I.
LATAR BELAKANG
Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan kepada pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah (provinsi /kabupaten /kota) untuk melaksanakan penyusunan maupun penyesuaian dengan muatan dari Undang-undang penataan ruang yang baru. Hal ini diamanatkan pada Pasal 78 ayat (4), berbunyi "dengan berlakunya UndangUndang ini : a. Peraturan Pemerintah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional disesuaikan paling lambat dalam waktu 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan terhitung sejak UndangUndang ini diberlakukan; b. Semua Peraturan Daerah provinsi tentang rencana tata ruang wilayah Provinsi disusun atau disesuaikan paling lambat dalam waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diberlakukan; dan c. Semua Peraturan Daerah kabupaten /kota tentang rencana tata ruang wilayah kota /kab disusun atau disesuaikan paling lambat 3 (tiga) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diberlakukan. Sejalan dengan pelaksanaan amanat dari Undang-Undang di atas, sampai saat ini (1) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Barat 2009-2029 masih dalam tahap proses persetujuan substansi di tingkat Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) menuju ke Kemendagri, (2) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kepulauan Mentawai 2010-2030 dalam tahap revisi total, (3) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai (Tua Pejat) dan RTR Kawasan Pasca Bencana dalam tahap penyusunan kembali. Beberapa wilayah dan /atau kawasan tersebut, dengan status rencana penataan ruang saat ini telah melampaui batas ketentuan yang ditetapkan oleh Undang-Undang
Laporan Progres 7 |
A- 1 -
Fasilitasi Percepatan Penyusunan RTRW Provinsi dan Kabupaten, Rencana Rinci, dan Rencana Pengembangan Kawasan Pasca Bencana Di Provinsi Sumatera Barat
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang berbunyi yaitu semua peraturan daerah prov /kota /kab tentang rencana penataan ruang disusun atau disesuaikan paling lambat 3 (tiga) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diberlakukan. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia-Direktorat Jenderal Penataan Ruang-Satker Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Barat, akan segera melakukan percepatan proses penyelesaian penyusunan rencana penataan ruang, melalui program atau kegiatan Fasilitasi Percepatan Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten, Rencana Rinci dan Rencana Pengembangan Kawasan Pasca Bencana di Provinsi Sumatera Barat . Dimana tahapan percepatan tersebut diantaranya akan dimulai dari perbaikan, penyempurnaan dan pemantapan materi teknis rencana penataan ruang, penyempurnaan dan pemantapan materi teknis rancangan peraturan daerah, sampai kepada pembahasan dan proses persetujuan substansi di BKPRD provinsi dan BKPRN. Percepatan penyusunan dan penyelesaian rencana penataan ruang ini merupakan salah satu strategi pemerintah dalam rangka penyelarasan pembangunan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, sehingga diharapkan dengan adanya rencana penataan ruang sebagai acuan pembangunan, pembangunan di daerah tidak lagi menjadi terhambat, investasi dapat berjalan, dan lingkungan yang berkelanjutan dapat dipertahankan. Gambar A1 berikut merupakan kerangka berpikir rencana penataan ruang, sedangkan Gambar A2-A3 merupakan bagan alur /diagram proses percepatan penyusunan rencana penataan ruang di Provinsi Sumatera Barat.
Laporan Progres 7 |
A- 2 -
Fasilitasi Percepatan Penyusunan RTRW Provinsi dan Kabupaten, Rencana Rinci, dan Rencana Pengembangan Kawasan Pasca Bencana Di Provinsi Sumatera Barat
KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN (T-5) Struktur ruang, pola ruang, kawasan strategis STAKEHOLDERS (PARA PEMANGKU KEPENTINGAN DAN PARA PELAKU PEMBANGUNAN) KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN (20 TH YAD) KEBIJAKAN PEMBANGUNAN (LOKAL, REGIONAL, NASIONAL)
Pelaksanaan pembangunan Pengelolaan pembangunan pedoman Evaluasi kinerja pembangunan Perencanaan pembangunan lanjutan Pembiayaan pembangunan
konsep
RENCANA PENATAAN RUANG
strategi
Arahan pemanfaatan ruang, Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang
dan acuan
Laporan Progres 7 |
A- 3 -
Fasilitasi Percepatan Penyusunan RTRW Provinsi dan Kabupaten, Rencana Rinci, dan Rencana Pengembangan Kawasan Pasca Bencana Di Provinsi Sumatera Barat
Gambar A2 Bagan Alur Proses Percepatan Penyelesaian Penyusunan Rencana Penataan Ruang Di Provinsi Sumatera Barat
FA S I L I TA S I P E R C E PATA N P E N Y U S U N A N R E N C A N A P E N ATA A N R U A N G
REVIEW, PEMUTAKHIRAN, PERBAIKAN, PENYEMPURNAAN, DAN PEMANTAPAN DATA Data dan informasi (sekunder/instansi) a. Peta dasar /RBI dan citra satelit b. Kebijakan penataan ruang dan kebijakan pembangunan /sektoral terkait c. Kondisi fisik /lingkungan dan sumberdaya alam d. Kondisi sumberdaya buatan /prasarana dan sarana /infrastruktur /PSU e. Kondisi kependudukan dan sumberadaya manusia f. Kondisi perekonomian dan sosial budaya g. Kelembagaan dan kemampuan keuangan daerah h. Data lain, sesuai karakteristik Wil. REVIEW, PEMUTAKHIRAN, PERBAIKAN, PENYEMPURNAAN, DAN PEMANTAPAN ANALISIS Analisis thd data dan informasi a. Analisis letak, kedudukan, peran dan fungsi wilayah /kaw. b. Analisis karakteristik wilayah /kawasan c. Analisis daya dukung wilayah /kawasan dan kemampuan lahan d. Analisis daya tampung wilayah /kawasan e. Analisis pusat-pusat pelayanan f. Analisis kebutuhan ruang g. Analisis pembiayaan pembangunan REVIEW, PEMUTAKHIRAN, PERBAIKAN, PENYEMPURNAAN, DAN PEMANTAPAN RUMUSAN KONSEPSI PENATAAN RUANG Konsep Pengembangan a. Rumusan tujuan, kebijakan, dan strategi pengembangan wilayah /kawasan b. Konsep pengembangan wilayah /kawasan Rencana Penataan Ruang a. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang b. Recana Struktur Ruang c. Rencana Pola Ruang d. Penetapan Kawasan Strategis e. Arahan Pemanfaatan ruang f. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (peraturan zonasi, insentif disinsentif, perizinan dan sanksi) REVIEW, PEMUTAKHIRAN, PERBAIKAN, PENYEMPURNAAN, DAN PEMANTAPAN RAPERDA Naskah akademik Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Penataan Ruang (aspek legalitas hukum NKRI UU 10/2004 dan aspek legalitas hukum penataan ruang SE Dirjen Taru 47/SE/Dr/2007 dan SE Menteri PU 19/SE/M/2007)
PROSES PERCEPATAN PENETAPAN 1. Persetujuan substansi 2. Proses pengesahan RTR (yang diatur dalam ketentuan peraturan perundangundangan terkait)
b. Kajian awal data sekunder - Review RTR sebelumnya - Kajian kebijakan terkait taru
MATERI TEKNIS RAPERDA PENILAIAN TERHADAP ALTERNATIF KONSEP DOKUMEN TEKNIS -RTR -ALBUM PETA
c. Persiapan teknis - Penyimpulan data awal - Perumusan metodologi - Penyusunan rencana kerja rinci - Penyiapan perangkat survai
KOLEKSI DATA
Data dan informasi (primer/lapangan) a. Pengamatan langsung (observasi) b. Plotting /tracking c. Wawancara terstruktur /kuesioner d. Dokumentasi bergerak dan tidak bergerak (video /foto)
KOMPILASI DATA
LAPORAN PROGRES 1
LAPORAN PROGRES 2
LAPORAN PROGRES 3
LAPORAN PROGRES 4
LAPORAN PROGRS 5
LAPORAN PROGRES 6
LAPORAN PROGRES 7
LAPORAN PROGRES 8
I N D I KAT O R KE M A J U A N P E KE R J A A N
BULAN KE-1, review substansi laporan pendahuluan BULAN KE-2,3,4, review, perbaikan, penyempurnaan, pemantapan substansi materi laporan antara (fakta dan analisa) BULAN KE-5,6, review, perbaikan, penyempurnaan, pemantapan substansi materi laporan akhir (materi teknis RTR) dan substansi materi raperda
BULAN KE-7,8, penetapan materi teknis dan persetujuan substansi materi di BKPRD prov dan BKPRN
Laporan Progres 7 |
A- 4 -
Fasilitasi Percepatan Penyusunan RTRW Provinsi dan Kabupaten, Rencana Rinci, dan Rencana Pengembangan Kawasan Pasca Bencana Di Provinsi Sumatera Barat
Proses di Daerah
Ranperda RTRW mendapat persetujuan gubernur
Proses di Pusat
1. 2. 3. 4. 5. Ranperda RTRW di bahas di BKPRN Surat Rekomendasi Gubernur Berita Acara Pembahasan wilayah tetangga Berita Acara Konsultasi Publik Surat permohonan Kepala Daerah Materi teknis, album peta, ranperda, tabel evaluasi
Ranperda RTRW hasil konsultasi publik dan kesepakatan dengan tetangga 1. Pembahasan Ranperda RTRW di BKPRD Provinsi
1.
Ranperda RTRW hasil BKPRN 1. Pemeriksaan hasil BKPRN dan Clearance House
Persetujuan Menteri PU
Laporan Progres 7 |
A- 5 -
Fasilitasi Percepatan Penyusunan RTRW Provinsi dan Kabupaten, Rencana Rinci, dan Rencana Pengembangan Kawasan Pasca Bencana Di Provinsi Sumatera Barat
penyelesaian penyusunan rencana penataan ruang, yaitu percepatan penyelesaian penyusunan RTRW Provinsi, RTRW Kabupaten Kepulauan Mentawai (materi Ranperda), RDTR Ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai (Tua Pejat), dan Rencana Pengembangan Kawasan Pasca Bencana, dengan menunjuk Satuan Kerja Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Barat sebagai pelaksana pekerjaan. Sedangkan Tujuan dari kegiatan Fasilitasi Percepatan ini adalah melakukan proses tahapan percepatan penyelesaian penyusunan dokumen rencana penataan ruang (pasca bencana), meliputi : 1. Perbaikan dan penyempurnaan materi teknis RTRWP Sumatera Barat 2009-2029; 2. Perbaikan dan penyempurnaan materi Ranperda RTRWP Sumatera Barat 20092029; 3. Perbaikan dan penyempurnaan album peta RTRWP Sumatera Barat 2009-2029 beserta peta pasca bencana dan peta perubahan kawasan hutan; 4. Penetapan materi teknis rencana penataan ruang (dokumen rencana, album peta rencana, rancangan peraturan daerah); dilanjutkan dengan proses pendampingan percepatan persetujuan substansi di KemPU dan Kemendagri. Selanjutnya Sasaran dari kegiatan ini adalah : 1. Terselenggarakan dan terlaksakannya proses fasilitasi percepatan penyusunan rencana penataan ruang di Provinsi Sumatera Barat; 2. Tercapainya penyusunan dokumen rencana penataan ruang di Provinsi Sumatera Barat yang sesuai dengan waktu pelaksanaan, dan yang berdasarkan pada hasil perbaikan, penyempurnaan, dan pemantapan materi teknis rencana penataan ruang (tersebut); 3. Tercapainya persetujuan substansi materi rencana penataan ruang (tersebut) di tingkat BKPRD dan BKPRN dengan target tersahkannya legalitas peraturan daerah.
Laporan Progres 7 |
A- 6 -
Fasilitasi Percepatan Penyusunan RTRW Provinsi dan Kabupaten, Rencana Rinci, dan Rencana Pengembangan Kawasan Pasca Bencana Di Provinsi Sumatera Barat
1. Lingkup wilayah perencanaan Lingkup wilayah perencanaan atau lokasi kegiatan fasilitasi percepatan ini dilaksanakan di Provinsi Sumatera Barat; 2. Lingkup kegiatan /substansi materi Lingkup kegiatan /substansi materi kegiatan fasilitasi percepatan ini adalah melakukan percepatan penyelesaian penyusunan RTRWP Sumatera Barat 20092029, mulai dari perbaikan dan penyempurnaan materi teknis, album peta (pasca bencana dan perubahan kawasan hutan), materi ranperda, sampai kepada persetujuan substansi di KemPU dan Kemendagri. a. Melakukan perbaikan dan penyempurnaan materi teknis Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sumatera Barat 2009-2029 beserta Album peta (peta pasca bencana) dan Ranperda; b. Menyelenggarakan workshop; c. Menyelenggarakan forum diskusi (sebanyak 3 kali); d. Melakukan konsultansi, konsolidasi, dan konsinyiasi dengan Konsultan Manajemen Regional (KMR) yang ditunjuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum RI-Direktorat Jenderal Penataan Ruang; e. Penetapan materi teknis rencana penataan ruang, yang terdiri dari dokumen rencana, album peta rencana, dan rancangan peraturan daerah; f. Persetujuan substansi di tingkat BKPRD, BKPRN, dan Kemendagri.
Pengembangan Kawasan Pasca Bencana Di Provinsi Sumatera Barat ini terdiri dari 3 (tiga) Bab Pembahasan, yaitu Bab A. Pendahuluan, Bab B. Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan (Tahap VII), dan Bab C. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan Selanjutnya.
Laporan Progres 7 |
A- 7 -
Fasilitasi Percepatan Penyusunan RTRW Provinsi dan Kabupaten, Rencana Rinci, dan Rencana Pengembangan Kawasan Pasca Bencana Di Provinsi Sumatera Barat
BAB A PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini menguraikan pembahasan mengenai latar belakang, maksud, tujuan, sasaran, dan ruang lingkup pekerjaan, serta sistimatika pembahasan laporan progres : yang menguraikan tentang proses dan perkembangan pelaksanaan pekerjaan.
BAB B KEMAJUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN TAHAP VII Pada bab ini menguraikan pembahasan mengenai kemajuan pelaksanaan pekerjaan pada periodesasi bulan ketujuh yaitu kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan terdiri dari diantaranya risalah pembahasan pelaporan dan tahapan pekerjaan, kegiatan diseminasi, dan kegiatan diskusi.
BAB C RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN SELANJUTNYA Pada bab ini menguraikan pembahasan mengenai rencana pelaksanaan pekerjaan pada periodesasi bulan berikutnya, yang meliputi uraian kegiatan beserta penjadwalan waktu pelaksanaannya.
LAMPIRAN
Laporan Progres 7 |
A- 8 -