Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

Percobaan XIV SINTESIS NATRIUM TIOSULFAT

Chitta Putri Noviani 109096000007

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kelompok : Dita Apriliana Fitrianingsih Guntur Setiaji Herwin Hanafiah M.Thoharo Wafa Faizah

PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA) FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

I.

Tujuan Mempelajari sintesis natrium tiosulfat Mengetahui rendemen hasil percobaan

II.

Teori Pembuatan natrium tiosulfat berdasarkan reaks oksidasi dan reduksi antara natrium sulfit dengan serbuk belerang. Bila belerang ditambahkan berlebihan maka emua natrium sulfit akan berubah menjadi natrium tiosulfat.

III.

Alat dan Bahan Alat Labu bulat 250 ml Kondensor Oven Penanggas air Neraca analitik Tabung reaksi Gelas piala 50 ml Gelas ukur 10 ml Pipet gondok 5 ml Hot Plate

Bahan 5 g Na2SO3.7H2O 5 g serbuk belerang 5 ml etanol 2 ml HCl 1 N

IV.

Cara Kerja Ditimbang 5 g natrium sulfit, dimasukkan ke dalam labu bulat 250 ml dan dilarutkan dengan air 10 ml

Ditambah 5 g serbuk belerang yang terlebih dahulu dibuat pasta dengan 5 ml etanol

Dimasukkan batu didih ke dalam labu bulat

Dipasang pendingin tegak (kondensor) pada labu bulat dan dipanaskan diatas penanggas air selama 1 jam

Didinginkan dan disaring untuk memisahkan belerang yang berlebih

Diuapkan larutan yang diperoleh diatas penanggas air sampai tersisa 5 ml

Didinginkan pada suhu kamar dan kemudian didinginkan dengan batu es sampai terbentuk kristal natrium tiosulfat yang murni

Disaring dan dianginkan, kemudian ditimbang

V.

Hasil Pengamatan Berat kertas saring + kristal = 7 g Berat kertas saring = 1,54 g Berat kristal = 5,46 g Massa kristal teoritis: Mol Na2SO3.7H2O= gram/Mr = 5 gram/252 = 0,0198 mol

Mol S

= gram/Mr = 5 gram/32 = 0,156 mol

Na2SO3 M R S

Na2S2O3

0,0198 mol 0,0198 mol Massa Na2S2O3

0,156 mol 0,0198 mol 0,1362 mol = mol x Mr = 0,0198 mol x 158 gram/mol = 3,13 gram 0,0198 mol 0,0198 mol

% rendemen = (5,46 gram / 3,13 gram) x 100% = 174,4 %

VI.

Pembahasan Pada percobaan ini, praktikan mensintesis natrium tiosulfat dimana natrium tiosulfat ini dihasilkan dengan mereaksikan Natrium sulfit berhidrat (Na2SO3.7H2O) dengan belerang. Sintesis ini dilakukan berdasarkan reaksi oksidasi dan reduksi antara natrium sulfit dengan serbuk belerang. Percobaan ini diawali dengan merefluks natrium sulfit dan belerang dalam sebuah labu alas bulat, tujuan dari refluks ini yakni untuk mempercepat terjadinya reaksi dan reaksi yang terjadi dapat maksimal (sempurna), artinya tidak ada volume yang berkurang pada saat pemanasan. Sebelum dimasukkan dalam labu refluks serbuk belerang dibuat pasta terlebih dahulu menggunakan etanol, ini bertujuan agar serbuk belerang tidak mengapung jika dimasukkan ke dalam labu refluks dan agar dapat larut sempurna. Kemudian ditambahkan batu didih untuk mencegah terjadinya letupan yang besar pada saat pemanasan. Hasilnya disaring untuk memisahkan belerang yang

berlebih dan filtratnya dipanaskan hingga volumenya menyusut dari volume awalnya dan menjadi lebih pekat, kemudian didinginkan untuk mendapatkan kristal Natrium tiosulfat. Reaksinya adalah sebagai berikut : Na2SO3 + S Na2S2O3 Dari percobaan ini diperoleh berat endapan sebesar 5,46 gram, sedangkan secara teoritis endapan yang seharusnya dihasilkan dari reaksi tersebut adalah 3,13 gram, sehingga % rendemen yang dihasilkan sebesar 174,4 %. Kesalahan terjadi kemungkinan karena endapan yang terbentuk belum murni hanya endapan natrium tiosulfat, mungkin saat direfluks campuran belum begitu homogen. Natrium tiosulfat ini banyak digunakan dalam fotografi dan digunakan untuk melarutkan perak yang tidak reaktif dari emulsi dengan pembentukan kompleks [Ag(S2O3)] dan [Ag(S2O3)2]3-, sehingga natrium tiosulfat ini diproduksi dalam jumlah banyak di pabrik-pabrik

VII.

Kesimpulan

Sintesis natrium tiosulfat dilalukan berdasarkan reaksi oksidasi dan reduksi antara natrium sulfit dengan serbuk belerang.

Kristal natrium tiosulfat yang didapat dari percobaan sebesar 5,46 gram sedangkan secara teoritis sebesar 3,13 gram.

Rendemen yang didapat sebesar 174,4% dikarenakan kristal belum murni.

VIII. Daftar Pustaka Chalid, Sri Yadial. 2007. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI Press http://aboutchemistry21.blogspot.com http://banglucky.wordpress.com/2010/02/10/

IX.

Pertanyaan 1. Tulis persamaan reaksi pada pembentukan Na2S2O3! 2. Jelaskan faktoryang mempengaruhi laju penguraian Na2S2O3! 3. Apa beda tiosulfat dengan tiosulfit? 4. Kenapa belerang dibuat pasta dengan cara penambahan etanol bukan air?

Jawaban 1. Na2SO3 + S Na2S2O3 2. a. oksidasi tio oleh oksigen dari udara dan pelarut 2 Na2S2O3 + O2 2Na2SO4 + S b. penguraian oleh bakteri thiococus c. penguraian oleh CO2 terlarut Na2S2O3 + H2CO3 NaHCO3 + NaHSO3 + S 3. Tiosulfat : a. Ionnya S2O3-2 b. Merupakan oxianion dari sulfur c. Hanya stabil dalam larutan netral atau alkali, tetapi tidak dalam larutan asam, karena dekomposisi sulfit dan sulfur, sulfit aka terdehidrasi menjadi SO2. d. Garamnya dapat membentuk garam 5-hidrat (Na2S2O3.5H2O) e. Tiosulfat digunakan dalam pengekalan gambar (HYPO) yaitu sebagai agen penurunan. Tiosulfit : a. Ionnya S2O3-2 b. Terkadang dirujuk atau disamakan dengan tiosulfat c. Garamnya membentuk garam anhidrat (Na2S2O3) 4. Karena serbuk belerang lebih larut dalam etanol (alkohol) dibandingkan dalam air karena sifat kepolarannya.

Anda mungkin juga menyukai