Anda di halaman 1dari 17

Dalam melakukan analisis kimia, perlu dilakukan tahapan analisis untuk memperoleh hasil analisis kimia yang tepat

dan teliti. 1. Perencanaan analisis. Sebelum melakukan analisis kuantitatif, maka perlu memperhati-kan dua hal berikut ini ; - Informasi analisis apa yang diperlukan : Dalam hal ini perlu diperhatikan tingkat ketepatan dan ketelitian hasil analisis yang diperlukan dan tipe sampel yang akan dianalisis. - Metode analisis yang harus digunakan : Untuk mendapatkan hasil analisis dengan tingkat ketepatan dan ketelitian tertentu memerlukan metode analisis tertentu. Selain itu untuk memilih metode analisis, diperlukan bahan kimia dan peralatan tertentu. 2. Pengambilan sampel (sampling). Masalah utama dalam sampling adalah pengambilan sampel secara representatif. Hal ini sering tidak tercapai karena keadaan sampel secara keseluruhan tidak homogen. 3. Persiapan sampel untuk analisis. Tahap ini meliputi pengeringan sampel, pengukuran sampel dan pelarutan sampel. Pengeringan sampel. Tahap ini dilakukan untuk sampel dalam wujud padat.Pengeringan sampel dilakukan untuk menghilangkan kadar air yang ada dalam sampel. Pengeringan sampel dilakukan menggunakan oven dengan suhu 100 110oC sampai mencapai berat konstan. Penimbangan atau pengukuran volume sampel. Dalam analisis kuantitatif, sampel yang dianalisis harus diketahui secara kuntitatif berat atau volume sampel. Pelarutan sampel. Dalam pelarutan sampel harus dipilih pelarut yang dapatmelarutkan sampel secara sempurna. Pelarut yang biasa digunakan dikelompokkan menjadi ; air, pelarut organik, pelarut asam (asamencer, asam kuat, asam campuran) serta peleburan. 4. Pemisahan senyawa pengganggu. Kebanyakan metode analisis kimia bersifat selektif hanya untuk unsur atau senyawa yang dianalisis. Ada beberapa metode analisis yang tidak selektif, karena adanya unsur atau senyawa pengganggu. Untuk itu unsur atau senyawa pengganggu harus dipisahkan dari sampel yang akan dianalisis. Metode yang paling mudah untuk pemisahan unsur/senyawa pengganggu adalah pengendapan. Metode yang lain adalah ekstraksi pelarut dan kromatografi.

5. Pengukuran (analisis) unsur/senyawa yang akan diketahui. Metode analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan kadar unsur/senyawa. Beberapa metode analisis disajikan pada sub bab 1.4. 6. Perhitungan, pelaporan dan evaluasi hasil analisis. Setelah melakukan analisis secara kuantitatif, maka perlu dilakukan perhitungan untuk mendapatkan jumlah analit dalam sampel. Termasuk memperhitungkan berapa berat sampel (untuk sampel padat) atau volume sampel (untuk sampel cair) dan juga faktor pengenceran. Evaluasi terhadap hasil analisis dilakukan terhadap tingkat ketepatan dan ketelitiannya. Metode Dalam Analisis Kimia Beberapa metode analisis kimia yang biasa digunakan, baik yang konvensional maupun yang menggunakan instrumen adalah sebagai berikut ;
y y

y y y y

Gravimetri. Titrasi (volumetri) : meliputi titrasiAsam basa, Pengendapan, Pembentukan komplek, Oksidasi reduksi. Ekstraksi Kromatogarfi Elektro analisiskimia : meliputiPolarografi, Potensiometri, Konduktometri. Spektrofotometri : meliputi spektrofotometri sinar tampak (visibel), sinar UV, sinar Infra merah (IR), serapan atom.

Kata Pencarian Artikel ini: faktor pengenceran, pengenceran dan titrasi volumetri, tahapan analisis kimia, preparasi sampel, metode analisis kuantitatif, sampling analisis kimia, metode analisis kimia pangan, preparasi sampel padat, tahapan analisis kuantitatif, tahapan dalam analisis kimia
Go

Cari Artikel Artikel ini termasuk chem-istry.com

Darah Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecualitumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yangdibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahanbahan kimia hasilmetabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemoatau hematoyang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalahmengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah jugamenyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme,dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuanmempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistemendokrin juga diedarkan melalui darah.Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigensampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darahdisebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan ( respiratory protein ) yang

mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnyamolekul-molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalirdalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbondioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawakembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan keseluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen keseluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darahkemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior danvena cava inferior.Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan danbahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagaiair seni. komposisi darah terdiri dari beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yangmembentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah..
Tidak Berwmengorgan jugaeritro (2) sel damem6.000dalabertamemtubuhmemipenypeny (3) Trommm 3 jawa3 hariBentuknya cakram bikonkaf (bulat pipberinti. Setiap 1 mm 3 darah, menganarna merah karena mengandung haemikat oksigen. Eritrosit tidak mempela, dan tidak dianggap sebagai sel darierperan dalam penentuan golongan dasit menderita penyakit anemia.rah putih (Leukosit) (0,2%) Memiliki bentuk tidak tetap dan dapatunyai pigmen, tetapi berinti. Setiap 9.000 leukosit yang berfungsi melatubuh dengan cara fagositosis dan mggung jawab terhadap sistem imunsnahkan benda-benda yang dianggap, misal virus atau bakteri. Leukositliki bentuk yang tetap. Orang yang k kit leukimia, sedangkan orang yang kekit leukopeniabosit (keping darah) (0,6 - 1,0%) Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturadarah mengandung, 200.000 - 300.000dalam proses pembekuan darah. Trom.( Gambar 3 : sel daih dan cekung di tengahnya)ung 4 juta 6 juta eritosit.globin (Hb) yang berfungsinyai nukleus sel ataupuns egi biologi. Sel darah merahrah. Orang yang kekuranganbergerak bebas. Selnya tidak 1 mm 3 darah, mengandungwan kuman yang masuk kembentuk antibodi. Leukosittubuh dan bertugas untuk asing dan berbahaya olehersifat amuboid atau tidak elebihan leukosit menderitakurangan leukosit menderitadan mudah pecah. Tiap 1trombosit yang bertanggungosit berumur kurang lebih 2- rah)

b. Plasma Darah (bagian yang cair)Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung:(1) Serum merupakan plasama yang sedikit mengandung fibrinogen atauSerum darah adalah cairan bening yang memisah setelah darah dibekukan(2) Albumin merupakan fraksi yang terdapat di dalam plasma yang bergunauntuk memelihara volume plasma dara.(3)

Bahan pembeku darah(4) immunoglobin (antibodi) merupakan Sistem imunitas manusia ditentukanoleh kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi untuk melawanantigen.(5) Hormon(6) Berbagai jenis protein(7) Berbagai jenis garam merupakan substansi terlarut terdiri dari kation-kation seperti ion-ion natrium, kalium, kalsium, magnesium, besi,tembaga, litium, dan timbal, dan anion-anion seperti ion-ion klor, yod,fosfat anorganik, sulfat, dan karbonat.(8) Fibrinogen merupakan fraksi yang terdapat di dalam plasma yang bergunauntuk penggumpalan darah.c. Golongan darah Karl Landsteiner (1968 1947), seorang ahli dari Austria, menemukan carapenggolongan darah dengan sistem AB0. Menurut beliau, darah dapatdibedakan menjadi golongan darah A, B, AB, dan 0 (nol). Penggolongandarah ini didasarkan pada kandungan aglutinogen dan aglutinin. Aglutinogenmerupakan protein dalam sel darah merah yang dapat digumpalkan olehaglutinin. Ada dua jenis aglutinogen pada darah yaitu aglutinogen A danaglutinogen B. Aglutinin merupakan protein di dalam plasma darah yangmenggumpalkan aglutinogen. Aglutinin berfungsi sebagai zat antibodi.Terdapat dua macam aglutinin yaitu aglutinin (alfa) dan aglutinin (beta).Aglutinin disebut juga serum anti A yang akan menggumpalkan aglutinogenA. Sedangkan aglutinin disebut juga serum anti B yang akanmenggumpalkan aglutinogen B. Berdasarkan keberadaan antigen danantibodinya, terdapat empat macam golongan darah. Tabel 1. golongan darah sistem AB0 Golongan darah Aglutinogen aglutininABAB0ABA dan B-

Dan Untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah pada saat transfusi,golongan darah donor (pemberi) dan resipien (penerima) harus diperhatikan.Dari Tabel 1

dapat ditentukantransfusi darah yang aman (tidak terjadipenggumpalan darah) dari donor kepada resipien. Perhatikan kemungkinantransfuse darah pada Tabel 2 berikut ini.Tranfusi darahdonorA B AB 0ResipienABAB0+-+--++---+-++++Keterangan = + : tranfusi dapat dilakukan: tranfusi tidak dapat dilakukanBerdasarkan tabel di atas, golongan darah 0 disebut donor universal , artinyasecara teori dapat ditransfusikan ke semua golongan darah tanpa digumpalkanoleh resipien. Hal ini disebabkan karena golongan darah 0 tidak mengandungaglutinogen. Sedangkan golongan darah AB disebut resipien universal , karenasecara teori dapat menerima transfusi darah dari golongan apa saja. Hal inidisebabkan karena golongan AB tidak mengandung aglutinin sehingga tidak akan menggumpalkan darah jenis apapun dari donor. Dalam praktiknya,transfuse darah hanya dilakukan pada donor dan resipien yang mempunyaigolongan darah yang sama.d. Fungsi darahDarah mempunyai fungsi sebagai berikut :a) Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasmadarah b) Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yangdilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjalc) Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin)yang dilakukan oleh plasma darah.d) Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darahmerahe) Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh seldarah putihf) Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darahg) Menjaga kestabilan suhu tubuh. www.scrib.com peredaran darah manusia.

1. Golongan Darah A
y y

Orang yang mempunyai golongan darah A dapat menerima darah dari orang yang memiliki golongan darah A dan O. Sedangkan golongan darah A dapat diberikan kepada orang yang memiliki golongan darah A dan AB.

2. Golongan Darah B
y y

Orang yang mempunyai golongan darah B dapat menerima darah dari orang yang memiliki golongan darah B dan O. Sedangkan golongan darah B dapat diberikan kepada orang yang memiliki golongan darah B dan AB.

3. Golongan Darah AB

y y

Orang yang mempunyai golongan darah AB dapat menerima darah dari semua golongan darah yang lain (A, B, AB, dan O). Sedangkan golongan darah AB dapat diberikan kepada orang yang memiliki golongan darah AB.

4. Golongan Darah O
y y

Orang yang mempunyai golongan darah O dapat menerima darah dari orang yang memiliki golongan darah O. Sedangkan golongan darah O dapat diberikan kepada semua jenis golongan darah (orang yang memiliki golongan darah A, B, AB dan O).

proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zatzat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah. 1. Darah Bagian-bagian darah Sel-sel darah (bagian yg padat) * Eritrosit (sel darah merah) * Leukosit (sel darah putih) * Trombosit (keping darah) Plasma Darah (bagian yg cair) * Serum * Fibrinogen Fungsi Darah Darah mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah 2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal 3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah. 4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah 5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih

6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah 7. Menjaga kestabilan suhu tubuh. 2. Jantung jantung-manusia jantung-manusia Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan adalah sama. 3. Pembuluh Darah Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus) Pembuluh Nadi * Tempat Agak ke dalam * Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis * Aliran darah Berasal dari jantung * Denyut terasa * Katup Hanya disatu tempat dekat jantung * Bila ada luka Darah memancar keluar Pembuluh Vena 1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis 2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan) 3. Aliran darah Menuju jantung 4. Denyut tidak terasa 5. Katup Disepanjang pembuluh 6. Bila ada luka Darah Tidak memancar 1. Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup. Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung paru-paru kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali. 5. Getah Bening

Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe) Penyakit pada Sistem Transportasi 1. Anemia Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12 2. Talasemia Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah 3. Hemofili Darah sulit/tidak bisa membeku 4. varises Pelebaran pembuluh vena 5. Atherosklerosis Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak 6. Arteriosklerosis Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur 7. leukopeni jumlah sel darah putih kurang dari normal www.masmakhin.multipli.com /system peredaran darah pada manusia

1.1 Latar Belakang Kita menggunakan istilah kalor dalam kehidupan sehari-hari seakan-akan kita tahu apa yang kita maksud. Tetapi istilah tersebut tetap digunakan secara tidak konsisten, sehingga perlu bagi kita untuk mendefinisikan kalor secara jelas, serta menerangkan fenomena dan konsep yang berhubungan dengan kalor tersebut(Glancoli, 1997). Kalor adalah energy yang ditransfer karena tinggi ke benda bersuhu rendah, merupakan energy yang ditransfer dari benda yang panas ke benda yang dingin, maka kalor merupakan energy yang ditransfer dari suatu benda ke benda yang lain karena perbedaan suhu. Bila energi panas ditambahkan pada suatu zat, maka temperature zat itu biasanya naik. Jumlah energy panas Q yang dibutuhkan untuk menaikkan temperature suatu zat adalah sebanding dengan perubahan temperature dan massa zat itu (Q=C T = mc T) dengan C adalah kapasitas panas zat, yang didefinisikan sebagai energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur suatu zat dengan satu derajat. Panas jenis C adalah kapasitas panas persatuan massa(Tipler, 1991). 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari adanya praktikum fisika dasar tentang kalor jenis adalah agar praktikan mengetahui tentang kalor jenis yang ada dalam benda-benda dan dilingkungan sekitar serta perhitungannya. Tujuan dari adanya praktikum fisika dasar tentang kalor jenis adalah untuk menentukan panas jenis mata bahan kalorimeter. 1.3 Waktu dan Tempat Praktikum fisika dasar tentang kalor jenis dilaksanakan pada hari Selasa, 5 Oktober 2010 pukul 07.00-08.40 WIB, di laboratorium IIP(Ilmu-ilmu Perairan), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, universitas Brawijaya, Malang. 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kalor Jenis Kalor adalah sesuatu yang dipindahlan diantara sebuah sistem dan sekelilingnya sebagai akibat dari hanya perbedaan temperatur. Konsep kalor sebagai sebuah zat yang jumlah seluruhnya tetap konstan akhirnya tidak mendapat dukungan eksperimen(Wiley, 1978).

Karakteristik bahan dalam penyerapan kalor ini dinyatakan dalam besaran kalor jenis. Kalor jenis suatu bahan didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg bahan tersebut sebesar 1 C(Astra, 2006). Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau melepaskan suhu tiap satu kilogram massa. Sutau zat sebesar 1 C atau satu Kelvin atau dapat ditulis sebagai kapasitas kalor suatu benda adalah kemampuan suatu benda untuk menerima atau menurunkan suhu benda sebesar 10 C(Marskip, 2009). 2.2 Pengertian Kalorimeter Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan atau diserap menyebabkan perubahan suhu pada calorimeter. Ada 2 tipe calorimeter yaitu calorimeter Bum dan calorimeter larutan Kalorimeter Bum adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor(nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna suatu senyawa. Contohnya adalah calorimeter makanan. Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam system larutan(Mubi, 2010). Prinsip penting yang digunakan dalam calorimeter adalah hokum kekekalan energy. Hokum ini menyatakan bahwa energy tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, melainkan berubah dari bentuk yang satu menjadi bentuk yang lain(Esomer, 1996). 2.3 Pengertian Termometer Thermometer adalah system indicator(petunjuk) kesetimbangan termal antara system yang satu dan yang lain. Suhu yang ditunjuk thermometer adalah suhu tiap system yang dalam kesetimbangan termal dan kepekaannya(perubahan koordinat keadaan akibat sedikit saja perubahan suhu dapat tertukar)(Zemanskie, 1962). Tiap sifat thermometer dapat digunakan untuk menetapkan suatu skala dan membentuk sebuah thermometer. Thermometer air raksa terdiri dari bola gelas dan pipa yang berisi sejumlah air raksa tertentu. Temperature diukur dengan membandingkan ujung kolom air raksa dengan tanda-tanda pada gelas(Tipler, 1991). 2.4 Prinsip kerja Kalorimeter Menurut Bresnick(2000), prinsip kerja calorimeter didasarkan azas Black : 1. Jika suatu benda yang suhunya berbeda didekatkan satu sama lain maka suhu akhir kedua benda akan sama. 2. Jumlah kalor yang diterima sama dengan kalor yang diberikan. Kalorimeter tersusun dari wadah yang terbuat dari logam kalor seperti sterofom.

Usaha peningkatan efektifitas dari alat penukar kalor perlu ditingkatkan karena dengan meningkatkan efektisitas alat penukar kalor dapat menghemat energy disektor industry(Zainuddin, 2005). 2.5 Timbangan Digital Fungsi timbangan digital untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan. Banyak kurang terlebihnya cara kerja timbangan digital hanya bias mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan dilayar LCDnya(Mansur, 2010). Selain itu fungsi lain timbangan digital yaitu untuk mengurangi adanya human error, dengan timbangan digital maka akan didapatkan ketepatan(Jacque, 2010). 2.6 Manfaat di Bidang Perikanan Menurut Wikipedia(2010) : Teknik pendinginan untuk produksi hasil perikanan Untuk pengasapan ikan Sebagai bahan bakar solar cold strong pada kapal nelayan. 3. 3.1 Alat dan fungsi Adapun alat yang digunakan dalam praktikum fisika dasar tentang calorimeter, antara lain: 1. Kalorimeter : alat yang digunakan untuk menghitung besar kecilnya kalor jenis pada benda 2. Termometer : untuk mengukur suhu benda 3. Stopwatch : untuk menghitung waktu 4. Ketel uap : untuk memanaskan air METODOLOGI

5. Timabangan digital : untuk menimbang massa benda dengan ketelitian 10-2 6. Pinset : untuk mengambil dan memindahkan bahan (Alumunium dan kaca) dari ketel uap ke calorimeter 7. Nampan : tempat untuk meletakkan alat dan bahan

3.2 Bahan dan Fungsi Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum fisika dasar tentang calorimeter, antara lain: 1. Kaca sebagai bahan yang diukur kalor jenisnya 2. Alumunium sebagai bahan yang diukur kalor jenisnya 3. Tisu untuk membersihkan alat-alat 4. Air untuk medium perambatan panas 4. PEMBAHASAN

4.1 Analisa Prosedur Langkah pertama disiapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan yaitu calorimeter yang berfungsi menghitung besarnya kalor jenis pada benda. Thermometer berfungsi untuk mengukur perubahan suhu, ketel uap berfungsi untuk memanaskan air, pinset berfungsi untuk mengambil benda, stopwatch untuk menghitung waktu, timbangan digital untuk menghitung alat dan bahan dengan ketelitian 10-2, serta namapan untuk wadah alat dan bahan. Kemudian langkah kedua, bahan-bahan disiapkan antara lain tisu untuk membersihkan alat, air untuk medium perambatan panas, alumunium dan kaca sebagai bahan yang diukur kalor jenisnya. Langkah berikutnya alumunium ditimbang dengan timbangan digital caranya pertama disambungkan arus DC, zerokan untuk mendapatkan nilai yang akurat, lalu diletakkan alumunium diatas timbangan digital dan dicatat hasilnya, begitu dilakukan hal yang sama untuk kaca. Setelah itu calorimeter diambil, ditimbang dan diisi dengan air seperlima bagian. Kemudian ketel uap diisi dengan air secukupnya( 5 cm), kaca dan alumunium dimasukkan sampai terendam. Setelah itu disambungkan ke sumber arus DC, tunggu sampai mendidih. Setelah itu matikan ketel uap, ambil alumunium diletakkan pada calorimeter. Kemudian diaduk selama 30 detik, catat hasil suhunya sebagai T2, kemudian aduk kembali selama 30 detik, ukur suhunya sebagai T3(suhu akhir). Begitu juga lakukan langkah yang sama pada kaca, ambil dari ketel uap menggunakan pinset, diletakkan di dalam calorimeter, diaduk selama 30 detik, ukur suhu sebagai T2, diaduk kembali selama 30 detik, ukur suhu sebagai T3. Setelah semua percobaan selesai dan dicatat hasilnya. Lalu dibersihkan alat-alat dan dirapikan dalam nampan kembali. 4.2 Analisa Hasil

Dari praktikum fisika dasar tentang kalor jenis, data yang didapat sebagai berikut : 1. Percobaan 1(Alumunium) No T1 (Co ) T2 (C o) 1. 27o 28o T3 (C o) 27o

Diketahui Ditanya Jawab

: K= 99,5 ; A= 21,76 ; Al= 0,6 : CAl ? : CAl = A(T3-T2) B(T1-T3) + K(T3-T2) CAl = 21,76(27-28) 0,6(27-27)+99,5(27-28) = 21,76 -99,5 = 0,2187 kal/oC = 218,7 kkal/oC

1. Percobaan 2(Kaca) No T1 (Co ) T2 (C o) 1. 27o 29o T3 (C o) 28o

Diketahui Ditanya Jawab

: K= 104,63 ; A= 37,97 ; Al=2,52 : Ckaca ?

: Ckaca =

A(T3-T2) B(T1-T3) + K(T3-T2) = 37,97(28-29)

2,52(27-28)+104,63(28-29) = -37,97 -107,15 = 0,354 kal/oC = 354 kkal/oC Dalam praktikum fisika dasar tentang kalor jenis ini, didapat data sebagai berikut : Alumuniumberat keeping Al=0,6 gram, calorimeter=99,5gram, massa air=21,76 gram, dan Kaca berat keeping kaca=2,52 gram, calorimeter=104,63gram, massa air=37,97gram. Adapun hasil praktikum fisika dasar tentang kalor jenis, didapat kalor jenis Alumunium sebesar 0,2187 kal/oC dan kalor jenis Kaca sebesar 0,354 kal/oC. Dari perbandingan data yang ada terdapat perbedaan antara hasil praktikum dengan literature. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pengukuran suhu dan factorfaktor internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi besarnya suhu yang berakibat pada perhitungan besarnya kalor jenis Alumunium dan kalor jenis Kaca. 5. 5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam praktikum kali ini, yaitu : 1. Kalor adalah energy panas yang dimiliki oleh suatu zat 2. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 derajat Celcius. 3. Menurut azas Black, apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. 4. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk menghitung besar kecilnya kalor jenis benda. 5. Kalor yang diserap atau yang dilepas pada saat terjadi perubahan wujud benda tidak menyebabkan perubahan suhu benda. 6. Hasil kalor jenis yang didapat dalam praktikum kali ini yaitu : Kalor jenis alumunium yang dihasilkan adalah 0,314 kal/goC PENUTUP

Kalor jenis kaca yang dihasilkan adalah 0,308 kal/goC 5.2 Saran Sebaiknya dalam pelaksanaan praktikum kali ini, kita harus berhati-hati dalam mengambil ketel uap karena panas. Selain itu terjalinnya kerjasama antara asisten dengan praktikan harus ditingkatkan. DAFTAR PUSTAKA

Alyospikel. 2010. Termometer. http://alyoskipel.blogspot.com/2010 diakses tanggal 7 Oktober Astra, I. dan Setiawan H. 2006. Fisika untuk SMA dan MA kelas10. Piranti Darama Kalokatama: Jakarta Crook, J. 2010. Timbangan digital. http://www.articelsnatch.com/Article/Benefits-ofDigital-Scales/1600726 diakses tanggal 10 Oktober 2010 Glancoli.C, Douglas. 1997. Fisika Jilid1 edisi empat. Erlangga: Jakarta Kinardi, AK, dkk. 1997. Pelajaran Fisika SMU kelas1. Erlangga: Jakarta Mansur.2010.htpp://bisnis.tenue.co.id/Artikel-bisnis/4teknologi/33-artikeltimbangandigitalbzerba.html/ diakses tanggal 7 Oktober 2010 Narskip. 2010. Kalor. http://narskip.blogspot.com/2010 diakses tanggal 7 Oktober 2010 Snps. 2010. Kalor Jenis. www.snps.its.ac.id/ diakses tanggal 7 Oktober 2010 Usu. 2010. Kalor Jenis. http://www.usu.ac.id/artikel/shell.tittle.pdf diakses tanggal 7 Oktober 2010 Wahyu, S. dkk. 2010. Analisis Perpindahan Panas pada Saluran Berliku.Teknik Mesin : Universitas Brawijaya Wapedia. 2010. Calorimeter. http://wapedia.mobi/id/2010 diakses 7 Oktober 2010 Wikipedia. 2010. Prinsip Kerja Kalorimeter. http://wikipedia.org/wiki/2010 diakses 7 Oktober 2010 Willey, J., Suns.1978. Fisika jilid1 edisi ketiga. Erlangga: Jakarta

Zainuddin, dkk. 2005. Studi Eksperimental Efektivitas Alat Penukar Kalor Shell and Tube dengan Memanfaatkan Gas Buang Mesin Diesel sebagai Pemanas Air. Institut Teknologi Medan(ITM)

Anda mungkin juga menyukai