Nyeri dada yang berkaitan dengan penyakit paru biasanya disebabkan oleh terserangnya dinding dada atau pleura parietal. Serabut saraf banyak terdapat di daerah ini. Nyeri pleura adalah gejala umum peradangan pleura parietal. Nyeri ini dilukiskan sebagai nyeri tajam, seperti ditusuk-tusuk, yang biasanya terasa pada waktu inspirasi. Nyeri ini mungkin terlokalisasi pada salah satu sisi tubuh, dan pasiennya mungkin melakukan splinting (membuat otot-otot menjadi kaku untuk menghindari nyeri. Dilatasi akut arteri pulmonalis utama dapat pula menimbulkan sensasi tekanan tumpul, seringkali tidak dapat dibedakan dengan angina pectoris. Ini disebabkan oleh ujung saraf yang berespon terhadap peregangan arteri pulmonalis utama. Nyeri dada mungkin merupakan gejala penyakit jantung paling penting. Tetapi ia tidak patognomonik untuk penyakit jantung. Telah diketahui bahwa nyeri dada dapat disebabkan oleh gangguan paru-paru, usus, kandung empedu, dan musculoskeletal. Berikut adalah ciri-ciri nyeri dada pada angina dan non-angina. Karakteristik Lokasi Penyebaran Angina Retrosternal, difus Lengan kiri, rahang, punggung Nyeri terus menerus, tajam, tertekan, seperti diperas, seperti dipijt Ringan sampai berat Bermenit-menit Bukan Angina Di bawah mamma kiri, setempat Lengan kanan
Deskripsi Nyeri
Intensitas Lamanya
Dicetuskan oleh
Tajam, seperti ditusuk - tusuk, seperti disayat-sayat Menyiksa Beberapa detik, berjam-jam, berharihari. Usaha fisik, emosi, makan, Pernapasan, sikap dingin tubuh, gerakan Istirahat, nitrogliserin Apa saja
Dihilangkan oleh
Adapun penyebab lazim nyeri dada, yaitu Sistem organ Jantung Penyebab Penyakit arteri koronaria
Vaskular Pulmonal
Muskuloskeletal
Neural Gastrointestinal
Emosional
Penyakit katup aorta Hipertensi pulmonal Prolaps katup mitral Perikarditis Diseksi aorta Emboli paru Pneumonia Pleuritis Pneumotoraks Kostokondritis Artritis Spasme otot Tumor tulang Herpes zoster Penyakit tukak Penyakit kolon Hiatus hernia Pankreatitis Kolesistisis Ansietas Depresi