Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 3

Gita Dynamika putra (1111016200008) Lenny Shintiawati (1111016200032) Novitasari (1111016200017) Siti Rodliyatun M (1111016200001)

TEORI ASAM DAN BASA


Asam merupakan senyawa yang jika

dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion H+ .


Basa merupakan senyawa yang bila

dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-

TITRASI ASAM BASA


Titrasi adalah cara analisis untuk mengukur jumlah larutan

yang dibutuhkan oleh zat yang terdapat pada larutan lain sehingga bereaksi dengan tetap.(keenan,1999) Titrasi asam basa merupakan reaksi penetralan asam basa dimana ion H+ dari asam dan ion OH- dari basa membentuk H2O.(petruci,1999) Titran adalah zat penitrasi yang sudah diketahui molaritasnya, sedangkan Titrat adalah zat yang dititrasi.(redjeki,1999)

Syarat-syarat terjadinya reaksi

1. reaksi antara titran dengan analit harus stoikiometri.

Artinya, reaksi keduanya dapat ditulis dalam suatu reaksi 2. reaksi antara titran dan analit harus berlangsung cepat agar titik equivalenya cepat diketahui 3. tidak ada reaksi lain yang menggangu reaksi titrat dan analit 4. reaksi dikatakn sempurna jika jika terjadi perubahan pada reaksi 5. kesetimbangan reaksi dapat diukur secara kuantitatif

a. Asam oksalat 0,1 M

b. Sampel NaOH

ALAT DAN BAHAN

c. Jeruk

d. akuades

ALAT
1.

Gelas kimia 2 buah Labu erlenmeyer 1 buah Kaca arloji 1 buah Statif dan ring Labu ukur 250 ml Buret 1 buah 1 buah corong

2.

3.

4. 5.

6. 7.

PERCOBAAN TITRASI ASAM BASA


Masukkan asam oksalat 0,1 M ke dalam gelass ukur sebanyak 25 ml masukkan 25 ml asam oksalat tersebut ke dalam labu erlenmeyer.

Masukkan NaOH ke dalam buret dengan menggunakan corong

Kocok labu erlenmeyer sampai warna larutan di dalamnya berubah menjadi merah muda

SETELAH TERLIHAT SEDIKIT PERUBAHAN WARNA LARUTAN MENJADI MERAH MUDA MAKA HENTIKAN PROSES TITRASI

Titrasi Jeruk

Titrasi asam Asetat

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1

TRIAL 1 (A) Initial reading of buret ( ml) Final reading of buret (ml) Volume of NaOH required (ml) Average volume of NaOH (m ) 0 ml 46 ml 46 ml a)

TRIAL 2 (B) 0 ml b) 4,1 ml a) 4,1 ml b) 8,3 ml a) 4,1 ml b) 4,2 ml 4,15 ml

TRIAL 3 (C) 8,3 ml 46,6 ml 38,3 ml

TRIAL 4 (IF HECESSARY)

Calculation : Percobaan H2C2O4 Diketahui :V H2C2O4 = 25 ml V NaOH = 46 ml M H2C2O4= 0,1M Ditanya : M Na OH Jawab n 1 x M 1 x V 1 (asam) 2x0,1x25 5 M2 Percobaan jeruk Diketahui :V jeruk = 1 ml V NaOH = 46 ml M NaOH = 0,1M Ditanya : M jeruk Jawab n 1 x M 1 x V 1 (asam) 1xM1x25 M 1 x 25 M1 Percobaan CH3COOH Diketahui :V NaOH = 38,3 ml V CH3COOH = 25 ml M NaOH = 0,1M Ditanya : M CH3COOH Jawab n 1 x M 1 x V 1 (asam) 1xM1x25 M 1 x 25 M1

= = = = =

n 2 x M 2 x V 2 (basa) 1xM 2x46 M 2 x 46 5/46 0,1M

= = = =

n 2 x M 2 x V 2 (basa) 1x0,1x4,15 0,415 0,01 M

= = = =

n 2 x M 2 x V 2 (basa) 1x0,1x38,3 3,83 0,15M

Pada praktikum kali ini kami melakukan 3 buah percobaan,,percobaan yang pertama adalah standarisasi atau pembakuan NaOH dengan menggunakan asam oksalat _1_M,, yang kedua yaitu menentukan konsentrasi dari asam cuka CH3COOH dengan menggunakan larutan basa NaOH yang telah di bakukan sebelumnya, dan yang ketiga yaitu menentukan konsentrasi asam dari jeruk limo. Percobaan pertama yaitu standarisasi NaOH dengan asam oksalat _1_M, Reaksi yang terjadi antara asam oksalat dengan NaOH adalah sebagai berikut : 2NaOH(aq) + H2C2O4(aq) Na2C2O4(aq) + 2H2O(l) Pada standarisasi NaOH terhadap asam oksalat indicator yang digunakan adalah penolftalein atau PP 1 % ,pada saat indicator ditambahkan warna larutan tetap bening,setelah dititrasi dengan NaOH sebanyak 9,9 ml larutan berubah menjadi warna pink atau merah muda. Perubahan warna pada larutan disebabkan oleh resonansi isomer electron. Berbagai indicator mempunyai tetapan ionisasi yang berbeda,sehingga menunjukan warna pada range pH yang berbeda. Indicator penolftalein adalah indicator yang dibuat dengan kondensasi anhidrida fthalein dengan fenol. Jika indicator ini digunakan,maka akan menunjukan pH yang berkisar antara 8,2 10,0 atau berlangsung antara basa kuat dengan asam kuat. Berdasarkan perhitungan pada calculation maka di dapatkan konsentrasi NaOH yaitu 0,1 M

Percobaan kedua yaitu menetukan konsentrasi asam cuka CH3COOH dengan larutan basa NaOH yang sudah di bakukan sebelumnya. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O Pada percobaan ini juga digunakan indicator fenolflatelien sebagai indiaktor visual yang menandakan terjadinya reaksi sempurna. Yaitu ketika warna larutan yang semula bening menjadi merah muda pertama. Pada percobaan asidimetri ini menggunakan metode titrasi, yaitu mengukur volume titran yang perlukan untuk mencapai titik ekivalen; artinya ekivalen pereaksi-pereaksi sama. Reaksi yang terjadi juga disebut reaksi netralisasi. Dengan berdasarkan perhitungan pada calculation maka didapatkan konsentrasi CH3COOH adalah 0,15M Percobaan yang terakhir yaitu menetukan konsentrasi dari asam jeruk limo dengan menggunakan NaOH yang telah di bakukan,,asam jeruk limo adalah asam lemah sedangkan NaOH adalah basa kuat. Pada percobaan ini kami masih menggunakan indicator PP,,pada saat titrasi Perubahan warna diarapkan tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua. Agar mendapatkan hasil titrasi yang maksimal. Warna yang cocok adalah warna yang berada di tengah-tangah. Tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Dengan berdasarkan perhitungan pada calculation maka di dapatkan konsentrasi pada jeruk limo adalah 0,01M

Pada

titrasi NaOH didapatkan 0.1M Pada titrasi asam sitrat didapatkan 0.01M Pada titrasi asam cuka didapatkan 0.15M

Keenan,charles.

W. 1999. kimia untuk universitas. Jakarta: Erlangga Ralph, H. petrucci. 1999. kimia dasar prinsip dan terapan modern. Jakarta: Erlangga Redjeki, Tri dan Agus Budiarto. 1999. kimia dasar II.Surakarta: UNS Press

ALHAMDULILLAH.

TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai