuberculous meningitis, amebic encephalomyelitis), cerebral abcess, subdural empyema, dan lain sebagainya. Analisis Kimia Total Protein Protein di dalam CSF didapatkan dari plasma darah, dengan konsentrasi < 1 % dari konsentrasi darah (15-45 mg/dl). Peningkatan pada plasma protein, menunjukan : o o o o Peningkatan permeabilitas BBB (pada meningitis, hemorahage) Penurunan Resopsi CSF di vili arachnoid Obstruksi mekanik (pada stroke) Peningkatan sintesi intrathecal immunoglobulin (Guillain-Barre syndrome, multiple sclerosis)

Glukosa

Glukosa pada CSF didapatkan dari glukosa darah, yang berjumlah sekitar 50 80 mg/dl atau sekitar 60 % dari glukosa darah. Pada keadaan hypoglycorrhacia disebabkan karena bakteri, tuberculous dan fungal meningitis. Enzim o Lactat dehidrogenase (LDH), normal : <40 U/l, meningkat pada bacterial meningitis o Creatinin Kinase (CK), normal : < 5 U/l, meningkat pada keadaan demyelinated disease, seizures, stroke, tumor ganas, meningitis, dan head injury o Adenosin Deaminase (ADA), peningkatab terjadi pada tuberculosis, meningeal Pemeriksaan Mikrobiologi Pemeriksaan mikrobiologi dapat dilakukan dengan pewarnaan gram. Organisme yang sering ditemukan adalah Bacterial Meningitis (group b streptococcus dan bakteri gram negative batang), Viral meningitis : enterovirus (polioviruses), fungal meningitis : Cryptococcus (pada pasien AIDS), Tuberculous meningitis. Perbedaan Diagnosis Meningitis Karakteristik Jumlah WBC Sel yang muncul Peningkatan protein Glukosa Bakteri meningkat neutrophil marked menurun Virus meningkat lymphocyte moderate normal Tubercular meningkat Lymphocyte & monocyte Moderate to marked menurun Fungi Meningkat Lymphocyte & monocyte Moderate to marked Normal sampai menurun

Anda mungkin juga menyukai